PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Unsur yang secara alami bersifat radioaktif banyak terdapat di alam.
Semua isotop yang bernomor atom diatas 83 bersifat radioaktif. Unsur yang
bernomor atom 83 atau kurang mempunyai isotop yang stabil kecuali
teknesium dan promesium. Isotop yang bersifat radioaktif disebut isotop
radioaktif atau radio isotop, yaitu isotop yang memancarkan radiasi.
Sedangkan isotop yang tidak radioaktif disebut isotop stabil. Dewasa ini,
radioisotope dapat juga dibuat dari isotop stabil. Jadi disamping radioisotop
alami juga terdapat radioisotop buatan. Pemanfaatan tekhnologi nuklir
khususnya mengenai radioisotop adalah pemanfaatan dalam bidang energy
dan pemanfaatan di luar energi. Pemanfaatan di luar energi misalnya pada
reactor penelitian.
Reaksi nuklir merupakan reaksi yang melibatkan inti dari
suatu atom. Reaksi nuklir ada yang terjadi secara spontan
ataupun buatan. Reaksi nuklir spontan terjadi pada inti-inti
atom yang tidak stabil. Zat yang mengandung inti tidak stabil
ini disebut zat radioaktif. Adapun reaksi nuklir tidak spontan
dapat terjadi pada inti yang stabil maupun inti yang tidak
stabil. Reaksi nuklir disertai perubahan energi berupa radiasi
dan kalor. Berbagai jenis reaksi nuklir disertai pembebasan
kalor yang sangat dasyat, lebih besar dari suatu reaksi kimia
biasa.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud denga Radioisotop ?
2. Apa saja jenis-jenis Radioisotop ?
3. Apa saja manfaat dan kegunaan Radioisotop ?
4. Bagaimana sifat Radio isotop ?
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Radioisotop
Radionuklida atau radioisotop adalah isotop dari zat radioaktif.
radionuklida mampu memancarkan radiasi. Radionuklida dapat terjadi secara
alamiah atau sengaja dibuat oleh manusia dalam reaktor penelitian. Produksi
keberadaan radionuklida dengan proses aktivasi dilakukan dengan cara
menembaki isotop stabil dengan neutron di dalam teras reaktor. Proses ini
lazim disebut irradiasi neutron, sedangkan bahan yang disinari disebut target
atau sasaran. Neutron yang ditembakkan akan masuk ke dalam inti atom target
sehingga jumlah neutron dalam inti target tersebut bertambah. Peristiwa ini
dapat mengakibatkan ketidakseimbangan atau ketidakstabilan inti atom
sehingga berubah sifat menjadi radioaktif.
Isotop adalah bentuk dari unsur dengan berbagai jumlah neutron dalam
inti atom. Saat radioisotop mengalami peluruhan, mereka perlahan-lahan
berubah menjadi isotop lain dari unsur yang sama melalui memperoleh atau
kehilangan neutron, dan akhirnya mereka menjadi unsur-unsur lain
sepenuhnya.
Hal ini tergantung pada tingkat peluruhan mereka, yang dikenal sebagai
waktu paruh. Penggunaan radioisotop sering bergantung pada waktu waktu
paruh mereka, yang merupakan jangka waktu setengah dari massa bahan
radioaktif untuk meluruh menjadi materi lain. Karbon, yang stabil di 12C dan
13C, adalah radioisotop di 8C atau 14C, dengan karbon-14 memiliki tingkat
peluruhan paling lambat dengan waktu paruh 5.700 tahun. Untuk alasan ini,
dan, karena fakta bahwa yang ditemukan di alam, 14C digunakan untuk
melakukan penanggalan karbon fosil dan artefak manusia dari masyarakat
kuno.
Dalam sebuah atom yang tidak stabil keseimbangan proton / neutron
sedikit berbeda dari bentuk stabil, sehingga energi ikat inti berada di luar
keseimbangan. Saat unsur semakin berat, lebih banyak neutron harus ada
dalam inti untuk mengimbangi kekuatan tolakan proton-proton. Sebagai
contoh, uranium-238 adalah stabil, karena memiliki 92 proton dan neutron 146
dalam inti. Namun, radioisotop nuklir seperti uranium-235 tidak stabil,
dengan 92 proton dan neutron 143, sehingga mereka sangat lambat mengalami
peluruhan, dengan waktu paruh dari 700 juta tahun. Untuk memaksa uranium235 meluruh pada tingkat yang lebih cepat dengan cara penembakan neutron
yang akan menciptakan inti sangat tidak stabil yang pada dasarnya yang akan
memicu fisi berantai.
Radioisotop medis seperti yodium juga berada di luar apa yang dikenal
sebagai pita stabilitas, tetapi, dalam kasus ini, mereka menawarkan
karakteristik yang menguntungkan. Iodine-131 memiliki empat neutron ekstra
daripada rekan mereka yang stabil, dan memiliki waktu paruh delapan hari.
Karena yodium dapat dengan aman dicerna, digunakan dalam pengobatan
sebagai bentuk pelacak atau agen pencitraan. Iodine-125 juga digunakan
dengan langsung disuntikkan ke dalam tumor dalam prosedur yang dikenal
sebagai brakiterapi, untuk perlahan-lahan menghancurkan sel-sel tumor
melalui radiasi, dengan waktu paruh 60 hari. Radioisotop dalam aplikasi
medis juga mencakup iridium-192 dengan waktu paruh 72 hari, dan paladium103 dengan waktu paruh 17 hari.
2.2 Jenis-jenis Radioisotop
Jenis-jenis radioisotop yang sering digunakan, yaitu :
1.
Sinar Gamma ()
Sinar merupakan gelombang elektromagnetik dengan panjang
gelombang sangat pendek. Ciri-cirinya adalah :
a.Daya tembus sangat besar
b.
Daya ionisasi sangat lembah
c.Tidak dibelokkan oleh medan magnet
d.
Mempunyai energi antara 0,2 3,0 MeV
e.Tidak terjadi perubahan nomor massa
2.
Sinar Beta ()
Partikel masih dapat dibedakan menjadi Sinar -1 yang bermuatan
negatif (elektron) dan +2 yang bermuatan positif (positron). Ciricirinya :
a.Daya tembus cukup besar tetapi kurang dari daya tembus
b.
Daya ionisasi tidak begitu kuat tetapi lebih lebih besar daya
ionisasi
c.Dapat dibelokkan dengan medan magnet dan medan listrik dengan
3.
penyimpangan kecil
d. Mempunyai energi 3 4 MeV
e.Pemancaran biasanya diikuti oleh partikel lain, yaitu neutrino
Sinar alpha ()
Partikel adalah merupakan inti atom helium. Ciri-cirinya :
a. Daya tembus kecil
b. Daya ionisasi sangat kuat
c. Dapat dibelokkan oleh medan magnet dan medan listrik dengan
penyimpangan besar
d. Mempunyai energi 5,3 10,5 MeV
diketahui pula waktu paronya. Waktu paro radioisotop bervariasi dari kisaran
milidetik sampai ribuan tahun. Waktu paro ini merupakan faktor penting
dalam pemilihan jenis radioisotop yang tepat untuk keperluan tertentu.
Ketiga, intensitas radiasi ini tidak bergantung pada bentuk kimia atau
senyawa yang disusunnya. Hal ini dikarenakan pada reaksi kimia atau ikatan
kimia yang berperan adalah elektron, utamanya elektron pada kulit atom
terluar, sedangkan peluruhan radioisotop merupakan hasil dari perubahan pada
inti atom.
Keempat, radioisotop memiliki konfigurasi elektron yang sama dengan
isotop lain sehingga sifat kimia yang dimiliki radioisotop sama dengan isotopisotop lain dari unsur yang sama. Radioisotop karbon-14, misalnya, memiliki
karakteristik kimia yang sama dengan karbon-12.
Kelima, radiasi yang dipancarkan, utamanya radiasi gamma, memiliki
daya tembus yang besar. Lempengan logam setebal beberapa sentimeter pun
dapat ditembus oleh radiasi gamma, utamanya gamma dengan energi tinggi.
Sifat ini mempermudah dalam pendeteksian.
2.4 Fungsi dan manfaat Radioisotop
Pemanfaatan radioisotop semakin luas dalam berbagai
bidang. Secara garis besar, penggunaan radioisotop buatan
dibagi menjadi 2 golongan utama. Yaitu, sebagai perunut
(tracer) dan sumber radiasi. Pengunaan radioisotop sebagai
perunut didasarkan pada pengertian bahwa isotop radioaktif
mempunyai sifat kimia yang sama dengan isotop stabil. Jadi
suatu isotop radioaktif melangsungkan reaksi kimia, yang
sama
seperti
isotop
stabilnya.
