Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“Pemikiran Ekonomi Islam Pada Masa Daulah Umayyah”


Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas kelompok
Mata kuliah : Sejahrah pemikiran Ekonomi Islam
Dosen Pengajar : Aris Munandar, S.E, M.E

DISUSUN OLEH :

ANANDA ZASKIA FAUZI (2122.04.0231)


AVRILIA AL-FAATIHAH PERMADI (2122.04.0233)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI)


MIFTAHUL HUDA SUBANG

Alamat : Pondok pesantren Miftahul Huda jl.Rancasari Dalam No.B33


Tlp.(0260)550647 Pamanukan Subang 41254 jawa-barat
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan baik dan
tepat pada waktunya. semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya
dan pada tempatnya.

Kami harap makalah ini dapat menambah pengetahuan para pembaca


mengenai Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam khususnya terkait judul yang kita ambil
yaitu "Pemikiran Ekonomi Islam Pada Masa Daulah Umayyah ".

Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, karna kami masih dalam tahap
pembelajaran. jadi kami harap para pembaca berkenan memberikan masukan-
masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

subang, oktober 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................i

DAFTAR ISI ...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................1

A. Latar Belakang ...................................................................................................1


B. Rumusan Masalah ..............................................................................................1
C. Tujuan .................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN .........................................................................................3

A. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Pada Masa Kepemimpinan Bani Umayyah.3


B. Gagasan Ekonimi Islam Pada Masa Kepemimpinan Bani Ummayah…..……..5
C. Masa Kemajuan Kemajuan Peradaban Islam Pada Bani Umayyah …………...7
D. Masa Kemunduran dan Keruntuhan Bani Umayyah………………………….11

BAB III PENUTUP ...............................................................................................11

A. Kesimpulan........................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................14


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Makalah ini saya khususnya kepada kaum remaja pelajar dan generasi muda
yang tidak lain akan menjadi generasi penerus bangsa agar kita semua mengenal
akan budaya ekonomi islam pada masa ke masa. Ekonomi Islam adalah suatu
Ilmu pengetahuan lahir melalui proses pengkajian ilmiah yang panjang, dimana
pada awalnya terjadi sikap pesimis terkait eksistensi Ekonomi Islam dalam
kehidupan masyarakat saat ini. Hal ini terjadi karena di masyarakat telah
terbentuk suatu pemikiran bahwa harus terdapat dikotomi antara agama dengan
keilmuan. Dalam hal ini termasuk didalamnya Ilmu Ekonomi, namun berbeda
dengan sekarang karena hal ini sudah mulai terkikis. Para Ekonom Barat pun
mulai mengakui eksistensi Ekonomi Islam sebagai suatu Ilmu Ekonomi yang
memberi warna kesejukan dalam perEkonomian dunia dimana Ekonomi Islam
dapat menjadi sistem Ekonomi alternatif yang mampu mengingatkan
kesejahteraan umat.

