Anda di halaman 1dari 30

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

A. GGL INDUKSI DAN ARUS INDUKSI


GGL induksi adalah timbulnya gaya gerak listrik di dalam kumparan yang
mencakup sejumlah fluks garis gaya magnetik, bilamana banyaknya fluks garis gaya
itu di variasi. Dengan kata lain, akan timbul gaya gerak listrik di dalam kumparan
apabila kumparan itu berada di dalam medan magnetik yang kuat medannya berubah-
ubah terhadap waktu.
Konsep fluks magnet pertama kali dikemukakan oleh Michael Faraday untuk
menyatakan medan magnet B. Ia menggambarkan medan magnet sebagai garis-garis
yang disebut garis medan atau garis gaya. Garis-garis medan yang semakin rapat
menunjukkan medan magnet yang semakin kuat.
Untuk menyatakan kuat medan magnet digunakan induksi magnet. Induksi
magnet (B) adalah ukuran kerapatan garis-garis medan. Dengan demikian, fluks
magnet (Φ) adalah banyaknya garis medan magnet yang dilingkup oleh suatu luas
daerah tertentu (A) dalam arah tegak lurus. Secara matematis, dapat ditulis:
Φ = 𝐴𝐵⊥ = 𝐴𝐵𝑐𝑜𝑠 𝜃 .......... (1)

Dalam bentuk vektor, Persamaan 1 dapat dinyatakan dengan perkalian titik, yaitu:
𝚽 = 𝑨 .𝑩 .......... (2)
keterangan:
Φ = fluks magnet (weber atau Wb)
A = luas permukaan (m2)
B = induksi magnet (tesla atau T)
𝜃 = sudut antara garis medan magnet dengan garis normal

Gambar 1. Garis medan magnetik yang menembus luas permukaan A


Sumber: https://azwararrosyid.wordpress.com/2016/02/02/gaya-gerak-listrik-ggl-induksi/

4
Contoh soal

Sebuah permukaan bidang dengan luas 4 m2 terletak di dalam medan magnet dengan
induksi magnet B = 1 T. Tentukan fluks magnet pada saat (a) 𝜃 = 0° (b) 𝜃 = 60° (c)
= 90° .
Penyelesaian
Gunakan persamaan (Pers.1):
a. 𝜃 = 0° ∶ Φ = 𝐴𝐵𝑐𝑜𝑠 0° = 4 (1)(1) = 4 Wb
b. 𝜃 = 60° ∶ Φ = 𝐴𝐵𝑐𝑜𝑠 60° = 4 (1)(0,5) = 2Wb
c. 𝜃 = 90° ∶ Φ = 𝐴𝐵𝑐𝑜𝑠 90° = 4 (1)(0) = 0 Wb

1. Hukum Faraday
Sebuah baterai atau GGL akan mengalirkan arus listrik melalui suatu
rangkaian tertutup. Jika arus listrik mengalir di dalam suatu rangkaian, di sekitar
arus tersebut akan timbul fluks magnet. Jika demikian, bagaimanakah hubungan
antara GGL hasil induksi dengan fluks magnet?
Gaya gerak listrik yang timbul akibat adanya perubahan jumlah garis-
garis gaya magnet disebut GGL induksi, sedangkan arus yang mengalir dinamakan
arus induksi dan peristiwanya disebut induksi elektromagnetik. Induksi
elektromagnetik adalah gejala munculnya arus listrik induksi pada suatu
penghantar akibat perubahan jumlah garis gaya magnet.

Gambar 2. Ketika kutub utara magnet digerakkan


memasuki kumparan, jarum galvanometer
menyimpang ke salah satu arah (misalnya
kanan). Jarum galvanometer segera kembali
menunjuk ke posisi nol (tidak menyimpang)
ketika magnet tersebut didiamkan sejenak di
dalam kumparan. Ketika magnet batang
dikeluarkan, maka jarum Galvanometer akan
menyimpang dengan arah yang berlawanan
(misalnya ke kiri).
Sumber:
http://wibawairvan.blogspot.co.id/2013/12/pen
erapan-induksi-elektromagnetik-dalam.html

5
Jarum galvanometer menyimpang disebabkan adanya arus yang mengalir
dalam kumparan. Arus listrik timbul karena pada ujung-ujung kumparan timbul
beda potensial ketika manget batang digerakkan masuk atau keluar dari kumparan.
Beda potensial yang timbul ini disebut gaya gerak listrik induksi (ggl induksi).
Ketika magnet batang digerakkan masuk, terjadi penambahan jumlah
garis gaya magnetik yang memotong kumparan (galvanometer menyimpang atau
ada arus yang mengalir). Ketika batang magnet dikeluarkan terjadi pengurangan
umlah garis gaya magnetik yang memotong kumparan (galvanometer menyimpang
dengan arah berlawanan).
Faktor yang mempengaruhi besar GGL induksi yaitu:
1. Pada saat magnet digerakkan (keluar-masuk) dalam kumparan jarum pada
galvanometer menyimpang.
2. Penyimpangan jarum galvanometer menunjukkan bahwa di dalam kumparan
mengalir arus listrik. Arus listrik seperti ini disebut arus induksi.
3. Arus listrik timbul karena pada ujung-ujung kumparan timbul beda potensial.
Beda potensial ini disebut gaya gerak listrik induksi (ggl induksi).
Dari percobaan yang dilakukan oleh Faraday, diketahui bahwa GGL hasil
induksi bergantung pada laju perubahan fluks magnet yang melalui suatu
rangkaian. kesimpulan ini disebut Hukum Faraday, yang berbunyi:
“GGL induksi yang timbul antara ujung-ujun suatu loop penghantar berbanding
lurus dengan laju perubahan fluks magnet yang dilingkupi oleh loop pengantar
tersebut.”
Secara matematis:
∆Φ .......... (3)
𝜀 = −𝑁
∆𝑡
Jika perubahan fluks magnet terjadi dalam waktu singkat (∆𝑡 → 0), GGL induksi
diberikan oleh:
∆Φ 𝑑Φ .......... (4)
𝜀 = −𝑁 lim = −𝑁
∆𝑡→0 ∆𝑡 ∆𝑑
Dengan:
𝜀 = GGL induksi antara unjung − ujung penghantar (volt atau V)
N = banyaknya lilitan kumparan
∆𝛷 = perubahan fluks magnet (weber atau Wb)
∆𝑡 = 𝑠elang waktu untuk perubahan fluks magnet (sekon atau s)
𝑑𝛷
= turunan pertama fungsi fluks magnet terhadap waktu.
∆𝑑

6
Catatan:
Tanda minus dalam persamaan (Pers. 3) dan (Pers. 4) adalah pernyataan arah sesuai dengan
Hukum Lenz. Oleh karena itu, untuk penyederhanaan perhitungan, tanda minus untuk Hukum
Faraday tersebut tidak perlu ditulis.

Tanda negatif pada persamaan 3 dan 4 dinyatakan oleh Lenz untuk menentukan arah. Hukum
Lenz akan kita pelajari pada subbab selanjutnya.

Contoh soal

Sebuah kumparan terdiri dari 500 lilitan dan memiliki hambatan 10 ohm.
Kumparan melingkupi fluks magnet yang berubah terhadap waktu sesuai dengan
persamaan 𝜙 = (𝑡 + 2)2 weber dengan t dalam sekon. Tentukan kuat arus yang
mengalir melalui kumparan pada saat: (a) t = 0 dan (b) t = 2 s.
Pembahasan:
Diketahui: Φ = (𝑡 + 2)2 weber
R = 10 ohm
Ditanyakan: a. I (t = 0 s)
b. I (t = 2 s)
Penyelesaian:
Pertama kita tentukan dulu GGL induksi dengan menggunakan (Pers. 4):
𝑑Φ 𝑑
𝜀 = −𝑁 = −500 (𝑡 + 2)2
∆𝑑 𝑑𝑡
𝜀 = (500)(3)(𝑡 + 2)2 = −1500(𝑡 + 2)2 volt
a. Pada t = 0, didapat 𝜀 = −1500(0 + 2)2 = −6000 V
Kuat arus induksi:
𝜀 −6000
𝐼= = = −600 A
𝑅 10
Tanda negatif pada I menyatakan bahwa arus induksi ini dihasilkan oleh fluks
induksi yang berlawanan dengan fluks utama.
b. Pada t = 2 s, didapat 𝜀 = −1500(2 + 2)2 = −24.000 V
Kuat arus induksi:
𝜀 −24000
𝐼= = = −2400 A
𝑅 10

7
Contoh soal

Jika medan luar bertambah dari 0 menjadi 0,25 T dalam waktu 3.6 s untuk coil
yang memiliki 150 loops kawat dengan luas penampang 0,75 cm2. Hitung ggl
induksi coil dan hitung arus yang mengalir melalui rangkaian dengan R = 5,0 .

Penyelesaian :
Diketahui: R = 5,0 
B = 0,25 T – 0 T = 0,25 T
t = 3,6 s
A2 = 0,75 cm2 = 0,75 x10-4 m2
N = 150
Ditanyakan: I
Jawab :
∆Φ ∆𝐵 𝐴 (0,25 T)(0,75x10−4 m2 )
𝜀𝐼𝑛𝑑 = −𝑁 = −𝑁 = −150 = −7,8x10−4 volt
Δ𝑡 ∆𝑡 3,6 𝑠
𝜀𝑖𝑛𝑑 −7,8x10−4 volt
𝐼= = = 1,56 x10−4 A
𝑅 5𝛺

Contoh soal

Sebuah kumparan yang memiliki jumlah lilitan 300 lilitan bila terjadi perubahan
jumlah garis gaya magnet di dalam kumparan dari 3000 Wb menjadi 1000 Wb
dalam setiap menitnya tentukan besar ggl induksi yang dihasilkan?
Penyelesaian:
Diketahui: N = 300 lilitan
∆Φ = (1000 − 3000)Wb
Δ𝑡 = 1 menit = 60 s
Ditanyakan: 𝜀 … . ?
Jawab :
∆Φ (1000 − 3000)𝑊𝑏
𝜀𝐼𝑛𝑑 = −𝑁 = −300 = 1x104 volt
Δ𝑡 60 𝑠

8
2. Hukum Lenz

Hukum Faraday hanya menunjukkan besarnya GGL


induksi pada kumparan, dan belum dapat menunjukkan
arah arus induksi dalam kumparan. Heinrich Friedrich
Emil Lenz (1804 – 1865) menjelaskan mengenai arus
induksi, yang berarti bahwa hukum tersebut berlaku
hanya kepada rangkaian penghantar yang tertutup, yang

Gambar 3. Heinrich
terkenal sebagai Hukum Lenz.
Friedrich Emil Lenz
(1804-1865) Jika GGL induksi dihubungkan dengan suatu rangkaian
Sumber : wikipedia.org
tertutup dengan hambatan tertentu, maka mengalirlah arus
listrik. Arus ini dinamakan arus induksi. GGL induksi dan arus induksi hanya
ada selama terjadi perubahan fluks magnet. Arah arus induksi dapat ditentuksn
dengan Hukum Lenz.
Hukum Lens berbunyi : "Arus induksi mengalir pada penghantar atau kumparan
dengan arah berlawanan dengan gerakan yang menghasilkannya" atau "medan
magnet yang ditimbulkannya melawan perubahan fluks magnet yang
menimbulkannya".

Gambar 4. Menganalisis arah arus induksi menggunakan Hukum Lenz


Sumber: https://belajar.kemdikbud.go.id

Berdasarkan Gambar 4 maka yang terjadi:


1. Jika kutub U magnet batang di dekatkan kumparan AB, maka akan terjadi
pertambahan garis gaya magnet arah BA yang dilingkupi kumparan.
2. Sesuai dengan hukum Lens, maka akan timbul garis gaya magnet baru arah AB
untuk menentang pertambahan garis gaya magnet tersebut.
3. Garis gaya magnet baru arah AB ditimbulkan oleh arus induksi pada kumparan.
4. Jika kutub U magnet batang dijauhkan, maka akan terjadi kebalikannya.

9
Gambar 5. Menentukan arah arus induksi pada kumparan dengan menggunakan Hukum Lenz.
Sumber: https://sainsmini.blogspot.co.id/2015/11/penjelasan-hukum-faraday-dan-lenz.html

Jika magnet diam (Gambar a dan d), tidak ada perubahan fluks magnet yang
dilingkupi oleh kumparan. Karena fluks magnet konstan, tidak timbul GGL
induksi dan arus induksi.
Pada saat kutub utara magnet didekatkan pada kumparan (gambar b),
fluks magnet utama (Φ𝑢 ) yang menembus kumparan dengan arah ke bawah akan
bertambah. Sesuai dengan hukum Lenz, pada kumparan akan timbul fluks (Φ𝑖𝑛𝑑 )
yang menentang pertambahan fluks utama (Φ𝑢 ) yang menembus kumparan. Oleh
karena itu, arah fluks induksi (Φ𝑖𝑛𝑑 ) haruslah berlawanan dengan arah fluks utama
(Φ𝑢 ). Dengan demikian, fluks total yang dilingkupi kumparan akan konstan. Arah
arus induksi (Iind) yang ditimbulkan oleh Φ𝑖𝑛𝑑 adalah sesuai dengan kaidah tangan
kanan pertama.
Jika kutub selatan magnet digerakkan menjauhi kumparan seperti pada
gambar (e), flusk magnet utama (Φ𝑢 ) yang menembus kumparan dengan arah ke
bawah akan berkurang. Sesuai dengan hukum Lenz, pada kumparan akan timbul
fluks induksi (Φ𝑖𝑛𝑑 ) yang menentang pengurangan fluks utama (Φ𝑢 ) yang
menembus kumparan. Oleh karena itu, arah fluks induksi (Φ𝑖𝑛𝑑 ) haruslah searah
dengan arah fluks utama (Φ𝑢 ). Dengan demikian, fluks total yang dilingkupi
kumparan akan konstan. Arah arus induksi yag ditimbulkan oleh Φ𝑖𝑛𝑑 adalah
sesuai dengan kaidah tangan pertama.

