Anda di halaman 1dari 3

PENGERTIAN AKIDAH

Aqidah Aqidah artinya: Simpulan, yakni kepercayaan yang tersimpul dihati. Aqaid adalah Jama’ dari
aqidah. I’tiqad berarti kepercayaan. Dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa perkataan: aqaid,
i’tiqad adalah kepercayaan (keimanan) yang tersimpul dalam hati. Ilmu Tahuid terkadang disebut
juga “ilmu Aqaid” dan Ilmu I’tiqad”, karena ilmu ini membahas masalahmasalah yang berhubungan
dengan keyakinan yang terpatri dalam hati. AQIDAH ISLAM:Pilar Utama Manusia Beramal Ikhlas 10
Prof T.M. Hasbi As-shiddieq dalam bukunya “ Sejarah an Pengantar Ilmu tauhid/ ilmu Kalam “ hal 42
mengutarakan mudhlu aqidah sebagai berikut: “pokok pembicaraan ilmu Tauhid, ialah aqidah yang
diterangkan dalil-dalilnya. Dimaksudkan dengan aqidah ialah “pendapat dan fikiran atau anutan yang
mempengaruhi jiwa manusia, lalu menjadi sebagai suatu suku dari manusia sendiri, dibela dan
dipertahankan dan dii’tiqadkan bahwa hal itu, adalah benar , harus dipertahankan dan
dikembangkan”. Mengenai arti aqidah, dalam hal 49 dari buku tersebut di atas prof Hasbi Ash-
shiddieqy mengemukakan : “Aqidah menurut bahasa ketentuan bahasa (bahasa Arab), ialah: Sesuatu
yang dipegang teguh dan terhunjam kuat didalam lubuk jiwa dan tak dapat beralih daripadanya.”
Penulis-penulis barat, banyak menggunakan sebutkan ‘theology Islam’ mengenai Ilmu Kalam. Dari
segi etymology (logat) maupun dari segi terminology (istilah), “Theaology” terdiri dari perkataan
“Theos” yang berarti “Tuhan”, dan “logos” yang berarti “Ilmu”. Jadi “Theology” berarti “Ilmu tentang
Tuhan” atau Ilmu Ketuhanan”. Dalam Encylopaedia Everyman’s menyebutkan tentang Theology
sebagai berikut: ‘ Science of religion, dealing therefore with God, and man in his relation to God
(Pengetahuan tentang agama, yang karenanya membahas tentang Tuhan dan manusia dalam
pertalian dengan Tuhan). Collins dalam kamus “New English Dictionary” mengemukakan tentang
Theology. “the science which treats and phenomena of religion, and the relation between God and
men” (Ilmu yang membahas fakta-fakta dan gelajagejala agama dan hubungan – hubungan anatara
Tuhan dan manusia).

https://repositori.uin-alauddin.ac.id/6617/1/Aqidah%20Islam.pdf

Pengertian Ushuluddin
Ilmu Ushuluddin atau biasa disebut sebagai ilmu Kalam, Tauhid, Aqaid, sifat dua puluh, dan
Theologi. Apapun
istilahnya, ilmu ini mempunyai maksud dan tujuan yang mempelajari tentang dasar yang
berhubungan dengan iman.
Secara etimologi, tauhid berasal dari kata wahada sya
‟i artinya menjadikan satu untuk tunggal yang merupakan
bentuk masdar. Sedangkan secara terminologi, Syara
‟adalah meng-Esakan Allah SWT, baik dalam rububiyah, uluhiyah, asma‟
dan sifat-Nya. Adapun para ulama mengambil kata tauhid tersebut untuk menamakan
suatu ilmu dalam agama islam yaitu ilmu keushuluddinan (ilmu yang mempelajari tentang
keesaan Allah SWT), sehingga ada yang
menyebut juga ilmu Tauhid (Al-‘Ustaimi, 1997, p. 11).
Demikian juga dengan ilmu Ushuluddin, mempelajari ilmu ini memberi manfaat kepada kita
berupa: Pertama,
akan membuahkan keyakinan yang mendalam terhadap Allah SWT, sehingga dapat
membebaskan manusia dari
belenggu materi yang melalaikan, misalnya penyembahan terhadap kekuasaan, uang dan
lain-lain. Membebaskan
belenggu praktek kepercayaan yang menyesatkan. Seperti praktek sesajen yang
diperuntukkan kepada ruh-ruh yang
diyakininya. Kedua, dengan keyakian yang mendalam, akan mendorong kita melakukan
kebaikan dan menjauhi
larangan. Misalnya, mengerjakan amal ibadah, karena kita yakin akan adanya hari
pembalasan (Zaini, 1993, pp. 4–5).
Al-Qardhawi menjelaskan bahwa Ilmu Keushuluddinan itu dijaga, dikokohkan, dipelihara
dan direalisasikan
dalam wujud nyata, agar ia memancar dan menjadi solusi di hati sanubari manusia dalam
menyelesaikan problematika
kehidupannya. Ada beberapa urgensi ilmu keushuluddinan yang harus diperhatikan, antara
lain:
1)Memurnikan ibadah kepada Allah SWT, maksudnya adalah memberikan hak uluhiyah
secara sempurna, berupa
pengagungan, cinta dan ketundukan mutlak.
2)Kufur kepada segala Thaghut dan berlepas diri dari orang- orang yang menyembahnya
atau yang memberikan
wala‟ mereka kepadanya.
3)Unsur kedua ini dimaksutkan agar melepaskan diri dari orang- orang yang
menyembah atau memberikan
loyalitasnya kepada Thaghut itu. Begitu pentingnya unsur kedua ini, sampai- sampai
Al-Qur‟an terkadang
mendahulukan kufur dari pada Thaghut dan mengakhirkan iman kepada Allah SWT.
4)Membentengi diri dari syirik dengan segala warna dan tingkatannya, serta menutup celah-
celah yang menunjuk
kepada-Nya (Qardawi, 2000, pp. 59–62).
Suatu hal yang tidak dapat dipungkiri,bahwa ilmu keushuluddinan laksana ilmu tauhid
merupakan basis
seluruh keimanan, norma dan nilai. Tauhid mengandung muatan doktrin yang sentral
dan asasi dalam Islam,
memahaesakan Tuhan berdasarkan kalimat “La Ilaha Illallah” yang bermakna tidak ada

Tuhan selain Allah .


https://www.researchgate.net/publication/
365035859_Peta_Konsep_Terminologi_AkidahTeologi_dan_Ruang_Lingkup_Studi_Akidah_Akhlak

Anda mungkin juga menyukai