Anda di halaman 1dari 13

PEMIKIRAN EKONOMI AL-MAQRIZI

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah


“ Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam“

Dosen pengampu
Mushlih Candrakusuma, S.HI., M.E.,

Disusun oleh :
Yuyun eka saputri ( 22170086 )

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-NYA dan karunianya
kammi dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun tema pada makalah
ini adalah “PEMIKIRAN EKONOMI AL-MAQRIZI “
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
mata kuliah Lembaga keuangan syariah . Pak Mushlih yang telah memberikan tugas terhadap
kami. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dalam
pembuatan makalah ini.
Makalah ini jauh dari kata sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnyaa. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan
saran yang membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna dan
membantu menambah wawasan terhadap pembacanya

Ponorogo 25, November 2023

ii
DAFTAR ISI
Halaman judul................................................................................................... i
Kata pengantar.................................................................................................. ii
Daftar isi........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan masalah................................................................................. 1
C. Tujuan .................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Riwayat Al-Maqrizi.............................................................................. 2
B. Pemikiran aktivitas ekonomi Al-Maqrizi............................................. 2
C. Karya-karya Al-Maqrizi....................................................................... 8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pemikiran ekonomi Islam dimulai sejak Muhammad saw, dipilih sebagai utusan
(utusan Tuhan). Rasulullah SAW mengeluarkan sejumlah kebijakan mengenai
berbagai hal yang berkaitan dengan permasalahan kemasyarakatan, selain
permasalahan hukum (figh), politik (siyasah), dan permasalahan bisnis atau ekonomi
(muamalah). Permasalahan ekonomi umat menjadi perhatian Rasulullah SAW, karena
permasalahan ekonomi merupakan rukun iman yang wajib ditaati. Sebagaimana
diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah saw bersabda, “kemiskinan membuat manusia
menjadi kafir”. Jadi upaya pengentasan kemiskinan merupakan bagian dari kebijakan
sosial yang dikeluarkan Rasulullah SAW
Selanjutnya, kebijakan-kebijakan Rasulullah saw. menjadi pedoman oleh para
penggantinya Abu Bakar, Umar bin Khatab, Usman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib
dalam memutuskan masalah-masalah ekonomi. Al-Qur'an dan al-Hadis digunakan
sebagai dasar teori ekonomi yang dilakukan oleh para khalifah juga digunakan oleh
para pengikutnya dalam mengatur kehidupan perekonomian negara. Berbagai pemikir
ekonomi hadir dari masa ke masa
Hingga sampai pada pemikir ekonomi Al- Maqrizi, ada berbagai aktivitas ekonomi
yang di lakukan pada masanya, oleh karena itu pada pembahasan makalah ini, akan
membahas aktivitas apa saja pada masa pemikir ekonomi Al- Maqrizi
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Riwayat Al-Maqrizi ?
2. Bagaimana pemikiran aktivitas ekonomi Al-Maqrizi ?
3. Bagaimana karya-karya Al-Maqrizi ?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui Riwayat hidup Al-Maqrizi
2. Untuk mengetahui pemikiran aktivitas ekonomi Al-Maqrizi
3. Untuk mengetahui karya-karya Al-Maqrizi

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. RIWAYAT HIDUP
Nama lengkap Al-Maqrizi adalah Taqiyuddin Abu Al-Abbas Ammad bin Ali bin
Abdul Qadir Al-Husaini. Ia lahir di desa Barjuwam, Kairo, pada tahun 766 H
(1364-1365M). Keluarganya berasal dari Maqarizah, sebuah desa yang terletak
di kota Ba’labak. Oleh karena itu, ia cenderung dikenal Al-Maqrizi.
Beberapa riwayat Al- Maqrizi dalam ekonomi islam
1. Ketika berusia 22 tahun, Al-Maqrizi mulai terlibat dalam berbagai tugas
pemerintahan Dinasti Mamluk. Pada tahun 788 H (1386 M), Al-Maqrizi
memulai kiprahnya sebagai pegawai di Diwan Al-Insya, semacam sekretariat negara.
Kemudian, ia diangkat menjadi wakil Qadi pada kantor hakim agum mazhab
syafi’i
2. Pada tahun 791 H (1389 M), Sultan Barquq mengangkat Al-Maqrizi sebagai
muhtasibdi kairo.Jabatan itu diembannya selama dua tahun. Pada masa ini, Al-
Maqrizi mulai banyak bersentuhan dengan berbagai permasalahan pasar,
perdagangan, dan mudharabah, sehingga perhatiaannya terfokus pada harga-harga
yang berlaku, asal-usul uang, dan kaidah-kaidah timbangan
3. Pada tahun 811 H (1408 M), Al-Maqrizi sebagai pelaku administrasi wakaf
di Qalanisiyah, sambil bekerja di rumah sakit an-Nuri, Damaskus.
Setelah sekitar 10 tahun menetap di Damaskus, Al-Maqrizi kembali ke Kairo.
Sejak itu, ia mengundurkan diri sebagai pegawai pemerintah dan
menghabiskan waktunya dengan ilmu. Setelah menunaikan haji dan menetap
sementara di madinah. Lima tahun kemudian pulang ke kampung halaman, ia aktif
mengajar dan menulis, terutama sejarah Islam, hingga terkenal sebagai seorang
sejarahwan besar pada abad ke-9 Hijiriyah. Al-Maqrizi meninggal dunia di
Kairo pada tanggal 27 Ramadhan 845 H atau bertepatan dengan 9 februari 1442
1

B. PEMIKIRAN AL-MAQRIZI
Al -Maqrizi, berada pada fase kedua dalam sejarah pemikiran ekonomi islam. Sebuah
fase yang memiliki tanda melambatnya berbagai kegiatan intelektual yang inovatif
dalam dunia islam. Latar belakang kehidupan Al -Maqrizi yang bukan seorang filsuf
dan di dominasi aktivitas nya sebagai sejarahwan muslim sangat mempengaruhi corak
pemikirannya tentang ekonomi Ia senantiasa melihat persoalan dengan flash back
dan mencoba memotret apa adanya mengenai fenomena ekonomi suatu negara
dengan memfokuskan perhatiannya pada beberapa hal yang mempengaruhi naik-
turunnya suatu pemerintahan. Hal ini berarti bahwa pemikiran-pemikiran
ekonomi Al-Maqrizi cenderung positif, suatu hal yang unik dan menarik pada
fase kedua
Al-Maqrizi merupakan pemikir ekonomi Islam yang melakukan studi khusus
tentang uang dan inflasi. Fokus perhatian Al-Maqrizi terhadap dua aspek yang
dimasa pemerintahan Rasulullah dan Al-Khulafa Al-Rasyidun tidak

1
Fadilla, F. (2016). Pemikiran Ekonomi Al-Maqrizi. Islamic Banking: Jurnal Pemikiran Dan Pengembangan
Perbankan Syariah, 2(1), 35-50.

