LEARNING
Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
Kelompok 1
Kelas R-003
UNIVERSITAS JAMBI
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh
dosen pada mata kuliah Pengembangan Program Pengajaran Matematika. Selain itu, penulisan makalah
ini bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pendekatan saintific dan metode discovery learning bagi
kami dan juga bagi para pembaca makalah ini.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu mata kuliah Pengembangan Program
Pengajaran Matematika yang telah memberikan tugas ini dan semua pihak yang terlibat dalam pembuatan
makalah ini sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk itu, mohon
untuk memberikan kritik dan saran tentang makalah kami ini.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI 2
BAB I 4
PENDAHULUAN 4
BAB II 6
PEMBAHASAN 6
2.1 Pengertian Discovery Learning 6
2.2 Pendekatan Saintifik 9
2.3 Skenario Pembelajaran Discovery Learning Dengan Pendekatan Saintific Learning 17
BAB III 35
PENUTUP 36
3.1 Keimpulan 36
3.2 Saran 35
DAFTAR PUSTAKA 37
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Proses pembelajaran terjadi melalui banyak cara baik disengaja ataupun tidak di
sengaja yang berlangsung sepanjang waktu menuju kepada perubahan pada diri si
pembelajar (Trianto,2012:16-17). Model pembelajaran yang baik digunakan sebagai
acuan perencanaan dalam pembelajaran yang baik digunakan sebagai acuan perencanaan
dalam suatu pembelajaran yang sesuai dengan bahan ajar yang diajarkan oleh guru
(Afifudin,2011:4). Model pembelajaran yang sesuai dapat membuat siswa lebih aktif,
bersemangat, senang mengikuti pembelajaran, tidak bosan, dan memiliki pengalaman
yang sesungguhnya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana definisi dari Metode Discovery Learning?
2. Bagaimana definisi dari Pendekatan Saintific Learning?
3. Bagaimana skenario pembelajaran yang menggunakan metode Discovery Learning
dengan Pendekatan Saintific Learning?
C. MANFAAT PENULISAN
1. Untuk mengetahui Bagaimana definisi dari Metode Discovery Learning.
2. Untuk mengetahui Bagaimana definisi dari Pendekatan Saintific Learning.
3. Untuk mengetahui Bagaimana skenario pembelajaran yang menggunakan metode
Discovery Learning dengan Pendekatan Saintific Learning.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Discovery Learning
Selain itu Menurut Faberta, dkk (2019) Adapun kelemahan Discovery Learning
dalam proses pembelajaran, diantaranya :
a. Penerapan model Discovery Learning menimbulkan asumsi adanya kesiapan
pikiran untuk belajar.
b. Penerapan model Discovery Learning tidak efisien untuk mengajar jumlah
siswa yang banyak, dengan alasan membutuhkan waktu yang untuk membantu
mereka menemukan teori atau pemecahan masalah lainnya.
c. Harapan–harapan yang termuat dalam model Discovery Learning sulit
tercapai ketika berhadapan dengan siswa dan guru yang telah terbiasa dengan
cara-cara belajar yang lama.
Dalam model ini, dirancang agar peserta didik diberikan ruang untuk
bereksplorasi terhadap materi pembelajaran. Mereka pun secara aktif dapat membangun
konsep, prinsip serta hukum dengan melalui kegiatan 5M, yaitu mengamati, menanya,
mengajukan (hipotesis), menghimpun data dengan beberapa cara dan teknik,
menganalisa, serta membuat kesimpulan dan mengomunikasikan konsep atau prinsip
yang telah ditemukan.
Melalui model ini, siswa akan mendapatkan manfaat, seperti mulai bisa
menginvestigasi suatu permasalahan, penasaran (curiosity) atau ingin tahu dan juga bisa
menyusun konsep dari suatu pengalaman atau pengetahuan belajar yang telah dilakukan.
Hal-hal tersebut bisa menjadikan kegiatan belajar menjadi sesuatu yang menyenangkan,
bermakna, dan menantang. Berikut pengertian Pendekatan Saintifik Menurut Ahli
a. Kemendikbud
Pendekatan saintifik adalah model pembelajaran yang dimulai dari pengumpulan
data melalui pengamatan, melakukan eksperimen, menanyakan, mengolah informasi atau
data, hingga mengomunikasikannya dalam proses penerapan prinsip-prinsip keilmuan.
b. Rusman (2015)
Pendekatan saintifik adalah model belajar yang menyediakan ruang pada siswa
untuk mengeksplorasi dan mengelaborasi materi yang dipelajari. Selain itu, model
pendidikan ini juga memberikan kesempatan pada para siswa untuk mengasah
kemampuan melalui kegiatan belajar yang telah dirancang oleh guru.
c. Hosnan (2014)
Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang supaya siswa
secara aktif membangun konsep, hukum, atau prinsip dengan cara mengamati,
merumuskan masalah, mengajukan hipotesis, mengumpulkan data dengan beragam
teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan, dan menyuarakannya.
d. Karar dan Yenice (2012)
Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa,
sehingga para pelajar dapat secara aktif mengkonstruksi konsep melalui langkah-langkah
mengamati, merumuskan masalah, membuat hipotesis, mengumpulkan data dengan
beberapa teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan, dan mengemukakan konsep
yang telah ditemukan.
b. Menanya (Questioning)
Kegiatan menanya tentunya adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa untuk
membuat dan mengajukan pertanyaan yang relevan dengan materi yang dipelajari.
Langkah ini kerap berkaitan dengan diskusi dalam kelas tentang informasi yang belum
dipahami, informasi tambahan, maupun klarifikasi informasi yang belum jelas.
Guru dalam hal ini harus memiliki kesiapan yang matang untuk menentukan cara atau
memilih media yang sesuai dengan karakteristik siswa dan relevan dengan materi yang
dipelajari, sehingga peserta didik pun akan tertarik dan aktif dalam menanya.
Nah, pada langkah ini, hasil belajar yang dapat dicermati adalah bagaimana jenis dan
kualitas pertanyaan yang muncul dari para siswa. Jenis-jenis pertanyaannya dapat
berbentuk pertanyaan faktual, konseptual, prosedural, ataupun hipotetik.
Sebaiknya, seorang guru juga harus memiliki kemampuan dalam menganalisis jenis
dan kualitas pertanyaan. Sebab, dari situlah kita dapat melakukan penilaian terhadap
pertanyaan yang diajukan secara komprehensif oleh peserta didik.
e. Mengomunikasikan (Communicating)
Langkah terakhir, guru harus memberikan kesempatan kepada para siswanya untuk
mengomunikasikan hasil dari proses belajar yang telah mereka lakukan. Peserta didik
dapat menyatakannya dalam bentuk laporan atau makalah yang di dalamnya berisi bagan,
diagram, atau grafik.
Pada tingkat yang lebih lanjut, para siswa dapat menyusun hasil pembelajarannya
dalam bentuk laporan tertulis dan menyajikannya secara sistematis. Mulai dari proses,
hasil, sampai kesimpulan secara lisan dengan presentasi di depan kelas.
Hasil belajar yang dapat dilihat dari langkah ini adalah kemampuan siswa dalam
menyajikan hasil analisis mereka dalam bentuk tulisan, grafik, media elektronik, maupun
bentuk kreatif lainnya. Dalam bentuk fisik yang dapat guru nilai secara langsung,
misalnya bisa berupa laporan tertulis, karya ilmiah, atau video yang diunggah di media
sosial peserta didik.
Selanjutnya, guru dapat memberikan umpan balik dengan cara memberikan masukan,
meluruskan, dan menegaskan agar siswa bisa memahami kejadian yang dianalisisnya
secara mendalam dan luas. Guru juga bisa membimbing siswanya untuk memutuskan
hal-hal penting yang dapat disimpulkan sebelum presentasi kelas dimulai.
2.3 Skenario Pembelajaran Discovery Learning Dengan Pendekatan Saintific Learning
SKENARIO PEMBELAJARAN
A. Kompetensi inti
1) Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2) Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3) Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian
tampak mata.
4) Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar
3.4 Menjelaskan himpunan, himpunan bagian, himpunan semesta, himpunan kosong,
komplemen himpunan, dan melakukan operasi biner pada himpunan menggunakan
masalah kontekstual
4.4 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan himpunan, himpunan bagian,
himpunan semesta, himpunan kosong, komplemen himpunan.
C. Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4.1 Menjelaskan konsep himpunan.
3.4.2 Mengidentifikasi anggota dan bukan anggota himpunan.
3.4.3 Menjelaskan cara menyatakan himpunan.
4.4.1 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan himpunan dalam kehidupan sehari-hari.
D. Tujuan Pembelajaran
3.4.1 Peserta didik mampu menjelaskan konsep himpunan dengan benar.
3.4.2 Setelah kegiatan diskusi kelas peserta didik mampu mengidentifikasi mana anggota dan
bukan anggota himpunan dengan tepat.
3.4.3 Peserta didik mampu menjelaskan cara menyatakan himpunan dengan benar setelah
kegiatan diskusi kelas.
3.4.4 Diberikan beberapa permasalahan peserta didik dan sudah mampu menyelesaikan
permasalahan yang berkaitan dengan himpunan tersebut secara tepat.
E. Tujuan Pembelajaran
3.4.5 Peserta didik mampu menjelaskan konsep himpunan dengan benar.
3.4.6 Setelah kegiatan diskusi kelas peserta didik mampu mengidentifikasi mana anggota dan
bukan anggota himpunan dengan tepat.
3.4.7 Peserta didik mampu menjelaskan cara menyatakan himpunan dengan benar setelah
kegiatan diskusi kelas.
3.4.8 Diberikan beberapa permasalahan peserta didik dan sudah mampu menyelesaikan
permasalahan yang berkaitan dengan himpunan tersebut secara tepat.
F. Metode/Model Pembelajaran
Model pembelajaran : Discovery Learning
Metode pembelajaran : diskusi dan tanya jawab
G. Media/Alat
1. Buku Paket/Sumber Internet : Buku Paket Matematika kelas VII semester I
(Kemendikbud
Republik Indonesia 2017)
2. LKPD : Lampiran
3. Video Pembelajaran : https://youtu.be/8zKhjXKEjTI?si=IZQYdmoNt7c_OEL1
https://youtu.be/XzLLT5GWLkc?si=jSwfpdCnE2oz6Mpz
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Urutan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran
Keterampilan
2. a. Terampil menerapkan Pengamatan Penyelesaian tugas
konsep/prinsip dan individu .
strategi pemecahan
masalah yang relevan
yang berkaitan
dengan Himpunan.
Lampiran 1 : Lembar Penilaian Keterampilan
Kelas/Semester : VII/ I
Materi : Himpunan
Kriteria:
1 = Sangat Kurang
2 = Kurang
3 = Cukup
4 = Baik
5 = Sangat Baik
Skor Perolehan
Nilai Perolehan = × 100
Skor Maksimal
Materi : Himpunan
Aspek Penilaian
Nama Skor (1-4) Skor Total
No. Siswa Kerja Percaya Kerja Predikat
Religius Mandiri Kejujuran
Keras Diri sama
Petunjuk Pengisian
Berdasarkan pengalama anda selama 1 pertemuan ini, nilailah sikap tiap siswa anda dengan
memberikan skor 4, 3, 2, 1 pada lembar observasi dengan ketentuan sebagai berikut:
PENUTUP
A. Kesimpulan
Model Discovery Learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses
pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya,
tetapi diharapkan mengorganisasi sendiri (Kemendikbud, 2013). Langkah-langkah dalam
menerapkan model pembelajaran Discovery Learning (penemuan) menurut Mulyasa yaitu
Stimulus (Stimulation),Identifikasi masalah (Problem Statement),Pengumpulan data (data
collecting).Pengolahan data (data processing),Verifikasi (verification) dan Generalisasi
(generalization).
Pendekatan saintifik merupakan model pembelajaran yang diterapkan pada kurikulum
2013 dengan menggunakan metode ilmiah dalam kegiatan pembelajarannya. Pendekatan yang
berpusat pada siswa atau (student centered approach) ini, bertujuan supaya siswa nantinya
mampu memiliki kapabilitas dalam berpikir (thinking skill) kritis, ilmiah, dan analitis. Melalui
model ini, siswa akan mendapatkan manfaat, seperti mulai bisa menginvestigasi suatu
permasalahan, penasaran (curiosity) atau ingin tahu dan juga bisa menyusun konsep dari suatu
pengalaman atau pengetahuan belajar yang telah dilakukan. Hal-hal tersebut bisa menjadikan
kegiatan belajar menjadi sesuatu yang menyenangkan, bermakna, dan menantang.
B. Saran
Diharapkan kepada pembaca khususnya guru bisa menjadikan motode pembelajaran berpusat
kepada siswa sebagai salah satu alternatif dalam proses pembelajaran. Kritik dan saran dari
pembaca terhadap makalah ini sangat diperlukan yang man diharpkan nantinya makalah ini
menjadi lebih baik dari pada sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA