Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA

KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM

Dosen Pengajar

: Dra. Hj.Rafiah Gazali, M.Ag

Di Susun Oleh:
Dewi Sri Sentia
Erdia Hasanah
Garnis Kartika Asri
Heriyadi
Herni Nopiani
M.Rizky Firdaus

A1E315355
A1E315374
A1E315388
A1E315400
A1E315401
A1E315445

Kelompok 1
Kelas I D

PROGRAM STUDI S1 PGSD


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2015

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik serta hidayah-Nya, sehingga tim kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai
pihak. Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, kami menyampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Dra. Hj. Rafiah Gazali, M.Ag yang telah membimbing
kami membuat makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak sekali kekurangan dan masih
jauh dari kesempurnaan baik dari segi bahasa maupun susunan penulisannya. Hal ini disebabkan
oleh kemampuan dan pengalaman tim kami yang terbatas. Oleh karena itu, kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan untuk langkah-langkah
selanjutnya.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak
yang telah terkait.Semoga segala bantuan, bimbingan dan arahan yang diberikan mendapat
ganjaran yang berlipat ganda dari Allah SWT.

Banjarmasin, 30 September 2015


Penyusun,

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar... i
Daftar Isi.... ii
A. BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 1
1. Latar Belakang.......................................................................................................... 1
2. Rumusan Masalah..................................................................................................... 1
3. Tujuan Penulisan....................................................................................................... 2
B. BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................. 3
1

Pengertian Tuhan...................................................................................................... 3

Perbedaan pandangan Max Muller,Andrew Lang, dan Agama Wahyu


tentang Monoteisme ................................................................................................. 8

3. Pembuktian Adanya Allah Menurut Kajian Ilmiah..................................................... 10


C. BAB III PENUTUP...................................................................................................... 18
1

Kesimpulan............................................................................................................... 18

Saran......................................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 20

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Islam sebagai agama akhir yang tetap mutakhir, mempunyai sistem sendiri yang bagian
bagiannya saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan. Intinya adalah tauhid
yang berkembang melalui akidah, syariah dan akhlak melahirkan berbagai aspek ajaran Islam.
Kecintaan kepada Allah, ikhlas beramal hanya karena Allah, serta mengabdikan diri dan tawakal
sepenuhnya kepada-Nya, merupakan nilai keutamaan yang perlu diperhatikan dan di utamakan
dalam menyempurnakan cabang-cabang keimanan. Sesungguhnya amalan lahiriah berupa ibadah
mahdhah dan muamalah tidak akan mencapai kesempurnaan, kecuali jika didasari dan diramu
dengan nilai keutamaan tersebut. Sebab nilai-nilai tersebut senantiasa mengalir dalam hati dan
tertuang dalam setiap gerak serta perilaku keseharian.
Sebagai salah satu kerangka dalam Islam, Iman kepada Tuhan merupakan faktor utama
dalam melaksanakan peribadatan, akan tetapi bagaimana sesorang bisa beriman dengan mantap
apabila tidak mengetahui dengan sebenarnya siapa yang mereka Imani tersebut. Dalam sejarah
dunia, banyak sekali konsep-konsep ketuhanan, dari pemikir alam (Yunani), para filusuf baik,
barat maupun filusuf Islam sendiri, kalangan teologi, Agamawan, sufi, dll. Pada makalah ini
penulis ingin mengugkapkan Konsep Ketuhanan Dalam Islam yang bersumber dari Al-Quran
dan Sunnah (Hadis).

2. Rumusan Masalah
Beberapa pokok yang akan dibahas dalam makalah ini antara lain adalah:
1. Pengertian Tuhan
2. Perbedaan pandangan Max Muller, Andrew Lang, dan Agama Wahyu tentang
Monoteisme.
3. Pembuktian adanya Allah menurut kajian ilmiah

1
3. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari pembahasan dalam makalah ini adalah:


1. Menambah nilai dan memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Islam
2. Mengetahui Pengertian Tuhan
3. Mengetahui perbedaan pandangan Max Muller, Andrew Lang, dan Agama
Wahyu tentang Monoteisme.
4. Mengetahui pembuktian adanya Allah menurut kajian ilmiah

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Tuhan
Istilah Tuhan dalam sebutan Al-Quran digunakan kata ilaahun, yaitu setiap yang menjadi
penggerak atau motivator, sehingga dikagumi dan dipatuhi oleh manusia. Orang yang
mematuhinya di sebut abdun (hamba). Kata ilaah (tuhan) di dalam Al-Quran konotasinya ada dua
kemungkinan, yaitu Allah, dan selain Allah. Subjektif (hawa nafsu) dapat menjadi ilah (tuhan).
Benda-benda seperti : patung, pohon, binatang, dan lain-lain dapat pula berperan sebagai ilah.
Demikianlah seperti dikemukakan pada surat Al-Baqarah (2) : 165, sebagai berikut:

Diantara manusia ada yang bertuhan kepada selain Allah, sebagai tandingan terhadap Allah.
Mereka mencintai tuhannya itu sebagaimana mencintai Allah.
Sebelum turun Al-Quran dikalangan masyarakat Arab telah menganut konsep tauhid
(monoteisme). Allah sebagai Tuhan mereka. Hal ini diketahui dari ungkapan-ungkapan yang
mereka cetuskan, baik dalam doa maupun acara-acara ritual. Abu Thalib, ketika memberikan
khutbah nikah Nabi Muhammad dengan Khadijah (sekitar 15 tahun sebelum turunya Al-Quran)
ia mengungkapkan kata-kata Alhamdulillah. (Lihat Al-Wasith,hal 29). Adanya nama Abdullah
(hamba Allah) telah lazim dipakai di kalangan masyarakat Arab sebelum turunnya Al-Quran.
Keyakinan akan adanya Allah, kemaha besaran Allah, kekuasaan Allah dan lain-lain, telah
mantap. Dari kenyataan tersebut timbul pertanyaan apakah konsep ketuhanan yang dibawakan
Nabi Muhammad? Pertanyaan ini muncul karena Nabi Muhammad dalam mendakwahkan
konsep ilahiyah mendapat tantangan keras dari kalangan masyarakat. Jika konsep ketuhanan
yang dibawa Muhammad sama dengan konsep ketuhanan yang mereka yakini tentu tidak
demikian kejadiannya.

3
Pengakuan mereka bahwa Allah sebagai pencipta semesta alam dikemukakan dalam AlQuran surat Al-Ankabut (29) ayat 61 sebagai berikut;




Jika kepada mereka ditanyakan, Siapa yang menciptakan lagit dan bumi, dan menundukkan
matahari dan bulan? Mereka pasti akan menjawab Allah.
Dengan demikian seseorang yang mempercayai adanya Allah, belum tentu berarti orang
itu beriman dan bertaqwa kepada-Nya. Seseorang baru laik dinyatakan bertuhan kepada Allah
jika ia telah memenuhi segala yang dimaui oleh Allah. Atas dasar itu inti konsep ketuhanan Yang
Maha Esa dalam Islam adalah memerankan ajaran Allah yaitu Al-Quran dalam kehidupan seharihari. Tuhan berperan bukan sekedar Pencipta, melainkan juga pengatur alam semesta.
Pernyataan lugas dan sederhana cermin manusia bertuhan Allah sebagaimana dinyatakan
dalam surat Al-Ikhlas. Kalimat syahadat adalah pernyataan lain sebagai jawaban atas perintah
yang dijaukan pada surat Al-Ikhlas tersebut. Ringkasnya jika Allah yang harus terbayang dalam
kesadaran manusia yang bertuhan Allah adalah disamping Allah sebagai Zat, juga Al-Quran
sebagai ajaran serta Rasullullah sebagai Uswah hasanah.
Wujud dan Keberadaan Allah
Para salafush sholeh atau tiga generasi Muslim awal dan terbaik, meyakini bahwa Allah
memiliki wajah,tangan dan kaki,hanya saja hal-hal tersebut sangatlah berbeda dengan makhluk
ciptaan-Nya. Kemudian mereka meyakini pula Allah berada di atas 'Arsy dan tidak ada satu pun
dari makhluk yang serupa dengan-Nya.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin menjelaskan: Wajah (Allah) merupakan
sifat yang terbukti keberadaannya berdasarkan dalil al-kitab, as-sunnah dan kesepakatan ulama
salaf. Ia menyebutkan ayat ke-27 dalam surah Ar-Rahman. Ia menjelaskan di dalam kitabnya
yang lain: Nash-nash yang menetapkan wajah dari al-kitab dan as-sunnah tidak terhitung
banyaknya, semuanya menolak tawil kaum Mu'tazilah yang menafsirkan wajah dengan arah,
pahala atau dzat.

Frase yang mengandung kata Allah

.
Contoh kata-kata yang menggunakan kata Allah:

Laa ilaaha illallaah (Tiada Tuhan selain Allah)

Allahu Akbar (( ) Allah Maha Besar)

Bismillah (( ) Dengan nama Allah)

Insya Allah (( ) Jika Allah menghendaki)

Masya Allah (( ) Kata yang biasanya diucapkan jika melihat sesuatu yang aneh
(ganjil) kadang-kadang diganti dengan kata "Subhan Allah")

Subhan Allah (( ) Maha Suci Allah)

Alhamdulillah (( ) Segala Puji bagi Allah)

Allahua`lam (( ) Allah Maha Mengetahui)

Jazaa kallaahu khairan ( ; ucapan pernyataan terima kasih yang sebenarnya


berarti "Semoga Allah memberikan balasan yang baik kepadamu")

Konsep tentang Allah


Konsep ketuhanan dalam Islam digolongkan menjadi dua: konsep ketuhanan yang
berdasar Al-Quran dan hadis secara harafiah dengan sedikit spekulasi sehingga banyak pakar
ulama bidang akidah yang menyepakatinya, dan konsep ketuhanan yang bersifat spekulasi
berdasarkan penafsiran mandalam yang bersifat spekulatif, filosofis, bahkan mistis.
Al-Quran dan Hadits
Menurut para mufasir, melalui wahyu pertama al-Quran (Al-'Alaq 96:1-5), Tuhan
menunjukkan dirinya sebagai pengajar manusia. Tuhan mengajarkan manusia berbagai hal
termasuk di antaranya konsep ketuhanan. Umat Muslim percaya Al-Quran adalah kalam Allah,

sehingga semua keterangan Allah dalam al-Quran merupakan "penuturan Allah tentang diriNya."

