Anda di halaman 1dari 15

KARAKTERISTIK ILMU TAUHID

Dr. Sahri, M.A

Disusun oleh :
1. Suci Anggreini 12309009
2. Nafli 12309004
3. Nur Aisyah 12309017

PRODI ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PONTIANAK
2023
ABSTRACT

Sheikh Muhammad Abduh defined the Science of Tauhid as the Science that
discusses the form of Allah, the qualities that are obligatory for Him, the jaiz
qualities that are attributed to Him, and the qualities that must be completely
eliminated.from Him (impossible). It also discusses Allah's Apostles to determine
the truth of their message, what is obligatory for them, things that must be attributed
to them and things that are forbidden to be attributed to them. The author created
this journal with the aim that readers can find out about the characteristics of the
science of monotheism. In this journal the author uses the literature method based
on the data obtained. The author can conclude that there are five characteristics in
the science of monotheism, namely taufiqiah, ghaibiyah, syumuliah, takamul and
tawazun.

ABSTRAK

Syekh Muhammad Abduh mendefenisikan Ilmu Tauhid ialah Ilmu yang


membahas tentang wujud Allah, sifat-sifat yang wajib bagi-Nya, sifat-sifat yang
jaiz yang disifatkan kepada-Nya, dan sifat-sifat yang sama sekali wajib
ditiadakan dari-Nya (mustahil). Juga membahas tentang Rasul-rasul Allah untuk
menetapkan kebenaran risalahnya, apa yang wajib ada pada dirinya, hal-hal
yang jaiz dihubungkan (dinisbatkan) pada diri mereka dan hal-hal yang terlarang
menghubungkanya pada diri mereka. Penulis membuat jurnal ini dengan tujuan agar
pembaca dapat mengetahui tentang karakteristik dalam ilmu tauhid. Dalam jurnal
ini penulis menggunakan metode kepustakaan berdasarkan data yang di peroleh
penulis dapat menyimpulkan bahwa terdapat lima karakteristik dalam ilmu
tauhid,yaitu taufiqiah,ghaibiyah,syumuliah,takamul dan tawazun.
PENDAHULUAN

Islam sebagai agama (din) mempunyai dua dimensi, yaitu keyakinan


(‘aqidah) dansesuatu yang diamalkan. Amal perbuatan merupakan perpan-jangan
dan implementasi dari ‘aqidahtersebut. Islam adalah agama samawi yang
bersumber dari Allah swt., yang diwahyukan kepada Nabi Muhammadsaw.
yang berintikan keimanan dan perbuatan. Untuk alasan ini, Muhammad Syaltout
menulis al-Islam ‘Aqidah wa Syari’ahyang membahas pentingnya dua dimensi
‘aqidahdan Syari’ahdalam ajaran Islam1.
Islam merupakan agama yang memiliki banyak sekali sejarah sejarah
keilmuan teologi yang panjang.Ilmu teologi yang dimana kita ketahui bahwa sebuah
ilmu yang membahas tentang ajaran ajaran dasar dari suatu agama.
Mempelajari teologi akan memberikan seseorang keyakinan keyakinan
berdasarkan pada landasan yang kuat,yang tidak akan mudah terikut oleh
perkembangan zaman.Maka setiap agama pasti memiliki keyakinan kepada
tuhan,karena pada hakikatnya agama adalah kepercayaan kita kepada tuhan bagi
umatnya untuk mencapai hidup yang kebahagiaan dan keselamatan di dunia
maupun diakhirat.
Ilmu tauhid adalah ilmu tentang keyakinan tentang keesaan Allah
SWT.dalam rubbiyahnya,kita menjalankan suatu amalan ibadah dengan rasa
keikhlasan hanya kepada Allah SWT serat menetapkan nama-nama dan sifat-sifat
kesempurnaan bagi-Nya.

