Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SYARAT-SYARAT WAJIB ZAKAT (MUZAKKI)

Dosen Pengampu : Dr. Hj. Rahmawati Muin, S.Ag., M.Ag

DISUSUN OLEH

KELOMPOK II

ISMAWATI NIM 90100121004


ASMA MUTMAINNAH NIM 90100121013
A.NOVI FEBRIANTI NIM 90100121030

PRODI EKONOMI ISLAM

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVESITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2022

1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puji hanya milik Allah SWT.Tuhan semesta alam yang atas
karunia dan Nikmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
waktu.Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah
Muhammad SAW yang selalu kita harapkan syafaatnya kelak.

Makalah yang kami susun ini berjudul “SYARAT-SYARAT WAJIB


ZAKAT”.Dengan rujukan dari berbagai sumber dan bantuan dari teman-teman
lain akhirnya makalah ini berhasil kami susun meskipun jauh dari kata sempurna.

Akhirnya,dengan segala kerendahan hati kami berharap kritikan dan saran


dari pembaca dan semoga makalah ini dapat membawa manfaat bagi kita semua
terkhusus kami yang berpartisipadi dalam makalah ini.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A.LATAR BELAKANG....................................................................................4
B.RUMUSAN MASALAH................................................................................4
C.TUJUAN..........................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................6
PEMBAHASAN.....................................................................................................6
A.SYARAT WAJIB ZAKAT............................................................................6
B.DASAR HUKUM WAJIB ZAKAT..............................................................8
BAB III..................................................................................................................10
PENUTUP.............................................................................................................10
A.KESIMPULAN.............................................................................................10
B.SARAN...........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Zakat adalah salah satu rukun islam yang bercorak dalam social ekonomi.
Zakat disampingkan ikrar tauhid (syahadat) dan sholat, seseorang barulah sah

masuk kedalam barisan islam atau di akui keislamanya jika sudah


membayar zakat atau mensucikan diri.1Munawir Syadzali mengutip pendapat dari
Ahmad Tirtosudiro, bahwa zakat adalah pengambilan sebagiann harta dari orang
muslim untuk keejahteraan orang muslim.2

Kewajiban zakat atas muslim adalah kebaikan yang menonjol dan


perhatiannya terhadap urusan para pemeluknya, hal itu karena begitu banyak
manfaat zakat dan betapa besar kebutuhan orang-orang fakir kepada zakat. Kitab
dan Sunnah beserta Ijma’ telah menunjukan kewajibanya, barang siapa
mengingkari kewajiban maka ia adalah kafir dan murtad dari Islam dan harus
dimintai agar bertaubat, jika tidak bertaubat dibunuh, dan barang siapa kikir
dengan enggan mengeluarkan zakat atau mengurangi sesuatu darinya maka ia
tegolong orang-orang dzolim yang berhak atas sangsi dari Allah SWT.3

Penamaan zakat bukan untuk menghasilkan kesuburan bagi harta tetapi


untuk mengsucikan masyarakat dan menyuburkan. Zakat merupakan menifestasi
dari kegotong royongan antara para hartawan dan para fakir miskin.

Pengeluaran zakat merupakan perindungan bagi masyarakat dari bencana


kemasyarakatan yaitu kemiskinan baik fisik maupun mental, masyarakat yang
terpelihara dari bencana tersebut menjadi masyarakat yang hidup subur dan
berkembang keutamaan didalamya.4

B.RUMUSAN MASALAH
1. Seperti apa sih syarat-syarat wajib zakat?
2. Apa saja dasar hukum zakat?

1
Muslich, A. (2018, October). PERAN ZAKAT DAN WAKAF UNTUK KESEJAHTERAAN
UMMAT DAN BANGSA. In Seminar Nasional dan Call for Paper III Fakultas Ekonomi (hal 14-23).
2
Hani, U. (2015). Ekonomi Syariah dan Hukum Ekonomi Syariah (E-Journal) Volume, 2,
hal 21-45)
3
QARDHAWI, Yusuf. Islam Jalan Tengah: jurnal Menjauhi Sikap Berlebihan Dalam
Beragam. Mizan Pustaka, 2020.
4
PRIYATNA, Aulia Ranny. Aspek-Aspek Filosofis Zakat Menurut Alqur’an dan Sunah.
Adzkiya: Jurnal Hukum Dan Ekonomi Syariah, 2018, 6.2.

4
C.TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa saja syarat-syarat wajib zakat
2. Untuk mengetahui apa saja dasar hukum zakat

5
BAB II

PEMBAHASAN
A.SYARAT WAJIB ZAKAT
Zakat hukumnya adalah wajib pada setiap harta yang telah memenuhi
kriteria syarat dan sebab zakat baik sipemilik sudah mukallaf atau belum. Karena
pada dasarnya walaupun zakat merupakan jenis ibadah pokok dan termasuk pilar
agama akan tetapi zakat merupakan tanggung jawab masalah harta seseorang.
Karena dalam harta yang dimiliki orang yang kaya masih ada hak orang fakir dan
miskin yang harus ditunaikan zakatnya.5

Berapa pentingnya membayar zakat yang telah diterangkan secara jelas


dalam Al-Qur’an maupun Hadist. Dimana dalam Al-Qur’an kata zakat dan sholat
selalu disebut beriringan. Hal ini dikarenakan adanya keterkaitan yang kuat antara
zakat dan sholat baik dari segi akibat yang d timbulkan apabila tidak mengerjakan
dan tujuan yang sama diwajibkannya.6

a. Menurut jumhur ulama syarat wajib mengerluarkan zakat sebagai berikut:


1. Islam

Zakat merupakan ibadah yang diwajibkan bagi setiap muslim. Ia


merupakan salah satu pilar agama Islam. Dengan demikian zakat tidak diwajibkan
atas orang non muslim ataupun orang kafir, karena zakat merupakan ibadah suci.
Para fukoha tidak mewajibkan zakat atas orang kafir asli kecuali dalam dua hal,
yaitu : Pertama, sepersepuluh. Mazhab Maliki, Hambali, Syafi’i berpendapat
bahwa kafir dzimmi, perdagangan yang dibawa olehnya ke Mekah dan Madinah
atau kedaerah-daerah seikitarnya diambil seperdua puluh darinya, baik
perdagangan tersebut berupa gandum maupun khususnya minyak tanah.
Mengenai harta yang diambil dari kafir harbi dan dzimmi, Abu Hanifah
mengajukan nishab sebagai syaratnya. Dia berpendapat bahwa khusus untuk kafir
dzimmi harta yang diambil darinya adalah seperdua puluh darinya, sedangkan
untuk kafir harbi sebanyak sepersepuluh. Diambilnya harta dari mereka ini adalah
sebagai balasan atas perlindungan yang mereka dapatkan. Menurut mazhab
5
QODARIAH BARKAH, M. H. I., et al. :Jurnal Fikih Zakat, Sedekah, dan Wakaf. Prenada
Media, 2020.
6
Khanifa, N. K., & Hisan, M. S. (2022). Zakat Sebagai Nilai Instrumental Ekonomi Islam
Dalam Kajian Asbāb al-Nuzụl. Journal of Economic, Management, Accounting and Technology,
5(1), 82-93.

6
Syafi’i tidak sedikitpun harta yang diambil dari mereka kecuali dengan adanya
perjanjian dikalangan mereka. Kedua, Abu Hanifah, Syaf’i dan Ahmad bin
Hambal berpendapat bahwa khusus untuk orang nasrani dari bani Tuglub
zakatnya mesti dilipat gandakan karena zakat berfungsi sebagai pengganti upeti.
Menurut Malik, pengkhususan itu tidak dinashkan dalam Islam.

2. Merdeka

Menurut kesepakatan para ulama, zakat tidak wajib bagi hamba sahaya
atau budak karena hamba sahaya tidak memiliki hak milik. Hal serupa
diungkapkan oleh para ulama Maliki bahwa hamba sahaya tidak ada kewajiban
zakat terhadap hak miliknya baik harta itu atas namanya sendiri atas nama
tuannya, karena hak milik hamba sahaya bersifat tidak sempurna. Zakat pada
hakikatnya diwajibkan pada harta yang dimiliki secara penuh, selain itu tuan
hamba sahaya tidak berhak memiliki harta hamba sahayanya.

3. Baligh dan berakal

Ulama mazhab Hanafi,berpendapat bahwa orang yang wajib zakat adalah


baligh dan berakal harta anak-anak tidak wajib dikeluarkan begitupula dengan
orang gila tidak wajib dikeluarkan zakatnya.Mereka beralasan bahwa kewajiban
zakat adalah ibadah mahdah seperti dengan shalat.Bila anak kecil dan orang gila
tidak wajib shalat,tentulah zakat tidak juga wajib untuk mereka.

