Anda di halaman 1dari 24

AKIDAH ISLAMIYAH

 KONTRAK PERKULIAHAN
 PENGENALAN MATERI
 DEFINISI AKIDAH ISLAMIYAH
 PENGANTAR PEMAHAMAN AKIDAH ISLAMIYAH
 ILMU NADHARI DAN DHARURY SERTA HUBUNGANNYA DG TAUHID
 FITRAH MANUSIA DAN HUBUNGANNYA DENGAN TAUHID
 TIPOLOGI SIFAT2 KEBERAGAMAAN
 AGAMA,WAHYU DAN AKAL
 ISLAM DAN AGAMA2 SAMAWI
 ISLAM DAN AGAMA2 ARDHI (BUMI)
 ALIRAN2 KEYAKINAN DALAM ISLAM
 AHLUSSUNNAH WAL JAMAAH
 KONSEP IMAN DAN ISLAM DAN BUKTI KEBENARANNYA
 RUKUN IMAN,DEFINISI,DALIL DAN PENJABARANNYA
 RUKUN ISLAM,DEFINISI DALIL DAN PENJABARANNYA.
AKIDAH ISLAMIYAH

 PENGERTIAN AQIDAH SECARA BAHASA (Etimologi)


 Aqidah (‫ )َاْلَعِقْيَد ُة‬: Bermakna:
 al-‘aqdu ( ‫ )اْلَع ْقُد‬yang berarti ikatan,
 at-tautsiiqu( ‫ )الَّتْو ِثْيُق‬yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat,
 al-ihkaamu ( ‫ )ْاِإل ْح َك اُم‬yang artinya mengokohkan (menetapkan),
 ar-rabthu biquw-wah (‫ )الَّرْبُط ِبُقَّوٍة‬yang berarti mengikat dengan kuat
 Aqidah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang mengambil keputusan. Sedang pengertian
aqidah dalam agama maksudnya adalah berkaitan dengan keyakinan bukan perbuatan. Seperti aqidah dengan
adanya Allah dan diutusnya Rasul.
 Pengertian Aqidah secara Istilah (Terminologi)
 Menurut Abdul Wahab al-Musairi :
 Aqidah adalah ketetapan (aksioma) yang tidak menerima adanya keraguan bagi yg meyakininya, dan aqidah itu
menerima pendapat akal dan logika. Sementara yang dimaksud aqidah dalam agama adalah apa yang dimaksud
dengan keyakinan selain perbuatan, seperti keyakinan terhadap wujud Allah, dan diutusnya Rasul. Aqidah
sebagaimana biasa terdiri dari beberapa rukun yang mendasari agama, jika hilang salah satunya akan merusak
 Menurut Hasan al-Banna
 ‫العقائد هي األمور التى يجب أن يصدق بها قلبك وتطمئن اليها نفسك وتكون يقينا عندك ال يمازجه ريب واليخالطه شك‬
 “Aqidah adalah beberapa perkara yang wajib diyakini keberadaannya oleh hatimu, mendatangkan
ketentraman jiwa, menjadi keyakinan yang tidak bercampur sedikitpun dengan keragu-raguan”
 Munurut Abu Bakar Jabir al-Jazairy
 ‫ قاطعا بوجودها وثبوتها‬,‫ ويثنى عليها صدره جازما بصحتها‬,‫ يعقد عليها اإلنسان قلبه‬,‫ والسمع والفطرة‬,‫العقيدة هي مجموعة من قضايا الحق البدهية المسلمة بالعقل‬
‫اليرى خالفها أنه يصح أو يكون أبدا‬
 “Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum (axioma) oleh manusia
berdasarkan akal, wahyu dan fithrah. (Kebenaran) itu dipatrikan oleh manusia di dalam hati serta diyakini
kesahihan dan kebenarannya secara pasti dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu”.
 Kesimpulan defenisi Aqidah:
 Aqidah merupakan aksioma (kebenaran yang dapat diterima secara umum)
 Berdasarkan al-Qur’an, sunnah dan akal
 Diyakini di dalam hati sehingga menjadi kuat dan kokoh.
 Tidak menerima keraguan bagi yang meyakininya
 Berdampak pada perbuatan
 Pengantar Pemahaman Aqidah
 Pembagian Ilmu: Nazhari dan dharuri
 Manusia Terlahir secara Fitrah
 Keyakinan Tidak boleh bercampur keraguan
 Mendatangkan ketentraman Jiwa
 Menolak hal yang berlawanan dengan keyakinan
 Keyakinan selaras dengan tingkat Pemahaman.
