Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH PEMIKIRAN ISLAM DAN FILSAFAT

Pemikiran islam dalam bidang ekonomi

Dosen Pengampu : Jamaluddin,

Disusun Oleh

Kelompok 8

1. Fikri Wijaya (502180099)


2. Shafira Amida
3. Riski Adep Prasetyo

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

PERBANKAN SYARIAH
KELAS 3C
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur hanya bagi Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam

semoga tetap tercurah limpahkan kepada Rasulullah SAW. Penulis bersyukur

kepada Allah SWT, karena dengan hidayah dan taufik-Nya, penulis dapat

menyelesaikan makalah tentang pemikiran ekonomi dimasa Rasulullah.

Selesainya makalah ini, tentunya tidak lepas dari bimbingan dosen bpk

Jamaluddin.Serta keluarga yang selalu memberikan dukungan dan support. Untuk

itu penulis ucapkan banyak terima kasih yang tak terhingga.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan dan

kekhilafan. Oleh karena itu, kepada para pembaca, penulis ucapkan mohon maaf

apabila banyak kekurangan dalam makalah ini.

Semoga makalah ini memberikan ilmu yang bermanfaat bagi penulis

khususnya, dan memberikan banyak manfaat kepada para pembaca.

Jambi, 26 Oktober 2019

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar belakang ...................................................................................... 1

B. Rumusan masalah ................................................................................. 2

C. Tujuan masalah ..................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3

A. Awal pemerintahan islam ................................................................... 3

B. Pemikiran ekonomi dimasa Rasulullah ............................................... 7

C. Perkembangan ekonomi dimasa Rasulullah ........................................ 9

BAB III PENUTUP ........................................................................................ 13

A. Kesimpulan ........................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 15

3
BAB I

PNDAHUUAN

A. LATAR BELAKANG

Munculnya islam membuka zaman baru dalam sejarah kehidupan

manusia. Kelahiran nabi muhammad adalah suatu peristiwa yang tiada

tandingan nya. Beliau adalah utusan Allah SWT yang terakhir dan sebagai

pembawa kebaikan bagi seluruh ummat manusia. Rasulullah mengubah

sistem ekonomi dan keuangan negara sesuai dengan ketentuan al-qur’an

dan hadis.

Ilmu ekonomi islam sebagai sebuah study ilmu pengetahuan

modern baru muncul pada tahun 1970 an, tetapi pemikiran tentang

ekonomi islam telah muncul sejak islam itu diturunkan melalui nabi

Muhammad SAW. Karena rujukan utama pemikiran ekonomi islami

adalah al-qur’an dan hadist maka pemikiran ekonomi ini munculnya juga

bersamaan dengan diturunkannya dengan al-qur’an dan masa kehidupan

Rasulullah. Pada abad akhir enam masehi hingga abad awal tujuh masehi.

Setelah masa tersebut banyak sarjana muslim yang memberikan kontribusi

karya pemikiran ekonomi. Karya-karya mereka sangat berbobot yaitu

memiliki dasar argumentasi religius dan sekaligus intelektual yang kuat

serta kebanyakan didukung oleh fakta empiris pada waktu itu. Banyak

diantaranya juga sangat futuristik dimana pemikir-pemikir barat baru

mengkaji nya ratusan abad kemudian.

4
Pemikiran ekonomi dikalangan pemikir muslim banyak mengisi hasanah

pemikiran ekonomi dunia pada masa dimana barat masih dalam kegelapan.

Pada masa itu dunia islam justru mengalami puncak kejayaan dalam

berbagai bidang.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana masa awal pemerintahan islam

2. Bagaimana pemikiran ekonomi dimasa Rasulullah

3. Bagaimana perkembangan ekonomi dimasa Rasulullah

C. TUJUAN MASALAH

1. Untuk mengetahui awal masa pemerintahan islam

2. Untuk mengetahui pemikiran ekonomi pada masa Rasulullah

3. Untu mengetahui perkembangan ekonomi dimasa Rasulullah

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Awal pemerintahan islam

Kehidupan Rasulullah dan masyarakat muslim dimasa beliau

adalah teladan yang paling baik implementasi islam, termasuk dalam

bidang ekonomi. Pada periode mekkah masyarakat muslim belum sempat

membangun perekonomian, sebab masa itu penuh dengan perjuangan

untuk mempertahankan diri dari intimidasi orang-orang quraisy. Barulah

pada periode madinah, Rasulullah memimpin sendiri membangun

masyarakat madinah sehingga menjadi masyarakat sejahtera dan beradab.

