FISIKA MEDIS ? • Ilmu yg mempelajari tentang fisika mengenai konsep dan teknik penerapan fisika dalam bidang medis/kedokteran. • Fisikawan medis : individu professional yang mempraktikan ilmu fisika medis. • Menjadi fisikawan medis memerlukan pendidikan dan pelatihan terstruktur mengenai konsep dan teknik penerapan fisika dalam bidang medis. Sejarah singkat fisika medis • Muncul dari serapan bhs inggris “medical physics” • Masyaraka fisika medis mengasisoasi lahirnya fisika medis dg fenomena sinar-X di Würzburg oleh Prof. Wilhelm Röntgen pada Desember 1894. • Ada pula yg mengaitkan dg prof. Marie Curie (1867), yg pertama kali menggunakan radioaktif utk keperluan medis (terapi kanker) • Shg hari ulang tahun Marie Curie sbg hari fisika medis Internasional : 7 November • Namun istilah fisika medis sudah mulai ada sejak tahun 1779 (Physique Médicale' di Paris) sbg literatur Fisika medis di Luar Negeri • AAPM sebagai pemrakarsa organisasi Fisika Medis telah memiliki kerangka yang begitu jelas mengenai deskripsi kerja, ruang lingkup, bahkan sertifikasi berdasarkan spesialisasi (setiap spesialisasi memiliki badan sertifikasi yang berbeda-beda). • Dideskripsikan dalam AAPM Professional Policy No. 17 bahwa Fisika Medis adalah cabang fisika yang berhubungan dengan praktik klinis (medis). • AAPM membagi spesialisasi menjadi 4, yakni; diagnostic medical physics, therapeutic medical physics, nuclear medical physics, dan medical health physics. Setiap sub-bidang (spesialisasi) inilah yang disertifikasi oleh komite yang berbeda-beda. • Secara praktik, tidak semua lulusan Fisika Medis bisa mengakui dirinya sebagai seorang Fisikawan Medis. • AAPM dalam Professional Policy No. 1 menyatakan bahwa Fisikawan Medis Berkualifikasi (QMP, Qualified Medical Physicist) adalah mereka yang memiliki gelar S2 atau S3 di bidang Fisika Medis, Biofisika, Fisika Radiologi, Fisika Kesehatan, serta bidang lain yang dapat disetarakan dari perguruan tinggi yang terakreditasi. • Mereka punya komite akreditasi sendiri untuk universitas yang memiliki program Fisika Medis (CAMPEP, Commission on Accreditation of Medical Physics Education Programs) dan kalau program itu tidak terakreditasi CAMPEP maka lulusannya tidak bisa menjadi Fisikawan Medis. • Para lulusan kampus terakreditasi CAMPEP ini harus lebih dahulu melaksanakan Clinical Training (semacam co-ass kalau untuk dokter) selama minimal dua tahun untuk menekuni sub-bidang atau spesialisasinya. • Program training tambahan satu tahun lagi juga disarankan untuk mendalami sub- sub-bidangnya • (contohnya; seorang Fisikawan Medis di unit CT-Scan yang sudah lulus Clinical Training untuk Radiologi Diagnostik selama dua tahun disarankan untuk mengambil tambahan pelatihan satu tahun lagi untuk bidang CT-Scan). • Menyusul AAPM, IOMP juga mengeluarkan statuta yang mendefinisikan dan mengatur tugas dan peranan Fisikawan Medis. Dua dokumen dipublikasikan secara bersamaan setelah disahkan pada World Congress on Medical Physics di Beijing tahun 2012 silam. • IOMP Policy Statement No. 1 mendeskripsikan mengenai tugas dan tanggung jawab seorang Fisikawan Medis di situasi klinis, sedangkan IOMP Policy Statement No. 2 merumuskan jenjang pendidikan dan training yang harus dilalui oleh seseorang untuk menjadi Fisikawan Medis. • Secara garis besar, isi dari Policy Statement ini sama dengan dokumen AAPM, hanya ada perbedaan redaksional dan istilah (AAPM menyebut Qualified Medical Physicist sementara IOMP menyebut Certified Medical Physicist, sebuah perbedaan kecil yang tak berarti). • OMP dan AAPM terlihat sangat sinergis dalam menentukan aturan Ruang Lingkup tugas Fisikawan Medis • Melaksanakan layanan klinis, diantaranya pelaksanaan QA/QC, perencanaan terapi (bagi Fisikawan Medis di Radioterapi), serta sederet tugas lainnya yang spesifik berdasarkan spesialisasinya. • Mengawasi keamanan dan keselamatan radiasi dengan melaksanakan perancangan desain dan shielding ruangan, pengawasan batas radiasi (survey), kalibrasi peralatan, dan lain-lain. • Melayani konsultasi internal mengenai perencanaan pengembangan atau perbaikan metode di lingkup kerjanya. • Melakukan penelitian dan membuat inovasi • Menjadi pendidik bagi sesama staf medis dan calon staf medis mengenai keselamatan radiasi dan Fisika Medis, serta membimbing Fisikawan Medis yang masih dalam masa training. Status fisikawan medis di Indonesia • Tertuang dalam Peraturan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara no. PER/12/M.PAN/5/2008 tentang jabatan fungsional Fisikawan Medis dan Angka Kreditnya. • Dalam aturan tersebut (pasal 26 ayat 1) seorang calon Fisikawan Medis harus memiliki gelar minimum S1 Fisika Medis dan berpangkat paling rendah Penata Muda (golongan III/a) dengan syarat penilaian prestasi kerja tertentu untuk dapat diangkat menjadi Fisikawan Medis. • Dalam regulasi ini disebutkan pula jenjang pangkat Fisikawan Medis yang terdiri dari Fisikawan Medis Pertama, Fisikawan Medis Muda, dan Fisikawan Medis Madya, dengan poin-poin tanggung jawab masing-masing. • Ada keselarasan dengan dokumen AAPM sebagai deskriptor Fisika Medis pertama. Perbedaan yang amat mencolok adalah dari segi pendidikan prasyaratnya. Apa itu kanker ? • Pertumbuhan sel tubuh yg tidak normal (tumbuh sangat cepat dan tdk terkontrol) mneginfiltrasi, menekan jaringan tubuh shg akan mempengaruhi fungsi organ tubuh. (www.detak.org) • Kanker adalah segolongan penyakit yang ditandai dengan pembelahan sel yang tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan biologis lainnya, baik dengan pertumbuhan langsung di jaringan yang bersebelahan (invasi) atau dengan migrasi sel ke tempat yang jauh (metastasis). (Wikipedia Indonesia) • Hubungan dg fisika ? -> Radiasi Apa itu radiasi ? • Radiasi bisa dikatakan sebagai energi yang bergerak (merambat) • Ada radiasi yang memiliki massa (atau disebut partikuler), dan ada pula yang hanya berupa energi (gelombang elektromagnetik) • Menurut tingkatan energinya, radiasi dibagi menjadi dua, yakni radiasi non pengion dan radiasi pengion. • Yang dimaksud dengan radiasi non pengion adalah radiasi yang tidak dapat menyebabkan ionisasi atau ‘pengkutuban’ Apa itu pengkutuban ? • Ionisasi adalah peristiwa di mana sebuah (atau lebih) partikel elektron dalam sebuah atom terlepas dari atomnya. • Kita tahu bahwa elektron bermuatan negatif, dan sebuah atom yang kehilangan elektron akan bermuatan positif. • Kata ‘pengkutuban’ disini maksudnya adalah atom yang tadinya netral terbelah menjadi dua kubu (kutub), yakni kubu negatif—yang merupakan elektron yang terpental—dan kubu positif—tidak lain adalah atom yang ditinggalkan oleh elektron tersebut. • Pada radiasi non pengion, radiasi yang datang tidak memiliki energi yang cukup untuk ‘menendang’ elektron keluar dari orbitnya, sehingga tidak bisa melakukan ionisasi. • Ibaratnya, radiasi non pengion adalah angin yang, jikalaupun masuk ke rumah tidak akan berinteraksi dengan pemilik rumah dan keluar lagi lewat pintu belakang, sedangkan radiasi pengion adalah bola tennis yang untuk masuk ke rumah harus memecahkan kaca, melubangi dinding dan membuat sang pemilik rumah marah-marah. • Contoh dari radiasi non pengion adalah cahaya tampak (cahaya lampu yang mungkin saja sekarang sedang menyinari wajah Anda tanpa bereaksi dengan kulit Anda meskipun mungkin menembusnya) dan radiasi panas. • Sedangkan, untuk kasus radiasi pengion, sang radiasi memiliki energi yang cukup untuk berinteraksi dengan materi yang ditumbuknya untuk membuat elektron yang sedang berada di orbitnya berpindah, bisa terlempar dari atom tersebut (terionisasi) atau sekedar pindah orbit (eksitasi). Bagaimana radiasi bisa menyebabkan kanker? • Dari pemaparan ringkas mengenai radiasi di atas, telah jelas bahwa radiasi pengion dapat menendang elektron keluar dari orbitnya atau malah keluar dari atomnya. • Dari yang kita semua tahu, nomor atom—yang menyatakan jumlah proton, dan pada atom netral memiliki nilai yang sama dengan jumlah elektron—dari sebuah atom menentukan karakteristik atom tersebut secara kimiawi dan fisika. • Nomor atom juga menentukan tendensi ikatan atom tersebut dengan atom lainnya, dan konsekuensinya juga mempengaruhi komposisi serta sifat fisika dari suatu molekul. • Sebuah atom oksigen dalam satu molekul air (H2O) bisa saja terlepas dari ikatannya bersama atom hidrogen akibat kehilangan satu elektron (bilamana elektron tersebut adalah elektron valensinya) dan, konsekuensinya H2O tersebut bukan lagi H2O dan sifat fisisnya pun berubah. • DNA (Deoxyribonucleic Acid) adalah sistem penyimpanan kode spesifik pada suatu sel yang terikat dalam untaian benang kusut yang menyususn kromosom dan terletak pada inti dari inti sel (nucleolus). • Ibaratnya, jika seluruh tubuh ini adalah sebuah kesatuan tentara dan satu selnya adalah satu orang prajurit, maka semua kromosom yang dimiliki sebuah sel adalah surat perintah yang dikantongi oleh prajurit tersebut tentang apa-apa yang harus dilakukannya selama bertugas (baca: selama sel tersebut hidup). • Surat tersebut terdiri dari beberapa lembar (tiap lembarnya adalah satu kromosom) yang tiap lembarnya terdiri dari beberapa paragraf (DNA) yang setiap kata-nya (kode genetik) menyusun kalimat-kalimat perintah dengan huruf-huruf (atom). • Setiap prajurit memiliki surat perintah yang berbeda, sesuai dengan posisi struktural dan lokasi penugasannya. Karenanya, sel yang berada di rambut tidak akan menjadi keras seperti sel pada tulang, dan sekumpulan sel kuku tidak akan membentuk akar rambut seperti sekumpulan sel kulit. • Bayangkan apa yang terjadi bila DNA, yang notebene merupakan sebuah gabungan dari makromolekul yang rumit dan terdiri dari buanyak sekali atom, terkena ‘rombongan’ radiasi pengion? • (kalau yang datang cuma satu dan bukan ‘rombongan’, maka tidak akan sampai merusak kode). • Pasti atom yang menjadi satuan penyusun kode- kode genetik akan rusak, dan ‘surat perintah’ tadi akan berubah. bisa jadi, bagian yang memerintahkan kode itu untuk mencegah pembelahan sel berlebihan akan terhapus, dan munculah sel-sel yang membelah tanpa henti. Nah, sel-sel ini lah yang kemudian diidentifikasi sebagai kanker! Radiasi dan jenis-jenisnya • Ada tiga partikel radiasi—selain elektron, proton, neutron dan photon—, yakni partikel alpha, beta, dan gamma. • Partikel alpha sebenarnya adalah inti dari Helium. • Ia hanya terdiri dari sepasang proton dan sepasang neutron, tanpa elektron. • Karena terdiri dari banyak penyusun bermuatan, partikel alpha adalah partikel dengan daya rusak paling kuat, namun karena ia begitu ‘gemuk’ (dengan empat nomor massa), daya tembusnya lemah. • Partikel beta memiliki sifat sama dengan elektron (memiliki massa yang sama dan reaksi fisis yang sama) • Partikel gamma adalah nama lain dari photon, yang merupakan gelombang elektromagnetik tak bermassa. Apa yang membedakan antara partikel beta dengan elektron dan partikel gamma dengan photon? • Mereka memiliki sumber yang berbeda. • Photon dan elektron adalah sebutan untuk mereka yang berasal dari luar inti (berasal dari area orbital) dan muncul akibat interaksi orbital, sedangkan gamma dan beta berasal dari inti melalui mekanisme peluruhan radioaktif • Ketiga partikel itu memiliki daya tembus yang berbeda dan daya rusak yang berbeda pula. Sinar - X • Sinar – X ditemukan secara “tdk sengaja” oleh Contad Roentgen (1894) • Roentgen menyadari ada cahaya tak tampak yg mampu menembus kertas hitam yg dipaiknya meghalangi tabung Crookes • Iapun segera mengalihkan risetnya dari mengamati sinar hinau yg muncul dari tabung crooker menjadi mengamati secara jelas pancaran sinar tak tampak namun berpendar tsb. • Roentgen membuktikan bahwa sinar tersebut dapat menembus tangannya dan memperlihatkan tulang yang ada di dalamnya dengan mengambil gambar tangan istrinya dan menangkap bayangannya pada film. • Dapat nobel bidang fisika tahun 1901 • Untuk keperluan diagnostik sendiri, citra (image) sinar-X diperoleh pada permukaan film fotografi. • Citra terbentuk karena terjadi perbedaan intensitas sinar-X yang datang (sampai) ke film setelah di’lewat’kan melalui bagian tubuh yang difoto. • Bagian tubuh yang lebih rapat dan mengandung unsur kimia tertentu dapat bereaksi dengan sinar-X dan menyebabkan kuantitas sinar-X yang sampai ke film menjadi berkurang. • Contoh kasusnya adalah pada pemotretan organ tulang. Tulang mengadung banyak unsur kimia kalsium (Ca) dan unsur kalsium menyerap banyak partikel sinar-X sehingga menyebabkan berkurangnya sinar-X yang tiba di film pada daerah yg terhalangi tulang tersebut. • Hasilnya adalah citra berwarna putih sebagai gambaran tulang pada film, sedangkan organ lainnya akan dilewatkan begitu saja dan menghitamkan film. Terbentuknya sinar -X pada pesawat sinar-X • Pada aplikasinya, penciptaan sinar-X tak lagi mengandalkan mekanisme tabung Crookes, melakinkan dengan menggunakan pesawat sinar-X modern. • Pesawat sinar-X modern pada dasarnya membangkitkan sinar-X dengan mem’bombardir’ target logam dengan elektron berkecepatan tinggi. • Elektron yang berkecepatan tinggi tentunya memiliki energi yang tinggi, dan karenanya mampu menembus elektron-elektron orbital luar pada materi target hingga menumbuk elektron orbital pada kulit K (terdekat dengan inti). • Elektron yang tertumbuk akan terpental dari orbitnya, meninggalkan hole pada tempatnya semula. • Hole yang ditinggalkannya itu akan diisi oleh elektron dari kulit luar dan proses itu melibatkan pelepasan foton (cahaya elektromagnetik) dari elektron pengisi tersebut. • Foton yang keluar itulah yang kemudian disebut sinar- X, dan keseluruhan proses terbentuknya sinar-X melalui mekanisme tersebut disebut mekanisme sinar-X karakteristik. • Adapun mekanisme lain yang mungkin terjadi adalah emisi foton yang dialami oleh elektron cepat yang dibelokkan oleh inti atom target atas konsekuensi dari interaksi Coulomb antara inti atom target dengan elektron cepat. • Proses pembelokkan ini melibatkan perlambatan dan karenanya memerlukan emisi energi berupa foton. • Mekanisme ini disebut Bremsstrahlung (bahasa Jerman dari ‘radiasi pengereman’). Bagian-bagian tabung sinar-X Selanjutnya, pesawat sinar-X modern memanfaatkan kedua kemungkinan di atas untuk memungkinkan produksi sinar-X.
• Seperti terlihat pada gambar ilustrasi, beda
potensial antara anoda dan katoda dibuat sedemikian rupa sehingga mencapai angka yang cukup untuk membuat elektron melompat dengan kecepatan tinggi setelah katoda diberi energy (biasanya 1000 Volt). • Setelah elektron pada katoda melompat dan menghantam filamen pada anoda, terjadilah sinar-X yang terjadi dengan mekanisme sinar- X karakteristik ataupun Bremsstrahlung.
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis