Anda di halaman 1dari 10

ETIKA ISLAM DALAM

KONSUMSI
Presented by Kelompok 7
Kelompok 7

Ikuina Ruhil Wahyu Afnan


Amani Hasbullah
212111166 212111172
Etika Bisnis Islam
Etika bisnis Islam adalah studi tentang seseorang atau organisasi melakukan
usaha atauk ontrak bisnis yang saling menguntungkan sesuai dengan nilai-nilai
ajaran Islam.
Islam mengajarkan bagaimana dalam mengkonsumsi barang apapun baik
yang suci/asli dan halal bagi mereka dengan suatu pengecualian terhadap hal-
hal yang merusak masyarakat mupun kesejahteraan secara individual (barang
yang haram) sebagai pembelajaran dalamh kehidupan sehari-hari.
Pengertian Konsumsi
Konsumsi adalah pemenuhan kebutuhan konsumen terhadap dirinya
baik dalam bentukb arang maupun jasa untuk mengambil manfaat
maupun memenuhi kebutuhan.
Konsumsi Islami akan selalu memperhatikan maslahat, dan maslahat
yang paling utamaa dalah tujuan syariat Islam (maqasid al-
Syari’iyyah). Sebagai tujuan utama dalam Islam yang mengarah
pada perlindungan agama, jiwa, akal, keturunan dan harta.
Etika Konsumsi Dalam Islam
1. Sederhana tetapi efektif
dan efesien

2. Memperhatikan yang
halal dan thayyib

3. Tidak kikir, tidak mubazir


dan boros

4. Bersyukur kepada Allah dan


Memperhatikan hak-hak orang lain
Sederhana tetapi efektif dan efesien
Dalam teori konsumsi Islam yang menjadi dasar adalah kebutuhan. Kebutuhan

1. manusia di dalam Islam tergambar dalam maqasid alsyar’iyyah. Dalam menafkahkan


harta hendaknya juga memperhatikan prioritas yang yang lebih utama dari pada
utama dan mana yang lebih penting daripada penting berdasarkan skala maqasid al-
syar’iyyah.

Memperhatikan yang halal dan thayyib

2.
Sikap yang harus diperhatikan dalam konsumsi adalah kehalalan suatu produk,
baik berupa barang maupun jasa, juga kebaikan (thayyib) barang atau jasa
tersebut. Kehalalan suatu barang bisa dilihat dari barang atau jasanya secara
zat dan bisa juga dilihat dari segi prosesnya (maknawi).
3. Tidak kikir, tidak mubazir dan boros
Islam melarang mubazir dan boros. Mubazir diartikan sebagai tidak memahami tempat-
tempat atau kondisi-kondisi kebutuhan, artinya seseorang yang tidak bisa membedakan
bahwa barang yang dimaksud apakah ia benar-benar membutuhkan atau tidak.
Sedangkan boros adalah tidak mengetahui kadar dari kebutuhan, artinya seseorang yang
menggunakan sesuatu secara berlebihan dari jumlah sesungguhnya dari yang
dibutuhkannya.

4. Bersyukur kepada Allah dan Memperhatikan hak-


hak orang lain
Nikmat konsumsi yang didapatkan seseorang adalah atas anugerah Allah
Lorem ipsum dolor sit
SWT. Oleh karena itu hendaknyaamet,seseorang
consectetur tidak lupa untuk selalu
adipisicing elit. Donec
bersyukur kepada-Nya. Adapun cara untuk bersyukur adalah dengan
quis erat et quam
selalu mengagungkan-Nya dan berbagi kepada
iaculis faucibus sesama.
at sit
amet nibh.
Dalam Islam produksi dan konsumsi ini memiliki
etika tersendiri yang tidak menyalahi aturan-aturan
agama Islam untuk mencapai mashlahah dan juga
falah, tidak hanya profit semata.

Dalam melakukan produksi, ada kaidah-kaidah yang


harus dipenuhi agar tidak merugikan konsumen.
Begitu pula dengan konsumen melakukan konsumsi
dalam Islam harus mendahulukan kebutuhan
daripada keinginan dan jangan berlebih-lebihan.
Question
Time

Anda mungkin juga menyukai