Anda di halaman 1dari 15

Nama Kelompok :

1. Intan Nabilah O. 16030234011


2. Farida Aulyah A. 16030234030
3. Eka Candra S. 16030234032
4. Khisba Diniyah 16030234054

KB 2016
Pengertian Radioisotop
Apa itu Radioisotop?
Radioisotop adalah atom yang tersusun atas kombinasi sejumlah
neutron dan proton yang tidak stabil. Radioisotop dapat terbentuk
secara alamiah maupun buatan manusia, contoh radioisotop alami
yang ada di alam adalah radium-226. Atom yang tersusun dengan
komposisi neutron dan proton yang tidak stabil, akan mencapai
kestabilan dengan melepas energy radioaktif, oleh sebab itu atom ini
disebut radioisotop.
Sejarah Radioisotop
Tahun 1895 sebuah ilmuwan yang mengawali suatu era di zaman
kemanusiaan, zaman atom. W. Roentgen menemukan bahwa ketika
sinar katoda menabrak dinding tabung kaca yang dibatasi,
menyebabkan material dinding memancarkan cahaya tampak, ketika
hal yang sama radiasi juga dihasilkan. Karena tidak tahu jenis cahaya
yang dipancarkan oleh material ini maka Roentgen menamai cahaya
tersebut adalah sinar X (X-Ray).
Marie Curie kemudian menunjukkan semua senyawa yang
mengandung uranium dan torium menghasilkan pancaran yang
mengionisasi (Ionizing radiation) terlepas dari komposisi kimia dari
garam tersebut. Hal ini merupakan bukti meyakinkan bahwa radiasi
adalah sifat dari dari unsur uranium atau torium.
Penemuan Isotop

Tahun 1910 diperkirakan 40 spesi kimia yang berbeda telah di


identifikasi dari sifat kimia mereka, sifat dari radiasi, dan karakteristik
waktu paruh mereka. Studi tentang hubungan generik dalam peluruhan
spesies radioaktif menunjukkan bahwa pancaran unsur (radioelements)
dapat dibagi menjadi tiga deret yang berbeda. Dua diantarnya berasal
dari uranium dan tiga diantaranya dari thorium.
Penemuan Isotop
Untuk menentukan isotop tertentu dari suatu unsur, nomor
atom ditulis secara subscript di bagian kiri dari simbol unsur dan
nomor massa ditulis secara superskrip di bagian kiri simbol. Jadi isotop
uranium dengan nomor massa 238 ditulis sebagai 23829U. Sama halnya,
isotop protaktinium dengan nomor massa 234 di tulis 23491Pa. Untuk
partikel alfa digunakan alfabet Yunani sebagai simbol, α atau 42He.
Sama halnya dengan partikel beta digunakan alfabet Yunani sebagai
simbol, β atau 0-1e.
Dalam peluruhan radioaktif kedua nomor massa dan nomor
atom diperhatikan. Seperti pada peluruhan berantai 23829U. Dituliskan
Proses Radioisotop
Produksi radioisotop dengan proses aktivasi dilakukan dengan
cara menembaki isotop stabil dengan neutron di dalam teras reaktor.
Proses ini lazim disebut irradiasi neutron atau penyinaran neutron,
sedangkan bahan yang disinari disebut target atau sasaran. Proses
tersebut dibuat di dalam suatu reaktor nuklir yang mempunyai
kerapatan (fluks) neutron tinggi dengan mereaksikan antara inti atom
tertentu dengan neutron. Neutron yang ditembakkan akan masuk ke
dalam inti atom target sehingga jumlah neutron dalam inti target
tersebut bertambah. Peristiwa ini dapat mengakibatkan ketidakstabilan
inti atom sehingga berubah sifat menjadi radioaktif.
Bahaya Radioisotop
Terdapat beberapa bahaya yang dapat ditimbulkan oleh radioisotop.
Salah satunya adalah terjangkitnya manusia dengan penyakit kanker.
Penyakit kanker dapat disebabkan oleh radiasi dari radioisotop, salah
satunya I-131. Seperti Kecelakaan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di
Chernobyl (Ukraina) pada tahun 1986. Sebanyak 600 pekerja terjangkit
radiasi radioisotop yang sangat tinggi dan mengidap penyakit akibat radiasi
tersebut. Pada tubuh seseorang yang terjangkit radiasi lebih dari 6 grays
(Gy) akan mengalami penyakit akut dan dapat berdampak kepada
kematiaan. Sedangkan yang terjangkit radiasi kurang dari 4 Gy memiliki
kesempatan hidup yang lebih tinggi. ( Gy sebagai ukuran penyerapan
radiasi oleh setiap tubuh manusia).
Bahaya Radioisotop

