Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
A; Latar Belakang

Radioaktifitas adalah sifat suatu unsur yang dapat memancarkan radiasi


(pancaran sinar) secara spontan. Tergolong ke dalam zat radioaktif, unsur tersebut
biasanya bersifat labil, berarti tergolong zat radioaktif adalah isotopnya, karena untuk
mencapai kestabilan salah satunya harus melakukan peluruhan. Peluruhan zat radioaktif
untuk menghasilkan unsur yang lebih stabil sambil memancarkan partikel seperti,
partikel alpha (sama dengan inti 4He), partikel beta (), dan partikel gamma ().
Sinar radioaktif ini berbentuk seperti gelombang cahaya, gelombang radio, sinar
infra-red (panas), microwave dan sinar X. Antara sinar mengion yang ada adalah
partikel Alfa, partikel beta, sinar Gamma, sinar X dan juga Neutron. Radioaktivitas
digunakan untuk memperoleh energi nuklir, dan juga digunakan dalam pengobatan
(radioterapi dan radiologi) dan aplikasi industri (misalnya mengukur ketebalan dan
ukuran kerapatan).1
Radioisotop dapat terjadi secara alamiah atau sengaja (sintesis) dibuat oleh
manusia dalam reactor penelitian. Radioisotop yang sering digunakan dalam berbagai
bidang kebutuhan manusia seperti bidang kesehatan, pertanian, hidrologi dan industri,
pada umumnya tidak terdapat di alam, karena kebanyakan umur paronya relatif pendek.
Oleh karena dibuat radioisotop sintesis. Produksi radioisotop dengan proses aktivasi
(sintesis) dilakukan dengan cara menembaki isotop stabil dengan neutron di dalam teras
reaktor. Proses ini lazim disebut irradiasi neutron, sedangkan bahan yang disinari
disebut target atau sasaran. Proses tersebut dibuat di dalam suatu reaktor nuklir yang
mempunyai kerapatan (fluks) neutron tinggi dengan mereaksikan antara inti atom
tertentu dengan neutron. Neutron yang ditembakkan akan masuk ke dalam inti atom
target sehingga jumlah neutron dalam inti target tersebut bertambah. Peristiwa ini dapat
mengakibatkan ketidakstabilan inti atom sehingga berubah sifat menjadi radioaktif.
Selain itu, radioisotop dapat juga diproduksi menggunakan akselerator melalui proses
reaksi antara inti atom tertentu dengan suatu partikel, misalnya alpha, neutron, proton
atau partikel lainnya.2
1 Ivan, Manfaat radioisotope dalam kehidupan sehari-hari,
http://ivan15037.web.unej.ac.id/2015/08/16/manfaat-radio-isotop-dalam-kehidupan-sehari-hari/ . diakses
pada tanggal 25 maret 2016.

2 Wiyatmo, yusman, modul pemanfaatan rafioisotop,

B; Rumusan Masalah

`Dalam penyusunan makalah ini, penyusun membuat beberapa rumusan masalah yang
berkaitan dengan judul yang akan kami bahas, diantaranya :
1; Apa yang dimaksud dengan radioisotop?
2; Bagaimana prinsip pemanfaatan radioisotop?
3; Bagaimana pemanfaatan radioisotop di bidang hidrologi (kelautan)?

C; Tujuan Penulisan

Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :


1; Menjelaskan definisi radioisotop.
2; Memahami prinsip pemanfaatan radioisotop
3; Memahami radioisotop di bidang hidrologi (Kelautan).

'

BAB II
PEMBAHASAN
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/yusman-wiyatmo-drs-msi/modulpemanfaatanradioaktif.pdf , di akses pada tanggal 24 maret 2016.