Meskipun perekonomian pada masa beliau relatif masih sederhana, tetapi

beliau telah menunjukkan prinsip-prinsip yang mendasar bai pengelolaan

ekonomi. Karakter umum dari perekonomian pada masa itu adalah

konmitmennya yang tinggi terhadap erika dan norma serta perhatiyannya

yang besar terhadap keadilan dan pemerataan kekayaan. Usaha-usaha

ekonomi harus dilakukan secara etis dalam bingkai syariah islam

sementara sumber daya ekonomi tida boleh menumpuk segelintir orang

melaikan harus berendar bagi kesajahteraan seluruh umat. Pasar

menduduki peranan penting sebagai makanisme ekonomi, tetapi

pemerintah dan masyarakat juga bertindak aktif dalam mewujudkan

kesahteraan dan menegakkan keadilan.

Kegiatan ekonomi paras relatif menonjol pada masa itu, dimana

untuk menjaga agar makanisme pasar tetap berada dalam bingkai etika dan

6
moralis islam Rosulullah mndirikan Al-Hisbah. Al-Hisbah adalah institusi

yang bertugas sebagai pengawas pasar Rosulullah juga membentuk baitul

mal, sebuah institusi yang bertindak sebagai pengelola keuangan negara.

Baitul mal ini memegang peranan yang sangat penting bagi peekonomian

termasuk dalam melakukan kebijakan yang bertujuan untuk kesejahteraan

masyarakat. Rasulullah mengawali pembangunan madinah dengan tanpa

sumber keuangan yang pasti, sementara distribusi kekayaan juga timpang.

Selanjutnya untuk memutar roda perekonomian, Rasulullah mendorong

kerja sama usaha diantara anggota masyarakat misalnya muzaro’ah,

mudharabah, musyaqoh, dll. Sehingga terjadi peningkatan produktifitas.

Namun sejalan dengan perkembangan masyarakat muslim maka sember

penerimaan negara juga meningkat. Sumber pemasukan negara berasal

dari beberapa sumber, tetapi yang paling pokok adalah zakat dan usher.

Secara garis besar pemasukan negara ini dapat digolongkan bersumber

dari ummat islam sendiri, non muslim, dan umum.

Beberapa sumber pendapatan yang tidak terlalu besar berasal dari

beberapa sumber, misalnya tebusan tawanan perang, pinjaman dari kaum

muslim, humus atau rikas harta karun temuan pada periode sebelum islam,

amwal fadla pajak bagi kaum muslimin kaya dalam rangka menutupi

pengeluaran negara selama masa darurat, zakat fitrah, kafarat

maupunsedeka dari kaum muslimin.1

1
P3EI Universitas islam Indonesia dan BI, Ekonomi Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,2008.
97.

7
Sebelum Islam datang, situasi kota Yatsrib sangat tidak menentu

karena tidak mempunyai pemimpin yang berdault penuh. Hukum

pemerintahannya tidak pernah berdiri tegak dan masyarakatnya hidup

dalam ketidakpastian. Oleh karena itu, beberapa kelompok penduduk kota

Yatsrib menemui Nabi Muhammad Saw yang memiliki sifat Al-

Amin(terpercaya) untuk menjadi pemimpin mereka.

Dalam catatan sejarahpertemuan tersebut berlangsung dua kali, yakni pada

tahun 12 Kenabian yang dikenal dengan Bai’at Aqabah Pertama dan

tahun 13 Kenabian yang dikenal dengan Bai’at Aqabah Kedua.

Atas dasar kedua Bai’at tersebut dan setelah mendapat perintah Allah

SWT Nabi Muhammad Saw berhijrh dari kota Mekkah ke kota Yatsrib

sesuai dengan perjanjian, dikota yang sangat subur ini Rasulullah Saw

disambut dengan hangat serta diangkat sebagai pmimpin kota Yatsrib yang

sejak itu berubah nama menjadi kota Madinah. Dalam waktu yang singkat

Rasulullah Saw telah menjadi pemimpin sebuah komunitas kecil yang

jumlahnya terus bertambah hingga Rasulullah pun menjadi pemimpin

bangsa Madinah. Setelah memimpin Rasulullah Saw segera melakukan

perubahan dalam menata kehidupan masyarakat Madinah berdasarkan

nilai-nilai qurani.

Oleh karena itu, Rasulullah Saw perlahan-lahan mengatasi

berbagai masalah utama tanpa bergantung pada faktor keuangan. Dalam

hal ini Rasulullah melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

8
1. Membangun Masjid

Setibanya Rasulullah Saw di kota Madinah, tugas utama yang

dilakukan adalah mendirika masjid yang merupakan asas utama dan

terpenting dalam pembentukan masyarakat Muslim. Tanah yang

digunakan untuk membangun masjid adalah sumbangan dari Abu Bakar

r.a. pembngunan masjid dilakukan dengan menggunakan struktur yang

sangat sederhana.

Selain sebagai tempat ibadah masjid yang kemudian hari dienal dengan

Masjid Nabawi ini juga berfungsi sebagai Islamic Senter yang mana semua

aktivitas kaum muslimin dipusatkan ditempat ini. Engan demikian,

Rasulullah Saw dapat menghindri pengeluaran yang sangat besar untuk

membangun infrastuktur negara Madinah yang baru dibentuk.

2. Merehabilitasi Kaum Muhajirin

Setelah mendirikan masjid, tugas berikutnya yang dilakukan

Rasulullh Saw adalah memperbaiki tingkat kehidupan sosial dan ekonomi

kaum muhajirin(penduduk Makkah yang berhijrah ke Madinah). Untuk

memperbaiki keadaan ini dan menghindari kemungkinan munculnya

dampak negatif dikemudian hari, Rasulullah Saw menerapkan kebijakan

yang arif dan bijaksana, yakni dengan cara menanamkan tali persaudaraan

antara kaum Muhajirin dengan kaum Anshar. Dengan demikian,

ukhuwwah ini juga didasarkan pada prinsip-prinsip material. Rasulullah

Saw memerintahkan agar setiap keluarga ataupun individu dari kaum

Anshar memberikan sebagian hartanya kepada kaum Muhajirin sampai

9
kaum Muhajirin tersebut memperoleh mata pencaharia baru yang dapat

dijadikan pegangan dalam melangsungkan hidupnya.

3. Membuat Konstitusi Negara

Setelah mendirikan masjid dan mempersaudarakan kaum

Muhajirin dengan kaum Anshar, tugas berikutnya yang dilakukan oleh

Rasulullah Saw adalah menyusun Konstitusi Negara yang menyatakan

tentang kedaulatan Madinah sebagai suatu negara. Dalam kontitusi negara

Madinah ini, pemerintah menegaskan tentang hak, kewajiban dan

tanggung jawab setiap warga negara, baik muslim maupun nonmuslim,

srta sistem pertahanan dan keamanan negara. Sesuai dengan prinsip-

prinsip islam setiap orang dilarang melakukan aktivitas yang dapat

mengganggu stbilitas dan kehidupan manusia dan alam. Dalam kerangka

ini, Rasululah melarang setiap individu untuk memotong rumput,

menebang pohon atau membawa masuk senjata untuk tujuan kekerasan

atupan peperangan disekitar kota Madinah.

4. Meletakkan Dasar-dasar Sistem Keuangan Negara

Setelah melakukan upaya dan stabilitas dibidang sosial, politik

serta pertahanan dan keamanan, Rasulullah meletakan dasar-dasar sistem

keuangan negara sesuai dengan ketentuan-ketentuan Al-Qur’an.2

B. Pemikiran Ekonomi Rasulullah Saw.

Dalam hal perekonomian Rosulallah telah mengajarkan transaksi-

transaksi perdagangan secara jujur, adil, dan tidak pernah membuat

2
Adi Warman Azwar Karim, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2004. 22.

10
pelanggannya mengeluh kecewa. Ia selalu menepati janji dan

mengantarkan barang dagangannya dengan standar dan kualitas sesuai

dengan permintaan pelanggan. Selain itu ada beberapa larangan yang

diberlakukan Rasulallah Saw untuk menjaga agar seseorang dapat

berbuat adil dan jujur, yaitu:

1. Larangan Najsy.

Najsyadalah sebuah praktik dagang dimana seorang penjual menyuruh

orang lain untuk memuji barang dagangannya atau membeli barang

dagangannya. Najsy dilarang karena dapat menaikkan harga barang-

barang yang dibutuhkan oleh para pembeli.

