Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadiran Allah SWT. Karena atas rahmat dan karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini yang berjudul”Pemikiran Ekonomi Islam
i
Masa Rasulullah SAW.”. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan tugas makalah ini
masih banyak kekurangan, baik dari segi isi, penulisan maupun kata-kata yang digunakan.
Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran serta kritik yang membangun dari berbagai
pihak.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................................1
ii
1.1 Latar Belakang Masalah..........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................................2
1.3 Tujuan Masalah.......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................................3
2.1 Perekonomian Masa Rasulullah SAW Sebelum Kenabian.....................................................3
2.2 Titik Tolak Penerapan Ekonomi Islam Masa Rasulullah SAW...............................................4
2.3 Bangunan Sistem Ekonomi Islam Masa Rasulullah SAW......................................................6
2.4 Harta Negara di Masa Rasulullah SAW..................................................................................7
2.5 Bayt al-māl di Masa Rasulullah SAW.....................................................................................8
BAB III PENUTUP.....................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................11
iii
BAB I PENDAHULUAN
1 Kharidatul Mudhiiah, “Analisis Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Masa Klasik”, Jurnal. Vol.8 No.2 (September
2015)
1
1.2 Rumusan Masalah
Sesuai dengan lingkup masalah sebagaima dijelaskan di atas, maka permasalahan
tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana perekonomian pada masa Rasulullah SAW. ?
2. Bagaimana titik tolak penerapan ekonomi islam masa Rasulullah SAW.?
3. Bagaimana bangunan sistem ekonomi islam masa Rasulullah SAW.?
4. Bagaimana harta negara dan Bayt al mal di masa Rasulullah SAW.?
1.3 Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui perekonomian pada masa Rasulullah SAW.
2. Untuk mengetahui titik tolak penerapan ekonomi islam masa Rasulullah SAW.
3. Untuk mengetahui bangunan sistem ekonomi islam masa Rasulullah SAW.
4. Untuk mengetahui harta negara dan Bayt al mal di masa Rasulullah SAW.
2
BAB II PEMBAHASAN
tahun, beliau sudah mulai mengelola modal dari para investor, seperti Khadijah ra
dan titipan dari anak-anak yatim kaya yang tidak mampu mengelola hartanya.
Mereka sangat mempercayai Muhammad SAW sehingga mereka menyebut
perekonomian Nabi SAW semakin memprihatinkan. Bahkan pada masa sulit ini
paman beliau Abdul Muthalib dan istri tercinta beliau Khadijah wafat. Tidak hanya
3 Muhammad Syafi’i Antonio dan Tazkia, Ensiklopedia Ledership and Manageme Muhammad saw, The Super
Leader Super Manager, Jilid 2 ( Jakarta: Tazkia Publishing, 2010), hal. 18.
4
beliau, kondisi para sahabat juga sangat mengkhawatirkan. Namun keadaan mulai
berubah ketika beberapa kelompok penduduk kota Yatsrib yang terdiri dari kaum
Aus dan Khajraj yang selama ini bertikai berinisiatif menemui Nabi Muhammad
SAW yang terkenal dengan sifat al-amin (terpercaya) untuk memintanya agar
menjadi pamimpin mereka. Mereka juga berjanji akan selalu menjaga keselamatan
diri Nabi SAW dan para pengikutnya serta ikut memelihara dan mengembangkan
Islam. Maka berdasarkan perintah Allah SWT, Muhammad SAW dan para sahabat
beliau berhijrah dari kota Makkah ke kota Yatsrib. Sesuai dengan perjanjian di kota
yang bertanah subur ini Rasulullah SAW disambut hangat serta diangkat sebagai
pemimpin penduduk kota Yatsrib. Sejak saat itu, kota Yatsrib berubah nama menjadi
kota Madinah. Keberadaan Rasulullah SAW sebagai kepala negara Madinah
membawa perubahan drastis dalam kehidupan masyarakat Madinah. Kehidupan
menjadi lebih teratur dan tertata dengan baik. Hal utama yang dilakukan oleh
Rasulullah SAW adalah membangun sebuah kehidupan sosial, baik dilingkungan
keluarga, masyarakat, institusi, maupun pemerintahan yang bersih dari berbagai
tradisi, ritual dan norma yang bertentangan dengan prinsip ajaran Islam. Adapun
sebagian langkah-langkah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW adalah sebagai
berikut:
1.Membangun masjid
Di masjid inilah Rasulullah SAW menjalankan roda pemerintahan dan
mengatur kehidupan masyarakat Madinah.
2.Memberdayakan kaum Muhajirin
Rasulullah SAW memberdayakan kaum muhajirin dengan cara memperbaiki tingkat
kehidupan sosial dan ekonomi mereka. Di kota Madinah, Rasulullah SAW
mempersaudarakan antara kaum Muhajirin dengan kaum Anshar23. Dengan
demikian peningkatan kesejahteraan kaum Muhajirin lebih cepat diraih karena
persaudaraan tersebut. Bahkan beberapa orang Muhajirin yang sangat terampil
dalam berdagang menjadi pesat perekonomiannya. Diantara mereka adalah Usman
bin Affan dan Abdurrahman bin Auf. 4
6 Zallum, Abdul Qadim, Al Amwal fi Daulat al-Khilāfah (Beirut: Darul Malayin, 1983).hal 21.
8
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Nabi Muhammad SAW sejak kecil tinggal di lingkungan Quraish yang memiliki
kebiasaan berdagang. Kebiasaan dagang Muhammad SAW itulah yang membentuk jiwa
enterpreneurship beliau semakin mantap. Beliau mulai mandiri sebagai seorang
pedagang pada usia 17 tahun dan pada usia 37 tahun telah mengalami financial freedom
sehingga cukup banyak waktu bagi beliau untuk memikirkan masyarakat Arab yang
jahiliyah ketika itu. Setelah beliau menjadi rasul dan hijrah ke Madinah, seluruh
paradigma berpikir dibidang ekonomi serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari
yang tidak sesuai dengan ajaran Islam dihapus dan digantikan dengan paradigma baru
yang sesuai dengan nilai-nilai Qur’ani, yakni persaudaraan, persamaan, kebebasan, dan
keadilan. Oleh karena itu segala jenis perekonomian dan transaksi keuangan yang tidak
sesuai dengan al-Qur’an dihapuskan seperti praktek jual beli yang tidak jelas atau gharar,
jual beli ribawi, hutang piutang ribawi, dan sebagainya.
Bangunan sistem ekonomi Islam yang beliau canangkan berdiri atas beberapa
prinsip pkok perekonomian, sebagai berikut;
a. Allah SWT adalah penguasa tertinggi sekaligus pemilik absolute seluruh alam
semesta.
b. Manusia hanyalah khalifah Allah SWT di muka bumi, bukan pemilik yang
sebenarnya.
c. Semua yang dimiliki dan didapatkan manusia adalah atas rahmat Allah SWT.
9
d. Kekayaan harus berputar dan tidak boleh ditimbun.
e. Eksploitasi ekonomi dalam segala bentuknya merupakan riba yang harus
dihilangkan.
f. Menerapkan sistem warisan sebagai media redistribusi kekayaan yang dapat
mengeliminasi berbagai konflik individu.
g. Menetapkan berbagai bentuk sedekah baik yang bersifat wajib maupun sukarela,
terhadap para individu yang memiliki harta kekayaan yang banyak untuk membantu
para anggota masyarakat yang tidak mampu.
Selain itu beliau juga menetapkan kebijakan fiskal. Rasulullah SAW juga
membangun pionir kas negara yang disebut Bayt al Mal.
DAFTAR PUSTAKA
10
11