2 ~ Radioisotop di Bidang Hidrologi

A; Pengertian
1; Pengertian Radioisotop

Reaksi nuklir merupakan reaksi yang melibatkan inti dari suatu atom. Reaksi
nuklir ada yan terjadi secara spontan ataupun buatan. Reaksi nuklir spontan terjadi pada
inti-inti atom yang tidak stabil. Zat yang mengandung inti tidak stabil ini disebut zat
radioaktif. Adapun reaksi nuklir tidak spontan dapat terjadi pada inti yang stabil
maupun inti yang tidak stabil. Reaksi nuklir disertai perubahan energi berupa radiasi
dan kalor. Berbagai jenis reaksi nuklir disertai pembebasan kalor yang sangat dasyat,
lebih besar dari suatu reaksi kimia biasa(Arma, 2004).
unsur yang secara alami bersifat radioaktif banyak terdapat di alam. Semua
isotop yang bernomor atom diatas 83 bersifat radioaktif. Unsur yang bernomor atom 83
atau kurang mempunyai isotop yang stabil kecuali teknesium dan promesium. Isotop
yang bersifat radioaktif disebut isotop radioaktif atau radio isotop, yaitu isotop yang
memancarkan radiasi (Siregar,2004). Sedangkan isotop yang tidak radioaktif disebut
isotop stabil. Dewasa ini, radioisotop dapat juga dibuat dari isotop stabil. Jadi disamping
radioisotop alami juga terdapat radioisotop buatan.3
Dua kegiatan utama dari pemanfaatan tekhnologi nuklir khususnya mengenai
radioisotope adalah pemanfaatan dalam bidang energi dan pemanfaatan di luar energi.
Pemanfaatan di luar energi misalnya pada reaktor penelitian. Di dalam teras reaktor
penelitian dapat digunakan untuk memproduksi radioisotop dan melakukan berbagai
penelitian dengan radiasi. Produksi radioisotope dengan proses aktivasi dilakukan
dengan cara menembaki isotop stabil dengan neutron di dalam teras reaktor. Proses ini
lazim disebut irradiasi neutron, sedang bahan yang disinari disebut target atau sasaran.
Neutron yang ditembakkan akan masuk ke dalam inti atom target sehingga jumlah
neutron dalam inti target tersebut bertambah. Peristiwa ini dapat mengakibatkan
ketidakstabilan inti atom sehingga berubah sifat menjadi radioaktif. Reaktor penelitian
juga dilengkapi dengan fasilitas Xenon Loop yang terletak di dalam tabung berkas dan
merupakan tempat untuk melakukan irradiasi gas xenon-124 (124 Xe) sehingga menjadi
radioisotop 125 I yang banyak dimanfaatkan untuk kegiatan medis (Akhadi, 2004).

3 Anonim, Makalah radioisotope,

https://indbongolz.files.wordpress.com/2010/06/makalah_radioisotopbuatan.pdf , diakses pada tanggal 25 maret 2016.

3 ~ Radioisotop di Bidang Hidrologi

Radioisotop (zat radioaktif) selalu memancarkan sinar (partikel) radioaktif (,


,, . . .) secara spontan dan terus menerus sampai habis. Partikel yang dipancarkan itu
mempunyai energy dan dapat dideteksi dengan detector (pencacah). Energinya dapat
sebagai sumber energy dan partikel tersebut dapat dipakai sebagai penelusuri jejak
(tracer) suatu proses.

Radioisotop sebagai tracer biasannya dicampur dengan isotop stabil dan kemudian
dideteksi aktifitas peluruhannya.
2; Pengertian Laut

Laut adalah kumpulan air asin yang sangat luas yang memisahkan benua
yang satu dengan benua yang lainnya, dan juga memisahkan pulau yang satu
dengan yang lainnya4. Laut adalah kumpulan air asin dalam jumlah yang banyak
dan luas yang menggenangi dan membagi daratan atas benua atau pulau.
Lautan yang merupakan wilayah air pada dasarnya dapat dibagi dalam 3
bagian :
;
;
;

Permukaan lautan
Dalam lautan
Dasar lautan.

Ketiga bagian tersebut merupakan satu kesatuan yang berada pada satu
pengawasan, berdasarkan kedaulatan suatu negara atau hukum internasional. Bagi
wilayah perairan teritorial suatu negara, berarti segala pengelolaan kepentingan
4

Abdul Muthalib Tahar, Hukum Laut Internasional menurut KHL PBB 1982 dan
perkembangan Hukum Laut di Indonesia, Fakultas Hukum Internasional Bagian
Hukum Internasional, 2007, Hlm 1.