2. Larangan Bay’ Ba’dh ‘Ala Ba’dh

Praktik bisnis ini adalah dengan melakukan lompatan atau penurunan

harga oleh seseorang dimana kedua belah pihak yang terlibat tawar

menawar masih dalam tahap negoisasi atau baru akan menyelesaikan

penetapan harga.

3. Larangan Tallaqi dan Al-Rukban

Praktek ini adalah dengan cara mencegat orang-orang yang membawa

barang dari desa dan membeli barang tersebut sebelum tiba dipasar.

Rasulullah melarang praktek semacam ini dengan tujuan untuk

mencegah terjadinya kenaikan harga.

4. Larangn Ihtinaz dan Ihtikar

11
Praktek ini adalah praktek penimbunan harta seperti emas, perak dan

lain sebagainya. Sedangkan ihtikar adalah penimbunan barang-barang

seperti makanan dan kebutuhan sehari-hari.

C. Perkembangan pemikiran ekonomi pada masa Rasulullah

Adapun perkembangan pemikiran pada masa tersebut adalah sebagai

berikut :

1) Kebijakan fiskal pada masa Rasulullah.

Lahirnya kebijakan fiskal didalam dunia islam dipengaruhi oleh

banyak faktor salah satunya karna fiskal merupakan bagian dari instrumen

ekonomi publik. Untuk itu faktor-faktor seperti sosial, budaya dan politik

termasuk didalam nya. Tantangan Rasulullah sangat besar dimana beliau

dihadapkan pada kehidupan yang tidak menentu baik dari kelompok

internal maupun kelompok eksternal. Ada dua hal penting yang telah

dijalani dan di ubah oleh Rasulullah pada waktu itu adalah pertama,

adanya fenomena unik yaitu bahwa islam telah membuang sebagian

tradisi, ritual, norma-norma, nilai-nilai, tanda-tanda, dan patung-patung

dari masa lampau dan memulai yang baru dengan negara yang bersih.

Kedua, negara baru dibentuk tanpa menggunakan sumber keuangan

ataupun moneter, karena negara yang baru ini sama sekali tidak

diwariskan harta ataupun dana. Sementara sumber keuangan pun tidak

ada.

Prinsip islam tentang kebijakan fiscal dan anggaran belanja bertujuan

untuk mengembangkan suatu masyarakat yang didasarkan atas distribusi

12
kekayaan berimbang dengan menempatkan nilai-nilai material dan

spiritual pada tingkat yang sama.

Di masa Rosulullah Saw, Negara tidak mempunyai kekayaan apapun

karena sumber penerimaan negara hampir tidak ada. Baru setelah perang

badar, Negara mempunyai pendapatan dari harta rampasan perang yang

dikenal dengan Khums.

Dalam system ekonomi islam, dikenal adanya zakat, infak, sedekah,

dan wakaf (ZISWA). ZISWA menjadi unsur-unsur yang terdapat dalam

kebijakan fiscal islam. Unsur-unsur ini ada yang bersifat wajib dan

sukarela.Adapun ciri kebijakan fiscal dalam system ekonomi islam adalah:

 Pengeluaran Negara dilakukan berdasarkan pendapatan

sehingga jarang terjadi deficit.

 Sistem pajak proporsional, pajak dalam ekonomi islam

dibebankan berdasarkan tingkat produktivitasnya.

 Penghitungan zakat berdasarkan hasil keuntungan bukan pada

jumlah barang.

2) Unsur-unsur kebijakan fiskal pada masa nabi Muhammad

a. Sistem ekonomi.

Sistem ekonomi yang diterapkan oleh Rasulullah berakar dari

prinsip-prinsip qur’ani. Dapat disimpulkan beberapa prinsip pokok

tentang kebijakan ekonomi islam yang dijelaskan Al-qur’an sebagai

berikut:

- Kekuasaan tertinggi adalah milik Allah.

13
- Manusia hanyalah khalifah Allah Swt, bukan pemilik yang sebenarnya.

- Semua yang dimiliki dan didapatkan manusia adalah atas rahmat Allah

SAW.

