Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

RADIOISOTOP

Disusun Oleh : I Putu Ariella Garda Raka Siwi

Kelas : XII MIPA 4

No. Absen : 17

Pengajar : H. Ibnu Akhmad Makmun, M.Pd.

XII MIPA 4

SMAN 34 JAKARTA

2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah Fisika yang berjudul
“Radioisotop” ini tepat pada waktunya. .
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
pelajaran Fisika. Selain itu, penulisan makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
serta membuka pikiran para pembaca.
Dalam penulisan makalah ini, penulis dibantu oleh berbagai pihak. Pada kesempatan
ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dra. Umi Harini, M.M. selaku Kepala SMA Negeri 34 Jakarta.
2. Johari, S.Pd. selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum.
3. H. Ibnu Akhmad Makmun, M. Pd. selaku guru mata pelajaran Fisika.
4. Fajar Isnin, S.Pd. selaku Wali Kelas XII MIPA-4.
5. Kedua orang tua.
6. Teman-teman.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah yang saya tulis masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya terima dengan
lapang dada demi kesempurnaan karya tulis ini.

Jakarta, 4 Februari 2021

I Putu Ariella Garda Raka


Siwi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sejak pertama kali ditemukan oleh ilmuwan Prancis bernama Henri
Becquerel pada tahun 1896, ilmu pengetahuan semakin berkembang. Mulai lah
dikenal unsur radioaktif. Unsur radioaktif adalah unsur yang intinya tidak stabil. Unsur
radioaktif disebut juga radioisotop atau radionuklida. Sinar ataupun partikel yang
dipancarkan dari dirinya sendiri disebut sinar radioaktif. Kini, penggunaan radioaktif
atau radioisotop sudah bisa kita temukan di berbagai bidang dalam kehidupan
manusia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu radioisotop?
2. Bagaimana radioisotop dapat dimanfaatkan oleh manusia?
3. Mengapa penggunaan radioisotop berlebihan dapat membahayakan?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN
2.1.1 Teori Atom
Atom merupakan bagian terkecil dari suatu unsur yang tidak dapat dibagi-
bagi lagi. Seiring perkembangan zaman, banyak teori atom yang bermunculan,
antara lain sebagai berikut.
1. Teori atom John Dalton
Pendapat John Dalton tentang atom, yaitu:
a. Atom merupakan bagian terkecil dari materi yang sudah tidak dapat
dibagi lagi.
b. Atom digambarkan sebagai bola pejal yang sangat kecil, suatu unsur
memiliki atom-atom yang identik dan berbeda untuk unsur yang berbeda.
c. Atom-atom bergabung membentuk senyawa dengan perbandingan
bilangan bulat dan sederhana. Misalnya air terdiri atom-atom hidrogen
dan atom-atom oksigen.
d. Reaksi kimia merupakan pemisahan atau penggabungan atau
penyusunan kembali dari atom-atom, sehingga atom tidak dapat
diciptakan atau dimusnahkan.

2. Teori atom JJ. Thomson


Berdasarkan hasil eksperimennya, proton memiliki massa yang jauh
lebih besar dibandingkan elektron, sehingga model atom Thomson
menggambarkan atom sebagai proton tunggal yang besar. Secara garis
besar teori atom thomson adalah “Atom merupakan bola pejal yang
bermuatan positif dan didalamya tersebar muatan negatif elektron.”

3. Model Atom Rutherford


Berikut adalah kesimpulan Rutherford.
a. Atom bukan merupakan bola pejal, karena hampir semua partikel alfa
diteruskan
b. Jika lempeng emas tersebut dianggap sebagai satu lapisanatom-atom
emas, maka d idalam atom emas terdapat partikel yang sangat kecil yang
bermuatan positif.
c. Partikel tersebut merupakan partikelyang menyusun suatu inti atom,
berdasarkan fakta bahwa 1 dari 20.000 partikel alfa akan dibelokkan. Bila
perbandingan 1:20.000 merupakan perbandingan diameter, maka
didapatkan ukuran inti atom kira-kira 10.000 lebih kecil daripada ukuran
atom keseluruhan.

4. Model Atom Niels Bohr


Menurut model atom bohr, elektron-elektron mengelilingi inti pada
lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit elektron atau tingkat energi.
Tingkat energi paling rendah adalah kulit elektron yang terletak paling dalam,
semakin keluar semakin besar nomor kulitnya dan semakin tinggi tingkat
energinya.