4 ~ Radioisotop di Bidang Hidrologi

pemeliharaan dan pengawasan pada prinsipnya tanggung jawab ada pada negara
tersebut dalam pelaksanaannya tetap .Merupakan satu kesatuan yang berada pada
satu pengawasan, berdasarkan kedaulatan suatu negara atau hukum internasional.
Bagi wilayah perairan teritorial suatu negara, berarti segala pengelolaan
kepentingan pemeliharaan dan pengawasan pada prinsipnya tanggung jawab ada
pada

negara

tersebut

dalam

pelaksanaannya tetap memperhatikan hukum

kebiasaan maupun konvensi internasional yang berlaku 5.


Laut memiliki banyak fungsi / peran / manfaat bagi kehidupan manusia
dan makhluk hidup lainnya karena didalam dan diatas laut terdapat kekayaan
sumber daya alam yang dapat kita manfaatkan diantaranya yaitu :6

Tempat rekreasi dan hiburan,

Tempat hidup sumber makanan kita,

Pembangkit listrik tenaga ombak, pasang surut, angin, dsb,

Tempat budidaya ikan, kerang mutiara, rumput laut, dll,

Tempat barang tambang berada,

Salah satu sumber air minum (desalinasi),

Sebagai jalur transportasi air,

Sebagai tempat cadangan air bumi,

Tempat membuang sampah berbahaya (fungsi buruk),

Sebagai objek riset penelitian dan pendidikan.

Pencemaran dapat diartikan sebagai bentuk Environmental impairment, yakni


adanya gangguan, perubahan, atau perusakan

.Pencemaran Laut merupakan

masalah yang dihadapi bersama oleh masyarakat internasional. Pengaruhnya


bukan saja menjangkau seluruh kegiatan yang berlangsung di laut, melainkan
5 definisi-pengertian-laut-jenis-macam-laut-fungsi-peran-manfaat-laut .http://www.oganisasi.org
Diakses pada 27 September 2009 pukul 22:30 Wib

6 Ibid.
7 M.Daud Silalahi, Hukum Lingkungan dalam penegakan hukum lingkungan Indonesia, PT.
Alumni , Bandung, 2001, Hlm 154.

5 ~ Radioisotop di Bidang Hidrologi

juga

menyangkut

kegiatan dipantai termasuk muara-muara sungai yang

berhubungan dengan laut. Pada dasarnya laut itu mempunyai kemampuan


alamiah untuk menetralisir zat-zat pencemar yang masuk ke dalamnya5. Akan
tetapi apabila zat-zat pencemar tersebut melebihi batas kemampuan air laut
untuk menetralisirnya, maka kondisi itu dikategorikan sebagai pencemaran.
Menurut undang-undang Nomor 23 tahun 1997, yang dimaksud dengan
pencemaran adalah masuknya atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi
dan/atau komponen lain kedalam lingkungan dan/atau berubahnya tatanan
lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas
lungkungan turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan
menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai peruntukkannya.

B; Prinsip Pemanfaatan Radioisotop

Pemanfaatan radioisotop semakin luas dalam berbagai bidang. Secara garis


besar, penggunaan radioisotop buatan dibagi menjadi 2 golongan utama. Yaitu,
sebagai perunut ( tracer ) dan sumber radiasi. Pengunaan radioisotop sebagai
perunut didasarkan pada pengertian bahwa isotop radioaktif mempunyai sifat kimia
yang sama dengan isotop stabil. Jadi suatu isotop radioaktif melangsungkan reaksi
kimia, yang sama seperti isotop stabilnya. Sedangkan penggunaan radioisotop
sebagai sumber radiasi didasarkan pada kenyataan bahwa radiasi yang dihasilkan
zat radioaktif dapat mempengaruhi materi maupun mahluk hidup. Radiasi dapat
digunakan untuk memberi efek fisis, efek kimia maupun efek biologi.
Prinsip radioisotop sebagai perunut yaitu menambahkan bahan radioisotop
tersebut ke dalam suatu sistem ( baik sistem fisika, kimia, maupun biologi ). Karena

6 ~ Radioisotop di Bidang Hidrologi

radioisotop tersebut mempunyai sifat kimia yang sama dengan sisten tersebut maka
radioisotop yang telah ditambahkan dapat digunakan untuk menandai suatu
senyawa sehingga perubahan senyawa pada sistem dapat dipantau.8

