Anda di halaman 1dari 2

Pengertian Hadas

Hadas adalah kondisi tidak suci yang mengenai pribadi seorang Muslim, menyebabakan
terhalangnya orang tersebut untuk melakukan sholat atau tawaf. Hadas merupakan perkara
maknawi yang ada di dalam jasad dan tidak dapat dilihat oleh panca indra. Jadi, hadas merujuk
pada keadaan diri seseorang.
ADVERTISEMENT
Oleh sebab itu untuk menghilangkan hadas, diperlukan niat sebagai syaratnya. Terdapat dua
macam hadas, yakni hadas kecil dan hadas besar. Apa perbedaannya?
 Hadas kecil adalah hadas yang dapat disucikan dengan melakukan wudhu atau
tayammum. Contohnya adalah bersentuhan kulit antara laki-laki dengan perempuan yang
bukan muhrim serta mengeluarkan sesuatu dari lubang qubul maupun lubang dubur
berupa kencing, tinja, dan kentut.
 Hadas besar yaitu hadas yang bisa disucikan dengan mandi wajib. Contohnya yakni haid,
nifas, dan terjadinya hubungan badan.

Pengertian Najis
Najis menurut bahasa adalah kotor. Sedangkan menurut istilah najis adalah segala kotoran yang
wajib dihindari karena menyebabkan seseorang terhalang untuk beribadah kepada Allah Ta'ala.
Berbeda dengan hadas, najis merupakan perkara yang bisa dilihat.
ADVERTISEMENT
Untuk menghilangkan najis tidak perlu disertai niat selama wujudnya telah hilang. Najis secara
umum dapat dibedakan menjadi tiga, yakni najis mukhaffafah, najis mughallazhah, dan najis
mutawasithah.
 Najis Mukhaffafah

Ini merupakan najis yang ringan. Yang termasuk najis mukhaffafah adalah air kencing anak laki-
laki yang belum berumur dua tahun dan belum makan dan minum selain air susu ibu. Cara
menyucikan najis ini adalah dengan mengalirkan air hingga hilang ain-nya (bentuk najisnya).
 Najis Mughallazhah

Mughallazhah artinya najis yang berat. Contoh najis mughallazhah adalah menyentuh babi dan
terkena air liur anjing. Cara menyucikannya adalah dengan membasuh bekas jilatan tersebut
dengan air yang suci sebanyak tujuh kali dan salah satunya dicampur dengan tanah.
ADVERTISEMENT
 Najis Mutawasithah

Najis mutawasithah adalah najis sedang, atau pertengahan antara najis yang ringan dan berat.
Yang termasuk najis mutawasithah di antaranya adalah:
 Kotoran manusia.
 Darah haid

 Madzi, yaitu cairan bening yang keluar dari kemaluan yang tidak disertai tekanan
syahwat yang sangat kuat
 Air wadi, yakni air putih, keruh dan kental yang keluar setelah buang air kecil.
 Nanah bercampur darah.
 Darah yang keluar dalam jumlah banyak.
 Arak (minuman keras).
 Kotoran hewan yang haram dimakan.
 Bangkai hewan, kecuali manusia, ikan, dan belalang.
 Muntahan

Jika terkena najis di atas, seseorang harus membersihkannya hingga warna, bau, dan rasanya
hilang, dilanjutkan dengan proses menyiram dengan menggunakan air yang suci dan
menyucikan.
(ERA)

Anda mungkin juga menyukai