NIM : 23329012
Matkul : Pendidikan Agama
RESUME
“KONSEP AQIDAH: PENGERTIAN, RUANG LINGKUP ,
KEDUDUKAN”
1. Pengertian
Aqidah merupakan pemikiran yang menyuluruh tentang alam, manusia,
kehidupan, dan semua yang berhubungan dengan Tuhan, hari kiamat,
syariat, dan hisab. Dalam agama Islam, aqidah adalah keyakinan dasar atau
iman yang harus dipegang oleh setiap muslim. Pengertian aqidah adalah
dasar kepercayaan yang terikat dari hati nurani, yang berasal dari bahasa
Arab "al-'aqdu" yang berarti "ikatan" dan "al-ihkaamu" yang artinya
"mengokohkan" atau "menetapkan". Aqidah Islam memiliki tujuan untuk
memupuk dan mengembangkan dasar ketuhanan, memelihara manusia dari
kemusyrikan, dan menghindari diri dari pengaruh akal pikiran yang
menyesatkan. Setiap muslim harus mengenali dan memahami aqidah yang
benar, yang berasal dari Al-Qur'an dan hadis, untuk memperkuat iman dan
kepercayaan kepada Allah SWT dan semua rukun iman.
2. Ruang Lingkup
Untuk meluruskan kepercayaan/keyakinan manusia kepada Tuhan
Allah Swt mengutus para Rasul dari masa ke masa kepada bangsa tertentu.
Pada dasarnya pokok ajaran yang dibawa para Rasul itu sama yakni
meyakini keesaan Allah (tauhid), agar manusia menyembah hanya kepada-
Nya dengan menaati aturan-aturan yang akan membawanya kepada
kesejahteraan dan kebahagiaan hidup di alam dunia sampai akhirat. Secara
garis besar ruang lingkup Aqidah Islam meliputi empat hal pokok yakni;
uluhiyat (ketuhanan), nubuwat (kenabian), ruhaniyat (keyakinan kepada
makhluk-makhluk tanpa jisim seperti malaikat, jin, iblis/syetan dan roh),
dan sam‟iyat (berita-berat tentang alam barzakh dan akhirat). Kemudian
dikembangkan menjadi keyakinan kepada Enam Pokok-pokok Keimanan
yakni iman kepada Allah, Malaikat, Kitab, Rasul, hari kiamat dan takdir
(qadha & qadar). Inilah yang lazim disebut Rukun Iman (arkan al-iman).
Keenam macam obyek pokok keimanan ini wajib diyakini oleh setiap
Muslim. Beriman kepada Allah berarti juga mengimani/meyakini bahwa
dia mengutus seorang Rasul-rasul-Nya dengan menurunkan kitab suci
sebagai sumber ajaran melalui malaikat-Nya. Ajaran tersebut jika ditaati
akan membawa kepada kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat.
Sebaliknya, bagi yang mengingkari bakal menerima pembalasan siksaan di
akhirat. Juga mengajarkan kepada manusia bahwa alam semesta
bergerak/berjalan sesuai dengan ketentuan-ketentuan Allah yang bersifat
baku dan disebut dengan sunnatullah.
3. Kedudukan
Kedudukan aqidah dalam Islam sangat penting. Aqidah yang kita
artikan dengan keimanan atau kepercayaan, sangat berperan besar dengan
kehidupan seorang muslim. Aqidah adalah dasar dari seluruh hukum-
hukum agama yang berada di atasnya. Aqidah Islam adalah tauhid, yaitu
mengesakan Tuhan yang diungkapkan dalam syahadat pertama. Tauhid
memiliki implikasi terhadap seluruh aspek kehidupan keagamaan seorang
Muslim, baik ideologi, politik, sosial, budaya, pendidikan dan sebagainya.
Aqidah juga menjadi inti kemanakah tujuan hidupnya manusia, dan
merupakan salah satu kunci jatuh bangunnya peradaban suatu bangsa.
• ASESMENT
Soal :
1. Jelaskan konsep dan ruang lingkup akidah Islam!
2. Jelaskan tiga macam argumen tentang wujud Tuhan!
3. Jelaskan konsep tauhid dan aspek-aspek yang terdapat dalam bertauhid!
4. Jelaskan konsep dan pembagian syirik beserta contohnya!
Jawaban :
1. Konsep akidah merupakan bagian dari ajaran Islam yang menjadi asas
dalam kehidupan dan pandangan muslim. Akidah Islam adalah kepercayaan
dan keyakinan mengenai kewujudan dan kekuasaan Allah, kewujudan dan
kepemimpinan Nabi Muhammad SAW, dan kewujudan dan kepemimpinan
malaikat dan kitab-kitab suci. Ruang lingkup akidah Islam terdiri dari empat
bagian utama:
1. Ilahiyat (Uluhiyah): Berkaitan dengan kewujudan dan kekuasaan Allah.
2. Nubuwwat (Nubuwat): Berkaitan dengan kewujudan dan kepemimpinan
Nabi Muhammad SAW.
3. Ruhaniyat (Ruhaniyat): Berkaitan dengan kewujudan dan kepemimpinan
malaikat dan kitab-kitab suci.
4. Sam'iyyat (Sam'iyat): Berkaitan dengan kewujudan dan kepemimpinan
dalil-dalil yang hanya bisa diketahui lewat sama' (revelasi).
Fungsi akidah atau aqidah dalam Islam adalah untuk menjadi landasan
bagi seluruh ajaran Islam, membentuk kesalehan seseorang di dunia,
memastikan seseorang sebagai muslim atau non-muslim, dan membantu
seseorang menjadi muslim.
2. Tiga macam argumen tentang wujud Tuhan yang sering digunakan dalam
pembahasan filosofi teologi adalah:
• Argumen Ontologis: Ini merupakan argumen yang menganggap Tuhan
sebagai suatu "wujud" yang tidak dapat dipikirkan lagi sesuatu yang lebih
besar. Definisi "Tuhan" disebut sebagai "wujud" yang tidak dapat
dipikirkan lagi sesuatu yang lebih besar. Contohnya adalah argumentasi
yang dikemukakan oleh St. Anselmus, yang mengatakan bahwa Tuhan
adalah "ada" paling tinggi yang dapat dipikirkan manusia.
• Argumen Kosmologis: Ini merupakan argumen yang menganggap Tuhan
sebagai zat Yang Maha Pengatur dan Pemelihara alam semesta. Contohnya
adalah argumentasi yang dikemukakan oleh Plato, yang mengatakan bahwa
alam semesta yang sangat tertib dan bertujuan dapat kita pastikan bahwa
terdapat suatu zat Yang Maha Pengatur dan Pemelihara, sekaligus menjadi
tempat tujuan dari alam semesta.
• Argumen Teleologis: Ini merupakan argumen yang menganggap Tuhan
sebagai zat yang memiliki tujuan atau tujuan tertentu. Contohnya adalah
argumentasi yang dikemukakan oleh Immanuel Kant, yang mengatakan
bahwa tujuan dari hukum moral adalah keberlakuan mutlak hukum, dan
karena itu, kiranya bisa dikatakan bahwa argumen ini mau bertolak dari
makna tindakan kita yang bebas dan bertanggungjawab.
3. Tauhid adalah konsep dasar agama Islam yang mengajarkan bahwa Allah
adalah satu Tuhan yang menciptakan, memelihara, melindungi, memberi
dan menentukan segala sesuatu. Tauhid terbagi ke dalam tiga aspek: tauhid
rububiyah, tauhid uluhiyah, dan tauhid asma wa sifat.
• Tauhid Rububiyah: Mengesakan Allah SWT dalam mengerjakan ibadah,
seperti salat, puasa, zakat, berkurban, berserah diri, dan berharap pada-Nya.
Tauhid jenis ini bertujuan agar manusia menjadi ketaatan sepenuhnya hanya
diberikan kepada Allah swt., bukan untuk orang lain atau pribadi, persepsi,
pemikiran dan nafsu kita sendiri. Dalam peperangan, tauhid rububiyah
harus berperan pula untuk menjaga, memelihara dan menyelamatkan kita
dalam segala keadaan.
• Tauhid Uluhiyah: Mengesakan Allah SWT dalam mengerjakan ibadah,
seperti salat, puasa, zakat, berkurban, berserah diri, dan berharap pada-Nya.
Tauhid jenis ini bertujuan agar manusia menjadi pedoman hidup yang pasti.
• Tauhid Asma wa Sifat: Meyakini dengan sebenarnya, tanpa mengalihkan
maknanya tentang nama-nama Allah, dan tidak ada sesuatu pun yang
menyerupai Allah. Tauhid asma wa sifat membentuk manusia menjadi jujur
dan adil, menanamkan rasa percaya diri dan mengerti harga diri, serta
membentuk manusia menjadi jujur dan adil. Tauhid juga berfungsi untuk
menghilangkan sifat murung dan putus asa dalam menghadapi rumitnya
berbagai persoalan serta memiliki kesabaran, ketabahan, dan optimisme.
4. Konsep syirik merupakan konsep yang mengatur hubungan antara aset dan
kewangan sebuah syarikat. Pembagian syirik adalah pembagianan atau
pemisahan syarikat menjadi dua atau lebih syarikat. Pembagian syirik boleh
dilakukan melalui beberapa cara seperti:
• Syirik Akbar (Syirik Besar): Ini adalah perbuatan syirik yang
mengakibatkan pelakunya keluar dari agama Islam. Contohnya adalah
menyembah berhala, memuja jin, meminta pertolongan kepada yang sudah
meninggal, dan lain sebagainya. Syirik akbar ini dapat menghapus seluruh
amal kebaikan dan menghalangi pelakunya dari masuk surga.
• Syirik Kecil (Syirik Asghar): Ini adalah perbuatan syirik yang tidak
mengakibatkan pelakunya keluar dari agama Islam, tetapi tetap merupakan
dosa besar. Contohnya adalah berbuat riya (menunjukkan-nunjukkan amal
ibadah), mengandalkan selain Allah, bersumpah dengan nama selain Allah,
dan lain sebagainya.
Penting untuk diingat bahwa syirik, baik besar maupun kecil, adalah dosa yang
sangat serius dalam Islam dan harus dihindari oleh setiap Muslim. Setiap
Muslim diharapkan untuk selalu menjaga tauhid dan menghindari segala bentuk
syirik dalam kehidupan sehari-hari.
• Kesimpulan dari video
Allah SWT. Mengutus Rasulullah untuk mengajarkan ke jalan yang baik
bagaimana berakidah yang baik, berakhlak yang baik. Dalam aqidah islam
Ahlussunah Wal jama’ah terdapat 6 pokok bahasan yang di sebut rukun iman.
Iman kepada Allah berarti kita mengimanin Rububiyah, artinya Allah sang
pencipta, penguasa dan pengatur semua yang ada di alam semesta. Lalu
meyakini Uluhiyah, berarti hanya Allah yang wajib di sembah. Penyimpangan-
penyimpangan Dalam tauhid berupa kemusyrikan seperti menyembah kepada
selain Allah, yang mana itu termasuk dosa besar yang tidak akan di ampuni
Allah SWT. Segala Sesuatu yang terjadi di muka umi ini atas kehendak dan
sepengetahuan Allah, termasuk daun yang jatuh saja itu atas izin dan
sepengetahuan Allah karena Allah Yang Maha menciptakan segala sesuatu
yang ada di muka bumi ini.
MAKALAH
“Akidah Islam”
Disusun Oleh:
Dosen Pengampu :
2024
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER ...................................................................................................................i
A. Kesimpulan ................................................................................................8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang di maksud dengan aqidah?
2. Apa saja ruang lingkup aqidah ?
3. Apa sajakah dalil-dalil tentang aqidah islam ?
4. Bagaimana kedudukan Aqidah islam ?
C. Tujuan
1. Memahami apa itu Aqidah
2. Mengetahui apa saja ruang lingkup Aqidah
3. Untuk mengetahui dalil-dalil Aqidah islam
4. Memahami keduduka Aqidah islam
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Aqidah
Pengertian aqidah dalam bahasa arab berasal dari kata al-‘aqdu yang
berarti ikatan, at-tautsiiqu yang berarti kepercayaan atau keyakinan yang kuat,
al-‘ihkaamu yang artinya mengokohkan, dan ar-rabthu buqw-wah yang berarti
mengikat yang kuat. Pengertian aqidah secara istilah adalah iman teguh dan
pasti, yang tidak ada keraguan sedikitpun bagi orang yang menyakitinya.
Pengertian aqidah dalam syara’ yaitu iman kepada allah, para malaikat-nya, para
raulnya, dan hari akhir serta pada qada dan qadar.
Jadi aqidah islam adalah keimanan yang teguh dan bersifat pasti kepada
Allah dangan segala pelaksanaan kewajiban, bertauhid dan taat kepadanya,
beriman kapada malaikatnya dan rasul-rasulnya, hari akhir, tardik baik dan
buruk dan mengmani apa-apa yang telah shahih tentang prinsip-prinsip agama,
perkara-perkara yang ghaib.
2
B. Ruang Lingkup
Selain ruang lingkup yang di atas aqidah juga bisa mengikuti sistematis
arkanul iman yaitu :
3
5) Iman kepada hari akhir
6) Iman kepada Qada’ dan Qadar
C. Dalil-dalil Aqidah islam
Maka, aqidah yang benar merupakan landasan (asas) bagi tegak agama
(din) dan diterimanya suatu amal. Aqidah Islam juga menuntut hanya nabi
Muhammad saw sebagai satu-satunya panutan di antara semua makhluk yang
ada. Tidak boleh mengikuti selain Rasulullah Muhammad, dan tidak diterima
selain dari beliau. Beliaulah yang telah menyampaikan syari’at Rabbnya. Tidak
diperkenankan mengambil syari’at selain dari beliau (siapapun orangnya), atau
dari agama dan ideologi selain Islam, atau dari para pakar hukum. Seorang
muslim wajib mengikuti dan mengambil hukum hanya dari Rasul saw
berdasarkan firman Allah Swt:
َّ ع
ّللا َ َ سو َل فَقَد أ
َ طا ُ الر
َّ َمن يُطِ ِع
“barangsiapa yang taat kepada rasul maka sungguh dia telah taat
kepada Allah.” (QS.An-nisaa:80)
Dan firman-Nya:
4
Dan firman-Nya Jalla wa’alaa:
علَي ُكم َما ُح ِملتُم َوإِن تُطِ يعُوهُ ت َهتَدُوا َو َما َ سو َل فَإِن ت ََولَّوا فَإِنَّ َما
َ علَي ِه َما ُح ِم َل َو َّ ّللاَ َوأَطِ يعُوا
ُ الر َّ قُل أَطِ يعُوا
سو ِل ِإ َّّل البَ ََلغُ ال ُمبِي ُن َّ علَى
ُ الر َ
“Katakanlah: “Taat kepada Allah dan taatlah kepada rasul; dan jika kamu berpaling
Maka Sesungguhnya kewajiban Rasul itu adalah apa yang dibebankan kepadanya,
dan kewajiban kamu sekalian adalah semata-mata apa yang dibebankan kepadamu.
dan jika kamu taat kepadanya, niscaya kamu mendapat petunjuk. dan tidak lain
kewajiban Rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allah) dengan terang”.
(QS.An-Nuur:54)
Kita tidak boleh membeda-bedakan hukum yang satu dengan hukum yang
lainnya. Seluruh hukum Allah adalah sama dalam hal kewajiban pelaksanaannya.
Oleh karena itu Abubakar dan para sahabat telah memerangi orang-orang yang
tidak mau membayar zakat, karena mereka menolak melaksanakan salah satu
hukum, yaitu hukum zakat. Disamping itu Allah Swt mengancam orang-orang yang
membeda-bedakan antara satu hukum dengan hukum yang lain, atau orang-orang
yang beriman terhadap sebagian dari Kitabullah dan kufur terhadap sebagian
lainnya. Mereka diancam dengan kehinaan di dunia dan siksa yang pedih di akhirat.
5
D. Keduudakan Aqidah islam
1) Argumen ontology
Terdiri dari susunan dua kata: ontos = sesuatu yang berwujud, dan logos :
logika atau pemikiran maka ontologi adalah teori tentang wujud, tentang
hakikat yang ada. Ringkasanya argument ini adalah bahwa semua yang
berwujud (ada) dapat dikelompokkan dalam dua kategori. Pertama, wujud yang
bersifat mutlak (wajibul wujud), wujud mutlak berarti satu tidak bergantuk
dengan yang lain. Kedua wujud yang bersifat relatif (mumkinul wujud), wujud
relative berarti keberadaannya bergantung kepada yang lain.
2) Argumen Cosmologi
Kata cosmos menurut makna asalnya adalah teratur, harmoni dan tersusun
rapi. Argumen cosmologi ini disebut juga dengan argumen sebab akibat (sabab
wal musabbab). Menurut argumen ini segala sesuatu di alam ini terjadi melalui
proses sebab dan akibat. Misalnya, adanya banjir disebabkan adanya hujan,
hujan turun disebabkan adanya awan tebal yang mengandung air, awan
disebabkan adanya penguapan air laut.
6
3) Argumen Moral
Dikemukakan pertama kali oleh Immanuel Kant (1724 1804 M). Inti dalam
argumen ini adalah : "wujud tuhan hannya dapat ditetapkan dengan tanda-tanda
dalam jiwa manusia. Tanda-tanda tersebut berbentuk "laranggan moral" (al-
wasi'ul akhlaqi) atau tanda wajib (Al Akkad, Ketuhanan ...,1981:191).
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada hakikatnya filsafat dalam bahasan aqidah tetap bersumber pada Al-
Qur’an dan Sunnah. Allah menganugerahkan kebijakan dan kecerdasan berfikir
kepada manusia untuk mengenal adanya Allah dengan memperhatikan alam
sebagai bukti hasil perbuatan-Nya Yang Maha Kuasa. Hasil perbuatan Allah itu
serba teratur, cermat dan berhati-hati.
8
DAFTAR PUSTAKA
Jawas, Yazid bin Abdul Qadir. 2011. Syarah Aqidah Ahlus Sunah wal Jama’ah.
Pustaka Imam Asy Syafi’i. Jakarta
Rohman, Roli Abdur. 2008. Menjaga Aqidah dan Akhlaq 1. Erlangga. Jakarta
iv
AKIDAH
ISLAM
Khelzi Novita Zakia (23329012)
Akidah Islam
Ruang
01 Pengertian 02
Lingkup
03 Dalil-dalil 04 Kedudukan
A. Pengertian
Pengertian aqidah dalam bahasa arab berasal dari kata
al-‘aqdu yang berarti ikatan, at-tautsiiqu yang berarti
kepercayaan atau keyakinan yang kuat, al-‘ihkaamu
yang artinya mengokohkan, dan ar-rabthu buqw-wah
yang berarti mengikat yang kuat. Pengertian aqidah
secara istilah adalah iman teguh dan pasti, yang tidak
ada keraguan sedikitpun bagi orang yang menyakitinya.
Pengertian aqidah dalam syara’ yaitu iman kepada allah,
para malaikat-nya, para raulnya, dan hari akhir serta
pada qada dan qadar.
B. Ruang Lingkup
ُعل ت
َ َ ِطيعُوا َ ُك م ال ر ُسو َل َوأ ر َح ل ُمو َن
(QS.An-Nuur:56)
● Argumen ontology
argument ini adalah bahwa semua yang berwujud