- Kekayaan harus berputar dan tidak boleh ditimbun.

- Eksploitasi ekonomi dalam segala bentuk nya, termasuk riba harus

dihilangkan.

- Menerapkan sistem warisan sebagai media redistribusi kekayaan yang

dapat melegitimasi berbagai konflik individu.

- Menghilangkan jurang pemisah antara golongan miskin dan golongan

kaya.

- Menetapkan berbagai bentuk sedekah, baik yang bersifat wajib maupun

suka rela, terhadap para individu yang memiliki harta kekayaan yang

banyak untuk membantu para anggota masyarakat yang tidak mampu.

b. Keuangan dan pajak.

Pada tahun-tahun awal sejak dideklarasi sebagai sebuah negara,

madinah hampir tidak memiliki sumber pemasukan ataupun pengeluaran

negara. Seluruh tugas negara dilaksanakan kaum muslimin secara gotong

royong dan suka rela.

Pada masa ini, karakteristik pekerjaan masih sangat sederhana dan

tidak memerlukan perhatian yang penuh. Rasulullah sendiri adalah seorang

kepala negara yang juga merangkap sebagai penanggung jawab seluruh

administrasi negara.

14
Berikut ini akan di uraikan sumber-sumber pendapatan Negara

dalam system ekonomi islam dan peranannya dalam system perekonomian

serta aplikasinya dibeberapa Negara muslim.

1. Usyur

a. Pengertian dan sejarah usyur

Usyur merupakan pajak yang harus dibayar oleh para

pedagang muslim atau non-Muslim. Secara etimologi,

usyur berarti sepersepuluh.Secara terminologi, usyur berarti

pajak yang dikenakan terhadap barang dagangan yang

masuk kenegara islam atau yang ada di Negara islami

tusendiri. Usyur atau yang diistilahkan dengan pajak

perdagangan ataupun beacukai ini sudah ada pada masa

sebelum islam. Pemerintahan yunani telah memungut pajak

terhadap barang dagangan yang datang dari luar negeri

Athena ini.

b. Kadar usyur

Usyur ini merupakan salah satu sumber pendapatan negara


yang awalnya merupakan pajak perdagangan yang
dikenakan pada pedagang non-Muslim yang melakukan
perdagangan di Negara islam. Tingkat pajak perdagangan
berkisar dari 2,5% pertahun untuk pedagang muslim.
Kemudian 5% pertahun bagi ahluzimmah, 10% pertahun
untuk pedagang kafir harbi.Kadar usyur yang dipungut
adalah omset yang mencapai 20 dinar untuk emas dan 200
dirham untuk perak.

15
2.Kharaj

a) Pengertian kharaj

Secara terminology kharaj berarti pajak yang dikeluarkan

atas tanah yang di takhlukkan oleh pasukanislam.

b) Ketentuan dan kadar kharaj

Pada masa Rasulullah pemungutan kharaj bersifat tidak

tetap tergantung pada jenis tanaman dan tingkat kesuburan

tanah. Ada tiga factor yang diperhatikan dalam pemungutan

kharaj yakni :

 Karakteristik kesuburan tanah.

 Karakteristik jenis tanaman yang dihasilkan

 Karakteristik jenis perairan

2. Jizyah

 Pengertian jizyah

Secara terminology jizyah adalah pajak yang dikenakan

pada warga non-Muslim sebagai imbalan untuk jaminan

kehidupan yang diberikan kepada Negara islam.

3. Khums

Khums merupakan sumber pendapatan negara islam,

sebagai bagian dari harta rampasan perang(ghanimah).Secara

terminology khums berarti 1/5 dari harta rampasan perang yang

dikeluarkan untuk Allah, Rasul, karib kerabat Rosul, fakir, miskin,

dan para musafir.

16
c. Pengeluaran negara dimasa pemerintahan Rasulullah.

Dari sisi pengeluaran negara catatan mengenai pengeluaran secara

rinci pada masa pemerintahan Rasulullah memang tidak tersedia, namun

tidak berarti menimbulkan kesimpulan bahwa sistem keuangan negara

yang ada pada waktu itu tidak berjalan dengan baik dan benar.

Dasar-dasar kebijakan fiskal menyangkut penentuan subjek dan

objek kewajiban membayar kharaj, zakat, usher, jizyah dan kafarat.

Bagitulah Rasulullah meletakkan dasar-dasar kebijakan fiskal yang

berlandaskan keadilan sejak masa awal pemerintahan islam.

Pengeluaran Negara dalam system pemerintahan islam digunakan

untuk:

 Penyebaran islam, untuk penyebaran islam Rosulullah mengirim

sahabat-sahabatnya keberbagai wilayah untuk menyampaikan

dakwah islamiah dan mengajak masyarakat setempat memeluk

islam. Para sahabat itu berangkat ketempat dengan biaya sendiri

sebagai perwujudan jihadfisabilillah, kadang dibiayai dengan dana

dari Baitul Mal.

 Pendidikan dan kebudayaan dan pengembangan ilmu pengetahuan

Rosulullah memberikan perhatian yang sangat besar terhadap

pendidikan dan pengajaran bagi setiap kaum muslimin dengan

memanfaatkan sumber daya yang ada.

 Pembangunan infrastruktur.

17
 Pembangunan armada perang dan hankam.

 Penyediaan layanan kesejahteraan social.

d. Baitul mal

Berikutnya dengan hal ini, Rasulullah merupakan kepala negara

yang pertama memperkenalkan konsep baru dibidang keuangan negara

pada abad ketujuh, yakni semua hasil pengumpulan negara harus

dikumpulkan terlebih dahulu dan kemudian dibelanjakan sesuai dengan

kebutuhan negara. Status harta hasil pengumpulan itu adalah milik negara

dan bukan milik individu. Tempat pengumpulan itu disebut dengan baitul

mal atau bendahara negara. Binatang-binatang yang merupakan harta

perbendaharaan negara tidak disimpan dibaitul mal.3

3
Nur chamid, jejak langkah sejarah pemikiran ekonomi islam, (yogyakarta: Pustaka pelajar, 2010)
hal, 35-58

18
BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan

Kehidupan Rasulullah dan masyarakat muslim dimasa beliau

adalah teladan yang paling baik implementasi islam, termasuk dalam

bidang ekonomi. Pada periode mekkah masyarakat muslim belum sempat

membangun perekonomian, sebab masa itu penuh dengan perjuangan

untuk mempertahankan diri dari intimidasi orang-orang quraisy. Barulah

pada periode madinah, Rasulullah memimpin sendiri membangun

masyarakat madinah sehingga menjadi masyarakat sejahtera dan beradab.

Meskipun perekonomian pada masa beliau relatif masih sederhana, tetapi

beliau telah menunjukkan prinsib-prinsib yang mendasar bai pengelolaan

ekonomi. Karakter umum dari perekonomian pada masa itu adalah

konmitmennya yang tinggi terhadap erika dan norma serta perhatiyannya

yang besar terhadap keadilan dan pemerataan kekayaan. Usaha-usaha

ekonomi harus dilakukan secara etis dalam bingkai syariah islam

sementara sumber daya ekonomi tida boleh menumpuk segelintir orang

melaikan harus berendar bagi kesajahteraan seluruh umat. Pasar

menduduki peranan penting sebagai makanisme ekonomi, tetapi

pemerintah dan masyarakat juga bertindak aktif dalam mewujudkan

kesahteraan dan menegakkan keadilan.

Dalam hal perekonomian Rosulallah telah mengajarkan transaksi-

transaksi perdagangan secara jujur, adil, dan tidak pernah membuat

19
pelanggannya mengeluh kecewa. Ia selalu menepati janji dan

mengantarkan barang dagangannya dengan standar dan kualitas sesuai

dengan permintaan pelanggan.

Adapun perkembangan pemikiran pada masa tersebut adalah

sebagai berikut :

a) Kebijakan fiskal pada masa Rasulullah

b) Unsur-unsur kebijakan fiskal pada masa Rasulullah

c) Pengeluaran negara dimasa Rasulullah

d) Baitul mal.

20
DAFTAR PUSTAKA

P3EI Universitas islam Indonesia dan BI, Ekonomi Islam, Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada,2008.

Azwar Karim, Adi Warman, Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam, Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2004.

Chamid, Nur, jejak langkah sejarah pemikiran ekonomi islam, (yogyakarta:

Pustaka pelajar, 2010)

21

Anda mungkin juga menyukai