MAKALAH
Disusun Oleh :
Tauhid adalah mengesakan Allah dalam hal-hal yang menjadi kekhususan diri-Nya.
Kekhususan itu meliputi perkara Rububiyah, Uluhiyah, dan Asma’ wa sifat. Tauhid sendiri
berasal dari Bahasa Arab “ wahhada-yuwahhidu-tauhiidan”, yang artinya mengesakan atau
menunggalkan dari sekian banyak yang ada. Adapun ilmu tauhid adalah ilmu yang
mempelajari mengenai kepercayaan tentang Tuhan dengan segala segi-seginya, yang berarti
termasuk didalamnya soal wujud-Nya, ke-Esaan-Nya, dan sifat-sifat-Nya. Syeh M. Abduh
mengatakan bahwa, ilmu tauhid (ilmu kalam) adalah ilmu yang membicarakan wujud Tuhan,
sifat-sifat yang mesti ada pada-Nya, sifat-sifat yang boleh ada pada-Nya, sifat-sifat yang tidak
mungkin ada pada-Nya; membicarakan tentang Rosul, untuk menetapkan keutusan mereka,
sifat-sifat yang boleh dipertautkankepada mereka, dan sifat-sifat yang tidak mungkin terdapat
pada mereka (Hanafi, 2003: 2).
Pada dasarnya manusia dari sejak lahir berada dalam fitrahnya yaitu, bertauhid. Namun
sesuai perkembangan lingkungan dan orang tuanyalah yang menentukan selanjutnya. Banyak
orang yang beriman namun tanpa didasari pengetahuan yang memadai. Mereka beribadah
namun ada saja yang masih menyimpang dari ketauhidannya. Apalagi mereka yang berada di
penjuru kampung yang masih banyak mempercayai pohon-pohon yang besar, batu-batuan
yang besar, dan lain sebagainya.
Berangkat dari uraian diatas kami berupaya untuk menjelaskan mengenai ilmu tauhid dan
perangkatnya.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
• Tauhid merupakan sebab lapangnya dada sesorang dalam kehidupan di dunia. Firman Allah swt.
dalam QS. Az-zumar :22 yang artinya “maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah swt. hatinya
untuk (menerima) agama islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan Allah orang
yang membantu hatinya”.
• Artinya, ilmu tauhid merupakan sebab lapangnya dada seseorang. Semakin kuat tauhidnya maka
akan semakin sempurna pula hatinya, maka dadanya semakin lapang , sempurna, dan kuat. (d)
• ilmu tauhid merupakan sebab paling utama terhapusnya dosa dan kesalahan. Dari HR. Anas
beliau berkata:”saya mendengar Rasulullah bersabda, “wahai anak adam, seandainya engkau
mendatangi-Ku dengan sepenuh bumi dosa, kemudian engkau menemuiku dalam keadaan tidak
menyekutukan Aku sedikitpun (bertauhid) maka Aku akan mendatangimu dengan sepenuh itu pula
ampunan”.
• Artinya, Allah swt. mengampuni dosa hamba-Nya dengan sebab tauhidnya yang murni. (d)
• Sesungguhnya tauhid mencegah pemiliknya kekal di neraka, walau di dalam hatinya masih ada
tauhid meski sekecil apapun. Adapun jika tauhid telah sempurna dalam hati maka hal tersebut
menjadikannya terhindar dari neraka sama sekali. (d)
• Seseorang yang bertauhid dan merealisasikan tauhid-Nya dengan sempurna, sebagaimana yang
diajarkan Rasul saw, maka akan mendapat petunjuk dan keamanan yang sempurna di dunia dan
akhirat. Dia akan selamat dari azab Allah swt., aman dari kekekalan dalam neraka, diapun akan
selalu mendapat petunjuk dalam syariat Allah swt. dengan ilmu dan amal, serta akan mendapat
petunjuk di akhirat. (d)
• Tauhid sebagai pembimbing manusia ke jalan yang benar sekaligus mendorong manusia untuk
mengerjakan ibadah dengan ikhlas. (j)
• Tidak menyekutukan Tuhan
Ilmu tauhid mengajarkan bahwa Allah SWT esa. Esa adalah satu tunggal dan tidak ada lagi saingan yang
dapat menandingi keEsaa Tuhan. Dalam islam menyekutukan Tuhan termasuk salah satu dosa besar yang
dilakukan oleh seorang hamba yang disebut dengan syirik. Dan dosa dari menyekutukan Tuhan dengan
benda-benda lainnya adalah neraka. Ilmu tauhid memberitahukan bahwa sebagai hamba tidak di izinkan
untuk menyekutukan Tuhan dengan hal apapun karena itu termasuk perbuatan yang tercela.
• Nasehat untuk diri sendiri
Nasehat adalah segala hal yang berasal dari lisan ataupun tertulis untuk kebaikan hidup bersama dalam
menjalani hidup. Ada kalanya kita merasa telah salah melakukan tindakan. Dan hal itu bisa kita perbaiki
dengan banyak membaca nasehat-nasehat atau sekedar mendapat nasehat saat mengikuti kajian islam di
mesjid-mesjid. Nasehat penting karena manusia tidak pernah luput dari khilaf. Itu kenapa manusia
dianjurkan untuk saling nasehati-menasehati dalam kebaikan. Artinya saling mengajak untuk berbuat baik
yang insyaallah akan mendatangkan berkah dalam hidup ini. Itulah fungsi dari seorang ulama dan juga
orang yang mengerti dan telah menjalankannya dalam kehidupan sehari-hari. Jadi mengajak seseorang
untuk berlaku baik maka otomatis pahalanya juga akan mengalir pada kita selama menjalankannya karena
niat sebab Allah SW. Dan manfaat dari nasehat untuk diri sendiri ini merupakan manfaat agung yang
terdapat dalam ajaran ilmu tauhid.
• Sebagai pedoman hidup
Ilmu tauhid adalah pedoman bagi hidup. Dalam islam diajarkan bahwa segala hal yan dimiliki di dunia
merupakan anugerah dari Allah bagi sebagian hambanya. Jadi kesalahan besar jika kita menganggap bahwa
apa yang kita dapat adalah miliki kita seutuhnya. Ilmu tauhid adalah ilmu yang mengarahkan manusia
untuk tetap melakukan perbuatan yang baik dalam menjalankan perannya sebagai hamba dan juga sebagai
makhluk ciptaan Tuhan. Pedoman hidup selain dari ilmu tauhid adalah alquran dan hadist yang akan tetap
berlaku hingga akhir zaman. Allah SWT telah menjanjikan bahwa tidak ada yang bisa merubah isi dari
firman-firmanNya di dalam alquran dan juga wahyu yang diturunkan pada Nabi Muhammad SAW yang
kemudian dibukukan melalui hadist-hadist.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Menurut pembahasan pada Bab II,kita dapat mengetahui pengertian ilmu tauhid
berdasarkan beberapa sudut pandang,yaitu dari segi bahasa dan istilah.Dari segi bahasa,tauhid
berasal dari bahasa Arab, masdar dari kata wahhada ( ) وحدyuwahhidu (ييو حد ) ي.Sedangkan dari
segi istilah tauhid adalah keyakinan tentang dalil-dalilnya yang menjurus pada kesimpulan
bahwa Tuhan itu satu. Disebut ilmu tauhid di dalamnya mengandung persoalan-persoalan
kepercayaan dalam agama islam.
Adapun nama-nama ilmu tauhid diantaranya adalah Ilmu Tauhid,Ilmu Kalam (filsafat islam),ilmu
Ushuluddin,Ilmu aqaid ( ilmu akidah ),Ilmu ma’rifah,Teologi islam,Fiqh Al-akbar,Ilmu hakikat,dan
Ilmu sifat dua puluh.
Dari Bab II,kita juga membahas tentang manfaat ilmu tauhid yang pada intinya,ilmu tauhid
bermanfaat sebagai pembimbing manusia ke jalan yang benar sekaligus mendorong manusia
untuk mengerjakan ibadah dengan ikhlas.
B. SARAN
Demikian makalah yang dapat kami sampaiakan kurang lebihnya mohon dimaafkan, kritik
dan saran yang membangun sangat kami harapkan, jika ada kesalahanmohon di ingatkan dan
dibenarkan, sebagai perbaikan kami ke depan. Semoga apayang tertera disini bisa membawa
manfaat untuk kita semua dan bisa menambahwawasan kita semua dalam kompeterensi terkait
DAFTAR PUSTAKA