Anda di halaman 1dari 23

 Beranda

 #30 (tanpa judul)


 About
 kimia kelas x
 Kimia Kelas XI
 Kimia Kelas XII

Kegunaan Unsur – Unsur Radioaktif


Di negara-negara maju penggunaan dan penerapan radioisotop telah dilakukan dalam
berbagai bidang. Radioisotop adalah isotop suatu unsur radioaktif yang memancarkan sinar
radioaktif. Isotop suatu unsur baik stabil maupun yang radioaktif memiliki sifat kimia yang
sama. Penggunaan radioisotop dapat dibagi ke dalam penggunaan sebagai perunut dan
penggunaan sebagai sumber radiasi.

Radioisotop sebagai perunut digunakan untuk mengikuti unsur dalam suatu proses yang
menyangkut senyawa atau sekelompok senyawa. Radioisotop dapat digunakan sebagai sumber
sinar sebagai pengganti sumber lain misal sumber sinar X. Radioisotop dapat digunakan sebagai
perunut sebab energy sinar yang dipancarkan serta waktu paruhnya merupakan sifat khas
radioisotop tersebut. Pada contoh di bawah ini akan diberikan beberapa contoh penggunaan
radioisotop baik sebagai perunut maupun sebagai sumber radiasi.

1. Bidang Kimia

a. Teknik Perunut

Teknik perunut dapat dipakai untuk mempelajari mekanisme berbagai reaksi kimia. Misal pada
reaksi esterifikasi. Dengan oksigen-18 dapat diikuti reaksi antara asam karboksilat dan alkohol.

Dari analisis spektroskopi massa, reaksi esterifikasi yang terjadi dapat ditulis seperti berikut.
(isotop oksigen-18 diberi warna).
Hasil analisis ini menunjukkan bahwa molekul air tidak mengandung oksigen-18. Adapun jika O
– 18 berada dalam alkohol maka reaksi yang terjadi seperti berikut.

Penggunaan radioisotop yang lain sebagai perunut mekanisme reaksi fotosintesis.

Untuk mengetahui mekanisme reaksi tersebut digunakan perunut karbon-14 yang terdapat pada
CO2 dan oksigen-18 yang terdapat dalam air.

b. Penggunaan Isotop dalam Bidang Kimia Analisis

Penggunaan isotop dalam analisis digunakan untuk menentukan unsur-unsur kelumit dalam
cuplikan. Analisis dengan radioisotop atau disebut radiometrik dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu, sebagai berikut.

1) Analisis Pengeceran Isotop

Larutan yang akan dianalisis dan larutan standar ditambahkan sejumlah larutan yang
mengandung suatu spesi radioaktif. Kemudian zat tersebut dipisahkan dan ditentukan
aktivitasnya. Konsentrasi larutan yang dianalisis ditentukan dengan membandingkannya dengan
larutan standar.

2) Analisis Aktivasi Neutron (AAN)


Analisis aktivasi neutron dapat digunakan untuk menentukan unsur kelumit dalam cuplikan yang
berupa padatan. Misal untuk menentukan logam berat (Cd) dalam sampel ikan laut. Sampel
diiradiasi dengan neutron dalam reactor sehingga menjadi radioaktif. Salah satu radiasi yang
dipancarkan adalah sinar gamma . Selanjutnya sampel dicacah dengan spektrometer
gamma untuk menentukan aktivitas dari unsur yang akan ditentukan.

2. Bidang Kedokteran

Berikut unsur radioisotop yang sering digunakan dalam dunia kedokteran.

a. Radioisotop natrium-24 dapat digunakan untuk mengikuti peredaran darah dalam tubuh
manusia. Larutan NaCl yang tersusun atas Na-24 dan Cl yang stabil disuntikkan ke dalam darah
dan aliran darah dapat diikuti dengan mendeteksi sinar yang dipancarkan, sehingga dapat
diketahui jika terjadi penyumbatan aliran darah.

b. Untuk mempelajari kelainan pada kelenjar tiroid digunakan radioisotop 131I.

c. Radioisotop fosfor dapat dipakai untuk menentukan tempat tumor di otak.

d. Radioisotop 59 Fe dapat digunakan untuk mengukur laju pembentukan sel darah merah dalam
tubuh dan untuk menentukan apakah zat besi dalam makanan dapat digunakan dengan baik oleh
tubuh.

e. Sejak lama diketahui bahwa radiasi dari radium dapat dipakai untuk pengobatan kanker. Oleh
karena radium-60 dapat mematikan sel kanker dan sel yang sehat maka diperlukan teknik
tertentu sehingga tempat di sekeliling kanker mendapat radiasi seminimal mungkin.

f. Radiasi gamma dapat membunuh organisme hidup termasuk bakteri. Oleh karena itu, radiasi
gamma digunakan untuk sterilisasi alat-alat kedokteran. Sterilisasi digunakan juga di industri
makanan. Sterilisasi dengan cara radiasi, menjadikan makanan dapat tahan empat atau lima kali
lebih lama dari cara sterilisasi biasa.