2
menimbulkan masalah ini, tampaknya dilatar belakangi oleh semakin banyaknya
penyimpangan nilai-nilai Islam, terutama dalam kedua aspek tersebut, yang
dilakukan oleh para kepala pemerintahan Bani Umayyah dan selanjutnya
Dengan berbekal pengalaman yang memadai sebagai muhtasib (pengawas pasar), Al-
Maqrizi membahas permasalahan inflasi dan peranan uang di dalamnya, sebuah
pembahasan yang sangat menakjubkan di masa itu karena mengkorelasikan dua
hal yang sangat jarang dilakukan oleh para pemikir muslim maupun Barat. Dalam
karyanya tersebut, Al-Maqrizi ingin membuktikan bahawa inflasi yang terjadi pada
periode 806-808H adalah berbeda dengan inflasi yang terjadi pada periode-periode
sebelumnya sepanjang sejarah Mesir
Pada masa hidupnya, Al- Maqrizi di kenal sebagai seorang yang mengkritik keras
kebijakan-kebijakan moneter yang di terapkan pemerintahan Bani Mamluk Burji,
karena di anggap menghancurkan perekonomian di Mesir. Karena perilaku yang
menyimpang dari ajaran-ajaran islam yang mengakibatkan krisis ekonomi semakin di
perburuk merebaknya wabah penyakit di Mesir beberapa waktu. Situasi tersebut yang
menginspirasi Al- Maqrizi untuk membuat karya-karya berbagai pandangannya
terhadap sebab- sebab krisis
Dalam pemikiran ekonomi islam yang lain, apabila di lihat, pemikir ekonomi terhadap
uang merupakan yang jarang di amati oleh para pemikir ekonomi islam. Selain Al-
Maqrizi, diantara sedikit pemikir muslim yang memiliki perhatian terhadap uang pada
masa ini adalah Al - Ghazali, Ibnu Taimiyah, Ibnu Qayyim dan Ibnu Khaldun. 2
Dengan demikian dikatakan bahwa Al -Maqrizi merupakan pemikir ekonomi islam
abad pertengahan yang terakhir mengamati permasalahan tersebut. Sekaligus
mengamati peristiwa inflasi yang melanda. Diantara pemikiran aktivitas Al-Maqrizi
tentang konsep uang dan inflasi adalah sebagai berikut :
1. Konsep uang
Sebagai seorang sejarahwan, Al-Maqrizi mengemukakan beberapa
pemikiran tentang uang melalui pengamatan sejarah mata uang yang
digunakan oleh umat manusia.Pemikirannya ini meliputi sejarah dan
fungsi uang, implikasi penciptaan mata uang buruk, dan daya beli uang
a. Sejarah dan fungsi uang
Bagi Al-Maqrizi, mata uang mempunyai peranan yang sangat penting
dalam kehidupan umat manusia karena, dengan menggunakan uang
manusia dapat memenuhi kebutuhan hidup serta memperlancar aktivitas
kehidupannya. Oleh karena itu, ia mengungkapkan sejarah
penggunaan mata uang oleh umat manusia, sejak masa dahulu kala
hingga hidupnya berada di bawah pemerintahan dinasti Mamluk
Menurut maqrizi uang telah hadir sebelum maupun setelah kedatangan
islam, mata uang yang di pakai hanya terdiri emas dan perak
Al-Maqrizi menguraikan bahwa bangsa Arab jahiliyah menggunakan
dirham emas dan erak sebagai mata uang mereka yang di masing-masing
di ambil dari Romawi dan persia. Setelah islam datang, Rasulullah saw
menetapkan praktek muamalah yang menggunakan kedua mata uang
tersebut, penggunaan mata uang tersebut berlanjut tanpa ada perubahan

2
Fathurohman, I., Zumara, Z., Hariyono, H., Khalid, N., & Maulana, L. (2021). Sejarah Pemikiran Ekonomi
Islam Imam Al Maqrizi. Ad-Deenar: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, 5(01), 143-153.

3
hingga pada 18 H khalifah Umar bin Khattab menambah kan lafaz- lafaz
islam pada kedua mata uang tersebut
Selanjutnya perubahan yang sangat signifikan terhadap mata yang terjadi
pada 76 H. Khalifah Abdul Malik Ibn marwan melakukan reformasi dan
Dalam pandangan Al - Maqrizi, kekacauan terhadap kebijakan pencetakan
mata uang dirham campuran terlihat ketika pengaruh kaum mamluk
semakin kuat di kalangan istana. Pencetakan fulus mata uang yang terbuat
dari tembaga sebagai alat tukar terhadap barang-barang yang tidak
signifikan dengan rasio 48 fulus untuk setiap dirham nya
Pasca pemerintahan Sultan Al kamil, pencetakan mata uang tersebut masih
terus berlanjut. Kebijakan sepihak mulai diterapkan dengan meningkatkan
volume pencetakan fulus dan menetapkan rasio 24 fulus per dirham,
akibatnya rakyat menderita kerugian besar karena Barang-barang yang
dulu berharga 1/2 dirham sekarang menjadi 1 dirham. Aktivitas ini
semakin memburuk karena pencetakan fulus yang meluas pada masa
Sultan Al adil dan sultan al zahir yang mengakibatkan penurunan nilai
mata uang dan kelangkaan barang
Berbagai fakta sejarah tersebut, menurut Al-Maqrizi mengidentifikasikan
bahwa mata uang yang dapat diterima sebagai standar nilai baik menurut
hukum, logika, maupun tradisi hanya yang terdiri dari emas dan perak.
Oleh karena itu mata uang yang menggunakan bahan selain kedua logam
tersebut tidak layak di sebut dengan mata uang
Ia menyatakan bahwa keberadaan fulus tetap diperlukan sebagai alat tukar
terhadap barang-barang yang tidak signifikan dan untuk berbagai biaya
kebutuhan rumah tangga sehari-hari. Dengan kata lain, penggunaan fulus
hanya di izinkan dalam berbagai transaksi yang berskala kecil.
Walapun menekankan urgensi penggunaan kembali mata uang yang terdiri
dari emas dan eprak, al maqrizi menyadari bahwa uang bukan satu-satunya
faktor yang mempengaruhi kenaikan harga. Menurutnya penggunaan mata
uang emas dan perak tidak serta merta menghilangkan inflasi dalam
perekonomian karena inflasi juga terjadi akibat faktor alam dan tindakan
semena-semena dari penguasa mencetak dinar dan dirham islam.
Penggunaan mata uang ini berlanjut tanpa perubahan hingga pemerintah
terakhir khalifah Dinasti Abbasiyah
b. Implikasi penciptaan mata uang buruk
Al-Maqrizi menyatakan bahwa penciptaan mata uang dengan kualitas yang
buruk akan melenyapkan mata uang yang berkualitas baik
Jelas terlihat situasi moneter pada tahun 569 H. Pada masa pemerintahan
Sultan shahaluddin Al -ayyubi, mata uang yang dicetak mempunyai
kualitas yang rendah di bandingkan dengan mata uang yang telah beredar.
Dalam kondisi seperti itu kebanyakan masyarakat menyimpan mata uang
yang berkualitas baik dan meleburnya menjadi perhiasan serta
mengedarkan mata uang buruk ke peredaran.
Menurut Al-Maqrizi hal tersebut juga tidak terlepas dari pengaruh
penguasa-penguasa dan dinasti yang menerapkan kebijakan yang berbeda
setiap pencetakan bentuk serta nilai dirham dan dinar. Dalam kasus lain

