Anda di halaman 1dari 24

Nama : Khelzi Novitz Zakia

NIM : 23329012
Matkul : Pendidikan Agama

RESUME
“KONSEP AQIDAH: PENGERTIAN, RUANG LINGKUP ,
KEDUDUKAN”

1. Pengertian
Aqidah merupakan pemikiran yang menyuluruh tentang alam, manusia,
kehidupan, dan semua yang berhubungan dengan Tuhan, hari kiamat,
syariat, dan hisab. Dalam agama Islam, aqidah adalah keyakinan dasar atau
iman yang harus dipegang oleh setiap muslim. Pengertian aqidah adalah
dasar kepercayaan yang terikat dari hati nurani, yang berasal dari bahasa
Arab "al-'aqdu" yang berarti "ikatan" dan "al-ihkaamu" yang artinya
"mengokohkan" atau "menetapkan". Aqidah Islam memiliki tujuan untuk
memupuk dan mengembangkan dasar ketuhanan, memelihara manusia dari
kemusyrikan, dan menghindari diri dari pengaruh akal pikiran yang
menyesatkan. Setiap muslim harus mengenali dan memahami aqidah yang
benar, yang berasal dari Al-Qur'an dan hadis, untuk memperkuat iman dan
kepercayaan kepada Allah SWT dan semua rukun iman.
2. Ruang Lingkup
Untuk meluruskan kepercayaan/keyakinan manusia kepada Tuhan
Allah Swt mengutus para Rasul dari masa ke masa kepada bangsa tertentu.
Pada dasarnya pokok ajaran yang dibawa para Rasul itu sama yakni
meyakini keesaan Allah (tauhid), agar manusia menyembah hanya kepada-
Nya dengan menaati aturan-aturan yang akan membawanya kepada
kesejahteraan dan kebahagiaan hidup di alam dunia sampai akhirat. Secara
garis besar ruang lingkup Aqidah Islam meliputi empat hal pokok yakni;
uluhiyat (ketuhanan), nubuwat (kenabian), ruhaniyat (keyakinan kepada
makhluk-makhluk tanpa jisim seperti malaikat, jin, iblis/syetan dan roh),
dan sam‟iyat (berita-berat tentang alam barzakh dan akhirat). Kemudian
dikembangkan menjadi keyakinan kepada Enam Pokok-pokok Keimanan
yakni iman kepada Allah, Malaikat, Kitab, Rasul, hari kiamat dan takdir
(qadha & qadar). Inilah yang lazim disebut Rukun Iman (arkan al-iman).
Keenam macam obyek pokok keimanan ini wajib diyakini oleh setiap
Muslim. Beriman kepada Allah berarti juga mengimani/meyakini bahwa
dia mengutus seorang Rasul-rasul-Nya dengan menurunkan kitab suci
sebagai sumber ajaran melalui malaikat-Nya. Ajaran tersebut jika ditaati
akan membawa kepada kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat.
Sebaliknya, bagi yang mengingkari bakal menerima pembalasan siksaan di
akhirat. Juga mengajarkan kepada manusia bahwa alam semesta
bergerak/berjalan sesuai dengan ketentuan-ketentuan Allah yang bersifat
baku dan disebut dengan sunnatullah.
3. Kedudukan
Kedudukan aqidah dalam Islam sangat penting. Aqidah yang kita
artikan dengan keimanan atau kepercayaan, sangat berperan besar dengan
kehidupan seorang muslim. Aqidah adalah dasar dari seluruh hukum-
hukum agama yang berada di atasnya. Aqidah Islam adalah tauhid, yaitu
mengesakan Tuhan yang diungkapkan dalam syahadat pertama. Tauhid
memiliki implikasi terhadap seluruh aspek kehidupan keagamaan seorang
Muslim, baik ideologi, politik, sosial, budaya, pendidikan dan sebagainya.
Aqidah juga menjadi inti kemanakah tujuan hidupnya manusia, dan
merupakan salah satu kunci jatuh bangunnya peradaban suatu bangsa.