4. Berkecukupan mampu secara finansial

Seseorang yang memiliki kelebihan dari kebutuhan pokoknya untuk


sehari-hari maka wajib membayar zakat bagi muzakki dan orang yang wajib
dinafkahinya(termasuk untuk membayar hutang dan upah pembantu).

5. Hartanya memenuhi nisab

Nisab adalah sejumlah harta yang mencapai jmlah tertentu yang ditentukan
secara hukum yang mana harta tidak wajib dizakati jika kurang dari ukuran
tersebut.

6. Kepemilikan sempurna

Kepemilikan sempurna ialah kemapuan pemilik harta untuk mengontrol


dan menguasai barang miliknya tanpa tercampur hak orang lain pada waktu
datangnya kewajibannya membayar zakat.

7. Berkembang Secara Rill Atau Estimasi

7
Berkembang secara rill adalah harta yang dimiliki oleh seseorang dapat
berpotensi untuk tumbuh dan berkembang melalui kegiatan usaha maupun
perdangangan. Sedangkan maksud dari estimal adalah harta yang nilainya
mempunyai kemungkinan bertambah, seperti emas, perak dan mata uang yang
mempunyai pertambahan nilai dengan memperjual belikannya.

8. Cukul haul

Harta kekayaan harus sudah ada atau dimiliki selama satu tahun dalam
penaggalan islam.7

b. Syarat sah zakat


1) Niat
Para fuqoha’sepakat bahwasanya disyaratkannya berniat untuk
mengeluarkan zakat yaitu niat harus ditujukan kepada Allah SWT. Dengan
berpengang teguh bahwa zakat itu merupakan kewajiban yang telah di
tetapkan Allah dan senantiasa mengharapkan ridhanya. Karena niat untuk
membedakan antara ibadah fardhu dan Sunnah.
2) Tamlik
Tamlik menjadi syarat sahnya pelaksanaan zakat harus dilepaskan
dan diberikan kepemilikannya kepada para mustahiq.8

B.DASAR HUKUM WAJIB ZAKAT


a) Dalam Al-Qur’an
Dalam Al-Qur’an terdapat banyak ayat yang menjelaskan tentan
kewajiban berzakat, antara lain kata zakat banyak disebutkan 30 kali
dalam Al-Qur’an 27 diantaranya disebutkan bersama dalam satu ayat
shalat atau Allah menyebutkan kewajiban mendirikan shalat beringan
dengan kewajiban menunaikan zakat.
 Kata zakat tercantum dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 43:

“Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat dan rukuklah bersama


bersama orang-orang yang rukuk”
 Kata zakat juga tercantum dalam Al-Qur’an Surah At-Taubah ayat
103

7
THO’IN, Muhammad. Pembiayaan Pendidikan Melalui Sektor Zakat. Al-Amwal: Jurnal
Ekonomi dan Perbankan Syari'ah, 2017, 9.2.
8
MUSTARIN, Basyirah. Urgensi pengelolaan zakat terhadap peningkatan perekonomian
masyarakat. Jurisprudentie: Jurusan Ilmu Hukum Fakultas Syariah dan Hukum, 2017, 4.2: 83-95.

8
“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka.
Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka
dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.9

b) Dalam hadist
Dalam sebuah hadist dijelaskan bahwa ketika Nabi SAW ditanya
tentang apakah islam itu?, Nabi pun menjawab bahwa islam itu ditegakkan
pada lima pilar utama, sebagaimana dalam hadist berikut: “kerika Nabi
SAW ditanya apakah islam itu? Nabi menjawab: Islam adalah
mengikrarkan bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah
Rasulnya, mendirikan shalat, membayar zakat, berpuasa dibulan Ramadan
dan naik haji bagi yang mampu untuk melaksankannya. (Hadist Muttafaq
‘alaih).10
Dalam sebuah hadis juga “dari Anas r.a ia berkata: “rasulullah
SAW ditanya tentang shadaqah manakah yang utama, beliau mengatakan
shadaqah bulan Ramadhan (zakat).11

9
RODIN, Dede. Pemberdayaan Ekonomi Fakir Miskin Dalam Perspektif Al-Qur’an.
Economica: Jurnal Ekonomi Islam, 2015, 6.1: 71-102.
10
IQBAL, Muhammad. Hukum Zakat Dalam Perspektif Hukum Nasional. Jurnal Asy-
Syukriyyah, 2019, 20.1: 26-51.
11
AL-ASQALANI, Ibn Hajar. Bulughul Maram: Jurnal Panduan Lengkap Masalah Fiqih,
Akhlak, dan Keutamaan Amal. Mizan Pustaka, 2010.

9
BAB III

PENUTUP
A.KESIMPULAN
Zakat adalah sesuatu yang wajib dikeluarkan jika sudah mencapai
nisabnya, Zakat hukumnya wajib bagi setiap umat islam. Syarat-syarat wajib
zakat yaitu beragama islam, merdeka, baligh, berkecukupan mampu secara
finansial, harta memenuhui nisab, kepemilikan sempurna, berkembang secara rill
atau estimasi dan cukup haul. Syarat sah zakat niat dan tamlik.

Kata zakat selalu berdampingan dengan shalat 30 kali di sebutkan dalam


Al-Qur’an, 27 diantaranya disebutkan bersama dalam satu ayat shalat atau Allah
menyebutkan kewajiban mendirikan shalat beringan dengan kewajiban
menunaikan zakat.

B.SARAN
Kesempurnaan adalah mutlak milik Tuhan, dan konsep tersebut
merupakan terapan kami sebagai manusia biasa yang tak luput dari kesalaha dan
dosa. Oleh karenanya kritik dan saran yang berbentuk membangun sangat kami
butuhkan untuk perbaikan makalah kedepannya. Mohon maaf atas segala
kekurangan dan terimakasih atas dukungan dan partisipasi dalam pembuatan
makalah.

10
DAFTAR PUSTAKA
Muslich, A. (2018, October). PERAN ZAKAT DAN WAKAF UNTUK
KESEJAHTERAAN UMMAT DAN BANGSA. In Seminar Nasional dan Call for
Paper III Fakultas Ekonomi (pp. 14-23).

Hani, U. (2015). Analisis tentang Penyamarataan Pembagian Zakat


Kepada Asnaf Zakat Menurut Pendapat Imam Syafi’I. Al-Iqtishadiyah: Ekonomi
Syariah dan Hukum Ekonomi Syariah (E-Journal) Volume, 2, 21-45.

Qardhawi, Y. (2020). Islam Jalan Tengah: Menjauhi Sikap Berlebihan


Dalam Beragam. Mizan Pustaka.

Priyatna, A. R. (2018). Aspek-Aspek Filosofis Zakat Menurut Alqur’an


dan Sunah. Adzkiya: Jurnal Hukum Dan Ekonomi Syariah, 6(2).

Qodariah Barkah, M. H. I., Azwari, P. C., SE, M., Saprida, M. H. I., &
Zuul Fitriani Umari, M. H. I. (2020). Fikih Zakat, Sedekah, dan Wakaf. Prenada
Media.

Khanifa, N. K., & Hisan, M. S. (2022). Zakat Sebagai Nilai Instrumental


Ekonomi Islam Dalam Kajian Asbāb al-Nuzụl. Journal of Economic,
Management, Accounting and Technology, 5(1), 82-93.

Tho’in, M. (2017). Pembiayaan Pendidikan Melalui Sektor Zakat. Al-


Amwal: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syari'ah, 9(2).

Mustarin, B. (2017). Urgensi pengelolaan zakat terhadap peningkatan


perekonomian masyarakat. Jurisprudentie: Jurusan Ilmu Hukum Fakultas
Syariah dan Hukum, 4(2), 83-95.

Rodin, D. (2015). Pemberdayaan Ekonomi Fakir Miskin Dalam Perspektif


Al-Qur’an. Economica: Jurnal Ekonomi Islam, 6(1), 71-102.

11
Iqbal, M. (2019). Hukum Zakat Dalam Perspektif Hukum Nasional. Jurnal
Asy-Syukriyyah, 20(1), 26-51.

Al-Asqalani, I. H. (2010). Bulughul Maram: Panduan Lengkap Masalah


Fiqih, Akhlak, dan Keutamaan Amal. Mizan Pustaka.

12

Anda mungkin juga menyukai