4
terdapat perubahan tambahan apda komposisi logam yang membentuk
dinar dan dirham. Konsekuensinya terjadi ketidakseimbangan dalam
kehidupan ekonomi ketika persediaan logam bahan mata uang tidak
mencukupi untuk memproduksi sejumlah unit mata uang
c. Konsep daya beli uang
Menurut Al-Maqrizi, pencetakan mata uang harus disertai dengan
perhatian yang lebih besar dari pemerintah untuk menggunakan uang
tersebut dalam bisnis selanjutnya. Pengabaian terhadap hal ini, sehingga
terjadi peningkatan yang tidak seimbang dalam pencetakan uang
dengan aktivitas produksi dapat menyebabkan daya beli rill uang
mengalami penurunan.3
2. Teori inflasi
Dengan memberikan fakta yang terjadi di Mesir bencana kelaparan yang
pernah terjadi. Al-Maqrizi menyatakan bahwa peristiwa inflasi merupakan
sebuah fenomena alam yang menimpa kehidupan seluruh masyarakat
diseluruh dunia sejak dulu hingga sekarang. Menurutnya inflasi terjadi karena
harga-harga secara umum mengalami kenaikan dan berlangsung terus-
menerus. Persediaan barangdan jasa mengalami kelangkaan dan konsumen
sangat membutuhkannya, yang mana harus mengeluarkan lebih banyak uang
untuk sejumlah barang dan jasa
Dalam uraian berikutnya Al-Maqrizi membahas permasalahan inflasi secara
detail. Ia mendefinisikan inflasi berdasarkan faktor penyebabnya ada dua hal,
yaitu inflasi disebabkan faktor alamiah dan inflasi yang di sebabkan oleh
kesalahan manusia, diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Inflasi alamiah
Menurut Al-Maqrizi ketika suatu bencana alam terjadi, berbagai bahan
makanan dan hasil bumi lainnya mengalami penurunan dan terjadi
kelangkaan, di sisi lain yang sifatnya sangat signifikan dalam kehidupan,
permintaan terhadap berbagai barang itu mengalami peningkatan. Harga-
harga naik tinggi jauh melebihi daya beli masyarakat. Hal ini berimplikasi
terhadap kenaikan harga berbagai jenis barang dan jasa. Yang
menyebabkan ekonomi mengalami kemacetan yang pada akhirnya
menimbulkan bencana kelaparan, dan kematian di kalangan masyarakat,
keadaan yang sedemikian memaksa rakyat untuk menekan pemerintah
agar segera memperhatikan keadaan mereka untuk menyelesaikan bencana
tersebut, pemerintah mengeluarkan sejumlah besar dana yang
mengakibatkan perbendaharaan negara mengalami penurunan karena di
sisi lain pemerintah tidak memperoleh pemasokan berarti
Dalam aspek ekonomi, politik, maupun sosial menjadi tidak stabil yang
kemudian menyebabkan keruntuhan sebuah pemerintahan
Al-Maqrizi berpendapat bahwa sekalipun bencana telah berlalu, kenaikan
harga-harga tetap berlangsung, hal ini karena implikasi dari bencana alam
sebelumnya yang mengakibatkan aktivitas ekonomi terutama di sektor
produksi mengalami kemacetan. Ketika situasi telah normal persediaan
3
Awaluddin, A. (2017). Inflasi Dalam Prespektif Islam (Analisis Terhadap Pemikiran Al-Maqrizi). JURIS
(Jurnal Ilmiah Syariah), 16(2), 197-217