• ASESMENT
Soal :
1. Jelaskan konsep dan ruang lingkup akidah Islam!
2. Jelaskan tiga macam argumen tentang wujud Tuhan!
3. Jelaskan konsep tauhid dan aspek-aspek yang terdapat dalam bertauhid!
4. Jelaskan konsep dan pembagian syirik beserta contohnya!
Jawaban :
1. Konsep akidah merupakan bagian dari ajaran Islam yang menjadi asas
dalam kehidupan dan pandangan muslim. Akidah Islam adalah kepercayaan
dan keyakinan mengenai kewujudan dan kekuasaan Allah, kewujudan dan
kepemimpinan Nabi Muhammad SAW, dan kewujudan dan kepemimpinan
malaikat dan kitab-kitab suci. Ruang lingkup akidah Islam terdiri dari empat
bagian utama:
1. Ilahiyat (Uluhiyah): Berkaitan dengan kewujudan dan kekuasaan Allah.
2. Nubuwwat (Nubuwat): Berkaitan dengan kewujudan dan kepemimpinan
Nabi Muhammad SAW.
3. Ruhaniyat (Ruhaniyat): Berkaitan dengan kewujudan dan kepemimpinan
malaikat dan kitab-kitab suci.
4. Sam'iyyat (Sam'iyat): Berkaitan dengan kewujudan dan kepemimpinan
dalil-dalil yang hanya bisa diketahui lewat sama' (revelasi).
Fungsi akidah atau aqidah dalam Islam adalah untuk menjadi landasan
bagi seluruh ajaran Islam, membentuk kesalehan seseorang di dunia,
memastikan seseorang sebagai muslim atau non-muslim, dan membantu
seseorang menjadi muslim.
2. Tiga macam argumen tentang wujud Tuhan yang sering digunakan dalam
pembahasan filosofi teologi adalah:
• Argumen Ontologis: Ini merupakan argumen yang menganggap Tuhan
sebagai suatu "wujud" yang tidak dapat dipikirkan lagi sesuatu yang lebih
besar. Definisi "Tuhan" disebut sebagai "wujud" yang tidak dapat
dipikirkan lagi sesuatu yang lebih besar. Contohnya adalah argumentasi
yang dikemukakan oleh St. Anselmus, yang mengatakan bahwa Tuhan
adalah "ada" paling tinggi yang dapat dipikirkan manusia.
• Argumen Kosmologis: Ini merupakan argumen yang menganggap Tuhan
sebagai zat Yang Maha Pengatur dan Pemelihara alam semesta. Contohnya
adalah argumentasi yang dikemukakan oleh Plato, yang mengatakan bahwa
alam semesta yang sangat tertib dan bertujuan dapat kita pastikan bahwa
terdapat suatu zat Yang Maha Pengatur dan Pemelihara, sekaligus menjadi
tempat tujuan dari alam semesta.
• Argumen Teleologis: Ini merupakan argumen yang menganggap Tuhan
sebagai zat yang memiliki tujuan atau tujuan tertentu. Contohnya adalah
argumentasi yang dikemukakan oleh Immanuel Kant, yang mengatakan
bahwa tujuan dari hukum moral adalah keberlakuan mutlak hukum, dan
karena itu, kiranya bisa dikatakan bahwa argumen ini mau bertolak dari
makna tindakan kita yang bebas dan bertanggungjawab.
3. Tauhid adalah konsep dasar agama Islam yang mengajarkan bahwa Allah
adalah satu Tuhan yang menciptakan, memelihara, melindungi, memberi
dan menentukan segala sesuatu. Tauhid terbagi ke dalam tiga aspek: tauhid
rububiyah, tauhid uluhiyah, dan tauhid asma wa sifat.
• Tauhid Rububiyah: Mengesakan Allah SWT dalam mengerjakan ibadah,
seperti salat, puasa, zakat, berkurban, berserah diri, dan berharap pada-Nya.
Tauhid jenis ini bertujuan agar manusia menjadi ketaatan sepenuhnya hanya
diberikan kepada Allah swt., bukan untuk orang lain atau pribadi, persepsi,
pemikiran dan nafsu kita sendiri. Dalam peperangan, tauhid rububiyah
harus berperan pula untuk menjaga, memelihara dan menyelamatkan kita
dalam segala keadaan.
• Tauhid Uluhiyah: Mengesakan Allah SWT dalam mengerjakan ibadah,
seperti salat, puasa, zakat, berkurban, berserah diri, dan berharap pada-Nya.
Tauhid jenis ini bertujuan agar manusia menjadi pedoman hidup yang pasti.
• Tauhid Asma wa Sifat: Meyakini dengan sebenarnya, tanpa mengalihkan
maknanya tentang nama-nama Allah, dan tidak ada sesuatu pun yang
menyerupai Allah. Tauhid asma wa sifat membentuk manusia menjadi jujur
dan adil, menanamkan rasa percaya diri dan mengerti harga diri, serta
membentuk manusia menjadi jujur dan adil. Tauhid juga berfungsi untuk
menghilangkan sifat murung dan putus asa dalam menghadapi rumitnya
berbagai persoalan serta memiliki kesabaran, ketabahan, dan optimisme.
4. Konsep syirik merupakan konsep yang mengatur hubungan antara aset dan
kewangan sebuah syarikat. Pembagian syirik adalah pembagianan atau
pemisahan syarikat menjadi dua atau lebih syarikat. Pembagian syirik boleh
dilakukan melalui beberapa cara seperti:
• Syirik Akbar (Syirik Besar): Ini adalah perbuatan syirik yang
mengakibatkan pelakunya keluar dari agama Islam. Contohnya adalah
menyembah berhala, memuja jin, meminta pertolongan kepada yang sudah
meninggal, dan lain sebagainya. Syirik akbar ini dapat menghapus seluruh
amal kebaikan dan menghalangi pelakunya dari masuk surga.
• Syirik Kecil (Syirik Asghar): Ini adalah perbuatan syirik yang tidak
mengakibatkan pelakunya keluar dari agama Islam, tetapi tetap merupakan
dosa besar. Contohnya adalah berbuat riya (menunjukkan-nunjukkan amal
ibadah), mengandalkan selain Allah, bersumpah dengan nama selain Allah,
dan lain sebagainya.
Penting untuk diingat bahwa syirik, baik besar maupun kecil, adalah dosa yang
sangat serius dalam Islam dan harus dihindari oleh setiap Muslim. Setiap
Muslim diharapkan untuk selalu menjaga tauhid dan menghindari segala bentuk
syirik dalam kehidupan sehari-hari.
• Kesimpulan dari video
Allah SWT. Mengutus Rasulullah untuk mengajarkan ke jalan yang baik
bagaimana berakidah yang baik, berakhlak yang baik. Dalam aqidah islam
Ahlussunah Wal jama’ah terdapat 6 pokok bahasan yang di sebut rukun iman.
Iman kepada Allah berarti kita mengimanin Rububiyah, artinya Allah sang
pencipta, penguasa dan pengatur semua yang ada di alam semesta. Lalu
meyakini Uluhiyah, berarti hanya Allah yang wajib di sembah. Penyimpangan-
penyimpangan Dalam tauhid berupa kemusyrikan seperti menyembah kepada
selain Allah, yang mana itu termasuk dosa besar yang tidak akan di ampuni
Allah SWT. Segala Sesuatu yang terjadi di muka umi ini atas kehendak dan
sepengetahuan Allah, termasuk daun yang jatuh saja itu atas izin dan
sepengetahuan Allah karena Allah Yang Maha menciptakan segala sesuatu
yang ada di muka bumi ini.
MAKALAH

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

“Akidah Islam”

Disusun Oleh:

Khelzi Novita Zakia 23329012

Dosen Pengampu :

Yulizar Bila, M.Ed

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2024

i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Alhamdulillah kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas


segala limpahan karunia dan rahmat-Nya sehingga saya mampu untuk
menyusun makalah ini dengan tepat waktu. Tidak lupa juga kami curahkan
shalawat serta salam kepada junjungankita Nabi besar Muhammad Shallallahu
`alaihi Wa Sallam, beserta keluarganya, para sahabatnya dan semua ummatnya
yang selalu istiqomah sampai akhir zaman.
Penulisan makalah ini memiliki tujuan untuk memenuhi tugas mata
pelajaran pendidikan agama islam dengan tema “AQIDAH ISLAM ”
Namun, saya sadar bahwa makalah ini penuh dengan
kekurangan,mungkin dari segi penulisan susunan paragraf dan lainnya. Oleh
karena itu, saya sangat berharap kritik dan saran dari pembaca atau pendengar
demi penyempurnaan makalah ini,karena manusia tidak pernah luput dari
kesalahan. Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menjadi
sumber ilmu pengetahuan bagi semua pihak.

Padang, 03 April 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER ...................................................................................................................i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1

A. Latar Belakang ..........................................................................................1


B. Rumusan Masalah .....................................................................................1
C. Tujuan ........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................2

A. Pengertian Akidah .....................................................................................2


B. Ruang Lingkup ..........................................................................................3
C. Dalil-dalil ....................................................................................................4
D. Kedudukan Akidah Islam ........................................................................6

BAB III PENUTUP ...............................................................................................8

A. Kesimpulan ................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................iv

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aqidah Islam berpangkal pada keyakinan “Tauhid” yaitu keyakinan tentang


wujud Allah, Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada yang menyekutuinya, baik dalam
zat, sifat-sifat maupun perbuatannya. Akhlak mulia berawal dari aqidah, jika
aqidahnya sudah baik maka dengan sendirinya akhlak mulia akan terbentuk.
Iman yang teguh pasti tidak ada keraguan dalam hatinya dan tidak tercampuri
oleh kebimbangan. Beriman kepada Allah pasti akan melaksanakan segala
perintahnya dan menjauhi larangannya. Beriman kepada Allah juga harus
beriman kepada Malaikat, Nabi, kitab, hari akhir, qada dan qadar Allah.

Aqidah memiliki peranan penting dalam mendidik siswa, ruang lingkup


aqidah yang dapat membentuk akhlak mulia akan mengantarkan manusia
Indonesia sebagai manusia yang mumpuni dalam segala aspek kehidupan.
Ruang lingkup dari aqidah yaitu: Ilahiyat, nubuwat, ruhaniyat, dan sam’iyyat.
Dari ruang lingkup aqidah yang dijadikan rujukankan terbentuknya manusia
berakhlakul karimah, berarti manusia dapat menghindari akhlak tercela sebagai
manifestasi dari ajaran-ajaran aqidah Islam.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan aqidah?
2. Apa saja ruang lingkup aqidah ?
3. Apa sajakah dalil-dalil tentang aqidah islam ?
4. Bagaimana kedudukan Aqidah islam ?
C. Tujuan
1. Memahami apa itu Aqidah
2. Mengetahui apa saja ruang lingkup Aqidah
3. Untuk mengetahui dalil-dalil Aqidah islam
4. Memahami keduduka Aqidah islam

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Aqidah

Pengertian aqidah dalam bahasa arab berasal dari kata al-‘aqdu yang
berarti ikatan, at-tautsiiqu yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat,
al-‘ihkaamu yang artinya mengokohkan, dan ar-rabthu buqw-wah yang berarti
mengikat yang kuat. Pengertian aqidah secara istilah adalah iman teguh dan
pasti, yang tidak ada keraguan sedikitpun bagi orang yang menyakitinya.
Pengertian aqidah dalam syara’ yaitu iman kepada allah, para malaikat-nya, para
raulnya, dan hari akhir serta pada qada dan qadar.

Menurut M Hasbi Ash Shiddiqi mengatakan aqidah menurut ketentuan


bahasa (bahasa arab) ialah sesuatu yang dipegang teguh dan terhunjam kuat di
dalam lubuk jiwa dan tak dapat beralih dari padanya.

Aqidah menurut Syaikh Mahmoud Syaltout adalah segi teoritis yang


dituntut pertama-tama dan terdahulu dari segala sesuatu untuk dipercayai
dengan suatu keimanan yang tidak boleh dicampuri oleh syakwasangka dan
tidak dipengaruhi oleh keragu-raguan.

Menurut Abu Bakar Jabir al-Jazairy Aqidah adalah sejumlah kebenaran


yang dapat diterima secara umum oleh manusia berdasarkan akal, wahyu dan
fitrah. Kebenaran itu dipatrikan oleh manusia di dalam hati serta diyakini
keshahihan dan keberadaannya secara pasti dan ditolak segala sesuatu yang
bertentangan dengan kebenaran itu.

Jadi aqidah islam adalah keimanan yang teguh dan bersifat pasti kepada
Allah dangan segala pelaksanaan kewajiban, bertauhid dan taat kepadanya,
beriman kapada malaikatnya dan rasul-rasulnya, hari akhir, tardik baik dan
buruk dan mengmani apa-apa yang telah shahih tentang prinsip-prinsip agama,
perkara-perkara yang ghaib.

2
B. Ruang Lingkup

Kajian aqidah menyangkut keyakinan umat Islam atau iman. Karena


itulah, secara formal, ajaran dasar tersebut terangkum dalam rukun iman yang
enam. Oleh sebab itu, sebagian para ulama dalam pembahasan atau kajian
aqidah, mereka mengikuti sistematika rukun iman yaitu: iman kepada Allah,
iman kepada malaikat (termasuk pembahasan tentang makhluk ruhani seperti
jin, iblis, dan setan), iman kepada kitab-kitab Allah, iman kepada Nabi dan rasul
Allah, iman kepada hari akhir, dan iman kepada qadha dan qadar Allah swt.
Sementara Ulama dalam kajiannya tentang aqidah islam menggunakan
sistematika sebagai berikut:

a) Ilahiyat: yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan


dengan ilah (Tuhan, Allah), seperti wujud Allah, nama-nama dan sifat-
sifat Allah,perbuatan-perbuatan (af’al) Allah dan sebagainya.
b) Nubuwat: yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan nabi dan Rasul, termasuk pembicaraan mengenai kitab-kitab Allah,
mukjizat, karamat dan sebagainya.
c) Ruhaniyat: yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan
dengan alam metafisik seperyi Malaikat, Jin, Iblis, Setan, Roh dan lain
sebaginya.
d) Sam’iyat: yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa
diketahui lewat sama’, yaitu dalil naqli berupa al-qur’an dan as-sunnah,
seperti alam barzakh, akhirat, azab kubur, tanda-tanda kiamat, surga, neraka
dan sebaginya.

Selain ruang lingkup yang di atas aqidah juga bisa mengikuti sistematis
arkanul iman yaitu :

1) Iman kepada Allah SWT


2) Iman kepada malaikat-malaikat Allah
3) Iman kepada kitab-kitab Allah
4) Iman kepada Nabi dan Rasul

3
5) Iman kepada hari akhir
6) Iman kepada Qada’ dan Qadar
C. Dalil-dalil Aqidah islam

Dalam ajaran Islam, aqidah memiliki kedudukan yang sangat penting.


Ibarat suatu bangunan, aqidah adalah pondasinya, sedangkan ajaran Islam yang
lain, seperti ibadah dan akhlaq, adalah sesuatu yang dibangun di atasnya.
Rumah yang dibangun tanpa pondasi adalah suatu bangunan yang sangat rapuh.
Tidak usah ada gempa bumi atau badai, bahkan untuk sekedar menahan atau
menanggung beban atap saja, bangunan tersebut akan runtuh dan hancur
berantakan.

Maka, aqidah yang benar merupakan landasan (asas) bagi tegak agama
(din) dan diterimanya suatu amal. Aqidah Islam juga menuntut hanya nabi
Muhammad saw sebagai satu-satunya panutan di antara semua makhluk yang
ada. Tidak boleh mengikuti selain Rasulullah Muhammad, dan tidak diterima
selain dari beliau. Beliaulah yang telah menyampaikan syari’at Rabbnya. Tidak
diperkenankan mengambil syari’at selain dari beliau (siapapun orangnya), atau
dari agama dan ideologi selain Islam, atau dari para pakar hukum. Seorang
muslim wajib mengikuti dan mengambil hukum hanya dari Rasul saw
berdasarkan firman Allah Swt:

َّ ‫ع‬
‫ّللا‬ َ َ ‫سو َل فَقَد أ‬
َ ‫طا‬ ُ ‫الر‬
َّ ‫َمن يُطِ ِع‬

“barangsiapa yang taat kepada rasul maka sungguh dia telah taat
kepada Allah.” (QS.An-nisaa:80)

Dan firman-Nya:

َ‫سو َل لَعَلَّ ُكم تُر َح ُمون‬ َّ ‫َوأَطِ يعُوا‬


ُ ‫الر‬

“Taatlah kalian kepada rasul semoga kalian dirahmati.” (QS.An-Nuur:56)

4
Dan firman-Nya Jalla wa’alaa:

‫علَي ُكم َما ُح ِملتُم َوإِن تُطِ يعُوهُ ت َهتَدُوا َو َما‬ َ ‫سو َل فَإِن ت ََولَّوا فَإِنَّ َما‬
َ ‫علَي ِه َما ُح ِم َل َو‬ َّ ‫ّللاَ َوأَطِ يعُوا‬
ُ ‫الر‬ َّ ‫قُل أَطِ يعُوا‬
‫سو ِل ِإ َّّل البَ ََلغُ ال ُمبِي ُن‬ َّ ‫علَى‬
ُ ‫الر‬ َ

“Katakanlah: “Taat kepada Allah dan taatlah kepada rasul; dan jika kamu berpaling
Maka Sesungguhnya kewajiban Rasul itu adalah apa yang dibebankan kepadanya,
dan kewajiban kamu sekalian adalah semata-mata apa yang dibebankan kepadamu.
dan jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. dan tidak lain
kewajiban Rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allah) dengan terang”.
(QS.An-Nuur:54)

Akidah Islam juga menuntut kewajiban menerapkan Islam secara sempurna


dan totalitas. Diharamkan menjalankan (hukum Islam) sebagian dan meninggalkan
sebagian lainnya, atau menerapkannya secara bertahap.

Kita tidak boleh membeda-bedakan hukum yang satu dengan hukum yang
lainnya. Seluruh hukum Allah adalah sama dalam hal kewajiban pelaksanaannya.
Oleh karena itu Abubakar dan para sahabat telah memerangi orang-orang yang
tidak mau membayar zakat, karena mereka menolak melaksanakan salah satu
hukum, yaitu hukum zakat. Disamping itu Allah Swt mengancam orang-orang yang
membeda-bedakan antara satu hukum dengan hukum yang lain, atau orang-orang
yang beriman terhadap sebagian dari Kitabullah dan kufur terhadap sebagian
lainnya. Mereka diancam dengan kehinaan di dunia dan siksa yang pedih di akhirat.

Beberapa ulama telah membahas berbagai perkara tentang akidah, antara


lain pembuktian adanya Allah Sang Pencipta, pembuktian kebutuhan akan adanya
Rasul dan pembuktian bahwa al-Qur’an berasal dari Allah Swt dan Muhammad saw
adalah seorang Rasul. Semua itu dibahas berdasarkan dalil ‘aqli dan naqli yang
berasal dari al-Qur’an dan Hadits mutawatir. Meraka telah membahas pula perkara
qadar, qadha dan rizki, ajal, tawakal kepada Allah, serta perkara hidayah (petunjuk)
dan dlalalah (kesesatan).

5
D. Keduudakan Aqidah islam

Aqidah merupakan akar bagi setiap perbuatan manusia. Aqidah


memiliki kedudukan yang sangat penting dalam ajaran Islam. Ibarat suatu
bangunan, aqidah adalah pondasinya, sedangkan ajaran Islam yang lain, seperti
ibadah dan akhlaq, adalah sesuatu yang dibangun di atasnya. Rumah yang
dibangun tanpa pondasi adalah suatu bangunan yang sangat rapuh. Para Nabi
dan Rasul mendahulukan dakwah dan pengajaran Islam dari aspek aqidah,
sebelum aspek yang lainnya.

Argumen tentang wujud tuhan:

1) Argumen ontology

Terdiri dari susunan dua kata: ontos = sesuatu yang berwujud, dan logos :
logika atau pemikiran maka ontologi adalah teori tentang wujud, tentang
hakikat yang ada. Ringkasanya argument ini adalah bahwa semua yang
berwujud (ada) dapat dikelompokkan dalam dua kategori. Pertama, wujud yang
bersifat mutlak (wajibul wujud), wujud mutlak berarti satu tidak bergantuk
dengan yang lain. Kedua wujud yang bersifat relatif (mumkinul wujud), wujud
relative berarti keberadaannya bergantung kepada yang lain.

2) Argumen Cosmologi

Kata cosmos menurut makna asalnya adalah teratur, harmoni dan tersusun
rapi. Argumen cosmologi ini disebut juga dengan argumen sebab akibat (sabab
wal musabbab). Menurut argumen ini segala sesuatu di alam ini terjadi melalui
proses sebab dan akibat. Misalnya, adanya banjir disebabkan adanya hujan,
hujan turun disebabkan adanya awan tebal yang mengandung air, awan
disebabkan adanya penguapan air laut.

6
3) Argumen Moral

Dikemukakan pertama kali oleh Immanuel Kant (1724 1804 M). Inti dalam
argumen ini adalah : "wujud tuhan hannya dapat ditetapkan dengan tanda-tanda
dalam jiwa manusia. Tanda-tanda tersebut berbentuk "laranggan moral" (al-
wasi'ul akhlaqi) atau tanda wajib (Al Akkad, Ketuhanan ...,1981:191).

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dalam keseluruhan bangunan Islam, aqidah dapat diibaratkan sebagai


fondasi. Di mana seluruh komponen ajaran Islam tegak di atasnya. Aqidah
merupakan beberapa prinsip keyakinan. Dengan keyakinan itulah seseorang
termotivasi untuk menunaikan kewajiban-kewajiban agamanya. Karena
sifatnya keyakinan maka materi aqidah sepenuhnya adalah informasi yang
disampaikan oleh Allah Swt. melalui wahyu kepada nabi-Nya, Muhammad
Saw.

Pada hakikatnya filsafat dalam bahasan aqidah tetap bersumber pada Al-
Qur’an dan Sunnah. Allah menganugerahkan kebijakan dan kecerdasan berfikir
kepada manusia untuk mengenal adanya Allah dengan memperhatikan alam
sebagai bukti hasil perbuatan-Nya Yang Maha Kuasa. Hasil perbuatan Allah itu
serba teratur, cermat dan berhati-hati.

Sumber aqidah Islam adalah Al-Qur’an dan Sunnah. Akal pikiran


tidaklah menjadi sumber aqidah, tetapi hanya berfungsi memahami nash-nash
yang terdapat dalam kedua sumber tersebut dan mencoba –kalau diperlukan –
membuktikan secara ilmiah kebenaran yang disampaikan Al-Qur’an dan
Sunnah. Itupun harus didasari oleh suatu kesadaran bahwa kemampuan akal
sangat terbatas. Sesuatu yang terbatas/akal tidak akan mampu menggapai
sesuatu yang tidak terbatas. Jadi aqidah berfungsi sebagai ruh dari kehidupan
agama, tanpa ruh/aqidah maka syari’at/jasad kita tidak ada guna apa-apa.

8
DAFTAR PUSTAKA

Daudy, Ahmad. 1997. Kuliah Aqidah Islam. Bulan Bintang. Jakarta

Jawas, Yazid bin Abdul Qadir. 2011. Syarah Aqidah Ahlus Sunah wal Jama’ah.
Pustaka Imam Asy Syafi’i. Jakarta

Rohman, Roli Abdur. 2008. Menjaga Aqidah dan Akhlaq 1. Erlangga. Jakarta

iv
AKIDAH
ISLAM
Khelzi Novita Zakia (23329012)
Akidah Islam

Ruang
01 Pengertian 02
Lingkup

03 Dalil-dalil 04 Kedudukan
A. Pengertian
Pengertian aqidah dalam bahasa arab berasal dari kata
al-‘aqdu yang berarti ikatan, at-tautsiiqu yang berarti
kepercayaan atau keyakinan yang kuat, al-‘ihkaamu
yang artinya mengokohkan, dan ar-rabthu buqw-wah
yang berarti mengikat yang kuat. Pengertian aqidah
secara istilah adalah iman teguh dan pasti, yang tidak
ada keraguan sedikitpun bagi orang yang menyakitinya.
Pengertian aqidah dalam syara’ yaitu iman kepada allah,
para malaikat-nya, para raulnya, dan hari akhir serta
pada qada dan qadar.
B. Ruang Lingkup

● Iman kepada Allah SWT


● Ilahiyat ● Iman kepada malaikat-malaikat
Allah
● Nubuwat ● Iman kepada kitab-kitab Allah
● Iman kepada Nabi dan Rasul
● Ruhaniyat ● Iman kepada hari akhir
● Sam’iyat: ● Iman kepada Qada’ dan
Qadar
C. Dalil-dalil
aqidah yang benar merupakan landasan (asas) bagi tegak agama (din)
dan diterimanya suatu amal. Aqidah Islam juga menuntut hanya nabi
Muhammad saw sebagai satu-satunya panutan di antara semua makhluk
yang ada. Tidak boleh mengikuti selain Rasulullah Muhammad, dan tidak
diterima selain dari beliau. firman-Nya:

ُ‫عل ت‬
َ َ ‫ِطيعُوا َ ُك م ال ر ُسو َل َوأ ر َح ل ُمو َن‬

“Taatlah kalian kepada rasul semoga kalian dirahmati.”

(QS.An-Nuur:56)
● Argumen ontology
argument ini adalah bahwa semua yang berwujud

D. Kedudukan (ada) dapat dikelompokkan dalam dua kategori.


● Argumen Cosmologi
Argumen cosmologi ini disebut juga dengan
argumen sebab akibat (sabab wal musabbab).
Aqidah merupakan akar bagi setiap Menurut argumen ini segala sesuatu di alam ini
perbuatan manusia. Aqidah memiliki terjadi melalui proses sebab dan akibat. M
kedudukan yang sangat penting dalam ● Argumen Moral
ajaran Islam. Ibarat suatu bangunan, Dikemukakan pertama kali oleh Immanuel Kant
aqidah adalah pondasinya, sedangkan (1724 1804 M). Inti dalam argumen ini adalah :
ajaran Islam yang lain, seperti ibadah "wujud tuhan hannya dapat ditetapkan dengan
dan akhlaq, adalah sesuatu yang tanda-tanda dalam jiwa manusia. Tanda-tanda
dibangun di atasnya. tersebut berbentuk "laranggan moral" (alwasi'ul
akhlaqi) atau tanda wajib
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai