PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu ekonomi Islam sebagai studi ilmu pengetahuan modern baru muncul pada
tahun 1970-an, tetapi pemikiran tentang ekonomi Islam telah muncul sejak Islam itu
diturunkan melalui Nabi Muhammad Saw. Karena rujukan utama pemikiran ekonomi Islami
adalah Al Quran dan Hadis maka pemikiran ekonomi ini munculnya juga bersamaan dengan
diturunkan Al Quran dan masa kehidupan Rasulullah Saw pada abad akhir 6 M hingga awal
abad 7 M. Setelah masa tersebut banyak sarjana muslim yang memberikan kontribusi karya
pemikiran ekonomi.
Karya- karya mereka sangat berbobot, yaitu memiliki dasar argumentasi relijius dan
sekaligus intelektual yang kuat serta kebanyakan didukung oleh fakta empiris pada waktu
itu. Banyak diantaranya juga sangat futuristik dimana pemikir- pemikir Barat baru
mengkajinya ratusan abad kemudian. Pemikiran ekonomi dikalangan pemikir muslim
banyak mengisi khasanah pemikiran ekonomi dunia pada masa dimana Barat masih dalam
kegelapan (dark age). Pada masa tersebut dunia Islam justru mengalami puncak kejayaan
dalam berbagai bidang.
B. Tujuan
1. Mengetahui Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam
2. Mengetahui tokoh-tokoh sejarah yang berpemikiran Ekonomi Islam
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Pengeluaran Negara
4
menawarkan keseimbangan literatur sintesis dalam ekonomi Islam kontemporer.
Membaca buku ini akan menjadi tantangan intelektual sehat bagi ekonom barat. “
(September 1993, hal. 1350).
Profesor Timur Kuran dari Universitas South Carolina, mereview buku ini
dalam Journal of Economic Literature untuk American Economic Assosiation.
Buku ini menonjol sebagai eksposisi yang jelas dari keterbukaan pasar Ekonomi
Islam. Kritiknya terhadap sistim ekonomi yang ada secara tidak biasa diungkap
dengan pintar dan mempunyai dokumentasi yang baik. Chapra, menurutnya telah
membaca banyak tentang kapitalisme dan sosialisme sehingga kritiknya
berbobot. Dan, Profesor Kuran merekomendasikan buku ini sebagai panduan
sempurna dalam pemahaman ekonomi Islam.
Disamping itu, ada buku-buku karya Umer Chapra yang lainnya, seperti
Islam dan Tantangan Ekonomi, Islam dan Pembangunan Ekonomi, Masa Depan
Ekonomi: Sebuah Perspektif Islam. Sementara artikel yang pernah ditulis Umer
Chapra antara lain:
Monetary management in an Islamic economy, New Horizon, London, 1994.
Islam and the international debt problem, Journal of Islamic Studies, 1992.
The role of islamic banks in non-muslims countries. Journal Institute of
Muslim Minority Affair, 1992.
The need for a new Economic System, Review of Islamic Economics/
Mahallath Buhuth al-Iqtishad al-Islami, 1991.
The Prohibition of Riba in Islam: an Evaluation of Some Objections,
American Journal of Islamic Studies, 1984.
2. Fazlur Rahman
Fazlur Rahman dilahirkan pada tanggal 21 September 1919, ketika anak Benua
Indo Pakistan masih belum terpecah ke dalam dua negara merdeka, di sebuah daerah
yang kini terletak d Barat Laut Pakistan. Anak benua ini sendiri terkenal dengan
sejumlah tokoh dan pemikir liberalnya, seperti Syah Waliyullah al-Dahlawi, Sir
Sayyid Ahmad Khan, Amir ‘Ali, dan Muhammad Iqbal. Rahman terlahir dalam
keluarga Malak di wilayah Hazara di perbatasan India. Akar-akar keagamaan
keluarganya dapat dilacak pada ajaran-ajaran perguruan Deoband yang mempunyai
pengaruh luas di Anak Benua India. Dengan latar belakang semacam ini, sekaligus
persinggungannya dengan sejumlah pemikir liberal di atas, tidak mengherankan jika
Rahman kemudian berkembang menjadi seorang pemikir liberal dan radikal dalam
peta pembaharuan Islam.
Sepanjang karir intelektualnya, Fazlur Rahman telah menghasilkan lima buah
buku selain disertasi doktoralnya, dan tidak kurang dari 50 artikel yang dimuat di
beberapa jurnal internasional. Namun dalam penelitian ini hanya akan ditelusuri
karya-karya yang berupa buku dan akan diberi ulasan secara singkat.
Adapun buku-buku tersebut antara lain:
a. Prophecy in Islam: Philosopy and Ortodoxy.
5
Buku ini merupakan karya Fazlur Rahman sewaktu menjadi staf pengajar
di Durhan University Inggris, dan diterbitkan ketika ia menjadi dosen di Mc Gill
University Canada, 1958. Penulisan ini merupakan hasil dari pergulatan pemikira
filsafat Islam Fazlur Rahman dan juga dilatarbelakangi oleh realitas bahwa
sarjana muslim modern masih kurang menaruh minat terhadap masalah doktrin
kenabian. Karya ini adalah sajian dan ajakan Fazlur Rahman terhadap kalangan
intelektual muslim untuk berfikir secara rasional tentang kajian religio-filosofis
Islam.
b. Islamic Methodology in History.
Buku ini diterbitkan di Pakistan oleh Central Islamic Research
Institution (Lembaga Pusat Kajian Islam), 1965. Buku ini telah diterjemahkan ke
dalam bahasa Indonesia oleh Anas Mahyudin, dengan judulMembuka Pintu
Ijtihad, yang diterbitkan oleh Penerbit Pustaka. Secara garis besar buku ini
mengkaji tentang prinsip pokok metodologi pemikiran Islam yakni prinsip harus
kembali kepada al-Qur’an dan as-Sunnah, yang mana kembali kepada kedua
sumber itu, ia memiliki konsep tersendiri dalam memaknainya yang berbeda
dengan kebanyakan intelektual muslim lainnya.
Selain itu, karya tersebut juga mengkaji secara mendalam tentang
konsep ijma, dan ijtihad. Ijtihadini juga dikaitkan dengan meminjam istilah
Arkoun “sistem nalar Islami” yang harus ada dalam sebuah proses pendidikan.
Dalam buku tersebut sistem nalar Islam kalangan intelektual muslim, dan sistem
pendidikan Islam selama ini banyak mendapat kritik dan masukan yang ideal
tentang proses pendidikan Islam.
3. M. Abdul Manan
Abdul Manan ketika menjelaskan pengertian ekonomi Islam menyebutkan
“Islamic economics is a social science which studies the economics problems of a
people imbued with the values of islam”. Dimana menurut beliau ilmu ekonomi
Islam adalah ilmu pengetahuan sosial yang mempelajari masalah-masalah ekonomi
masyarakat yang diilhami oleh nilai-nilai Islam.
Dalam bukunya yang sudah di terjemahkan dalam bahasa Indonesia dengan
judul “Teori dan Praktek Ekonomi Islam”, Abdul Mannan telah memaparkan hampir
seluruh aspek ekonomi Islam secara utuh dan rinci. Mannan benar-benar ingin
membangun sebuah ekonomi Islam mulai dari kerangka paradigma teorinya, aspek
individu, kelembagaan sampai ke tingkat negara.
Dalam persoalan pertumbuhan ekonomi, Mannan berpendapat bahwa
persoalan-persoalan yang berkaitan dalam masalah produksi harus diselesaikan dan
dipastikan status hukumnya. Beberapa masalah yang pokok yang berkaitan dengan
faktor produksi yang harus tuntas penyelesaiannya adalah menyangkut: sistem
penguasaan tanah dalam, kebijakan tentang kependudukan dan hubungan industrial.
Ketiga hal itu dianggap penting dan menentukan dalam kaitannya dengan produksi
dalam ekonomi Islam, sedangkan kapitalisme maupun sosialisme telah dianggap
gagal dalam menyelesaikan persoalan itu.
