Anda di halaman 1dari 12

AKIDAH ISLAM TENTANG ALLAH

(Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Aqidah Akhlak)

Dosen Pengampu: Dea Tara Ningtyas, M.Pd

Disusun Oleh:

Kelompok 3

Ecah 2001030006

Eka Yunita Lestari 2001030007

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO

T.A 2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr. wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang dengan rahmat-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah Akidah Akhlak tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam juga semoga selalu tercurahkan kepada baginda Rasulullah
SAW, sang manajer sejati Islam yang selalu bercahaya dalam sejarah hingga saat
ini. Dalam pembuatan makalah ini, tentu tak lupa penulis mengucapkan terima
kasih kepada Dosen Pengampu yang telah membimbing penulis selama ini.
Tentunya makalah ini, masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis
senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi kita semua. Amiin
Wassalamu’alaikum wr. Wb.

Metro, 08 September 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................2

DAFTAR ISI...............................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN...........................................................................4

A. Latar Belakang........................................................................................4

B. Rumusan Masalah...................................................................................4

C. Tujuan Penulisan.....................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................5

A.Metode Pembuktian Adanya Allah.........................................................5

B. Sifat – Sifat Allah...................................................................................6

C. Asmaul Khusna.......................................................................................8

D. Akhlak Terpuji Bagi Allah Swt..............................................................8

BAB III PENUTUP.....................................................................................11

A. Kesimpulan.............................................................................................11

B. Saran.......................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................12
BAB 1

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Akidah Islam ialah kepercayaan dan keyakinan terhadap Allah sebagai


rabb dan ilah serta beriman dengan nama-namaNya dan segala sifat-sifatNya juga
beriman dengan adanya malaikat, kitab-kitab, para Rasul, Hari Akhirat dan
beriman dengan taqdir Allah sama ada baik atau buruk termasuk juga segala apa
yang datang dari Allah.
Iman kepada Allah termasuk rukun iman yang pertama dan yang paling
pokok di zaman modern sekarang banyak bermunculan tentang aliran-aliran yang
menyesatkan.
Karena banyaknya manusia-manusia zaman sekarang yang lupa akan
tuhannya. Kata-kata iman hanya dibibir saja. Iman itu diyakini di dalam hati,
diucapkan pada lisan dan di lakukan dengan perbuatan maka dari itu dalam
pembahasan ini akan menguak tetang adanya Allah dengan segala pembuktiannya
sekaligus sifat-sifatnya.

B.Rumusan Masalah
1. Apa Metode Pembuktian Adanya Allah
2. Apa Saja Sifat – Sifat Allah
3. Apa Yang Dimaksud Dengan Asmaul Khusna
4. Apa Akhlak Terpuji Bagi Allah Swt

C.Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Metode Pembuktian Adanya Allah
2. Untuk Mengetahui Apa Saja Sifat – Sifat Allah Swt
3. Untuk Mengetahui Apa Yang di Maksud Dengan Asmaul Khusna
4. Untuk Mengetahui Akhlak Terpuji Bagi Allah Swt
BAB II

PEMBAHASAN

A. Metode Pembuktian Adanya Allah

Untuk membuktikan adanya Allah, al-Qur'an menunjukkan suatu metode,


yakni dengan menyelidiki hakikat kejadian manusia dan alam sekitar. (QS. Ali
Imran(3): 190- 191, QS. Al-A'raf(7): 185, QS. Al-Anbiya'(21): 22, dan masih
banyak lagi ayat lainnya).
Dalam membuktikan wujud Allah, Ibn Rusyd, seorang filosof muslim,
memberikan 2 cara:
Pertama, dalil a1l-Inayah intinya bahwa sesungguhnya kesempurnaan
struktur susunan alam semesta ini menunjukkan adanya suatu tujuan tertentu pada
alam.
Alam adalah natijah dari hikmah ketuhanan yang sangat mendalam.
Kedua, dalil ikthira' intinya bahwa yang ada (maujud) yang kita lihat
adalah makhluk (dijadikan) terutama pada makhluk hidup, manusia sangat lemah
untuk menciptakan walaupun hanya seekor binatang kecil.
Dari penjelasan ini dapat menarik kesimpulan tentang bukti-bukti adanya
Allah SWT.
1.Karena hakikat manusia itu adalah makhluk bertuhan
Pada hakikatnya, manusia membutuhkan dzat yang maha kuasa sebagai tempat
berlindung.
2.Adanya bukti dari ayat-ayat al-Qur'an
Di dalam al-Qur'an banyak dijumpai ayat-ayat yang menyebutkan keberadaan
Allah.
3.Terjadinya alam semesta
Keberadaan alam semesta ini membuktikan bagi orang-orang yang mempunyai
akal sehat tentang adanya Tuhan yang telah menciptakan semuanya.
4.Adanya kejadian manusia
Manusia dengan segala kelebihan dan keunikannya, tidak mungkin ada dengan
sendirinya tanpa ada yang menciptakannya. Manusia diciptakan Allah dari bahan
yang sederhana dan rendah nilainya, yakni unsur tanah.
5.Adanya kitab al-Qur'an
Al-Qur'an sejak diturunkan kepada Nabi muhammad SAW tidak ada yang mampu
menandinginya, baik dari segi sastra, bahasa, apalagi isi kadungannya.

1
Dr. Rosihan Anwar, Akidah Akhlak, Pustaka Setia, Bandung, 2008
www.google.com
Ini membuktikan bahwa ada dzat yang maha besar dan maha sempurna yang telah
mewahyukan al-Qur'an.
Lima landasan pokok tersebut mampu membuktikan bahwa Allah itu
benar-benar wujud (ada).
Selain dalil-dalil yang membuktikan adanya Allah ada juga dalil-dalil
yang lain yaitu:
1.Dalil kosmologis
Dalil kosmologis (cosmogical argument) atau dalil penciptaan merupakan
pembuktian paling tua dan sederhana tentang eksistensi Allah.
Intinya adalah bahwa segala sesuatu yang ada (wujud) itu pasti ada yang
menciptakan sebab seluruh kejadian dan perwujudan yang ada di alam semesta
ini, selamanya, bergantung pada adanya peruwujudan yang lain.
2.Dalil teologis
Dalil ini merupakan dalil yang amat populer, dan ini merupakan penerapan dalil
kosmologis dalam bentuknya yang lain.
Intinya dalil ini adalah bahwa segala perwujudan tersusun dalam sistem yang amat
teratur, dan setiap benda yang ada di alam semesta ini memiliki tujuan-tujuan
tertentu.
3.Dalil ontologis
Dalil ini untuk pertama kalinya dikemukakan oleh Anselm (1033-1109) yang
kemudian dipertajam oleh Descartes pada permulaan abad modern ini. Intinya
adalah bahwa manusia memiliki konsep tentang sesuatu yang sempurna.
Ketiga macam dalil tersebut, disebut sebagai dalil klasik yang kini jarang
dipergunakan orang, terutama di kalangan kaum terpelajar.
4.Dalil moral
Inti dalil ini adalah bahwa dikalangan umat manusia di dunia ini berlaku nilai-
nilai moral, seperti kebenaran, kebahagiaan dan keadilan.2

B.Sifat-Sifat Allah
Disamping sifat maha esa, al-Qur'an juga menyebutkan sifat-sifat lain,
semisal ar-Rahman (maha pengasih), ar-Rahim (maha mengetahui), as-Sami'
(maha mendengar), al-Alim (maha mengetahui).
Para ulama menyimpulkan sifat-sifat Allah dalam al-Qur'an ada 20
kemudian di sederhanakan menjadi 13 kemudian diringkas pula menjadi 1 yakni
sifat maha sempurna (al-Kamal).
Sifat-sifat Allah terbagi menjadi sifat wajib, sifat mustahil, dan sifat jaiz.
2
Dr. Rosihan Anwar, Akidah Akhlak, Pustaka Setia, Bandung, 2008

www.google.com
1.Sifat wajib Allah
Adalah sifat yang harus ada pada dzat Allah sebagai kesempurnaan bagi-Nya.
Maka sifat Allah wajib diyakini dengan akal (aqli) berdasarkan al-Qur'an dan
sunnah Rasul (wajib naqli).