5
barang-barang yang signifikan, seperti benih padi tetap langka, sedangkan
permintaan terhadapnya meningkat tajam, akibatnya harga. Barang-barang
tersebut mengalami kenaikan yang kemudian diikuti kenaikan harga
berbagai jenis barang dan jasa lainnya, termasuk upah dan gaji pekerja
b. Inflasi karena kesalahan manusia
Selain faktor alam, Al-Maqrizi menyatakan bahwa inflasi dapat terjadi
akibat kesalahan manusia. Diantara inflasi tersebut adalah sebagai
berikut
 Korupsi dan administrasi yang buruk
Al-Maqrizi menyatakan bahwa pengangkatan para pejabat
pemerintahan yang berdasarkan pemberian suap. Mereka rela
mengadaikan seluruh harta nya sebagai jalan untuk meraih jabatan
yang di inginkan serta kebutuhan sehari-hari sebagai pejabat, kondisi
dimana mempengaruhi moral dan efisiensi administrasi sipil dan
militer. Ketika berkuasa, pejabat tersebut menyalahkan gunakan
kekuasan untuk meraih kepentingan pribadi. Mereka berusaha
mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya dengan menghalalkan
segala cara,dengan hal seperti itu membuat rakyat yang terpaksa harus
meninggalkan kampung halamannya karena ketidakadilan para pejabat
tersebut, akibatnya terjadi penurunan terhadap jumlah penduduk dan
tenaga kerja serta hasil-hasil produksi yang sangat berimplikasi
terhadap penurunan penerimaan pajak dan pendapatan negara
 Pajak yang berlebihan
Menurut Al-Maqrizi, akibat para pejabat yang melakukan korupsi
dalam suatu pemerintahan pengeluaran negara mengalami peningkatan
yang sangat drastis. Akibatnya mereka menerapkan sistem perpajakan
yang menindas rakyat dengan memberlakukan berbagai pajak yang
baru serta menaikan pajak yang sudah ada. Hal tersebut mempengaruhi
kondisi para petani yang merupakan kelompok mayoritas dalam
masyarakat. Para pemilik tanah akan melimpahkan beban pajak kepada
para petani melalui peningkatan biaya sewa tanah, karena tertarik
dengan hasil pajak yang sangat menjajikan, tekanan para pejabat dan
pemilik tanah terhadap para petani menjadi lebih besar. Frekuensi
berbagai pajak dan pekerjaaan-pekerjaan yang serupa semakin
meningkat Akibatnya, biaya-biaya penggarapan tanah, penaburan
benih, pemungutan hasil panen dan sebagainya meningkat. Jadi panen
padi yang di hasilkan pada kondisi ini membutuhkan biaya yang lebih
besar. Kenaikan seperti benih padi hampir mustahil jika mengalami
penurunan karena sebagian besar di miliki oleh para pejabat yang
sangat haus kekayaan. Akibatnya para petani kehilangan motivasi
untuk bekerja dan memproduksi. Mereka lebih memilih meninggalkan
tempat dan pekerjaan nya. Dengan begitu terjadi penurunan tenaga
kerja dan peningkatan lahan yang tidak di tanami yang akan sangat
mempengaruhi tingkat hasil produksi dan pada akhirnya menimbulkan
kelangkaan bahan makanan serta meningkatkan harga-harga
 Peningkatan sirkulasi mata uang fulus

6
Pada awalnya uang fulus yang mempunyai nilai jauh lebih kecil
dibandingkan dengan nilai nominalnya di cetak sebagai alat transaksi
untuk memenuy kebutuhan hidup sehari-hari yang tidak signifikan.
Oleh sebab itu jumlah mata uang ini hanya sedikit dalam peredaran.
Ketika terjadi defisit anggaran sebagai akibat perilaku buruk para
pejabat yang menghabiskan uang negara untuk berbagai kepentingan
lainya, pemerintah melakukan pencetakan mata uang fulus secara
besar-besaran
Menurut Al-Maqrizi kegiatan tersebut semakin luas pada saat ambisi
pemerintah untuk memperoleh keuntungan yang besar dari pencetakan
mata uang yang tidak membutuhkan biaya produksi tinggi. Sebagai
penguasa mereka mengeluarkan perintah yang memaksa rakyat untuk
menggunakan mata uang itu. Jumlah fulus yang dominan di peredaran
sehingga fulus menjadi mata uang yang dominan
Al-Maqrizi mengemukakan bahwa kebijakan pemerintah tersebut
berimplikasi terhadap keberadaan mata uang lainnya, seiring dengan
keuntungan yang diperoleh dari fulus, pemerintah menghentikan
pencetakan perak sebagai mata uang. Bahkan sejumlah dirham yang
dimiliki masyarakat di lebur menjadi perhiasan, akibatnya mata uang
dirham mengalami kelangkaan dan menghilang dari peredaran,
sementara itu mata uang dinar masih di peredaran walapun di miliki
hanya segelintir orang
Keadaan menempatkan fulus sebagai standar nilai bagi sebagian besar
barang dan jasa. Menurut Al-Maqrizi, sangat mempengaruhi
penurunan nilai mata uang secara drastis,. Akibatnya yang tidak lagi
bernilai dan harga-harga membumbung tinggi yang pada akhirnya
menyebabkan kelangkaan
Berdasarkan pemaparan pemikiran Al-Maqrizi tentang ekonomi
tersebut di atas dapat diringkaskan sebagai berikut:
 Al-Maqrizi melakukan studi khusus tentang uang dan kenaikan
harga yang terjadi secara periodik dalam keadaan kelaparan
dan kekeringan
 Menurut Al-Maqrizi, penyebab utama inflasi: penyebab
alamiah (natural inflation) dan penyebab kesalahan manusia
(human-error inflation).
 Penyebab inflasi dari sisi kesalahan manusia: korupsi dan
administrasi, buruk, pajak berlebihan, serta kenaikan pasokan
mata uang fulus.
 Al-Maqrizi menegaskan bahwa uang emas dan perak
merupakan satu- satunya mata uang yang dapat dijadikan
standar nilai sesuai syariah.
 Menurut al-Maqrizi, fulus dapat diterima sebagai mata uang
jika dibatasi penggunaannya: hanya untuk keperluan
transaksi berskala kecil.4
4
Pangiuk, A. (2015). Inflasi pada Fenomena Sosial Ekonomi: Pandangan Al-Maqrizi. Kontekstualita: Jurnal
Penelitian Sosial Keagamaan, 30(2), 146342.

7
C. KARYA-KARYA AL-MAQRIZI
Selama hidupnya, Al-Maqrizi menulis berbagai bidang ilmu, terutama sejarah islam
Buku-buku nya memilik urgensi yang khas serta menguraikan berbagai macam ilmu
yang tidak terbatas. Al-Sayyal mengelompokkan buku-buku kecil tersebut menjadi
empat kategori di antaranya :
1. Buku yang membahas beberapa peristiwa sejarah islamumum, buku
yang pertama, seperti kitab Al-Niza’ wal Al-Takhashum fi ma baina
Bani Umayyah wa Bani Hasyim.
2. Buku yang belum terbahas oleh para sejarahwan lainnya, seperti
kitab Al-Ilmambin Akhbar man bi Ardh Al-Habasyah min muluk Al-
Islam.
3. Buku yang menguraikan biografi singkat para raja, seperti kitabTarajim
Muluk Al-Gharab dan kitab Al-Dzahab Al-Masbuk bi Dzikr Man
Hajja min Al-Khulafa wa Al-Muluk.
4. Buku yang mempelajari beberapa aspek ilmu murni atau sejarah
beberapa aspek sosial dan ekonomi di dunia Islam pada umumnya,
dan di Mesir pada khususnya, seperti kitab syudzur Al-‘Uqud fi Dzikr
Al-Nuqud, kitab Al-Akyal wa Al-Auzan Al-Syar’iyyah, kitab risalah fi
Al-Nuqud Islamiyag dankitab Ighatsah Al-Ummah bi Kasyf AL-
Ghummah