3. Bidang Pertanian

a. Pembentukan Bibit Unggul

Dalam bidang pertanian, radiasi gamma dapat digunakan untuk memperoleh bibit unggul. Sinar
gamma menyebabkan perubahan dalam struktur dan sifat kromosom sehingga memungkinkan
menghasilkan generasi yang lebih baik, misalnya gandum dengan yang umur lebih pendek.

b. Pemupukan dan Pemberantasan Hama dengan Serangga Mandul Radioisotop fosfor dapat
dipakai untuk mempelajari pemakaian pupuk oleh tanaman. Ada jenis tanaman yang mengambil
fosfor sebagian dari tanah dan sebagian dari pupuk. Berdasarkan hal inilah digunakan fosfor
radioaktif untuk mengetahui efesiensi pengambilan fosfor dari pupuk oleh tanaman. Teknik
iradiasi juga dapat digunakan untuk memberantas hama dengan menjadikan serangga mandul.
Dengan radiasi dapat mengakibatkan efek biologis, sehingga timbul kemandulan pada serangga
jantan. Kemandulan ini dibuat di laboratorium dengan cara hama serangga diradiasi sehingga
serangga jantan menjadi mandul. Setelah disinari hama tersebut dilepas di daerah yang terserang
hama, sehingga diharapkan akan terjadi perkawinan antara hama setempat dengan jantan mandul
yang dilepas, sehingga telur itu tidak akan menetas.

c. Pengawetan Makanan

Pada musim panen, hasil produksi pertanian melimpah. Beberapa dari hasil pertanian itu mudah
busuk atau bahkan dapt tumbuh tunas, contohnya kentang. Oleh karen aitu diperlukan teknologi
untuk mengawetkan bahan pangan tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan
irradiasi sinar radioaktif. Irradiasi ini juga dapat mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur.

4. Bidang Industri

Penggunaan radioisotop dalam bidang industri antara lain untuk mendeteksi kebocoran pipa yang
ditanam di dalam tanah atau dalam beton. Dengan menggunakan radioisotop yang dimasukkan
ke dalam aliran pipa kebocoran pipa dapat dideteksi tanpa penggalian tanah atau pembongkaran
beton.

Penyinaran radiasi dapat digunakan untuk menentukan keausan atau kekeroposan yang terjadi
pada bagian pengelasan antarlogam. Jika bahan ini disinari dengan sinar gamma dan dibalik
bahan itu diletakkan film foto maka pada bagian yang aus atau keropos akan memberikan
gambar yang tidak merata. Radiasi sinar gamma juga digunakan dalam vulkanisasi lateks alam.
Penggunaan zat radioaktif dalam bidang industri yang lainnya adalah untuk mengatur ketebalan
besi baja, kertas, dan plastik; dan untuk menentukan sumber minyak bumi.

5. Pengukuran Usia Bahan Organik

Radioisotop karbon-14, terbentuk di bagian atas atmosfer dari penembakan atom nitrogen
dengan neutron yang terbentuk oleh radiasi kosmik.

Karbon radioaktif tersebut di permukaan bumi sebagai karbon dioksida dalam udara dan sebagai
ion hidrogen karbonat di laut. Oleh karena itu karbon radioaktif itu menyertai pertumbuhan
melalui fotosintesis. Lama kelamaan terdapat kesetimbangan antara karbon-14 yang diterima dan
yang meluruh dalam tumbuh-tumbuhan maupun hewan, sehingga mencapai 15,3 dis/menit gram
karbon. Keaktifan ini tetap dalam beberapa ribu tahun. Apabila organisme hidup mati,
pengambilan 14C terhenti dan keaktifan ini berkurang. Oleh karena itu umur bahan yang
mengandung karbon dapat diperkirakan dari pengukuran keaktifan jenisnya dan waktu paruh
14C. ( 12 T = 5.730 tahun).
PRAKATA

Puji dan syukur saya naikkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas tuntunanNyalah
hingga saya boleh menyelesaikan makalah ini dengan baik. Terima kasih juga ingin saya
sampaikan kepada teman-teman dan juga guru saya, guru mata pelajaran FISIKA, Dra.
Agustine Aror yang sudah membimbing saya, hingga tugas makalah ini boleh berjalan
dengan baik.

FISIKA adalah ilmu yang mempelajari tentang materi atau zat yang meliputi sifat fisis,
komposisi, perubahan, dan energi yang dihasilkan. Dalam ilmu FISIKA mempelajari
tentang Radioaktif. Radioaktif itu sendiri merupakan sifat suatu zat yang dapat
memancarkan radiasi karena kondisi zat yang tidak stabil. Makalah ini berisi tentang
dampak penggunaan Radioaktif dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari,
hampir selalu tubuh kita terkena radiasi baik dari bumi maupun dari angkasa. Mungkin kita
belum begitu tahu apa saja dampak akibat dari penggunaan radioaktif ini. Dalam makalah
ini kita akan membahasnya lebih jauh.

Sungguh merupakan suatu kebanggaan dari penulis apabila makalah ini dapat terpakai
sesuai fungsinya, dan pembacanya dapat mengerti dengan jelas apa yang dibahas
didalamnya.

Segala kritikan dan saran yang membangun, sungguh sangat diharapkan demi memperbaiki
pembuatan makalah di kemudian hari. Selamat membaca!

Penulis

DAFTAR ISI

PRAKATA……………………………………………………….………..1

DAFTAR ISI………………………………………………………….….2
BAB. I PENDAHULAN…………………………………………….……3

BAB. II PEMBAHASAN……………………………………………..…7

BAB. III PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………..….19

B. Saran ……………………………………………………………………………….19

Dafar pustaka……………………………………………………………22

BAB I. PENDAHULUAN

Tahukah anda bahwa di sekitar kita ternyata banyak sekali terdapat radiasi? Disadari
ataupun tanpa disadari ternyata disekitar kita baik dirumah, di kantor, dipasar, dilapangan,
maupun ditempat-tempat umum lainnya ternyata banyak sekali radiasi. Yang perlu
diketahui selanjutnya adalah sejauh mana radiasi tersebut dapat berpengaruh buruk terhadap
kesehatan kita.

Radiasi dalam istilah fisika, pada dasarnya adalah suatu cara perambatan energi dari sumber
energi ke lingkungannya tanpa membutuhkan medium. Beberapa contohnya adalah
perambatan panas, perambatan cahaya, dan perambatan gelombang radio. Selain radiasi,
energi dapat juga dipindahkan dengan cara konduksi, kohesi, dan konveksi. Dalam istilah
sehari-hari radiasi selalu diaso-siasikan sebagai radioaktif sebagai sumber radiasi pengion.

Secara garis besar ada dua jenis radiasi yakni radiasi pengion dan radiasi bukan pengion.
Radiasi pengion adalah radiasi yang dapat menyebabkan proses terlepasnya electron dari
atom sehingga terbentuk pasangan ion. Karena sifatnya yang dapat mengionisasi bahan
termasuk tubuh kita maka radiasi pengion perlu diwaspadai adanya utamanya mengenai
sumber-sumbernya, jenis-jenis, sifat-nya, akibatnya, dan bagaimana cara menghindarinya.

SUMBER RADIASI
Berdasarkan asalnya sumber radiasi pengion dapat dibedakan menjadi dua yaitu sumber
radiasi alam yang sudah ada di alam ini sejak terbentuknya, dan sumber radiasi buatan yang
sengaja dibuat oleh manusia untuk berbagai tujuan.

Sumber Radiasi Alam

Radiasi yang dipancarkan oleh sumber radiasi alam disebut juga sebagai radiasi latar
belakang. Radiasi ini setiap harinya memajan manusia dan merupakan radiasi terbesar yang
diterima oleh manusia yang tidak bekerja di tempat yang menggunakan radioaktif atau yang
tidak menerima radiasi berkaitan dengan kedokteran atau kesehatan. Radiasi latar belakang
yang diterima oleh seseorang dapat berasal dari tiga sumber utama yaitu :

1. Sumber radiasi kosmis

Radiasi kosmis berasal dari angkasa luar, sebagian berasal dari ruang antar bintang dan
matahari. Radiasi ini terdiri dari partikel dan sinar yang berenergi tinggi dan berinteraksi
dengan inti atom stabil di atmosfir membentuk inti radioaktif seperti Carbon -14, Helium-
3, Natrium -22, dan Be-7. Atmosfir bumi dapat mengurangi radiasi kosmik yang diterima
oleh manusia. Tingkat radiasi dari sumber kosmik ini bergantung kepada ketinggian, yaitu
radiasi yang diterima akan semakin besar apabila posisinya semakin tinggi. Tingkat radiasi
yang diterima seseorang juga tergantung pada letak geografisnya.

2. Sumber radiasi terestrial

Radiasi terestrial secara natural dipancarkan oleh radionuklida di dalam kerak bumi. Radiasi
ini dipancarkan oleh radionuklida yang disebut primordial yang ada sejak terbentuknya
bumi. Radionuklida yang ada dalam kerak bumi terutama adalah deret Uranium, yaitu
peluruhan berantai mulai dari Uranium-238, Plumbum-206, deret Actinium (U-235, Pb-
207) dan deret Thorium (Th-232, Pb-208).

Radiasi teresterial terbesar yang diterima manusia berasal dari Radon (R-222) dan Thoron
(Ra-220) karena dua radionuklida ini berbentuk gas sehingga bisa menyebar kemana-mana.
Tingkat radiasi yang diterima seseorang dari radiasi teresterial ini berbeda-beda dari satu
tempat ke tempat lain bergantung pada konsentrasi sumber radiasi di dalam kerak bumi.
Beberapa tempat di bumi yang memiliki tingkat radiasi diatas rata-rata misalnya Pocos de
Caldas dan Guarapari di Brazil, Kerala dan Tamil Nadu di India, dan Ramsar di Iran.

3. Sumber radiasi internal yang berasal dari dalam tubuh sendiri

Sumber radiasi ini ada di dalam tubuh manusia sejak dilahirkan, dan bisa juga masuk ke
dalam tubuh melalui makanan, minuman, pernafasan, atau luka. Radiasi internal ini
terutama diterima dari radionuklida C-14, H-3, K-40, Radon, selain itu masih ada sumber
lain seperti Pb-210, Po-210, yang banyak berasal dari ikan dan kerang-kerangan. Buah-
buahan biasanya mengandung unsur K-40.

Sumber Radiasi Buatan

Sumber radiasi buatan telah diproduksi sejak abad ke 20, dengan ditemuk-annya sinar-X
oleh WC Rontgen. Saat ini sudah banyak sekali jenis dari sumber radiasi buatan baik yang
berupa zat radioaktif dan sumber pembangkit radiasi (pesawat sinar-X dan akselerator).

Radioaktif dapat dibuat oleh manusia berdasarkan reaksi inti antara nuklida yang tidak
radioaktif dengan neutron atau biasa disebut sebagai reaksi fisi di dalam reactor atom.
Radionuklida buatan ini bisa memancarkan radiasi alpha, beta, gamma dan neutron.

Sumber pembangkit radiasi yang lazim dipakai yakni pesawat sinar-X dan akselerator.
Proses terbentuknya sinar-X adalah sebagai akibat adanya arus listrik pada filamen yang
dapat menghasilkan awan elektron di dalam tabung hampa. Sinar-X akan terbentuk ketika
berkas elektron ditumbukan pada bahan target.

Radioaktifitas yang Direkomendasikan

Berdasarkan ketentuan International Atomic Energy Agency, zat radioaktif adalah setiap
zat yang memancarkan radiasi pengion dengan aktifitas jenis lebih besar dari 70 kilo
Becquerel per kilogram atau 2 nanocurie per gram. Angka 70 kBq/kg atau 2 nCi/g tersebut
merupakan patokan dasar untuk suatu zat dapat disebut zat radioaktif pada umumnya. Jadi
untuk radioaktif dengan aktifitas lebih kecil dapat dianggap sebagai radiasi latar belakang.