5
Selain itu menurut Al-Quran sendiri, pengakuan akan Tuhan telah ada dalam diri
manusia sejak manusia pertama kali diciptakan. Ketika masih dalam bentuk roh, dan sebelum
dilahirkan ke bumi, Allah menguji keimanan manusia terhadap-Nya dan saat itu manusia
mengiyakan Allah dan menjadi saksi. Sehingga menurut ulama, pengakuan tersebut menjadikan
bawaan alamiah bahwa manusia memang sudah mengenal Tuhan. Seperti ketika manusia dalam
kesulitan, otomatis akan ingat keberadaan Tuhan. Al-Quran menegaskan ini dalam surah AzZumar 39:8 dan surah Luqman 31:32.
Allah Maha Esa
Keesaan Allah atau Tauh d adalah mempercayai dan mengimani dengan sepenuh hati
bahwa Allah itu Esa dan (wh id). Al-Qur'an menegaskan keberadaan kebenaran-Nya yang
tunggal dan mutlak yang melebihi alam semesta sebagai Zat yang tidak tampak dan wahid yang
tidak diciptakan. Menurut Al-Quran yang artinya:

...dan Tuhanmu Maha Kaya lagi mempunyai rahmat. Jika Dia menghendaki niscaya
Dia memusnahkan kamu dan menggantimu dengan siapa yang dikehendaki-Nya
setelah kamu (musnah), sebagaimana Dia telah menjadikan kamu dari keturunan
orang-orang lain. (al-An'am 6:133)

Menurut Vincent J. Cornell, Al-Quran juga memberikan citra monis Tuhan dengan
menjelaskan realitas-Nya sebagai medan semua yang ada, dengan Tuhan menjadi sebuah konsep
tunggal yang akan menjelaskan asal-muasal semua hal yang ada: "Dialah Yang Awal dan Yang
Akhir Yang Akhir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu. (al-Hadid 57:3)"
Sebagian Muslim walau begitu, mengkritik intepretasi yang mengacu pada pandangan monis atas
Tuhan sebagai pengkaburan antara Pencipta dan dicipta, dan ketidakcocokannya dengan
monoteisme redikal Islam.

Ketidakmampuan Tuhan mengimplikasikan ketidakmahakuasaan Tuhan dalam mengatur


konsepsi universal sebagai keuniversalan moral yang logis dan sepantasnya daripada eksistensial
dan kerusakan moral (seperti dalam politeisme).
Dalam hal serupa, Al-Quran menolak bentuk pemikiran ganda sebagai gagasan dualitas
atas Tuhan dengan menyatakan bahwa kebaikan dan kejahatan diturunkan dari perilaku Tuhan
dan bahwa kejahatan menyebabkan tidak adanya daya untuk menciptakan.

6
Tuhan dalam Islam sifatnya universal daripada tuhan lokal, kesukuan, atau paroki; zat mutlak
yang mengajarkan nilai kebaikan dan melarang kejahatan.
Tauhid merupakan pokok bahasan Muslim. Menyamakan Tuhan dengan ciptaan adalah
satu-satunya dosa yang tidak dapat diampuni seperti yang disebutkan dalam Al-Quran. Umat
Muslim percaya bahwa keseluruhan ajaran Islam bersandar pada prinsip Tauhid, yaitu percaya
"Allah itu Esa, dan tidak ada sekutu bagi-Nya." Bahkan tauhid merupakan konsep teoritis yang
harus dilaksanakan karena merupakan syarat mutlak setiap Muslim.

7
2. Perbedaan pandangan Max Muller, Andrew Lang, dan Agama Wahyu
tentang Monoteisme.

Max Muller teori evolunisme, menyatakan adanya proses dari kepercayaan yang amat
sederhana, lama kelamaan meningkat dan menjadi sempurna.
Andrew Lang menekankan adanya monoteisme dalam masyarakat primitif
Agama Wahyu menyangkut asal-usul kepercayaan masyarakat primitif
Penjelasan Monoteisme
Kepercayaan dalam bentuk henoteisme melangkah menjadi monoteisme. Dalam
monoteisme hanya mengakui satu Tuhan untuk seluruh bangsa dan bersifat internasional.
Bentuk monoteisme ditinjau dari filsafat Ketuhanan terbagi dalam tiga paham, yaitu: deisme,
panteisme, dan teisme.
Evolusionisme dalam kepercayaan terhadap Tuhan sebagaimana dinyatakanoleh Max Muller
dan EB.Taylor (1877), ditentangoleh Andrew Lang (1898) yang menekankan adanya
monoteisme dalam masyarakat primitif. Dia mengemukakan bahwa orang-orang yang
berbudaya rendah juga sama monoteismenya dengan orang-orang Kristen. Mereka mempunyai
kepercayaan pada wujud yang Agung dan sifat-sifat yang khas terhadap Tuhan mereka, yang
tidak mereka berikan kepada wujud yang lain.
Dengan

lahirnya

pendapat

Andrew

Lang,

maka

berangsur-angsur

golongan

evolusionisme menjadi reda dan sebaliknya sarjana-sarjana agama terutama di Eropa Barat

mulai menantang evolusionisme dan memperkenalkan teori baru untuk memahami sejarah
agama.Mereka menyatakan bahwa ide tentang Tuhan tidak dating secara evolusi, tetapi dengan
relevansi atau wahyu. Kesimpulan tersebut diambil berdasarkan pada penyelidikan bermacammacam kepercayaan yang dimiliki oleh kebanyakan masyarakat primitif. Dalam penyelidikan
didapatkan bukti-bukti bahwa asal-usul kepercayaan masyarakat primitive adalah monoteisme
dan monoteisme adalah berasal dari ajaran wahyu Tuhan.
Dalam sejarahnya pencarian Tuhan diketahui bahwa pemahaman adanya Tuhan bisa
melalui Filsafat dan Wahyu/Agama. Manusia yang memang mempunyai pikiran dan selalu
berfikir dan mempelajari segala sesuatu, baik yang berhubungan dangan dirinya,
lingkungannya maupun alam yang mengelilinginya.

Di Zaman Yunani Kuno, dimulai dari Thales yang mengungkapkan segala sesuatu
berasal dari Air, Anaximandros: yang tak terbatas, Empedokles: api-udara-tanah-air.
Herakleitos mengajar bahwa segala sesuatu mengalir ("panta rei" = selalu berubah), sedang
Parmenides mengatakan bahwa kenyataan justru sama sekali tak berubah. Namun tetap
menjadi pertanyaan: bagaimana yang satu itu muncul dalam bentuk yang banyak, dan
bagaimana yang banyak itu sebenarnya hanya satu.
Plato, seorang filosof Yunani yang hidup tahun 427-348 SM. Mengembangkan konsep Idea.
Menurutnya segala yang ada di dunia ini tidak ada yang kekal, selalu berubah, dunia yang
ditempati manusia ini adalah dunia bayang-bayang. Sedangkan dunai cita-cita (Idea) adalah
dunia yang kekal, yang tidak berubah, yang selalu dicari manusia yang berfikir dan
berpengatahuan. Tuhan adalah sumber kecerdasan segala sesuatu dan tempat kembali segala
sesuatu.
Di dunia Islam pun juga banyak pemikir-pemikir yang mengemukakan konsep-konsep
ketuhanan yang memadukan antara filsafat dan agama, seperti Al- Kindi, Al-Razi, Al-Farabi,
Ibnu Sina dan lain-lain. Seperti dalam Filsafat Wujudnya Ibnu Sina terlihat adanya pembagian
wujud, yakni Mumtani al-wujud; Segala yang ada di alam ini mustahil berwujud dengan
sendirinya tanpa ada yang mewujudkannya Mumkin al-Wujad; Segala yang ada ini bisa saja ada
dan bisa juga tidak ada, seperti alam yang pada mulanya tidak ada, kemudian ada dan akhirnya
akan hancur menjadi tiada dan Wajib Al-wujud; sesuatu yang mesti mempunyai wujud dan pasti
ada yakni Tuhan. Wajib Al-Wujud inilah yang mewujudkan Mumkin Al-Wujad.

9
3. Pembuktian Adanya Allah Menurut Kajian Ilmiah

1.Pembuktian secara langsung


Coba simak hasil penelitian ilmiah berikut ini:
Percobaan yang dapat memunculkan perasaan manusia dapat merasakan adanya Tuhan
Simak laporan

Vilyanur

Ramachandran,

tahun 2002, seorang Neuro sains,

spesialisasi ahli otak, yang menyebut adanya God Spot (titik Tuhan) dalam otak manusia
sebagai berikut :
Dr. Michael Persinger, seorang Neuro psikolog dari Kanada, seorang sekular 100 %, tetapi
setelah diberi perangsangan magnetik pada Lobus Temporal-God Spotnya, maka ia dapat
merasakan adanya Tuhan. Setelah selesai diberi perangsangan magnetik pada Lobus
Temporal-God Spotnya, ia mengatakan : ternyata Tuhan itu ada, tetapi dia tetap ateis.
Melihat Tuhan bukan secara obyektif dengan indra manusia, tetapi adanya perasaan
mistik yang Dialaminya, bahwa Tuhan itu ada. Apakah hasil penelitian ini berhubungan dengan
ayat Al-Quran diatas ? WAllahu Alam.
Hasil rangsangan magnetik pada Lobus Temporal-God Spot akan menimbulkan impuls (suatu
peristiwa kimia yang terjadi dan berjalan dalam syaraf menuju ujung syaraf) yang akan
merambat menuju bagian luar kepala.
PENDAPAT PENULIS :

1.Jadi HATI dalam hadis shahih yang mengatakan, kalau segumpal daging dlm hati itu
baik maka baiklah orang tersebut dan sebaliknya. Yang dimaksut Hati dlm hadis ini ialah Otak
2. Jadi yang dimaksud dgn segumpal daging dlm hati itu, adalah Gog Spot (titik Tuhan) ini.
3.Setiap doa, zikir, wirit, shalat, ngaji dll akan merangsang God Spot,
( rangsangan yg positif ) dan perangsangan God Spot positif yg berulang akan menambah
aktifitas God Spot positif, dan peningkatan aktifitas God spot positif akan meningkatkan
keimanan orang yang dirangsang, karena selalu ingat Tuhan.
4. Kalau dihubungkan antara :
a). Rangsangan God Spot akan menimbulkan Impuls yang menuju kebagian luar kepala
b). Shalat, doa, zikir dll akan merangsang God Spot

10
c). Dalam Al-Quran dikatakan Mukmin yang saleh (banyak dan baik shalat, zikir dll) akan
diperlihatkan tanda di dahinya oleh Allah.
d) .Mungkin yang mempunyai tanda hitam bundar teratur rapi, dibagian tengah dahinya
(dahi bagian atas dekat rambut, bukan dahi bawah dekat alis mata) adalah mukmin yang
lebih banyak benarnya dalam beramal ibadah. Wallahu Alam
5. Setiap pikiran, perbuatan, perkataan, yang berlawanan dengan kerohanian Tuhan, akan
merangsang ( rangsangan negatif ) pada God Spot, dan perangsangan God Spot negatif
yang berulang akan menambah aktifitas God Spot negatif, peningkatan aktifitas God Spot
negatif akan menurunkan tingkat keimanan dan berakhir dengan sifat ateis.
6. Pendapat kami ini akan menjelaskan, Kenapa Dr. Michael Persinger yang dirangsang God
Spotnya satu kali (pada waktu dirangsang merasakan adanya Tuhan, sesudah selesai
dirangsang tetap kembali ateis), Jadi rangsanganya kurang banyak, kurang intensif, tidak
kumulatif. Insya Allah suatu waktu akan kami coba kebenaran teori kami ini.
7. Sudah terbukti dalam kehidupan mukmin selalu/banyak ingat kepada Allah (banyak shalat,
doa, zikir wirit, berbuat baik dll) akan ditingkatkan oleh Allah keimanannya, Insya Allah.
2.Pembuktian secara tidak langsung
1. Kalau mau membuktikan Allah itu ada maka harus dibuktikan dulu secara metodelogi
ilmiah bahwa agama-agama di dunia ini benar

2. Pembuktian secara metodelogi ilmiah, ialah pembuktian berdasarkan data-data yang autentik
dan baku, yang tidak berubah-ubah.
3.Secara ilmiah agama itu dianggap benar kalau memenuhi minimal 4 syarat:
a). Memiliki seorang nabi atau rasul yang mengaku diutus oleh Tuhan (Allah).
b). Nabinya itu harus mempunyai tanda bukti ke nabiannya atau mukzijat.
c). Nabinya harus membawa kitab suci yang dapat dibuktikan secara metodelogi ilmiah
kebenarannya.
d). Mempunyai pengikut di sepanjang zaman. Kalau tidak memenuhi 4 syarat ini, maka tidak
diakui sebagai agama yang benar. Semua agama-agama besar memiliki semua syarat ini.
(Islam, Kristen, Yahudi, Hindu dll).

11
4. Kepercayaan seorang nabi secara metodelogi ilmiah, kalau kitab Suci yang disampaikannya
itu dapat dibuktikan secara metodelogi ilmiah.
5. Kita suci itu dipercaya kalau dapat dibuktikan kebenarannya secara metodelogi ilmiah, yaitu
menguji secara metodelogi ilmiah isi yang dikandungnya, salah satunya harus mengandung
berita ilmu pengetahuan yang pada diturunkannya belum pernah diketahui, dipelajari bahkan
belum pernah dipikirkan orang pada masa itu tetapi ratusan tahun kemudian harus dapat
dibuktikan kebenarannya secara ilmiah atau dengan penemuan ilmiah atau dengan metodelogi
ilmiah.
6. Ternyata banyak sekali berita ilmu pengetahuan dalam Al-Quran yang secara langsung
membuktikan kebenarannya sebagai kitab suci dari Sang Pencipta. antara lain:
a. Apakah orang-orang kafir tidak tahu bahwa langit dan bumi itu dahulunya adalah satu
(suatu yang tertutup, padat), lalu itu Allah belah. Dan Allah membuat dari air segala sesuatu
yang hidup).
Apakah mereka (orang kafir) tidak akan beriman.(QS.21:30). ==> Ayat ini dibenarkan
oleh teori ledakan besar = Teori Big Bang yg kesohor itu. (QS.21:30)= artinya terdapat
dalam Al-Quran surat 21 Ayat 30 dst.
b. Langit diperluas : Dan langit, Allah meninggikan itu dengan kekuatan dan sesungguhnya
Allah yang maha meluaskan. (QS.51:47) ==> Ayat ini dibenarkan oleh seluruh ahli
astronomi bahwa langit itu terus-menerus diperluas
c. Langit dlm keadaan seimbang: Dan langit Allah meninggikan itu dan meletakkan

neraca.(QS.55:7). ==> Ayat ini dibenarkan oleh ahli astronomi bahwa langit benar-benar
dalam keadaan seimbang yang mutlak, karena kalau ada sedikit saja kesalahan, maka
semua benda-benda langit akan bertabrakan dan hancur lebur semuanya.
d. Gerakan benda-benda langit: Dan matahari bergerak ketempat tujuannya.(QS.36:38).
=>Penemuan Badan angkasa luar NASA mengatakan bahwa matahari sedang suatu
tertentu didaerah bintang Vega.
e. Masih banyak lagi berita ilmu pengetahuan yang sejenis dengan ini dalam Kitab Suci
Al-Quran.

12
7 . Semua berita ilmiah pengetahuan yang diberitakan dalam quran diatas (1500 tahun yang
lalu) baru dapat dibuktikan oleh ilmu pengetahuan pada abad ke 20-21 ini. ==> ini
menujukkan bahwa quran sd pasti bukan atau tdk mungkin buatan manusia manapun.
8. Kesimpulannya: Pembahasan metodelogi ilmiah membuktikan bahwa Semua isi Al-Quran
pasti dari Allah. Ini berarti Allah itu pasti ada, karena semua yg kami kemukakan disini
tertulis dengan jelas dalam Kitab Suci Al-Quran.
9. Dengan cara pembuktian yang sama : Neraka, Surga, Ahkirat pasti ada, karena semua itu ada
tertulis dalam Quran.
10. Dengan cara pembuktian yang sama : Semua amal ibadah kaum Nasrani tidak diberi pahala,
dan semuanya pasti akan dibuang ke Neraka; Ini pasti akan terjadi karena semua itu tertulis
dengan jelas dalam Quran sebagai Firman Allah ==> Kami sarankan pada semua saudara
kami kaum kafir supaya mempelajari seluruh kitab suci dgn jujur , sambil memohon rahmat
Allah untuk keselamatan dari siksa api Neraka.amin
10 ayat Al-Quran yang terbukti secara ilmiah
Fakta ilmiah yang tertuang dalam al-Quran dalam beberapa abad terakhir telah terbukti
kebenarannya. Para ilmuan menemukan beberapa hasil penelitian yang ternyata telah tertulis
dalam kitab suci umat muslim ini.

Bagi umat muslim, al-Quran dianggap sebagai penyempurna bagi kitab-kitab


sebelumnya. Salah satu keajaiban al-Quran adalah terpeliharanya keaslian isi. Al-Quran
tidak berubah sedikitpun sejak pertama kali diturunkan pada malam 17 Ramadan (14
abad yang lalu) hingga saat ini, dan bahkan mungkin sampai hari kiamat nanti.
Beberapa ilmuan menemukan fakta mencengangkan yang ternyata telah termaktub dalam alQuran yang datang sebelum penelitian diadakan. Berikut 10 ayat al-Quran yang terbukti secara
ilmiah:
1.

Sungai di bawah laut


Definisi sungai sendiri adalah aliran air yang besar, memanjang, kemudian mengalir

secara terus-menerus dari hulu (sumber) menuju hilir (muara). Namun melihat penelitian yang
baru saja dilakukan oleh ilmuan Jacques-Yves Cousteau, pakar peneliti dunia bawah laut asal
Mexico, sepertinya sungai perlu didefinisikan ulang.
Penelitian yang ia tekuni menemukan bahwa terdapat sungai di dalam lautan. Jadi akan
ada bagian dari lautan yang mempertemukan antara air tawar dan asin.

13

Sungai bawah laut tersebut terjadi karena terdapat perbedaan tekanan lapisan air. Hal inilah yang
telah disampaikan al-Quran lewat surat Ar-Rahman ayat 19-20 dan surat Al-Furqan ayat 53
yang artinya: Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara
keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing. Dan Dialah yang membiarkan dua
laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia
jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.
2.

Jasad Firaun yang masih utuh


Firaun merupakan gelar yang digunakan untuk para penguasa, pemimpin keagamaan dan

pemimpin politik pada Mesir kuno. Pada tahun 1975 presiden Perancis menawarkan kepada
kerajaan Mesir bantuan untuk meneliti, mempelajari dan menganalisis mumi Firaun, Ramsess II,
yang sangat terkenal. Ramsess II diceritakan mati tenggelam dalam Laut Merah ketika mengejar
Nabi Musa dan pengikutnya. Dipimpin oleh dokter Prof. Dr. Maurice Bucaille, penelitian ini
berhasil menemukan fakta bahwa terdapat sisa-sisa garam yang masih melekat pada jasad mumi

tersebut sebagai bukti besar bahwa Firaun mati akibat tenggelam di dalam laut. Selain itu
diketahui juga perihal jasad yang dikeluarkan dari laut, dirawat, dan dijadikan mumi hingga
dapat awet hingga sekarang. Al-Quran yang datang beberapa dekade sebelum penelitian ini
telah menjelaskan dalam surat Yunus ayat 92 yang artinya Maka hari ini, Kami biarkan engkau
(hai Firaun) terlepas dari badanmu (yang tidak bernyawa ditelan laut), untuk menjadi tanda bagi
orang-orang setelahmu (supaya mereka mengambil pelajaran). Dan (ingatlah) sesungguhnya
kebanyakan manusia lengah terhadap tanda-tanda kekuasaan Kami!"
3.

Sidik jari
Sidik jari adalah adalah hasil reproduksi tapak/bekas pada sesuatu yang pernah tersentuh

kulit telapak tangan atau kaki. Sidik jari manusia digunakan untuk keperluan identifikasi karena
di dunia ini tidak ada manusia yang memiliki sidik jari yang persis sama. Seiring perkembangan
zaman, sidik jari sudah di kembangkan ke arah security sistem yang berfungsi sebagai data
keamanan. Pola sidik jari selalu ada dalam setiap tangan dan bersifat permanen. Itu berarti dari
bayi hingga dewasa pola sidik jari tidak akan berubah sebagaimana garis tangan.

14
Kekhasan sidik jari ini telah disampaikan al-Quran surat Al Qiyamah ayat 3-4 yang artinya
Apakah manusia mengira, bahwa kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang
belulangnya?. Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya
dengan sempurna.
4.

Segala sesuatu diciptakan berpasangan


Orang muslim pasti pernah mendengar arti dari surat QS Adz-Zaariyat ayat 49: Dan

segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran
Allah. Menurut ayat ini, Allah telah menciptakan segala sesuatunya secara berpasangan,
termasuk berbagai partikel yang ada di bumi. Seorang ilmuwan asal Inggris, Paul Dirac, berhasil
melakukan penelitian yang membuktikan bahwa materi diciptakan secara berpasangan (terdapat
proton dan neutron dalam elektron). Penemuannya dinamakan Parite. Dia memperoleh Nobel di
bidang fisika pada tahun 1933 karena penemuannya itu.

5. Tumbuhan yang bertasbih


Sebuah majalah sains terkenal, Journal of Plant Molecular Biologies, mengungkapkan
hasil penelitian yang telah dilakukan oleh tim ilmuwan asal Amerika Serikat tentang suara
ultrasonic yang berasal dari tumbuhan. Penelitian yang dipimpin oleh Prof. William Brown ini
kemudian merekam dan menyimpan suara ultrasonic dari tumbuhan dan mengubahnya menjadi
gelombang elektrikoptik yang dapat ditampilkan kelayar monitor dalam bentuk rangkaian garis.
Yang mengejutkan adalah garis-garis tersebut membentuk lafadz Allah yang kemudian diketahui
sebagai kalimat tasbih.Al-Quran tentu saja telah menjelaskan fenomena ini dalam surah AlIsraa ayat 44 yang artinya Dan tak ada sesuatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya,
tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun
lagi Maha Pengampun.

6. Fenomena hujan darah


Pada tahun 2008, hujan berwarna merah yang dipastikan oleh bakteriolog setempat
sebagai darah jatuh pada sebuah komunitas kecil di La Sierra, Choco, Kolombia.Sebagai
sample diambil dan dianalisis, dan hasilnya menunjukkan bahwa air itu darah.

15
Al-Quran surat Al-Arafayat 133 telah memperingatkan kejadian ini:Maka Kami kirimkan
kepada mereka angin topan, belalang, kutu, katak dan darah sebagai bukti yang jelas, tetapi
mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa.

7. Ledakan big bang


Big bang merupakan sebuah peristiwa yang menyebabkan pembentukan alam semesta
yang didasarkan pada kajian kosmologi mengenai bentuk awal dan perkembangan alam semesta.
Berdasarkan permodelan ledakan ini, alam semesta, awalnya dalam keadaan sangat panas dan
padat, mengembang secara terus menerus hingga hari ini. Diantara teori penciptaan alam semesta
yang lain, teori ini telah memberikan penjelasan paling komprehensif dan akurat yang didukung
oleh metode ilmiah beserta pengamatan. Begitulah yang juga disampaikan Al-Quran dalam
surat Al-Anbiyaayat30: Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya

langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara
keduanya.

8. Bahtera kapal Nuh


Cerita tentang kehebatan kapal Nabi Nuh yang terdampar setelah banjir bandang sudah
diwariskan dalam Al-Quran surat Hudayat 44 yang artinya Hai bumi tahanlah airmu, dan hai
langit (hujan) berhentilah, dan airpun disurutkan, perintahpun diselesaikan dan bahtera itu pun
berlabuh di atas bukit Judi (tempat yang tinggi), dan dikatakan: Binasalah orang-orang yang
zalim. Setelah selang decade berlalu, sejumlah peneliti menemukan bukti-bukti valid tentang
keberadaan kapal Nuh tersebut. Melalui penelitian selama beratus-ratus tahun dan mengamati
hasil fotosatelit, salah satu situs yang dipercaya sebagai jejak peniggalan kapal tersebut terletak
dipegunungan

Ararat, Turki, yang berdekatan dengan perbatasan

Iran. Pemerintah Turki

mengklaim 3500 tahun kemudian bangkai kapal tersebut ditemukan pada 11 Agustus 1979 diwilayahnya.

9. Segala yang hidup berasal dari air


Air adalah salah satu komponen pembentuk kehidupan, apabila ada cadangan air disuatu
tempat, dipastikan ada kehidupan di dalamnya.

16
Kemudian ternyata benar bahwa segala yang bernyawa, termasuk tumbuhan bersel satu pasti
mengandung air dan juga membutuhkan

air. Keberadaan air adalah satu indikasi adanya

kehidupan. Tanpa air, mustahil ada kehidupan. Surat Al-Anbiya menjelaskannya di ayat 30:
dandari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup.

10. Fakta tentang jenis kelamin bayi


Hasil penemuan ilmu genetika abad 20 menjelaskan bahwa jenis kelamin seorang bayi
ditentukan oleh air mani dari pria. Dalam air mani pria terdapat kromosom x yang berisi sifatsifat kewanitaan dan kromosom y berisi sifat kelaki-lakian. Sedangkan dalam sel telur wanita
hanya mengandung kromosom x yang mengandung sifat-sifat kewanitaan. Jenis kelamin seorang
bayi tergantung pada sperma yang membuahi, apakah mengandung krosom x atau y. Al-Quran
telah menjelaskan fakta itu dalam surat An-Najmayat 45-46. Dialah yang menciptakan

berpasang-pasangan pria dan wanita, dari air mani, apabila dipancarkan. Sebelum penemuan itu
diperoleh, masyarakat menganggap bahwa penentu jenis kelamin berasal dari wanita, bukan dari
air mani di pria.

17
BAB III
PENUTUP

1.Kesimpulan
Setelah menyelesaikan makalah ini, kami dapat menyimpulkan bahwa konsep Ketuhanan
dapat diartikan sebagai kecintaan, pemujaan atau sesuatu yang dianggap penting oleh manusia
terhadap sesuatu hal (baik abstrak maupun konkret). Monoteisme hanya mengakui satu Tuhan
untuk seluruh bangsa dan bersifat internasional. Bentuk monoteisme ditinjau dari filsafat
Ketuhanan terbagi dalam tiga paham, yaitu: deisme, panteisme, dan teisme. Bagi umat muslim,
al-Quran dianggap sebagai penyempurna bagi kitab-kitab sebelumnya. Salah satu keajaiban alQuran adalah terpeliharanya keaslian isi. Al-Quran tidak berubah sedikitpun sejak pertama kali

diturunkan pada malam 17 Ramadan (14 abad yang lalu) hingga saat ini, dan bahkan mungkin
sampai hari kiamat nanti.Beberapa ilmuan menemukan fakta mencengangkan yang ternyata telah
termaktub dalam al-Quran yang datang sebelum penelitian diadakan. Berikut 10 ayat al-Quran
yang terbukti secara ilmiah: 1. Sungai di bawah laut
2. Jasad Firaun yang masih utuh
3. Sidik jari
4. Segala sesuatu diciptakan berpasangan
5. Tumbuhan yang bertasbih
6. Fenomena hujan darah
7. Ledakan big bang
8. Bahtera kapal Nuh
9. Segala yang hidup bersal dari air
10. Fakta tentang jenis kelamin bayi

18
2. Saran

Sebagai seorang pemula, kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Karena saran dan
kritik itu akan bermanfaat bagi kami untuk memperbaiki atau memperdalam kajian ini.
Kita sebagai manusia seharusnya lebih mengembangkan pengetahuan tentang referensi
konsep ketuhanan dalam islam sehingga pemahaman kita tentang konsep ketuhanan dalam islam
tidak terbatas terutama mengenai filsafat ketuhanan,pemikiran manusia tentang Tuhan, Tuhan
menurut wahyu,dan dalil-dalil pembuktian eksistensi Tuhan.
Dan kita dikatakan sosok manusia yang seutuhnya apabila ada keselarasan manusia
denganTuhannya, maka dari itu kita sebagai penerus pemuda pemudi bangsa dan Negara mari
kita pahamkan dalam keseharian kita tentang pemahaman konsep dasar ketuhanan dalam Islam.

19
DAFTAR PUSTAKA

1. Posted on Juni 6, 2012 by 73bintang


2. Halaman ini terakhir diubah pada 30 September 2014, pukul 04.22.
3. Suryana, Toto, Pendidikan Agama Islam, (Bandung: Tiga Mutiara, 1996), h. 67-77.
4. Daradjat, Zakiah, Dasar-dasar Agama Islam, (Jakarta: Bulan Bintang, 1996), h. 55-152
5. http://agungsukses.wordpress.com/2008/07/24/konsep-ketuhanandalam-islam/
6. https://neneksains.wordpress.com/2013/10/16/bahan-ringkasan-pendidikan-agamaislam/
7. https://quranrazak.wordpress.com/2010/01/27/pembuktian-dgn-metodelogi-ilmiahbahwa-allah-itu-ada-silakan-apa-komentar-atau-pendapat-anda/
8. http://koranopini.com/sandrela/sainstech/item/2758-10-ayat-al-qur-an-yang-terbuktisecara-ilmiah

20

Anda mungkin juga menyukai