5. Model Atom Modern


Teori atom modern atau bisa juga disebut dengan teori atom
mekanika kuantum atau mekanika gelombang berbunyi atom tersusun atas
partikel sub atom yaitu neutron (n),. proton (p), dan elektron (e). Dimana,
neutron dan proton menjadi satu membentuk inti yang padat dan disebut
nukleus atau inti atom. Elektron bergerak di sekeliling inti hampir dalam
kecepatan cahaya membentuk awan elektron.
Adapun dasar dari teori atom modern ini adalah teori-teori dualisme
partikel gelombang, asas ketidakpastian Heisenberg, dan persamaan
schrodinger.

2.1.2 Radioisotop
Radioisotop adalah isotop dari zat radioaktif, dibuat dengan
menggunakan reaksi inti dengan netron. Isotop suatu unsur, baik yang stabil
maupun radioaktif memiliki sifat kimia yang sama. Radioisotop dapat
digunakan sebagai perunut (untuk mengikuti unsur dalam suatu proses yang
menyangkut senyawa atau sekelompok senyawa) dan sebagai sumber
radiasi/sumber sinar. Penggunaan radioisotop sebagai perunut didasarkan
pada ikatan bahwa isotop radioaktif mempunyai sifat kimia yang sama
dengan isotop stabil. Radioisotop ditambahkan ke dalam suatu sistem untuk
mempelajari sistem itu, baik sistem fisika, kimia maupun sistem biologi. Oleh
karena radioisotop mempunyai sifat kimia yang sama seperti isotop stabilnya,
maka radioisotop dapat digunakan untuk menandai suatu senyawa sehingga
perpindahan perubahan senyawa itu dapat dipantau. Sedangkan
penggunaan radioisotop sebagai sumber radiasi didasarkan pada kenyataan
bahwa radiasi yang dihasilkan zat radioaktif dapat mempengaruhi materi
maupun makhluk. Radiasi dapat digunakan untuk memberi efek fisis, efek
kimia, maupun efek biologi.

2.2 PEMANFAATAN RADIOISOTOP

1) Bidang Kedokteran

Penggunaan radioaktif untuk kesehatan sudah sangat banyak, dan sudah


berapa juta orang di dunia yang terselamatkan karena pemanfaatan radioaktif
ini. Sebagai contoh sinar X untuk penghancur tumor atau untuk foto tulang.
Berdasarkan radiasinya:
a. Terapi tumor atau kanker.
Co-60 : pemancar gamma untuk terapi tumor/ kanker. Berbagai jenis
tumor atau kanker dapat diterapi dengan radiasi. Sebenarnya, baik sel
normal maupun sel kanker dapat dirusak oleh radiasi tetapi sel kanker atau
tumor ternyata lebih sensitif (lebih mudah rusak). Oleh karena itu, sel kanker
atau tumor dapat dimatikan dengan mengarahkan radiasi secara tepat pada
sel-sel kanker tersebut.
b. Penentuan Kerapatan Tulang Dengan Bone Densitometer
Pengukuran kerapatan tulang dilakukan dengan cara menyinari tulang
dengan radiasi gamma atau sinar-X. Berdasarkan banyaknya radiasi gamma
atau sinar-X yang diserap oleh tulang yang diperiksa maka dapat ditentukan
konsentrasi mineral kalsium dalam tulang. Perhitungan dilakukan oleh
komputer yang dipasang pada alat bone densitometer tersebut. Teknik ini
bermanfaat untuk membantu mendiagnosiskekeroposan tulang
(osteoporosis) yang sering menyerang wanita pada usia menopause
(matihaid).
c. PET (Positron Emision Tomography)
PET merupakan salah satu hasil di garis depan pengembangan
radioisotop untuk dunia kedokteran. PET adalah metode visualisasi fungsi
tubuh menggunakan radioisotop pemancar positron.Oleh karena itu, citra
(image) yang diperoleh adalah citra yang menggambarkan fungsi organ
tubuh. Kelainan dan ketidaknormalan fungsi atau metabolisme di dalam tubuh
dapat diketahui dengan metode pencitraan (imaging) ini. Hal ini berbeda
dengan metode visualisasi tubuh yang lain, seperti MRI (magnetic resonance
imaging) dan CT (computed tomography). MRI dan CT scans adalah
visualisasi anatomi tubuh yang menggambarkan bentuk organ tubuh. Dengan
kedua metode ini, yang terdeteksi adalah kelainan dan ketidaknormalan
bentuk organ.
Berbagai kelainan metabolisme di dalam tubuh, termasuk di dalamnya
adalah adanya metabolisme sel kanker, dapat diketahui dengan cepat
melalui PET. Salah satu bentuk perbedaan sel kanker dengan sel normal di
sekelingnya adalah pada bentuk metabolisme glukosa. Sel kanker
mengonsumsi glukosa dalam jumlah yang lebih besar dari sel di
sekelilingnya. Secara umum, kecepatan pertumbuhan sel kanker yang
mencerminkan tingkat keganasannya sebanding dengan tingkat konsumsi
glukosa. Bentuk metabolisme glukosa di dalam tubuh ini dapat dideteksi
menggunakan bahan radiofarmaka 18FDG (18 F-2-fluoro-2-deoxy-D-
glucose). Keberadaan radioisotop fluor-18 yang ada di dalam senyawa
tersebut dapat dideteksi dengan mudah dari luar tubuh melalui radiasi yang
dipancarkannya.

2) Bidang Industri

Saat ini radioaktif digunakan oleh industri. Misalnya industri pupuk, atau
bahkan digunakan oleh perusahaan yang mencari sumber sumber baru minyak
bumi yang ada di perut bumi.
a. Pemeriksaan tanpa merusak.
Radiasi sinar gamma dapat digunakan untuk memeriksa cacat pada logam
atau sambungan las, yaitu dengan meronsen bahan tersebut. Tehnik ini
berdasarkan sifat bahwa semakin tebal bahan yang dilalui radiasi, maka
intensitas radiasi yang diteruskan makin berkurang, jadi dari gambar yang
dibuat dapat terlihat apakah logam merata atau ada bagian-bagian yang
berongga didalamnya. Pada bagian yang berongga itu film akan lebih hitam.

b. Mengontrol ketebalan bahan


Ketebalan produk yang berupa lembaran, seperti kertas film atau lempeng
logam dapat dikontrol dengan radiasi. Prinsipnya sama seperti diatas, bahwa
intensitas radiasi yang diteruskan bergantung pada ketebalan bahan yang
dilalui. Detektor radiasi dihubungkan dengan alat penekan. Jika lembaran
menjadi lebih tebal, maka intensitas radiasi yang diterima detektor akan
berkurang dan mekanisme alat akan mengatur penekanan lebih kuat
sehingga ketebalan dapat dipertahankan.
3) Bidang Pertanian
a. Efisiensi Pemupukan
Pupuk harganya relatif mahal dan apabila digunakan secara
berlebihan akan merusak lingkungan, sedangkan apabila kurang dari jumlah
seharusnya hasilnya tidak efektif. Untuk itu perlu diteliti jumlah pupuk yang
diserap oleh tanaman dan berapa yang dibuang ke lingkungan. Penelitian ini
dilakukan dengan cara memberi “label” pupuk yang digunakan dengan suatu
isotop, seperti nitrogen-15 atau phosphor-32. Pupuk tersebut kemudian
diberikan pada tanaman dan setelah periode waktu dilakukan pendeteksian
radiasi pada tanaman tersebut.
b. Pengendalian Hama Serangga
Di seluruh dunia, hilangnya hasil panen akibat serangan hama
serangga kurang lebih 25-35%. Untuk memberantas hama serangga sejak
lama para petani menggunakan insektisida kimia. Akhir-akhir ini insektisida
kimia dirasakan menurun keefektifannya, karena munculnya serangga yang
kebal terhadap insekstisida. Selain itu insektisida juga mulai dikurangi
penggunaannya karena insektisida meninggalkan residu yang beracun pada
tanaman. Salah satu metode yang mulai banyak digunakan untuk
menggantikan insektisida dalam mengendalikan hama adalah teknik
serangga mandul. Teknik serangga mandul dilakukan dengan mengiradiasi
serangga menggunakan radiasi gamma untuk memandulkannya. Serangga
jantan mandul tersebut kemudian dilepas dalam jumlah besar pada daerah
yang diserang hama. Apabila mereka kawin dengan serangga betina, maka
tidak akan dihasilkan keturunan. Dengan melepaskan serangga jantan
mandul secara berulang, populasi hama serangga akan turun secara
menyolok. Teknik ini telah digunakan secara intensif di banyak negara
penghasil pertanian seperti Amerika Selatan, Mexico, Jamaika dan Libya.

4) Bidang Pertambangan
Tritium radioaktif dan cobalt 60 digunakan untuk merunut alur-alur minyak
bawah tanah dan kemudian menentukan srategi yang paling baik untuk
menyuntikkan air ke dalam sumur-sumur. Hal ini akan memaksa keluar minyak
yang tersisa di dalam kantung-kantung yang sebelumnya belum terangkat.
Berjuta-juta barrel tambahan minyak mentah telah diperoleh dengan cara ini

5) Bidang Hidrologi
a. Untuk menguji kecepatan aliran sungai atau aliran lumpur
Radioisotop ini dapat digunakan untuk mengukur debit air. Biasanya,
radioisotop natrium-24 (Na-24) digunakan dalam bentuk garam NaCl. Dalam
penggunaannya, garam ini dilarutkan ke dalam air atau lumpur yang akan
diteliti debitnya. Pada tempat atau jarak tertentu, intensitas radiasi diperiksa,
sehingga rentang waktu yang diperlukan untuk mencapai jarak tersebut
dapat diketahui (Abdul Jalil Amri Arma, 2009). Teknik hidrologi yang
menggunakan radioisotop mampu secara akurat melacak dan mengukur
ketersediaan air dari suatu sumber air di bawah tanah. Teknik tersebut
memungkinkan untuk melakukan analisis, pengelolaan dan pelestarian
sumber air yang ada dan pencarian sumber air baru. Teknik ini dapat
memberikan informasi mengenai asal, usia dan distribusi, hubungan antara
air tanah, air permukaan dan sistem pengisiannya.

