Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN

SURVEI HOME INDUSTRI PENJAHIT PAKAIAN


DISUSUN
OLEH
PRIYA AGATA : 1904300090
BUDI SYAHPUTRA : 1904300065
ILHAM FAUZI STR : 1904300071

PRODI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya.

Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW yang selalu
kita nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehar

fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai

tugas dari mata kuliah pengantar ilmu Ekonomi yang berjudul survey home industry penjahit pakaian.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat

kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca

untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian,

dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Medan 15 Desember 2019

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………......…………………i
DAFTAR ISI….………………………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN

Lata Belakang.…………………………………………………………………………1

Rumusanmasalah………………..……………………………………………………..1

Tujuan penelitian………………………………………………………………………1

BAB II HASIL DATA DAN PEMBAHASAN

1. Tabel Output……………………………………………………………………...........2
2. Tabel Input……………………………………………………………………..............2
3. Pembahasan……………………………………………………………………............2

BAB III PENUTUP

1. Kesimpulan………………………...…………………………………………………..5
2. Saran……………………………………………………………………………...…....5

BAB IV DAFTAR PUSTAKA


1.Daftar Pustaka…………...…………………………………………………………………...6

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan sektor usaha yang memiliki peranan penting
dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998
pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha
yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari
persaingan usaha yang tidak sehat”. UKM merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia. Jumlah
UKM di Indonesia sampai tahun 2011 adalah 52.000.000. UKM sangat berperan penting dalam
pertumbuhan ekonomi Indonesia dikarenakan menyumbang 60% dari PDB (Produk Domestik
Bruto) dan menyerap 97% tenaga kerja.
Salah satu usaha kecil dan menengah adalah industri konveksi. Perkembangan industri
konveksi di Indonesia sangat baik, bahkan sangat populer dengan istilah bisnis konveksi. Mengutip
artikel dari andalas clothing (www.andalasclothing.com, 10 Juli 2012), sebenarnya istilah bisnis
konveksi berawal dari bisnis garment. Dalam proses manufaktur garment terdapat suatu proses
mengubah kain, yang merupakan barang setengah jadi, menjadi pakaian siap pakai (barang jadi).
Proses mengubah material setengah jadi menjadi pakaian terdiri dari tiga bagian besar, yaitu
proses memotong (cutting) bahan baku kain sesuai dengan pola pakaian, proses menjahit (making)
sehingga menghasilkan sebuah produk pakaian, dan proses merapikan (trimming) seperti
merapikan 2 pakaian jadi dari sisa-sisa jahitan yang kurang rapi atau benang yang masih tertinggal
di dalam pakaian tersebut. Tiga proses inilah, yang dikenal dengan istilah CMT (cut, make, trim),
yang dikerjakan dalam industri konveksi.
1.2 Rumusan Masalah
2 Sejarah usaha rumahan penjahit pakaian milik pak Herman?
3 Berapa pengeluaran dan pemasukan usaha rumahan pak Herman ?
4 Bagaimana proses pemasaran pemasaran usaha rumahan pak Herman?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui modal usaha


2. Untuk mengetahui pengeluaran dan pemasukan usaha rumahan pak Herman
3. Untuk mengetahui proses pemasaran usaha rumahan pak Herman
BAB II
HASIL DATA DAN PEMBAHASAN

Tabel 1.1 Perhitungan Harga Pokok Produksi


NO Keterangan Kebutuhaan Per Biaya Per Satuan Jumlah (Rp)
Bulan (Rp)
1 Asiantek / Kain Lapis 88 meter 7.000/m 616.000
2 Biaya Listrik - - 150.000
3 Biaya Gaji Karyawan 11 Orang 10.000.000
4 Biaya Gaji Pembolong kancing 3 Orang 3.000.000
dan payet

Jumlah Biaya Produksi 13.766.000


Jumlah Produksi 100
HPP = Jumlah Biaya Produksi/Jumlah Produksi 137.660

Pada tabel 1 dapat dilihat bahwa Usaha Jahit Pakaian Rumah pak herman hanya mengakui
biaya bahan baku, biaya listrik, biaya gaji karyawan, Sedangkan dari hasil wawancara dan observasi
yang dilakukan penulis dalam menentukan harga pokok produksi dengan metode full costing
penulis dapat mengelompokkan biaya-biaya ke dalam beberapa macam pengeluaran biaya dan
pengeluaran hal yang didasarkan pada harga-harga riil dari apa yang sebenarnya terjadi di Usaha
Jahit Pakaian Rumah pak herman. Hal ini penting untuk memudahkan dalam perhitungan dan
mempermudah dalam fungsi pengawasan terhadap biaya-biaya tersebut.

1. Biaya Bahan Baku Langsung


Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam proses produksi dan menjadi bagian
utama dari produk yang dihasilkan. Pada Usaha Jahit Pakaian Rumah pak Herman yang menjadi
bahan bakunya adalah kain pelapis. Untuk kebutuhan bahan baku per bulan diuraikan pada table 2.
Tabel 1.2 Biaya Bahan Baku Usaha Jahit Pakaian Rumah pak Herman
Kebutuhan Perbulan Harga Satuan (M) Total Kebutuhan (Rp)
Asiantek/Kain Lapis 88 m 7.000 616.000,00

2
2. Tenaga Kerja Langsung
Perhitungan biaya tenaga kerja langsung diperoleh dari biaya yang dikeluarkan oleh
Usaha Jahit Pakaian Rumah pak Herman untuk tenaga kerja yang langsung berhubungan denga
proses produksi. Usaha Jahit Pakaian Rumah pak Herman saat ini mempekerjakan tenaga kerja
sebanyak 11 orang dengan masing-masing tugas. Biaya Tenaga kerja langsung dalam Usaha Jahit
Pakaian Rumah pak Herman terinci pada tabel 1.3

Tabel 1.3 Biaya Tenaga Kerja Langsung Usaha Jahit Pakaian Rumah pak Herman
NO Jumlah Jumlah Upah
Tenaga Upah/Pakian Produksi/Orang Bulanan
Kerja
1 Gaji Karyawan Borongan 4 Rp 100.000 8 Pakaian Rp 800.000
2 Gaji Karyawan Bulanan 7 Rp 100.000 - -
3 Menik 9 Pakaian Rp 900.000
4 Putri 10 Pakaian Rp1.000.000

3. Biaya Perlengkapan
Biaya perlengkapan sendiri merupakan biaya untuk mengadakan barag-barang yang
diperlukan sebagai perlengkapan untuk membuat suatu karya jadi atau karya yang dapat di
pasarkan. Untuk Usaha Jahit Pakaian Rumah pak Herman biaya perlengkapan dalam
perhitungannya dengan menghitung biaya penggunaannya. Biaya perlengkapan pada Usaha
Jahit Pakaian Rumah pak Herman dalam memproduksi pakaian dirincikan pada tabel 1.4
Tabel 1.4 Biaya Perlengkapan pada Usaha Jahit Pakian Rumah pak Herman
NO Jumlah Harga Harga Nilai Total Biaya
(Unit) Persatuan Perolehan Persediaan Pemakai
(Rp) (Rp) yang an/
tersisa (Rp) Produksi
(Rp)
1 Gunting 20 70.000 1.450.000 1.397.000 53.000

2 Kapur, Jarum,
Pentul, Peniti, 700.000 300.000 400.000
Hanger, Penggaris
Biaya 453.000
Produksi

4
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Penulis menyimpulkan bahwa usaha akan sukses jika kita mampu mempertahankan usaha
tersebut untuk tetap berdiri dan mengembangkan usaha tersebut. Jenis usaha di bidang jasa yaitu
melayani pelanggan sesuai jenis usaha yaitu jasa penjahitan pakaian bagi mereka yang membutuhkan
sesuai dengan keinginannya.

Saran
Saran bagi pengusaha adalah tingkatkanlah usaha tersebut kearah yang lebih baik. Tingkatkan
tenaga kerja yang ada dalam usaha tersebut. Adapun saran bagi pembaca pahamilah hakikat wirausaha
dan bewirausahalah untuk masa depan. Jika terdapat kekurangan di dalamnya mohon dimaklumi.

5
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

David, Fred R. 2009. Manajemen Stratejik. Jakarta: Gramedia.


Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Kuncoro, Mudrajad. 2006. Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif. Jakarta: Erlangga.
Rangkuti, Freddy. 2011. SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: Gramedia.
Sekaran, Uma. 2006. Research Methods For Business. Salemba Empat
Umar, Husein. 2001. Strategic Management in Action. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai