Anda di halaman 1dari 15

MATERI 4

JANUARY 19, 2023

Bahan Presentasi : Materi 4


SUMBER AJARAN ISLAM

Sumber ajaran Islam ada 3 (tiga) yaitu Al Quran, Al Sunnah dan Ijtihad

A. Al Quran

1. Pengertian

Menurut bahasa, Al Quran memiliki arti bacaan. Sedangkan menurut istilah, Al Quran adalah
wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad secara lafaz (lisan), makna, dan gaya
bahasa (ushlub), yang termaktub dalam mushaf yang dinukil darinya secara mutawatir.

Nama Al Quran: Al Quran berarti bacaan (S.12:2), Al Kitab berarti kitab/tulisan (S.18:1), Al
Furqan berarti pembeda (S.25:1), Adz Dzikr berarti peringatan ( S.15:9).

2. Spesifikasi Al Quran

(a) Merupakan wahyu Allah, bukan ajaran manusia. (b) Diturunkan dalam bentuk lisan, makna
dan ushlub dari Allah. (c) Terhimpun dan diingat bahwa kitab suci yang masih murni dan asli
memuat kehendak Allah, hanyalah Al Qur’an.

Kehendak Allah itu disampaikan kepada manusia melalui manusia pilihan Tuhan yang disebut
Rasulullah atau utusan-Nya. Konsekuensi logisnya kita meyakini pula adanya para
(4) Rasul yang menyampaikan dan menjelaskan kehendak Allah kepada manusia, untuk
dijadikan pedoman dalam hidup dan kehidupan. Hidup dan kehidupan ini pasti akan berakhir
pada suatu ketika, sebagaiman dinyatakan dengan tegas oleh kitab-kitab suci dan oleh para rosul
itu. Akibat logisnya adalah kita yakin adanya (5) Hari Akhir, tatkala seluruh hidup dan
kehidupan seperti yang ada sekarang ini akan berakhir. Pada waktu itu Allah Yang Maha Esa
dalam perbuatan-Nya itu akan menyediakan suatu kehidupan baru yang sifatnya baqa(abadi)
tidak fana (sementara) seperti yang kita lihat dan alami sekarang. Untuk mendiami alam baqa itu
kelak, manusia yang pernah hidup di dunia ini, akan dihidupkan kembali oleh Allah Yang Maha
Esa dalam perbuatan-perbuatan-Nya itu dan akan dimintai pertanggungan jawab individual
mengenai keyakinan (akidah), tingkah laku (syari’ah) dan sikap (akhlak)-nya selama hidup di
dunia yang fana ini. Yakin akan adanya hidup lain selain kehidupan sekarang, dan dimintainya
pertanggungan jawab manusia kelak, membawa konsekuensi pada keyakinan akan adanya
(6) Qada dan Qodar yang berlaku dalam hidup dan kehidupan manusia di dunia yang fana ini
yang membawa akibat pada kehidupan di alam baqa kelak.
Ilmu aqidah adalah ilmu yang membahas keyakinan manusia kepada Allah SWT. Ilmu aqidah
disebut juga ilmu tauhid,. Kata tauhid berasah dari “wahhada, yuwahhidu, tauhiidan” artinya
mengesakan, atau mengi’tikadkan bahwa Allah Maha Esa.

Menurut Syekh Muhammad Abduh:

‫اَلتْو ِح يُد ِع لٌم َيبَح ُث ِفيه َعن ُو ُجوِد هللا َو َم اَيِج ُب َان َيثُبَت له ِم ن ِص فاٍت وماَيُجوُز ان ُيوَص َف به وماَيِج ُب ان َينَفى عنه وعن الُّر ُس ِل‬
‫إِل ثَباِت ِر َس اَلِتِه م وماَيِج ُب ان َيُك وُنوا عليه َو َم اَيُجوُز ان ُينَسَب ِإليِه م َو َم اَيمَتِنع ان َيلَح َق ِبِهم‬

“Tauhid adalah suatu ilmu yang membahas tentang wujud


Allah, tentang sifat-sifat yang wajib tetap pada-Nya, sifat-
sifat yang boleh disifatkan kepada-Nya dan tentang sifat
yang sama sekali wajib dilenyapkan pada-nya, juga
membahas tentang Rasul-rasul Allah, meyakinkan
kerasulanmereka, meyakinkan apa yang wajib ada pada diri
meraka, apa yang boleh dihubunghkan (dinisbahkan)
kepada mereka dan apa yang telah terlarang
menghubungkannya kepada diri mereka”.
Menurut Husain Affandi Al Jasr :

‫ِع لُم الَّتوِح يُد هو ِع لٌم ُيبَح ُث فيه عن ِإثَباِت الَح َقاِئِل الِّديِنَّيِة ِباَالِد َّلِة الَيِقيِنَّيِة‬

“Ilmu Tauhid adalah ilmu yang membahas untuk menetapkan akidah-akidah agama dengan
dalil-dalil (bukti) yang meyakinkan”.

Menurut M. Thahir A. Muin :

Ilmu Tauhid adalah ilmu yang menyelidiki dan membahas soal yang wajib, mustahil dan jaiz
bagi Allah dan bagi sekalian utusan-utusan-Nya, juga mengupas dalil-dalil yang mungkin cocok
dengan akal fikiran sebagai alat untuk membuktikan ada-Nya zat yang mewujudkan”.
Dari pengertian diatas materi kajian ilmu aqidah meliputi:

1. Hal-hal yang berkaitan dengan keimanan dan keyakinan kepada Allah SWT, termasuk
keyakinan kepada takdir Allah
2. Hal-hal yang berkaitan dengan keyakinan kepada utusan Allah, yaitu malaikat, Rasul dan
kitab suci yang telah diturunkan Allah
3. Ha-hal yang berkaitan dengan kehidupan sesudah mati, yaitu surga, neraka. Alam mahsyar
dan sebagainya.
Ketiga hal tersebut terangkum dalam rukun iman , yaitu iman kepada Allah, kepada malaikat,
rasul dan kitab Allah, kepada hari akhir dan kepada qadha dan qadar Allah.

2. Nama-nama Ilmu Tauhid

1. Ilmu Tauhid
Disebut ilmu tauhid karena pokok pembahasannya dititikberatkan kepada ke-Esa-an Allah SWT.
Tauhid adalah percaya dan yakin terhadap Allah Yang Maha Esa, dan mempercayai tidak ada
sesuatupun yang menjadi sekutun-Nya.Keesaan Allah dalam zat, sifat dan perbuatan-Nya. Inti
Ilmu Tauhid adalah menge-Esakan Allah.

1. Ilmu Ushuluddin
Disebut ilmu ushuluddin sebab objek ilmu ini adalah dasar-dasar agama yang merupakan hal
yang bersifat fundamental dalam ajaran Islam.

Ilmu ushuluddin adalah ilmu yang membahas prinsip-prinsip kepercayaan agama, dengan dalil-
dalil yang qath’I (yaitu al Quran dan Hadis Nabi) dan dalil-dalil akal fikiran.

1. Ilmu Kalam
Disebut ilmu kalam sebab ilmu tauhid membahas mengenai existensi tuhan dan hal-hal yang
berhubungan dengan-Nya, digunakan argumen-argumen filosofis berdasartkan logika atau ilmu
mantik.

Ilmu kalam adalah ilmu yang berisi alasan-alasan mempertahankan kepercayaan-kepercayaan


iman, dengan menggunakan dalil-dalil fikiran dan berisi bantahan-bantahan terhadap orang-
orang yang menyeleweng dari kepercayaan salaf dan ahli sunnah”.

1. Ilmu Teology
Disebut dengan ilmu teology sebab pembahasannya mencakup persoalan-persoanaln dasar dan
pokok dalam Islam, yaitu ketuhanan, iman, kufur, dan hal-hal lain dalam rukun iman.

1. Ilmu hakekat
Disebut dengan ilmu hakekat atau ilmu sejati karena ilmu tauhid membahas hakekat sesuatu,
sehingga dapat meyakini kepercayaan yang benar (hakiki).
1. Ilmu makrifat
Disebut dengan ilmu makrifat sebab dengan ilmu tauhid manusia dapat mengetahui benar-benar
tentang Allah, dan segala sifat-sifat-Nya dengan keyakinan yang teguh.

Meskipun nama ilmu tauhid berbeda-beda, tetapi intinya sama, yaitu membahas wujud Allah
dan hal-hal yang barkaitan dengan Allah. Maka aspek terpenting dalam ilmu tauhid adalah
keyakinan akan adanya Allah, yang memiliki sifat yang serba maha sempurna. Keyakinan ini
akan membawa kepada keyakinan terhadap adanya malaikat, kitab-kitab, rasul, hari akhir dan
qadha dan qadar Allah.

3. Sumber

1. Al Quran

1). Surat Al Baqarah 177

‫لْيَس اْلِبَّر َأْن ُتَو ُّلوا ُوُجوَهُك ْم ِقَبَل اْلَم ْش ِرِق َو اْلَم ْغ ِر ِب َو َلِكَّن اْلِبَّر َم ْن َء اَم َن بِاِهلل َو اْلَيْو ِم ْاَألِخ ِر َو اْلَم َلِئَك ِة َو اْلِكَتاِب َو الَّنِبِّيَن‬

Artinya :

“Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi
sesungguhnya kebakjikan itu ialah beriman kepada Allah, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan
nabi-nabi “

2). Surat An Nahl 125.

‫ُاْدُع ِإَلى َس ِبْيِل َر ِّبَك ِباْلِح ْك َم ِة َو اْلَم ْو ِع َظِة اْلَحَس َنِة َو َج اِد ْلُهْم ِباَّلِتْي ِهَي َأْح َس ُن‬

Artinya :

“Serulah (manusia)kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah
mereka dengan cara yang baik”.

2). Hadis

a.) Hadis dari Ibnu Abbas ra : “Nabi menyuruh mereka (orang kafir) empat dan mencegah
empat yaitu menyuruh beriman kepada Allah, percaya kepada Nabi Muhammad sebagai utusan
Allah, mendirikan shalat dan mengeluarkan zakat, melarang membuat minuman dalam genuk,
atau dalam labu,melobangi batang pohon atau bejana yang dicat dengan air”.
b.) Hadis Ibnu Abbas ra : Ketika Rasulullah mengutus Mu’adz bin Jabal ra. Ke Yaman,
berpesan : Anda akan menghadapi orang ahli kitab, maka hal pertama yang anda ajarkan kepada
mereka adalah tauhid dalam beribadat kepada Allah”.

3. Sumber-sumber lain

Ide adanya Tuhan YME telah ada semenjak manusia muncul ke dunia ini. Manusia semenjak
dilahirkan telah dibekali kepercayaan kepada Tuhan

a.) CG. Jung dalam faham naturaliter religiosa menyatakan dalam jiwa manusia terdapat fungsi
percaya kepada Tuhan.

b.) Dengan akalnya manusia dapat mencapai tingkat adanya kepercayaan kepada Tuhan YME,
meskipun manusia tidak dapat menjawab apa, siapa, dan bagaimana Tuhan YME tersebut.

c.) Dua abad setelah Rasulullah wafat, ummat Islam tertarik dengan filsafat Yunani terutama
filsafat ketuhanannya.

4. Tujuan dan Manfaat

Ketauhidan tidak hanya menyangkut hal-hal yang besifat bathin saja, tetapi juga meliputi sikap,
tingkah laku, perbuatan dan perkataan. Tauhid tidaK hanya diketahui saja, tetapi harus
menghasilkan keahlian dalam seluk beluk ketuhanan. Secara terperinci maksud dan tujuan ilmu
tauhid adalah

1. Sebagai sumber dan motivator perbuatan kebajikan dan keutamaan


2. Membimbing ke arah jalan yang benar dan sekaligus pendorong mengerjakan ibadah dengan
penuh keikhlasan.
3. Mengeluarkan jiwa manusia dari kegelapan, kekacauan dan kegoncangan, hidup yang dapat
menyesatkan.
4. Mengantarkan ummat manusia kepada kesempurnaan lahir dan bathin.
5. Manfaat

a) Tauhid sebagai aqidah dan falsafah hidup

b) Tauhid memupuk dan melahirkan kesehatan mental seseorang

c) Tauhid memberikan pengajaran dan pendidikan ilmu tauhid.

d) Tauhid memupuk dan membentuk kepribadian manusia.


B. Ruang Lingkup

1. Aqidah Pokok

Para ahli membagi aqidah atas dua, yaitu aqidah pokok dan aqidah cabang. Aqidah pokok
disebut dengan rukun iman ada enam, yaitu :

1. Iman kepada Allah

2. Iman kepada malaikat-malaikat Allah

3. Iman kepada kitab-kitab Allah

4. Iman kepada rasul-rasul A1lah

5. Iman kepada Hari Kiamat

6. Iman kepada qadha dan qadar Allah

Dalilnya adalah hadis berupa jawaban Rasulu1lah saw. ketika ditanya malaikat Jibril, “apa yang
dimaksud dengan iman?” Rasulullah menjawab : “Iman adalah engkau beriman kepada Allah
para malaikat, kitab-kitab-Nya, para rasul-Nya, kepada Hari Akhir, dan engkau beriman kepada
takdir yang baik maupun buruk” HR Bukhari dan Muslim.

Arti iman

Secara bahasa kata “iman” berasa1 dari bahasa Arab “amana” yang berarti “memberi
keamanan”. Atau “amana-yu’minu-imanan” berarti “percaya”. Menurut Al Quran, iman berarti
mempercayai segala yang diturunkan Allah kepada nabi-nabi-Nya.

Menurut istilah jumhur ulama :

‫َاِإل يَم اُن َتصِد يُق ِبالَقلِب َوِإقَر اُر ِبالِّلَس اِن َو َع َم ُل َبااَألرَك اِن‬

Iman adalah membenarkan dengan hati, mengikrarkan dengan lisan dan mengamalkan dengan
perbuatan”

Membenarkan dengan hati maksudnya menerima segala apa yang dibawa Rasulullah.
Mengikrarkan dengan lisan maksudnya mengucapkan dua ka1imat syahadat. Mengama1kan
dengan anggota badan maksudnya hati mengama1kan dalam bentuk keyakinan” sedan~ anggota
badan mengamalkan dalarn bentuk ibadah sesuai dengan fungsinya. Maka iman dapat bertambah
dan berkurang sesuai bertambah dan berkurangnya amal shaleh yang bersangkutan.
1. Iman kepada Allah

Iman kepada Allah maksudnya manusia wajib mempercayai keesaan Allah sifat-sifat dan
perbuatan Allah. Maka hanya Allah sajalah yang patut dan berhak disembah. Allahlah yang
memiliki sifat yang Maha sempuma. Pokok dari iman kepada Allah terkandung dalam
kalimat “la ilaha illallah”.

Dari pokok iman kepada Allah kepada Al1ah tersebut mengandung dua makna iman kepada
Allah, yaitu iman kepada sifat wajib pertama, yaitu 11 sifat dan iman kepada sifat wajib kedua
yaitu sembilan sifat.

a. Sifat wajib Pertama (11 sifat)

1) AI Wujud = ada (As Sajdah 32: 4)

2) Al Qidam = dahulu (Al Jadid 57: 3)

3) Al Baqa = kekal (Al Qashash 28:88)

4) Al Mukhalafatu lil hawaditsi = berbeda dengan sesuatu yang lain (Asy Syra 42: 11 )

5) Al Qiyah1uhu binafsihi = ada dengan sendirinya

(al Ankabut 29:6, al Baqarah 2:255)

6) As Sam’u=maha mendengar (Az Zuhruf43:80)

7) Al Bashar=maha melihat (As Syura 42: 11 )

8) Al Kalam=maha berkata (An Nisa 4:164)

9) Kaunuhu sami ‘ an= keadaan Allah Maha Mendengar

(az Zuhruf 43:80)

10) Kaunuhu bashiran = keadaan Al1ah Maha Melihat

(Asy Syura 42:11)

11) Kaunuhu Mutakal1iman = keadaan Al1ah Maha Berbicara


(An Nisa 4:164)

b. Sifat wajib kedua ( 9 sifat )

1) AI Wahdaniyah = Maha Esa/tunggal

(Al Anbiya 21 :20, An Nisa 4:171)

2) Al Qudrah = Maha Kuasa (Al Baqarah 2: 20, Al Ahzab 33:27) 3) Al Iradah = Maha
Berkehendak (Al Qashash 28 : 68)

4) Al ‘ilmu = Maha Mengetahui

(Al Hujurat 49: 18, AJ Baqarah 2: 231)

5) Al Hayat = Maha hidup ( Al Baqarah 2: 255)

6) Kaunuhu Qadiran = Keadaan Allal1 Mal1a Kuasa (AJ Baqarah 2:20)

7) Kaunuhu Mukraman=Kedaan Al1ah Maha Berkehendak

(Al Qashshash 28:68)

8) Kaunuhu ‘ Aliman =Keadaan Al1ah Maha Mengetahui

(Al Hujurat 49: 18)

9) Kaunuhu Hayyan =Kedaaan Allah Maha Hidup

(Al Baqarah 2:255)


Sifat jaiz Allah

Selain beriman kepada sifat wajib Allah orang yang berinman juga harus beriman kepada sifat
Allah yang jaiz, yaitu sifat Allah bebas melakukan sesuatu atau tidak melakukannya,
sebagaimana firman Allah :

“Dia akan memberikan rahmat kepadamu jika Dia menghendaki, dan Dia akan mengazabmu jika
Dia menghendaki” (AI Isra 17:54)

Sifat mustahil Allah

Sifat mustahil Allah adalah kebalikan dari sifat wajib Allah seperti “al-‘Adam” = tidak ada, al
huduts = baru, aI-fana = binasa, mumatsaslatsu lil hawaditsi = sama dengan sesuatu yang lain,
ihtiyajuhu ila ghairihi=membutuhkan kepada yang lain, at ta ‘ addudu = berbilang dan
sebagainya. .

2. Iman kepada malaikat

Iman kepada malaikat maksudnya percaya kepada malaikat sebagai hamba Allah yang sangat
taat kepada Allah, berbakti dan senantiasa menuruti perintah Allah, sehingga Allah memuliakan
mereka.(At Tahrim 66:6, al Hijr 15:8) Tennasuk beriman kepada malaikat adalah percaya kepada
makhluk ha1us yang lain, seperti jin, ibJis dan syaitan. ( Al Hijr 15:27Al Baqarah 2:168, Al
Kahfi 18:50)

1. Iman kepada kitab-kitab Allah.


Iman kepada kitab Allah maksudnya percaya bahwa Allah telah menurunkan beberapa kitab
kepada para nabi-nya. Empat kitab yang harus diimani adalah kitab-kitab Taurat, Zabur, Injil dan
Al Quran. Disamping itu ada shahifah (halaman) yang diberikan kepada nabi-nabi Syists,
Ibrahim dan Musa as. (Al Maidah 5:44, Al Isra 17:55. Al Maidah 5:47. Asy Syu’ara 26:192-196)

4. Iman kepada rasul-rasul Allah

Iman kepada rasul-rasul Allah maksudnya mempercayai bahwa Allah SWT. mengutus pada
Rasul-Nya untuk membawa syiar agama dan membimbing ummat padajalan lurus dan diridhai
A1lah. (Al Anbiya 21:7, Al Baqarah 2:l36, Al An’am 84)

5. Iman kepada Hari Kiamat

Iman kepada Hari Kiamat maksudnya percaya akan adanya hari kiamat, yaitu hari hancuya
dunia, hingga masuknya seseorang ke surga atau neraka. Pada hari kiamat Allah menghancurkan
kehidupan alam ini, selanjtnya seluruh makhluk memasuki tahap-tahap kehidupan alam akhirat.
Tanda-tanda hari kiamat sughra (kecil):

a. Ilmu agama diangkat, tidak diperhatikan lagi, tidak penting, bahkan hilang sama sekali.

b. Kebodohan mewabah dimana-mana

c. Perzinahan merajalela

d. Semua minuman keras dijual bebas

e. Jumlah laki-laki lebih sedikit dari perempuan, hingga perbandingannya 1 : 50

f. Wanita budak melahirkan anak tuannya, sebab dikawini oleh tuannya

g. Orang yang tidak dapat bersepatu, berkaos kaki, bersandaI. sebab melarat, menjadi raja dan
pembesar negara

h. Para bekas penggembala bermegah-megah bak istana

i. Dibangkitkan dajjal dan pendusta

j. Jarak tempuh semakin dekat dengan sarana transportasi modern

k. Fitnah merajalela

l. Manusia ingin segera mati tidak tahan terhadap fitnah

m. Matahari terbit dari ufuk barat.

Tanda-tanda Kiamat Kubra = Besar

a. Matahari terbit dari ufuk barat

b. Muncul binatang aneh, mampu berbicara ( An Naml 27:82)

c. Muncu1nya Imam Mahdi (menurut beberapa Imam)

d. Munculnya al Masih Dajjal (penggembala pendusta)


e. Turunnya Nabi Isa, membunuh dajjal bersama kaum muslimin

f. Munculnya kaum perusak Ya’juz dan Ma’juz.

g. Raibya Al Quran dan mushaf

h. Seluruh manusia bumi menjadi kafir

6. Iman kepada qadha dan qadar

Iman kepada qadha dan qadar maksudnya setiap mukmin dan muslim wajib mempunyai niat dan
yakin sungguh-sungguh bahwa segala perbuatan makhluk sengaja atau tidak sengaja telah
ditetapkan oleh Allah Swt. ( Al Hadid 57:22, Al Qamar 54: 49)

2. Aqidah cabang

Yang dimaksud aqidah cabang adalah cabang-cabang aqidah yang pemahamannya bervariasi
dari masing-masing aspek rukun iman yang enam. Misalnya rnunculnya perbedaan pendapat
dalam membicarakan zat Tuhan, sifat Tuhan, perbuatan Tuhan. Misalnya dalam soal zat Tuhan,
muncul pertanyaan apakah Tuhan berjisim atau tidak. Dalam masalah sifat Tuhan apakah Tuhan
mempunyai sifat? Dalam soal perbuatan, apakah Tuhan wajib melakukan perbuatan? Dalam soal
percaya kepada malaikat, apakah iblis termasuk golongan malaikat? Da1am soal iman kepada
kitab, apakah wahyu makhluk atau bukan/ Kalau makhluk berarti bersifat fana, kalau bukan
berarti bersifat qadim. Semua isu tersebut muncul setelah ummat Islam terpecah atas beberapa
golongan seperti Syiah, Khawarij dan Ahlus Sunnah wal Jamaah.

SOAL –SOAL LATIHAN

BAB IV

1. Jelaskan pengertian aqidah secara bahasa ! Jelaskan pengertiannya menurut saudara !


2. Jelaskan kedudukan aqidah dalam keseluruhan ajaran islam !
3. Jelaskan pengertian ilmu aqidah menurut Syekh Muhammad Abduh !
4. Jelaskan materi Ilmu aqidah !
5. Sebutkan dan jelaskan nama-nama ilmu aqidah !
6. Jelaskan manfaat mempelajari ilmu tauhid !
7. Jelaskan pengertian Aqidah pokok dan aqidah cabang !
LEMBAR
Tanda Tangan Tanda Tangan
JAWABAN
Dosen Mahasiswa
SOAL-SOAL
LATIHAN

BAB IV

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.
Nama, Nilai dan UNIVERSITAS
Nilai dan Tanda Tangan ISLAM INDONESIA
Dosen Tanda Tangan Mahasiswa
Mata Kuliah :
Pendidikan Agama
Islam
Nama
Lembar Tugas
Nilai : Nilai :

Tanda Tangan : Tanda Tangan :


Ringkasan
Pemahaman Materi

Bab………… Topik

……………………………………………..

Nama :…………………………………………………………….

NIM : ……………………………………………………………

Seksi : …………

Tulislah pemahaman Anda tentang materi tersebut diatas.

1.
2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.
9.

10.

Paraf Dosen Paraf Mahasiswa

………………….
………………………………

Catatatn :

1. Lembar Tugas ini, setelah diisi, agar diserahkan kepada Dosen sebelum selesai perkuliahan.

2. Mengisi dan menyerahkan Lembar Tugas ini merupakan komponen TUGAS, bobot nilai 20
%.

Anda mungkin juga menyukai