Dosen Pengampu
Arohman, S.E., M.M
Disusun oleh :
Nama : M Fadhil Ar-Rasyid
Npm : 201930631072
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Aamiin.
M Fadhil Ar-Rasyid
ii
DAFTAR ISI
Judul Makalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. i
Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. ii
I. Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1
II. Pembahasan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 2
III. Penutup . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
III.I Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .5
iii
I. PENDAHULUAN
1
II. PEMBAHASAN
2
II.II Penghargaan Intrinsik Dan Ekstrinsik
Berdasarkan ketiga komponen yang dikemukakan di atas, maka seseorang
akan cenderung bertanya-tanya dalam setiap melakukan suatu tindakan.
Sesuatu yang diharapkan untuk diperoleh dinamakan sebagai penghargaan
atau rewards. Secara garis besar penghargaan dapat terbagi menjadi dua, yaitu
penghargaan intrinsik (intrinsic rewards) dan penghargaan ekstrinsik (extrinsic
rewards).
PENGHARGAAN INTRISIK. Adalah sesuatu yang dirasakan langsung
oleh dirinya melakukan sesuatu.
PENGHARGAAN EKSTRINSIK. Adalah sesuatu yangakan diterima oleh
seseorang dari lingkungan tempat dia bekerja dimana sesuatu yang akan
diperolehnya tersebut sesuai dengan harapannya. Penghargaan ini berupa
bonus,penghargaan dari pimpinan, adanya promosi dan lain sebagainya.
Kedua jenis penghargaan ini merupakan salah satu dasar dalam melakukan
manajemen sumber daya manusia.
Kontroversi muncul ketika kita dihadapkan pada kenyataan dalam praktik,
terutama yang terkait dengan penghargaan intrinsik dan ekstrinsik. Di satu sisi
penghargaan intrinsik merupakan faktor yang perlu dipelihara dalam diri para
pegawainya dan pekerja, karena dengan adanya motivasi yang tinggi, peningkatan
kepercayaan diri, kepuasan dalam melakukan pekerjaan dan lain sebagainya
(sebagai contoh dari penghargaan intrinsik) perusahaan tidak perlu bersusah payah
dalam memotivasi para pekerjanya, karena penghargaan intrinsik ini merupakan
sesuatu yang sifatnya internal dalam diri para pegawai atau pekerja.
Pada sisi inilah dinamika dari sebuah ilmu sosial dapat lebih kita pahami,
yaitu bahwa aplikasi ilmu sosial dalam praktik, termasuk ilmu manajemen tidak
dapat dipahami sebagai sesuatu yang bersifat eksakta, jika begini maka begitu dan
seterusnya. Apakah ilmu sosial pada kenyataannya akan terkait dengan faktor-
faktor sosial lainnya yang perlu dilibatkan. Kontroversi yang menyangkut
penghargaan intrinsic dan ekstrinsik ini tentunya akan lebih mudah dipahami
ketika kita mengkaji motivasi dari perspektif lainnya, diantaranya dari perspektif
kebutuhan sebagaimana yang telah diterangkan pada bagian sebelumnya, maupun
3
perspektif-perspektif lainnya. Sekali lagi, ilmu sosial akan lebih mudah dipahami
dan dijalani sekiranya faktor-faktor sosial lainnya perlu kita libatkan dalam kajian.
Jika para manajer memahami benar tingkat kepentingan dari model pengharapan
ini,maka beberapa hal yang perlu dilakukan dan dicatat oleh para manajer
sehubungan dengn operasional perusahaan yang terkait dengan penghargaan ini .
4
III. PENUTUP
III.I KESIMPULAN
5
DAFTAR PUSTAKA
1. http://fekonump012014.blogspot.com/2014/11/motivasi-dan-kepemimpinan.html
2. http://pribadiarifprathama.blogspot.com/2013/05/makalah-pengantar-manajemen-
motivasi_12.html
3. http://hiazatulfauziah13.blogspot.com/2015/06/pengantar-manajemen-motivasi-
dan.html