A. KARAKTERISTIK ILMU TAUHID

Istilah ilmu Tauhid berasaldari bahasa Arab. Secara harfiah, tauhid


ialah mempersatukanberasal dari kata wahidyang berarti satu. Menurut istilah
agama Islam, Tauhid ialah keyakinan tentang satu atau Esanya Tuhan

1
Syafii, S. (2017) Dari Ilmu tauhid/Ilmu Kalam Ke Teologi: Analisis Epistemologis, Jurnal Theologia. Available
at: https://journal.walisongo.ac.id/index.php/teologia/article/view/1756/1351 (Accessed: 24 September
2023).
2
Syekh Muhammad Abduh mendefenisikan Ilmu Tauhid ialah Ilmu
yang membahas tentang wujud Allah, sifat-sifat yang wajib bagi-Nya, sifat-sifat
yang jaiz yang disifatkan kepada-Nya, dan sifat-sifat yang sama sekali wajib
ditiadakan
dari-Nya (mustahil). Juga membahas tentang Rasul-rasul Allah untuk
menetapkan kebenaran risalahnya, apa yang wajib ada pada dirinya, hal-hal
yang jaiz dihubungkan (dinisbatkan) pada diri mereka dan hal-hal yang terlarang
menghubungkanya pada diri mereka.
Ilmu Tauhid adalah ilmu yang memberikan bekal-bekal pengertian
tentang pedoman keyakinan hidup manusia, di dalam mengarungi samudra dan
gelombang hidup. Secara kodrati manusia diciptakan Allah di dunia ini,
berkekuatan berbeda antara manusia yang satu dengan manusia yang lain.
Tidak sedikit manusia di dalam mengarungi samudera hidup yang luas itu,
kehilangan arah dan pedoman, sehingga ia menjadi sesat. Di situlah ilmu
Tauhid berperan untuk memberi pedoman dan arah, agar manusia selalu tetap sadar
akan kewajibanya sebagai makhluk terhadap khaliknya
Ilmu Tauhid secara ilmiah atau dalam bahasan asing,dikenal dengan ilmu
teologi karena pembahasannya mencakup persoalan-persoalan dasar dan soal pokok
seperti ketuhanan,iman,kufur,,dan hal-hal pokok lainnya sebagaimana tercakup
dalam rukun iman.
Sedangkan ilmu Tauhid secara bahasa yang berarti megesakan atau
menganggap sesuatu itu satu atau tunggal. Dalam agama islam,yang dimaksud ilmu
tauhid adalah ilmu tentang pengetahuan dan keyakinan bahwa sesuatu itu satu dan
esa. Menurut syekh m.abduh,ilmu tauhid ialah ilmu yang membicarkan tentang
wujud tuhan,sifat-sifat yang boleh ada pada-nya,sifat-sifat yang tidak mungkin ada
pada-nya;membicarakan tentang rasul-rasul,untuk menetapkan keutusan
mereka,sifat-sifat yang boleh di pautkan kepada mereka,dan sifat-sifat yang tidak
mungkin terdapat pada mereka.

2
Syafii, S. (2017) Dari Ilmu tauhid/Ilmu Kalam Ke Teologi: Analisis Epistemologis, Jurnal Theologia. Available
at: https://journal.walisongo.ac.id/index.php/teologia/article/view/1756/1351 (Accessed: 24 September
2023).
Menurut Husain Affandi al-Jisr al-Tharablusy menta’rifkan bahwa ilmu
tauhid ialah ilmu yang membahas atau membicarakan bagaimana menetapkan
aqidah 3(agama islam) dengan menggunakan dalil-dalil yang meyakinkan. Dengan
demikian Ilmu Tauhid adalah salah satu cabang ilmu studi keislaman yang lebih
memfokuskan pada pembahasan wujud Allah dengan segala sifatnya serta tentang
para Rasul-Nya,sifat-sifat dan segala perbuatannya dengan berbagai pendekatan.

