Anda di halaman 1dari 9

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

(UMT)
JALAN; PERINTIS KEMERDEKAAN 1/33 CIKOKOKL TANGAERANG 15118

MATERI : AL ISLAM dan KEMUAHAMMADIYAH .1

Dosen Pengampu : Ir. H. Sugeng Purwanto.,MM.,MT


BAB VI. KONSEP AQIDAH DALAM ISLAM
6.1 Pengertian dan Istilah
a)Pengertian Aqidah Secara Bahasa (Etimologi), Kata "‘aqidah" diambil dari kata dasar "al-‘aqdu"
,aqidah dalam agama maksudnya adalah berkaitan dengan keyakinan bersumber dari Al-Qur’an
dan As Sunah yang mana wajib untuk diyakini dan diamalkan.
 Pengertian Aqidah Secara Istilah (Terminologi)

b)Aqidah menurut istilah adalah perkara yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa menjadi
tenteram karenanya, sehingga menjadi suatu kenyataan yang teguh dan kokoh, yang tidak
tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan.
 Ruang Lingkup Pembahasan Aqidah

A.    UluhiyahYaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Ilahi seperti
wujud Allah dan sifat-sifat Allah, dan lain-lain
B.     Rububiyah Yaitu mengEsakan Allah dalam perbuatanNya, yakni mengimani dan meyakini
bahwa hanya Allah yanMencipta, menguasai dan mengatur alam semesta ini.
C.     Ruhiyah Yaitu pembahsasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan alam
metafisik seperti malaikat, Jin,Iblis, Syaitan, Roh dan lain sebagainya.
D.    Nubuwwah (Kitab) Yaitu pembahasan tentang segala seuatu yang berhubungan dengan
Nabi dan Rasul, termasuk pembahasan tentang Kitab-Kitab Allah, mu'jizat, dan lain
sebagainya.
E.     Samiyah Yaitu pembahahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui lewat
sam'I (dalil naqli berupa Al-Quran dan Sunnah) seperti alam barzakh, akhirat, azab kubur,
tanda-tanda kiamat, surga neraka dan lainnya.
6.2 Sumber dan Fungsi Aqidah

Terdapat 2 sumber Aqidah :


1.Dalil azas dan inti Al-Qur’an dan As Sunah dan Ijma’ para Ulama
2.Dalil penyempurnaan Ijtihat yang mencakup Ijma’ para Ulama, akal sehat manusia dan fitrah
kehidupan yang diberikan Allah SWT.
Al-Qur’an (Qs. Al-Kahfi (110), Qs. Az-Zumar (2,3,65), Qs. An-Nahl (36), Qs. Al-A’raf (59, 65, ) , (Qs. Al
Hijr:9)
Fungsi Aqidah
1.      Aqidah dapat menimbulkan optimisme dalam kehidupan
2.      Aqidah dapat menumbuhkan kedisiplinan
3.      Aqidah berpengaruh dalam peningkatana etos kerja
4.      Membebaskan kita dari ubudiyah/penghambaan kepada selain Allah, baik bentuknya
menghamba kepada kekuasaan, harta, pimpinan maupun yang lainnya.
5.      Membentuk pribadi yang seimbang, yaitu selalu taat kepada Allah, baik dalam keadaan suka
maupun duka.
6.      Kita akan merasa aman dari berbagai macam rasa takut dan cemas, takut kepada kurang rezeki,
terhadap jiwa, harta, keluarga, jin dan seluruh manusia, termasuk takut kepada kematian. Sehingga dia
penuh tawakal kepada Allah.
7.      Aqidah memberikan kekuatan kepada jiwa, sekokoh gunung. Aqidah hanya berharap kepada
Allah dari ridha terhadap segala ketentuan Allah.
8.      Aqidah Islamiyah berdasarkan kepada asasukhuwah (persaudaraan) dan persamaan, tidak
membedakan antara miskin dan kaya, antara pejabat dan rakyat jelata, antara kulit putih dan hitam,
dan antara orang Arab dan bukan Arab, kecuali kadar ketakwaan kita di sisi Allah SWT.
As Sunah, , (Qs. An Najm:3-4)”Ayat(3) Dan dia(Muhammad) tiadalah yang diucapkannya itu (Al-
Quraan) menurut kemauan hawa nafsunya. (ayat4)Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang
diwahyukan
 Ijma’ para Ulama, adalah sumber aqidah berasal kesepakatan para mujtahid umat
Muhammad SAW setelah beliau wafat ,Allah berfirman (Qs. An Nisa’:115)
 Akal Sehat Manusia: Akal juga sebagai sumber hukum aqidah dalam islam, sebagai bukti
bahwa islam sangat memuliakan akal, Allah berfirman (Qs. Shad: 43)”….Dan merupakan
peringatan bagi orang-orang yang berakal.
 Fitrah kehidupan : Setiap bayi baru lahir tidak mengetahui apa –apa dan setiap manusia
dengan fitrahnya mengakui mustahil alam ini ada kalau tidak ada yang menciptakan.
6.3 Prinsip Aqidah Islam
Aqidah islam dasarnya adalah iman kepada Allah SWT, Iman kepada malaikat, Iman kepada
Nabi dan Rasul, Iman kepada hari akhir, Iman kepada qada’ dan qadar.
Firman Allah (Qs.Al Baqoroh:117)” Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila
Diberkehendak
(untuk menciptakan) sesuatu, maka (cukuplah) Dia hanya mengatakan kepadanya:
"Jadilah!" Lalu jadilah ia.”
Prinsip – Prinsip Aqidah
A.    Iman kepada Allah
Hadist Nabi Muhammad SAW yang berbunyi :
“Iman adalah pengakuan dengan hati, pengucapan dengan lisan, dan pengamalan dengan
anggota badan.”(HR Thabrani)
Unsur – unsur iman kepada Allah SWT
1) Mengimani Wujud Allah ta’ala.
Wujud Allah telah dibuktikan oleh fitrah manusia, akal manusia, syariat, dan indra
manusia,
 Bukti akal.
Allah ta’ala menyebutkan dalil akal tentang keberadaan Sang Pencipta dalam surat
Ath-Thur,yang artinya, “Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatu pun ataukah
mereka yang menciptakan (diri mere ka sendiri)?” (QS. Ath-Thur:35)
 Bukti syariat.
Bukti syariat tentang wujud Allah sangat banyak. Semua ayat Alquran yang berbicara
tentang Allah dan segala sifat-Nya menunjukkan keberadaan Allah ta’ala.
 Bukti indrawi.
Bukti indrawi tentang wujud Allah ta’ala contoh terkabulnya doa orang-orang yang
berdoa dan Mukji zat pa ra nabi dan rasul merupakan bukti yang jelas tentang wujud
Dzat yang memelihara para nabi
2) Mengimani rububiyah Allah ta’ala
Maksudnya mengimani sepenuhnya bahwa Dialah satu-satunya Rab, tiada sekutu
dan tiada penolong bagi-Nya’. Allah ta’ala. Allah berfirman, yang artinya, “Ingatlah,
menciptakan dan mengatur hanya milik Allah. Mahasuci Allah ” (QS. Al-A’raf:54)
3)Mengimani uluhiyah Allah ta’ala.
Artinya, mengimani dan mengamalkan konsekuensi bahwa Dialah satu-satunya se
sembahan yang berhak disembah dan tidak ada sekutu bagi-Nya.
B.     Iman kepada malaikat
Beriman kepada malaikat adalah meyakini dengan penuh kesadaran bahwa
Allah menciptakan makhluk dari cahaya. Sifat-sifat malaikat di antaranya :
1.       Selalu patuh dan taat
2.       Sebagai penyampai wahyu
3.       Diciptakan dari cahaya
4.       Mempunyai kemampuan yang luar biasa
C.     Iman kepada kitab suci (Al-Qur’an)
Kitab-kitab yang berasal dari firman Allah seluruhnya ada empat :
1.    Taurat diturunkan kepada Nabi Musa As
2.    Zabur diturunkan kepada Nabi Daud As
3.    Injil diturunkan kepada Nabi Isa As
4.    Al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
D.    Iman kepada Nabi dan Rasul
Allah mengutus para Nabi dan Rasul untuk membawa kabar gembira kepada
umat manu sia, memberi teladan akhlak mulia dan berpegang teguh terhadap
ajaran Allah.
Sifat-sifat yang ada pada diri Nabi dan Rasul Allah adalah :
Shiddiq artinya benar.Apa yang disabdakan Nabi adalah benar karena Nabi
tidak berka ta-kata kecuali apa yang diwahyukan Allah SWT.
Amanah artinya dapat dipercaya. Urusan akan dilaksanakan dengan sebaik-
baiknya
Fathanah artinya bijaksana dan cerdas. Nabi mampu memahami perintah-
perintah Allah dan menghadapi penentangnya dengan bijaksana.
Tabligh artinya menyampaikan. Nabi menyampaikan kepada umatnya wahyu
Allah.
E.     Iman kepada hari akhir
Beriman kepada hari akhir adalah meyakinibahwa manusia akan mengalami
kesudahan dan meminta pertanggung jawaban di kemudian hari.Al-Qu’ran
selalu menggugah hati dan pikiran manusia dengan menggambarkan
peristiwa-peristiwa hari kiamat, dengan nama-nama yang unik,
misalnya alzalzalah, al-qari’ah, an-naba’ dan al-qiyamah. Istilah-istilah
tersebut mencerminkan peristiwa dan keadaan yang bakal dihadapi
manusia pada saat itu.
E.     Iman kepada hari akhir
Beriman kepada hari akhir adalah meyakinibahwa manusia akan mengalami
kesudahan dan meminta pertanggung jawaban di kemudian hari.Al-Qu’ran
selalu menggugah hati dan pikiran manusia dengan menggambarkan peristiwa-
peristiwa hari kiamat, dengan nama-nama yang unik, misalnya alzalzalah, al-
qari’ah, an-naba’ dan al-qiyamah. Istilah-istilah tersebut mencerminkan
peristiwa dan keadaan yang bakal dihadapi manusia pada saat itu.
F.     Iman kepada qada’ dan qadar
Menurut bahasa, qada memiliki beberapa pengertian yaitu : hukum, ketetapan,
pemerintah, kehendak, pemberitahuan, penciptaan. Menurut istilah adalah
ketetapan Allah sejak zaman azali sesuai dengan iradah-Nya tantang segala
sesuatu yang berkenan dengan makhluk. Sedangkan qadar adalah kejadian
suatu ciptaanyang sesuai dengan penetapan. Iman
kepada qada dan qadar artinya percaya dan yakin dengan sepenuh hati bahwa
Allah telah menentukan tentang segala sesuatu bagi makhluknya.
Para ulama kalam membagi takdir menjadi dua macam, yakni :
1.takdir muallaq adalah takdir yang berkaitan dengan ikhtiar (usaha) manusia
misalnya : orang miskin berubah menjadi kaya atas kerja kerasnya
2.takdir mubram adalah takdir yang terjadi pada pada diri manusia dan tidak
dapat diubah-ubah misalnya : kematian, kelahiran dan jenis kelamin
Sekian terima kasih
Selamat belajar

Anda mungkin juga menyukai