TENTANG
“EKSPERIMEN FISIKA DARI KEGIATAN DEMONSTRASI FISIKA
SEKOLAH MENENGAH”
OLEH
KELOMPOK 5
MELLA KARLINA (2030107010)
SILVI RAHMIATI (2030107017)
DOSEN PENGAMPU
NOVIA LIZELWATI, M.PFis
Puji dan syukur kami ucapkan kepada ALLAH SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah
ini. Shalawat beserta salam semoga senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, dan kepada umatnya hingga
akhir zaman.
Penulisan makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Laboratorium Fisika sekolah mengenai “Eksperimen Fisika Dari Kegiatan Demonstrasi
Fisika Sekolah Menengah”. Dalam penyusunan dan penulisan makalah ini tidak terlepas
dari bantuan dan bimbingan, serta bantuan dari beberapa pihak.
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna oleh karena itu, penulis
dengan senang hati menerima masukan, kritikan dan saran dari pembaca yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga apa yang diharapkan dapat dicapai
dengan sempurna.
Kelompok 5
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................................
PENDAHULUAN.................................................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................................
B. Rumusan Masalah.............................................................................................................
BAB II.....................................................................................................................................
PEMBAHASAN......................................................................................................................
BAB III....................................................................................................................................
PENUTUP...............................................................................................................................
A. Kesimpulan........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar merupakan kegiatan seharihari yang penting bagi siswa di sekolah
dan sebagai proses perubahan perilaku melalui latihan atau pengalaman. Observasi
dilapangan menunjukkan bahwa pembelajaran fisika sudah berjalan baik namun
kurang optimal. Hal ini disebabkan oleh proses pembelajaran yang diterapkan di
sekolah masih berjalan secara menoton, hanya dilakukan perpindahan ilmu
pengetahuan dari guru ke murid saja.
Pada umumnya pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan
menggunakan metode ceramah, dan keberhasilan belajar siswa hanya dilihat dari
hasil tes saja, tanpa memperhatikan proses dan sarana belajar. Proses belajar
mengajar adalah proses interaksi antar pendidik dan peserta didik dengan
lingkungannya, sehingga terjadi perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik.
Prinsip utama proses belajar mengajar adalah adanya proses keterlibatan seluruh
atau sebagian besar potensi diri siswa (fisik dan nonfisik) dan kebermaknaan bagi
dirinya.
Guru sebagai fasilitator dituntut untuk bisa membawa siswanya kedalam
pembelajaran yang aktif, inovatif dan menyenangkan, sehingga siswa dapat
menikmati pembelajaran dan dapat menjangkau semua sudut kelas. Salah satu
model yang dapat digunakan dalam pembelajaran fisika untuk membantu siswa
dalam proses pembelajaran adalah model pembelajaran inkuiri terbimbing. Inquiry
berasal dari bahasa Inggris inquiry yang dapat diartikan sebagai proses bertanya dan
mencari tahu jawaban terhadap pertanyaan ilmiah yang diajukan (Schmidt dalam
Ibrahim, 2010
B. Rumusan Masalah
Pada metode eksperimen banyak hal yang dapat mempermudah dan membantu
kita dalam penerapan dengan kelebihan yang dimiliki oleh metode eksperimen itu
sendiri karena pada metode ini siswa dituntut untuk aktif untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan baik, hal ini didukung oleh pendapat Roestiyah (1994) dalam
Djamarah dan Zain (2006: 137) sebagai berikut:
(2) Mereka lebih aktif berfikir dan berbuat, hal mana yang sangat dikehendaki
oleh kegiatan belajar mengajar yang modern, dimana siswa lebih banyak aktif belajar
sendiri dengan bimbingan guru.
(3) Dengan eksperimen disamping memperoleh ilmu pengetahuan, siswa juga
menemukan pengalaman praktis serta keterampilan dalam menggunakan alat alat
percobaan.
Djamarah dan Zain (2006:102) menyatakan bahwa metode demonstrasi adalah cara
penyajian bahan pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu
proses, situasi, atau benda yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering
disertai dengan penjelasan lisan. Menggunakan metode demonstrasi proses penerimaan siswa
terhadap pelajaran akan lebih berkesan secara mendalam sehingga dapat membentuk
pengertian dengan baik dan sempurna. Siswa dapat mengamati dan memperhatikan apa yang
sedang diperlihatkan selama pelajaran berlangsung. Pada metode demonstrasi peranan guru
adalah memperlihatkan suatu proses atau kejadian kepada siswa atau memperlihatkan cara
kerja suatu alat kepada siswa. Metode demonstrasi banyak dipergunakan untuk
mengembangkan suatu pengertian, dan mengemukakan suatu masalah, penggunaan prinsip,
pengujian kebenaran secara teoretis. Menurut Soekarno (1981: 44-46) dalam Agan (2011)
adalah :
a) Demonstrasi itu harus dicoba terlebih dahulu sebelum dilakukan didepan kelas.
Menurut Syaiful Sagala (2011: 211) tujuan pegajaran menggunakan metode demonstrasi
adalah untuk memperlihatkan proses terjadinya suatu peristiwa sesuai materi ajar, cara
pencapaiannya dan kemudahan untuk dipahami oleh siswa dalam pengajaran kelas.
Menurut Roestiyah (2008: 83) tujuan penggunaan metode demonstrasi adalah agar siswa
mampu memahami tentang cara mengatur atau menyusun sesuatu. Menurut Faturrahman,
Pupuh (2010: 62) tujuan pokok metode demonstrasi adalah untuk memperjelas pengertian
konsep dan mempelihatkan cara melakukan sesuatu proses terjadinya sesuatu.
Berdasarkan beberapa uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari metode
demonstrasi adalah untk memperjelas pengertian suatu konsep atau menghilangkan verbalisme
dalam materi pelajaran, sehingga siswa akan semakin memahami dan mampu
mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
b. Proses belajar anak lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari
c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri anak. Di
samping itu, metode demonstrasi memiliki dua fungsi, yaitu:
Dapat dipergunakan untuk memberikan ilustrasi dalam menjelaskan
informasi kepada anak.
Membantu meningkatkan daya pikir anak usia dini terutama daya pikir
anak dalam meningkatkan kemampua mengenal, megingat, berpikir konvegen
dan berpikir evaluatif. Metode demonstrasi memberikan kesempatan kepada
anak untuk memperkirakan apa yang akan terjadi, bagaimana hal itu dapat
terjadi, dan mengapa hal itu terjadi.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
(1) Terdapat perbedaan rata-rata hasil belajar fisika siswa menggunakan
pembelajaran dengan metode eksperimen dan demonstrasi
(2) Rata-rata nilai hasil belajar fisika siswa yang menggunakan pembelajaran
dengan metode eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan metode
demonstrasi, dan pembelajaran dengan metode eksperimen lebih efektif
digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran fisika
dibandingkan pembelajaran menggunakan metode demonstrasi.
B. Saran
(1) Pembelajaran dengan metode eksperimen dapat dijadikan salah satu alternatif
bagi guru-guru di sekolah sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan hasil
belajar siswa.
(4) Guru hendaknya benar-benar membimbing siswa untuk aktif pada seluruh
proses pembelajaran karena jika siswa aktif dalam seluruh proses pembelajaran,
maka pemahaman siswa terhadap materi akan bertambah dan pada akhirnya
akan berpengaruh pada peningkatan hasil belajar siswa.
(5) Kondisi dan fasilitas sekolah harus bisa dimanfaatkan agar mampu memberikan
kontribusi yang positif bagi proses kegiatan belajar mengajar, sehingga hasil
belajar siswa dapat tercapai dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah dan Zain. 2006. Strategi Belajar dan Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.