MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah Fikih
Kontemporer Program Studi Ekonomi Islam Semester III/2022
Oleh:
Sahrul Gunawan
NIM. 90100121015
Muhardayanti
NIM. 90100121012
Asma Muthmainnah
NIM. 90100121013
Dosen Pengajar:
Dr.Rahman Ambo Masse, M.E.I
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt. Atas rahmat dan hidayah-
Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam
semoga tercurahkan kepada Nabi Mauhammad saw, keluarga dan para sahabatnya,
makalah dengan judul: “Akad, jenis, dan Ruang Lingkupnya” ini dimaksudkan
untuk memenuhi salah satu syarat lulus pada mata kuliah pengantar ekonomi. Penulis
menyadari bahwa penyelesaian makalah ini tidak akan terwujud tanpa bantuan,
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.......................................................................................... i
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
A. Latar Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................. 1
C. Tujuan................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................ 3
A. Akad.........................................................................................................3
B. Jenis Jenis Akad.......................................................................................4
C. Ruang Lingkup Akad.............................................................................10
A. Kesimpulan............................................................................................ 11
B. Implikasi................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia yang hidup di bumi tidak akan pernah bisa memenuhi kebutuhannya
secara sendiri, yang mendorong untuk saling berhubungan satu dengan yang lain agar
hukum yang dapat mengatur hubungan tersebut. Jika tidak ada hukum yang
mengaturnya akan terjadi kecurangan dan ketidakadilan. Hukum atau aturan tersebut
diatur dan dijelaskan salah satunya di dalam Fikih Muamalah. Akad merupakan
peristiwa hukum antara dua pihak yang berisi ijab dan Kabul, secara sah menurut
syara‟ dan menimbulkan akibat hukum. Akad berasal dari bahasa Arab “aqada” artinya
mengumpulkan dua ujung tali dan mengikatkan salah satunya pada lainnya, hingga
keduanya bersambung dan menjadi seperti seutas tali yang satu. Secara etimologi, akad
B. Rumusan Masalah
1
LENA TIARA WIDYA, “Akad Tijarah Dalam Tinjauan Fiqih Muamalah Skripsi,” Akad Tijarah
Dalam Tinjauan Fiqih Muamalah Skripsi, 2022.
1
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Akad
Kata akad berasal dari kata bahasa Arab, - عقد عقدا- يعقدyang berarti,
juga berarti kontrak (perjanjian yang tercacat). 2 Dalam konteks mu’amalah (transaksi
bisnis) istilah yang paling umum digunakan adalah istilah al-‘aqdu. Karena dalam
menjalankan sebuah transaksi harus terjadi perikatan yang timbul dari kesepakatan
dalam sebuah perjanjian yang dibuat oleh para pihak yang bersangkutan.3
2. Pengertian Akad
konotasi al-istîtsâq.4 Menurut Sayyid al-Sabiq, akad berarti ikatan atau kesepakatan (al-
ittifaq). Menurut pengertian akad secara umum, akad adalah setiap yang ingin
diperbuat oleh seseorang, baik keinginan ini muncul dari satu pihak seperti wakaf,
talak, sumpah atau keinginan yang muncul dari berbagai pihak seperti jual beli,
penanaman saham dan lain sebagainya. Pengertian ini sejalan dengan apa yang disebut
dengan iltijam (keterikatan) sehingga akad dalam arti luas mengatur segala keterikatan
pihak-pihak yang ada di dalamnya. Secara khusus, akad berarti ikatan atau jalinan ijab
2
Muhammad Harfin Zuhdi, “Prinsip-Prinsip Akad Dalam Transaksi Ekonomi Islam,”
IqtIshaduNa Jurnal Ekonomi Syariah viii, no. 2 (2017): 77–115,
https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/iqtishaduna/article/view/403/167.
3
Zuhdi.
4
Muhammad Kamal Zubair dan Abdul Hamid Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri, Kata Kunci,
and Keuangan Syariah, “Eksistensi Akad Dalam Transaksi Keuangan Syariah,” n.d.
3
dan qabul sesuai dengan apa yang disyariatkan yang berimplikasi tetap terhadap obyek
akad.5
4. Tujuan akad.6
1. Akad Tabarru
sumbangan, hibah, dana kebijakan atau derma. Orang yang memberi sumbangan disebut
orang lain, tanpa ganti rugi, yang mengakibatkan berpindahnya kepemilikan harta itu
cara yang di syariatkan Islam untuk mewujudkan ta’awun dan tadhammun. Dalam akad
tabarru, orang yang menolong dan menderma (mutabarri) tidak berniat mencari
keuntungan dan tidak menuntut “pengganti” sebagai imbalan dari apa yang telah ia
5
Rahma Hidayat, “Buku Ajar Pengantar Fiqih Muamalah,” 2018.
6
Zuhdi, “Prinsip-Prinsip Akad Dalam Transaksi Ekonomi Islam.”
7
Nasrun Harun, “Fiqih Muamalah,” Syariah Nurjati Press, 2015, 29–52,
https://isbn.perpusnas.go.id/Account/SearchBuku?searchCat=ISBN&searchTxt=978-602-14858-3-5.
4
berikan. Karena itulah, akad-akad tabarru’ inilah di bolehkan. Hukumnya dibolehkan
karena jika barang/sesuatu yang di tabarru’kan hilang atau rusak di tanga orang yang di
beri derma tersebut (dengan sebab gharar atau jahalah atau sebab lainnya), maka tidak
akan merugikan dirinya. Karena, Orang yang menerima pemberian/ derma tersebut tidak
belum jelas (gharar misalnya) atau sepatunya rusak atau kekecilan atau juga sepatunya
hilang. Maka, ia (si A) tidak merasa rugi sama sekali, karena ia tidak memberikan
1. Hibah (Hadiah)
Hadiah adalah penyerahan hak milik harta benda tanpa ganti rugi yang
dapat diartikan sebagai pemberian seseorang kepada orang lain tanpa adanya
2. Qardh
8
Harun.
9
SHEILA MARIA BELGIS PUTRI AFFIZA, “AKAD TABARRU’ DALAM TINJAUAN FIQIH
MUAMALAH,” AKAD TABARRU’ DALAM TINJAUAN FIQIH MUAMALAH, no. 8.5.2017 (2022): 2003–5.
5
Akad qardh merupakan salah satu dari akad tabbaru, dimana karakteristiknya
pada akad qardh tersebut adalah mengenai pinjam meminjam yang menitikberatkan pada
sikap tolong menolong dan mengenai jenis akad qardh dimana ia tidak mecari
keuntungan. Dalam prinsipnya akad qardh yang merupakan akad tabbaru yang tidak
mengenal riba (tambahan) akan tetapi apabila dalam praktiknya perbankan syariah ada
yang namanya biaya, dalam hal ini merupakan tambahan untuk baiya administrasi, biaya
materai dan hal tersebut diperbolehkan. Menurut istilah ahli fiqih qardh merupakan hal
memberikan harta kepada orang lain untuk dikembalikan tanpa ada tambahan. Pinjam-
syariat.10
3. Kafalah
Kafalah adalah jaminan yang diberikan oleh penanggung (kafil) kepada pihak
ketiga untuk memenuhi kewajiban pihak kedua atau yang ditanggung. Dalam arti lain
kafalah juga berarti mengalihkan tanggung jawab seseorang yang dijamin dengan
4. Wakalah
Wakalah adalah sebuah transaksi dimana seseorang menunjuk orang lain untuk
5. Wadiah
10
Nurul Hidayati and Agusudi Sarono, “Pelaksanaan Akad Qardh Sebagai Akad Tabbaru,”
Notarius 12, no. 2 (2019): 932.
11
SHEILA MARIA BELGIS PUTRI AFFIZA, “AKAD TABARRU’ DALAM Tinj. FIQIH MUAMALAH.”
12
SHEILA MARIA BELGIS PUTRI AFFIZA.
6
Wadi’ah adalah akad penitipan barang/uang antara pihak yang mempunyai
6. Rahn
Rahn adalah barang yang ditahan oleh pihak memberi utang sebagai bentuk
jaminan dari orang yang berutang, sampai pihak yang berutang melunasi utang
tersebut.14
7. Waqaf
mendayagunakan harta tersebut. Wakif tidak boleh melakukan apa saja terhadap harta
2. Akad Tijarah
menurut cara yang telah ditentukan dan bermanfaat serta dibolehkan syariah. Akad
tijarah adalah semua bentuk akad yang dilakukan untuk tujuan komersial. Tijarah yaitu
13
Mohammad Lutfi, “Penerapan Akad Wadiah Di Perbankan Syariah,” Madani Syariah 3, no.
2 (2020): 132–46.
14
Luluk Wahyu Roficoh and Mohammad Ghozali, “Aplikasi Akad Rahn Pada Pegadaian
Syariah,” Jurnal Masharif Al-Syariah: Jurnal Ekonomi Dan Perbankan Syariah 3, no. 2 (2018),
https://doi.org/10.30651/jms.v3i2.1736.
15
Ali Amin Isfandiar, “Tinjauan Fiqh Muamalat Dan Hukum Nasional Tentang Wakaf Di
Indonesia,” La_Riba 2, no. 1 (2008): 51–73, https://doi.org/10.20885/lariba.vol2.iss1.art5.
7
akad yang dimaksudkan untuk mencari dan mendapatkan keuntungan di mana rukun dan
1. Murabahah
Murâbahah dalam istilah fikih klasik merupakan suatu bentuk jual beli
tertentu ketika penjual menyatakan biaya perolehan barang (al-tsaman alawwal) dan
2. Mudharabah
kesepakatan. Akad ini merupakan akad yang sangat baik untuk digunakan untuk
pengembangan usaha, dimana nanti adanya kerjasama dalam pengelolaan usaha yang
dimiliki masyarakat.18
3. Musyarakah
Akad musyarakah adalah akad kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk
sesuai dengan porsi masing-masing yang mana keuntungan dan kerugian ditanggung
4. Ijarah
16
LENA TIARA WIDYA, “Akad Tijarah Dalam Tinj. Fiqih Muamalah Skripsi.”
17
Azharuddin Lathif, “Konsep Dan Aplikasi Akad,” 2010, 69–78.
18
R Pradesyah, “Mudharabah Di Era New Normal,” Seminar Nasional Teknologi Edukasi …,
2021, 906–10, http://jurnal.ceredindonesia.or.id/index.php/sintesa/article/view/430.
19
LENA TIARA WIDYA, “Akad Tijarah Dalam Tinj. Fiqih Muamalah Skripsi.”
8
Ijarah adalah transaksi sewa-menyewa atas suatu barang dan atau upah
mengupah atas suatu jasa dalam waktu tertentu melalui pembayaran sewa atau imbalan
jasa.20
5. Muzaraah
Muzara’ah ialah mengerjakan tanah (orang lain) seperti sawah atau ladang
6. Istisnha
Istishna‟ adalah akad jual barang pesanan di antara dua belah pihak dengan spesifikasi
dan pembayaran tertentu. Barang yang dipesan belum diproduksi atau tidak tersedia di
Akad dalam Islam didasari oleh nila inilai ajaran agama yang universal.
melaksanakan akad. tanggung jawab para pihak akan jelas apabila mereka memahami
20
Laili Nur Amalia, “Tinjauan Ekonomi Islam Terhadap Penerapan Akad Ijarah Pada Bisnis
Jasalaundry (Studi Kasus Di Desa Kedungrejo Kecamatan Muncar),” Jurnal Ekonomi Dan Hukum Islam
5, no. 2 (2015): 166–89.
21
Samudra Keadilan et al., “Pengertian Muzara ’ Ah Jurnal Hukum Samudra Keadilan Sistem
Muzara ’ Ah Dalam Hukum Islam,” Jurnal Hukum Islam 11 (2016): 220–28.
22
LENA TIARA WIDYA, “Akad Tijarah Dalam Tinj. Fiqih Muamalah Skripsi.”
9
secara baik tentang asasasas apa saja yang mendasari setiap kontrak dalam hukum
ekonomi Islam. Dan demikian pula pada pemahaman yang baik akan rukun dan syarat
sah dalam setiap perjanjian. Sehingga dalam setiap akad yang dibuat tidak keluar dari
spirit ajaran agama Islam dan dengan demikian Islam sebagai ajaran moral, akhlak dan
hukum tercipta dalam kehidupan umat. Para pihak yang melaksanakan tanggung jawab
secara adil akan menciptakan kehi dupan yang harmonis dan menciptakan rasa senang
dan tenang bagi para pihak yang melaksanakan kontrak tersebut. Pelaksanaan tang
gung jawab secara baik merupakan bagian dari pelaksanaan ajaran agama dan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
23
Ramli Semmawi, “Urgensi Akad Dalam Hukum Ekonomi Islam,” Jurnal Ilmiah Al-Syir’ah 8,
no. 2 (2010): 498–517, https://doi.org/10.30984/as.v8i2.23.
10
Fikih muamalah adalah aturan atau hukum Allah yang harus ditaati karena
fikih muamalah mengatur bagaimana cara memperoleh dan mengembangkan harta dan
mengatur hubungan manusia dengan manusia. Maka di dalam fikih muamalah banyak
membahas mengenai akad. Akad menjadi penentu halal atau haramnya suatu transaksi
dalam kehidupan sosial masyarakat. Tanpa adanya akad yang jelas, maka hak
kepemilikan atau tujuan transaksi menjadi rusak atau batal. Kedudukan akad dalam
B. Implikasi
Kami sadar bahwa penulisan makalah kami ini masih sangat jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kami berharap kepada para pembaca untuk memberikan
saran dan masukannya, baik itu berupa kritikan maupun saran yang dapat membuat
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, Laili Nur. “Tinjauan Ekonomi Islam Terhadap Penerapan Akad Ijarah Pada
11
Harun, Nasrun. “Fiqih Muamalah.” Syariah Nurjati Press, 2015, 29–52.
https://isbn.perpusnas.go.id/Account/SearchBuku?
searchCat=ISBN&searchTxt=978-602-14858-3-5.
Hidayati, Nurul, and Agusudi Sarono. “Pelaksanaan Akad Qardh Sebagai Akad
Isfandiar, Ali Amin. “Tinjauan Fiqh Muamalat Dan Hukum Nasional Tentang Wakaf
https://doi.org/10.20885/lariba.vol2.iss1.art5.
Kamal Zubair dan Abdul Hamid Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri, Muhammad,
LENA TIARA WIDYA. “Akad Tijarah Dalam Tinjauan Fiqih Muamalah Skripsi.”
12
Edukasi …, 2021, 906–10.
http://jurnal.ceredindonesia.or.id/index.php/sintesa/article/view/430.
Roficoh, Luluk Wahyu, and Mohammad Ghozali. “Aplikasi Akad Rahn Pada
Semmawi, Ramli. “Urgensi Akad Dalam Hukum Ekonomi Islam.” Jurnal Ilmiah Al-
https://journal.uinmataram.ac.id/index.php/iqtishaduna/article/view/403/167.
13