Dalam kesempatan ini, kami akan membahas mengenai perkembangan


ekonomi pada masa Daulah umayyah. Yang tentunya didalamnya membahas
tentang mengenai bagaimana perkembangan dan pertumbuhan pada masa daulah
tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah pemikiran ekonomi islam pada masa kepemimpinan
bani Umayyah?
2. Bagaimana Gagasan ekonomi islam pada masa kepemimpinan bani
Ummayah?
C. Tujuan
1. Agar dapat mengetahui sejarah pemikiran ekonomi islam pada masa
kepemimpinan bani Umayyah.
2. Agar dapat mengetahui gagasan ekonimi islam pada masa kepemimpinan
bani Ummayah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Pemikiran Perekonomian Islam Pada Masa Kepemimpinan Bani
Ummayah.
Bani Ummayah atau Kekhalifahan Ummayah, adalah Kekhalifahan islam pertama
setelah masa Khulafaur Rasyidin yang memerintah pada 661-750 M di kota
Damaskus, juga pada 756-1031 di Kordoba, Spanyol sebagai Kekhalifahan Kordoba.
Nama dinasti ini diambil kepada Umayyah bin Abd asy-Syams, dari khalifah pertama
Bani Umayyah, yaitu Muawiyah bin Abu Sufyan atau disebut juga sebagai
Muawiyah.
Masa Kekhalifahan Bani Umayyah hanya mencapai kisaran umur 90 tahun
saja.Yaitu di mulai pada masa Muawiyyah Bin Abu Sufyan dalam rangka
mewujudkan perdamaian kepada kaum muslimin pada saat itu yang sedang dilanda
berbagai macam fitnah yang dimulai saat terbunuhnya Utsman bin
Affan,Pertempuran Shiffin,Perang Jamal dan pengkhianatan dari kaum Khawarij dan
kaum syi’ah serta yang terakhir terbunuhnya Ali bin Abi Tholib.
Pemikiran Khalifah-Khalifah Di Bidang Ekonomi Pada Masa Kepemimpinan
Bani Umayyah
a. Khalifah Muawiyah ibn Abi Sufyan
Pada masa pemerintahan Khalifah Muawiya ibn Abi Sufyan,beliau
membangun dinas pos beserta dengan fasilitasnya, Lahirlah angkatan
perang,mencetak uang, dan mengembangkan jabatan Adi (hakim) sebagai jabatan
profesional. Selain itu pula beliau juga membuat kebijakan pemberian gaji tetap
kepada para tentara,membentuk tentara profesional, dan mengembangkan
birokrasi seperti fungsi mengumpulkan pajak dan administrasi.
b. Khalifah Abdul Malik ibn Marwan
Abdul al-Malik mengubah bizantinum dan persia yang dipakai di daerah-
daerah yang dikuasai islam. Dan karena itu, beliau pun mencetak uang tersendiri
dengan memakai kata-kata dan tulisan arab serta tetap mencantumkan kalimat
‘’bismillahirrahmanirrahim” pada tahun 659 M. Pada masa itu mata uang selain
memiliki nilai ekonomi juga sebagai pernyataan kedaulatan Dinasti Islam. Pada
masa itu pula mata uang juga berfungsi untuk sarana pengumuman keabsahan
pemerintahan pada waktu itu yang namanya terpatri pada mata uang tersebut.
Setelah muncul mata uang fulus mata uang pun mulai dihitung nilainya.
Setelah banyak mata uang bercap khalifah munculah kelompok orang-orang
memberikan jasa dalam mempermudah transaksi keuangan dan penukaran mata
uang.Selain itu itu muncul istilah keuangan yang menunjukan bahwa tempat
penukaran berubah fungsinya menjadi Bank. Istilah tersebut antara lain shaftajah,
shakk, khath, hawwalah.
Khalifah Abdul al-Malik pun berhasil melakukan pembenahan administrasi
pemerintahan dan memberlakukan bahasa arab sebagai bahasa resmi administrasi
pemerintahan islam. Keberhasilan beliau pun oleh diikuti putranya Al-walid Abdul
al-Malik seseorang yang berkeinginan keras dan berkemampuan melaksanakan
pembangunan. Beliau pun membangun beberapa panti untuk orang cacat. Semua
orang yang terlibat dalam kegiatan yang humanis ini digaji oleh negara secara
tetap. Tak hanya panti beliau juga membangun jalan raya yang menghubungkan
suatu daerah ke daerah lainnya, pabrik-pabrik, gedung-gedung pemerintahan dan
masjid-masjid yang mewah.
c. Khalifah Umar Ibn Abdul Aziz
Khalifah Umar Ibn Abdul Aziz pada masa kekuasaannya, beliau menerapkan
ajaran islam secara utuh dan menyeluruh. Dan saat beliau diangkat menjadi
Khalifah, Beliau mengumpulkan rakyatnya dan mengumumnkan serta
menyerahkan seluruh harta kekayaan dari dirinya dan keluarganya yang tidak
wajar kepada kaum muslimin melalui baitul maal.
Khalifah Umar Ibn Abdul Aziz dalam melakukan berbagai macam kebijakan
beliau melindungi dan meningkatkan kemakmuran hidup masyarakat secara
menyeluruh.dan Ia pun mengurangi beban pajak yang di pungut dari kaum
Nasrani, menghapus pajak terhadap kaum muslim, membuat takaran dan
timbangan, serta membasmi cukai dan kerja paksa, dan lain-lain.
Pada masa kekuasaannya, sumber pemasukan negara yang berasal dari zakat,
hasil rampasan perang,serta pajak hasil pertanian (pajak ini ada pada awal
kekuasaan Khalifah Umar Ibn Abdul Aziz di tiadakan, karena mengingat situasi
ekonominya yang belum kondusif). Setelah stabil perekonomian masyarakat yang
membaik pajak ini di tetapkan dan hasil pemberian lapangan kerjanya sangat
produktif kepada masyarakat luas.
Tetapi tidak lama kondisi baitul maal yang telah dikembalikan oleh Umar Ibn
Abdul Aziz kepada posisi yang sebenarnya tidak bertahan lama. Karena
keserakahan para penguasa yang telah meruntuhkan sendi-sendi baitul maal. Dan
keadaan itu pula berkepanjangan sampai kepada masa keKhalifahan Bani
Abbasiyah.
B. Gagasan Ekonomi Islam Pada Masa Kepemimpinan Bani Umayyah
Dibandingkan dengan bidang keilmuan lainnya, kontribusi Kekhalifahan
Ummayyah dibidang ekonomi tidak begitu mencolok, namun pemikiran mereka telah
memberikan kontribusi bagi kemajuan ekonomi islam, diantaranya adalah perbaikan
konsep pelaksanaan perdagangan saham, murabahah, muzara’ah dan ketika
munculnya kitab Al-Kharaj ditulis oleh Abu Yusuf, yang hidup dibawah
pemerintahan Khalifah Hasyim, membahas kebijakan ekonomi dan dianggap sebagai
kontribusi berharga bagi pemikiran ekonomi.
1. Prinsip-prinsip Dasar Sistem Ekonomi Islam