Sedangkan
penggunaan
radiasi
yang
dihasilkan
zat
radioaktif
dapat
untuk
perubahan
menandai
senyawa
pada
senyawa
sehingga
dapat
dipantau.
sistem
untut
radio
mendeteksi
isotop
digunakan
(diagnosa)
sebagai
berbagai
jenis
besi
(Fe-59).
Tc-99
yang
disuntikkan
ke
dalam
Ti-201
terutama
akan
diserap
oleh
pada
kelenjar
gondok,
hati
dan
untuk
peredaran
darah
misalnya
apakah
ada
tumor
pembentukan
dan
hati.
sel
darah
Fe-59
untuk
merah.
mempelajari
Kadang-kadang,
radioisotope
yang
digunakan
untuk
diagnosa,
juga
I-131
juga
digunakan
untuk
terapi
kanker
kelenjar tiroid.
Radioisotop perunut biasanya juga digunakan untuk
mendiagnosis penyakit yang terdapat di dalam organ
tubuh.
Untuk
tujuan
diagnosis,
pemeriksaan
secara
pengaruh
oli
dan
digunakan
untuk
Prinsipnya
sama
seperti
diatas,
bahwa
bahan
dihubungkan
yang
dengan
dilalui.
alat
Detektor
penekan.
Jika
radiasi
lembaran
mengatur
penekanan
lebih
kuat
sehingga
digunakan
untuk
darimana
asal
dan
gerakan
sedimen,
radiasi
detector dan
pencatat
radioisotop
yang
diinjeksikan
dipancarkan
ke
dasar
dilacak
laut,
dengan
radiasi
(recorder).
Pemantauan
terhadap
secara
kumulatif
dapat
ditentukan
arah
gerakan
pencemaran,
maka
pengamatan
gerakan
zat
telah
rembesan/bocoran
pada
dam/bendungan.
mengikuti
arah
bocoran.
Dengan
pengamat
downstream,
maka
bocoran/rembesan
yang
akan
dan
terdapat
dapat
arah
dari
di
daerah
diketahui
adanya
rembesan
dam
tersebut.
c. Mengetahui Gerakan Air Tanah
Air tanah selalu bergerak sesuai dengan kondisi
geologinya. Data gerakan air tanah di suatu daerah
sangat
berguna
untuk
pembangunan
bendungan,
ke
dalam
Cairan
di
Sumur
Minyak
Perunut
radioisotop
dapat
juga
digunakan
minyak
tersebut.
Evaluasi
yang
akurat
tentang
Recovery,
dengan
metoda
penekanan
air
dilepaskan
di
bagian
hulu
sungai,
panas
bumi
untuk
masalah
pertanian
yang
utama.
jamur
Upaya
jamur.
Penelusuran
radioisotope
dapat
jejaknya
ditemukan
serangga predator.
6. Bidang Arkeologi
Radioisotop berperan
dengan
detector
dalam
di
menentukan
dalam
usia
paro
5730
tahun
mengalami
peluruhan
terus
mempermudah
pengambilannya.
Penambahan
reaksi.
karbon,
Radioisotop-radioisotop
nitrogen
dan
dari
unsur
sebagainya
telah
9. PLTN
Pembangkit
Listrik
Tenaga
Nuklir
(PLTN)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Radionuklida atau radioisotop adalah isotop dari zat radioaktif.
radionuklida mampu memancarkan radiasi. Radionuklida dapat terjadi secara
alamiah atau sengaja dibuat oleh manusia dalam reaktor penelitian. Produksi
keberadaan radionuklida dengan proses aktivasi dilakukan dengan cara
menembaki isotop stabil dengan neutron di dalam teras reaktor. Proses ini
lazim disebut irradiasi neutron, sedangkan bahan yang disinari disebut target
atau sasaran. Neutron yang ditembakkan akan masuk ke dalam inti atom target
sehingga jumlah neutron dalam inti target tersebut bertambah. Peristiwa ini
dapat mengakibatkan ketidakseimbangan atau ketidakstabilan inti atom
sehingga berubah sifat menjadi radioaktif.
Jenis-jenis radioisotop yang sering digunakan, yaitu :
1.
2.
3.
Sinar Gamma ()
Sinar Beta ()
Sinar alpha ()
DAFTAR PUSTAKA
http://arti-definisi-pengertian.info/pengertian-radioisotop/
http://auliyaberbagi.blogspot.com/2013/12/penggunaan-radioisotop.html