6
Dalam persoalan penguasaan tanah, menurut Mannan, Islam telah menekankan
bahwa tanah harus dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kepentingan
masyarakat, karena itu pemilikan dan penguasaan atas tanah untuk keuntungan
segelintir orang (feodalisme) bertentangan dengan Islam, demikian juga pada sistem
zamindari yang pada hakikatnya melakukan pembagian tanah secara merata pada
semua penggarap tanah adalah bertentangan dengan Islam. Untuk mengindari hal itu,
Islam menekankan arti pentingnya penggarapan tanah pada pemiliknya sendiri. Jika
tidak mampu menggarapnya, harus diberikan kepada orang lain yang mampu
menggarapnya serta melarang untuk menyewakannya pada orang lain. Jika seseorang
tidak mampu menggarap tanahnya maka hak pemilikannya hanya sebatas maksimal
tiga tahun
4. Monzair Al Qaf
Monzer Kahf (selanjutnya dibaca : Kahf) dilahirkan di Damaskus, Syria, pada
tahun 1940.Kahf adalah orang pertama yang mencoba mengaktualisasikan
penggunaan institusi distribusi Islam (zakat,sedekah) terhadap agregat ekonomi,
pendapatan, konsumsi, simpanan dan investasi. Kahf menerima gelar B.A (setara S1)
di bidang Bisnis dari universitas Damaskus pada tahun 1962 serta memperoleh
penghargaan langsung dari presiden Syria sebagai lulusan terbaik. Pada tahun 1975,
Kahf meraih gelar Ph.D untuk ilmu ekonomi spesialisasi ekonomi International
dariUniversity of Utah, Salt Lake City, USA. Selain itu, Khaf juga pernah mengikuti
kuliah informal yaitu, training and knowledge of Islamic Jurisprudence (Fiqh) and
Islamic Studies di Syria. Sejak tahun 1968, ia telah menjadi akuntan publik yang
bersertifikat.
Monzer Al- Khaf merupakan seorang penulis yang produktif dalam menghasilkan
pemikiran-pemikiran di bidang ekonomi, keuangan, bisnis, fiqh dan hukum
dengan dwi bahasa, yaitu Arab dan Inggris. Yang paling utama dan terpenting dari
pemikiran Khaf adalah pandangannya terhadap ekonomi sebagai bagian tertentu
dari agama. Karena baginya, agama denagan pengertian yang diharapkan pada
kepercayaan dan perilaku manusia, perilaku ekonomi pastinya menjadi salah satu
dari aspek agama.
Islamic man diartikan sebagai seseorang yang ingin mengikuti aturan-aturan yang
telah ditetapkan oleh syariah, walaupun dia muslim atau non muslim.
Dalam sistem ekonomi baik itu dalam proses produksi maupun distribusi tidak
dapat dipisahkan dari sudut pandang agama, karena hal ini sangat berkaitan erat
bahkan saling melengkapi dalam menjalankan suatu sistem ekonomi.
Konsep zakat Khaf tidak jauh beda dengan pandangan para ahli, yang mana zakat
merupakan kewajiban bagi setiap orang islam, dan merupakan salah satu ciri
ekonomi Islam. Begitupun pandangannya tentang riba yang merupakan sesuatu
yang tidak diperbolehkan oleh agama.
Konsep kepemilikan memiliki arti bahwa segala sesuatunya hanya semata-mata
mutlak milik Allah swt, adapaun yang kita miliki sekarang ini hany aberupa
titipan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ekonomi Islam pada dasarnya muncul pertama kali bersamaan dengan lahirnya ajaran
Islam pada abad ke-7 karena ajaran Islam tidak hanya memberikan panduan ritual, namun
juga dalam kehidupan bermasyarakat termasuk dalam aktivitas ekonomi.
Sejarah ekonomi Islam bersumber pada dari ide dan praktek ekonomi yang dilakukan
oleh Rasulullah Saw dan para sahabatnya serta pengikut-pengikutnya sepanjang zaman.
Yakni praktek dan sistem ekonomi dan keuangan negara sesuai dengan ketentuan Alquran,
yang menjunjung tinggi etika dan moral yang syar’i. Hal itulah yang membedakan antara
sistem ekonomi Islam dengan sistem ekonomi sebelum datangnya islam, yaitu sistem yang
penuh dengan praktek ribawi.
B. Saran
Begitu luar biasanya pemikiran ekonomi para Cendikiawan Islam, itu semua ternyata
mempengaruhi pemikiran ekonomi modern. Sayang, hanya segelintir yang mau jujur tentang
pengaruh ulama klasik kepada ekonomi Barat, yang lainnya lebih senang tidak jujur. Oleh
karena itu kita sebagai umat muslim jangan melupakan karya pemikiran cendikiawan
muslim terdahulu agar dunia tahu bahwa kontribusi umat muslim terhadap pemikiran
ekonomi sangat besar.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.coursehero.com/file/17299186/sejarah-pemikiran-islam/
http://www.academia.edu/30509313/Sejarah_Pemikiran_Ekonomi_Islam
http://magisterekois.blogspot.com/2013/06/pemikiran-ekonomi-dr-umer-chapra.html
http://syaifulkhaq.blogspot.com/2014/12/makalah-pemikiran-fazlurrahman.html
http://yuliasabilla.blogspot.com/2016/12/pemikir-ekonomi-islam-monzer-al-khaf.html