a. Kebebasan Individu

Individu memiliki hak untuk mengekspresikan pendapat mereka atau


membuat keputusan yang diperlukan secara finansial sepenuhnya secara bebas. Tanpa
kebebasan ini, individu muslim tidak dapat memenuhi kewajiban dasar dan penting
mereka dalam menikmati kemakmuran dan menghindari kekacauan sosial.
b. Hak Terhadap Harta

Daulah Umayyah mengakui hak individu untuk memiliki harta benda, tetapi
telah memberlakukan pembatasan tertentu sehingga kebebasan ini tidak akan
merugikan kepentingan umum.

c. Ketidaksamaan Ekonomi Dalam Batas Wajar

Meskipun Islam mengakui adanya perbedaan ekonomi antar individu, namun


Islam mengatur perbedaan tersebut dalam batas yang wajar dan adil.

d. Kesetaraan sosial

Penataan dinasti Umayyah memungkinkan setiap sumber ekonomi/kekayaan


nasional dapat dinikmati oleh rakyat, bukan hanya sekelompok orang. Selain itu,
dinasti ini juga menetapkan bahwa setiap orang di suatu negara memiliki kesempatan
yang sama untuk berusaha mencari pekerjaan atau melakukan kegiatan ekonomi.

e.Jaminan Sosial

Di negara-negara Islam, setiap orang berhak atas menstruasi, dan setiap warga
negara dijamin memiliki kebutuhan dasarnya sendiri. Tugas dan tanggung jawab
utama suatu negara adalah memastikan bahwa setiap warga negara memenuhi
kebutuhannya sesuai dengan prinsip “hak untuk hidup”.

f. Kekayaan didistribusikan secara luas

Dinasti Umayyah mencegah kelompok-kelompok kecil tertentu dari


mengumpulkan kekayaan dan menganjurkan distribusi kekayaan ke semua lapisan
masyarakat.
g. Larangan menumpuk kekayaan

Sistem ekonomi Islam melarang individu mengumpulkan kekayaan yang


berlebihan dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegah perilaku buruk
seperti itu terjadi di negara ini.

h. Perilaku anti-sosial dilarang

Sistem ekonomi Islam melarang semua perilaku destruktif dan antisosial


dalam masyarakat, seperti perjudian, minuman keras, lintah darat, akumulasi
kekayaan, dan pasar gelap.

i. Kesejahteraan Individu Dan Masyarakat

Kesejahteraan individu dan kesejahteraan sosial masyarakat yang diakui Islam karena
untuk saling melengkapi satu sama lain, tidak saling bersaing dan berkonflik.

C. Masa Kemajuan Peradaban Islam pada Bani Umayyah

Dalam pemerintahannya selama hampir satu abad, Dinasti Umayyah telah


membuat banyak kemajuan di bawah kekhalifahan pada saat itu, antara lain:

a. Perluasan wilayah

Pemerintahan Dinasti Umayyah dikenal sebagai zaman agresi.Pada era ini,


upaya perluasan wilayah dan penaklukan yang stagnan sejak era kedua Hurafalasidin
terakhir menjadi fokus perhatiannya. Hanya dalam 90 tahun berkuasa, banyak negara
di empat penjuru angin telah memasuki pemerintahan Islam, termasuk Spanyol,
seluruh Jazirah Arab, Suriah, Palestina, Afrika Utara, sebagian Anatolia, Irak, Persia,
Afghanistan, India dan negara-negara yang sekarang disebut Turkmenistan,
Uzbekistan, dan Kirgistan milik Soviet Rusia.
b. Departemen pemerintah

Dalam hal manajemen pemerintahan, Bani Umayyah membentuk beberapa


Diwan (departemen), antara lain:

1. Diwan Rasail, bertanggung jawab atas pengelolaan dokumen


nasional. Diwan ini dibagi menjadi dua jenis: sekretariat nasional pusat dan
sekretariat provinsi.

2. Diwan al-Hkaraj, Bertanggung jawab atas manajemen pajak. diwan


ini terdiri dari setiap provinsi yang dipimpin oleh Shahib al-Kharaj.

3. Diwan al-Barid, ini adalah badan intelijen yang mengomunikasikan


rahasia daerah kepada pemerintah pusat.

4. Diwan al-Khatam, Muawiyah adalah orang pertama yang


mendirikan Diwan Khatam ini sebagai departemen pencatatan. Setiap
peraturan yang dikeluarkan oleh Khalifah harus disalin ke register,
kemudian aslinya harus dicap dan dikirim ke alamat yang telah
ditentukan.

5. Diwan Musghilat, tugasnya menangani berbagai kepentingan


publik.

c. Bidang Politik Kenegaraan

Pada masa pemerintahan Dinasti Umayyah, peristiwa penting dalam bidang


politik negara adalah Insiden Amul Jama'ah atau Tahun Persatuan Muslim. Peristiwa
amul jama'ah adalah persatuan umat Islam di bawah kekuasaan Mu'awiyah. Ini
membuka jalan bagi pembentukan kekuatan baru bagi umat Islam setelah perpecahan
antara Ali dan Muawiyah. Pada masa inilah Muawiyah dipercaya oleh sebagian besar
umat Islam dan menyebarkan Islam ke seluruh penjuru dunia. Mu'awiyah juga
berhasil memantapkan situasi dalam negeri karena kejadian ini.Setelah keberhasilan
dalam negeri, ia segera melakukan pemekaran dan pemekaran wilayah.

d. Bidang Kemiliteran

Pada masa kekhalifahan Bani Umayyah, dibentuk organisasi militer yang


terdiri dari angkatan laut (al-bahriyah) dan angkatan kepolisian (as-syurtah).

e. Bidang Ekonomi

Ekonomi merupakan salah satu faktor terpenting yang mendorong proses


pembangunan suatu negara. Karena jika suatu negara mengalami resesi ekonomi
maka akan mempengaruhi pelaksanaan pembangunan yang akan dilakukan.

Pada masa pemerintahan Abdul Malik, perkembangan perdagangan dan


ekonomi, serta pengelolaan pendapatan nasional yang normal didukung oleh
keamanan dan ketertiban yang terjamin, membawa rakyat pada tingkat kemakmuran.
Realisasinya bisa dilihat dari hasil penerimaan pajak di kawasan laut dalam saja yang
mencatat 1.730.000 dinar emas dalam satu tahun.

Pada masa pemerintahan Umar bin Abdul Aziz (Umar bin Abdul Aziz), Bani
Umayyah juga makmur. Selama pemerintahan khalifah ini, kemiskinan dan dampak
ekonomi dari kebijakan yang diterapkan oleh Umar bin Abdul Aziz adalah
merumuskan aturan tentang pengukuran dan skala agar dapat menggunakan alat-alat
tersebut.

f. Bidang Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan.

Menurut Jurji Zaidan, beberapa kemajuan yang dicapai dalam bidang


pengembangan ilmu pengetahuan pada masa Bani Umayyah, antara lain sebagai
berikut:
1. Peningkatan bahasa Arab.

2. Marbad menjadi kota pusat kegiatan ilmu.

3. Ilmu qira‟at.

4. Ilmu tafsir.

5. Ilmu hadist.

6. Ilmu fiqh.

7. Ilmu nahwu.

8. Ilmu tarikh.

9. Upaya penerjemahan.

Selain ilmu agama, ilmu lain seperti kedokteran dan komputasi


juga telah dikembangkan. Mereka mengkhususkan diri dalam
menerjemahkan buku-buku Latin, yang diterjemahkan dari bahasa Yunani
ke bahasa Arab.

g. bidang pengembangan bahasa arab

Khalifah Umayyah berusaha melanjutkan tradisi menjaga


kemurnian bahasa Arab. Saat itu, pada masa pemerintahan Khalifah
Abdul Malik disebutkan dengan jelas bahwa bahasa resmi kerajaan
adalah bahasa Arab. Akibatnya, bahasa lain yang mendominasi wilayah
tersebut semakin banyak digantikan oleh bahasa Arab.

Selain menetapkan kebijakan bahasa Arab sebagai bahasa resmi


kerajaan, beberapa kebijakan lain yang ditujukan untuk pengembangan
bahasa Arab diterapkan pada masa Dinasti Umayyah, antara lain:
1. Mata uang sebelumnya menggunakan bahasa Persia dan
Bizantium lalu diubah menjadi mata uang baru dengan tulisan bahasa
Arab.

2. Memaksimalkan bidang bahasa arab meliputi penambahan titik


dan penandaan vokal dhommah, fathah, dan kasro yang ditambahkan
pada huruf arab supaya tulisan bahasa arab mudah dibaca bagi banyak
orang selain orang arab. Selain pada bidang kosakata, memunculkan
istilah bahasa arab yang dipakai dalam bidang hukum, tata negara,
retorika, tata bahasa, dan lainnya. Tetapi sangat disayangkan pada bidang
kedokteran, filsafat, dan ilmu sains masih belum merintis

Selain ditetapkannya bahasa Arab sebagai bahasa resmi kerajaan sebagai salah
satu bentuk upaya pengembangan bahasa Arab, puisi-puisi bahasa Arab pada masa
kekhalifahan Umayyah juga telah berkembang. puisi muncul Memuji kelompok
mereka. Puisi tentang dirinya dan lawan-lawannya menyalahkan dia. Pihak
berwenang juga mendukung penyelenggaraan kompetisi pembacaan puisi Arab dan
memenangkan hadiah. Dengan ini sebagai titik tolak, maka landasan kaidah ilmu
balagah mulai terbentuk.

D. Masa Kemunduran dan Keruntuhan Bani Umayyah

Pada masa-masa awal kekuasaannya, Bani Umayyah mengalami kemajuan


yang pesat. Selama pemerintahan Mu'awiyah, Hisyam membuat banyak kemajuan.
Pada saat yang sama, tahun berikutnya mengalami kemunduran hingga rezim
Umayyah runtuh karena berbagai faktor.
Sebagian faktor penyebab kemunduran pada masa kepemimpinan bani
umayyah yaitu:

a. Pendukung Ali dan Khawarij telah meluncurkan kampanye oposisi baik


secara publik maupun pribadi. Hal ini menimbulkan perhatian besar dari pemerintah
pada saat itu.

b. Sistem pergantian khalifah secara keturunan merupakan hal baru dalam


tradisi Arab yang menekankan senioritas. Penataan sistem pergantian khalifah yang
tidak jelas menyebabkan persaingan tidak sehat antar anggota keluarga kerajaan.

c. Konflik etnis antara suku Arabia utara (Bani Qays) dan Arabia selatan
(Bani Kalb) telah meningkat sejak era pra-Islam. Perselisihan ini membuat para
penguasa Umayyah sulit bersatu. Di sisi lain, sebagian besar kelompok Mavali (non-
Arab), terutama kelompok Mavali (non-Arab) di Irak dan wilayah timur lainnya,
karena status Mavali mewakili rasa rendah diri, ditambah dengan mereka menyatakan
ketidakpuasan dengan kesombongan. bangsa Arab pada zaman Maya. .

d. Kelemahan dan ketidakmampuan sebagian khalifah Umayyah dalam


memimpin pemerintahan, ditambah dengan gaya hidup dan perilaku yang boros,
boros, dan mabuk, tidak mencerminkan kualitas kepemimpinan. Biarlah para pemuka
agama sangat kecewa, karena penguasa sangat sedikit memperhatikan agama.

e. Alasan langsung penggulingan dinasti Umayyah adalah munculnya


kekuatan baru yang dipimpin oleh keturunan Abbas bin Abdul Mutalib. Gerakan ini
didukung oleh Bani Hasyim, Syiah dan Mavali yang sangat kecewa dengan sistem
pemerintahan Bani Umayyah.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Bani Umayyah adalah penguasa Islam, mereka mengubah sistem


pemerintahan demokrasi yang semula menjadi sistem pemerintahan ala kerajaan atau
monarki. Tetapi mereka memberikan penjelasan mereka sendiri untuk memuliakan
posisi mereka. Dalam arti tertentu mereka menyebutnya Khalifah Allah, penguasa
yang ditunjuk oleh Allah.

Dinasti Umayyah memerintah selama 90 tahun dari tahun 680-750 M. Dinasti


ini dipimpin oleh 14 khalifah dan membuat banyak kemajuan pada masa Bani
Umayyah, antara lain pemekaran wilayah, kemajuan dalam pemerintahan, politik
nasional, militer, ekonomi, pendidikan, dan ilmu pengetahuan, serta perkembangan
bahasa Arab. Masih banyak lagi yang tidak disebutkan dalam artikel ini.

Selain membina peradaban, khalifah Bani Umayyah juga melahirkan


perkembangan pemikiran yang meliputi berbagai bidang, antara lain: ekonomi Islam,
hukum Islam, dan pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA

https://scholar.google.com/scholar?cites=17948137952475641196&as_sdt=20
05&sciodt=0,5&hl=id#d=gs_qabs&u=%23p%3Dp5XrI0P_HWwJ

https://scholar.google.com/scholar?cites=17948137952475641196&as_sdt=20
05&sciodt=0,5&hl=id#d=gs_qabs&u=%23p%3DNUgyx3DmHy4J

https://scholar.google.com/scholar?hl=id&as_sdt=0%2C5&q=sejarah+pemiki
ran+ekonomi+islam+pada+masa+bani+umayyah&oq=sejarah+pemikiran+ekonomi+i
slam+pada+masa+bani+umm#d=gs_qabs&u=%23p%3DbHUE3V-YFPkJ

Anda mungkin juga menyukai