Sedangkan terhadap karya-karya Al-Maqrizi yang berbentuk buku


besar, Al-Sayyal membagi tiga kategori
1. Buku yang membahas tentang sejarah dunia, seperti kitab Al-
Khabar ‘an Al-Basyr.
2. Buku yang menjelaskan sejarah Islam umum, seperti kitab Al-Durar
Al-Mudhi’ah fi Tarikh Al-Daulah Al-Islamiyyah.
3. Buku yang menguraikan sejarah Mesir pada Islam, kitab Al-
Mawa’izh wa Al-I’tibar bi Dzikr Al-Khithath wa Al-Atsar, kitab
Itti’azh Al-Hunafa bi Dizkr Al-Aimmah Al-Fathimiyyin Al-
Muluk. 5

5
Fadilla, F. (2016). Pemikiran Ekonomi Al-Maqrizi. Islamic Banking: Jurnal Pemikiran Dan Pengembangan
Perbankan Syariah, 2(1), 35-50.

8
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Nama lengkap Al-Maqrizi adalah Taqiyuddin Abu Al-Abbas Ammad bin Ali bin
Abdul Qadir Al-Husaini. Ia lahir di desa Barjuwam, Kairo, pada tahun 766 H
(1364-1365M). Dia meruapakan salah seorang cendikiawan muslim yang
pemikirannya jarang dikemukakan oleh cendikiawan muslim yang lainnya. Al-
Maqrizi melakukan studi khusus mengenai uang dan inflasi. Menurut Al-Maqrizi
inflalsi terjadi karena dua hal yaitu faktor alamiah dan karena kesalahan manusia
Inflasi alamiah disebabkan karena faktor alam. Menurut Al-Maqrizi ketika suatu
bencana alam terjadi, berbagai bahan makanan dan hasil bumi lainnya
mengalami penurunan yang sangat drastis dan terjadi kelangkaan.Hal ini, sangat
berimplikasi terhadap kenaikan harga berbagai barang dan jasa
lainnya.Untuk menanggulangi bencana itu, pemerintah mengeluarkan sejumlah
besar dana yang mengakibatkan perbendaharaan negara mengalami penurunan
drastis karena, disisi lain, pemerintah tidak memperoleh pemasokan berarti.
Dengan kata lain pemerintah mengalami defisit anggaran dan negara, baik
secara politik, ekonomi, maupun sosial menjadi tidak stabil yang kemudian
menyebabkan keruntuhan sebuah pemerintahan
Faktor kedua penyebab inflasi adalah karena kesalahan manusia. Faktor tersebut
antara lain (1) korupsi dan administrasi yang buruk dari para penguasa, (2) Pejabat
yang banyak korup menyebabkan pengeluaran negara drastis naik sehingga
pemerintah menerapkan pajak yang berlebihan, (3) Peningkatan sirkulasi Mata
Uang Fulus. Uang yang pada awalnya merupakan dinar dan dirham kemudian
berubah menjadi fulus menyebabkan uang tidak lagi bernilai dan harga-harga
membumbung tinggi yang pada gilirannya menimbulkan kelangkaan bahan makanan.
Jika emas dan perak yangmenjadi mata uang maka nilainya akan tetap, tapi jika fulus
yang menjadi maka nilainya berubah sesuai dengan kondisi negara

9
DAFTAR PUSTAKA
Fadilla, F. (2016). Pemikiran Ekonomi Al-Maqrizi. Islamic Banking: Jurnal Pemikiran Dan Pengembangan
Perbankan Syariah, 2(1), 35-50.

Fathurohman, I., Zumara, Z., Hariyono, H., Khalid, N., & Maulana, L. (2021). Sejarah Pemikiran Ekonomi
Islam Imam Al Maqrizi. Ad-Deenar: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, 5(01), 143-153.

Awaluddin, A. (2017). Inflasi Dalam Prespektif Islam (Analisis Terhadap Pemikiran Al-Maqrizi).
JURIS (Jurnal Ilmiah Syariah), 16(2), 197-217
Pangiuk, A. (2015). Inflasi pada Fenomena Sosial Ekonomi: Pandangan Al-Maqrizi. Kontekstualita:
Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 30(2), 146342.

10

Anda mungkin juga menyukai