B. TAUFIQIYAH
Aqidah yang bersifat taufiqiah (terbatas pada wahyu, tidak ada tempat untuk
pendapat dan ijtihad di dalamnya. Taufiqiah yakni bahwa dalam beraqidah dan
memahami aqidah islam, kita wajib berhenti dan membatasi diri pada batas-batas
ketetapan wahyu yakin Al-Qur’an dan As-Sunah saja. Aqidah yang bersifat
tauqifiah (terbatas pada wahyu), tidak ada tempat untuk pandapat dan ijtihad di
dalamnya.
Hal itu karena aqidah yang benar haruslah terdapat keyakinan yang pasti di
dalamnya, karenanya rujukan dan asalnya juga harus sesuatu yang bisa dipastikan
kebenarannya, dan sifat seperti ini (dipastikan kebenarannya) tidak bisa ditemukan
kecuali pada kitab Allah dan sunnah Rasul-Nya SAW yang shahih.
Allah Ta’ala berfirman, “Kalau kelak datang kepada kalian hidayah dari-Ku,
maka barangsiapa yang mengikuti hidayah-Ku niscaya dia tidak akan tersesat dan
tidak pula celaka.” (QS. Thaha: 23) Maka Allah menjadikan keselamatan dan
kebahagiaan -dalam aqidah dan selainnya- hanya pada apa yang Dia datangkan
berupa Al-Kitab dan As-Sunnah. Dan barangsiapa yang mengikuti selain keduanya
maka baginya kecelakaan yang nyata. Karenanya semua perkara yang bersifat
dugaan seperti kias, akal, anggapan baik, eksperimen- tidak bisa dijadikan rujukan
dalam aqidah, apalagi kalau dia hanyalah khayalan dan khurafat seperti mimpi-
mimpi dan ucapan seseorang yang jahil.

3
JJ, J. (1970) Makalah Karakteristik Akidah islam, MAKALAH KARAKTERISTIK AKIDAH ISLAM. Available at:
https://jakhinjj.blogspot.com/2016/04/makalah-karakteristik-akidah-islam.html?m=1 (Accessed: 24
September 2023).
C. GHAIBIYAH
Aqidah ghaibiyah (berkenaan dengan masalah ghaib). Kata ghaibiyah adalah
kata yang dinisbatkan pada kata ghaib yaitu apa yang tidak bisa di tangkap oleh
4
pancaindra. Karna pancaindra adalah jendela akal dari memperoleh pengetahuan.
Allah berfirman :
Artinya : “dan Dialah menciptakan bagi kamu sekalian pendengaran, penglihatan
dan hati. Sangat sedikitlah kamu bersyukur (Al-Mu’minun : 78)
Karena itu apa yang tidak bisa di tangkap oleh pancaindra tidak dapat
dinalar akal kecuali hanya secara umum dengan menganalogikan yang ghaib dengan
yang tampak oleh pancaindra. Dengan cara ini kita dapat melakukan penalaran
parsial, kemudian penalaran parsial ini disinkronisasikan untuk menetapkan hukum-
hukum rasional kolektif. sebab tanpa itu, setiap kita hanya dapat menalar, misalnya,
rasa sakit yang menimpanya. Ketika kita mengatakan bahwa salah satu spesifikasi
aqidah islam adalah keghaiban, itu sama sekali tidak berarti bahwa semua muatan
aqidah bersifat ghaib dan tidak dapat ditangkap pancaindra dan akal. Tetapi
maksudnya adalah bahwa salah satu spesifikasi aqidah islam adalah bahwa ia
percaya kepada apa yang ghaib seperti yang difirmankan oleh Allag dalam surah
(Al-Baqarah : 1-3)
Artinya : Alif Lam Mim. Kitab (Al-quran) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk
bagi mereka yang bertaqwa, yaitu mereka yang beriiman kepada yang ghaib, yang
mendirikan shalat dan menafkan sebagian rezeki yang kami anugrahkan kepada
mereka.
Di sini Allah menyatakan bahwa salah satu sifat yang paling menonjol
orang-orang yang beriman yang dijadikan sebagai pembuka kitab-Nya yang mulia
adalah beriman kepada yang ghaib. Iman kepada yang ghaib merupakan spesifikasi
fitrah manusia. Penalaran terhadap realitas fisik merupakan kemampuan yang
dimiliki secara bersama oleh manusia dan binatang. Bahkan penalaran metafisik
sudah mmerupakan instink yang tertanam dalam fitrah manusia. Inilah yang kini

4
JJ, J. (1970) Makalah Karakteristik Akidah islam, MAKALAH KARAKTERISTIK AKIDAH ISLAM. Available at:
https://jakhinjj.blogspot.com/2016/04/makalah-karakteristik-akidah-islam.html?m=1 (Accessed: 24
September 2023).
sebut dorongan keingintahuan. Di zaman ini kita menyaksikan betapa tinggi nilai
instink ini dimana ia telah menjadi faktor pemicu penemuan-penemuan ilmiah,
sehingga manusia modern dapat menikmati segitu banyak kekayaan alam.

D. SYUMULIYAH
Arti syumuliyah adalah integralitas dimensi substansi dan aplikasi. Dimensi
substansi berarti bahwa aqidah ini mempunyai persepsi yang integral tentang
masalah-masalah besar manusia dimana banyak manusia yang tersesat dalam
mencari dan memahaminya seperti persepsi tentang tuhan manusia, alam dan
kehidupan5.
Allah-lah yang meciptakan seluruh mahkluk, mengaturnya dengan system yang
sempurna, sekaligus menetukan akhir bagi eksistensinya. Allah berfirman :
Surah Al Mulk ayat 1-5: Bila anda mencoba meneliti alam untuk menemukan celah-
celah kelemahan dan struktur penciptaannya, anda hanya akan meletihkan
pandangan mata anda. Sebab anda tidak akan menemukan sedikitpun dari apa yang
anda cari. Alam dengan segala substansinya adalah salah satu saksi kebesaran dan
keagungan Ilahi. Dalam alam besar itu manusia hanya merupakan salah satu
ciptaan Allah. Tetapi ciptaan terakhir ini telah di berikan kedudukan dan
kehormatan tersendiri, yakni kemampuan menggali dan memanfaatkan hasil-hasil
bumi untuk kepentingan manusia. Namun demikian, manusia tetaplah makhluk
yang lemah yang tidak mempunyai kekuatan apa-apa selain kekuatan yang di
berikan Allah – Tuhan semesta alam – kepadanya. Maka diantara konsekuensi
ketuhanan Allah adalah keharusan manusia untuk tanduk dan menyerahkan diri
kepada Allah, melaksanakan seluruh perintah-Nya dan meninggalkan seluruh
larangan-Nya serta mengatur kehidupannya dengan sistem agama Allah.
Allah adalah sembahan yang benar kepada siapa manusia harus
mengerahkan seluruh tenaga dan potensinya untuk menunaikan ibadah dan
mensyukuri nikmat-Nya yang tak terhingga. Yaitu Tuhan yang mempunyai semua
5
JJ, J. (1970) Makalah Karakteristik Akidah islam, MAKALAH KARAKTERISTIK AKIDAH ISLAM. Available at:
https://jakhinjj.blogspot.com/2016/04/makalah-karakteristik-akidah-islam.html?m=1 (Accessed: 24
September 2023).
sifat kesempurnaan, bebas dari segala bentuk kekurangan dan apa saja yang
bertentangan dengan kesempurnaan-Nya Allah berfirman :
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi
dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy.
6
Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan
(diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing)
tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak
Allah. Maha suci Allah, Tuhan semesta alam.
Bersemayam di atas 'Arsy ialah satu sifat Allah yang wajib kita imani, sesuai
dengan kebesaran Allah dsan kesucian-Nya.
Maka hubungan manusia dengan alam adalah hubungan pendayagunaan.
Allah berfirman:
Artinya : ”Dan Dia menundukkan untuk mu apa yang ada di langit dan apa yang
ada di bumi semuanya (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah bagi yang
berfikir)”. (Al-Jaatsiyah: 13)
Artinya : “Dia yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di
segala penjurunya dan makanlah sebagian rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nyalah
kamu (kembali setelah) dibangkitkan”. (Al-Mulk: 15)
Alam adalah panggung tempat manusia mementaskan fungsi khilafahnya,
maka ia ditundukkan untuk menjamin keberlangsungan fungsi tersebut. Tetapi
keduanya adalah ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah, Yang menciptakan segalanya
dengan sempurna dan memberikan semua fasilitas yang dibutuhkan makhluk-Nya
untuk hidup dan bertahan hidup.

E. TAWAZUN

6
JJ, J. (1970) Makalah Karakteristik Akidah islam, MAKALAH KARAKTERISTIK AKIDAH ISLAM. Available at:
https://jakhinjj.blogspot.com/2016/04/makalah-karakteristik-akidah-islam.html?m=1 (Accessed: 24
September 2023).
Tawazun menurut bahasa berarti keseimbangan atau seimbang sedangkan
menurut istilah tawazun merupakan suatu sikap seseorang untuk memilih titik yang
seimbang atau adil dalam menghadapi suatu persoalan.
Konsep Tawazun
Tawazun sangat erat hubungannya dengan pengaturan (manage) waktu.
Mengapa aktifitas harus dimanage :
1. Agar mencapai tujuan hidup, Tanpa pengaturan hidup yang matang,
kemungkinan seseorang untuk mencapai keberhasilan sangat kecil7.
2. Agar dapat menunaikan hak-hak orang lain, Tidak hanya diri kita sendiri yang
memiliki hak untuk mendapatkan sesuatu, tetapi juga orang lain pun memiliki
hak atas diri kita. Misalnya, memanage waktu untuk orang tua yang memang
memiliki hak atas diri kita.
3. Karena kewajiban (pekerjaan) kita lebih banyak dari waktu yang tersedia Kita
tidak hanya mempunyai hak yang harus didapatkan saja, tetapi juga memiliki
rentetan kewajiban. Itu disebabkan karena sebetulnya di dalam hidup kita ini
tidak hanya memerankan satu peran saja.
Bagaimana cara memanage waktu :
1. Disiplin, disiplin memang paling sulit untuk dilakukan, namun bila kita sudah
berkomitmen, maka ini tidaklah menjadi penghalang kita untuk menuju
kearah yang lebih baik.
2. Jangan tangguhkan pekerjaan Menunda pekerjaan hanya akan mempersulit
kita untuk mengerjakan pekerjaan lain yang terus menerus datang setiap
waktunya.
Bagaimana cara mengelola aktifitas
1. Tentukan tujuan hidupmu, baik jangka pendek maupun panjang.
2. Tentukan misi apa saja yang harus kita lakukan untuk mencapai tujuan.
3. Tentukan kapan saja misi itu harus terlaksana.
A. Makna dan Hakekat Tawazun

7
ihsan, M. (1970) Ilmu Tauhid : Karakteristik Aqidah Islam. Available at:
https://seputarmahasiswa22.blogspot.com/2016/10/a.html?m=1 (Accessed: 24 September 2023).
Manusia dan agama lslam kedua-duanya merupakan ciptaan Allah yang
sesuai dengan fitrah Allah. Mustahil Allah menciptakan agama lslam untuk manusia
yang tidak sesuai Allah. Allah berfirman :
‫َفَأِقۡم َو ۡج َهَك ِللِّديِن َحِنيٗف ۚا ِفۡط َر َت ٱِهَّلل ٱَّلِتي َفَطَر ٱلَّناَس َع َلۡي َهۚا اَل َتۡب ِد يَل ِلَخ ۡل ِق ٱِۚهَّلل َٰذ ِلَك ٱلِّديُن ٱۡل َقِّيُم َو َٰل ِكَّن َأۡك َثَر ٱلَّناِس اَل‬
٣٠ ‫َيۡع َلُم وَن‬
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas)
fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada
peubahan 8pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan
manusia tidak mengetahui”.[10]

Ayat ini menjelaskan pada kita bahwa manusia itu diciptakan sesuai dengan
fitrah Allah yaitu memiliki naluri beragama (agama tauhid: Al-Islam) dan Allah
menghendaki manusia untuk tetap dalam fitrah itu. Kalau ada manusia yang tidak
beragama tauhid, itu hanyalah karena pengaruh lingkungan (Hadits: Setiap bayi
terlahir daIam keadaan fitrah (Islam) orang tuanyalah yang menjadikan ia sebagai
Yahudi, Nasrani atau Majusi) Sesuai dengan fitrah Allah, manusia memiliki 3
potensi, yaitu Al-Jasad (Jasmani), Al-Aql (akal) dan Ar-Ruh (rohani). Islam
menghendaki ketiga dimensi tersebut berada dalam keadaan tawazun (seimbang).
Perintah untuk menegakkan neraca keseimbangan ini dapat dilihat pada firman
Allah yang berbunyi :
٩ ‫ َو َأِقيُم وْا ٱۡل َو ۡز َن ِبٱۡل ِقۡس ِط َو اَل ُتۡخ ِس ُروْا ٱۡل ِم يَز اَن‬٨ ‫ َأاَّل َتۡط َغۡو ْا ِفي ٱۡل ِم يَزاِن‬٧ ‫َو ٱلَّسَم ٓاَء َر َفَعَها َوَو َضَع ٱۡل ِم يَز اَن‬
“Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca (keadilan).
Supaya kamu jangan melampaui batas tentang neraca itu. Dan tegakkanlah
timbangan itu dengan adil dan janganlah kamu mengurangi neraca itu”.[11]

Ketiga potensi ini membutuhkan makanannya masing-masing. :


1. Jasmani (Al-jasad)
Jasmani merupakan titipan Allah yang harus dijaga oleh kita, menjaga
keseimbangan jasmani yaitu dengan cara rajin olah raga, makan makanan yang
8
ihsan, M. (1970) Ilmu Tauhid : Karakteristik Aqidah Islam. Available at:
https://seputarmahasiswa22.blogspot.com/2016/10/a.html?m=1 (Accessed: 24 September 2023).
sehat dan bergizi, tidur teratur, menjaga kebersihan badan dan sebagainya. ketika
kita sudah menjaga dan memeliharanya dengan baik maka Allah swt memberikan
balasan didunia berupa kesehatan jasmani sehingga kalau badan kita sehat maka
aktivitas pun akan berjalan lancar.

2. Akal (Al-aql)
Akal adalah anugerah dari Allah SWT yang harus kita syukuri karena dengan akal
ini kita bisa berpikir, coba anda bayangkan jikalau kita tidak mempunyai akal? Akal
yang Allah berikan ini harus kita jaga agar selalu berpikir positif yaitu dengan
9
bertafakur tentang alam semesta, selalu berhusnudzon kepada Allah dan
makhlukNya. Allah berfirman :
١٩٠ ‫ِإَّن ِفي َخ ۡل ِق ٱلَّس َٰم َٰو ِت َو ٱَأۡلۡر ِض َو ٱۡخ ِتَٰل ِف ٱَّلۡي ِل َو ٱلَّنَهاِر ٓأَلَٰي ٖت ُأِّلْو ِلي ٱَأۡلۡل َٰب ِب‬
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam
dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal”.(Ali-Imran:190)

3. Rohani ( Ar-Ruh)
Ar-ruh atau hati merupakan pengendali diri kita dan hati juga yang menentuka baik
aati bruk nya perbuata kita. hati ini harus kita jaga dengan banyak berzikir kepada
Allah, menghadiri majelis ilmu,mendengarkan ceramah yang dapat membangun hati
kita dekat dengan Allah sehingga kita terhindar dari perbuatan-perbuatan yang
kotor.
Allah menginginkan manusia hidup diatas keseimbangan, berjalan diatas fitrahnya.
Manusia diciptakan memiliki nafsu yang cenderung terhadap sesuatu. Dalam
hidupnya, manusia memiliki keinginan, kecenderungan untuk mengarahkan
hidupnya sesuai kecenderungannya. Tetapi dengan pengetahuannya, Allah
menginginkan manusia hidup diatas keseimbangan, berjalan diatas fitrahnya.
Dengan keseimbangan manusia dapat meraih kebahagiaan hakiki yang merupakan
nikmat Allah, karena pelaksanaan syariah sesuai dengan fitrahnya.

9
ihsan, M. (1970) Ilmu Tauhid : Karakteristik Aqidah Islam. Available at:
https://seputarmahasiswa22.blogspot.com/2016/10/a.html?m=1 (Accessed: 24 September 2023).
F. TAKAMUL
Takamul adalah lengkap, sempurna dan bulat, berkumpul padanya aneka
pandangan hidup. Hukum Islam membentuk umat adalah dalam suatu kesatuan
yang bulat walaupun mereka berbeda-beda bangsa dan berlain-lainan suku. Hukum-
hukum Islam, walaupun masa berganti masa, namun dia tetap mempunyai karakter
yang utuh, harmonis dan dinamis. Hukum Islam menghimpun segala sudut dan segi
yang berbeda-beda di dalam suatu kesatuan. Karenanya hukum Islam tidak
menghendaki adanya pertentangan antara ushul dengan furu’, satu sama lain saling
melengkapi, saling menguatkan, ibarat sebatang pohon, semakin banyak cabang- 10
cabangnya semakin kokoh dan teguh batangnya, semakin subur pertumbuhannya,
semakin segar kehidupannya.
Di dalam berasimilasi, hukum Islam memberi dan menerima, menolak, dan
membantah menurut kaidah-kaidah yang telah ditetapkan. Dengan teguh dia
memelihara kepribadiannya. Namun demikian dia tidak membeku, tidak bertabiat
jumud dan tidak pula berlebih-lebihan. Teori syumul berwujud dalam
kemampuannya menampung segala perkembangan dan segala kecenderungan serta
dapat berjalan seiring dengan perkembangan-perkembangan itu dan
menuangkannya dalam suatu acuan.
Hukum Islam juga bersifat elastis (lentur, luwes), ia meliputi segala bidang dan
lapangan kehidupan manusia, permasalahan kemanusiaan, kehidupan jasmani dan
rohani, hubungan sesama mahluk dengan khaliq, serta tuntunan hidup manusia
diakhirat terkandung didalamnya. Hukum Islam memperhatikan berbagai segi
kehidupan, baik bidang muamalah, ibadah, jinayah, dan lain-lain. Meski demikian,
ia tidak memiliki dogma yang kaku dan memaksa. Ia hanya memberikan kaidah-
kaidah yang umum yang mesti dijalankan umat manusia.
Islam disyari’atkan kepada nabi Muhammad dan pengikutnya merupakan
penyempurna bagi agama-agama sebelumnya, karena islam yang kini telah
11
dipelajari oleh seluruh manusia yang mengakuinya merupakan agama wahyu
terakhir dan tidak akan berubah sampai hari kiamat nanti. Firman Allah:
10
ihsan, M. (1970) Ilmu Tauhid : Karakteristik Aqidah Islam. Available at:
https://seputarmahasiswa22.blogspot.com/2016/10/a.html?m=1 (Accessed: 24 September 2023).
“Pada hari ini telah aku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-
cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu sebagai agamamu”.

KESIMPULAN
Ilmu Tauhid adalah ilmu yang memberikan bekal-bekal pengertian
tentang pedoman keyakinan hidup manusia, di dalam mengarungi samudra dan
gelombang hidup. Secara kodrati manusia diciptakan Allah di dunia ini,
berkekuatan berbeda antara manusia yang satu dengan manusia yang lain.
Tidak sedikit manusia di dalam mengarungi samudera hidup yang luas itu,
kehilangan arah dan pedoman, sehingga ia menjadi sesat. Di situlah ilmu
Tauhid berperan untuk memberi pedoman dan arah, agar manusia selalu tetap sadar
akan kewajibanya sebagai makhluk terhadap khaliknya
Aqidah yang bersifat taufiqiah (terbatas pada wahyu, tidak ada tempat untuk
pendapat dan ijtihad di dalamnya. Taufiqiah yakni bahwa dalam beraqidah dan
memahami aqidah islam, kita wajib berhenti dan membatasi diri pada batas-batas
ketetapan wahyu yakin Al-Qur’an dan As-Sunah saja.
Aqidah ghaibiyah (berkenaan dengan masalah ghaib). Kata ghaibiyah adalah
kata yang dinisbatkan pada kata ghaib yaitu apa yang tidak bisa di tangkap oleh
12
pancaindra. Karna pancaindra adalah jendela akal dari memperoleh pengetahuan.
Arti syumuliyah adalah integralitas dimensi substansi dan aplikasi. Dimensi
substansi berarti bahwa aqidah ini mempunyai persepsi yang integral tentang
masalah-masalah besar manusia dimana banyak manusia yang tersesat dalam
mencari dan memahaminya seperti persepsi tentang tuhan manusia, alam dan
kehidupan.
11
ihsan, M. (1970) Ilmu Tauhid : Karakteristik Aqidah Islam. Available at:
https://seputarmahasiswa22.blogspot.com/2016/10/a.html?m=1 (Accessed: 24 September 2023).
12
JJ, J. (1970) Makalah Karakteristik Akidah islam, MAKALAH KARAKTERISTIK AKIDAH ISLAM. Available at:
https://jakhinjj.blogspot.com/2016/04/makalah-karakteristik-akidah-islam.html?m=1 (Accessed: 24
September 2023).
Tawazun menurut bahasa berarti keseimbangan atau seimbang sedangkan
menurut istilah tawazun merupakan suatu sikap seseorang untuk memilih titik yang
seimbang atau adil dalam menghadapi suatu persoalan.
Takamul adalah lengkap, sempurna dan bulat, berkumpul padanya aneka
pandangan hidup. Hukum Islam membentuk umat adalah dalam suatu kesatuan
yang bulat walaupun mereka berbeda-beda bangsa dan berlain-lainan suku.

DAFTAR PUSTAKA
Syafii, S. (2017) Dari Ilmu tauhid/Ilmu Kalam Ke Teologi: Analisis Epistemologis,
Jurnal Theologia. Available at:
https://journal.walisongo.ac.id/index.php/teologia/article/view/1756/1351
(Accessed: 24 September 2023).

JJ, J. (1970) Makalah Karakteristik Akidah islam, MAKALAH KARAKTERISTIK AKIDAH


ISLAM. Available at: https://jakhinjj.blogspot.com/2016/04/makalah-
karakteristik-akidah-islam.html?m=1 (Accessed: 24 September 2023).

Ihsan, M. (1970) Ilmu Tauhid : Karakteristik Aqidah Islam. Available at:


https://seputarmahasiswa22.blogspot.com/2016/10/a.html?m=1
(Accessed: 24 September 2023).

Anda mungkin juga menyukai