10
Contoh soal

Perhatikan gambar di samping ini! Apabila magnet digerakkan mendekati


kumparan, tentukan ke mana arah arus listrik yang terjadi pada hambatan R.

Pembahasan :
Karena magnet digerakkan mendekati kumparan, maka pada kumparan akan
timbul ggl induksi yang menyebabkan timbulnya arus induksi pada kumparan,
sehingga menyebabkan timbul medan magnet yang menentang medan magnet
tetap, maka arah arus dalam kumparan/hambatan dari B ke A.

a. GGL Induksi Akibat Perubahan Luas Bidang Kumparan

x
D

Gambar 6. GGL induksi akibat perubahan luas bidang kumparan


Sumber: http://www.g2e.me/elektromagnet-2/

Kawat CD yang panjangnya l digeser ke kanan sejauh x dengan kecepatan v


sehingga mengakibatkan terjadi perubahan luas per satuan waktu sebesar

𝑑𝐴 𝑑(𝑙𝑥) 𝑑𝑥
= =𝑙 = 𝑙𝑣
𝑑𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡

Dengan demikian:
∆Φ 𝑑(𝐴𝐵) 𝑑𝐴 .......... (5)
𝜀 = −𝑁 = −𝑁 = −𝑁𝐵
∆𝑡 𝑑𝑡 𝑑𝑡
= −𝑁𝐵𝑙𝑣

11
Karena tanda minus hanya menunjukkan arah sesuai dengan Hukum Lenz,
untuk penyederhanaan boleh tidak ditulis. Kemudian, untuk kumparan yang
terdiri dari 1 lilitan (N = 1), berlaku hubungan:
𝜀 = 𝐵𝑙𝑣 .......... (6)
Persamaan di atas hanya berlaku untuk B tegak lurus dengan v. Jika B dan v
membentuk sudut , maka :
𝜀 = 𝐵𝑙𝑣 sin  .......... (7)
Arah arus induksi pada gambar dapat ditentukan dengan menerpkan hukum
Lenz sebagai berikut:
 Karena penyebeb perubahan fluks magnet yang dilingkupi adalah
perpindahan penghantar CD ke kanan dengan kecepatan v, timbul gaya
Lorentz F yang menentang v. Dengan demikian, arah gaya Lorentz F
adalah ke kiri karena kecepatan v ke kanan.
 Dengan menggunakan kaidah tangan kanan kedua pada gambar, yaitu
induksi magnet B masuk menembus bdang kertas (arah jari telunjuk), gaya
Lorentz F ke kiri (telapak tangan), maka arah arus induksi I pada kawat CD
adalah dari D ke C (arah ibu jari). Dengan kata lain, konduktor CD dapat
dianggap sebagai sumber tegangan dengan GGL induksi 𝜀 = 𝐵𝑙𝑣 yang
kutub positifnya adalah titik C dan kutub negatifnya adalah titik D.

Contoh soal

Kawat PQ panjang 50 cm digerakkan tegak lurus sepanjang kawat AB


memotong medan magnetik serba sama 0,02 Tesla seperti pada gambar.

Besar dan arah arus induksi pada kawat PQ adalah...


Penyelesain:
Diketahui: l = 50 cm = 0,5 m
B = 0,02 T
v = 2 m/s
R = 0,02 Ω
θ = 900 (tegak lurus)

12
Ditanya: I = ...?
Jawab :
Terlebih dahulu hitung GGL induksi :
𝜀 = 𝐵 𝐿 𝑣 sin 𝜃
𝜀 = (0,2 𝑇)(0,5 𝑚)(2 𝑚⁄𝑠) sin 90°
𝜀 = 0,02 volt
Menghitung i (gunakan hukum Ohm) :
𝑉 0,02 volt
𝐼=𝑅= = 1 ampere
0,02Ω

Untuk menentukan arah arus gunakan kaidah tangan kanan.

i = kuat arus, pada ibu jari,


B = medan magnet, pada jari telunjuk,
F= gaya magnet, pada jari tengah

Sumber : wikipedia.org

b. GGL Induksi Akibat Perubahan Induksi Magnet


Untuk induksi magnet B yang berubah terhadap waktu dan luas bidang A yang
konstan, persamaan 4 dapat ditulis sebagai berikut:
∆Φ
𝜀 = −𝑁
∆𝑡

𝑑(𝐴𝐵)
𝜀 = −𝑁
𝑑𝑡

𝑑𝐵 .......... (8)
𝜀 = −𝑁𝐴
𝑑𝑡
Dalam penggunaan persamaan , tanda minus biasanya tidak dituliskan.

Contoh soal

Sebuah penghantar yang membentuk lingkaran dengan jari-jari r = 10 cm dan


hambatan R = 2 ohm berada dalam medan magnet seperti gambar. Jika induksi
magnet berubah terhadap waktu sesuai dengan persamaan B = 0,1 t tesla
dengan t dalam sekon, tentukan arus induksi yang mengalir pada penghantar.

13
x x x

x x x
O
x x x
B
x x x
Diketahui: B = 0,1 t tesla
R = 2 ohm
r = 10 cm
Ditanyakan: I…..?
Penyelesaian:
Sesuai dengan persamaan 8 dapat ditulis:
𝑑𝐵
𝜀 = −𝑁𝐴 = 𝑁(𝜋𝑟 2 )(0,1)
𝑑𝑡
𝜀 = (1)(3,14)(10 x 10−2 )2 (0,1) = 3,14 x 10−3 volt
Arus induksi yang mengalir diperoleh dari
𝜀 3,14 x 10−3
𝐼= = = 1,6 x 10−3 𝐴 = 1,6 mA
𝑅 2

c. GGL Induksi Akibat Perubahan Sudut antara B dan Normal Bidang n

x Bx x x x x x x x

x x x x x x x x x

x x x x x x x x x

x x x x x x x x x

Gambar 7. Rotasi kumparan mengakibatkan perubahan sudut .


Sumber: http://fisikazone.com/hukum-faraday/

Sebuah kumparan dengan luas bidang kumparan A, semula tegak lurus


terhadap medan magnet B. Kumparan kemudian berotasi dengan kecepatan
sudut  terhadap sebuah sumbu yang melalui diameternya. Di sini medan
magnet B homogen dan konstan, namun sudut  yang dibentuk oleh medan
magnet dengan normal bidang berubah setiap saat. Sudut  merupakan fungsi
waktu, yaitu  = t dimana  = 0 pada saat t = 0. Dengan demikian, fluks
magnet yang dilingkupi oleh kumparan adalah:

14
Φ = 𝐴𝐵 cos 𝜃 .......... (9)
= 𝐴𝐵 cos 𝜔𝑡
𝑑Φ 𝑑
= (𝐴𝐵𝑐𝑜𝑠 𝜔𝑡) = −𝐴𝐵𝜔 sin 𝜔𝑡
𝑑𝑡 𝑑𝑡

𝑑Φ
𝜀 = −𝑁 = −𝑁(𝐴𝐵𝜔 sin 𝜔𝑡)
𝑑𝑡

𝜀 = 𝑁𝐴𝐵𝜔 sin 𝜔𝑡 = 𝜀𝑚 sin 𝜔𝑡 .......... (10)

dengan:
𝜀 = GGL induksi (𝑉)
𝜀𝑚 = GGL induksi maksimum (𝑉)
𝑁 = jumlah lilitan,
𝐴 = luas bidang kumparan (m2 )
𝜔 = kecepatan sudut (rad/s )
𝑡 = 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 (s)
Timbulnya GGL induksi karena rotasi kumparan merupakan prinsip
dasar pembuatan generator. GGL induksi yang berubah terhadap waktu secara
sinusoidal disebut tegangan arus bolak-balik.

Contoh soal

Sebuah generator listrik terdiri dari sebuah loop persegi 10 lilitan dengan rusuk
50 cm. Loop kemudian diputar dengan 60 putaran per sekon . Berapakah besar
induksi magnet yang diperlukan untuk menghasilkan GGL induksi maksimum
sebesar 170 V?
Diketahui: N = 10 lilitan
𝐴 = (50 𝑥 10−2 )2 m2 = 2500 𝑥 10−4 m2
𝜀𝑚 = 170 V
f = 60 Hz
Ditanyakan: B….?
Penyelesaian:
Induksi magnet B dapat ditentukan dengan menggunakan Pers. 10, yaitu
𝜀𝑚 = 𝑁𝐴𝐵𝜔
Karena 𝜔 = 2𝑓, maka
𝜀𝑚 = 𝑁𝐴𝐵2𝑓,
170 = (10)(2500 𝑥 10−4 )(𝐵)(2)(60)

15
170
𝐵= = 0,18 T
3𝑥102 

d. Alternator
Salah satu aplikasi induksi elektromagnetik adalah Alternator.
Alternator adalah alat untuk membangkitkan GGL induksi. Sebuah loop
berbentuk segiempat dengan luas A berotasi dengan laju sudut konstan 𝜔
terhadap sumbu putar yang melalui pusat loop. Loop terletak di dalam medan
magnetik homogen B. Gambar 8 menunjukkan rangkaian sederhana dari
alternator.
Fluks magnetik 𝜙𝐵 yang melalui loop sama dengan luas A dikalikan
komponen medan magnetik yang tegak lurus bidang luasan, yaitu 𝐵 cos 𝜃.
Besar sudut 𝜃 berubah terhadap waktu apabila loop terus berputar. GGL induksi
pada alternator timbul karena perubahan fluks magnetik akibat perubahan besar
sudut antara medan magnetik dan vektor luasan loop (sudut 𝜃).
Jika pada saat t = 0 sudut antara vektor medan magnetik B dan vektor
luasan loop A sama dengan 0, dengan kelajuan sudut 𝜔 konstan, sudut yang
ditempuh dalam waktu t adalah 𝜃 = 𝜔𝑡 . Sehingga fluks magnetik pada saat t
adalah 𝜙𝐵 = 𝐵𝐴 cos 𝜃 = 𝐵𝐴 cos 𝜔𝑡.
Berdasarkan hukum Faraday, GGL induksi yang timbul sebesar :
𝑑𝜙𝐵
𝜀=− = 𝐵𝐴𝜔 sin 𝜔𝑡
𝑑𝑡
Jika loop terdiri atas N lilitan, GGL induksinya sebesar :
𝑑𝜙𝐵 .......... (11)
𝜀=−
𝑑𝑡
= 𝑁𝐵𝐴𝜔 sin 𝜔𝑡

Nilai maksimum dari sin 𝜔𝑡 adalah 1 sehingga nilai maksimum GGL


induksi adalah 𝜀𝑚𝑎𝑘𝑠 = 𝑁𝐵𝐴𝜔 . dengan demikian, GGL induksi yang timbul
pada alternator dapat juga dinyatakan dengan :
𝜀 = 𝜀𝑚𝑎𝑘𝑠 sin 𝜔𝑡 .......... (12)

Berdasarkan persamaan 12, dapat disimpulkan bahwa GGL induksi


berubah secara sinusoidal terhadap waktu. Dalam hal ini GGL induksi tidak
bergantung pada bentuk loop , melainkan hanya bergantung pada luas loop.

16
Kita dapat menggunakan alternator sebagai sumber GGL pada
rangkaian luar dengan menggunkan dua cincin (𝑆1 dan 𝑆2 ) yang berputar
bersama loop, seperti ditunjukkan pada gambar 9. Masing-masing cincin itu
selalu menempel pada bagian-bagian yang disebut brush yang tersambug ke
terminal keluaran a dan b. Oleh karena GGL induksi yang dihasilkan berubah
secara sinusoidal terhadap waktu, arus induksi yang dihasilkan dalam rangkaian
itu juga berubah secara sinusoidal terhadap waktu. Karakteristik ini merupakan
ciri khas tegangan dan arus bolak-balik sehingga alternator juga sering disebut
sebagai generator arus bolak-balik.
Selain alternator yang menghasilkan tegangan dan arus bolak-balik,
kita juga membuat generator arus searah dengan menggunakan cincin belah.
Cincin belah berfungsi sebagai komutator atau pembalik arah. Gambar xx
menunjukkan bagan sederhana generator arus searah dan bentuk GGL yang
dihasilkannya. Generator arus searah komersial mempunyai sejumlah kumparan
dan segmen komutator untuk meratakan nilai GGL sehingga tegangan pada
ujung-ujung a dan b bukan hanya searah, tetapi juga relatidf konstan.

B. INDUKTANSI
Pada bagian ini akan dibahas mengenai induktor yaitu peranti yang
dirancang untuk dapat menimbulkan medan magnet sesuai kehendak kita. Solenoida
panjang merupakan contoh induktor paling dikenal dalam kelistrikan. Induktansi
adalah ukuran seberapa besar fluks magnetic yang dicakup oleh induktor setiap satu
satuan kuat arus yang dialirkan melalui induktor itu.
Apa yang terjadi jika suatu kumparan dialiri arus bolak-balik?
Jika sebuah rangkaian atau kumparan dialiri arus bolak-balik, maka akan
menghasilkan medan magnet yang berubah besar dan arahnya. Hal ini disebabkan
oleh besar dan arah arus bolak-balik selalu berubah. Sesuai dengan Hukum Faraday,
perubahan medan magnet akan menimbulkan GGL induksi pada rangkaian atau
kumparan tersebut. Peristiwa ini disebut gaya gerak listrik induksi diri. Induksi diri
akan lebih terasa gejalanya pada penghantar berbentuk kumparan dibandingkan
dengan penghantar lurus.

17
Gambar 10. Induktansi pada kumparan
Sumber: https://belajar.kemdikbud.go.id/
Secara matematis dituliskan:
Δ𝐼 .......... (13)
𝜀 = −𝐿
Δ𝑡
Untuk perubahan yang kecil (selang waktu mendekati nol), maka:
d𝐼 .......... (14)
𝜀 = −𝐿
d𝑡
dengan:
𝜀 = GGL induksi diri (volt)
𝐿 = induktansi (H)
d𝐼
= laju perubahan kuat arus (A/s)
d𝑡

Dalam hal ini, besaran induktansi menyatakan sifat hambatan suatu


rangkaian listrik terhadap terjadinya perubahan arus dalam peristiwa induksi diri, dan
satuan induktansi adalah henry (H) yang sama dengan volt sekon/ampere (Vs/A).
Sementara itu, tanda negatif (-) pada persamaan sesuai dengan prinsip Hukum Lenz,
menunjukkan bahwa ggl yang dihasilkan berlawanan dengan perubahan arus.
Berdasarkan konsep GGL induksi dan GGL induksi diri, maka besar
induktansi diri kumparan adalah:
𝑁Φ 𝜀 .......... (15)
𝐿= =−
𝐼 𝑑𝐼 ⁄𝑑𝑡

dengan:
𝐿 = induktansi kumparan (henry)
𝑁 = jumlah lilitan kumparan (H)
Φ = fluks magnetik kumparan (weber)
𝐼 = kuat arus kumparan (ampere)

18
Contoh soal

Jika pada sebuah kumparan terjadi perubahan kuat arus sebesar 0,5 A/s, pada ujung-
ujung kumparan timbul ggl induksi diri sebesar 0,2 Volt, tentukan berapa Henry
induktansi diri kumparan tersebut!
Pembahasan
Diketahui :
𝜀 = 0,2 𝑉
𝑑𝐼
= 0,5 A/s
𝑑𝑡
Ditanya : L … ?
Jawab:
𝑑𝐼
𝜀 = −𝐿
𝑑𝑡
𝜀 0,2
𝐿= = = 0,4 H
𝑑𝐼 ⁄𝑑𝑡 0,5

Sebuah induktor dengan induktansi L = 20 mH dialiri arus listrik yang dapat


dinyatakan dengan I = 5 cos 𝜔𝑡 A. Jika frekuensi arus itu f = 50 Hz, tentukan GGL
induksi diri maksimum antar ujung-ujung induktor.
Pembahasan:
Diketahui: L = 20 mH
f = 50 Hz
I = 5 cos 𝜔𝑡 A
Ditanyakan: 𝜀𝑚 … . ?
Penyelesaian:
Karena 𝜔 = 2𝑓, maka arus listrik I = 5 cos 100 𝑡 A. Sesuai dengan Pers.14,
diperoleh
d𝐼 d
𝜀 = −𝐿 = −𝐿 (5 cos 100 𝑡)
d𝑡 d𝑡
𝜀 = (−𝐿)(−100 𝑥 5 sin 100𝑡)
𝜀 = (𝐿)(500)()sin100t
𝜀 = (20)(10−3 )(500)() sin 100t
𝜀 = 10 sin 100t volt
GGL induksi diri maksimum 𝜀𝑚 dicapai jika sin 100t = 1, maka
𝜀𝑚 = (10)(1) = 10 volt

19
1. Induktansi Diri pada Solenoida dan Toroida
Solenoida merupakan kumparan kawat yang terlilit pada suatu
pembentuk silinder. Pada kumparan ini panjang pembentuk melebihi garis
tengahnya. Bila arus dilewatkan melalui kumparan, suatu medan magnetik akan
dihasilkan di dalam kumparan sejajar dengan sumbu. Sementara
itu, toroida adalah solenoida yang dilengkungkan sehingga sumbunya menjadi
berbentuk lingkaran. Sebuah kumparan yang memiliki induktansi diri L yang
signifikan disebut induktor.

Gambar 11. (a) solenoida (b) toronoida


Sumber: https://belajar.kemdikbud.go.id/
Secara matematis besar induktansi pada solenoida dan toroida:
𝑁Φ .......... (16)
𝐿=
𝐼
𝑁𝐵𝐴
𝐿=
𝐼

𝜇𝑜 𝑁𝐼
𝑁( )𝐴
𝐿= 𝑙
𝐼

𝜇𝑜 𝑁 2 𝐴 .......... (17)
𝐿=
𝑙
dengan:
𝐿 = induktansi oleh solenoida atau toroida (H)
𝜇𝑜 = permeabilitas vakum/ udara
𝑁 = jumlah lilitan
𝐴 = luas penampang solenoida atau toroida (m2 )
𝑙 = panjang solenoida atau toroida (m)

Dalam rangkaian listrik atau rangkaian elektronika terdapat sebuah


komponen yang disebut induktor. Komponen ini mempunyai nilai induktansi
tertentu yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan rangkaian. Solenoida
dantoroida merupakan contoh induktor yang terdapat dalam bentuk kumparan
kawat. Besarnya induktansinya dan semakin luas kumparan semakin besar

20
induktansinya. Kumparan kosong (berisi udara) mempunyai induktansi lebih kecil
dari kumparan yang disisipi bahan. Dalam hal ini, penggunaan bahan di tengah-
tengah kumparan induktor akan meningkatkan induktansi induktor kosong yang
sesuai dengan persamaan berikut:
𝐿𝑏 = 𝜇𝑟 𝐿𝑜 .......... (18)
dengan:
𝐿𝑏 = induktansi induktor yang disisipi bahan (H)
𝐿𝑜 = induktansi induktor kosong (H)
𝜇𝑟 = permeabilitas bahan relatif terhadap μo

Contoh soal

Toroida dengan luas penampang 4 cm2 dan panjangnya 40 cm memiliki 400


lilitan. Tentukanlah induktansi diri toroida tersebut!
Pembahasan:
Diketahui: A = 4 cm2 = 4 x 10-4 m2
N = 400 lilitan
l = 40 cm = 0,4 m
o = 4 x 10-7 Wb/Am
Ditanyakan: L ….?
Penyelesaian:
𝜇𝑜 𝑁 2 𝐴 (4𝜋 x 10−7 Wb⁄Am)(400)2 (4 x 10−4 m2 )
𝐿= =
𝑙 0,4 m
𝐿 = 64𝜋 x 10−6 H = 64𝜋 μH
Jadi, induktansi diri toroida adalah 64𝜋 μH

2. Energi yang Tersimpan dalam Induktor


Induktor, seperti solenoida dan toroida, dapat menyimpan energi yang bergantung
pada induktansi dan arus yang mengalir pada induktor. Energi yang tersimpan
pada induktor dapat ditentukan dnegan persamaan sebagai berikut :
1 .......... (19)
𝑊 = 𝐿𝐼 2
2

dengan:
𝑊 = energi induktor (joule atau J)
𝐿 = induktansi (henry atau H)

21
𝐼 = arus listrik (ampere atau A)

Untuk soleoida panjang, energi yang tersimpan dalam solenoida dapat ditentukan
dengan persamaan:
1 2
𝑊= 𝐿𝐼
2
1 𝜇𝑁 2 𝐴 𝐵𝑙 2
𝑊= ( )( )
2 𝑙 𝜇𝑁
1 𝐵 2 𝑙𝐴 1 𝐵 2 𝑉 .......... (20)
𝑊= =
2 𝜇 2 𝜇
dengan:
V = volume solenoida (m2)

Besarnya energi solenoida (induktor) biasanya dinyatakan dengan besaran rapat


energi, aitu energi tiap satuan volume yang dapat ditentuka dengan persamaan
sebagai berikut:
𝑊 𝐵2 .......... (21)
𝑈𝑚 = =
𝑉 2𝜇

dengan:
𝑈𝑚 = rapat energi induktor (𝐽/ 𝑚3 )

Contoh soal

Sebuah induktor terbuat dari kumparan kawat dengan 50 lilitan. Panjang kumparan
5 cm dengan luas penampang 1 cm2. Hitunglah:
a. induktansi induktor,
b. energi yang tersimpan dalam induktor bila kuat arus yang mengalir 2A!
Pembahasan
Diketahui:
N = 50 lilitan
l = 5 cm = 5×10-2 m
A = 1 cm2 = 10-4 m2
Ditanya:
a. L = ... ?
b. U jika I = 2A ... ?

22
Jawab:
a. Induktansi induktor (L)
𝜇𝑜 𝑁 2 𝐴 (4𝜋. 10−7 )(50)2 (10−4 )
𝐿= =
𝑙 5. 10−2
(100𝜋. 10−9 )
𝐿= = 62,8. 10−7 H = 6,28 μH
5. 10−2

b. Energi yang tersimpan jika I = 2A


1 1
𝑈 = 𝐿𝐼 2 = (6,28. 10−6 )(22 ) = 12,56. 10−6 J = 12,56 μJ
2 2

3. Induktansi Silang

Pada Gambar 12 tampak dua buah kumparan,


yaitu kumparan primer P dan kumparan sekunder S
yang berdekatan satu sama lain. Pada kumparan primer
mengalir arus yang berubah-ubah dengan mengubah
besar hambatan rheostat R sehingga pada kumparan
Gambar 12. Induktansi silang
antara dua kumparan sekunder timbul GGL induksi. GGL induksi pada
Sumber: Bob Foster (2011)
kumparan sekunder ini menimbulkan arus induksi
yang berubah-ubah sehingga kembali menimbulkan
GGL induksi pada kumparan primer. GGL yang timbul
akibat kumparan kesua (sekunder) maupun pada
kumparan pertama (primer) ini disebut induksi
bersama atau induksi timbal-balik.

Gambar 13. Perubahan arus GGL induksi pada kumparan sekunder 𝜀2 dan pada
pada kumparan 1
mempengaruhi arus pada kumparan primer karena pengaruh perubahan fluks
kumparan 2.
Sumber: Depdiknas (2009) magnet dan karena pengaruh perubahan kuat arus,
memenuhi hubungan :
𝑑Φ1 𝑑𝐼1 .......... (22a)
𝜀2 = −𝑁2 = −𝑀
𝑑𝑡 𝑑𝑡
𝑑Φ2 𝑑𝐼2 .......... (22b)
𝜀1 = −𝑁1 = −𝑀
𝑑𝑡 𝑑𝑡
Jika Persamaan 22a kita tinjau lebih lanjut, maka
𝑑Φ1 𝑑𝐼
𝑁2 = 𝑀 𝑑𝑡 atau 𝑁2 𝑑Φ1 = 𝑀𝑑𝐼1
𝑑𝑡

23
Dengan metode integrasi, kita peroleh bahwa

𝑁2 ∫ 𝑑Φ1 = 𝑀 ∫ 𝑑𝐼1

𝑁2 Φ1 = 𝑀𝐼1

𝑁2 Φ1 .......... (23a)
𝑀=
𝐼1
Dengan menggunakan penalaran yang sama, juga dapat ditulis :

𝑁1 Φ2 .......... (23b)
𝑀=
𝐼2
Fluks magnet 𝛷1 yang ditimbulkan arus listrik 𝐼1 , dengan jumlah lilitan 𝑁1 adalah

𝜇𝑜 𝑁1 𝐼1 𝜇𝑜 𝑁1 𝐼1 𝐴
Φ1 = 𝐴B1 = 𝐴 𝑥 =
𝑙 𝑙

Jika nilai Φ1 ini dimasukkan ke dalam Pers. 23a, maka diperoleh :


𝜇𝑜 𝑁1 𝑁2 𝐴 .......... (24)
𝑀=
𝑙
dengan
𝑀 = induktansi silang (henry atau H)
𝑁1 = lilitan kumparan primer
𝑁2 = lilitan kumparan sekunder
𝑙 = jarak kedua penghantar (m)

Transformator adalah sebuah contoh dari induktansi silang (induktansi


bersama) di mana hubungan antara kedua kumparan dimaksimalkan sehingga
hampir seluruh garis fluks melewati kedua kumparan. Selain itu, induktansi
bersama juga memiliki manfaat lain, termasuk pengisian induktif ponsel, mobil
listrik, dan peralatan lain dengan baterai yang dapat diisi ulang. Beberapa jenis
pemacu jantung, yang digunakan untuk menjaga kestabilan aliran darah pada
jantung pasien mendapat tenaga dari kumparan eksternal yang ditransmisikan
melalui induktansi bersama ke kumparan kedua pada pemacu jantung dekat
jantung. Cara ini memiliki kelebihan dibandingkan dengan pemacu jantung yang
digerakkan baterai, dimana saat operasi tidak perlu mengganti baterai yang sudah
kosong.

24
4. Transformator
Induksi elektromagnetik juga mendasari prinsip kerja sebuah
transformator atau trafo. Dengan transformator inilah kita dapat menikmati
manfaat enegi listrik dalam kehidupan sehari-hari, seperti untuk menyalakan
lampu, pompa air, radio dan alat-alat elektronik lainnya. Mengapa demikian?
Karena transformator dapat digunakan untuk menaikkan dan menurunkan
tegangan listrik.
Trafo memiliki dua terminal, yaitu terminal input dan terminal output.
Terminal input terdapat pada kumparan primer. Terminal output terdapat pada
kumparan sekunder. Tegangan listrik yang akan diubah dihubungkan dengan
terminal input. Adapun, hasil pengubahan tegangan diperoleh pada terminal
output. Prinsip kerja transformator menerapkan peristiwa induksi elektromagnetik.
Jika pada kumparan primer dialiri arus AC, inti besi yang dililiti kumparan akan
menjadi magnet (elektromagnet). Karena arus AC, pada elektromagnet selalu
terjadi perubahan garis gaya magnet. Perubahan garis gaya tersebut akan bergeser
ke kumparan sekunder. Dengan demikian, pada kumparan sekunder juga terjadi
perubahan garis gaya magnet. Hal itulah yang menimbulkan GGL induksi pada
kumparan sekunder. Adapun, arus induksi yang dihasilkan adalah arus AC yang
besarnya sesuai dengan jumlah lilitan sekunder.

Gambar 14. Transformator


Sumber: Pustekkom Kemendikbud @2015

Pada trafo ideal berlaku Daya Input = Daya Output:


𝑉𝑝 𝑁𝑝 𝐼𝑠 .......... (25)
= =
𝑉𝑠 𝑁𝑠 𝐼𝑝

Bila ada panas yang hilang, maka trafo memiliki efisiensi:


𝑃𝑝 𝑉𝑝 𝐼𝑝 .......... (26)
𝜂= x 100% = x 100%
𝑃𝑠 𝑉𝑠 𝐼𝑠

25
dengan:
𝑉𝑝 = tegangan primer (volt)
𝑉𝑠 = tegangan sekunder (volt)
𝑁𝑝 = lilitan primer (lilitan)
𝑁𝑠 = lilitan sekunder (𝑙𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑛)
𝜂 = efisiensi trafo (%)
𝐼𝑝 = kuat arus primer (𝑎𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒)
𝐼𝑠 = kuat arus sekunder (𝑎𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒)

Macam-Macam Transformator
Transformator (trafo) dibedakan menjadi dua, yaitu trafo step up dan trafo step
down.
1. Trafo step up adalah transformator yang berfungsi untuk menaikkan
tegangan AC. Ciri-ciri:
 Jumlah lilitan primer lebih sedikit daripada jumlah lilitan sekunder,
 Tegangan primer lebih kecil daripada tegangan sekunder,
 Kuat arus primer lebih besar daripada kuat arus sekunder.

Gambar 15. Trafo Step Up dan bagian-bagiannya.


Sumber: Pustekkom Kemendikbud @2015

2. Trafo step down adalah transformator yang berfungsi untuk menurunkan


tegangan AC. Ciri-ciri:
 Jumlah lilitan primer lebih banyak daripada jumlah lilitan sekunder,
 Tegangan primer lebih besar daripada tegangan sekunder,
 Kuat arus primer lebih kecil daripada kuat arus sekunder

26
Gambar 16. Trafo Step Down dan bagian-bagiannya.
Sumber: Pustekkom Kemendikbud @2015

Contoh soal

Sebuah transformator dapat digunakan untuk menghubungkan radio transistor 9


volt AC, dari tegangan sumber 120 volt. Kumparan sekunder transistor terdiri
atas 30 lilitan. Jika kuat arus yang diperlukan oleh radio transistor 400 mA,
hitunglah:
a. jumlah lilitan primer,
b. kuat arus primer,
c. daya yang dihasilkan transformator!
Pembahasan:
Diketahui: Vp = 120 V
Ns = 30
Vs = 9 V
Is = 400 mA = 0,4 A
Ditanya: a. Np = ... ?
b. Ip = ... ?
c. P = ... ?
Penyelesaian:
𝑉𝑠 𝑁
a. = 𝑁𝑠
𝑉𝑝 𝑝

𝑉𝑝 120
𝑁𝑝 = 𝑁𝑠 ( ) = 30 ( ) = 400 lilitan
𝑉𝑠 9
𝐼𝑠 𝑁
b. = 𝑁𝑠
𝐼𝑝 𝑝

𝑁𝑝 400
𝐼𝑝 = 𝐼𝑠 ( ) = 0,4 ( ) = 5,33 A
𝑁𝑠 30
c. 𝑃𝑠 = 𝐼𝑠 𝑉𝑠 = (0,4A)(9V) = 3,6 watt

27
C. TERAPAN INDUKSI ELEKTROMAGNETIK PADA PRODUK TEKNOLOGI
Terdapat banyak terapan induksi elektromagnetik pada produk teknologi, misalnya
detektor logam, sensor di bandara, loudspeaker, mikrofon, dan kartu ATM.
1. Generator
Generator adalah alat yang digunakan utuk mengubah energi mekanik menjadi
energi listrik. Prinsip kerja generator adalah “menghasilkan arus listrik induksi
dengan cara memutar kumparan diantara kutub utara-selatan magnet, sehingga
akan terjadi perubahan fluks magnetik, yang menghasilkan arus induksi.”
a. Generator Arus Bolak-Balik (AC)
Generator AC sering disebut alternator. Arus listrik yang dihasilkan berupa
arus bolak-balik. Ciri generator AC menggunakan cincin ganda. Prinsip
dasar generator arus bolak-balik menggunakan hukum Faraday yang
menyatakan jika sebatang penghantar berada pada medan magnet
yang berubah-ubah, maka pada penghantar tersebut akan terbentuk gaya
gerak listrik.

Gambar 17. Generator AC


Sumber: Pustekkom Kemendikbud @2016

Sebuah generator AC kumparan berputar di antara kutub-kutub yang tak


sejenis dari dua magnet yang saling berhadapan. Kedua kutub magnet akan
menimbulkan medan magnet. Kedua ujung kumparan dihubungkan dengan
sikat karbon yang terdapat pada setiap cincin. Kumparan merupakan bagian
generator yang berputar (bergerak) disebut rotor. Magnet tetap merupakan
bagian generator yang tidak bergerak disebut stator.
Generator arus bolak-balik ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu 1. Stator,
merupakan bagian diam dari generator yang mengeluarkan tegangan bolak-
balik 2. Rotor, merupakan bagian bergerak yang menghasilkan medan

28
magnit yang menginduksikan ke stator. Arus bolak-balik ini jika digambar
dengan grafik terhadap waktu adalah sebagai berikut.

Gambar 18. Grafik arus pada generator AC


Sumber: https://belajar.kemdikbud.go.id/

Besar tegangan generator bergantung pada:


1. Kecepatan putaran (N)
2. Jumlah kawat pada kumparan yang memotong fluk (Z)
3. Banyaknya fluk magnet yang dibangkitkan oleh medan magnet (f)

Secara matematis besar fluks magnetik yang menembus kumparan:


Φ = 𝐵 𝐴 𝑐𝑜𝑠𝜃 = 𝐵 𝐴 𝑐𝑜𝑠𝜔𝑡

GGl Induksi yang dihasilkan:


𝜀 = 𝑁 𝐵 𝐴 𝜔 sin 𝜔𝑡

dengan A menyatakan luas loop yang nilainya setara dengan lh


Harga 𝜀 maksimum bila 𝜔𝑡 = 90°, sehingga sin 𝜔𝑡 = 1
Sehingga:
𝜀𝑚𝑎𝑘𝑠 = 𝑁 𝐵 𝐴𝜔 .......... (27)
dengan:
𝜀 = ggl induksi(volt)
𝜀𝑚𝑎𝑘𝑠 = ggl maksimum (volt)
𝑁 = jumlah lilitan
A = luas permukaan (m2)
B = induksi magnet (tesla atau T)
𝜔 = kecepatan sudut (rad /s)

b. Generator Arus Searah (DC)


Generator arus searah pada prinsipnya sama dengan generator arus bolak-
balik. Perbedaannya hanya menggunakan satu cincin yang dibelah menjadi

29
dua. Generator ini menghasilkan gaya gerak listrik induksi searah. Jika
dihubungkan dengan rangkaian luar, maka arus akan mengalir melalui salah
satu sikat. Yaitu pada awal melalui sikat pertama, waktu berikutnya melalui
sikat pertama lagi demikian seterusnya arus selalu melalui sikat pertama,
sehingga arus yang dihasilkan berupa arus searah.

Gambar 19. Generator DC beserta bagian-bagiannya


Sumber: Pustekkom Kemendikbud @2016

Arus searah biasa disebut arus DC berasal dari bahasa Inggris Direct
Current. Arus searah ini ditunjukkan dengan grafik seperti terlihat pada
gambar di bawah.

Gambar 20. Grafik arus pada generator DC


Sumber: https://belajar.kemdikbud.go.id/

Contoh soal

1. Seseorang bekerja mereparasi sebuah generator listrik. Kumparan diganti


dengan yang baru yang memiliki luas penampang 2 kali lipat dari semula
dan jumlah lilitan 1,5 kali dari jumlah semula. Jika kecepatan putar generator
diturunkan menjadi 3/4 kali semula, tentukan perbandingan GGL maksimum
yang dihasilkan generator dibandingkan sebelum direparasi!
Penyelesaian:
GGL maksimum yang dihasilkan generator:
𝜀𝑚𝑎𝑘𝑠 = 𝑁 𝐵 𝐴 𝜔

30
Perbandingan sesudah direparasi dengan sebelum direparasi:
3
𝜀2 𝐵2 𝐴2 𝑁2 𝜔2 𝐵 2𝐴 1,5𝑁 4 𝜔 9
= = =
𝜀1 𝐵1 𝐴1 𝑁1 𝜔1 𝐵𝐴𝑁𝜔 4

2. Sebuah generator yang memiliki luas bidang kumparan 400 cm2 terdiri atas
1000 lilitan dengan kuat medan magnetnya 5.10-4 Wb/m2, diputar dengan
kecepatan sudut 500 rad/s. Tentukan besarnya ggl yang timbul pada saat
garis normal bidang kumparan membentuk sudut 30o terhadap arah medan
magnet!
Pembahasan
Diketahui: 𝐴 = 400 cm2
𝑁 = 1000
𝐵 = 5 𝑥 10−4 Wb⁄m2
𝜔 = 500 rad⁄s
𝜃 = 30°
Ditanyakan: 𝜀 … … ?
Penyelesaian:
𝜀 = 𝑁 𝐵 𝐴 𝜔 sin 𝜔𝑡
𝜀 = 103 x 5 x 10−4 x 4 x 10−2 x 5 x 102 x sin 30 °
𝜀 = 10 x 0,5
𝜀 = 5 volt

2. Detektor Logam
Untuk mendeteksi pistol atau senjata yang disembunyikan orang di bandara atau
tempat-tempat umum lainnya, petugas ppemeriksaan dilengkapi dengan detektor
logam. Detektor ini dapat berupa tongkat yang didekatkan pada badan orang yang
diperiksa atau sensor yang dipasang pada pintu khusus. Ketika seseorang yang
membawa barang yang terbuat dari logam melewati pintu khusus tersebut, fluks
magnet meningkat. Peningkatan fluks ini disertai peningkatan tegangan di dalam
arus yang mengalir lewat kumparan penerima yang memicu alarm.

3. Loudspeaker
Loudspeaker mengubah pulsa listrik menjadi bunyi. Pada louspeaker, listrik
mengalir ke kumparan kawat di sekitar magnet permanen. Perubahan pola sinyal
listrik pada kumparan menghasilkan medan magnet di sekitarnya. Medan magnet

31
ini berinteraksi dengan medan magnet yang dihasilkan oleh magnet permanen.
Akibatnya, kumparan akan bergerak dan menggetarkan diafragma. Getaran
difragma menghasilkan buyi yang dapat didengar.

4. Mikrofon
Cara kerja mikrofon berkebalikan dengan loudspeaker. Mikrofon mengubah
getaran udara (bunyi) menjadi pulsa listrik. Di dalam mikrofon terdapat diafragma
yang bergetar saat dikenai gelombang bunyi. Kumparan yang terangkai dengan
diafragma juga ikut bergetar. Magnet permanen menghasilkan medan magnet yang
melingkupi kumparan. Dengan demikian, getaran kumparan akan menghasilkan
arus listrik. Arus atau pulsa listrik dari mikrofon diteruskan ke rangkaian penguat
(amplifier) atau perangkat perekam.

5. Kartu ATM
Kartu ATM mengandung data yang disimpan dalam pita magnetik di bagian
belakang kartu. Seorang pemiliik kartu ATM dapat melakukan berbagai transaksi
perbankan dengan menggunakan kartu tersebut di berbagai mesin ATM.

32
RANGKUMAN

1. GGL induksi adalah timbul nya gaya gerak listrik di dalam kumparan yang
mencakup sejumlah fluks garis gaya magnetik, bilamana banyknya fluks garis
gaya itu di variasi. Dengan kata lain, akan timbul gaya gerak listrik di dalam
kumparan apabila kumparan itu berada di dalam medan magnetik yang kuat
medannya berubah-ubah terhadap waktu.
2. Gaya gerak listrik yang timbul akibat adanya perubahan jumlah garis-garis gaya
magnet disebut GGL induksi, sedangkan arus yang mengalir dinamakan arus
induksi dan peristiwanya disebut induksi elektromagnetik. Induksi
elektromagnetik adalah gejala munculnya arus listrik induksi pada suatu
penghantar akibat perubahan jumlah garis gaya magnet.
3. Hukum Faraday berbunyi : “GGL induksi yang timbul antara ujung-ujun suatu
loop penghantar berbanding lurus dengan laju perubahan fluks magnet yang
dilingkupi oleh loop pengantar tersebut.”
∆Φ
Persamaan matematis : 𝜀 = −𝑁 ∆𝑡

4. Hukum Lens berbunyi : “Arus induksi mengalir pada penghantar atau kumparan
dengan arah berlawanan dengan gerakan yang menghasilkannya" atau "medan
magnet yang ditimbulkannya melawan perubahan fluks magnet yang
menimbulkannya”.
5. Induktansi adalah ukuran seberapa besar fluks magnetic yang dicakup oleh
induktor setiap satu satuan kuat arus yang dialirkan melalui induktor itu.
6. Solenoida merupakan kumparan kawat yang terlilit pada suatu pembentuk silinder.
Pada kumparan ini panjang pembentuk melebihi garis tengahnya. Bila arus
dilewatkan melalui kumparan, suatu medan magnetik akan dihasilkan di dalam
kumparan sejajar dengan sumbu. Sementara itu, toroida adalah solenoida yang
dilengkungkan sehingga sumbunya menjadi berbentuk lingkaran. Sebuah
kumparan yang memiliki induktansi diri L yang signifikan disebut induktor.
7. Terapan induksi elektromagnetik dalam produk teknologi adalah generator,
detektor logam, mikropon, loudspeakers, dan mesin ATM.

33

Anda mungkin juga menyukai