Oleh
Tondi H. R. / 1306405572
Marius Kevin / 1306405603
Breva Walandaya /
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS INDONESIA
2014
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah Fisika
Dasar II di Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Mata kuliah Fisika
Dasar II memiliki topik bahasan yang berkisaran tentang listrik dan
gelombang elektromagnetik. Topik bahasan tersebut memberi
inspirasi bagi penulis untuk mengkaji sebuah benda yang memiliki
konsep tersebut. Karena ketertarikan penulis akan seni musik,
sehingga diangkatlah tema kajian Gitar Listrik sebagai fokus dari
makalah ini.
Gitar listrik awalnya didisain oleh pembuat gitar,
pencinta elektronika dan pabrikan alat-alat musik.Inovator gitar Les
Paul mengadaptasi instrumen hollow bodied dengan memakai
tungsten pickup, gitar jenis ini mulai diproduksi oleh Electro String
Instrument Corporation pada tahun 1932. Disain pertama mereka
dibuat oleh Harry Watson, seorang ahli yang bekerja di Electro
String Company.Gitar baru tersebut dinamai "Rickenbacker" oleh
perusahaan dan menjadi yang pertama di jenisnya. Dokumentasi
pertama penampilan dengan gitar listrik adalah tahun 1932 oleh
seorang
gitaris
dan
bandleader
Gage
Brewer.
Brewew
mempublikasikan instrumen barunya dalam sebuah artikel di
Wichita Beacon pada 2 oktober 1932 dan terus tampil dalam bulan
tersebut. Perekaman pertama dengan gitar listrik dibuat oleh
pemain-pemain Hawaiian Style seperti Andy Iola pada awal tahun
1933. Alvino Rey adalah seniman yang membawa instrumen ini ke
penikmat yang lebih luas dalam suatu settingan orkestra besar,
kemudian mengembangkan gitar dengan pedal besi untuk Gibson
Ediie Durham memperkenalkan instrumen gitar listrik spanish
kepada seorang pemuda yang bernama Charlie Christian yang
membuat instrumen tersebut terkenal dalam perjalanan hidupnya
dan secara umum dikenal sebagai gitar listrik pertama dan juga
membawa pengaruh yang besar ke dalam musik jazz sampai
dekade selanjutnya.
Perekaman pertama gitar listrik spanish adalah di Dallas
September 1939, dalam sebuah session oleh Roy Newman and His
Boys sebuah band Western Swing. Sang gitaris Jim Boyd memakai
gitar listriknya sepanjang perekaman 3 buah lagu salah satunya
"Corrine,
Corrina".
Awal-awalnya
pabrikan
gitar meliputi :
Rickenbacker pada tahun 1932, Dobro tahun 1933, National, Audio
Vox dan Volu-Ton tahun 1934, Vega, Epiphone, dan Gibson tahun
1936, dan banyak lagi sejak tahun 1936. Versi instrumen yang
paling dikenali saat ini adalah Solid Bodied Electric Guitar atau gitar
listrik berbodi padat, yang terbuat dari kayu padat tanpa ruang
udara di bodinya. Rickenbacker menawarkan sebuah gitar listrik
dengan cetakan aluminium yang dijuluki The Frying Pan atau The
Pancake Guitar. Dikembangkan tahun 1931 dan mulai diproduksi
dimusim semi 1932, gitar ini menghasilkan suara yang modern dan
agresif. Perusahaan Audio Vox membuat dan mungkin sudah
menawarkan gitar solid body di pertengahan 1930. Sebuah gitar
padat lainnya didisain oleh seorang musisi dan penemu Les Paul di
awal 1940, dia bekerja paruh waktu di Epiphone Guitar. Gitar Log
Guitarnya telah dipatenkan dan sering dianggap sebagai yang
pertama di jenisnya.
Penulis membahas gitar listrik di makalah ini karena
gitar listrik adalah alat musik yang dapat dijumpai sehari-hari yang
menggunakan prinsip gelombang elektromagnetik. Gitar listrik
merupakan benda yang menarik karena gitar yang pada awalanya
hanya memanfaatkan prinsip resonansi suara dan perambatan
gelombang, telah berkembang sehingga dapat dijadikan sebuah
benda elektronik. Pada gitar listrik, dapat ditemukan fenomena fisika
yakni perambatan gelombang dan perubahan getaran suara
menjadi gelombang elektromagnetik.
BAB 2
DASAR TEORI
2.1
Induktansi
bahan yang bisa menjadi magnet, jika tidak maka besaran L merupakan
fungsi dari besaran arus (induktansi non-linier).
2.1.1
2.1.2
2.1.3
dimana
adalah nilai induktansi bersama, dan tanda 21
menunjukkan keterkaitan GGL yang terinduksi dalam kumparan 2
disebabkan oleh perubahan arus dalam kumparan 1.
N1 adalah jumlah lilitan pada kumparan 1,
N2 adalah jumlah lilitan pada kumparan 2,
P21 adalah permeansi ruang dimana fluks magnetik berada.
Induktansi bersama juga memiliki keterkaitan dengan
koefisien kopling. Koefisien kopling bernilai antara 1 dan 0, koefisien
kopling digunakan sebagai indikator keterkaitan antara induktor yang
dipasangkan (dikopling).
dimana
k adalah koefisien kopling dan 0 k 1,
L1 adalah nilai induktansi kumparan pertama, dan
L2 adalah nilai induktansi kumparan kedua.
Jika nilai induktansi bersama, M, sudah diketahui, maka nilai
ini dapat digunakan untuk memprediksi sifat dari suatu rangkaian:
dimana
V1 adalah tegangan dalam induktor yang dihitung,
L1 adalah induktansi dalam induktor yang dihitung,
dI1/dt adalah arus (diturunkan atas waktu) yang mengalir
dalam induktor yang dihitung,
dI2/dt adalah arus (diturunkan atas waktu) yang mengalir
dalam induktor yang dikopling (diinduksi oleh induktor pertama), dan
M adalah nilai induktansi bersama.
Tanda minus muncul karena menurut konvensi titik, kedua
arus yang mengalir pada masing-masing induktor saling berlawanan arah.
Jika suatu induktor dipasangkan secara berdekatan dengan
induktor lain dengan menggunakan prinsip induktansi bersama, seperti
dalam transformer, maka tegangan, arus, dan jumlah lilitan dapat
dihubungkan sebagai berikut:
dimana
Vs adalah tegangan pada induktor sekunder,
Vp adalah tegangan
terhubung dengan sumber listrik),
pada
induktor
primer
(yaitu
yang
dimana
Is adalah arus yang mengalir dalam induktor sekunder,
Ip adalah arus yang mengalir dalam induktor sekunder (yaitu
yang terhubung dengan sumber listrik),
Rumus Perhitungan
Umumnya,
induktansi
dapat
dihitung
menggunakan
persamaan Maxwell. Pada banyak skenario perhitungan dapat
disederhanakan dari persamaan Maxwell. Jika menginginkan induksi
dengan arus berfrekuensi tinggi, dengan efek kulit, arus listrik dan medan
magnet pada permukaan konduktor dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan Laplace. Walaupun konduktor yang digunakan adalah kawat
tipis, induktansi sendiri masih bergantung pada jari-jari penampang kawat
dan distribusi arus dalam kawat tersebut. Distribusi arus ini rata-rata
konstan (pada permukaan atau badan kawat) untuk kawat tipis.
2.1.5
Induktansi bersama
2.1.6
2.2
Bunyi
Bunyi kereta lebih nyaring daripada bunyi bisikan, sebab bunyi kereta
menghasilkan getaran lebih besar di udara. Kenyaringan bunyi juga
bergantung pada jarak kita dari sumber bunyi. Kenyaringan diukur dalam
satuan tekanan suara desibel (dB). Bunyi pesawat jet yang lepas landas
mencapai tekanan suara sekitar 120 dB. Sedang bunyi desiran daun
sekitar 33 dB.
Kebanyakan suara adalah merupakan gabungan berbagai sinyal getaran,
tetapi suara murni secara teoritis dapat dijelaskan dengan adanya
kecepatan getar osilasi atau frekuensi yang diukur dalam satuan Hertz
(Hz) dan amplitudo atau kenyaringan bunyi dengan pengukuran dalam
satuan desibel (dB).
Manusia mendengar bunyi saat gelombang bunyi bergetar, yaitu getaran
merambat di udara atau medium lain, sampai ke gendang telinga
manusia. Ambang frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh telinga
manusia berkisar getaran frekuensi 20 Hz sampai 20.000 Hz, pada
amplitudo getaran dengan berbagai variasi dalam kurva responsnya.
Suara di atas 20.000 Hz disebut ultrasonik dan di bawah 20 Hz disebut
infrasonik.
2.2.2
Gema
Gema terjadi jika bunyi dipantulkan oleh suatu oleh permukaan, seperti
tebing pegunungan, dan getaran kembali pada telinga kita segera setelah
bunyi asli kita dengar. Kejernihan ucapan dan musik dalam ruangan atau
gedung konser tergantung pada cara bunyi bergaung di dalamnya. Suara
gema merupakan efek suara pantulan yang mengalami penundaan waktu
(delay line) dari pantulan suara setelah suara asli kita dengar.
Bunyi atau suara adalah kompresi mekanikal atau gelombang longitudinal
yang merambat melalui medium. Medium atau zat perantara ini dapat
berupa zat cair, padat, gas. Jadi, gelombang bunyi dapat merambat
misalnya di dalam air, batu bara, atau udara jadi, gema adalah
penundaan
waktu
reaksi
dari
Gelombang bunyi
Kecepatan bunyi
Resonansi
BAB 3
PEMBAHASAN
Bagi semua gitaris tentu harus tahu nama semua bagian dari gitar,
karena jika demikian maka anda juga akan lebih mudah untuk
menguasainya dan mengenal fungsingnya. Untuk gitar elektrik memiliki
bagian-bagian yang berbeda dengan gitar akustik, namun untuk beberapa
bagian juga ada yang sama. Bahkan terkadang walaupun sama-sama
gitar elektrik namun dengan merk yang berbeda ada beberapa bagian
yang berbeda satu sama lain.
Untuk gitar elektrik secara umum tidak memiliki tabung seperti
pada gitar akustik, karena sumber bunyi ditangkap oleh sebuah perangkat
yang bernama Pick up yang terbuat dari magnet. Namun walaupun
demikian ada juga gitar elektrik yang memiliki tabung sehingga banyak
orang yang mengenalnya sebagai gitar akustik eletrik, sehingga sumber
bunyinya ditangkap oleh tabung maupun pickup dan karakter yang
dihasilkan merupakan perpaduan antara keduanya (nb : gitar ini berbeda
dengan gitar akustik yang diberi pick up tambahan).
2.
3.
4.
5.
Lalu bagaimana urutan efek yang benar dan seharusnya? Mari kita
tekankan, bahwa TIDAK ADA YANG BENAR atau YANG SALAH. Perbedaan
penempatan urutan posisi efek efek tersebut hanya akan mengubah
warna suara, jadi itu semua bergantung pada selera masing masing.
Hanya saja, urutan efek yang dianjurkan dan banyak dipakai, adalah
sebagai berikut ini:
GITAR >> SHAPING >> DRIVE >> EQ >> MODULATION >> ECHO
Bagian Amplifier:
1. Gain : fungsinya adalah untuk menurunkan & manaikan sinyal yg
masuk
dari sebuah instrument ke amplifier. Gain akan sangat berpengaruh
terhadap sound dari instrument yg masuk. jika gain kita naikan
karakter sound akan berubah. Ada yg menjadi lebar tetapi kasar
hingga over ( di luar batas wajar ) dan seterusnya. jadi di gain ini
biasanya kita menentukan kadar karakter sound kita.
