Anda di halaman 1dari 5

Konsep Dasar Tauhid

a. Pengertian Tauhid Secara Etimologi dan Terminologi


Tauhid berasal dari bahasa Arab yaitu kata dasar wahhada, yuwahhidu, yang secara etimologi bermakna
“membuat menjadi satu” atau “menyatukan” atau keesaan, maksudnya itikad atau keyakinan bahwa Allah SWT
adalah Esa, Tunggal, Satu.

Allah berfirman dalam surat Adz-Dzariyat ayat 56:


“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.”(Q.S. Adz-Dzariyat:
56)

Tauhid secara terminologi adalah menyakini bahwa Allah Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya baik dalam zat,
sifat, dan perbuatan.
Tidak satupun yang menyerupai-Nya hanya dia saja yang menciptakan, mengatur, dan berkuasa pada alam
semesta. Segala pengabdian, pemujaan, permohonan, dan sanjungan hanya tertuju kepada-Nya saja. Konsep ini
diungkapkan dengan kalimat La Ilaha Illa Allah. Tauhid ini merupakan fondasi dan dasar terpenting untuk tegaknya
totalitas Islam. Islam tidak akan bisa tegak tanpa tauhid. Bangunan Islam tidak akan kokoh kalau tauhidnya lemah.
Tauhid melambangkan jiwa totalitas, laksana nyawa yang merupakan nadi seluruh tubuh manusia.
Ilmu-ilmu yang mempunyai hubungan yang sangat erat dengan ilmu kalam, sehingga tidak mudah untuk
membedakan antara ilmu yang satu dengan ilmu yang lain. Berikut adalah pengertian dari masing-masing ilmu
tersebut, antara lain:
1. Tauhid
Tauhid ialah percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa (mengesakan Tuhan), tidak ada sekutu bagiNya.
Mengesakan Allah pada sesuatu yang menjadi kekhususanNya, baik Rububiyah, Uluhiyah, atau Asma serta
sifat-sifatNya.
2. Ilmu ‘Aqaid
‘Aqaid artinya simpulan, yakni kepercayaan yang tersimpul dalam hati, menjadikan rasa yakin pada diri tanpa
tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan. Ilmu ‘Aqaid adalah ilmu yang membahas kepercayaan-
kepercayaan fundamental (mendasar) dalam Islam.
3. Ilmu Kalam
Ilmu Klam adalah ilmu yang membahas tentang Tuhan dengan mendasarkan pada argument logika atau rasio
sebagai pembuktian terhadap argument naqli atau teks.
4. Ushuluddin
Ushuluddin berarti pokok (keesaan Tuhan) atau dasar-dasar agama. Ilmu Ushuluddin adalah ilmu yang
membahas tentang prinsip-prinsip kepercayaan agama dengan dalil-dalil qath’I dan dalil-dalil akal pikiran.
5. Theologi Islam
Theologi adalah ilmu yang mempelajari tentang keTuhanan, yaitu membicarakan Dzat Tuhan dari segala
segiNya dan hubunganNya dengan alam. Theology Islam yakni ilmu keTuhanan yang membahas tentang ihwal
Tuhan.
Dari pengertian-pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan pada hubungan dan perbedaan antara
Tauhid dengan ilmu ‘Aqaid, ilmu Klam, Ushuluddin, dan Theologi Islam.
Hubungannya yaitu sama-sama membahas tentang keyakinan atau kepercayaan kepada Tuhan. Adapun
perbedaannya antara lain:
1. Tauhid lebih menekankan pada keyakinan untuk mengesakan Tuhan, dengan mengupas dalil-dalil yang
mungkin
sesuai dengan akal dan juga mengupas dalil-dalil sam’iyat.
2. Ilmu ‘Aqaid merupakan hal yang diyakini dalam hati hingga tak ada keraguan sedikitpun.
3. Ilmu Kalam dalam pembahasannya tidak lepas dari argumentasi-argumentasi dan dalil-dalil akal yang sesuai
dengan logika dalam persoalan yang dibahasnya.
4. Ushuluddin membahas prinsip-prinsip kepercayaan dengan dalil akal pikiran dan dalil qath’i.
5. Theologi Islam lebih banyak membahas tentang ke Tuhanan dan hubunganNya dengan alam dan manusia.

SEJARAH ILMU TAUHID


Di zaman Rasulullah saw, tauhid sebagai ilmu belum lahir, walaupun seluruh ulama sependapat bahwa tauhid
adalah dasar yang paling pokok dalam ajaran Islam. Sebagai ilmu, tauhid tumbuh lama sesudah Rasulullah saw
wafat, ketika umat islam mulai menuntut dan mengkaji beragam ilmu sbg akibat persentuhan dgn peradaban di
luar Islam.
URGENSI KULIAH TAUHID
Kesalah pahaman tentang ajaran Islam mis. tentang taqdir. Taqdir dipahami sbg ketentuan nasib (predestination)
dari Tuhan. Akibatnya menimbulkan :
• Apatisme atau fatalisme.
• Kecenderungan kepada perbuatan syirik (menyekutukan Tuhan)
Untuk mentauhidkan Allah diperlukan tahapan: ma’rifatullah, tashdiqullah, dan baru tauhidullah. Kuliah tauhid
masih memiliki arti penting, karena dalam kehidupan umat masih ditemukan beberapa kelemahan

OBYEK KAJIAN ILMU TAUHID •


Hal-hal yang berkaitan dengan Allah: dzat, sifat, maupun perbuatannya. • Hal-hal yang berkaitan dengan
Rasulullah: kerasulannya, sifat yang ada padanya. • Hal-hal yang berkaitan dengan alam barzah dan akhirat:
hisab, surga, dan neraka, Obyek kajian Ilmu Tauhid:

TUJUAN MEMPELAJARI ILMU TAUHID •


Ma’rifatullah: mengenal Allah melalui ciptaanNya. • Tashdiqullah: membenarkan dan meyakini adanya Allah
dengan sifat kesempurnaannya. • Tauhidullah: Meng-esa-kan Allah. Tujuan mempelajari Ilmu Tauhid: Melalui
usaha:tauhidusy-syu’ur, tauhidul-mujtama’, dan tauhidul-’alam.
Macam-Macam Tauhid

1. Tauhid Rububiyah
Artinya mengesakan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam hal perbuatanNya.
Seperti mencipta, memberi rezeki, menghidupkan dan mematikan, mendatangkan bahaya, memberi
manfaat, dan lain-lain yang merupakan perbuatan-perbuatan khusus Allah Subhanahu wa Ta’al.Kedua :
2. Tauhid Uluhiyah
Artinya mengesakan Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam jenis-jenis peribadatan yang telah disyariatkan.
Seperti ; shalat, puasa, zakat, haji, do’a, nadzar, sembelihan, berharap, cemas, takut, dan sebagainya
yang tergolong jenis ibadah.
3. Tauhid Asma was Sifat
Yaitu menetapkan nama-nama dan sifat-saifat untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala sesuai dengan yang
telah ditetapkan oleh Allah untuk diriNya maupun yang telah ditetapkan oleh Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam ; serta meniadakan kekurangan-kekurangan dan aib-aib yang ditiadakan oleh Allah
terhadap diriNya, dan apa yang ditiadakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Anda mungkin juga menyukai