Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Ilmu Tauhid
Dosen Pengampu:
Dr. H. M. Rozali, MA
Disusun Oleh
Kelompok 2:
MAIDA ANINDYA
NIM: 0704221021
A. PENDAHULUAN
Konsep dasar dalam sistem ajaran Islam yaitu teretak pada tauhid.
Tauhid merupakan konsep dasar ajaran yang mengandung dua bidang pokok
sama di dalam Islam, yaitu aqidah menempati posisi dasar dan syari‟ah
keberaaan aqidah harus ada lebih dahulu sebelum adanya syari‟ah. Sebab
Perkataan tauhid berasal dari bahasa arab, masdar dari kata wahhada
1
dirumuskan. Pertama, sejarah pencarian Tuhan yang dilakukan oleh Nabi
Ibrahim a.s. kasus Nabi Ibrahim a.s. memberikan inspirasi kepada kita bahwa
tauhid masuk ke dalam hati setiap orang tidak cukup hanya melalui doktrinasi,
orang yang bertauhid dan pembawa risalah Tuhannya.3 Pada saat yang sama,
al-Qur‟an melalui penurunan fase awal juga menjelaskan secara runut proses
ilmu tauhid. Hal ini ilmu tauhid sebagai ilmu yang mempelajari pokok-pokok
agama yang sangat penting itu hukumnya wajib. Sebab dengan mempelajari
ilmu tauhid akan mengetahui yang baik dan yang buruk. Maka yang baik itu
harus dijadikan pedoman dalam keyakinan dan beri‟tikad, dan yang buruk
untuk ditinggalkan.5
B. PEMBAHASAN
Tauhid
1. Pengertian Tauhid
3
Zuhri, Pengantar Studi Tauhid, (Yogyakarta: Suka Press, 2013), hlm. 1-2.
4
Yusran Asmuni, Ilmu Tauhid,hlm. 9.
5
Zainuddin, Ilmu tauhid lengkap. (Jakarta: PT RINEKA CIPTA, 1996)., hlm. 11.
2
Kata tauhid berasal dari bahasa Arab, masdar dari kata wahhada
keyakinan bahwa Allah adalah Esa; Tunggal; Satu. Pengertian ini sejalan
Allah.”6
selainNya serta menetapkan asma‟ul husna dan sifat al-„ulya bagi-Nya dan
ilmu yang Membahas tentang wujud Allah, sifatsifat yang wajib tetap pada-
Nya, sifat sifat yang boleh disifatkan kepada Nya, dan tentang sifat-sifat yang
sama sekali wajib dilenyapkan pada Nya. Juga membahas tentang rasulrasul
2. Hakikat Tauhid
1) Tauhid Rububiyah
6
Yusran Asmuni, Ilmu Tauhid,(Jakarta: RakaGrafindo Persada, 1996), cet. Ke-3, h.
1.
7
Muhammad Abduh, Risalah Tauhid, (diterjemahkan oleh Firdaus AN), (Jakarta:
Bulan Bintang, 1996), cet. Ke-10, h. 5.
8
Yusman Asmuni, Op.cit., h. 1.
3
Tauhid rububiyah, rububiyah adalah kata yang dinisbatkan kepada
salah satu nama Allah, yaitu Rabb‟. Nama ini mempunyai beberapa arti,
2) Tauhid Uluhiyah
3) Tauhid Ubudiyah
1. Islam
9
Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif,Pelajaran Tauhid Untuk Tingkat
Lanjutan.(Jakarta:Darul Haq,1998), cet. Ke-1, h. 10
4
Islam berarti telah masuk golongan yang menyerah (tunduk)
perbuatan saja, selanjutnya islam harus berbuah dengan apa yang disebut
Ihsan.
merupakan syari‟at dan cabang-cabang bagai buah yang keluar dari keimanan
Allah. Islam dikatakan relevan untuk setiap waktu dan tempat maksudnya
Islam dibina atas lima azas yaitu : 1) Engkau bersaksi tiada tuhan yang
mempunyai kesanggupan dan kesempatan untuk pergi10 Lima azas atau rukun
Islam diatas menjadi tanda bahwa seseorang itu telah masuk islam atau belum,
2. Kufur
10
Husen Abdul Muin, Aqidah Islamiah, Penerbit Pustaka Iqbal Palembang, tahun
1969, hal 22
5
Kekufuran atau kafir adalah orang yang ingkar kepada Allah dan
Nya dan hari kemudian. Sebab-sebab Kafir Ada dua hal yang perlu dicatat
setiap manusia lahir kedunia dengan membawa potensi beriman dan bertuhan,
kenyataanya hanya sedikit sekali manusia yang beriman. dari permasalahan ini
yang dimiliki serta seberapa kuat sumber-sumber itu sebagai landasan berpijak
6
1. Iman
tasdiq dalam hati, diikrarkan dengan lisan, dan dibuktikan dengan perbuatan.
Seseorang yang beriman dengan sungguh dan dituturkanya dengan lisan dan
semata-mata ucapan yang keluar dari bibir dan lidah ataupun hanya semacam
akidah atau kepercayaan yang memenuhi seluruh isi hati nurani, dari situ akan
yang disorotkan oleh mataharti dan sebagai mana semerbak bau harum bunga
mawar.13
adalah Apabila disebut nama Allah begetarlah hati mereka dan apabila
Keimanan tersusun dari enam perkara yaitu : Iman kepada Allah, Iman kepada
mailaikat Allah, Iman kepada kitab-kitab Allah, Iman kepada Nabi dan Rosul,
2. Musyrik
12
Taib Thahir Abdul Muin, Ilmu Kalam, Penerbit Widjaya Jakarta, 1981, hal 126
13
Sayid Sabiq, Aqidah Islamiah, Penerbit CV Diponegoro Bandung, 1992, 123
14
Syayid Sabiq, Ibid, 40.
7
Pada dasarnya dosa yang paling besar adalah menghubungkan Allah
yang nyata dan tidak ada ruang keselamatan bagi dirinya di akhirat kelak.
Allah mungkin memberikan ampunan kepada siapa saja yang telah berbuat
terjemahnya :15
Allah mengharamkan surga baginya dan tempatnya adalah neraka. Dan tidak
Menurut penilaian Allah dan Rasul, orang-orang musyrik itu ada dua
macam. Pertama kaum Nabi Nuh As. dan yang kedua kaum Nabi Ibrahim As.
15
A.H. Dasteghib, Greater Sins, terj. Gaos dkk, 50 Dosa Besar Penghancur Amal, Jil.
I (Cet. I; Citra, 2013), h.54.
8
matahari dan bulan bahkan menyembah Jin karena setan itu berhasil
setanlah yang sampai hati melihat orang terjebak ke dalam kancah noda dan
dosa.16
jatuh dari langit lalu disambar oleh burung sehingga tidak mempunyai
(dukun) dan sihir, bersumpah dengan memakai kata selain Allah, percaya pada
ibadah dapat dilihat dari perbuatan seperti riya serta wujud yang terakhir
adalah syirik penyebab pemecah belah umat karena faktor golongan yang
1. Ihsan
16
Ibnu Taimiyah, Tawassul Wal Wasilah, terj. Halimuddin, Kemurnian Akidah:
Menolak Perantara yang Diadakan antara Allah dan Hamba (Cet. II; Jakarta: Bumi Aksara,
1996), h. 26-27.
9
1) Berlaku Adil dan Ihsan Kepada Kaum Kerabat
a. Adil
mereka.17
seseorang beramal ketaatan pada Allah Swt atas cahaya (petunjuk) dari
10
“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu
(Al-Baqarah: 195)
2. Fasiq
Menurut dia bahwa iman dapat bertambah dan dapat pula berkurang. Orang
fasik adalah orang yang berkurang imannya, tetapi tidak sama sekali hilang.
Oleh karena itu, orang fasik masih tetap disebut mukmin, walaupun imannya
sudah berkurang. Pada saat yang sama tidak pula disebut sebagai orang kafir.
seseorang keluar dari agamanya, yakni kufur, dan 2) Kefasikan yang tidak
“Dan adapun orang-orang yang fasik (kafir) maka tempat mereka adalah
dengan orang yang fasiq, yaitu orang yang keluar dari mentaati Allah Swt
11
tidak beriman kepada Allah Swt dan Rasul-Nya serta mengajarkan berbagai
Jahannam.19
C. KESIMPULAN
kesesatan
DAFTAR PUSTAKA
19
T.M.H. ash-Shiddieqy, Tafsir Alquranul Majid An-Nur. (Cakrawala Publishing.
Jakarta, 2011) Hal, 467.
12
Abduh Muhammad, Risalah Tauhid, (diterjemahkan oleh Firdaus AN),
Jakarta: Bulan Bintang, cet. Ke-10, 1996.
Asmuni, Yusran. Ilmu Tauhid. Jakarta: PT Raja Gafindo Persada, 1993.
Asmuni Yusran, Ilmu Tauhid, Jakarta: Raka Grafindo Persada, cet. Ke-3,
1996.
Aziz Abdul bin Muhammad Alu Abdul Lathif, Pelajaran Tauhid Untuk
Tingkat Lanjutan. Jakarta:Darul Haq, cet. Ke-1, 1998.
Dasteghib, A.H. Greater Sins, Diterjemahkan oleh Gaos dkk, 50 Dosa Besar
Penghancur Amal, Jil. I. Cet. I; Citra, 2013.
Harifuddin Cawindu, Konsep Kufr dalam Al-qur‟an, Penerbit Bulan Bintang,
tahun 1991,
Husen Abdul Muin, Aqidah Islamiah, Penerbit Pustaka Iqbal Palembang,
tahun 1969.
Jabir Al-Jazairi, Abu Bakar, Pedoman Hidup Seorang Muslim, Jakarta:
Ummul Qura, 2014.
Mulyono dan Bashori. Studi ilmu tauhid/kalam. Malang: UIN-Maliki Press,
2010.
Munawir, Ihsan Berbuat Yang Terbaik, Yogyakarta: Gambus, 2018.
Sayid Sabiq, Aqidah Islamiah, Penerbit CV Diponegoro Bandung, 1992.
Taib Thahir Abdul Muin, Ilmu Kalam, Penerbit Widjaya Jakarta, 1981.
Taimiyah. Ibnu, Tawassul Wal Wasilah, Diterjemahkan oleh Halimuddin,
Kemurnian Akidah: Menolak Perantara yang Diadakan antara Allah
dan Hamba. Cet. II; Jakarta: Bumi Aksara, 1996.
Zainuddin, Ilmu tauhid lengkap. Jakarta: PT Rineka Cipta, 1996.
Zuhri. Pengantar Studi Tauhid. Yogyakarta: Suka Press, 2013.
13