DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
SUKMAWATI A24120043
JUMRIA A24120003
LISDAWATI A24121025
FITRA A24121079
UNIVERSITAS TADULAKO
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Model Pembelajaran Discovery Learning ini tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi tugas yang diberikan
oleh Ibu Gustina, S.Pd., M.Pd selaku dosen mata kuliah Perencanaan
Pembelajaran Fisika. Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk guna lebih
mengetahui Model Pembelajaran Discovery Learning bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.
Kelompok 2
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................1
DAFTAR ISI....................................................................................................................2
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................2
1.3 Tujuan.....................................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
PEMBAHASAN...............................................................................................................4
2.1 Pengertian Model Pembelajaran Discovery Learning.........................................4
2.1.1 Pengertian Model Pembelajaran Discovery Learning Menurut Para Ahli 5
2.2 Tujuan dan Fungsi Model Pembelajaran Discovery Learning...........................6
2.2.1 Tujuan Model Discovery Learning................................................................6
2.2.2 Fungsi Model Discovery Learning.................................................................7
2.3 Ciri Serta Karakteristik Model Pembelajaran Discovery Learning..................7
2.3.1 Ciri-ciri discovery learning.............................................................................7
2.3.2 Karakteristik discovery learning....................................................................8
2.4 Prinsip dalam Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning................8
2.5 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Discovery Learning..........................10
2.6 Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Discovery Learning..........12
2.6.1 Kelebihan Model Pembelajaran Discovery Learning.................................12
2.6.2 Kelemahan Model Pembelajaran Discovery Learning...............................13
BAB III...........................................................................................................................14
PENUTUP.......................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................14
3.2 Saran...............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................17
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Discovery Learning adalah salah satu metode dalam pengajaran teori
kognitifdengan mengutamakan peran guru dalam menciptakan situasi belajar
yang melibatkansiswa belajar secara aktif dan mandiri. Metode pembelajaran
discovery(penemuan) adalahmetode mengajar yang mengatur pengajaran
sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang sebelumnya
belum diketahuinya itu tidak melalui pemberitahuan,sebagian atau seluruhnya
ditemukan sendiri.Pembelajaran merupakan suatu sistem, yang terdiri dari
berbagai komponen yangsaling berhubungan satu dengan yang lain. Maka
posisi discovery di sini sangat pentingdan harus diperhatikan oleh guru dalam
menjalankan pembelajarannya ke peserta didikuntuk menjadikan suatu
pembelajaran yang efektif.
3
konsep dan prinsip-prinsip melalui proses mentalnya sendiri. Dalam
menemukan konsep, siswa melakukan pengamatan, menggolongkan,
membuatdugaan, menjelaskan, menarik kesimpulan dan sebagainya untuk
menemukan beberapa konsepatau prinsip. Pada discovery masalah yang
diperhadapkan kepada siswa semacam masalahyang direkayasa oleh guru,
sehingga siswa harus mengerahkan seluruh pikiran danketerampilannya untuk
mendapatkan temuan-temuan di dalam masalah itu (Budiningsih,2005:39).
4
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu:
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
penilaian proyek secara lebih operasional. Discovery learning dirancang
dengan kegiatan eksperiensial dan interaktif. Eksperiensial memiliki arti
instruktur mampu mengaktifkan pembelajar untuk membangun pengetahuan
dan keterampilan serta nilai-nilai juga sikap melalui pengalamannya secara
langsung. Instruktur harus menggunakan cerita, permainan, alat bantu visual,
dan teknik yang menarik untuk memancing rasa ingin tahu peserta. Selain itu,
instruktur juga mengarahkan peserta didik dalam cara berpikir, bertindak, dan
refleksi yang baru. Teknik dalam penerapan model discovery learning bisa
beragam, tetapi tujuannya selalu sama bagi peserta didik, yaitu untuk bisa
mencapai hasil akhirnya melalui pengalaman langsung dan proses
pembelajaran mandiri. Dengan mengeksplorasi dan memanipulasi situasi atau
dengan melakukan eksperimen, peserta didik lebih mungkin untuk mengingat
konsep dan pengetahuan baru pun diperoleh.
7
3. Hoffman (2000) Belajar discovery adalah ajaran instruktur strategi yang
dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan keterlibatan dan relevansi siswa.
Ada lima belajar penemuan yang terdiri dari: pembelajaran berbasis kasus;
belajar insidental; belajar dengan menjelajahi; belajar dengan refleksi; dan
pembelajaran simulasi berbasis sendiri, atau dalam kombinasi, yang dapat
diterapkan untuk kegiatan dan pengajaran keterampilan.
4. Selanjutnya Depdikbud (2014: 14) juga menyebutkan bahwa Discovery
Learning mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri(inquiry). Tidak
ada perbedaan yang prinsipil pada kedua istilah ini, pada Discovery
Learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang
sebelumnya tidak diketahui. Perbedaannya dengan discovery ialah bahwa
pada discovery masalah yang diperhadapkan kepada siswa semacam
masalah yang direkayasa olehguru, sedangkan pada inkuiri masalahnya
bukan hasil rekayasa, sehingga siswa harus mengerahkan seluruh pikiran
dan keterampilannya untuk mendapatkan temuan-temuan di dalam
masalah itu melalui proses penelitian.
5. Menurut Alma, dkk (2010:61) Model Discovery Learning ini memiliki
pola strategi dasar yang dapat diklasifikasikan ke dalamempat strategi
belajar, yaitu penentuan problem, perumusan hipotesis, pengumpulan dan
pengolahan data, dan merumuskan kesimpulan.
8
1. Di dalam proses penemuan, peserta didik memiliki kesempatan untuk
terlibat secara aktif dalam pembelajaran, sehingga partisipasi banyak didik
dalam pembelajaran meningkat.
2. Pelalui pembelajaran dengan penemuan, peserta didik belajar menemukan
pola dalam situasi konkrit maupun abstrak.
3. Peserta didik belajar merumuskan strategi tanya jawab yang tidak rancu
dan menggunakan tanya jawab untuk memperoleh informasi yang
bermanfaat dalam menemukan.
4. Pembelajaran dengan penemuan akan membantu peserta didik membentuk
cara kerja bersama yang efektif, saling membagi informasi, serta
mendengar dan menggunakan ide-ide orang lain.
5. Keterampilan yang dipelajari dalam situasi belajar penemuan dalam
beberapa kasus, lebih mudah ditransfer untuk aktifitas baru dan
diaplikasilkan dalam situasi belajar yang baru.
9
utama belajar dengan model pembelajaran discovery learning atau
penemuan yaitu:
1. Pemecahan masalah
10
2. Manajemen belajar mengikuti siswa
11
2.5 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Discovery Learning
Sintak discovery learning adalah pedoman dalam menentukan
langkah-langkah penerapan discovery learning. Sintaks merupakan
keseluruhan alur atau urutan kegiatan pembelajaran. Sintaks berisi petunjuk
umum dalam menentukan jenis-jenis tindakan guru, urutannya, dan tugas-
tugas untuk peserta didik.
12
generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Disamping itu
guru dapat memulai kegiatan PBM dengan mengajukan pertanyaan, anjuran
membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan
pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyadiakan
kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan membantu siswa
dalam mengeksplorasi bahan.
13
Verification (pembuktian)
14
6. Metode ini dapat membantu siswa memperkuat konsep dirinya, karena
memperoleh kepercayaan bekerja sama dengan yang lainnya.
7. Berpusat pada siswa dan guru berperan sama-sama aktif mengeluarkan
gagasan-gagasan. Bahkan gurupun dapat bertindak sebagai siswa, dan
sebagai peneliti di dalam situasi diskusi.
8. Membantu siswa menghilangkan skeptisme (keragu-raguan) karena
mengarah pada kebenaran yang final dan tertentu atau pasti.
9. Siswa akan mengerti konsep dasar dan ide-ide lebih baik.
10. Membantu dan mengembangkan ingatan dan transfer kepada situasi proses
belajar yang baru.
1. Model ini menimbulkan asumsi bahwa ada kesiapan pikiran untuk belajar
bagi siswa yang kurang pandai akan mengalami kesulitan abstrak atau
berpikir, mengungkapkan hubungan antara konsep-konsep yang tertulis
atau lisan, sehingga pada gilirannya akan menimbulkan frustasi.
2. Model ini tidak efisien untuk mengajar jumlah siswa yang banyak, karena
membutuhkan waktu yang lama untuk membantu mereka menemukan
teori atau pemecahan masalah lainnya.
3. Harapan-harapan yang terkandung dalam model ini akan kacau jika
berhadapan dengan siswa dan guru yang telah terbiasa dengan cara-cara
belajar yang lama.
4. Lebih cocok untuk mengembangkan pemahaman, sedangkan
mengembangkan aspek konsep, keterampilan dan emosi secara
keseluruhan kurang mendapat perhatian.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Discovery learning adalah model pembelajaran yang mengarahkan
peserta didik untuk menemukan sendiri pengetahuan yang ingin
disampaikan dalam pembelajaran.
16
Mengintegrasikan dan menghubungkan, Analisis dan intrepretasi
informasi, Kegagalan dan umpan balik
17
terbiasa dengan cara-cara belajar yang lama, Lebih cocok untuk
mengembangkan pemahaman, sedangkan mengembangkan aspek konsep,
keterampilan dan emosi secara keseluruhan kurang mendapat perhatian.
3.2 Saran
Makalah ini tidak luput dari kekurangan dan kesalahan, maka untuk
itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membanguan dari para pembaca.
18
DAFTAR PUSTAKA
Balim, A.G. (2009). The Effects of Discovery Learning on Students Succes and
Inquiry Learning Skill. Egitim Arastirmalari-Eurasia Journal of
Educational Research. Vol 3(5), 1-20
Ihdi S.P, Rita J, dan Ilan N.L. (2017) Pengaruh Model Pembelajaran Discovery
Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa dan Aktivitas Siswa. Vol.6 No.2
pp.91-94
Tracy Bicknell-, Paul Seth Hoffman, (2000) "elicit, engage, experience, explore:
discovery learning in library instruction", Reference Services Review, Vol.
28 Iss: 4, pp.313 – 322
19