Anda di halaman 1dari 4

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : INDAH SRI SUSANTI

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 857663685

Kode/Nama Mata Kuliah : IDIK4007/Metode Penelitian

Kode/Nama UPBJJ : 42 / Semarang

Masa Ujian : 2021/22.1 (2021.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Judul : Metode Bermain Peran Untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep
Abstrak Pada Siswa Anak Usia Dini.
Latar Belakang :
Pendidikan merupakan suatu proses dalam rangka mempengarui peserta didik
supaya mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya dan
dengan demikian akan menimbulkan perubahandalam dunia yang
memungkinkan untuk berfungsi secara adekwal dalam kehidupan
bermasyarakat. Di dalam undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistim
Pendidikan Nasional ( pasal 1 butir 14 ) menyatakan bahwa upaya pembinaan
yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Program kegiatan PAUD
merupakan satu kesatuan program kegiatan belajar yang utuh (Sriyono, 2005).
Dalam prakteknya pembelajaran tidak selalu berhasil dikarenakan
berbagai hambatan. Hambatan-hambatan yang membuat kurang optimalnya
informasi yang diserap siswa diistilahkan dengan kesulitan belajar. Kesulitan
belajar dapat dialami oleh siswa dari kelompok kemampuan tinggi, sedang,
dan rendah. Salah satu faktor yang membuat siswa mengalami kesulitan
dalam belajar maupun dalam memahami konsep materi abstrak yaitu:
pendekatan pembelajaran atau strategi pembelajaran yang digunakan oleh
guru. Pendekatan pembelajaran menurut Sanjaya (2009: 127) adalah suatu
titik tolak atau sudut pandang mengenai terjadinya proses pembelajaran secara
umum berdasarkan cakupan teoritik tertentu. Pentingnya pemahaman konsep
abstrak nyatanya belum sepenuhnya optimal. Kondisi di lapangan
menunjukkan kontradiktif dari yang diinginkan. Salah satu faktor dominan
yang menyebabkan masih kurang optimalnya pemahaman konsep abstrak
yaitu masih terlalu konvensionalnya guru dalam menyampaikan materi
abstrak kepada siswa (Ghita R., A., 2017).
Sebagai tenaga profesional kedudukan guru adalah agen pembelajaran
dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia, dalam hal ini guru
dituntut memiliki kompetensi yang bagus, apabila kompetensi guru bagus
maka diharapkan kinerja guru dalam pembelajaran juga bagus sehingga pada
akhirnya membuahkan pendidikan yang bermutu (Laelatussaadah, 2015).
Kurangnya kemampuan berkreasi guru dalam mengajar menyebabkan siswa
sulit untuk memahami materi yang disampaikan dan juga menyebabkan siswa
malas untuk belajar. Guru seharusnya mempunyai tugas untuk menjadikan
proses pembelajaran menjadi sesuatu yang menarik, tidak sekedar
mengajarkan, menstransfer ilmu pengetahuan kepada peserta didiknya, namun
juga harus dapat mendidik siswa menjadi lebih baik dan bertambah semangat
dalam belajar. Bukan hanya itu saja, terkadang permasalahan teknologi juga
menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi siswa kurang paham tentang
konsep abstrak. Penyampaian materi biasanya dilakukan dengan bantuan
power point sehingga siswa akan bosan dan pada akhirnya mereka tidak
memperhatikan.
Metode bermain peran merupakan salah satu kegiatan yang sangat
digemari oleh anak. Dalam metode ini anak diajak untuk memerankan
beberapa pekerjaan yang sudah familiar bagi mereka seperti memerankan
petani, dokter, polisi, dan sebagainya. Ketika bermain peran dengan tema
petani, anak diajak untuk memerankan seorang pak tani dengan keluarga
kecilnya seperti bu tani dan anak petani. Dalam aktivitas ini digambarkan
bagaimana seorang petani mempersiapkan peralatan untuk ke kebun atau
sawah seperti cangkul, bu tani menyiapkan makanan untuk dibawa ke sawah
atau kebun dan anak-anak petani membantu orang tua mereka. Anak-anak
sangat antusias memerankan peran mereka masing-masing. Metode bermain
peran ini merupakan salah satu kegiatan yang sangat digemari oleh anak,
karena dengan metode ini anak bebas mengekspresikan diri, namun guru
masih mendapat kendala dalam pelaksanaannya seperti minimnya media
bermain peran. Dengan metode bermain peran bisa dijadikan sebagai strategi
guru dalam mengenalkan konsep abstrak pada anak. Di sela sela bermain
peran guru menyampaikan apa arti abstrak dari sebuah karya ilmiah.
2. Bagaimana model sistem pembelajaran yang digunakan untuk menunjang
model pembelajaran blended agar dapat mempermudah mahasiswa?
3. Tujuan :
a. Untuk mengetahui desain video pembelajaran yang tepat guna mendukung
pembelajaran PAI di SMP Negeri 4 Klaten.
b. Untuk mengetahui proses pengembangan video pembelajaran PAI di SMP
Negeri 4 Klaten.
c. Untuk mengetahui proses implementasi video pembelajaran PAI di SMP
Negeri 4 Klaten.
d. Untuk mengetahui hasil evaluasi tingkat keefektifan video pembelajaran
PAI guna meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran PAI di
SMP Negeri 4 Klaten.
4. Manfaat penelitian :
a. Dapat mengetahui bagaimana cara memproduksi sistem informasi
perpustakan digital sebagai wadah produk-produk siswa SMK N 1
Surakarta.
b. Dapat mengetahui tingkat keefektifan pengimplementasian sistem
informasi perpustakan digital sebagai wadah produk-produk siswa SMK N
1 Surakarta.
5. Adapun hipotesa dalam penelitian ini adalah :
a. Pengembangan multimedia pembelajaran interaktif berbasis flash dapat
mempengaruhi kompetensi guru pada mata pelajaran ipa kelas VII SMP
N 1 Palangkaraya.
b. Penerapan multimedia pembelajaran interaktif berbasis flash dapat
mempengaruhi motivasi belajar siswa pada mata pelajaran ipa kelas VII
SMP N 1 Palangkaraya.\
c. Multimedia pembelajaran interaktif berbasis flash dapat mempengaruhi
hasil belajar kognitif siswa pada mata pelajaran ipa kelas VII SMP N 1
Palangkaraya.
d. Multimedia pembelajaran interaktif berbasis flash dapat mempengaruhi
kompetesi guru, motivasi belajar, dan hasil belajar kognitif siswa pada
mata pelajaran ipa kelas VII SMP N 1 Palangkaraya.

Anda mungkin juga menyukai