C; Pemanfaatan Radioisotop di Bidang Hidrologi

Pemanfaatan
secara luas

teknik

nuklir

dimasa

sekarang

ini

telah

digunakan

dalam berbagai bidang oleh masyarakat Indonesia. Dalam

bidang hidrologi teknik nuklir (teknik perunut radioisotop) saat ini sudah
dapat memecahkan berbagai masalah yaitu :
1; Penentuan gerakan sedimen di pelabuhan dan daerah pantai

Pendangkalan pelabuhan dan alur pelayaran yang menyangkut kelangsungan


pelayanan perhubungan laut merupakan masalah yang cukup serius. Pergerakan dan
pengendapan Lumpur tanah ini merupakan peristiwa alam, oleh karena itu tidak dapat
dihentikan namun hanya diusahakan mengurangi dampaknya terhadap alur dan kolam
pelabuhan. Terjadinya pendangkalan alur pelabuhan dan kolam pelabuhan,
mengakibatkan kapal-kapal besar tidak dapat merapat ke dermaga, sehingga bongkar
muat barang akan terganggu, sedangkan untuk mengeruk Lumpur itu

membutuhkan

biaya yang cukup besar.


Salah satu usaha untuk memperkecil kecepatan terjadinya pendangkalan
(endapan lumpur) adalah dengan cara mengetahui dari mana asal dan kemana arah
gerakan sedimen tersebut. Untuk estimasi laju pendangkalan alur pelabuhan dapat
diterapkan tenik nuklir dengan menggunakan teknik perunut radioisotop. Radioisotop
yang dipergunakan berupa pasir tiruan, bentuk dan ukurannya menyerupai pasir yang
terdapat pada pelabuhan yang akan diteliti. Radioisotop yang sering dipergunakan
adalah Iridium-192, Aurum-198 dan Scandium-46
Setelah radioisotop diinjeksikan ke dasar laut, kemudian radiasi yang
dipancarkan dilacak dengan detector dan responnya akan dicatat dengan mesin
8 Anonim, Op. Cit, Hlm 2

7 ~ Radioisotop di Bidang Hidrologi

pencatat radiasi ( recorder ). Pemantauan terhadap radioisotop yang dilepas di dasar


laut dilakukan beberapa kali dengan jangka waktu tertentu. Dari hasil pemantauan itu
secara kumulatif dapat ditentukan arah gerakan sedimen, tebal lapisan sedimen dan
kecepatan rata-rata lapisan sedimen.
Data yang diperoleh ini dapat pula digunakan untuk menentukan pembangunan
pelabuhan baru yang sesuai dan tidak memerlukan biaya pengerukan yang tinggi.
2; Mendeteksi Zat Pencemar dalam Air

Zat pencemar ditandai dengan radioisotop kemudian melepaskannya di tempat


yang diperkirakan asal pencemaran, maka pengamatan gerakan zat pencemar itu dapat
dilakukan secara terus-menerus. Hal ini dapat dipakai untuk menentukan lokasi
pembuangan yang cocok, tidak mencemari daerah yang penting dan dapat digunakan
untuk keperluan lain, misalnya untuk kawasan wisata, daerah hunian dan lain-lain.
Teknik perunut radioisotop ini berguna untuk mengetahui asal pencemaran
pada suatu daerah, apakah berasal dari buangan industri atau buangan rumah tangga.
Teknik perunut radioisotop untuk penelitian pencemaran lingkungan ini biasanya
menggunakan radioisotop buatan yang dibuat di reactor nuklir.
3; Menentukan Kebocoran Dam atau Bendungan

Teknik perunut radioisotop juga telah dimanfaatkan untuk menentukan


kebocoran/rembesan dam atau bendungan. Radioisotop yang digunakan sebagai
perunut harus memenuhi persyaratan tertentu, antara lain : tidak berbahaya bagi
manusia atau makhluk hidup lain di sekelilingnya, aktivitasnya rendah, waktu paronya
pendek, larut dalam air, tidak diserap oleh tanah atau tubuh bendung/

dam

dan

oleh tumbuhan.
Radioisotop dilepaskan pada tempat tertentu di reservoir ( air dam) yang
diperkirakan sebagai tempat terjadinya rembesan/ bocoran pada dam/bendungan.
Apabila terjadi kebocoran pada bendungan tersebut, maka air yang telah
diinjeksi/dilepas radioisotop akan masuk dan mngikuti arah bocoran. Dengan
mengikuti/mencacah air yang keluar dari mata air, sumur-sumur pengamat yang
terdapat di daerah downstream, maka akan dapat diketahui adanya bocoran/rembesan
dan arah dari rembesan dam tersebut.

8 ~ Radioisotop di Bidang Hidrologi

4; Mengetahui Gerakan Air Tanah

Air tanah selalu bergerak sesuai denagn kondisi geologinya. Data gerakan air
tanah di suatu daerah sangat berguna untuk pembangunan bendungan, pembangunan
instalasi pengolahan limbah dan lain-lain. Untuk mengetahui gerakan air tanah
digunakan metoda sumur banyak ( multiwell technique)
Menurut radioisotop diinjeksikan ke dalam sumur yang berada ditengah dan
pada lubang bor yang lain di sekelilingnya, selanjutnya dilakukuan pemantauan dengan
detector radioaktif. Arah gerakan air tanah dapat ditentukan dengan mengetahui adanya
radioaktif pada sumur-sumur bor tersebut. Di samping untuk megetahui arah gerakan
air tanah, teknik perunut radioisotop ini juga dapat digunakan untuk mengetahui
kecepatan air tanah, permeabilitas dan besaran air tanah lainnya.
5; Mengetahui Karakteristik Aliran Cairan di Sumur Minyak
Perunut radioisotop dapat juga digunakan untuk studi hubungan antar sumur-sumur
minyak untuk mengetahui karakteristik aliran cairan di sekitar sumur minyak tersebut.
Evaluasi yang akurat tentang karakteristik reservoir minyak pada proyek Enchanced OH
Recovery, dengan metoda penekanan air menggunakan perunut radioisotop yang diinjeksikan
ke dalam lubang sumur, kemudian dipantau di setiap sumur-sumur minyak yang ada. Hasil
yang diperoleh berupa data gerakan cairan minyak dan waktu transit antara sumur injeksi
dengan sumur produksi.

6; Pengukuran Debit Air Sungai


Penggunaan metoda perunut radioisotop untuk mengukur debit air sungai terbukti
lebihsederhana dibandingkan metoda dengan alat ukur arus (Current Meter). Keunggulan
metodaperunut radioisotop adalah pengukurannya lebih cepat dan dalam keadaan sungai banjir
pengukuran tetap dapat dilaksanakan. Dasar metoda perunut radioisotop adalah pengenceran
perunut. Perunut radioisotope dalam jumlah yang tidak membahayakan dilepaskan di bagian
hulu sungai, kemudian dipantau konsentrasinya di bagian hilir. Perubahan konsentrasi yang
diakibatkan oleh aliran (debit) sungai dapat diketahui dari perubahan intensitas pancaran
radioisotop yang diukur langsung di dalam aliran air sungai itu.
7; Melakukan Studi Geothermal
Pemanfaatan sumber panas bumi untuk keperluan tenaga listrik di negara kita sudah mulai

9 ~ Radioisotop di Bidang Hidrologi

dikembangkan,

contoh

Pembangkit

Listrik

Geothermal

Kamojang.

Pemanfaatan

teknologi nuklir khususnya teknik perunut radioisotop telah membantu menentukan suhu
sumber panas dan jumlah cadangan panas dengan jalan menentukan komposisi isotop alam
yang dikandung oleh sumber panas tersebut.

8; Teknik Gauging
Selain dengan teknik perunut radioisotop, dikenal pula teknik gauging. Dalam teknik ini
radioisotop digunakan sebagai sumber tertutup. Efek radiasi terhadap sistem dapat
mengetahui keadaan sistem tersebut. Penggunaan teknik gauging ini antara lain untuk
mengukur kandungan air dalam tanah, kepadatan tanah, aspai dan beton. Teknik ini sangat luas
pemakaiannya dalam teknikhh sipil antara lain pondasi bangunan, jalan raya, pembuatan
tanggul dan lain-lain.

10 ~ Radioisotop di Bidang Hidrologi

D; Pembangkit Listrik Tenaga Pasang-Surut

Pasang surut dikatakan sebagai naik turunnya muka laut secara berkala akibat adanya
gaya tarik benda-benda angkasa terutama matahari dan bulan terhadap massa air di
bumi. Pasang surut laut juga merupakan suatu fenomena pergerakan naik turunnya
permukaan air laut secara berkala yang diakibatkan oleh kombinasi gaya gravitasi dan
gaya tarik menarik dari benda-benda astronomi terutama oleh matahari, bumi dan bulan.
Pengaruh benda angkasa lainnya dapat diabaikan karena jaraknya lebih jauh atau
ukurannya lebih kecil.
Pasang surut laut adalah hasil dari gaya tarik gravitasi dan efek sentrifugal. Efek
sentrifugal adalah dorongan ke arah luar pusat rotasi. Gravitasi bervariasi secara
langsung dengan massa tetapi berbanding terbalik terhadap jarak. Meskipun ukuran
bulan lebih kecil dari matahari, gaya tarik gravitasi bulan dua kali lebih besar daripada
gaya tarik matahari dalam membangkitkan pasang surutlaut karena jarak bulan lebih
dekat daripada jarak matahari ke bumi. Gaya tarik gravitasi menarik airlaut ke arah
bulan dan matahari dan menghasilkan dua tonjolan (bulge) pasang surut gravitasional
dilaut. Lintang dari tonjolan pasang surut ditentukan oleh deklinasi, sudut antara sumbu
rotasi bumi dan bidang orbital bulan dan matahari. Dari penjelasan diatas dapat
disimpulkan bahwa energi pasang surut air laut adalah energi yang dihasilkan akibat
terjadinya fenomena pasang surut air lau Energi pasang surut (Tidal Energy) merupakan
energi yang terbarukan.
Prinsip kerja nya sama dengan pembangkit listrik tenaga air,dimana air
dimanfaatkan untuk memutar turbin dan mengahasilkan energi listrik.Energi diperoleh
dari pemanfaatan variasi permukaan laut terutama disebabkan oleh efek gravitasi bulan,
dikombinasikan dengan rotasi bumi dengan menangkap energi yang terkandung dalam
perpindahan massa air akibat pasang surut.

11 ~ Radioisotop di Bidang Hidrologi

Pada gambar 1, terlihat bahwa arah ombak masuk ke dalam muara sungai ketika terjadi
pasang naik air laut. Dalam proses ini air pasang akan ditampung ke dam sehinggal
pada saat air surut air pada dam dapat dialirkan untuk memutar turbine.

Ketika surut, air mengalir keluar dari dam menuju laut sambil memutar turbin seperti
yang terlihat pada gambar 2 di atas.
BAB III
PENUTUP
A; Kesimpulan

Berdasarkan materi yang telah kami uraikan dalam pembahasan, dapat


disimpulkan , yaitu :
1; Zat yang mengandung inti tidak stabil ini disebut zat radioaktif.
2; Isotop yang bersifat radioaktif disebut isotop radioaktif atau radio isotop
3; Berbagai bentuk pemanfaatan radioisotope dibidang hidrologi, yaitu :
a

Penentuan gerakan sedimen di pelabuhan dan daerah pantai

Untuk mengatasi masalah pencemaran lingkungan, teknik


perunut dapat melacak zat pencemar.
Menentukan kebocoran dam atau bendungan.
Menentukan arah gerakan air tanah.

c
d

12 ~ Radioisotop di Bidang Hidrologi

e
f
g
h

Studi hubungan antar sumur-sumur minyak untuk mengetahui


karakteristik aliran cairan di sekitar sumur minyak.
Menentukan debit air sungai.
Studi geothermal.
Teknik gauging

DAFTAR PUSTAKA
https://ikabuh.files.wordpress.com/2013/10/energi-pasang-surut.pdf
http://www.kadin-indonesia.or.id/doc/energy/8%20 %20Energi%20Laut%20%28METI
%29.pdf
http://alfith.itp.ac.id/wp-content/uploads/2015/09/MAKALAH-PEMBANGKITLISTRIK-TENAGA-PASANG-SURUT.B.pdf
http://digilib.batan.go.id/berita/files/AH.pdf
https://elviamawarni.files.wordpress.com/2013/07/makalah-radiokimia.pdf
https://indbongolz.files.wordpress.com/2010/06/makalah_radioisotop-buatan.pdf
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/yusman-wiyatmo-drsmsi/modulpemanfaatan-radioaktif.pdf

13 ~ Radioisotop di Bidang Hidrologi

14 ~ Radioisotop di Bidang Hidrologi

Anda mungkin juga menyukai