0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
27 tayangan4 halaman
Dokumen tersebut berisi lima judul tugas mata kuliah yang membahas berbagai topik seperti metode bermain peran untuk meningkatkan pemahaman konsep abstrak pada anak usia dini, sistem pembelajaran blended, desain video pembelajaran PAI di SMP, sistem informasi perpustakaan digital, dan pengembangan multimedia pembelajaran interaktif berbasis flash.
Dokumen tersebut berisi lima judul tugas mata kuliah yang membahas berbagai topik seperti metode bermain peran untuk meningkatkan pemahaman konsep abstrak pada anak usia dini, sistem pembelajaran blended, desain video pembelajaran PAI di SMP, sistem informasi perpustakaan digital, dan pengembangan multimedia pembelajaran interaktif berbasis flash.
Dokumen tersebut berisi lima judul tugas mata kuliah yang membahas berbagai topik seperti metode bermain peran untuk meningkatkan pemahaman konsep abstrak pada anak usia dini, sistem pembelajaran blended, desain video pembelajaran PAI di SMP, sistem informasi perpustakaan digital, dan pengembangan multimedia pembelajaran interaktif berbasis flash.
Kode/Nama Mata Kuliah : IDIK4007/Metode Penelitian
Kode/Nama UPBJJ : 42 / Semarang
Masa Ujian : 2021/22.1 (2021.2)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS TERBUKA 1. Judul : Metode Bermain Peran Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Abstrak Pada Siswa Anak Usia Dini. Latar Belakang : Pendidikan merupakan suatu proses dalam rangka mempengarui peserta didik supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya dan dengan demikian akan menimbulkan perubahandalam dunia yang memungkinkan untuk berfungsi secara adekwal dalam kehidupan bermasyarakat. Di dalam undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistim Pendidikan Nasional ( pasal 1 butir 14 ) menyatakan bahwa upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Program kegiatan PAUD merupakan satu kesatuan program kegiatan belajar yang utuh (Sriyono, 2005). Dalam prakteknya pembelajaran tidak selalu berhasil dikarenakan berbagai hambatan. Hambatan-hambatan yang membuat kurang optimalnya informasi yang diserap siswa diistilahkan dengan kesulitan belajar. Kesulitan belajar dapat dialami oleh siswa dari kelompok kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Salah satu faktor yang membuat siswa mengalami kesulitan dalam belajar maupun dalam memahami konsep materi abstrak yaitu: pendekatan pembelajaran atau strategi pembelajaran yang digunakan oleh guru. Pendekatan pembelajaran menurut Sanjaya (2009: 127) adalah suatu titik tolak atau sudut pandang mengenai terjadinya proses pembelajaran secara umum berdasarkan cakupan teoritik tertentu. Pentingnya pemahaman konsep abstrak nyatanya belum sepenuhnya optimal. Kondisi di lapangan menunjukkan kontradiktif dari yang diinginkan. Salah satu faktor dominan yang menyebabkan masih kurang optimalnya pemahaman konsep abstrak yaitu masih terlalu konvensionalnya guru dalam menyampaikan materi abstrak kepada siswa (Ghita R., A., 2017). Sebagai tenaga profesional kedudukan guru adalah agen pembelajaran dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia, dalam hal ini guru dituntut memiliki kompetensi yang bagus, apabila kompetensi guru bagus maka diharapkan kinerja guru dalam pembelajaran juga bagus sehingga pada akhirnya membuahkan pendidikan yang bermutu (Laelatussaadah, 2015). Kurangnya kemampuan berkreasi guru dalam mengajar menyebabkan siswa sulit untuk memahami materi yang disampaikan dan juga menyebabkan siswa malas untuk belajar. Guru seharusnya mempunyai tugas untuk menjadikan proses pembelajaran menjadi sesuatu yang menarik, tidak sekedar mengajarkan, menstransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didiknya, namun juga harus dapat mendidik siswa menjadi lebih baik dan bertambah semangat dalam belajar. Bukan hanya itu saja, terkadang permasalahan teknologi juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi siswa kurang paham tentang konsep abstrak. Penyampaian materi biasanya dilakukan dengan bantuan power point sehingga siswa akan bosan dan pada akhirnya mereka tidak memperhatikan. Metode bermain peran merupakan salah satu kegiatan yang sangat digemari oleh anak. Dalam metode ini anak diajak untuk memerankan beberapa pekerjaan yang sudah familiar bagi mereka seperti memerankan petani, dokter, polisi, dan sebagainya. Ketika bermain peran dengan tema petani, anak diajak untuk memerankan seorang pak tani dengan keluarga kecilnya seperti bu tani dan anak petani. Dalam aktivitas ini digambarkan bagaimana seorang petani mempersiapkan peralatan untuk ke kebun atau sawah seperti cangkul, bu tani menyiapkan makanan untuk dibawa ke sawah atau kebun dan anak-anak petani membantu orang tua mereka. Anak-anak sangat antusias memerankan peran mereka masing-masing. Metode bermain peran ini merupakan salah satu kegiatan yang sangat digemari oleh anak, karena dengan metode ini anak bebas mengekspresikan diri, namun guru masih mendapat kendala dalam pelaksanaannya seperti minimnya media bermain peran. Dengan metode bermain peran bisa dijadikan sebagai strategi guru dalam mengenalkan konsep abstrak pada anak. Di sela sela bermain peran guru menyampaikan apa arti abstrak dari sebuah karya ilmiah. 2. Bagaimana model sistem pembelajaran yang digunakan untuk menunjang model pembelajaran blended agar dapat mempermudah mahasiswa? 3. Tujuan : a. Untuk mengetahui desain video pembelajaran yang tepat guna mendukung pembelajaran PAI di SMP Negeri 4 Klaten. b. Untuk mengetahui proses pengembangan video pembelajaran PAI di SMP Negeri 4 Klaten. c. Untuk mengetahui proses implementasi video pembelajaran PAI di SMP Negeri 4 Klaten. d. Untuk mengetahui hasil evaluasi tingkat keefektifan video pembelajaran PAI guna meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran PAI di SMP Negeri 4 Klaten. 4. Manfaat penelitian : a. Dapat mengetahui bagaimana cara memproduksi sistem informasi perpustakan digital sebagai wadah produk-produk siswa SMK N 1 Surakarta. b. Dapat mengetahui tingkat keefektifan pengimplementasian sistem informasi perpustakan digital sebagai wadah produk-produk siswa SMK N 1 Surakarta. 5. Adapun hipotesa dalam penelitian ini adalah : a. Pengembangan multimedia pembelajaran interaktif berbasis flash dapat mempengaruhi kompetensi guru pada mata pelajaran ipa kelas VII SMP N 1 Palangkaraya. b. Penerapan multimedia pembelajaran interaktif berbasis flash dapat mempengaruhi motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ipa kelas VII SMP N 1 Palangkaraya.\ c. Multimedia pembelajaran interaktif berbasis flash dapat mempengaruhi hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran ipa kelas VII SMP N 1 Palangkaraya. d. Multimedia pembelajaran interaktif berbasis flash dapat mempengaruhi kompetesi guru, motivasi belajar, dan hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran ipa kelas VII SMP N 1 Palangkaraya.