6) Bidang Ilmu Kimia


Teknik Perunut. Teknik perunut dapat dipakai untuk mempelajari
mekanisme berbagai reaksi kimia. Misal pada reaksi esterifikasi. Dengan
oksigen-18 dapat diikuti reaksi antara asam karboksilat dan alkohol. Dari analisis
spektroskopi massa, reaksi esterifikasi yang terjadi dapat ditulis seperti berikut.
(isotop oksigen-18 diberi warna). Hasil analisis ini menunjukkan bahwa molekul
air tidak mengandung oksigen-18.

2.3 BAHAYA RADIOISOTOP


Radioisotop mengandung radiasi dimana radiasi memiliki efek samping yaitu
mematikan makhluk hidup jika terkena pancaran radiasi dalam tingkat yang tinggi.
Radiasi ini tidak hanya berbahaya jika pada tingkatan yang tinggi tetapi juga pada
jenis radiasi itu sendiri.
Pancaran radiasi dapat merusak organ-organ penting pada tubuh makhluk
hidup. Seperti pada manusia, jika manusia mendapat radiasi yang berlebih dari
handphone,televisi, komputer, dan benda lainnya yang bercahaya dan berpotensi
merusak mata. Bahkan, radiasi yang dapat menyembuhkan penyakit kanker juga
dapat menimbulkan penyakit kanker juga jika dipancarkan pada dosis yang lebih
dari seharusnya. Hal ini terjadi karena radiasi mampu memutuskan ikatan kimia
yang penting pada tubuh manusia, yaitu memutus DNA. Perubahan yang akan
terjadi pada struktur DNA akan diteruskan pada sel-sel tertentu hingga dapat
mengakibatkan kelaina genetis dan juga kanker.
Dosis yang berlebihan dapat menjadi penyebab kematian, sebagai contoh,
dosis 400 rem (rem merupakan satuan dari radiasi) dapat membunuh makhluk
hidup yang menerima radiasi tersebut dalam waktu kurang dari 3 bulan. Untuk saat
ini, belum dapat dipastikan dosis terkecil yang mampu mempengaruhi makhluk
hidup. Namun, dapat diperkirakan bahwa dosis nya hanya sekitar 25-35 rem.
Pengaruh buruk dari radiasi juga dipengaruhi oleh lama nya suatu individu
terpapar oleh radiasi tersebut. Suatu dosis besar yang diterima dalam sekali
paparan akan lebih berbahaya jika dibandingkan dengan dosis yang sama tetapi
diterima secara berkala.
BAB III

KESIMPULAN

3.1 KESIMPULAN
Radioisotop adalah isotop dari zat radioaktif, dibuat dengan menggunakan
reaksi inti dengan netron. Isotop suatu unsur, baik yang stabil maupun radioaktif
memiliki sifat kimia yang sama.
Radioisotop memiliki beberapa manfaat yang sangat berguna bagi kehidupan
manusia. Radioisotop merupakan suatu terobosan baru untuk manusia dapat
berkembang lebih maju lagi dengan teknologi dan pemanfaatannya di berbagai
bidang seperti di bidang kedokteran, industri, pertanian, pertambangan, hidologi,
ilmu kimia dan masih banyak yang lainnya.
Meskipun radioisotop memiliki manfaat bagi manusia yang sangat besar
untuk kehidupan, radioisotop juga dapat membahayakan makhluk hidup karena
mengandung radiasi, jika radiasi yang terpancar memiliki dosis yang terlalu besar
maka dapat menyebabkan kematian bagi makhluk hidup dan juga penyakit-penyakit
lain seperti kanker.
DAFTAR PUSTAKA

https://blog.ruangguru.com/manfaat-radioisotop-dalam-kehidupan-sehari-hari

https://id.wikipedia.org/wiki/Radionuklida

http://www.batan.go.id/index.php/id/publikasi-2/artikelnuklir/122-inti-yang-tidak-stabil-
menyebabkan-zat-bersifat-radio-aktif

https://erwinmakalah.blogspot.com/2017/10/radioaktif.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai