PENDAHULUAN
A; Latar Belakang
B; Rumusan Masalah
`Dalam penyusunan makalah ini, penyusun membuat beberapa rumusan masalah yang
berkaitan dengan judul yang akan kami bahas, diantaranya :
1; Apa yang dimaksud dengan radioisotop?
2; Bagaimana prinsip pemanfaatan radioisotop?
3; Bagaimana pemanfaatan radioisotop di bidang hidrologi (kelautan)?
C; Tujuan Penulisan
'
BAB II
PEMBAHASAN
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/yusman-wiyatmo-drs-msi/modulpemanfaatanradioaktif.pdf , di akses pada tanggal 24 maret 2016.
A; Pengertian
1; Pengertian Radioisotop
Reaksi nuklir merupakan reaksi yang melibatkan inti dari suatu atom. Reaksi
nuklir ada yan terjadi secara spontan ataupun buatan. Reaksi nuklir spontan terjadi pada
inti-inti atom yang tidak stabil. Zat yang mengandung inti tidak stabil ini disebut zat
radioaktif. Adapun reaksi nuklir tidak spontan dapat terjadi pada inti yang stabil
maupun inti yang tidak stabil. Reaksi nuklir disertai perubahan energi berupa radiasi
dan kalor. Berbagai jenis reaksi nuklir disertai pembebasan kalor yang sangat dasyat,
lebih besar dari suatu reaksi kimia biasa(Arma, 2004).
unsur yang secara alami bersifat radioaktif banyak terdapat di alam. Semua
isotop yang bernomor atom diatas 83 bersifat radioaktif. Unsur yang bernomor atom 83
atau kurang mempunyai isotop yang stabil kecuali teknesium dan promesium. Isotop
yang bersifat radioaktif disebut isotop radioaktif atau radio isotop, yaitu isotop yang
memancarkan radiasi (Siregar,2004). Sedangkan isotop yang tidak radioaktif disebut
isotop stabil. Dewasa ini, radioisotop dapat juga dibuat dari isotop stabil. Jadi disamping
radioisotop alami juga terdapat radioisotop buatan.3
Dua kegiatan utama dari pemanfaatan tekhnologi nuklir khususnya mengenai
radioisotope adalah pemanfaatan dalam bidang energi dan pemanfaatan di luar energi.
Pemanfaatan di luar energi misalnya pada reaktor penelitian. Di dalam teras reaktor
penelitian dapat digunakan untuk memproduksi radioisotop dan melakukan berbagai
penelitian dengan radiasi. Produksi radioisotope dengan proses aktivasi dilakukan
dengan cara menembaki isotop stabil dengan neutron di dalam teras reaktor. Proses ini
lazim disebut irradiasi neutron, sedang bahan yang disinari disebut target atau sasaran.
Neutron yang ditembakkan akan masuk ke dalam inti atom target sehingga jumlah
neutron dalam inti target tersebut bertambah. Peristiwa ini dapat mengakibatkan
ketidakstabilan inti atom sehingga berubah sifat menjadi radioaktif. Reaktor penelitian
juga dilengkapi dengan fasilitas Xenon Loop yang terletak di dalam tabung berkas dan
merupakan tempat untuk melakukan irradiasi gas xenon-124 (124 Xe) sehingga menjadi
radioisotop 125 I yang banyak dimanfaatkan untuk kegiatan medis (Akhadi, 2004).
Radioisotop sebagai tracer biasannya dicampur dengan isotop stabil dan kemudian
dideteksi aktifitas peluruhannya.
2; Pengertian Laut
Laut adalah kumpulan air asin yang sangat luas yang memisahkan benua
yang satu dengan benua yang lainnya, dan juga memisahkan pulau yang satu
dengan yang lainnya4. Laut adalah kumpulan air asin dalam jumlah yang banyak
dan luas yang menggenangi dan membagi daratan atas benua atau pulau.
Lautan yang merupakan wilayah air pada dasarnya dapat dibagi dalam 3
bagian :
;
;
;
Permukaan lautan
Dalam lautan
Dasar lautan.
