Disusun Oleh:
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR
Assalamuallaikum wr.wb
i
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas anugerah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan tugas makalah
Pendekatan Saintifik, Problem Based Learning, Project Based
Learning dalam Pembelajaran IPA MI\SD . Adapun maksud dan tujuan
dari penyusunan makalah ini selain untuk menyelesaikan tugas mata
kuliah IPA MI/SD yang berikan oleh dosen pengajar, juga untuk
lebih memperluas pengetahuan bagi para mahasiswa dan mahasiswi.
Wassalamuallaikum wr.wb
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................ii
DAFTAR ISI................................................iii
ii
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................1
A. Latar Belakang.........................................1
B. Rumusan Masalah........................................2
C. Tujuan Penulisan.......................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................3
A. Pendekatan Saintifik...................................3
A. Kesimpulan.............................................11
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Metode yang digunakan oleh guru akan mempengaruhi mental siswa. Sedangkan metode active
learning akan membantu siswa serta akan memberikan makna tersendiri bagi siswa. Hal ini sesuai
dengan pendapat Stern & Huber (1997) yang menyatakan bahwa pembelajaran aktif lebih
menarik bagi peserta didik daripada bentuk pembelajaran apasif karena mereka menjadi lebih
termotivasi dan tertarik ketika mereka berkesempatan berbicara dalam pembelajaran mereka
sendiri serta ketika aktivitas mental mereka tertantang. Dengan keterlibatan peserta didik dalam
memutuskan sesuatu pada saat pembelajaran, peserta didik dapat menghubungkan pengetahuan
sebelumnya dengan kebutuhan dan kepentingan mereka. Salah satu cara untuk menciptakan
active learning adalah dengan penemuan terbimbing (guided discovery). Dengan metode ini,
siswa dapat belajar aktif karena dituntut untuk menemukan sesuatu. Dalam pelaksanaannya,
metode ini mendorong siswa untuk menemukan suatu konsep secara terbimbing dari guru.
Secara tidak langsung, metode ini mengarahkan daya nalar siswa untuk memahami sesuatu
sesuai dengan bimbingan guru yang biasanya dituangkan dalam suatu lembar kerja siswa. Stern &
Huber (1997) menyatakan bahwa pembelajaran untuk menyusun suatu pemahaman baru diambil
dari konsep Piaget, yaitu penemuan aktif oleh peserta didik sendiri adalah motor penting dari
kemajuan perkembangan yang penting untuk menciptakan lingkungan di mana peserta didik
dapat menemukan prinsip-prinsip baru ketika mereka telah berasimilasi dengan konsep
sebelumnya.
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan penulisan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Metode adalah cara yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai
suatu tujuan (Suryosubroto, 2002 : 149) sedangkan penemuan menurut
Encyclopedia of Educational Research yang dikutip oleh Suryosubroto (2002 :
192) adalah suatu strategi yang unik yang dapat dibentuk oleh guru dalam
berbagai cara, termasuk mengajarkan ketrampilan menyelidiki dan memecahkan
masalah sebagai alat bagi siswa untuk mencapai tujuan pendidikannya. Penemuan
adalah terjemahan dari discovery. Menurut Sund ”discovery adalah proses mentall
dimana siswa mampu mengasimilasikan sesuatu konsep atau prinsip”. Proses
mental tersebut ialah mengamati, mencerna, mengerti, mengolong-golongkan,
membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat kesimpulan dan sebagainya
(Roestiyah, 2001:20). Sedangkan menurut Jerome Bruner (dalam Cooney,
Davis:1975,138) penemuan adalah suatu proses, suatu jalan atau cara dalam
mendekati permasalahan bukannya suatu produk atau item pengetahuan tertentu.
Dengan demikian di dalam pandangan Bruner, belajar dengan penemuan adalah
belajar untuk menemukan, dimana seorang siswa dihadapkan dengan suatu
masalah atau situasi yang tampaknya ganjil sehingga siswa dapat mencari jalan
pemecahan (Markaban, 2006: 9).Metode penemuan merupakan metode mengajar
yang mengatur proses pembelajaran sedemikian rupa sehingga siswa memperoleh
pengetahuan yang sebelumnya belum diketahuinya itu tidak melalui
pemberitahuan: sebagian atau seluruhnya ditemukan sendiri. Oleh karena itu,
dalam pembelajaran dengan penemuan, siswa dapat memperoleh pengetahuan dari
6
Hoffman (Castronova, 2002: 2) menjelaskan tiga ciri utama pembelajaran dengan
metode penemuan, yaitu:
7
BAB III
KESIMPULAN
8
DAFTAR PUSTAKA