DOSEN PENGAMPU
ALHAIRI,Sp.d.I,.M.Pd.I
KELAS/SEMESTER
III/3B
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM KUANTAN SINGINGI
TELUK KUANTAN
1444 H/2023 M
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolonganNya tentunya kami tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan
syafa’atnya di akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa
sehat fisik maupun akal pikiran, sehinggan penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah
sebagai tugas dari mata kuliah Teknik Metodologi Pembelajaran PAI dengan judul “Penerapan
strategi Eksperimen Dalam Pembelajaran PAI”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran
dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik
lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada
Dosen Pengampu Mata Kuliah Metodologi Pembelajaran PAI yang telah membimbing kami dalam
setiap pertemuan perkuliahan ini. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan Terima kasih.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................4
DAFTAR ISI….……………………………...………………………………………………………....3
1.1.........................................................................................................................Latar Belakang
..............................................................................................................................................4
1.2.Rumusan Masalah.................................................................................................................5
1.3.TujuanMasalah.....................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................................6
3.1. Kesimpulan......................................................................................................................................10
3.2. Saran................................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................11
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2. Rumusan Masalah
1. Apa itu Pembelajaran PAI beserta Konsepnya?
2. Apa yang dimaksud dengan Metode Eksperimen?
3. Apa Langkah-langkah dari Metode Eksperimen?
4. Apa saja Karakteristik dari Metode Eksperimen?
5. Apa saja Kelebihan dari Metode Eksperimen?
6. Apa saja Kekurangan dari Metode Eksperimen?
7. Apa Pengertian Metode Eksperimen dalam Pembelajaran PAI?
8. Apa Kelebihan Metode Eksperimen dalam Pembelajaran PAI?
9. Apa Kekurangan metode Eksperimen dalam Pembelajaran PAI?
5
BAB II
PEMBAHASAN
b. Keaktivan John Dewey yang dikutip oleh Abuddin Nata mengemukakan, belajar adalah
menyangkut apa yang harus dikerjakan peserta didik untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus
6
datang sendiri. Guru sekadar pembimbing dan pengarah. Keaktivan dapat berupa kegiatan fisik
dan kegiatan psikis. Kegiatan fisik bisa berupa membaca, mendengar, dll. Sedangkan kegiatan
psikis, misalnya, membandingkan satu konsep dengan yang lain, menyimpulkan hasil
percobaan, dll.
d. Pengulangan Prinsip belajar yang menekankan perlunya pengulangan adalah teori psikologi
daya. Menurut teori ini belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas
mengamat, menanggap, mengingat, dll. Dengan mengadakan pengulangan, maka dayadaya
tersebut akan berkembang, seperti pisau yang selalu diasah akan menjadi tajam.
e. Tantangan Tantangan yang dihadapi dalam bahan belajar membuat peserta didik bergairah
untuk mengatasinya. Bahan belajar yang baru, yang banyak mengandung masalah yang perlu
dipecahkan, membuat peserta didik tertantang untuk mempelajarinya.
f. Balikan dan penguatan Prinsip belajar yang berkaitan dengan balikan dan penguatan terutama
ditekankan oleh teori belajar operant conditioning dari B.F. Skinner. Kalau pada teori
conditioning yang diberi kondisi adalah stimulusnya, maka pada operant conditioning yang
diperkuat adalah responnya. Kunci dari teori belajar ini adalah law of effect versi Thorndike.
g. Perbedaan individu Setiap peserta didik merupakan individu yang unik, artinya tidak ada dua
orang yang sama persis. Tiap peserta didik memiliki perbedaan satu dengan yang lainnya.
Perbedaan belajar ini berpengaruh pada cara dan hasil belajar peserta didik.
6
2.2. Pengertian Metode Eksperimen
Pengertian Metode Eksperimen adalah cara penyajian pelajaran, di mana peserta didik melakukan
percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar
menggunakan metode eksperimen, peserta didik diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau
melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, keadaan atau proses sesuatu.
Metode eksperimen menggambarkan bahwa saat pembelajaran para peserta didik dituntut untuk
melakukan sendiri pembelajaran tersebut dengan sebuah percobaan dan mereka dituntut juga harus
mengalamai sendiri hal-hal yang diajarkan oleh guru. Pada akhirnya peserta didik diharapkan dapat
memiliki pemahaman sendiri tentang materi yang dipelajari secara maksimal.
Dalam proses pembelajaran yang jadi masalah adalah bila pengajarnya auditorial, sedangkan
peserta didik nya beragam ada yang visual, auditorial dan kinestetik. Jika antara tenaga pendidik
dengan peserta didik memiliki modalitas maka proses pembelajaran tidak akan menemukan masalah.
Metode eksperimen merupakan metode pembelajaran dimana guru dan anak didik bersama-sama
mengerjakan sesuatu sebagai latihan praktis dari apa yang telah dipelajari.
Menurut Djamrah metode eksperimen merupakan cara penyajian pelajaran, dimana anak didik
melakukan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang di pelajari. Dalam proses belajar
mengajar dengan metode eksperimen, siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau
melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, keadaan atau proses sesuatu.
Dalam arti lain siswa dituntut untuk mengalami sendiri, mencari kebenaran, atau mencoba mencari
suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan dari proses yang dialaminya itu.
Dengan eksperimen siswa menemukan bukti kebenaran dari suatu teori sesuatu yang sedang di
pelajarinya. Pendekatan tidak bisa diterapkan tanpa melibatkan metode-metode aplikatif, maka
disetiap pendekatan pembelajaran tersebut disertakan beberapa metode berdasarkan karakteristik-
karakteristik dengan tujuan dan kopetensi dalam setiap pendekatan.
Adapun Pendekatan-pendekatan itu antara lain:
(1) Pendekatan Rasional
(2) Pendekatan Kolaboratif
(3) Pendekatan Komunikatif
(4) Pendekatan Informatif
(5) Pendekatan Reflektif
(6) Pendekatan Berfikir
7
2.3. Karakteristik Metode Pembelajaran Eksperimen
Karakteristik Metode Pembelajaran adalah metode yang memungkinkan guru dapat
mengembangkan keterbitan fisik dan mental, serta emosional siswa. Siswa mendapat kesempatan
untuk melatih keterampilan proses agar memperoleh hasil belajar yang maksimal. Pengalaman yang
dialami secara langsung dapat tertamam dalam ingatannya. Keterlibatannya fisik dan mental serta
emosional siswa yang diharapkan dapat di perkenal kan pada suatu cara atau kondisi pembelajaran
yang dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan juga perilaku yang inovatif dan kreatif. Pembelajaran
dengan metode eksperimen melatih dan mengajar siswa untuk belajar secara aktif dengan mengikuti
tahap-tahap pembelajarannya. Dengan demikian siswa akan menemukan sendiri konsep sesuai dengan
hasil yang diperoleh selama pembelajaran.
Dengan metode ini siswa diharapkan sepenuhnya terlibat dalam merencanakan eksperimen,
melakukan eksperimen, menemukan fakta, mengumpulkan data, dan memecahkan masalah yang
dihadapinya secara nyata.
Karakteristik dari metode eksperimen:
a. Metode untuk membelajarkan siswa dengan melakukan percobaan, pengamatan dan penarikan
kesimpulan terhadap sesuatu yang sedang diuji kebenarannya.
b. Metode yang dirancang untuk mengembangkan pengetahuan siswa dalam mengembangkan
pengetahuan siswa dalam pembelajaran tertentu.
c. Metode yang mengarahkan siswa mempelajari lingkungan belajar sebagai suatu ekologi.
d. Metode yang membantu siswa dalam informasi yang aktif, sehingga membantu mereka dalam
belajar akan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
e. Metode yang digunakan untuk memecahkan masalah yang bersifat ilmiah.
8
c. Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-terobosan baru
dengan penemuan sebagai hasil percobaan yang diharapkan dapat bermanfaat bagi
kesejahteraan hidup manusia
d. Membuat siswa lebih percaya atas kebenaran atau kesimpulan berdasarkan percobaannya.
9
sosial, seperti kerja tim, berkomunikasi, dan bekerja sama dengan orang lain dalam konteks
agama.
Penting untuk dicatat bahwa metode eksperimen dalam pembelajaran PAI harus dilakukan dengan
pengawasan dan bimbingan yang tepat oleh guru. Selain itu, metode ini perlu disesuaikan dengan
tingkat pemahaman dan kebutuhan siswa agar dapat memberikan pengalaman pembelajaran yang
efektif dan bermakna. Metode Eksperimen dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) juga
memiliki beberapa kelebihan dan kukarangan juga.
9
d. Risiko Kesalahan Interpretasi, Ada risiko bahwa siswa mungkin salah
menginterpretasikan hasil eksperimen atau tidak memahami konsep yang sedang
diajarkan.
e. Kesulitan dalam Evaluasi, Mengevaluasi hasil dari metode eksperimen bisa menjadi
tantangan, terutama jika hasilnya bersifat subjektif atau berdasarkan pengalaman pribadi
siswa.
9
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Metode Eksperimen adalah cara penyajian pelajaran, di mana peserta didik melakukan percobaan
dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar menggunakan
metode eksperimen, peserta didik diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri,
mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, keadaan atau proses sesuatu. Sedangkan dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah pendekatan pembelajaran yang melibatkan
penggunaan percobaan atau eksperimen sebagai cara untuk memahami dan menerapkan ajaran Islam
dalam konteks kehidupan nyata. Metode ini melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar,
dimana mereka melakukan praktik ibadah, studi kasus, role-playing, atau eksperimen sosial untuk
menggali pemahaman yang lebih dalam tentang ajaran Islam.
Dalam metode eksperimen, siswa diberi kesempatan untuk mengalami secara langsung dan
terlibat dalam situasi yang berkaitan dengan ajaran Islam. Mereka dapat mengamati, mencoba, dan
menganalisis hasil dari percobaan atau eksperimen yang dilakukan. Tujuan dari metode ini adalah
untuk membantu siswa memahami prinsip-prinsip agama Islam dan menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
3.2. Saran
Penulisan makalah ini sangat jauh dari kata sempurna, Karna sempurna hanya milik yang Maha
Kuasa. oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun dari para pembaca sangatlah kami
butuhkan untuk kesempurnaan makalah ini. Akhir kata Wassalamualikum warahmatullahi
wabarakatuh.
10
DAFTAR PUSTAKA
11