Ketiga bagian tersebut merupakan satu kesatuan yang berada pada satu
pengawasan, berdasarkan kedaulatan suatu negara atau hukum internasional. Bagi
wilayah perairan teritorial suatu negara, berarti segala pengelolaan kepentingan
4
Abdul Muthalib Tahar, Hukum Laut Internasional menurut KHL PBB 1982 dan
perkembangan Hukum Laut di Indonesia, Fakultas Hukum Internasional Bagian
Hukum Internasional, 2007, Hlm 1.
pemeliharaan dan pengawasan pada prinsipnya tanggung jawab ada pada negara
tersebut dalam pelaksanaannya tetap .Merupakan satu kesatuan yang berada pada
satu pengawasan, berdasarkan kedaulatan suatu negara atau hukum internasional.
Bagi wilayah perairan teritorial suatu negara, berarti segala pengelolaan
kepentingan pemeliharaan dan pengawasan pada prinsipnya tanggung jawab ada
pada
negara
tersebut
dalam
6 Ibid.
7 M.Daud Silalahi, Hukum Lingkungan dalam penegakan hukum lingkungan Indonesia, PT.
Alumni , Bandung, 2001, Hlm 154.
juga
menyangkut
radioisotop tersebut mempunyai sifat kimia yang sama dengan sisten tersebut maka
radioisotop yang telah ditambahkan dapat digunakan untuk menandai suatu
senyawa sehingga perubahan senyawa pada sistem dapat dipantau.8
Pemanfaatan
secara luas
teknik
nuklir
dimasa
sekarang
ini
telah
digunakan
bidang hidrologi teknik nuklir (teknik perunut radioisotop) saat ini sudah
dapat memecahkan berbagai masalah yaitu :
1; Penentuan gerakan sedimen di pelabuhan dan daerah pantai
membutuhkan
dam
dan
oleh tumbuhan.
Radioisotop dilepaskan pada tempat tertentu di reservoir ( air dam) yang
diperkirakan sebagai tempat terjadinya rembesan/ bocoran pada dam/bendungan.
Apabila terjadi kebocoran pada bendungan tersebut, maka air yang telah
diinjeksi/dilepas radioisotop akan masuk dan mngikuti arah bocoran. Dengan
mengikuti/mencacah air yang keluar dari mata air, sumur-sumur pengamat yang
terdapat di daerah downstream, maka akan dapat diketahui adanya bocoran/rembesan
dan arah dari rembesan dam tersebut.
Air tanah selalu bergerak sesuai denagn kondisi geologinya. Data gerakan air
tanah di suatu daerah sangat berguna untuk pembangunan bendungan, pembangunan
instalasi pengolahan limbah dan lain-lain. Untuk mengetahui gerakan air tanah
digunakan metoda sumur banyak ( multiwell technique)
Menurut radioisotop diinjeksikan ke dalam sumur yang berada ditengah dan
pada lubang bor yang lain di sekelilingnya, selanjutnya dilakukuan pemantauan dengan
detector radioaktif. Arah gerakan air tanah dapat ditentukan dengan mengetahui adanya
radioaktif pada sumur-sumur bor tersebut. Di samping untuk megetahui arah gerakan
air tanah, teknik perunut radioisotop ini juga dapat digunakan untuk mengetahui
kecepatan air tanah, permeabilitas dan besaran air tanah lainnya.
5; Mengetahui Karakteristik Aliran Cairan di Sumur Minyak
Perunut radioisotop dapat juga digunakan untuk studi hubungan antar sumur-sumur
minyak untuk mengetahui karakteristik aliran cairan di sekitar sumur minyak tersebut.
Evaluasi yang akurat tentang karakteristik reservoir minyak pada proyek Enchanced OH
Recovery, dengan metoda penekanan air menggunakan perunut radioisotop yang diinjeksikan
ke dalam lubang sumur, kemudian dipantau di setiap sumur-sumur minyak yang ada. Hasil
yang diperoleh berupa data gerakan cairan minyak dan waktu transit antara sumur injeksi
dengan sumur produksi.
dikembangkan,
contoh
Pembangkit
Listrik
Geothermal
Kamojang.
Pemanfaatan
teknologi nuklir khususnya teknik perunut radioisotop telah membantu menentukan suhu
sumber panas dan jumlah cadangan panas dengan jalan menentukan komposisi isotop alam
yang dikandung oleh sumber panas tersebut.
8; Teknik Gauging
Selain dengan teknik perunut radioisotop, dikenal pula teknik gauging. Dalam teknik ini
radioisotop digunakan sebagai sumber tertutup. Efek radiasi terhadap sistem dapat
mengetahui keadaan sistem tersebut. Penggunaan teknik gauging ini antara lain untuk
mengukur kandungan air dalam tanah, kepadatan tanah, aspai dan beton. Teknik ini sangat luas
pemakaiannya dalam teknikhh sipil antara lain pondasi bangunan, jalan raya, pembuatan
tanggul dan lain-lain.
Pasang surut dikatakan sebagai naik turunnya muka laut secara berkala akibat adanya
gaya tarik benda-benda angkasa terutama matahari dan bulan terhadap massa air di
bumi. Pasang surut laut juga merupakan suatu fenomena pergerakan naik turunnya
permukaan air laut secara berkala yang diakibatkan oleh kombinasi gaya gravitasi dan
gaya tarik menarik dari benda-benda astronomi terutama oleh matahari, bumi dan bulan.
Pengaruh benda angkasa lainnya dapat diabaikan karena jaraknya lebih jauh atau
ukurannya lebih kecil.
Pasang surut laut adalah hasil dari gaya tarik gravitasi dan efek sentrifugal. Efek
sentrifugal adalah dorongan ke arah luar pusat rotasi. Gravitasi bervariasi secara
langsung dengan massa tetapi berbanding terbalik terhadap jarak. Meskipun ukuran
bulan lebih kecil dari matahari, gaya tarik gravitasi bulan dua kali lebih besar daripada
gaya tarik matahari dalam membangkitkan pasang surutlaut karena jarak bulan lebih
dekat daripada jarak matahari ke bumi. Gaya tarik gravitasi menarik airlaut ke arah
bulan dan matahari dan menghasilkan dua tonjolan (bulge) pasang surut gravitasional
dilaut. Lintang dari tonjolan pasang surut ditentukan oleh deklinasi, sudut antara sumbu
rotasi bumi dan bidang orbital bulan dan matahari. Dari penjelasan diatas dapat
disimpulkan bahwa energi pasang surut air laut adalah energi yang dihasilkan akibat
terjadinya fenomena pasang surut air lau Energi pasang surut (Tidal Energy) merupakan
energi yang terbarukan.
Prinsip kerja nya sama dengan pembangkit listrik tenaga air,dimana air
dimanfaatkan untuk memutar turbin dan mengahasilkan energi listrik.Energi diperoleh
dari pemanfaatan variasi permukaan laut terutama disebabkan oleh efek gravitasi bulan,
dikombinasikan dengan rotasi bumi dengan menangkap energi yang terkandung dalam
perpindahan massa air akibat pasang surut.
Pada gambar 1, terlihat bahwa arah ombak masuk ke dalam muara sungai ketika terjadi
pasang naik air laut. Dalam proses ini air pasang akan ditampung ke dam sehinggal
pada saat air surut air pada dam dapat dialirkan untuk memutar turbine.
Ketika surut, air mengalir keluar dari dam menuju laut sambil memutar turbin seperti
yang terlihat pada gambar 2 di atas.
BAB III
PENUTUP
A; Kesimpulan
c
d
e
f
g
h
DAFTAR PUSTAKA
https://ikabuh.files.wordpress.com/2013/10/energi-pasang-surut.pdf
http://www.kadin-indonesia.or.id/doc/energy/8%20 %20Energi%20Laut%20%28METI
%29.pdf
http://alfith.itp.ac.id/wp-content/uploads/2015/09/MAKALAH-PEMBANGKITLISTRIK-TENAGA-PASANG-SURUT.B.pdf
http://digilib.batan.go.id/berita/files/AH.pdf
https://elviamawarni.files.wordpress.com/2013/07/makalah-radiokimia.pdf
https://indbongolz.files.wordpress.com/2010/06/makalah_radioisotop-buatan.pdf
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/yusman-wiyatmo-drsmsi/modulpemanfaatan-radioaktif.pdf