Anda di halaman 1dari 14

KONSEP EKONOMI PADA MASA NABI MUHAMMAD

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok Pada Mata Kuliah
Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Program Studi Ekonomi Islam Semester
III/2022

Oleh :

1. Syahrul Syarif 90100121003


2. Andi Khaerun Nisa Isman 90100121011

Dosen Pengajar :
Sirajuddin,S.EI.,ME.

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah swt. Atas rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan. Shalawat dan
salam semoga tercurahkan kepada Nabi Mauhammad saw, keluarga dan para
sahabatnya. Makalah ini dengan judul: “Konsep Ekonomi Pada Masa Nabi
Muhammad” ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas kelompok pada
mata kuliah Sejarah Perkembangan Ekonomi Islam. Penulis menyadari bahwa
penyelesaian makalah ini tidak akan terwujud tanpa bantuan, bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak. Kami juga ingin mengucapkan permohonan maaf
apabila dalam penulisan makalah ini terdapat beberapa kesalahan dalam proses
pembuatannya.

Gowa, September 2022

II
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................1

A. Latar Belakang ..........................................................................................1


B. Rumusan Masalah .....................................................................................1
C. Tujuan dan Manfaat ..................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................2

A. Bisnis Muhammad Sebelum Masa Kenabian............................................2


B. Penerapan Ekonomi Islam Pada Masa Rosulullah....................................5
C. Gambaran Sistem Perekonomian Pada Masa Kenabian............................6
D. Harta Negara di Masa Nabi Muhammad SAW.........................................7
E. Bayt Al-Mal di Masa Nabi Muhammad SAW.........................................9

BAB III PENUTUP ...........................................................................................10

A. Kesimpulan .............................................................................................10
B. Implikasi..................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................11

III
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam merupakan agama yang mengatur segala aspek kehidupan manusia,


baik itu didalam bidang politik,sosial,budaya dan bahkan pada persoalan yang
paling penting yaitu bidang ekonomi1. Sistem ekonomi islam berbeda dengan
sistem ekonomi kapitalisme,sosialisme,maupun negara kesejahteraan. Ekonomi
dan Bisnis Islam beriorentasi tidak hanya pada dunia,akan tetapi juga akhirat.
Ekonomi Islam harus didasari prinsip-prinsip yang berlandaskan Al-Qur’an dan
Hadis. 2

Sejarah pemikiran dan perkembangan ekonomi Islam dimulai pada masa


Rosulullah.3 Dimasa itulah Konsep terkait dengan Ekonomi Islam telah dibangun
dan mengalami Perkembangan yang signifikan. Olehnya itu mempelajari sejarah
terkait dengan konsep Ekonomi Islam pada masa Rosulullah penting untuk
dipelajari dan dipahami sebagai bentuk perbandingan dengan konsep-konsep
Ekonomi Lainnya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan,maka pokok


masalah yang diangkat dalam makalah ini adalah bagaimana sistem perekonomian
pada Masa Nabi Muhammad SAW? adapun sub masalah yang akan dibahas
adalah :

1. Apakah Bisnis Muhammad Sebelum Kenabian?


2. Bagaimana Penerapan Ekonomi Islam pada Masa Nabi Muhammad?
1
Muammar Khaddafi,Akuntansi Syariah,Meletakkan Nilai-Nilai Syariah Islam dalam
Ilmu Akuntansi,Medan:Madenatera,2016.h.1
2
Waldi Nopriansyah,Hukum Bisnis di Indonesia,dilengkapi dengan hukum bisnis dalam
Perspektif Islam,Jakarta:Prenadamedia Group,2019,h.11
3
Sirajuddin dkk,Siklus Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam,Gowa:Alauddin University
Press,2021,h.7

1
3. Bagaimana Gambaran Perekonomian dan Sistem Ekonomi yang
diterapkan pada masa Kenabian Rosulullah SAW?
4. Apakah harta Negara di Masa Rosulullah?
5. Bagaimana bentuk Bayt Al-Mal di Masa Rosullulah?
C. Tujuan

.......Sejalan dengan rumusan masalah yang telah dituangkan,maka tujuan


penulisan ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apa saja bisnis yang dijalankan Nabi Muhammad


sebelum diangkat menjadi Nabi.
2. Untuk menganalisis penerapan ekonomi Islam pada masa Nabi
Muhammad.
3. Untuk mengetahui gambaran perekonomian dan sistem ekonomi yang
diterapkan Nabi Muhammad.
4. Untuk mengetahui harta apa saja yang dimaksud harta negara pada Masa
Rosulullah.
5. Untuk mengetahui Bayt Al-Mal pada Masa pemerintahan Nabi
Muhammad

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Bisnis Muhammad Sebelum Kenabian

Nabi Muhammad SAW, lahir pada hari senin 20 April 571 M. 4atau biasa
disebut dengan tahun gajah. Dinamakan tahun Gajah karena pada tahun itu
pasukan Abrahah, Gubernur kerajaan Habsyi (Ethiopia) menunggang gajah saat
menyerbu Mekah dan untuk menghancurkan Ka’bah.5 Nabi Muhammad adalah
keturunan Bani Hasyim, suatu kabilah yang kurang berkuasa dalam suku Quraisy.
Meskipun Rosulullah lahir dari keluarga yang terhormat, namun Rosulullah
terbilang dari keluarga yang relatif miskin.6

Ayah Rosulullah meninggal pada saat Rosulullah masih didalam


kandungan. Sudah menjadi budaya bangsa Arab, Ibu tidak mengasuh anak-anak
mereka. Melainkan anak-anak mereka dititipkan kepada orang lain untuk disusui
dan dikirim ke Pedesaan untuk dibesarkan sementara waktu. Begitu pula dengan
Nabi Muhammad, beliau dipercayakan kepada Halimah dari suku Bani Sa’ad
sampai usia beliau menginjak 6 tahun. Ketika beliau dikembalikan ke Ibunya,
Rosulullah diajak untuk megunjungi keluarga dan kerabat sekaligus untuk
menziarahi Ayahnya. Namun didalam perjalanan tepatnya di Abwa, Ibunda
Rosulullah sakit dan menghembuskan nafas terakhir disana. Dengan demikian,
beliau menjadi anak yatim piatu pada usia 6 tahun.

4
Dahlan,Sejarah Peradaban Islam,Islam dari masa Nabi Muhammad dan
Perkembangaannya ke Penjuru Dunia di Era Modern, (Gowa:Alauddin University
Press,2013),h.16
5
Muhammad Husein Haikal,Sejarah Hidup Muhammad, (Jakarta:Litera
Antarnusa,1990,Cet.12)h.49
6
Dedi Supriansyah,Sejarah Peradaban Islam,(Bandung:Pustaka Setia
Bandung,2016,Cet.8)h.60

3
Setelah Ibunda beliau meninggal,Abdul Mutalib atau kakek beliau yang
mengambil tanggung jawab untuk merawat Rosulullah. Namun setelah dua tahun,
Abdul Mutalib meninggal dunia. Begitu banyak cobaan yang menimpa beliau
sehingga beliau terbiasa hidup mandiri. Setelah Abdul Mutalib meninggal,
rosulullah dirawat oleh pamannya Abu Tholib,seseorang yang sangat disegani dan
dihormati oleh Suku Quraish dan penduduk Mekah secara keseluruhan.
Rosulullah sangat dicintai oleh Abu Thalib selayaknya anak sendiri7.

Ada dua Bisnis yang dijalankan Muhammad sebelum diangkat menjadi


Nabi. Pertama mengembala kambing ketika ia tinggal bersama ibu susuannya.
Dan bisnis yang kedua berdagang ketika ia tinggal bersama pamannya Abu thalib.
Ia berdagang mengikuti pamannya berdagang ke Negeri Syam sampai dia dewasa.

Pekerjaan pertama beliau yaitu mengembala kambing keluarga dan


penduduk Mekah. Didalam pengembalaannya,beliau selalu berpikir dan
merenungkan hal-hal yang terjadi didalam Masyarakat Mekah pada saat itu.
Pemikiran dan perenungannya ini membuatnya jauh dari segala nafsu duniawi.

Setelah tinggal dengan pamannya, karena tumbuh dalam lingkungan


pedagang, Nabi Muhammad juga Berprofesi sebagai pedagang. Nabi Muhammad
ikut pertama kali dalam kafilah dagang ke Syam yang dipimpin Abu Thalib.
Sebagai seorang pedagang, Rosulullah juga bekerjasama dengan seorang janda
kaya yang bernama Khadijah. Didalam berbisnis, Rosulullah dikenal karena
kejujurannya sehigga dijuluki Al-Amiin (Orang yang dapat dipercaya. Sehingga
Khadijah mempercayakan Bisnisnya kepada Rosulullah dan melamarnya Pada
usia Rosulullah 25 tahun dan Khadijah 40 tahun.

Setelah menikah dengan Khadijah,Rosulullah tetap mengelola bisnis dan


melakukan bisnis dengan Bangsa Quraish. Meskipun bercampur dengan orang-

7
Badri,Sejarah Peradaban Islam,(Depok:Raja Grafindo Persada,Cet.28,2017)h.17

4
orang Quraish, namun Rosulullah tidak melakukan transaksi bisnis yang tidak
baik (Bisnis Jahiliyah). 8

B. Penerapan Ekonomi Islam Pada Masa Rosulullah

Pada saat Rosulullah berdakwah di Mekah, ada begitu banyak penduduk


kota Mekah yang mengecam perbuatan Nabi. Mereka merasa terancam dengan
agama atau ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad. Mereka selalu memburu
dan menindas kaum muslim sehingga kaum muslim terpaksa untuk meninggalkan
kota Mekah dan Hijrah ke Madinah. Rosulullah dan para pengikutnya diterima
dengan baik oleh penduduk yasrib (Madinah). Rosulullah bahkan diminta untuk
menjadi Kepala Negara. Jadi disamping menjadi kepala agama, Rosulullah juga
diangkat menjadi Pemimpin Madinah.9

Kepemimpinan rosulullah memberikan dampak yang sangat besar.


Kehidupan menjadi lebih tertib serta tertata dengan baik. Rosulullah membangun
suatu kehidupan sosial,ekonomi,budaya serta politik yang tentunya terhindar dari
hal-hal yang berlawanan dengan prinsip ajaran Islam. adapun langkah-langkah
yang dilakukan rosulullah adalah Sebagai berikut :

1. Membangun Masjid yang sekaligus dijadikan pusat pemerintahan


Madinah
2. Memberdayakan kaum muhajirin dengan membetulkan tingkat kehidupan
sosial
3. Mendirikan Pasar untuk menghindari monopoli kaum yahudi
4. Membuat konstitusi negara yang menyatakan bahwa Madinah sebagai
sebuah Negara.

8
Sirajuddin dkk,Siklus Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam,Gowa:Alauddin University
Press,2021,h.8
9
Dahlan,Sejarah Peradaban Islam,Islam dari masa Nabi Muhammad dan
Perkembangaannya ke Penjuru Dunia di Era Modern, (Gowa:Alauddin University
Press,2013),h.25

5
5. Meletakkan dasar-dasar sistem keuangan Negara yang berpedoman pada
Al-Qur’an dan menghapus paradigma-paradigma perekonomian serta
transaksi keungan yang tidak sesuai dengan ajaran agama Islam seperti;
Gharar,jual beli ribawi,hutang piutang ribawi,dan sebagainya.10
C. Gambaran Sistem Perekonomian Pada Masa Kenabian

Sebelum Islam datang, situasi di Kota Yasrib sangat tidak menentu karena
tidak mempunyai pemimpin yang berdaulat secara penuh. 11
oleh sebab itu,
Masyarakat di wilayah tersebut menjadi tidak teratur karena tidak memiliki
Hukum dan pemerintahan yang jelas. Karena kepiawaian,kebaikan,kejujuran dan
kebijaksanaan Rosulullah, maka ada beberapa kelompok yang berinisiatif datang
dan meminta kepada Rosulullah untuk menjadi pemimpin mereka.

Sistem ekonomi yang diterapkan oleh Rosulullah SAW. berakar dari


prinsip-prinsip Al-Qur’an.12 Rosulullah SAW. Mengeluarkan berbagai kebijakan
yang menyangkut berbagai hal terkait masalah hukum,politik dan juga ekonomi.
Masalah-masalah ekonomi ummat menjadi perhatian Beliau karena masalah
ekonomi merupakan pilar penyangga keimanan yang harus diperhatikan.
Sebagaimana yang telah diriwayatkan, Rosulullah Bersabda “Kemiskinan
membawa orang kepada kekafiran. Maka upaya dalam menuntaskan kemiskinan
merupakan misi Rosulullah pada saat menjadi pemimpin13.

Islam tidak mengenal kehidupan yang berorientasi pada kehidupan diniawi


saja, melainkan juga harus memikirkan kehidupan di akhirat begitupula dengan
sebaliknya.14 Oleh karena itu, didalam sistem perekonomian yang dipimpin oleh
Rosulullah haruslah tetap terlepas oleh yang namanya sistem ekonomi yang
didalamnya terdapat ketidak sesuaian dengan apa yang diajarkan oleh Islam. Islam

10
Waldi Nopriansyah,Hukum Bisnis di Indonesia,dilengkapi dengan hukum bisnis dalam
Perspektif Islam,Jakarta:Prenadamedia Group,2019,h.11
11
Adiwarman,Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam,edisi 3, Cet.7,(Jakarta:Rajawali
Pers,2016),h.21
12
Ibid,h.13
13
Muslimin Kara dkk,Pengantar Ekonomi Islam,(Gowa:Alauddin Press),2009)h.22
14
M.Sabzwari,The Concepts of saving in Islam,(Karachi: an nit publication,1982),h.1

6
merupakan agama yang sempurna, apapun yang dilarang oleh Islam, sudah pasti
tidak baik. Contoh hal yang dilarang dalam islam seperti praktek Riba,Eksploitasi
SDA dan SDM,Maysir dll.

D. Harta Negara Di Masa Nabi Muhammad SAW.

Pada tahun-tahun awal sejak dideklarasikan sebagai sebuah negara,


Madinah hampir tidak memiliki sumber pendapatan dan pengeluaran Negara.
Kaum muslimin dengan sukarela dan bergotong royong dalam mengerjakan tugas
Negara.15 Bahkan rosulullah yang merupakan kepala Negara,ketua mahkamah
agung,panglima perang serta penanggung jawab seluruh administrasi negara tidak
digaji oleh negara ataupun masyarakat.

Pada masa pemerintahan Rosulullah, pekerjaan sebagai tentara formal


tidak ada. Mereka yang memiliki kekuatan fisik yang kuat bisa menjadi tentara.
Mereka tidak mendapatkan gaji tetap, namun mereka diberi hak mendapatkan
bagian dari harta rampasan perang. Situasi yang tidak jelas ini berubah setelah
turunnya surah Al-Anfal. Pada masa pemerintahannya, Rosulullah mulai
menerapkan kebijakan Fiskal, adapun kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pada
saat itu antara lain :

1. Sumber pendapatan Negara


a. Ghanimah (Rampasan perang)16
b. Zakat yang terdiri dari beberapa jenis, termasuk zakat fitrah,zakat maal,dan
zakat pertanian
c. Tebusan para tawanan perang

15
Adiwarman,Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam,edisi 3, Cet.7,(Jakarta:Rajawali
Pers,2016),h.37
16
Firas Alkhateeb,Sejarah Islam yang Hilang melusuri kembali kejayaan muslim pada
masa lalu,terjemahan,(Yogyakarta:PT. Bentang Pusaka cet.I,2016)h.27

7
d. Jizyah (pajak yang dibebankan kepara non muslim sebagai jaminan
perlindungan jiwa,harta,kebebasan menjalankan ibadah dan pengecualian
dari wajib militer.
e. Kharaj (pajak tanah yang dibebankan kepada kaum muslim ketika wilayah
khaibar ditaklukkan.
f. Usr (bea impor yang dikenakan kepada semua pedagang yang melakukan
lintas perdagangan)
2. Pengeluaran negara
a. Pembagian harta Ghanimah (rampasan perang)

Pada tahun ke dua hijriah, turunlah salah satu surah Al-Anfal. Didalam
ayat tersebut terdapat pengaturan tentang pembagian harta rampasan perang
(Ghanimah). Adapun tatacara banyaknya pembagian harta rampasan perang
yaitu seperlima bagian untuk Allah dan rosulnya (misalnya untuk negara yang
akan dialokasikan bagi kesejahteraan umum) seperlima bagian ini dikenal
dengan nama khums. Pada dasarnya rosulullah membagi seperlima bagian ini
menjadi tiga bagian: bagian pertama untuk dirinya dan keluarganya, bagian
kedua untuk kerabatnya dan bagian ketiga untuk musafir dan orang-orang
miskin. Pembagian harta Ghanimah yang kedua empatperlima bagian lainnya
dibagikan kepada para anggota pasukan yang terlibat dalam perang.17

b. Biaya pertahanan seperti persenjataan,unta dan persediaan


c. Penyaluran zakat dan ushr kepada yang berhak menerimanya menurut
ketentuan Al-Qur’an termasuk kepada para pengumpul zakat
d. Pembayaran gaji untuk wali,qadi,guru,imam,muadzin,dan pejabat-pejabat
negara lainnya.
e. Pembayaran utang negara
f. Pembayaran upah pada Sukarelawan
g. Bantuan terhadap musafir dan beberapa keperluan mendesak Negara18
17
Muslimin Kara dkk,Pengantar Ekonomi Islam,(Gowa:Alauddin Press),2009)h.22
18
Adiwarman,Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam,edisi 3,Cet.7,(Jakarta:Rajawali
Pers,2016),h.21

8
Catatan terkait dengan pengeluaran negara memang tidak serinci
pencatatan yang ada pada saat ini. Namun bukan berarti sistem keuangan
pada masa rosulullah berjalan tidak baik atau tidak semestinya. Setiap
perhitungan yang ada disimpan dan diperiksa sendiri oleh Rosulullah.
E. Bayt Al-Mal Di Masa Nabi Muhammad Saw.

Sebagai kepala Negara, Rosulullah telah memperkenalkan konsep baru


dibidang ekonomi dan keuangan Negara pada abad ketujuh, yakni dengan
mendirikan Bayt Al-Mal. Bayt Al-Mal berfungsi sebagai lembaga keuangan
Negara19. Semua hasil pengumpulan atau pendapatan negara harus dikumpulkan
terlebih dahulu dan kemudian akan dibelanjakan sesuai dengan kebutuhan Negara.
Pada masa Rosulullah, Bayt Al-Mal terletak di masjid Nabawi yang merupakan
kantor pusat negara Madinah sekaligus sebagai tempat tinggal Rosulullah. Namun
tidak semua harta Negara disimpan pada Bayt Al-Mal misalnya hewan. Hewan-
hewan milik Negara akan ditempatkan dipadang terbuka. 20

Bayt Al-Mal memiliki dua fungsi,yakni yang pertama Bayt Al-Mal al-
khashsh yang berfungsi sebagai kas pembendaharaan Negara atau pengeluaran
uang dari publik untuk biaya pribadi Kepala Negara dan juga untuk perawatan
istana,gaji-gaji pekerja dan lainnya yang terkait dengan kemaslahatan umum.
Adapun fungsi yang kedua yakni Bayt Al-Mal Al-Muslim yang berfungsi untuk
didayagunakan untuk kepentingan ummat,seperti pembangunan dan pemeliharaan
fasilitas umum, pengeluaran pembendaharaan Negara yang bersifat konsumtif
seperti membantu fakir dan miskin.21

Kehadiran konsep yang ditawarkan oleh Rosulullah ini secara tidak


langsung merupakan cikal bakal dari konsep lembaga keuangan. Rosulullah telah

19
Muslimin Kara dkk,Pengantar Ekonomi Islam,(Gowa:Alauddin Press),2009)h.22
20
Adiwarman,Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam,edisi 3, Cet.7,(Jakarta:Rajawali
Pers,2016),h.21
21
Muslimin Kara dkk,Pengantar Ekonomi Islam,(Gowa:Alauddin Press),2009)h.22

9
meletakkan nilai-nilai yang kuat akan pentingnya peranan sebuah lembaga
keuangan yang harus diterapkan dalam setiap konstitusi Negara.22

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bisnis yang dijalankan Nabi Muhammad SAW. sebelum diangkat menjadi


Nabi dan Rosul ; pada saat diasuh oleh Ibu susuannya yaitu sebagai pengembala
dan ketika berumur 12 tahun,pada saat beliau diasuh oleh Pamannya Abu thalib,
beliau berprofesi sebagai pedagang.

Pada saat beliau hijrah dari Kota Mekah ke Kota Yasrib (Madinah),
Rosulullah, ada beberapa kelompok yang menghadap dan meminta kepada beliau
untuk menjadi pemimpin. Saat itulah beliau menerapkan sistem Ekonomi Islam
dalam setiap pengambilan keputusan yang tentunya bersumber dari al-Qur’an.

Ada beberapa jenis harta Negara yang bersumber dari pendapatan Negara.
Pada saat kepemimpinan Rosulullah, ada beberapa jenis pendapatan Harta Negara,
diantaranya yaitu Ghanimah,zakat,jizyah,kharaj,usr dan beberapa harta Negara
sekunder lainnya. Adapun harta-harta tersebut dikumpulkan disuatu tempat
(lembaga) yang bernama Bayt Al-Mal dan bertempat di Masjid Nabawi.

B. Implikasi

Kami dari Kelompok I, menyadari bahwa makalah kami ini tidak terlepas
dengan yang namanya kesalahan. Oleh karena itu, kami berharap bahwa kami dan
juga para pembaca akan tetap menambah literatur bacaan kita, karena apa yang
ada didalam makalah ini bisa jadi terdapat kekeliruan.

22
Sirajuddin dkk,Siklus Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam,Gowa:Alauddin University
Press,2021,h.8

10
DAFTAR PUSTAKA

Badri,Sejarah Peradaban Islam. Depok: Raja Grafindo Persada, 2017.


Dahlan. Islam dari Masa Nabi Muhammad dan Perkembangannya ke Penjuru
Dunia di Era Modern. Gowa: Alauddin University Press, 2013.
Haikal, Muhammad Husein. Sejarah hidup Muhammad. Jakarta: Litera, 1990.
Khaddafi, Muammar. Meletakkan Nilai-Nilai Syariah Islam dalam Akuntansi.
Medan: Madenatera, 2016.
Nopriansyah, Waldi. Hukum Bisnis di Indonesia,dilengkapi dengan hukum bisnis
dalam perspektif Islam. Jakarta: Prenadamedia, 2019.
Sabzwari, M. The Concepts of Saving in Islam. Karachi: an nit publication, 1982.
Supriansyah, Dedi. Sejarah Peradaban Islam. Bandung: Pustaka Setia Bandung,
2016.
Al-Khateeb, Firas. terjemahan Sejarah Islam yang hilang, menelusuri kembali
kejayaan muslim pada masa lalu. Yogyakarta: PT Bentang pustaka, 2016.
Kara, Muslimin, Salmah Said and Amiruddin. Pengantar Ekonomi Islam.
Makassar: Alauddin Press, 2009.
Karim, Adiwarman Azwar. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2016.
Sirajuddin, Ainul Fatha Isman and Ali Wardani. Siklus Sejarah Pemikiran
Ekonomi Islam. Makassar: Alauddin University Press, 2021.

11

Anda mungkin juga menyukai