Research Based Learning

MOTOR LISTRIK SEDERHANA

Fisika Dasar II
Alfiando Nainggolan NIM 120120131
Dheace Gracesela Buya NIM 120360068
Jihan Monica NIM 120190137
Muhamad Raihan Ramdani NIM
120360071 Muhamad Ujianto Trepsilo NIM
120360067 Resti Nuraeni NIM 120360070

Abstrak dikendalikan melalui konsep telemetri.

Motor listrik merupakan aktuator yang
dimana bekerja mengubah energi listrik
menjadi energimekanik, oleh karena itu
motor listrik memiliki fungsi yang sangat
penting dalam pe ngaplikasian sistem dan
penggerak mekanik. Dalam penggunaan
motor listrik, sistem kontrol merupakan salah
satu elemen penting yang berfungsi
mengontrol, memonitor, dan menganalisa
laju dan gerak motor listrik. Diperlukan
sebuah data berupa telemetri atau interface
yang menampilkan grafik atau visualisasi
gerak yang kemudian diakuisisi dan
dikendalikan agar gerak motor listrik efisien
dan sesuai dengan kebutuhan pemakainya.
Salah satu software dalam melakukan
analisis gerak dan pengontrolan motor listrik
adalah Simulink, dimana kita dapat
merekayasa dan menampilkan data simulasi
yang sesuai dengan perhitungan matematis
yang valid. Simulink juga membantu dalam
melakukan simulasi pengontrolan gerak dan
kecepatan motor sesuai dengan set point yang
diberikan.
1. PENDAHULUAN
Motor listrik merupakan salah satu
komponen penggerak yang bersifat actuator
serta menjadi salah satu komponen yang
sering ditemukan dalam kehidupan sehari-
hari. Secara umum dan lazimnya, motor listrik
sering kita temui dalam konsep penggerak
dalam RC, sepeda listrik, mixer, blender serta
peralatan lainnya. Dalam konsep ini, kita
ketahui bahwa setiap pergerakan motor listrik
perlu dikendalikan secara manual ataupun
Berdasarkan cara kerjanya, motor listrik
memanfaatkan gaya elektromagnetik yang
bekerja dan menggerakan rotor. Hal utama yang
paling penting dalam penerapan listrik adalah
mengenai efek fisika yang ketika muatan listrik
digerakkan dalam medan magnet maka ia akan
mengalami gaya (Jens Weidauer, Richard
Messer. 2014). Oleh karena itu, diperlukan
suatu software untuk menganalisis model
matematis dari gerak motor tersebut yang
dibutuhkan dalam melakukan analisis,
percobaan, dan evaluasi sistem (Ghofar, S.
2019).
Pengaturan kecepatan pada motor DC
dengan penguatan medan dengan menggunakan
magnet permanen ini dapat dilakukan dengan
mengatur tegangan padakumparan jangkar.
Karena medan magnet yang dihasilkan berasal
dari magnet permanen maka kuat medan
magnet tersebut bernilai tetap. Skema rangkaian
motor sederhana dapat dilihat pada gambar
berikut (Permodelan Sistem. 2020)
2. TEORI DASAR
Motor listrik banyak terdapat pada
peralatan rumah tangga seperti kipas agin,
mesin cuci,pompa air ,dan penyedot debu.
Pada motor listrik, listrik diubah menjadi
energi mekanik. Perubahan ini dilakukan
dengan mengubang energi listrik menjadi
magnet yang disebut elektromagnet. Seperti
yang kita ketahui, kutub magnet dari magnet
didekatkan dengan kutub magnet yang sama
akan saling tolak menolak, namun kutub
magnet yang berbeda anak saling tarik

Research Based Learning - Judul 1

menarik. Jadi apabila kita menempatkan
magnet pada sumbu rotasi dan menempatkan
magnet lain pada posisi tetap, maka kita bisa
membuat gerakan. Mekanisme kerja semua
jenis motor biasanya sama. Arus listrik di
medan magnet memberikan gaya. Jika kawat
yang membawa arus dibengkokkan menjadi
satu lingkaran, kedua sisi lingkaran, yaitu
arah siku-siku ke medan magnet akan
menghasilkan gaya yang berlawanan.
Pasangan gaya ini memberikan torsi untuk
memutar kumparan. Motor listrik terbagi
menjadi 2 macam jenis motor listrik yaitu
motor DC dan motor AC.
Motor DC menggunakkan arus searah
DC. Motor DC digunakkan untuk aplikasi
khusus yang membutuhkan torsi besar atau
akselerasi konstan untuk mencapai berbagai
kecepatan. Sedangkan, Arus yang
digunakkan oleh motor AC secara berkala
akan membalikkan arahnya untuk suatu
periode waktu tertentu. Motor AC memiliki
dua bagian kelistrikan dasar yaitu: “stator”
dan “rotor” (Mekanika, 2012).
Gaya yang dipakai pada motor listrik
adalah gaya elektromagnet atau gaya
Lorentz. Menurut Hendrik Antoon Lorentz,
bahwa untuk besarnya gaya magnet adalah
sebanding dengan kuat medan magnet, kuat
arus listrik dan panjang kawat. Untuk
pengertian tersebut dapat dijelaskan, bahwa
gaya elektromagnetik adalah gaya yang
berkerja pada konduktor, apabila arus
mengalir pada konduktor dalam medan
magnet. Arah pada gaya elektromagnetik
dapat diumpamakan dengan kutub U dan S
pada magnet yang ditempatkan berdekatan
antara satu dengan yang lainnya dan
konduktor diletakkan di tengahnya yang
kemudian arus listrik dialirkan melalui
konduktor. (Abdullah, 2006)

Research Based Learning - Judul 2

 teknologi ini di mana udara dapat masuk ke
dalam venturi melalui lubang pada leher
venturi. Penerapan rumus fluida pada pipa
venturi aerator bsa menerapkan dengan rumus
persamaan pipa venturi pada umumnya
ρ1A1v1 = ρ2A2v2. Tetapi persamaan tersebut
dapat secara efektif untuk menganalisis suatu
aliran. Persamaan tersebut adalah sebagai
berikut. p + ½ρv2 + γz. (R.N. Akhsanu
Takwim dan Kris Witono, 2019 [3]
3. METODOLOGI(DETIL CARA KERJA ALAT)
Prinsipnya untuk membuat Venturi ini
diameter pintu masuk tabung akan mengecil
ke diameter yang lebih kecil pada bagian
tengahnya dan akhirnya kembali dengan
diameter aslinya. Berdasarkan pengalaman ku
pada diameter keluaran jika diperbesar sedikit
dari pintu masuknya air jumlah udah yang bisa
dihisap lebih banyak. Secara simplenya bisa
membuat dari bahan selang diameter 2/3" dan
selang aerator. Cara membuatnya selang 2/3"
atau selang yang biasa dipakai dirumah
buatlah lubang sebesar selang aerator. Potong
selang aerator secara miring masukkan selang
aerator pada sisi yang miring menghadap ke
arah keluaran pipa venturi, panjang selang
aerator secukupnya, hanya untuk masuknya
aliran udara. ( Agung Laksamana, (2017) [4].
Siapkan Alat dan Bahan
Potong pipa sesuai ukuran
Sambungkan pipa yang lebih besar
kesambungan pipa T sebagai Input
Sambung juga pipa kecil sebagai Output
Sambungkan Pipa diatas sambungan pipa
T, ini sebagai masuknya tekanan udara
gravitasi yang masuk
Masukan aliran air kedalam pipa
Input
Tekanan udara dari luar atau udara
masuk gravitasi akan masuk kedalam
pipa sambungan atas , hal ini akan
mempengharuhi aliran air yang keluar
Air akan mengalir keluar melalui pipa
Output, air yang keluar nantinya akan
lebih deras dan berbuih
Percobaan Dikatakan Berhasil apabila pipa
masuknya udara ditutup dan aliran air yang keluar
konstan, sedangkan apabila pipa masuknya udara
dibuka maka aliran air yang keluar akan deras.
Gambar 1 Diagram Cara Kerja
4. HASIL DAN ANALISIS
Berikut adalah contoh table perhitungan
dari penerapan hukum bernoulin pada penerapan
pipa venture
Secara terioris Pipa venturi merupakan sebuah
pipa yang memiliki penampang bagian tengahnya
lebih sempit dan diletakkan mendatar dengan
dilengkapi dengan pipa pengendali untuk
mengetahui permukaan air yang ada sehingga
besarnya tekanan dapat diperhitungkan. Dalam
pipa venturi ini luas penampang pipa bagian tepi
memiliki penampang yang lebih luas daripada
bagian tengahnya atau diameter pipa bagian tepi
lebih besar daripada bagian tengahnya.
5. KESIMPULAN
Hukum bernoulli juga menyatakan bahwa
aliran udara yang semakin cepat maka tekanan
udara tersebut menjadi kecil dan sebaliknya
jika aliran udaranya rendah maka tekanannya
menjadi besar.
Terbukti dari alat yang kami buat ketika
cerobong pipa ditutup maka debit air yang
keluar semakin kecil, Karena cerobong pipa
berada diatas,saat cerobong pipa ditutup maka
aliran udara kecil dan tekanan menjadi besar.
Sedangkan pada saat cerobong pipa di biarkan
tanpa ditutup maka debit air yang keluar
semakin besar, pada saat cerobong pipa di
biarkan tanpa ditutup, aliran udara menjadi
besar dan tekannya kecil.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Jackstar H. S., Panduan Penulisan
Laporan, Jacks Publishing, Yogyakarta,
2008.
[2] Winda, dan Eddy Winarno,. 2007. Petunjuk
Praktikum Geofisika Tambang. Yogyakarta.
[3] Arsyad, Muhammad. 2001. Pengetahuan
tentang Bumi. Jurusan Fisika – FMIPA,
Universitas Negeri Makassar. Setia, G. D.
1987. Batuan dan Mineral. Bandung:
NOVA
[4] Sukandarrumidi. 1998. Bahan Galian Industri.
Gajah Mada University Press.Yogyakarta