 Pembagian Ilmu: dharury dan ilmu nazhari
 1. ILMU DHARURI adalah:
 Pengetahuan tentang sesuatu yang bisa diketahui secara naluri, yang bisa diketahui tanpa penelitian dan tanpa
pengambilan dalil.
 Contoh:
 Pengetahuan bahwa api itu panas.
 2. ILMU NAZHARI adalah:
 Pengetahuan yang membutuhkan penelitian serta pengambilan dalil.
 Contoh:
 Ilmu tentang wajibnya niat ketika berwudhu.
 Hubungan ilmu Nazhari dan dharuri dg tauhid
 Bukti bukti adanya Allah
 1. kitab suci
 2. alam semesta
 3. manusia ;
 A. secara fisik
 B. secara psikis
 Korelasi dalil naqli,akal dg tauhid
 Segala hal yang telah dijelaskan secara jelas dan gamblang di dalam alqur’an dan hadist yang menjelaskan
tentang ada dan kuasanya Allah SWT adalah sumber dan pijakan utama dalam ilmu tauhid
 Segala yang nampak di alam nyata dan kemudian dipelajari secara seksama menjadi tambahan referensi bagi
manusia untuk menumkan Tuhannya (tauhid)
 Jika ada kontradiksi antara apa yang di tuangkan dalam sumber naqli dengan apa yang di fikirkan oleh akal
manusia maka yang harus di kedepankan adalah sumber naqli
 Akal harus dibungkus dengan sumber naqli dan bukan sebaliknya.
 FITRAH MANUSIA DAN HUBUNGANNYA DENGAN TAUHID

 Fitrah merupakan kecenderungan alamiah bawaan sejak lahir. Penciptaan terhadap sesuatu ada untuk pertama
kalinya dan struktur alamiah manusia sejak awal kelahirannya telah memiliki fitrah bawaan secara alamiah yakni
fitrah ketauhidan. Islam sebagai agama fitrah tidak hanya sesuai dengan naluri keberagamaan manusia tetapi
juga menunjang pertumbuhan dan perkembangan fitrahnya.
 Hal ini menjadikan eksistensinya utuh dengan kepribadiannya yang sempurna. Maka pendidikan posisinya sangat
strategis untuk mengembangkan, menjaga serta memelihara fitrah manusia supaya tidak menyimpang, sehingga
ia tetap atas fitrahnya yang suci sampai ia kembali menemui Rabbnya.
 konsep fitrah manusia dalam Al-Qur’an ialah beragama Tauhid (Islam, suci, murni). Atau suatu sifat yang
melekat pada suatu zat yang dapat tumbuh dan berkembang melalui potensi yang telah Allah Subhanahuwata’ala
anugrahkan kepada hambanya sesuai dengan nilai-nilai ilahiyah dan insaniyah. Serta manusia harus tetap atas
fitrah lurusnya yang telah ditetapkan oleh Allah Subhanahuwata’ala padanya,
 dan apabila manusia menyimpang dari fitrah tersebut maka manusia harus bertanggungjawab atas fitrah yang
telah diangurahkan oleh Allah Subhanahuwata’ala.
 pendidikan harus senantiasa menjaga dan memelihara al-fitrah (kesucian) manusia, serta mengembangkan
potensi-potensi yang telah Allah Subhanahuwata’ala anugrahkan kepada manusia melalui fitrahnya dalam rangka
untuk menunjang pelaksanaan fungsi kekhalifahannya di muka bumi.
 konsep al-fitrah manusia terhadap pendidikan Islam memiliki tuntunan agar pendidikan Islam diarahkan untuk
bertumpu pada Tauhid. Hal ini dimaksudkan untuk memperkuat hubungan yang mengikat manusia dengan Allah
Subhanahuwata’ala. karena tujuan tertinggi pendidikan Islam ialah mewujudkan manusia yang sempurna (insan
kamil).
 METODE MEMAHAMI ISLAM
 Secara garis besar ada 2 metode untuk memahami islam,yaitu METODE KOMPARASI DAN METODE SINTESIS.
 Metode Komparasi adalah memahami islam dengan berbagai aspeknya dan membandingkannya dengan agama
lainnya.
 Ali Syariati (1933-1977) menjelaskannya dengan ;
 1.Mengenal Allah dan membandingkanNYA dengan sesembahan agama lain.
 2.Mempelajari al-Qur’an dan membandingkannya dengan kitab samawi lainya.
 3.Mempelajari kepribadian Rosul dan membandingkannya dengan pembawa agama lain.
 4.Mempelajari tokoh Islam terkemuka dan membandingkannya dengan tokoh terkemuka agama lain
 Penelitian Islam menggunakan metode tersebut diharapkan menghasilkan pemahaman tentang Islam dengan
cara yang Obyektif dan utuh.
 Metode sintesis dalam memahami islam
 Metode sintesis adalah suatu cara memahami Islam dengan memadukan antara metode ilmiah dengan segala
cirinya yang rasional,obyektif,kritis,dengan metode teologis normatif.
 Metode ilmiah digunakan untuk memahami islam yang nampak dalam kenyataan empiris yang terjadi di tengah
masyarakat.
 Metode teologis normatif digunakan untuk memahami islam yang terkandung dalam kitab suci atau hadist Nabi.
 Hal ini didasarkan pada alasan bahwa Islam bersumber dari Allah Swt yang maha benar yang tentunya
berimplikasi bahwa Islam itu agama yang benar.Setelah itu dilanjutkan dengan melihat agama sebagai norma
ajaran yang berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan manusia yang secara umum diyakini sangat
ideal,melalui metode teologis normatif yang sgt tua usianya dapat dihasilkan keyakinan yang kokoh,kuat dan
militan pada islam,sedangkan dengan metode ilmiah yang tergolong muda usianya dapat dihasilkan
kemampuan menerapkanislam yang diyakininya dalam kenyataan hidup serta memberi jawaban terhadap
berbagai permasalahan yg dihadapi.
 Islam dan Agama-agama
 Dalam Studi keagamaan,sering dibedakan antara kata religion dan religiosity.
 Religion pada mulanya lebih berkonotasi sebagai kata kerja yg mencerminkan sikap keberagamaan atau
kesalehan hidup berdasarkan nilai-nilai ketuhanan.
 Dalam perkembangannya religion bergeser menjadi kata benda yg berarti himpunan doktrin,ajaran,serta
hukum2 yg diyakini sebagai perintah tuhan kepada manusia
 Proses pembakuan itu disebabkan melalui proses sistemisasi nilai dan semangat agama.
 Religiosity atau spritualitas mempunyai makna lebih mendalam dimana lebih menekankan pada substansi
nilai2 luhur keagamaan dan cenderung memalingkan diri dari formalisme keagamaan.
 Secara umum agama yang dianut oleh masyarakat secara umum atau khusus dapat diartikan dengan 2
pengertian diatas.
 Hubungan tauhid dengan ilmu pengetahuan
 Tauhid mempunyai arti hanya tunduk dan pasrah kepada Allah SWT
 alam harus tunduk dan dikuasai oleh manusia
 Menguasai alam berarti menguasai hukum alam
 Ilmu pengetahuan dan teknologi dikembangkan berdasarkan hukum alam.
 Tauhid mengajarkan kepada manusia agar menjadi orang-orang yang mengerti,pandai,maju agar bisa menjadi
kholifah di muka bumi
 Syirik berarti tunduk kepada selain Allah.
 Tunduk kepada selain Allah (alam)berarti manusia dikuasai oleh alam.
 Kehidupan yang ditundukkan oleh alam berarti kehidupan yang hampir identik dengan kebodohan,kemiskinan
dan keterbelakangan.
 Dengan demikian sumbangan Islam dalam kehidupan Manusia adalah terbentuknya suatu komunitas yang
berkecendrungan progresif,yaitu suatu komunitas yang dapat mengendalikan,memelihara,dan mengembangkan
kehidupan melalui pengembangan sains dan ilmu juga iman dan taqwa.
 Permasalahan2 agama
 Persoalan internal dalam agama yang terjadi akibat sikap agresif berlebihan sebagian pemeluk agama terhadap
pemeluk lainnya.
 Faham kemutlakan tuhan dan kesalahan pemahaman terhadap konsep pahala dan dosa.
 Naik turunnya dalam konstalasi peradaban,sehingga agama menjadi rawan ditunggangi untuk kepentingan
politik,ekonomi dan kultur kelompok2 tertentu atau pribadi.

 Tantangan-tantangan agama
 Dalam menghadapi persoalan kontenporer,yang ditandai disoreintasi nilai dan degradasi moralitas,agama
ditantang untuk tampil sebagai suara moral yang otentik
 Agama harus menghadapi kecendrungan pluralisme,mengolahnya dalam kerangka teologi baru dan
mewujudkannya dalam aksi-aksi kerjasama plural
 Agama tampil sebagai pelopor perlawanan terhadap segala bentuk penindasan dan ketidak adilan.
 Tipologi keberagamaan
 1.Eksklusivisme,yaitu pandangan yang paling benar adalah hanyalah agama yang dianutnya,agama lain
sesat,dan tidak berguna.
 2. Inklusivisme,yaitu pandangan bahwa diluar agama yang dipeluknya juga terdapat kebenaran walau tidak
seutuh dan sesempurna agama yang dianutnya.
 3.Pluralisme,yaitu pandangan bahwa setiap agama berdiri sejajar dengan segala kekurangan dan kelebihannya.

 4.Eklektivisme,yaitu sikap keberagamaan yang berusaha memilih dan mempertemukan berbagai segi ajaran
agama yang dipandang baik dan cocok untuk dirinya,sehingga format akhir dari sebuah agama menjadi
semacam Mozaik yang bersifat eklektik.
 5.Universalisme,yaitu pandangan bahwa pada dasarnya semua agama adalah satu dan sama,hanya faktor
historis-antropologis,agama kemudian tampil dalam format plural.
Islam dan agama-agama samawi
 Pengertian Agama Samawi
 Secara garis besar, para ahli membedakan agama menjadi dua macam, yaitu Agama
Samawi dan Agama Ardhi. Keduanya dibedakan berdasarkan sumber datangnya ajaran
agama tersebut.
 Agama Samawi atau Agama Langit adalah agama yang turun dari hadirat Tuhan.
 Maksudnya, agama berasal dari wahyu Tuhan yang disampaikan kepada para rasul-Nya
untuk diajarkan kepada umatnya masing-masing sebagai petunjuk kehidupan.
 Ada tiga agama yang termasuk Agama Samawi, yakni Yahudi, Nasrani, dan Islam. Ketiga
Agama Samawi tersebut menyampaikan pokok ajaran yang sama kepada umatnya, yaitu
keyakinan akan ke-Esaan Tuhan.
 Agama Samawi disebut sebagai agama yang paling tua karena telah diturunkan sejak
zaman Nabi Adam, asal muasal manusia, dan diteruskan kepada nabi-nabi setelahnya
hingga nabi terakhir, Nabi Muhammad SAW
 Ciri-ciri Agama Samawi
 Disampaikan oleh manusia yang dipilih Allah sebagai utusan-Nya.
 Dapat dengan pasti ditentukan kelahirannya.
 Tidak tumbuh dari masyarakat, tetapi diturunkan kepada masyarakat.
 Memiliki kitab suci yang diwariskan Rasul Tuhan dengan isi yang sudah pasti.
 Ajarannya serba tetap, meskipun tafsirnya dapat berubah sesuai dengan kecerdasan
dan kepekaan manusia.
 Ajarannya universal, yaitu berlaku bagi setiap manusia, masa, dan keagamaan.
 Memiliki konsep Ketuhanan Yang Maha Esa.
 Agama Islam, Kristen dan Yahudi memiliki pertalian satu sama lain.
 Agama Kristen muncul setelah Yahudi, sedangkan Islam datang sesudah Kristen
 Baik agama Yahudi, Kristen, maupun Islam, sama-sama mengakui bahwa manusia
berasal dari Adam dan Hawa. Namun demikian, menurut tradisi Kristen, manusia
menerima dosa warisan lantaran perbuatan kedua nenek moyang mereka tersebut.
Sementara, di dalam Islam tidak dikenal yang namanya dosa warisan. Setiap
manusia terlahir di bumi dalam keadaan suci bersih
 Meski berbeda satu sama lain dalam memandang sifat asal manusia tersebut, ketiga
agama samawi tersebut memiliki pesan kebajikan yang berlaku universal. Beberapa di
antaranya adalah kebaikan (kindness), keadilan (justice), perdamaian (peace), dan
masih banyak lagi
 Di dalam ajaran agama Yahudi dan Nasrani dikenal adanya ‘Sepuluh Perintah Allah’
atau biasa juga disebut dengan istilah Ten Commandments. Sesuai namanya, ajaran
tersebut memuat sepuluh kewajiban yang diembankan Tuhan kepada Bani Israil.
Antara lain berupa perintah untuk menyembah dan mengesakan Allah, menghormati
orang tua, serta kewajiban menjaga hari Sabat.
 Di samping itu, Ten Commandments juga memuat sejumlah larangan, yaitu tidak
boleh menyembah berhala, menghujat, membunuh, berzina, mencuri, berdusta, dan
merasa iri. Meski sama-sama mengakui kesepuluh perintah Tuhan itu, berbagai
kelompok sekte yang terdapat di kalangan Yahudi dan Nasrani memiliki per bedaan
pandangan dalam menafsirkan ajaran tersebut.
 Di dalam ajaran Islam sendiri, semua perintah Tuhan tersebut di atas tetap menjadi
kewajiban bagi setiap Muslim. Terutama perintah untuk mengesakan Allah—yang
merupakan fondasi paling penting dalam sistem keimanan seorang Muslim, itu betul-
betul ditegasakn di dalam surat al-Ikhlas
 Meskipun begitu, di dalam Islam tidak lagi dikenal istilah ‘sepuluh perintah’ seperti
yang terdapat di kalangan Yahudi dan Nasrani. Itu dikarenakan kewajiban dan
larangan yang difirmankan Allah SWT di dalam Alquran lebih terperinci lagi
jumlahnya. Oleh karena itulah, Alquran juga disebut sebagai penyempurna kitab-kitab
samawi sebelumnya
 Agama yahudi menempati posisi yang sangat penting dalam sejarah agama-agama.
Agama yahudi adalah agama monoteisme tertua. Agama yahudi memiliki peran yang
sangat besar dalam memberikan pengertian tentang kerakteristik agama-agama masa
silamdi timur dekat (Near East). Agama yahudi juga memiliki hubungan yang sangat
erat dengan agama Kristen dan islam. Disamping itu agama yahudi juga memiliki
peranan yang sangat penting untuk memahami sejarah bangsa yahudi dan mengetahui
gerakan zionis modern.penelitian deskriptif, penelitian sejarah, dan penelitian
eksperimental.Agama yahudi merupakan salah satu dari agama samawi (agama yang
berdasarkan wahyu Allah), agama ini telah ada sekitar 2000 tahun sebelum agama
islam turun. Orang islam cenderung mengartikan sebagai agama yang diturunkan
kepada Nabi Musa a.s. sebagai nabinya dan taurat sebagai kitabnya. Penganut agama
ini hanya dianut oleh sebagian kecil umat manusia yang jumlahnya tidak lebih dari
enam juta jiwa sebelum perang dunia II dan sekarang sudah menjadi sekitar belasan
juta jiwa. asal kata yahudi, diantaranya yang paling mendekati kebenaran adalah
bahwa kata yahud diambil dari kata haada yahuudu yang sama artinya dengan
raja’a yarji’u (kembali), agama yahudi dikenal dengan lebih dari satu nama, ada
tiga gelar yang disematkan pada mereka yaitu Ibri (al-Ibraniyyun), Israel, dan yahudi.
 Yahudi adalah agama monoteisme (percaya hanya ada satu Tuhan) tertua yang sudah
ada sejak sekitar 2.000 tahun lalu, sebelum Islam turun. Agama Yahudi merupakan
salah satu sati agama samawi atau agama yang berdasarkan wahyu Allah. Yahudi
berasal dari kata, yahud, yang diambil dari kata haada yahuudu, berarti kembali.
Konon, agama Yahudi dapat berkembang luas berkat peran Nabi Musa yang diberi
wahyu oleh Allah berupa agama Yahudi.
 Sejarah awal lahirnya agama Yahudi Sejarah lahirnya agama Yahudi tidak bisa
terlepas dari sejarah bangsa Yahudi itu sendiri. Pada 1900 SM, Ibrahim atau Abraham
bersama dengan para pengikutnya memutuskan untuk kabur dari Mesopotamia guna
menghindari tekanan dari penguasa zhalim, yaitu Raja Namrud. Lalu, orang-orang
yang melarikan diri ini disebut sebagai Ibrani, artinya orang yang menyebrang. Dalam
Kitab Taurat disebutkan, Ibrahim adalah orang Yahudi pertama yang disebut sebagai
ibri atau ibrani. Setelah Nabi Ibrahim wafat, kepemimpinan bangsa Ibrani dilanjutkan
oleh putranya, Ishaq. Selanjutnya, Ishaq digantikan oleh putranya yang bernama
Yaqub. Yaqub diberi gelar kehormatan yang disebut Israel. Artinya, hamba Allah yang
sangat taat. Yaqub diketahui memiliki 12 orang anak, yaitu Rubin, Simeon, Lewi,
Yehuda, Zebulon, Isakhar, Dan, Gad, Asyer, Naftali, Yusuf, dan Benyamin. Anak cucu
Yaqub inilah yang kemudian dikenal sebagai Bani Israel atau anak cucu Israel
 Ketika salah satu anak Yaqub, yaitu Yusuf, menjadi pejabat di pemerintahan Firaun
di Mesir, Bani Israel pun kemudian hijrah ke Mesir. Pada awalnya, Bani Israel
mendapat perlakuan baik dari raja setempat. Akan tetapi, pada masa kepemimpinan
Amnahotab II, kebaikan itu berubah menjadi sebuah kekejaman. Sebab, Amnahotab
II khawatir terhadap perkembangan Bani Israel dan tidak suka dengan agama tauhid
yang mereka anut. Akibatnya, Amnahotab II menjadikan Bani Israel sebagai budak.
Semakin lama kekejaman Amnahotab II terhadap Bani Israel semakin menjadi-jadi.
Sekitar abad ke-13 SM, Allah pun mengutus Musa dan Harun yang juga merupakan
keturunan Yaqub, untuk membebaskan Bani Israel dan mengajak Amnahotab II
bertauhid, tetapi ditolak. Pada akhirnya, Musa mengajak Bani Israel berhijrah.
Sesampainya di Tursina, Musa bersama kaumnya mendirikan sebuah perkampungan.
Setelah itu, Musa memutuskan pergi ke Bukit Tursina selama 40 hari untuk mendapat
wahyu dari Allah.
 Sewaktu sedang bermeditasi di Bukit Tursina, Allah menurunkan agama Yahudi
kepada Musa untuk kemudian diajarkan ke Bani Israel dengan Taurat sebagai kitab
suci. Baca juga: Sejarah Tembok Ratapan, Bangunan Suci Kaum Yahudi
Perkembangan agama Yahudi Sekitar tahun 457 SM, agama Yahudi mulai mengalami
pembaruan, berkat pemimpin kedua bangsa Yahudi, yaitu Ezra. Ezra memperbaiki
sistem agama dan sosial Yahudi. Sebagaimana dijelaskan dalam Alkitab, Ezra
mengatur kembali bangsa Yahudi, membaca seluruh isi Taurat secara umum dan
meminta orang-orang Judah kembali menyatukan diri untuk menghormati perintah-
perintah tradisi dan ritual bangsa Yahudi. Pembaruan yang dilakukan oleh Ezra ini
telah membawa dampak baru terhadap agama Yahudi.
 Salah satunya adalah agama Yahudi dari agama etnik lokal menjadi agama universal.
Dalam konteks sosiologi sendiri, keagamaan Yahudi itu berupa gagasan, ide-ide, atau
pemikiran dan peraturan yang berkaitan dengan agama atau berisi doktrin ajaran
keberagaman. Doktrin agama Yahudi berupa konsep ketuhanan, alam, umat pilihan,
moral, dan sebagainya. Sementara itu, gagasan agama Yahudi adalah monoteisme,
yang secara sederhana diartikan bahwa Tuhan hanya satu yang Maha Esa. Dalam
agama Yahudi istilah Tuhan disebut dalam bahasa Ibrani YHWH, dibaca Yahweh. Selain
itu, istilah Yahweh dalam bahasa Ibrani juga dikenal sebagai El, Elohim, (El) Shaddai,
(El) Elyon, dan Adonai, yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris artinya God
atau Tuhan
 Agama Nasrani ialah agama yang dikembangkan oleh Jesus dari Nazaret yang kita
namai Nabi Isa. Kita juga sebut agama Kristen ialah agama Kristus. Menurut
Encyclopedia Britannica maka Christ itu artinya Mahdi yang dimaksudkan oleh pujaan
(prophecy)-nya Yahudi atau raja atas kemauan Tuhan. Menurut Der Chrosse
Brockhauss, itu artinya penebus dosa manusia, penjelmaan Tuhan sendiri (die
offenbarung Grottes). Susah sekali kalau tidak mustahil memberi definisinya agama
Nasrani kalau tidak mesti dicari pada bermacam-macam mazhabnya (sects)
Perbedaan dan kemiripan ajaran islam dg ajaran
agama yahudi

 Agama Islam dan Yahudi dianggap sebagai agama Ibrahim atau sebuah kepercayaan yang
berakar kepada Nabi Ibrahim/Abraham.
 Menjadi agama yang bersumber dari Nabi Ibrahim, ternyata Islam dan Yahudi mempunyai
beberapa persamaan dan perbedaan
 1. Menyembah Satu Tuhan
 Islam dan Yahudi dipandang sebagai agama monoteisme atau agama yang hanya
menyembah satu Tuhan. Tidak ada yang lain yang disembah kecuali Tuhan yang satu
tersebut. Kedua agama ini yakin bahwa Tuhan tidak bereinkarnasi ke dalam bentuk siapa
saja.
 Penganut Yahudi juga ‘enggan’ untuk mengatakan atau menulis nama Tuhan. Maka dari itu,
mereka kerap menulisnya dengan G-d untuk God atau YHWH untuk Yahweh, yaitu nama
Tuhan untuk tradisi Yahudi.
 2. Kewajiban Khitan
 Kewajiban untuk melakukan sunat atau khitan (Islam) dan tahara (Yahudi) sudah ada
di dalam kedua agama ini sejak zaman Nabi Ibrahim. Diceritakan bahwa Nabi Ibrahim
mengambil perjanjian dengan Tuhan untuk menyunat semua keturunannya dan juga
pengikutnya yang berjenis kelamin laki-laki.
 3. Berdoa Pada Waktu Tertentu
 Agama Islam menyebutkan sebagai sholat yang dilakukan selama 5 waktu dalam
sehari. Sementara agama Yahudi mengatakan Tefillah yang dilakukan 3 kali sehari.
Kaum Yahudi juga mempunyai gerakan sujud, seperti dalam sholat.
 4. Makanan Halal
 Islam mengetahui makanan halal, sementara Yahudi mengenal makanan Kosher.
Kedua agama ini mempunyai tata cara yang hampir sama. Sementara untuk tata cara
penyembelihan juga sama, yaitu harus disembelih dengan nama Tuhan, diawali dari
leher, mengeluarkan seluruh darah dari tubuh. Kemudian ada juga daftar makan yang
dilarang dalam agama Islam dan Yahudi juga hampir mirip.
 5. Masjid dan Sinagog
 Kedua tempat ibadah tersebut mempunyai bentuk yang mirip. Para pemuka dalam
kepercayaan agama Yahudi sudah berfatwa bahwa seorang Yahudi boleh datang ke
masjid untuk berdoa. Sementara itu, untuk agama Islam diharamkan untuk beribadah
di rumah ibadah agama lain.
 6. Puasa
 Kaum Yahudi juga mempunyai ibadah puasa dan mereka yakin bahwa puasa bisa
menghapus dosa serta menambah pahala. Perbedaaannya, bila umat Islam
melaksanakan di bulan Ramadhan selama siang hari, sedangkan kaum Yahudi
melakukan selama 25 jam untuk dua hari sebelum hari raya Yom Kippur dan satu
tambahan 5 hari puasa di siang hari.
 7. Nabi
 Agama Islam dan Yahudi meyakini beberapa nabi yang sama, mulai dari Adam hingga
Zakaria. Kedua agama tersebut berbeda dalam memandang Yesus dan Muhammad.
Agama Islam memandang keduanya sebagai nabi yang terhormat, sementara umat
Yahudi memandang kedua sosok tersebut bukan nabi tapi hanya sebagai pengajar
agama saja.
 8. Haji
 Agama Islam dan Yahudi juga mempunyai kewajiban untuk melaksanakan haji. Dalam
kepercayaan Judaisme, haji dinamakan sebagai Hag. Kewajiban ini dilaksanakan 3 kali
dalam satu tahun. Bedanya, umat Yahudi melaksanakan ibadah haji di Yerusalem,
sementara umat Islam di Mekkah, Arab Saudi. Tata cara pelaksanaannya juga hampir
mirip, karena para pengikutnya perlu melakukan keliling sekitar 7 kali. Selain itu,
para pelaksanaan Haji dan Hag juga diberi kewajiban untuk memotong hewan kurban
ketika Haji atau Hag selesai dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai