SYARIAH
PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2020
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah ilmiah tentang Sejarah
Keuangan Islam, Bank Syariah dan Ekonomi Islam ini.
Makalah ini sudah kami susun semaksimal mungkin, terlepas dari hal tersebut, kami
sadar sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karenanya kami dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah ilmiah tentang Sejarah Keuangan Islam,
Bank Syariah dan Ekonomi Islam ini bisa memberikan manfaat maupun inspirasi untuk
pembaca.
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan........................................................................................... 1
BAB II ..................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 2
Baitul maal.....................................................................................................2
Wilayatul Hisbah..........................................................................................3
BAB III....................................................................................................................8
PENUTUP...............................................................................................................8
Kesimpulan..............................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berkembangnya bisnis keuangan syariah pada dekade terakhir ini khususnya pada
konsep lembaga keuangan menimbulkan pertanyaan-pertanyaan yang harus kita ketahui
bersama jawabannya, diantaranya adalah apakah lembaga keuangan tersebut telah ada
konsepnya didalam Al-Quran? Dan bagaimana perspektif al-Qur’an tentang lembagakeuangan
itu sendiri ?Al-Qur’an di turunkan kepada nabiMuhammad SAW. yang artinya apakah sudah
ada lembaga keuangan pada masaRasulullah SAW. Hal ini membutuhkan pengkajian lebih
dalam agar dapat kitaketahui hukum dari pengelolaan lembaga keuangan syari’ah menurut Al-
Qur’an baik yang ada pada masa klasik maupun yang ada saat ini (modern). Setelah
RasulullahSAW wafat, kepemimpinan umat Islam dilanjutkan oleh para sahabat rasul yaitu
khulafaur rasyidin, yang kemudian kepemimpinan dilanjutkan oleh Bani Umayyah dan Bani
Abbasiyyah. Berdasarkan latar belakangtersebut, penulis tertarik untuk mengkaji bagaimana
perkembangan lembaga keuangan syari’ah dari masa RasulullahSAW hingga era modern
B. Rumusan Masalah
• Bagaimana Sejarah Lembaga Keuangan Syariah Pada Masa Rasulullah?
• Bagaimana Sejarah Lembaga Keuangan Syariah Pada Masa Khulafaur Rasyidin?
• Bagaimana Sejarah Lembaga Keuangan Syariah Pada Masa Dinasti?
• Bagaimana Sejarah Lembaga Keuangan Syariah di Era Modern?
C. Tujuan Penulisan
➢ Mengetahui Sejarah Lembaga Keuangan Syariah Pada Masa Rasulullah
➢ Mengetahui Sejarah Lembaga Keuangan Syariah Pada Masa Khulafaur Rasyidin
➢ Mengetahui Sejarah Lembaga Keuangan Syariah Pada Masa Dinasti
➢ Mengetahui Sejarah Lembaga Keuangan Syariah di Era Modern
BAB II
PEMBAHASAN
sekarang sebagai welfare oriented.1 Ini merupakansesuatu yang baru, mengingat pajak-pajak
dan pungutan dari masyarakat yang lain dikumpulkan oleh penguasa dan hanya untuk para raja.
Para penguasa di sekitar Jazirah Arabia seperti Romawi dan Persia menarik upeti dari rakyat
dan dibagi untuk para raja dan kepentingan kerajaan. Sedangkan mekanisme Baitul Maal tidak
saja untuk kepentingan umat Islam, tetapi juga untuk melindungi kepentingan kafir zhimmi
yang adapada masa itu.
Para ahli ekonomi Islam dansarjana ekonomi Islam sendiri memiliki perbedaan dalam
menafsirkan Baitul Maal ini. Sebagian berpendapat bahwa Baitul Maal itu semacam bank
sentral, seperti yang ada saat ini. Tentunya dengan berbagai kesederhanaannya karena
keterbatasan yang ada. Sebagian lagi berpendapat, bahwa baitul maal itu semacam menteri
1
Muhammad, MAnajemen PerbankanSyari’ah ,H. 123.
keuangan atau bendahara negara. Hal ini mengingat fungsinya untuk menyeimbangakn antara
pendapatan dan pembelanjaan negara. Namun kehadiran lembaga ini membawa pembaruan
yang besar. Dimana dana-dana umat, baik yangbersumber dari dana sosial dan tidak wajib
seperti sedekah, denda (dam), dan juga dana-dana yang wajib seperti zakat, jizyah dan lain
sebagainya dikumpulkan melalui lembaga Baitul Maal dan disalurkan untuk kepentingan umat.
2
• Wilayatul Hisbah
Wilayatul Hisbah merupakan lembaga pengontrol pemerintahan.Pada masa nabi fungsi
lembaga kontrol ini dipegang langsung oleh beliau. Konsep lembaga kontrol ini merupakan
fenomena baru bagimasyarakat Arab, mengingat waktu itu kerajaan hampir sama sekali tidak
ada lembaga pengontrolnya. Rasulullah berperan langsung sebagai penyeimbang kegiatan
muamalat, baik ekonomi, politik maupun sosial. Rasulullah selalu menegur bahkan melarang
langsung praktik bisnis yang merusak harga dan menzalimi. Pelarangan riba, monopoli, serta
menimbun barang dan sejenisnyamenjadi bukti nyata bahwa terdapat lembaga pengontrol
aktifitas bisnis.
PENUTUP
Kesimpulan