Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

SEJARAH PEMIKIRAN EKONOMI ISLAM MENURUT IBNU RUSH


DAN ABU YUSUF

Di Susun Oleh:
Nasywa Amalia putri : 2022 050102089
Hikmah Eka Febriani : 2022050102096
Rizwandi : 2022050102084
Trisnona Wati : 2022050102088
Reni Sri Widyastuti : 2022050102083

PRODI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya bagi Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Berkat
limpah karunia nikmatNya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Menurut Ibnu Rush Dan Abu Yusuf:

Dalam proses penyusunannya tak lepas dari bantuan, arahan dan masukan dari
berbagai pihak. Untuk saya ucapkan banyak terima kasih atas segala
partisipasinya dalam menyelesaikan makalah ini.

Meski demikian, penulis menyadari masih banyak sekali kekurangan dan


kekeliruan di dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa
maupun isi. Sehingga penulis secara terbuka menerima segala kritik dan saran
positif dari pembaca.

Demikian apa yang dapat saya sampaikan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
untuk masyarakat umumnya, dan untuk saya sendiri khususnya.

Kendari, 13 April 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

Cover………………………………………………………….....................……

Kata Pengantar………………...……………..………………….....…………....

Daftar Isi……………………………………………...…......................………..

BAB I PENDAHULUAN……………………………….....................................

A. Latar
Belakang………………………………………….............................
B. Rumusan Masalah………………..................
………….....................................
C. Tujuan...........................…………………………………..................

BAB II PEMBAHASAN…………………….....…………………….................

Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Menurut Ibnu Rush Dan Abu Yusuf....

BAB III PENUTUP………………………….......................…………................

Kesimpulan...............................................……………….........………..…….....

Daftar Pustaka……………………………………………...................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakamg

Perekonomian pada masa Rasulullah ini adalah pada masa Madinah, sebab
pada masa Makkah penuh dengan perjuangan untuk mempertahankan diri dari
intimidasi kaum Quraisy. Karakter umum dari perekonomian ini adalah
komitmennya yang tinggi terhadap etika dan norma, serta perhatiannya yang
besar terhadap keadilan dan pemerataan kekayaan, Pasar menduduki peranan
penting sebagai mekanisme ekonomi, tetapi pemerintah dan masyarakat juga
bertindak aktif dalam mewujudkan kesejahteraan dan menegakkan keadilan.
Mata pencaharian mayoritas penduduk Madinah adalah berdagang. Kegiatan
ekonomi pasar relatif menonjol, di mana untuk menjaga mekanisme pasar
tetap berada dalam bingkai Islam Rasulullah mendirikan Al-Hisbah (institusi
yang bertugas sebagai pengawas pasar), Rasulullah juga membentuk Baitul
Maal, sebuah institusi yang bertindak sebagai pengelola keuangan negara.
Sampai tahun ke-4 hijrah pendapatan dan sumber daya negara masih sangat
kecil. Kekayaan pertama datang dari Banu Nadir, karena melanggar perjanjian
(plagam Madinah) dengan umat Islam sehingga mereka ditaklukkan dan
dipaksa meninggalkan kota. Wakaf Islam pertama adalah dari seorang Banu
Nadir yang masuk Islam dan memberikan tujuh kebunnya. Harta rampasan
perang (ghanimah) juga merupakan sumber pendapatan negara, meskipun
kontribusinya selama 10 tahun kepemimpinan Rasulullah tidak lebih dari 2%.
Zakat dan ushr merupakan sumber pendapatan pokok, terutama setelah tahun
ke-9 H di mana zakat mulai diwajibkan. Berbeda dengan sumber pandapatan
lain, zakat hanya boleh diberikan kepada pihak-pihak tertentu yang telah
digariskan dalam Alquran (QS. At-Taubah: 60).
Sumbangan terbesar dalam bidang Ekonomi banyak dimuat dalam karya
besarnya, Al-Muqadimmah, Beberapa prinsip dan falsafah ekonomi telah
difikirkannya, seperti keadilan (al-adl), hardworking, kerjasama (cooperation),
kesederhanaan (moderation), dan fairness. Ibnu Khaldun menekankan bahwa
keadilan adalah tulang punggung dan asas kekuatan sebuah ekonomi. Dalam
karyanya tersebut, disebutkan mengenai "rasa kebersamaan" yang akan
terbentuk dan menguat jika ada keadilan untuk menjamin adanya
kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan kewajiban bersama dan
pemerataan hasil pembangnan. Jika keadilan ini hilang, maka cenderung akan
menimbulkan ketidakpuasandiantra masyarakat, mengecilkan hati masyarakat,
dan berpengaruh buruk terhadap solidaritas masyarakat. Dan lebih jauh lagi
lagi, hal ini tidak hanya mempengaruhi motivasi masyarakat dalam bekerja
tapi juga akan melemahkan efisiensi, sikap inovatif, kewirausahaan dan
kualitas kebaikan yang lain sehingga pada akhirnya menyebabkan disintegrasi
dan kemunduran masyarakat.
Schumpeter (1954) menulis sebuah buku yang berjudul "History of Economic
Analysis", yang berisikan tentang pondasi dan pemikiran dasar ilmu ekonomi
dan perkembangannya. Dalam bukunya tersebut, ia menjelaskan sejarah
perkembangan ekonomi yang terjadi didunia. Hal yang menarik adalah setelah
akhir masa keemasan Graceo Roma di abad-8 Masehi, sangat sedikit sekali
ditemukan pemikiran dan teori ekonomi yang signifikan dihasilkan, bahkan
masa ini berjalan hingga abad ke-13 yang ditandai dengan masa St. Aquinas
(1225- 1274). Selama kurang lebih lima abad tersebut, tidak begitu banyak
teori ekonomi dan karya ekonomi yang dihasilkan oleh para pemikir barat>
Schumpeter menyebutnya sebagai "Great Gap" atau jurang yang besar
diantaranya, saat itu terjadi masa kegelapan (dark age) terhdap ilmu dan sains
di Eropa. Pengaruh gereja masih terasa kental membatasi para ahli dan
ilmuwan untuk menghasilkan karya ilmiah. Bahkan bila seseorang dapat
dianggap membelot dari ajaran Tuhan bila bertentangan dengannya dan
hukuman mati pun akan diberikan padanya.
Disisi dunia yang lain, dunia Islam mencapai masa keemasan,dimana banyak
ilmuwan muslim yang mulai menggali Kitab Suci Al-Qur'an dan referensi-
referensi lainnya, berhasil memberikan karya-karya ilmiah yang signifikan
mulai meliputi kedokteran, teknik, arsitektur, kimia, hukum, seni dan sastra,
sosial hingga ekonomi. Banyak ilmuwan muslim yang menulis, meneliti, dan
menghasilkan teori-teori ekonomi yang hasilnya hingga sekarang masih
relevan untuk dipelajari dan diterapkan. Karya-karya agung para ilmuwan
inilah yang menjadikan dunia Islam menjadi pusat kebudayaan dan
pengetahuan dunia selama kurang lebih 13 abad.

1.2 Rumusan Masalah


Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Menurut Ibnu Rush Dan Abu Yusuf
1.3 Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Menurut Ibnu Rush Dan Abu
Yusuf
BAB II

PEMBAHASAN

Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam Menurut Ibnu Rush Dan Abu Yusuf

Ibnu Rusyd (1198) Dikenal sebagai Aveorrus di Barat. Beliau adalah seorang
pemikir Islam yang banyak mempengaruhi pemikiran pemikir-pemikir dunia
terutama Barat. Beliau menghasilkan sebuah karya yang mengungkapkan sebuah
teori dengan memperkenalkan fungsi keempat dari uang ( Roger E Backhouse,
2002, "The Pinguin History of Economic"). Sebelumnya filsuf Yunani, Aristoteles
menyebutkan bahwa fungsi uang ada 3, yaitu sebagai alat tukar, alat mengukur
nilai dan sebagai cadangan untuk konsumsi di masa depan. Ibnu Rusyd
menambahkan fungsi keempat dari uang, yakni sebagi alat simpanan daya beli
dari konsumen, yang menekankan bahwa uang dapat digunakan kapan saja oleh
konsumen untuk membeli keperluan hidupnya.

Ibnu Rusyd juga membantah Aristoteles tentang teori nilai uang dimana nilainya
tidak boleh berubah-ubah. Ibnu Rusyd menyatakan bahwa uang tiu tidak boleh
berubah-ubah karena 2 alasa, yakni pertama uang berfungsi sebagai alat untuk
mengukur nilai, maka seperti Allah SWT Yang Maha Pengukur, Allah Tidak
Berubah-ubah, maka uangpun sebagai pengukur keadaan tidak boleh berubah.

Kedua uang berfungsi sebagai cadangan untuk konsumsi masa depan, maka
perubahan padanya sangatlah tidak adil. Dari kedua alasan tersebut maka
sesungguhnya nilai nominal uang itu harus sama dengan nilai intrinsiknya.

Abu Yusuf adalah seorang hakim dan sahabat Abu Hanifah. Beliau dikenal
dengan panggilan jabatannya al-Qadli (= hakim) Abu Yusuf Ya'qub Ibrahim dan
dikenal memiliki perhatian atas keuangan umum serta perhatian beliau pada peran
negara, pekerjaan umum, dan perkembangan pertanian. Beliau pun dikenal
sebagai penulis pertama buku perpajakan, yakni kitab al-Kharaj. Kitab ini,
sebagaimana dinyatakan dalam pengantarnya, ditulis atas permintaan dari
penguasa pada zamannya, yakni Khalifah Harun al-Rasyid, dengan tujuan untuk
menghindari kezaliman yang menimpa rakyatnya serta mendatangkan
kemaslahatan bagi penguasa. Oleh karena itu, buku ini mencakup pembahasan
sekitar jibayat al- kharaj, al-'usyur, al-shadaqat wa al-jawali (al-jizyah). Tulisan
Abu Yusuf ini mempertegas bahwa ilmu ekonomi adalah bagian tak terpisahkan
dari seni dan menejemen pemerintahan dalam rangka pelaksanaan amanat yang
dibebankan rakyat kepada pemerintah untuk mensejahterakan mereka. Dengan
kata lain, tema sentral pemikiran ekonominya menekankan pada tanggung jawab
penguasa untuk mensejahterakan rakyatnya. Beliau adalah peletak dasar prinsip-
prinsip perpajakan yang dikemudian hari "diambil" oleh para ahli ekonomi
sebagai canons of taxation

Abu Yusuf terkenal sebagai Qadi ( hakim ). Diantara kitab-kitab Abu Yusuf yang
paling terkenal adalah kitab Al-Kharaj. Kitab ini ditulis atas permintaan khalifah
Harun Ar-Rasyid untuk pedoman dalam menghimpun pemasukan atau pendapatan
negara dari kharaj, ushr, zakat, dan jizyah. Kitab ini dapat digolongkan sebagai
public finance dalam pengertian ekonomi modern.

Menurut Abu Yusuf, sistem ekonomi Islam menjelaskan prinsip mekanisme pasar
dengan memberikan kebebasan yang optimal bagi para pelaku di dalamnya yaitu
produsen dan konsumen. Jika karena suatu hal selain monopoli, penimbunan atau
aksi sepihak yang itdak wajar dari produsen terjadi karena kenaikan harga, maka
pemerintah tidak dapat melakukan intervensi dengan mematok harga. Penetuan
harga sepenuhnya harga sepenuhnya diperankan oleh kekuatan permintaan dan
penawaran dalam ekonomi.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Ibnu Rusyd (1198) Dikenal sebagai Aveorrus di Barat. Beliau adalah seorang
pemikir Islam yang banyak mempengaruhi pemikiran pemikir-pemikir dunia
terutama Barat. Beliau menghasilkan sebuah karya yang mengungkapkan sebuah
teori dengan memperkenalkan fungsi keempat dari uang ( Roger E Backhouse,
2002, "The Pinguin History of Economic"). Sebelumnya filsuf Yunani, Aristoteles
menyebutkan bahwa fungsi uang ada 3, yaitu sebagai alat tukar, alat mengukur
nilai dan sebagai cadangan untuk konsumsi di masa depan

Abu Yusuf terkenal sebagai Qadi ( hakim ). Diantara kitab-kitab Abu Yusuf yang
paling terkenal adalah kitab Al-Kharaj. Kitab ini ditulis atas permintaan khalifah
Harun Ar-Rasyid untuk pedoman dalam menghimpun pemasukan atau pendapatan
negara dari kharaj, ushr, zakat, dan jizyah. Kitab ini dapat digolongkan sebagai
public finance dalam pengertian ekonomi modern.

Menurut Abu Yusuf, sistem ekonomi Islam menjelaskan prinsip mekanisme pasar
dengan memberikan kebebasan yang optimal bagi para pelaku di dalamnya yaitu
produsen dan konsumen. Jika karena suatu hal selain monopoli, penimbunan atau
aksi sepihak yang itdak wajar dari produsen terjadi karena kenaikan harga, maka
pemerintah tidak dapat melakukan intervensi dengan mematok harga. Penetuan
harga sepenuhnya harga sepenuhnya diperankan oleh kekuatan permintaan dan
penawaran dalam ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA

https://jurnal.asy-syukriyyah.ac.id/index.php/Asy-Syukriyyah/article/
download/221/147

https://www.scribd.com/document/130854703/Sejarah-Pemikiran-Ekonomi-
Islam

http://www.pendidikanekonomi.com/2012/09/sejarah-pemikiran-ekonomi-
islam.html?m=1

https://jurnal.faiunwir.ac.id/index.php/Jurnal_Risalah/article/download/
94/59

Anda mungkin juga menyukai