2. Tone Control : bagian dimana berfungsi untuk mengolah sinyal
suara yg masuk. kita dapat memainkan sinyal itu dengan
memutar/menggeser control tone yang ada. jika tidak ada tone
kontrol ini maka sinyal suara terdengar kecil atau flat (biasa saja)
karena tidak ada penambahan power pewarnaan suara. Di bagian
inilah frekuensi suara di olah. Dengan adanya tone control, kita bisa
lebih mengangkat sinyal tone treble, midle, low ,dsb. Sehingga
sound itu dapat muncul dengan jelas ke permukaan sekehendak kita
yg memainkannya.
3. Volume : bagian amplifier bass/gitar ini sering terletak diujung akhir
di bagian Tone control. Fungsinya adalah untuk memperbesar sinyal
dari instrument yg sudah diolah preamp lalu masuk ke bagian Power
(Driver). Akhirnya volume berfungsi untuk memperbesar suara dari
amplifier ke speaker. Semakin besar volume kita buka semakin
kencang suara yg keluar dari speaker. Begitu sebaliknya.
4. Power Amplifier : merupakan tugas paling akhir dari bagian
sebuah Amplifier, dimana tugas power ampli (driver) ini adalah
untuk mendorong sinyal yg sudah diolah preamp untuk di teruskan
ke bagian speaker. Kita mengenal ada ampli 30, 40, 50, 90 , 100,
120, 200 , 300 watt dan seterusnya. Ini adalah kekuatan dari daya
dorong power tersebut. Akan tetapi itu tidaklah murni, bisa
dikatakan ukuran 100 watt misalkan sudah dihitung dengan suara
cacat nya. Bagian power itu bekerja oleh berbagai jenis komponen
untuk driver pendorong nya. Bagian-bagiannya ada Transistor atau
juga ada Tube (Tabung) sebagai penguat nya. Lalu ada Elco sebesar
3000uf keatas sebagai penyimpan arus, dioda, resistor dan tentunya
Travo yang berperan penting menjaga ke stabilan kelistrikan
(Electrical) bagian ini agar terjaga stabil. Jika di jelaskan secara
detail rasanya tidak cukup disini. Dari bagian inilah akan
menghasilkan dorongan suara yang di teruskan ke bagian Speaker.
BAB 4
ANALISIS
Jenis spacing
E-to-E
Polepieces
bersebelaha
n
Standard spacing
(gitar Vintage Gibson)
1,90 inci
48 mm
0,380 inci
9,6 mm
F - spacing
(Fender, Gibson modern,
pickup bridge Floyd Rose)
2,01 inci
51 mm
0,402 inci
10,2 mm
2,060 inci
52,3 mm
0,412 inci
10,5 mm
Telecaster spacing
(gitar Fender Telecaster)
2,165 inci
55 mm
0,433 inci
11 mm
12.
R12 (100), menjaga supaya nilai tegangan bias tidak lebih dari
2,1V. Tegangan bias ini bernilai tetap, berada di titik CT (kira kira -1V
hingga +1V). Tegangan tetap ini terombang-ambing ke atas dan ke
bawah seperti getaran daun speaker. Sebenarnya R ini bisa
dihilangkan.
13.
TR3 (D438), sebagai penguat sinyal tegangan (unbalanced).
Menarik sinyal bias ke rel negatif supply. Sedangkan yang menjaga/
menarik sinyal bias ke rel positif supply secara otomatis adalah R8
(2K2) & R9 (4K7). Output antara rel positif dan rel negatif
tegangannya mendekati simetris tetapi tidak sama kekuatan
arusnya, oleh sebab itu perlu rangkaian penguat arus pertama
(D313) sebelum diumpan ke transistor final. Untuk amplifier mosfet
biasanya tidak perlu sepasang transistor ini (D313/B507) karena
transistor final mosfet sudah cukup aktif diberi arus gate kecil,
0.1mA.
14.
C3, mengatasi noise & osilasi pada TR3
15.
C4 (47u), Bootstrap, menyesuaikan getaran tegangan bias
tadi, biasanya kapasitor ini bernilai 22uF atau lebih. Jalur referensi
yang dipakai bukan ground tetapi jalur speaker untuk mengimbangi
getaran tegangan bias. Menyesuaikan kekuatan getaran bass pada
saat konus speaker bergerak ke depan.
16.
TR5 (B507) & TR6 (D313), sebagai penguat arus pertama.
Seringnya transistor ini diganti dengan TIP41C/tip42C.
17.
R13 & R14 (330), memberi supply arus ke TR5 & TR6 lewat
emitornya masing-masing. Seringnya dua resistor ini hitam terbakar
karena ketidaksesuaian antara getaran yang dikeluarkan amplifier
dengan respon loudspeaker. Sebaiknya resistor ini diganti dengan
daya 2 Watt karena terhubung seri terhadap beban/speaker.
18.
R15 & R16 (0,5/5W), memberi supply ke TR7 & Tr8 lewat kaki
emitor. Resitor ini bernilai kecil karena kita menginginkan arus
besar, biasanya bernilai tidak lebih dari 0.5 Ohm.
19.
TR7 (MJ2955) & TR8 (2N3055), transitor daya sebagai penguat
arus terakhir. Sebenarnya transistor buatan ST ini sudah lebih dari
cukup bagus, tetapi karena alasan model jadul, tegangan rendah
(maksimal 32v ct), susah memasangnya & murah harganya banyak
di antara kita memilih tranistor lain yang lebih mahal. Ada banyak
keuntungan menggunakan transistor logam dari pada transistor
plastik terutama untuk peralatan outdoor.
efek gitar (guitar effect). Efek gitar adalah suatu perangkat elektronik
yang fungsinya untuk mengubah suara gitar itu sendiri sehingga berbeda
dari suara aslinya. Biasanya untuk menjernihkan suara aslinya atau
membuat aneka suara distorsi/berisik seperti pada musik Rock.
Jadi efek gitar berfungsi untuk mengubah suara asli gitar yang biasa
menjadi beraneka macam sesuai dengan selera kita. Distorsi adalah jenis
efek yang biasanya memiliki suara berisik yang suaranya berbasis pada
suara amplifier tabung overdrive, termasuk disini efek fuzz. Sekarang,
mari kita mencoba membuat efek fuzz. Di bawah ini kami sajikan gambar
skema Rangkaian Efek Fuzz. Rangkaian ini bisa Anda kemas dalam sebuah
kotak atau box.
Daftar komponen :
P1 = 10K Potensiometer Log
R1 = 1M 1/4W Resistor
R2 = 3K3 1/4W Resistor
R3 = 2K2 1/4W Resistor
R4 = 5K 1/2W Trimmer Cermet
R5 = 100K 1/4W Resistor
C1 = 100nF 63V Kapasitor Polyester
C2 = 100pF 63V Kapasitor Keramik
C3 = 22F 25V Kapasitor Elektrolit
C4 = 100nF 63V Kapasitor Polyester
C5 = 22F 25V Kapasitor Elektrolit
Q1 = 2N3819
Q2 = 2N3819
Q3 = 2N3819
J1 = Soket Jack Mono 6.3 mm
J2 = Soket Jack Mono 6.3 mm
SW1 = Saklar DPDT , saklar geser atau saklar pedal
SW2 = Saklar SPST atau saklar geser
B1 = 9 Volt
Rangkaian Efek Fuzz ini dirancang untuk
mendapatkan katup seperti suara distorsi dari gitar listrik atau alat
musik lainnya. Untuk mendapatkan gain yang sangat tinggi,
maka rangkaian menggunakan tiga penguat FET. Oleh karena itu, distorsi
suara yang diperoleh dari alat/rangkaian tersebut memiliki
nada aneh, sangat disukai oleh sebagian besar gitaris terkemuka.
BAB V
KESIMPULAN
1. Gitar listrik dapat bekerja karena getaran yang dihasilkan oleh senar
diterima pick-up gitar. Pick-up gitar yang menghasilkan medan
magnet akibat kumparan menerima getaran itu dan mengubahnya