Besarnya dosis radiasi yang diterima oleh pekerja radiasi tidak boleh melebihi 50 milisievert
per tahun, sedangkan besarnya dosis radiasi yang diterima oleh masyarakat pada umumnya
tidak boleh lebih dari 5 milisievert per tahun.

Di Koran-koran dan televisi, kita sering melihat artikel-artikel atau tayangan yang berkaitan
dengan nuklir, apakah itu mengenai rencana pembangunan PLTN di Muria atau mengenai
kebocoran air radioaktif dari PLTN Jepang setelah diguncang gempa. Sering diberitakan
pula mengenai kecelakaan reaktor Chernobyl di Uni Sovyet yang menyebabkan kerusakan
lingkungan, dan menyebabkan penyebaran zat radioaktif kemana mana. Juga bahaya-
bahaya yang ditimbulkannya. Apabila kita mendengar kata radiasi nuklir atau unsur-unsur
radioaktif pada tayangan tersebut, yang terbayang dalam benak kita adalah ledakan bom
atom, orang yang terkena kanker dan bayangan-bayangan mengerikan lainnya. Padahal,
kalau kita membaca buku fisika atau kimia mengenai radiasi nuklir dan partikel radioaktif
(radionuklida), kita akan tahu bahwa sebenarnya yang kita makan, kita hirup dan kita serap
sehari-hari juga mengandung hal-hal itu. Jadi radiasi nuklir atau partikel radioaktif bukanlah
semata-mata sesuatu yang terpendam di bumi dan diambil orang untuk membuat bom atom
atau untuk mencemari lingkungan dengan air radioaktif, seperti yang banyak
dipropagandakan.

BAB II PEMBAHASAN

Gejala keradioaktifan (radioaktifitas) pertama kali ditemukan secara tidak sengaja oleh
Henry Becquerel pada suatu garam uranium. Selanjutnya Pierre & Marry currie menemukan
zat-zat radioaktif lainnya yaitu polonium dan radium. Zat-zat radioaktif adalah suatu zat
yang aktif memancarkan radiasi baik berupa partikel maupun berupa gekombang
elektromagnetik.

Limbah radioaktif
Limbah radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio isotop yang berasal dari
penggunaan medis atau riset radio nukleida. Limbah ini dapat berasal dari antara lain :
tindakan kedokteran nuklir, radio-imunoassay dan bakteriologis; dapat berbentuk padat,
cair atau gas. Selain sampah klinis, dari kegiatan penunjang rumah sakit juga menghasilkan
sampah non klinis atau dapat disebut juga sampah non medis. Sampah non medis ini bisa
berasal dari kantor/administrasi kertas, unit pelayanan (berupa karton, kaleng, botol),
sampah dari ruang pasien, sisa makanan buangan; sampah dapur (sisa pembungkus, sisa
makanan/bahanmakanan, sayur dan lain-lain). Limbah cair yang dihasilkan rumah sakit
mempunyai karakteristik tertentu baik fisik, kimia dan biologi. Limbah rumah sakit bisa
mengandung bermacam-macam mikroorganisme, tergantung pada jenis rumah sakit,
tingkat pengolahan yang dilakukan sebelum dibuang dan jenis sarana yang ada
(laboratorium, klinik dll). Tentu saja dari jenis-jenis mikroorganisme tersebut ada yang
bersifat patogen. Limbah rumah sakit seperti halnya limbah lain akanmengandung bahan-
bahan organik dan anorganik, yang tingkat kandungannya dapat ditentukan dengan uji air
kotor pada umumnya seperti BOD, COD, TTS, pH, mikrobiologik, dan lain-lain.

PENGGUNAAN RADIOISOTOP

Radioisotop digunakan sebagai perunut dan sumber radiasi

Dewasa ini, penggunaan radioisotop untuk maksud-maksud damai (untuk kesejahteraan


umat manusia) berkembang dengan pesat. Pusat listrik tenaga nuklir (PLTN) adalah salah
satu contoh yang sangat populer. PLTN ini memanfaatkan efek panas yang dihasilkan reaksi
inti suatu radioisotop , misalnya U-235. Selain untuk PLTN, radioisotop juga telah
digunakan dalam berbagai bidang misalnya industri, teknik, pertanian, kedokteran, ilmu
pengetahuan, hidrologi, dan lain-lain.

Pada bab ini kita akan membahas dua penggunaan radioistop, yaitu sebagai perunut (tracer)
dan sumber radiasi. Pengunaan radioisotop sebagai perunut didasarkan pada ikataan bahwa
isotop radioaktif mempunyai sifat kirnia yang sama dengan isotop stabil. Jadi suatu isotop
radioaktif melangsungkan reaksi kimia, yang sama seperti isotop stabilnya. Sedangkan
penggunaan radioisotop sebagai sumber radiasi didasarkan pada kenyataan bahwa radiasi
yang dihasilkan zat radioaktif dapat mempengaruhi materi maupun mahluk. Radiasi dapat
digunakan untuk memberi efek fisis: efek kimia, maupun efek biologi. Oleh karena itu,
sebelum membahas pengunaan radioisotop kita akan mengupas terlebih dahulu tentang
satuan radiasi dan pengaruh radiasi terhadap materi dan mahluk hidup.

Satuan Radiasi

Berbagai satuan digunakan untuk menyatakan intensitas atau jumlah radiasi bergantung
pada jenis yang diukur.

1. Curie(Ci) dan Becquerrel (Bq)

Curie dan Bequerrel adalah satuan yang dinyatakan untuk menyatakan keaktifan yakni
jumlah disintegrasi (peluruhan) dalam satuan waktu. Dalam sistem satuan SI, keaktifan
dinyatakan dalam Bq. Satu Bq sama dengan satu disintegrasi per sekon.

1Bq = 1 dps

dps = disintegrasi per sekon

Satuan lain yang juga biasa digunakan ialah Curie. Satu Ci ialah keaktifan yang setara dari
1 gram garam radium, yaitu 3,7.1010 dps.

1Ci = 3,7.1010 dps = 3,7.1010 Bq

2. Gray (gy) dan Rad (Rd)

Gray dan Rad adalah satuan yang digunakan untuk menyatakan keaktifan yakni jumlah
(dosis) radiasi yang diserap oleh suatu materi. Rad adalah singkatan dari 11 radiation
absorbed dose. Dalam sistem satuan SI, dosis dinyatakan dengan Gray (Gy). Satu Gray
adalah absorbsi 1 joule per kilogram materi.
1 Gy = 1 J/kg

Satu rad adalah absorbsi 10-3 joule energi/gram jaringan.

1 Rd = 10-3 J/g

Hubungan grey dengan fad

1 Gy = 100 rd

3. Rem

Daya perusak dari sinar-sinar radioaktif tidak saja bergantung pada dosis tetapi juga pada
jenis radiasi itu sendiri. Neutron, sebagai contoh, lebih berbahaya daripada sinar beta
dengan dosis dan intensitas yang sama. Rem adalah satuan dosis setelah memperhitungkan
pengaruh radiasi pada mahluk hidup (rem adalah singkatan dari radiation equiwlen for man)

4.2. Pengaruh Radiasi pada Materi

Radiasi menyebabkan penumpukan energi pada materi yang dilalui. Dampak yang
ditimbulkan radiasi dapat berupa ionisasi, eksitasi, atau pemutusan ikatan kimia. Ionisasi:
dalam hal ini partikel radiasi menabrak elektron orbital dari atom atau molekul zat yang
dilalui sehinga terbentuk ion positip dan elektron terion.

Eksitasi: dalam hal ini radiasi tidak menyebabkan elektron terlepas dari atom atau molekul
zat tetapi hanya berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi. Pemutusan Ikatan Kimia:
radiasi yang dihasilkan oleh zat radioaktif rnempunyai energi yang dapat mernutuskan
ikatan-ikatan kimia.

4.3. Pengaruh Radiasi pada mahluk hidup

Walaupun energi yang ditumpuk sinar radioaktif pada mahluk hidup relatif kecil tetapi dapat
menimbulkan pengaruh yang serius. Hal ini karena sinar radioaktif dapat mengakibatkan
ionisasi, pemutusan ikatan kimia penting atau membentuk radikal bebas yang reaktif. Ikatan
kimia penting misalnya ikatan pada struktur DNA dalam kromosom. Perubahan yang terjadi
pada struktur DNA akan diteruskan pada sel berikutnya yang dapat mengakibatkan kelainan
genetik, kanker dll.

Pengaruh radiasi pada manusia atau mahluk hidup juga bergantung pada waktu paparan.
Suatu dosis yang diterima pada sekali paparan akan lebih berbahaya daripada bila dosis
yang sama diterima pada waktu yang lebih lama.

Secara alami kita mendapat radiasi dari lingkungan, misalnya radiasi sinar kosmis atau
radiasi dari radioakif alam. Disamping itu, dari berbagai kegiatan seperti diagnosa atau
terapi dengan sinar X atau radioisotop. Orang yang tinggal disekitar instalasi nuklir juga
mendapat radiasi lebih banyak, tetapi masih dalam batas aman.

4.4. Radioaktif Sebagai Perunut.

Sebagai perunut, radoisotop ditambahkan ke dalam suatu sistem untuk mempelajari sistem
itu, baik sistern fisika, kimia maupun sistem biologi. Oleh karena radioisotop mempunyai
sifat kimia yang sama seperti isotop stabilnya, maka radioisotop dapat digunakan untuk
menandai suatu senyawa sehingga perpindahan perubahan senyawa itu dapat dipantau.

A. Bidang kedokteran
Berbagai jenis radio isotop digunakan sebagai perunut untuk mendeteksi (diagnosa)
berbagai jenis penyakit al:teknesium (Tc-99), talium-201 (Ti-201), iodin 131(1-131),
natrium-24 (Na-24), ksenon-133 (xe-133) dan besi (Fe-59). Tc-99 yang disuntikkan ke
dalam pembuluh darah akan diserap terutama oleh jaringan yang rusak pada organ tertentu,
seperti jantung, hati dan paru-paru Sebaliknya Ti-201 terutama akan diserap oleh jaringan
yang sehat pada organ jantung. Oleh karena itu, kedua isotop itu digunakan secara bersama-
sama untuk mendeteksi kerusakan jantung

1-131 akan diserap oleh kelenjar gondok, hati dan bagian-bagian tertentu dari otak. Oleh
karena itu, 1-131 dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok, hati
dan untuk mendeteksi tumor otak. Larutan garam yang mengandung Na-24 disuntikkan ke
dalam pembuluh darah untuk mendeteksi adanya gangguan peredaran darah misalnya
apakah ada penyumbatan dengan mendeteksi sinar gamma yang dipancarkan isotop
Natrium tsb.

Xe-133 digunakan untuk mendeteksi penyakit paru-paru. P-32 untuk penyakit mata, tumor
dan hati. Fe-59 untuk mempelajari pembentukan sel darah merah. Kadang-kadang,
radioisotop yang digunakan untuk diagnosa, juga digunakan untuk terapi yaitu dengan dosis
yang lebih kuat misalnya, 1-131 juga digunakan untuk terapi kanker kelenjar tiroid.

B. Bidang lndustri

Untuk mempelajari pengaruh oli dan afditif pada mesin selama mesin bekerja digunakan
suatu isotop sebagai perunut, Dalam hal ini, piston, ring dan komponen lain dari mesin
ditandai dengan isotop radioaktif dari bahan yang sama.

C. Bidang Hidrologi.

1.Mempelajari kecepatan aliran sungai.

2.Menyelidiki kebocoran pipa air bawah tanah.

D. Bidang Biologis
1. Mempelajari kesetimbangan dinamis.

2. Mempelajari reaksi pengesteran.

3. Mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis.

4. 5. Radioisotop sebagai sumber radiasi.

A. Bidang Kedokteran

1) Sterilisasi radiasi.

Radiasi dalam dosis tertentu dapat mematikan mikroorganisme sehingga dapat digunakan
untuk sterilisasi alat-alat kedokteran. Steritisasi dengan cara radiasi mempunyai beberapa
keunggulan jika dibandingkan dengan sterilisasi konvensional (menggunakan bahan kimia),
yaitu:

a) Sterilisasi radiasi lebih sempurna dalam mematikan mikroorganisme.

b) Sterilisasi radiasi tidak meninggalkan residu bahan kimia.

c) Karena dikemas dulu baru disetrilkan maka alat tersebut tidak mungkin tercemar bakteri
lagi sampai kemasan terbuka. Berbeda dengan cara konvensional, yaitu disterilkan dulu
baru dikemas, maka dalam proses pengemasan masih ada kemungkinan terkena bibit
penyakit.

2) Terapi tumor atau kanker.

Berbagai jenis tumor atau kanker dapat diterapi dengan radiasi. Sebenarnya, baik sel normal
maupun sel kanker dapat dirusak oleh radiasi tetapi sel kanker atau tumor ternyata lebih
sensitif (lebih mudah rusak). Oleh karena itu, sel kanker atau tumor dapat dimatikan dengan
mengarahkan radiasi secara tepat pada sel-sel kanker tersebut.
B. Bidang pertanian.

1) Pemberantasan homo dengan teknik jantan mandul

Radiasi dapat mengakibatkan efek biologis, misalnya hama kubis. Di laboratorium


dibiakkan hama kubis dalam bentuk jumlah yang cukup banyak. Hama tersebut lalu
diradiasi sehingga serangga jantan menjadi mandul. Setelah itu hama dilepas di daerah yang
terserang hama. Diharapkan akan terjadi perkawinan antara hama setempat dengan jantan
mandul dilepas. Telur hasil perkawinan seperti itu tidak akan menetas. Dengan demikian
reproduksi hama tersebut terganggu dan akan mengurangi populasi.

2) Pemuliaan tanaman

Pemuliaan tanaman atau pembentukan bibit unggul dapat dilakukan dengan menggunakan
radiasi. Misalnya pemuliaan padi, bibit padi diberi radiasi dengan dosis yang bervariasi, dari
dosis terkecil yang tidak membawa pengaruh hingga dosis rendah yang mematikan. Biji
yang sudah diradiasi itu kemudian disemaikan dan ditaman berkelompok menurut ukuran
dosis radiasinya.

3) Penyimpanan makanan

Kita mengetahui bahwa bahan makanan seperti kentang dan bawang jika disimpan lama
akan bertunas. Radiasi dapat menghambat pertumbuhan bahan-bahan seperti itu. Jadi
sebelum bahan tersebut di simpan diberi radiasi dengan dosis tertentu sehingga tidak akan
bertunas, dengan dernikian dapat disimpan lebih lama.

C. Bidang Industri

1) Pemeriksaan tanpa merusak.

Radiasi sinar gamma dapat digunakan untuk memeriksa cacat pada logam atau sambungan
las, yaitu dengan meronsen bahan tersebut. Tehnik ini berdasarkan sifat bahwa semakin
tebal bahan yang dilalui radiasi, maka intensitas radiasi yang diteruskan makin berkurang,
jadi dari gambar yang dibuat dapat terlihat apakah logam merata atau ada bagian-bagian
yang berongga didalamnya. Pada bagian yang berongga itu film akan lebih hitam,

2) Mengontrol ketebalan bahan

Ketebalan produk yang berupa lembaran, seperti kertas film atau lempeng logam dapat
dikontrol dengan radiasi. Prinsipnya sama seperti diatas, bahwa intensitas radiasi yang
diteruskan bergantung pada ketebalan bahan yang dilalui. Detektor radiasi dihubungkan
dengan alat penekan. Jika lembaran menjadi lebih tebal, maka intensitas radiasi yang
diterima detektor akan berkurang dan mekanisme alat akan mengatur penekanan lebih kuat
sehingga ketebalan dapat dipertahankan.

3) Pengawetan hahan

Radiasi juga telah banyak digunakan untuk mengawetkan bahan seperti kayu, barang-
barang seni dan lain-lain. Radiasi juga dapat menningkatkan mutu tekstil karena inengubah
struktur serat sehingga lebih kuat atau lebih baik mutu penyerapan warnanya. Berbagai jenis
makanan juga dapat diawetkan dengan dosis yang aman sehingga dapat disimpan lebih
lama.

DAMPAK RADIOAKTIF

Pengertian atau arti definisi pencemaran radioaktif adalah suatu pencemaran lingkungan
yang disebabkan oleh debu radioaktif akibat terjadinya ledakan reaktor-reaktor atom serta
bom atom. Yang paling berbahaya dari pencemaran radioaktif seperti nuklir adalah radiasi
sinar alpha, beta dan gamma yang sangat membahayakan makhluk hidup di sekitarnya.
Selain itu partikel-partikel neutron yang dihasilkan juga berbahaya. Zat radioaktif pencemar
lingkungan yang biasa ditemukan adalah 90SR merupakan karsinogen tulang dan 131J.

Apabila ada makhluk hidup yang terkena radiasi atom nuklir yang berbahaya biasanya akan
terjadi mutasi gen karena terjadi perubahan struktur zat serta pola reaksi kimia yang merusak
sel-sel tubuh makhluk hidup baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan atau binatang.
Efek serta Akibat yang ditimbulkan oleh radiasi zat radioaktif pada umat manusia seperti
berikut di bawah ini :

1. Pusing-pusing
2. Nafsu makan berkurang atau hilang
3. Terjadi diare
4. Badan panas atau demam
5. Berat badan turun
6. Kanker darah atau leukimia
7. Meningkatnya denyut jantung atau nadi
8. Daya tahan tubuh berkurang sehingga mudah terserang penyakit akibat sel darah
putih yang jumlahnya berkurang

Apa itu limbah radioaktif ?

Ada beberapa pengertian limbah radioaktif :

1. Zat radioaktif yang sudah tidak dapat digunakan lagi, dan atau

2. Bahan serta peralatan yang terkena zat radioaktif atau menjadi radioaktif, dan sudah tidak
dapat difungsikan. Bahan atau peralatan tersebut terkena atau menjadi radioaktif
kemungkinan karena pengoperasian instalasi nuklir atau instalasi yang memanfaatkan
radiasi pengion.

Ada berapa jeniskah limbah radioaktif ?

Jenis limbah radioaktif :

Dari segi besarnya aktivitas dibagi dalam limbah aktivitas tinggi, aktivitas sedang dan
aktivitas rendah.

Dari umurnya di bagi menjadi limbah umur paruh panjang, dan limbah umur paruh
pendek.

Dari bentuk fisiknya dibagi menjadi limbah padat, cair dan gas.
Berasal darimanakah limbah radioaktif ?

Limbah radioaktif berasal dari setiap pemanfaatan tenaga nuklir, baik pemanfaatan untuk
pembangkitan daya listrik menggunakan reaktor nuklir, maupun pemanfaatan tenaga nuklir
untuk keperluan industri dan rumah sakit.

Bagaimana cara mengelola limbah radioaktif ?

Limbah radioaktif dikelola sedemikian rupa sehingga tidak membahayakan masyarakat,


pekerja dan lingkungan, baik untuk generasi sekarang maupun generasi yang akan datang.
Cara pengelolaannya dengan mengisolasi limbah tersebut dalam suatu wadah yang
dirancang tahan lama yang ditempatkan dalam suatu gedung penyimpanan sementara
sebelum ditetapkan suatu lokasi penyimpanan permanennya.
Apabila dimungkinkan pengurangan volume limbah maka dilakukan proses reduksi
volume, misalnya menggunakan evaporator untuk limbah cair, pembakaran untuk limbah
padat maupun cair yang dibakar, ataupun pemanfaatan untuk limbah padat yang bisa
dimanfaatkan. Penyimpanan permanen dapat berupa tempat di bawah tanah dengan
kedalaman beberapa ratus meter untuk limbah aktivitas tinggi dan waktu paruh panjang,
atau dekat permukaan tanah dengan kedalaman hanya beberapa puluh meter untuk limbah
aktivitas rendah-sedang.

Apa bahayanya limbah radioaktif ?

Karena limbah memancarkan radiasi, maka apabila tidak diisolasi dari masyarakat dan
lingkungan maka radiasi limbah tersebut dapat mengenai manusia dan lingkungan.
Misalnya, limbah radioaktif yang tidak dikelola dengan baik meskipun telah disimpan
secara permanen di dalam tanah, radionuklidanya dapat terlepas ke air tanah dan melalui
jalur air tanah tersebut dapat sampai ke manusia.
Bahaya radiasi adalah, radiasi dapat melakukan ionisasi dan merusak sel organ tubuh
manusia. Kerusakan sel tersebut mampu menyebabkan terganggunya fungsi organ tubuh.
Disamping itu, sel-sel yang masih tetap hidup namun mengalami perubahan, dalam jangka
panjang kemungkinan menginduksi adanya tumor atau kanker. Ada kemungkinan pula
bahwa kerusakan sel akibat radiasi mengganggu fungsi genetika manusia, sehingga
keturunannya mengalami cacat.

Apakah limbah radioaktif yang telah diolah bisa dibuang ke lingkungan ?


Limbah radioaktif sebagian dapat dibuang ke lingkungan apabila kandungannya
(konsentrasi dan radioaktivitasnya) telah dibawah batas ambang yang ditetapkan oleh
Pemerintah (Badan Pengawas Tenaga Nuklir, BAPETEN). Namun sebagian lagi karena
aktivitasnya dan umurnya panjang maka harus disimpan dalam jangka yang sangat panjang.

Adakah hubungan limbah radioaktif dengan Limbah B3 ?

Sebenarnya definisi, limbah radioaktif adalah bagian dari limbah bahan berbahaya dan
beracun (B3), namun ada kalanya sebagian masyarakat membedakan kedua jenis limbah
tersebut. Menurut pandangan terakhir ini, terdapat istilah ‘mixed waste’ (limbah campuran),
yaitu limbah yang mengandung campuran unsur radioaktif sekaligus B3. Sebagai contoh,
dalam proses pembuatan bahan bakar uranium, terdapat limbah yang mengandung asam
(B3) dan radionuklida sekaligus. Sehingga dalam penanganannya, kedua sifat bahaya
tersebut (B3 dan radioaktif) harus selalu dipertimbangkan.

Siapakah yang bertanggung jawab mengelola limbah radioaktif ?

Pengelolaan limbah radioaktif didefinisikan sebagai kegiatan pengumpulan, pengangkutan,


pengolahan, penyimpanan sementara serta penyimpanan secara permanen. Apabila badan
pengawas mengijinkan, maka kegiatan pengelolaan tersebut sebagian boleh dilaksanakan
oleh pihak penghasil limbah radioaktif, yaitu dari pengumpulan sampai penyimpanan
sementara. Namun penyimpanan permanen dilaksanakan oleh BATAN. Apabila penghasil
limbah radioaktif tidak mampu melaksanakan kegiatan sebagian pengelolaan tersebut, maka
pengelolaan limbah radioaktif sepenuhnya kewajiban BATAN.
Badan yang melakukan pengawasan adalah Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)
yang terpisah dari badan pelaksana (BATAN). Hal ini sesuai dengan amanat UU No. 10
tahun 1997 tentang Ketenaganukliran.

Adakah dasar hukum yang mengatur mengenai limbah radioaktif ?

Dasar hukum yang mengatur limbah radioaktif adalah Undang-Undang No. 10 tahun 1997
tentang Ketenaganukliran, serta Peraturan pemerintah No. 27 tahun 2002 tentang
Pengelolaan Limbah Radioaktif.

Berapakah biaya pengolahan limbah Radioaktif ?


Biaya limbah tersebut sangat bergantung pada jenis limbahnya. Terdapat perbedaan biaya
antara limbah radioaktif cair, padat terbakar, padat terkompaksi dan sebagainya.
Seluruh tarif tersebut telah ditetapkan dalam Peraturan pemerintah No. 16 tahun 2001.
Sebagai contoh biaya pengolahan limbah radioaktif cair untuk aktivitas rendah dan sedang
adalah Rp. 7300,- perliter, sedangkan limbah sumber bekas jarum Ra-226 dari rumah sakit
sebesar Rp. 466.000,- perjarum.
Tarif tersebut secara periodik ditinjau dan dimodifikasi sesuai dengan perkembangan
teknologi serta perubahan ekonomi yang terjadi.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bahwa daerah disekitar limbah memilki jumlah
cacahan permenit yang lebih besar dibandingkan daerah bunker ataupun daerah alam
terbuka.ini menunjukan bahwa daerah disekitar limbah memiliki aktivitas radioaktif yang
cukup besar, daerah disekitar bunker memiliki jumlah cacahan permenit yang sama dengan
daerah alam terbuka. Pemantauan atau monitoring terhadap nanturally occuring radioactive
materials atau sering disebut dengan NORM dapat dilakukan salah satunya dengan cara
pengukuran konsentrasi partikulat radioaktif diudara. Partikulat radioaktif adalah partikel-
partikel radioaktif yang ada di alam yang keberadaanya menyatu dengan udara, seperti debu
radioaktif. Pengukuran konsentrasi partikulat radioaktif diudara dapat diketahui dengan
jalan melakukan pencacahan terhadap suatu lokasi yang akan diukur konsentrasinya,
pencacahan ini bertujuan untuk mengetahui cacahan awal, waktu paro dan jenis dari suatu
radionuklida yang berada pada suatu sampel penelitian. Hasil penelitian dapat diperoleh
kesimpulan yaitu Partikel Radioaktif alam yang ditemukan dikawasan BATAN Pasar jumat
adalah Pb-214 dan Bi-214 yang merupakan deret Uranium yang mempunyai waktu paro
berumur pendek, Konsentrasi Partikulat Radioaktif Pb-214 dan Bi-214 dilokasi limbah
memiliki aktifitas yang tinggi dengan nilai KPR yang lebih besar dibandingkan nilai KPR
dilokasi yang bunker dan alam terbuka, dan perubahan konsentrasi NORM dipengaruhi oleh
aktifitas partikulat radioaktif alam yang diakibatkan oleh TENORM yaitu adanya sumber
radioaktif. Tingkat radiasi untuk daerah limbah, bunker, dan alam terbuka tergolong rendah
dengan demikian ketiga daerah tersebut dinyatakan aman dari radiasi. Berdasarkan hasil
penelitian, maka penelitian perlu dilakukan dilokasi yang memiliki aktifitas yang
radioaktifnya besar misalnya di industri kilang minyak, industri batu bara dan industri-
industri lain yang menghasilkan limbah radioaktif, bagi masyarakat diharapkan untuk lebih
mengetahui tingkat radiasi bagi kesehatan tubuh, dan bagi pemerintah hendaknya memberi
peringatan untuk daerah yang memiliki tingkat energi radiasi yang tinggi.

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN

Limbah Radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio isotop yang berasal dari
penggunaan medis atau riset radio nukleida.

Pengertian atau arti definisi pencemaran radioaktif adalah suatu pencemaran lingkungan
yang disebabkan oleh debu radioaktif akibat terjadinya ledakan reaktor-reaktor atom serta
bom atom. Yang paling berbahaya dari pencemaran radioaktif seperti nuklir adalah radiasi
sinar alpha, beta dan gamma yang sangat membahayakan makhluk hidup di sekitarnya.

Zat radioaktif dan radioisotop berperan besar dalam ilmu kedokteran yaitu untuk
mendeteksi berbagai penyakit, diagnosa penyakit yang penting antara lain tumor ganas.
Kemajuan teknologi dengan ditemukannya zat radioaktif dan radioisotop memudahkan
aktifitas manusia dalam berbagai bidang kehidupan.

B. SARAN

1. Masalah zat radioaktif dan radioisotop hendaknya tidak ditafsirkan sebagai


satu fenomena yang menakutkan.

2. Penggunaan radioaktif dan radioisotop hendaknya dibarengi pengetahuan dan teknologi


yang tinggi.

3. Penerapan dalam diagnosa berbagai penyakit hendaknya memikirkan efek-efek yang


akan ditimbulkan.

4. Diharapkan penggunaan zat radioaktif dan radioisotop ini untuk kemakmuran dan
kesejahteraan umat manusia.

DAFTAR PUSTAKA
www.radioaktif.com

www.wikipedia.co.id

www.limbahradioaktif.com

radioaktif/bahaya%20radioaktif.htm

www.pencemaranlimbah.com

www.departemenkesehatan.com

Anda mungkin juga menyukai