Selain wajib bagi Allah tersebut dapat dibagi menjadi 4 bagian:

a) Sifat nafsiyah ialah sifat yang berhubungan dengan diri dzat Allah SWT.
Adapun yang termasuk pada kelompok sifat nafsiyah adalah wujuudu.
b) Sifat salbiyah ialah sifat Allah yang menolak atau menafikan sifat-sifat
yang sesuai atau tidak layak bagi Allah SWT.3

Sifat-sifat tersebut adalah: al-Qidamu menafikan al-Hudutsu, al-Baqa'u menafikan


al-Fana'u, al-Mukhalafatu lil hawaditsi menafikan al-Mumaat-salatu lilhawaditsi,
al-Qiyamu binafsihi menafikan al-Ihtiyajuu ilaa qhairihi, dan al-Wahdaaniyatu
menafikan at-Ta'addudu.

c) Sifat ma'ani ialah sifat yang memastikan bahwa yang disifati itu memiliki
sifat tersebut. Yang termasuk sifat ma'ani ialah: al-Qudratu, al-Iraadatu, al-
Ilmu, al-Hatu, as-Sami'u, al-Basharu, Al-Kalamu.
d) Adapun sifat ma'nawiyyah ialah sifat yang berhubungan dengan sifat
ma'ani atau sebagai kelanjutan dari ke-7 sifat ma'ani yaitu: Kaunuhu
qaadiran, Kaunuhu murridan, Kaunuhu 'aaliman, Kaunuhu hayyan,
Kaunuhu samiian, Kaunuhu bashiran, Kaunuhu mutakkaliman.

2.Sifat Mustahil Allah


Adalah sifat yang tidak mungkin ada pada Allah. Sifat ini merupakan kebalikan
dari sifat wajib Allah
3.Sifat jaiz Allah
Secara bahasa jaiz berarti boleh.
Sifat jaiz Allahh adalah sifat yang boleh ada dan boleh tidak ada pada Allah.
Sifat jaiz Allah adalah fi'lu kulli mumkinin au tarkuhu artinya memperbuat
sesuatu yang mungkin terjadi atau tidak memperbuatnya.

C.Asmaul Khusna (nama-nama Allah yang Baik)

3
https://gudangmakalahku.blogspot.com/2013/04/akidah-islam-tentang-allah.html
Kata asmaul husna berasal dari bahasa arab Al-Asmaau yang memiliki arti nama-
nama, beberapa nama dan al-Husnaa yang berarti yang baik, yang indah. Sedang
Menurut istilah, asmaul husna berarti nama-nama yang indah bagi Allah. Asmaul Husna
hanya layak disandang oleh Allah SWT, sesuai kebesaran dan keagungan-Nya. Asmaul
husna Allah bersifat sempurna, sedangkan nama-nama baik bagi manusia banyak
memiliki kelemahan.
Nama Allah yang mulia dan agung tersebut merupakan kebesaran dan kekuasaan
Allah, sebagai pencipta serta pemelihara alam semesta beserta segala isinya ini.
Bagi seorang muslim salah satu cara mengenal Allah adalah dengan mempelajari
sifat-sifat Allah serta mengenal 99 asma Allah (99 nama Allah).4

D. Akhlak Terpuji Kepada Allah Swt.


Menurut Islam, tuntunan akhlak adalah ajaran Islam itu sendiri. Ajaran Islam
mencangkup hubungan manusia dengan Allah, dengan sesama manusia, maupun
dengan sesama makhluk. Oleh sebab itu, tuntunan akhlak pun demikian juga.
Dengan demikian, tidaklah cukup apabila manusia hanya mempunyai akhlak
terpuji kepada sesama manusia saja. Dalam bab ini akan dibahas empat macam
akhlak terpuji terhadap Allah Swt., yakni ikhlas, taat, khauf dan tobat.5
1. Ikhlas
Kata ikhlas berasal dari bahasa Arab akhlasha, yukhlishu, ikhlashaan yang berarti
memurnikan niat hanya semata-mata mencari ridha Allah atau semata-mata
menaati perintah-Nya. Orang yang beramal baik, tetapi tidak ikhlas, ia rugi sendiri
Allah tidak akan menerimalnya tersebut.
Dampak positif beramal secara ikhlas:
a. Memperoleh kepuasan batin karena merasa bahwa kebaikan yang dilakukan
sesuai dengan kehendak Allah Swt. Yang menyuruhnya.
b. Merasa senang karena adanya harapan ridha dari sisi-Nya
c. Dapat menjaga kerutinan dalam berbuat baik, walaupun amalnya tidak dilihat
orang lain.

Untuk menjaga ke ikhlasan beramal, dapat diupayakan hal-hal sebagai berikut:


a. Melatih diri agar tidak merasa bangga jika perbuatan baiknya dipuji orang.
b. Tidak kecewa apabila perbuatan baiknya diremehkan orang lain.
c. Melatih diri untuk beramal baik saat tidak dilihat orang, misalnya sedekah
secara sembunyi-sembunyi.
d. Tidak suka memuji perbuatan baik yang dilakukan seseorang.

2. Taat
Kata taat berasal dari bahasa arab yang berarti tunduk, patuh, dan setia kepada si

4
www.markijar.com/2015/10/99-asmaul-husna-lengkap-arti-dan.html
5
https://gedhanggoyeng.wordpress.com/2015/01/16/akidah-islam-sifat
fulan atau allah dan rasulnya, baik dalam bentuk pelaksanaan perintah maupun
meninggalkan larangaan-nya.

Dampak positif ketaatan kepada allah dan rosulnya


a.memperoleh kepuasan batin karena telah mampu melaksanakan salah satu
kewajibannya kepada allah dan rosulnya.
b memperoleh ida allah karena telah mampu menaati perintahnya.
c memperoleh kemenangan ( keuntungan) yang besar sesuai firman allah dalam
surah an-nisa.

Cara membiasakan diri taat kepada allah dan rasulnya


a.segera mempersiapkan diri untuk sholat apabila sudah tiba waktunya.
b.melatih diri untuk disiplin dalam berbagai hal, termasuk belajar dan
mengerjakan tugas sekolah.
c.selalu disiplin dalam mengikuti tata tertib sekolah, baik dilihat guru naupun
tidak.

3. Khauf
Kata khauf berasal dari bahasa Arab khofa, yakhofu, khoufaan yang berarti takut.
Islam mendidik umatnya agar bersifat khauf, yakni takut akan murka Allah Swt.
Apabila terkena ancaman atau siksa-Nya. Muslim yang baik apabila dilepaskan
oleh Allah Swt. Sehingga hidup tanpa petunjuk-Nya. Selanjutnya ia tersesat
kejalan yang salah. Sebaliknya ia selalu berharap agar hidupnya memperoleh
ridha-Nya dan sesuai petunjuk-Nya menuju bahagia dunia dan akhirat. Perintah
untuk memiliki khauf,6

Dampak positif khauf:


a. Dapat menjaga kerutinan perbuatan baiknya karena belum yakin bahwa
kebaikan yang telah lalu diterima dan diridhai Allah.
b. Dapat meningkatkan kualitas perbuatan baiknya karena mengharapkan ridha
Allah.
c. Tidak menganggap ringan terhadap semua perbuatan dosa, karena semua itu
akan dipertanggung jawabkan disisi Allah.
d. Tidak bangga dengan kebaikan yang dilakukan dimasa lalu, sebab belum yakin
kalau kebaikan tersebut diterima disisi Allah.

6
Darsono, dkk. Membangun Akidah dan Akhlak 1 kelas VII Mts. Jakarta: PT Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri, 2013.
Cara membiasakan diri bersikap khauf:
a. Mengingat dosanya dimasa lalu sebab belum tentu dimaafkan Allah.
b. Melupakan kebaikan dimasa lalu karena belum tentu Allah berkenan
menerimanya.
c. Mengukur dirinya dengan orang-orang yang shaleh agar bersemangat untuk
mengikuti amal baik.
d. Tidak terlampau mendambakan kemewahan hidup didunia, sebab hal itu
bersifat sementara dan menipu.
e. Bersikap hati-hati dalam berusaha, sehingga rezeki yang diperoleh halal dan
diridhai Allah.

4. Tobat
Kata tobat berasal dari bahasa Arab taaba, yatuubu, taubatan, yang berarti kembali
menyesali perbuatan dosa yang telah dilakukan. Orang yang bertobat berarti
berhenti dari perbutan dosa yang telah dilakukan, kemudian kembali ke jalan yang
benar. Bertobat termasuk perkara yang diwajibkan dalam agama,

Setiap manusia hidup didunia ini pasti berdosa. Allah Maha Pemurah terhada
hamba-Nya karena senantiasa memberikan kesempatan untuk mau bertobat dari
segala dosa yang telah diperbuat. Selama orang tersebut mau bertobat kepada
Allah Swt. dengan sungguh-sungguh (tobat nasuha) niscaya Allah Swt. akan
mengampuni dosanya. Tobat nasuha harus memenuhi tiga perkara, yakni:
a. Harus segera menghentikan perbuatan dosa yang dilakukan.
b. Harus menyesali sedalam-dalamnya atas perbuatan dosa tersebut.
c. Harus bertekad bersungguh-sungguh tak akan mengulangi perbuatan dosa.

Dampak Positif Prilaku Bertobat


a. Bagi pelakunya sendiri:
1) Memperoleh semangat dan gairah hidup baru karena Allah berkenan menerima
tobatnya.
2) Dapat memperoleh kembali jalan yang benar, setelah menempuh jalan yang
sesat.
3) Memperoleh simpati masyarakat lagi.
b. Bagi orang lain:
1) Dapat mengembalikan nama baik keluarga.
2) Hilangnya kecemasan keluarga dan masyarakat.
Prilaku membiasakan diri bertobat, antara lain dengan sikap berikut ini:
a. Tidak memandang remeh dosa sekecil apapun.
b. Berusaha menutup perbuatan dosanya dengan perbuatan baik sesuai
kemampuan yang dimiliki.
c. Merasa tidak senang ketika melihat orang lain berbuat dosa.
d. Memperbanyak bergaul dengan orang-orang shaleh
e. Bersikap hati dalam bergaul dengan orang talih.78

BAB III

KESIMPULAN

Dari penjabaran ini dapat disimpulkan:

1.      Beriman Kepada Allah adalah percaya akan adanya Allah SWT
2.      Pokok dari segala aqidah Islam adalah beriman kepada Allah
3.      Untuk membuktikan adanya Allah, yaitu dengan menyelidiki hakikat kejadina
manusia dan alam sekitar
4.      Pembuktian adanya Allah yaitu;
-          Hakikat manusia itu adalah makhluk bertuhan
-          Adanya bukti dari ayat-ayat al-Qur'an
-          Terjadinya alam semesta
-          Adanya kejadian manusia
-          Adanya kitab al-Qur'an
5.      Ada juga dalil-dalil lain yang membuktikan adanya Allah yaitu:
-          Dalil Kosmologi
-          Dalil Teologis
-          Dalil Ontologis
7
Darsono, dkk. Membangun Akidah dan Akhlak 1 kelas VII Mts. Jakarta: PT Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri, 2013.
8
https://gedhanggoyeng.wordpress.com/2015/01/16/akidah-islam-sifat
-          Dalil Moral
6.      Sifat-Sifat Allah dibagi atas
-          Sifat wajib Allah
-          Sifat jaiz Allah
-          Sifat mustahil Allah
7.      Asmaul khusna adalah nama-nama Allah yang baik atau indah.

BAB IV

DAFTAR PUSTAKA

Dr. Rosihan Anwar, Akidah Akhlak, Pustaka Setia, Bandung, 2008


www.google.com

Darsono, dkk. Membangun Akidah dan Akhlak 1 kelas VII Mts. Jakarta: PT Tiga
Serangkai Pustaka Mandiri, 2013.

https://gedhanggoyeng.wordpress.com/2015/01/16/akidah-islam-sifat

www.markijar.com/2015/10/99-asmaul-husna-lengkap-arti-dan.html

https://gudangmakalahku.blogspot.com/2013/04/akidah-islam-tentang-allah.html

Anda mungkin juga menyukai