Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

MATERI PENERAPAN STRATEGI EKSPERIMEN DALAM


PEMBELAJARAN PAI

Disusun Oleh kelompok 11 :


ULFATUL JANNAH
ZULFIKAR
NUR AZIMA
NARENDRA

DOSEN PENGAMPU
ALHAIRI,Sp.d.I,.M.Pd.I

KELAS/SEMESTER
III/3B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM KUANTAN SINGINGI
TELUK KUANTAN
1444 H/2023 M
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolonganNya tentunya kami tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan
syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa
sehat fisik maupun akal pikiran, sehinggan penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah
sebagai tugas dari mata kuliah Teknik Metodologi Pembelajaran PAI dengan judul “Penerapan
strategi Eksperimen Dalam Pembelajaran PAI”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran
dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik
lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
Dosen Pengampu Mata Kuliah Metodologi Pembelajaran PAI yang telah membimbing kami dalam
setiap pertemuan perkuliahan ini. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan Terima kasih.

Taluk Kuantan, 13 Januari 2024

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................4

DAFTAR ISI….……………………………...………………………………………………………....3
1.1.........................................................................................................................Latar Belakang
..............................................................................................................................................4

1.2.Rumusan Masalah.................................................................................................................5

1.3.TujuanMasalah.....................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................................6

2.1. Pembelajaran PAI..............................................................................................................................6

2.2. Pengertian Metode Eksperimen........................................................................................................7

2.3. Karakteristik Metode Pembelajaran Eksperimen..............................................................................8

2.4. Kelebihan Metode Eksperimen.........................................................................................................9

2.5. Kekurarangan Metode Eksperimen...................................................................................................9

2.6. Pengertian Metode Eksperimen dalam Pembelajaran PAI...............................................................9

BAB III PENUTUP................................................................................................................................10

3.1. Kesimpulan......................................................................................................................................10

3.2. Saran................................................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Metode experimen merupakan metode penting yang harus dipelajari peserta didik dalam
Pendidikan Agama Islam. Hal tersebut disebabkan metode experimen dapat mengembangkan
kemampuan berpikir, aktivitas dan kreativitas peserta didik melalui berbagai interaksi dan pengalaman
belajar, diantaranya siswa akan melakukan pengamatan terhadap suatu objek dengan menganalisis,
mengamati serta membuktikan sendiri percobaan yang dilakukan untuk memecahkan suatu persoalan.
metode experimen ini juga adalah metode cara penyajian pelajaran dimana siswa melakukan
percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.
Dengan metode percobaan ini siswa dituntut untuk mencari tahu kebenaran serta siswa diberikan
kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati,
menganalisis dan menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu objek. Sedangkan tujuan dilakukan
penelitian eksperimen adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Ada juga yang menyatakan
bahwa metode eksperimen adalah salah satu cara mengajar, dimana siswa melakukan sutau percobaan
tentang suatu hal, mengamati prosesnya serta melukiskan hasil percobaannya kemudian hasil
pengamatan itu disampaikan ke kelas dan di evaluasi oleh guru.
Salah satu aspek penting keberhasilan suatu proses pembelajaran adalah dengan menggunakan
metode pembelajaran yang tepat dan sesuai. Proses pembelajaran dengan menggunakan Metode
Eksperimen dapat melibatkan siswa berperan aktif, serta dapat mengembangkan sikap untuk
mengadakan studi eksploratoris tentang pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Metode pembelajaran
eksperimen menuntut peserta didik memahami konsep dengan cara-cara alur ilmiah, sedangkan untuk
dapat lebih memahami materi tersebut siswa harus melakukan eksperimen sendiri.
Dengan menggunakan metode eksperimen ini, maka masalah yang dihadapi siswa akan bisa
diatasi, karena dengan dilaksanakannya. metode eksperimen dalam pembelajaran Pendidikan Agama
Islam, akan membuat siswa lebih berperan aktif, kreatif, inovatif, dan situasi belajar akan lebih
menyenangkan, sehingga tujuan pembelajaran yang direncanakan dapat tercapai.

4
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa itu Pembelajaran PAI beserta Konsepnya?
2. Apa yang dimaksud dengan Metode Eksperimen?
3. Apa Langkah-langkah dari Metode Eksperimen?
4. Apa saja Karakteristik dari Metode Eksperimen?
5. Apa saja Kelebihan dari Metode Eksperimen?
6. Apa saja Kekurangan dari Metode Eksperimen?
7. Apa Pengertian Metode Eksperimen dalam Pembelajaran PAI?
8. Apa Kelebihan Metode Eksperimen dalam Pembelajaran PAI?
9. Apa Kekurangan metode Eksperimen dalam Pembelajaran PAI?

1.3. Tujuan Masalah


1. Dapat mengetahui apa itu Pembelajaran PAI.
2. Dapat mengetahui Pengertian dari Metode Eksperimen.
3. Dapat mengetahui Langkah-langkah penerapan dari Metode Eksperimen.
4. Dapat mengetahui apa saja Karakteristik dari Metode Eksperimen.
5. Dapat mengetahui Kelebihan dari Metode Eksperimen.
6. Dapat mengetahui Kekurangan dari Metode Eksperimen.
7. Dapat mengetahui Pengertian Metode Eksperimen dalam Pembelajaran PAI
8. Dapat mengetahui Kelebihan Metode Eksperimen dalam Pembelajaran PAI
9. Dapat menegetahui Kelebihan Metode eksperimen dalam Pembelajaran PAI

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pembelajaran PAI


1. Pengertian Pembelajaran PAI
Pembelajaran PAI adalah suatu proses yang bertujuan untuk membantu peserta didik dalam
belajar agama islam. Pembelajaran ini akan lebih membantu dalam memaksimalkan kecerdasan yang
dimiliki peserta didik dalam menikmati kehidupan, serta kemampuan untuk berinteraksi secara fisik
dan sosial terhadap lingkungan.
Pendidikan Agama Islam menurut Zakiyah Daradjat adalah suatu usaha untuk menimba dan
mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat memahami ajaran islam secara menyeluruh. Lalu
menghayati tujuan yang pada akhirnya dapat mengamalkan serta menjadikan islam sebagai pandangan
hidup bagi peserta didik. upaya membuat peserta didik dapat belajar, butuh belajar, terdorong belajar,
mau belajar, dan tertarik untuk terus menerus mempelajari agama Islam, baik untuk kepentingan
mengetahui bagaimana cara beragama yang benar maupun mempelajari islam sebagai pengetahuan
yang mengakibatkan beberapa perubahan yang relatif tetap dalam tingkah laku seseorang yang baik
dalam kognitif, afektif, dan psikomotorik.

2. Prinsip-Prinsi Pembelajaran PAI


Beberapa ahli pendidikan Islam (misalnya Ahmad Tafsir dan Abuddin Nata) ketika mengulas
prinsip pembelajaran PAI, tampak bahwa ia mengadopsi prinsip pembelajaran dari teori pendidikan
umum atau barat.
Adapun prinsip-prinsip pembelajaran yang relatif berlaku umum sebagai berikut:
a. Perhatian dan motivasi Perhatian mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar. Tanpa
adanya perhatian, proses belajar tidak mungkin terjadi. Perhatian akan timbul pada peserta
didik apabila bahan pembelajaran dirasakan sebagai: sesuatu yang dibutuhkan; diperlukan
untuk belajar lebih lanjut, atau diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun motivasi
adalah usaha sadar oleh guru untuk menimbulkan motifmotif pada peserta didik yang
menunjang pencapaian tujuan pembelajaran.

b. Keaktivan John Dewey yang dikutip oleh Abuddin Nata mengemukakan, belajar adalah
menyangkut apa yang harus dikerjakan peserta didik untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus
6
datang sendiri. Guru sekadar pembimbing dan pengarah. Keaktivan dapat berupa kegiatan fisik
dan kegiatan psikis. Kegiatan fisik bisa berupa membaca, mendengar, dll. Sedangkan kegiatan
psikis, misalnya, membandingkan satu konsep dengan yang lain, menyimpulkan hasil
percobaan, dll.

c. Keterlibatan langsung/pengalaman Belajar sebaiknya dialami melalui perbutan langsung dan


harus dilakukan oleh peserta didik secara aktif. Prinsip ini didasarkan pada asumsi bahwa para
peserta didik dapat memperoleh lebih banyak pengalaman dengan cara keterlibatan secara aktif
dan proporsional, dibandingkan dengan bila mereka hanya melihat materi/konsep.

d. Pengulangan Prinsip belajar yang menekankan perlunya pengulangan adalah teori psikologi
daya. Menurut teori ini belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas
mengamat, menanggap, mengingat, dll. Dengan mengadakan pengulangan, maka dayadaya
tersebut akan berkembang, seperti pisau yang selalu diasah akan menjadi tajam.

e. Tantangan Tantangan yang dihadapi dalam bahan belajar membuat peserta didik bergairah
untuk mengatasinya. Bahan belajar yang baru, yang banyak mengandung masalah yang perlu
dipecahkan, membuat peserta didik tertantang untuk mempelajarinya.

f. Balikan dan penguatan Prinsip belajar yang berkaitan dengan balikan dan penguatan terutama
ditekankan oleh teori belajar operant conditioning dari B.F. Skinner. Kalau pada teori
conditioning yang diberi kondisi adalah stimulusnya, maka pada operant conditioning yang
diperkuat adalah responnya. Kunci dari teori belajar ini adalah law of effect versi Thorndike.

g. Perbedaan individu Setiap peserta didik merupakan individu yang unik, artinya tidak ada dua
orang yang sama persis. Tiap peserta didik memiliki perbedaan satu dengan yang lainnya.
Perbedaan belajar ini berpengaruh pada cara dan hasil belajar peserta didik.

6
2.2. Pengertian Metode Eksperimen
Pengertian Metode Eksperimen adalah cara penyajian pelajaran, di mana peserta didik melakukan
percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar
menggunakan metode eksperimen, peserta didik diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau
melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, keadaan atau proses sesuatu.
Metode eksperimen menggambarkan bahwa saat pembelajaran para peserta didik dituntut untuk
melakukan sendiri pembelajaran tersebut dengan sebuah percobaan dan mereka dituntut juga harus
mengalamai sendiri hal-hal yang diajarkan oleh guru. Pada akhirnya peserta didik diharapkan dapat
memiliki pemahaman sendiri tentang materi yang dipelajari secara maksimal.
Dalam proses pembelajaran yang jadi masalah adalah bila pengajarnya auditorial, sedangkan
peserta didik nya beragam ada yang visual, auditorial dan kinestetik. Jika antara tenaga pendidik
dengan peserta didik memiliki modalitas maka proses pembelajaran tidak akan menemukan masalah.
Metode eksperimen merupakan metode pembelajaran dimana guru dan anak didik bersama-sama
mengerjakan sesuatu sebagai latihan praktis dari apa yang telah dipelajari.
Menurut Djamrah metode eksperimen merupakan cara penyajian pelajaran, dimana anak didik
melakukan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang di pelajari. Dalam proses belajar
mengajar dengan metode eksperimen, siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau
melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, keadaan atau proses sesuatu.
Dalam arti lain siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran, atau mencoba mencari
suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan dari proses yang dialaminya itu.
Dengan eksperimen siswa menemukan bukti kebenaran dari suatu teori sesuatu yang sedang di
pelajarinya. Pendekatan tidak bisa diterapkan tanpa melibatkan metode-metode aplikatif, maka
disetiap pendekatan pembelajaran tersebut disertakan beberapa metode berdasarkan karakteristik-
karakteristik dengan tujuan dan kopetensi dalam setiap pendekatan.
Adapun Pendekatan-pendekatan itu antara lain:
(1) Pendekatan Rasional
(2) Pendekatan Kolaboratif
(3) Pendekatan Komunikatif
(4) Pendekatan Informatif
(5) Pendekatan Reflektif
(6) Pendekatan Berfikir

7
2.3. Karakteristik Metode Pembelajaran Eksperimen
Karakteristik Metode Pembelajaran adalah metode yang memungkinkan guru dapat
mengembangkan keterbitan fisik dan mental, serta emosional siswa. Siswa mendapat kesempatan
untuk melatih keterampilan proses agar memperoleh hasil belajar yang maksimal. Pengalaman yang
dialami secara langsung dapat tertamam dalam ingatannya. Keterlibatannya fisik dan mental serta
emosional siswa yang diharapkan dapat di perkenal kan pada suatu cara atau kondisi pembelajaran
yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan juga perilaku yang inovatif dan kreatif. Pembelajaran
dengan metode eksperimen melatih dan mengajar siswa untuk belajar secara aktif dengan mengikuti
tahap-tahap pembelajarannya. Dengan demikian siswa akan menemukan sendiri konsep sesuai dengan
hasil yang diperoleh selama pembelajaran.
Dengan metode ini siswa diharapkan sepenuhnya terlibat dalam merencanakan eksperimen,
melakukan eksperimen, menemukan fakta, mengumpulkan data, dan memecahkan masalah yang
dihadapinya secara nyata.
Karakteristik dari metode eksperimen:
a. Metode untuk membelajarkan siswa dengan melakukan percobaan, pengamatan dan penarikan
kesimpulan terhadap sesuatu yang sedang diuji kebenarannya.
b. Metode yang dirancang untuk mengembangkan pengetahuan siswa dalam mengembangkan
pengetahuan siswa dalam pembelajaran tertentu.
c. Metode yang mengarahkan siswa mempelajari lingkungan belajar sebagai suatu ekologi.
d. Metode yang membantu siswa dalam informasi yang aktif, sehingga membantu mereka dalam
belajar akan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
e. Metode yang digunakan untuk memecahkan masalah yang bersifat ilmiah.

2.4. Kelebihan Metode Eksperimen


Sama halnya dengan metode pembelajaran lain, metode pembelajaran eksperimen ini memiliki
beberapa kelebihan dan kekurangan.
Adapun Kelebihan dari Metode Eksperimen antara lain :
a. Metode ini membuat anak didik percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan
percobaannya sendiri dari pada hanya menerima kata guru atau buku.
b. Anak didik dapat mengembangkan sikap untuk mengadakan studi eksplorasi (menjelajah
tentang ilmu teknologi)

8
c. Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-terobosan baru
dengan penemuan sebagai hasil percobaan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi
kesejahteraan hidup manusia
d. Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya.

2.5. Kekurarangan Metode Eksperimen


Adapun Kekurangan dari Metode Eksperimen antara lain:
a. Tidak semua sekolah memiliki kecukupan media dan alat bantu pembelajaran untuk
menunjang pelaksanaan metode eksperimen. Akibatnya, tidak setiap anak didik
berkesempatan mengadakan eksperimen.
b. Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak selalu mudah
diperoleh.
c. Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus menanti untuk
melanjutkan pelajaran.
d. Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan.
e. Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena mungkn ada factor-
faktor tertentu yang berada diluar jangkauan kemampuan atau pengendalian.
f. Metode ini lebih sesuai untuk menyajikan bidang-bidang ilmu dan teknologi.

2.6. Pengertian Metode Eksperimen dalam Pembelajaran PAI


Metode eksperimen dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah pendekatan
pembelajaran yang melibatkan penggunaan percobaan atau eksperimen sebagai cara untuk memahami
dan menerapkan ajaran Islam dalam konteks kehidupan nyata. Metode ini melibatkan siswa secara
aktif dalam proses belajar, dimana mereka melakukan praktik ibadah, studi kasus, role-playing, atau
eksperimen sosial untuk menggali pemahaman yang lebih dalam tentang ajaran Islam.
Dalam metode eksperimen, siswa diberi kesempatan untuk mengalami secara langsung dan
terlibat dalam situasi yang berkaitan dengan ajaran Islam. Mereka dapat mengamati, mencoba, dan
menganalisis hasil dari percobaan atau eksperimen yang dilakukan. Tujuan dari metode ini adalah
untuk membantu siswa memahami prinsip-prinsip agama Islam dan menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
Metode eksperimen dalam pembelajaran PAI dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang
konsep-konsep agama, memperkuat keterampilan berpikir kritis, dan membantu mereka
menginternalisasi nilai-nilai Islam. Hal ini juga dapat membantu siswa mengembangkan keterampilan

9
sosial, seperti kerja tim, berkomunikasi, dan bekerja sama dengan orang lain dalam konteks
agama.
Penting untuk dicatat bahwa metode eksperimen dalam pembelajaran PAI harus dilakukan dengan
pengawasan dan bimbingan yang tepat oleh guru. Selain itu, metode ini perlu disesuaikan dengan
tingkat pemahaman dan kebutuhan siswa agar dapat memberikan pengalaman pembelajaran yang
efektif dan bermakna. Metode Eksperimen dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) juga
memiliki beberapa kelebihan dan kukarangan juga.

1. Kelebihan Metode Eksperimen


a. Pengalaman Langsung, Metode Eksperimen memungkinkan siswa untuk mendapatkan
pengalaman langsung dalam mempraktikkan ajaran Islam. Misalnya, Melakukan Shalat,
berpuasa, atau Melakukan Amalan lainnya.
b. Memahami Konsep, Dengan melakukan eksperimen, siswa dapat lebih memahami
konsep-konsep Agama yang mungkin sulit dipahami hanya dengan membaca.
c. Interaktif, Metode ini memungkin siswa untuk berinteraksi langsung dengan materi
pelajaran, membuat proses belajar menjadi lebih menarik dan interaktif.
d. Meningkatkan Keterampilan, melalui Eksperimen, siswa dapat mengembangkan
keterampilan seperti berfikir kritis, menyelesaikan masalah, dan membuat keputusan
berdasarka ajaran Agama Islam.
e. Mengaplikasikan Teori, Siswa dapat melihat bagaimana teori dan ajaran yang mereka
pelajari di terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Kekurangan Metode Eksperimen


a. Tidak Semua Materi Cocok, Tidak semua konsep atau materi dalam PAI bisa diajarkan
melalui metode eksperimen. Misalnya, konsep-konsep yang bersifat abstrak atau spiritual
mungkin sulit dijelaskan melalui eksperimen.
b. Waktu dan Sumber Daya, Melakukan eksperimen bisa memakan waktu dan memerlukan
sumber daya, seperti peralatan atau bahan tertentu. Ini bisa menjadi tantangan di beberapa
sekolah dengan sumber daya terbatas.
c. Kesulitan dalam Pengawasan, Dalam beberapa kasus, metode eksperimen bisa sulit untuk
diawasi oleh guru. Misalnya, jika siswa diminta untuk melakukan amalan tertentu di
rumah sebagai bagian dari eksperimen.

9
d. Risiko Kesalahan Interpretasi, Ada risiko bahwa siswa mungkin salah
menginterpretasikan hasil eksperimen atau tidak memahami konsep yang sedang
diajarkan.
e. Kesulitan dalam Evaluasi, Mengevaluasi hasil dari metode eksperimen bisa menjadi
tantangan, terutama jika hasilnya bersifat subjektif atau berdasarkan pengalaman pribadi
siswa.

9
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Metode Eksperimen adalah cara penyajian pelajaran, di mana peserta didik melakukan percobaan
dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar menggunakan
metode eksperimen, peserta didik diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri,
mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, keadaan atau proses sesuatu. Sedangkan dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah pendekatan pembelajaran yang melibatkan
penggunaan percobaan atau eksperimen sebagai cara untuk memahami dan menerapkan ajaran Islam
dalam konteks kehidupan nyata. Metode ini melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar,
dimana mereka melakukan praktik ibadah, studi kasus, role-playing, atau eksperimen sosial untuk
menggali pemahaman yang lebih dalam tentang ajaran Islam.
Dalam metode eksperimen, siswa diberi kesempatan untuk mengalami secara langsung dan
terlibat dalam situasi yang berkaitan dengan ajaran Islam. Mereka dapat mengamati, mencoba, dan
menganalisis hasil dari percobaan atau eksperimen yang dilakukan. Tujuan dari metode ini adalah
untuk membantu siswa memahami prinsip-prinsip agama Islam dan menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari.

3.2. Saran
Penulisan makalah ini sangat jauh dari kata sempurna, Karna sempurna hanya milik yang Maha
Kuasa. oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca sangatlah kami
butuhkan untuk kesempurnaan makalah ini. Akhir kata Wassalamualikum warahmatullahi
wabarakatuh.

10
DAFTAR PUSTAKA

M. Musfiqon., Nurdyansyah. N., 2015. Pendekatan Pembelajaran Saintifik. Sidoarjo:


Nizamia learning center.
Miftahul Huda. 2013. Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: pustaka
belajar.
Munjih Nasir Ahmad.2009. Metode Dan Teknik Pendidikan Agama Islam. Bandung: PT
Resfika Aditama.
M. Yasin Kholifudin, 2012. Pembelajaran Fisika Dengan Terbimbing Melalui Metode
Eksperimen.
Nurdyansyah. N., Eni Fariyatul Fahyuni, 2016. Inovasi Model Pembelajaran Sesuai
Kurikulum 2013. Sidoarjo: Nizamia learning center.
Nurdyansyah & Luly Riananda. 2016. Developing ICT-Based Learning Model to Improve
Learning Outcomes IPA of SD Fish Market in Sidoarjo, Proceedings of International
Research Clinic & Scientific Publications of Educational Technology. Jurnal TEKPEN,
Jilid 1, Terbitan 2, 929-930.
Nurdyansyah, Pandi Rais, Qorirotul Aini. 2017. The Role of Education Technology in
Mathematic of Third Grade Students in MI Ma’arif Pademonegoro Sukodono.
Madrosatuna: Journal of Islamic Elementary School Vol. 1 (1), November 2017, 37-46
ISSN 2579. 38.
Nurdyansyah. N., Andiek Widodo. 2015. Inovasi Teknologi Pembelajaran. Sidoarjo:
Nizamia learning center.
Roestiyah. 1998. Straregi Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara

11

Anda mungkin juga menyukai