Meskipun waktu paruh I-131 hanya 8 hari, dapat menimbulkan


dampak yang meningkatkan resiko kanker tiroid pada beberapa tahun
setelah awal keterjangkitan. Radioisotop ini tersebar melalui air, susu,
dan makanan lainnya. Bahkan dapat pula melalui debu mengandung I-
131 yang terhirup oleh manusia. Didalam tubuh I-131 menumpuk di
kelenjar tiroid.
Manfaat Radioisotop
1. Dalam bidang kedokteran
• Co-60 : pemancar gamma yang digunakan untuk terapi tumor/ kanker
• Pengukuran kerapatan tulang dilakukan dengan cara menyinari tulang
dengan radiasi gamma atau sinar-X.
• Radioisotop natrium-24 dapat digunakan untuk mendeteksi gangguan
peredaran darah dalam tubuh manusia
• Radioisotop Fe-59 dapat digunakan untuk mengukur laju pembentukan
sel darah merah dalam tubuh dan untuk menentukan apakah zat besi
dalam makanan dapat digunakan dengan baik oleh tubuh
Manfaat Radioisotop
2. Dalam bidang hidrologi
• Natrium-24 (Na-24) digunakan untuk mengukur debit air
• Radioisotop Na-24 dalam bentuk garam NaCl atau Na2CO3 untuk
mendeteksi kebocoran pipa bawah tanah
3. Dalam bidang biologis
• Karbon-14 (C-14) atau oksigen-18 (O-18) keduanya dapat digunakan
untuk mengetahui asal-usul atom oksigen
• Memacu mutasi gen tumbuhan dalam upaya mendapatkan bibit unggul
• Mempelajari pengaruh unsur-unsur hara selain unsur-unsur N, P, dan K
terhadap perkembangan tumbuhan
Manfaat Radioisotop
4. Dalam bidang pertanian
• Nitrogen-15 atau phosphor-32 digunakan untuk efisiensi dalam
pemupukan.
• Cobalt-60 digunakan untuk Mutasi tanaman (untuk menemukan
varietas unggul)
• pengawetan makanan dengan cara teknik menggunakan radiasi,
makanan dipapari dengan radiasi gamma berintensitas tinggi yang dapat
membunuh organisme berbahaya, tetapi tanpa mempengaruhi nilai
nutrisi makanan tersebut dan tidak meninggalkan residu serta tidak
membuat makanan menjadi radioaktif
Manfaat Radioisotop
5. Dalam bidang industri
• Radiasi sinar gamma dapat digunakan untuk memeriksa cacat pada
logam atau sambungan las, yaitu dengan meronsen bahan tersebut
• Ketebalan produk yang berupa lembaran, seperti kertas film atau
lempeng logam dapat dikontrol dengan radiasi
• Pemanfaatan radioisotop untuk pemangkit tenaga listrik nuklir
• Tritium radioaktif dan cobalt 60 digunakan untuk merunut alur-alur
minyak bawah tanah dan kemudian menentukan srategi yang paling
baik untuk menyuntikkan air ke dalam sumur-sumur
Prospek Radioisotop
Saat ini banyak sekali negara maju yang mulai menggunakan Pembangkit
Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) guna untuk memenuhi kebutuhan listrik
masyarakatnya. PLTN menyediakan sekitar 17 persen dari total tenaga listrik
dunia. Di prancis, menurut International Atomic Energy Agency (IAEA), 75 persen
tenaga listriknya dihasilkan oleh reaktor nuklir. Pada November 2005, diseluruh
dunia terdapat 441 buah pembangkit listrik tenaga nuklir yang beroprasi di 31
negara, menghasilkan tenaga listrik sebesar lebih dari 363 triliyun watt.

Di indonesia sendiri memiliki rencana untuk melakukan pembangunan


PLTN, mengingat adanya tantangan keterbatasan pemanfaatan SDE fosil maupun
minyak bumi. Karena nuklir dapat digunakan sebagai energi alternatif untuk
kelangkaan kebutuhan listrik saat ini. Keuntungan adanya PLTN juga dapat
menarik para investor asing untuk menambah investasinya ke indonesia.
Prospek Radioisotop
Dalam bidang peternakan, radioisotop juga mengalami
pengembangan salah satunya adanya radiovaksin yang dimana teknik
pembuatan vaksin dengan cara iradiasi. Sumber radiasi yang digunakan
adalah sinar gama yang digunakan untuk menurunkan infektivitas,
virulensi, dan patogenitas dan juga diharapkan dapat mampu merangsang
timbulnya kekbalan pada tubuh terhadap infeksi penyakit. Upaya ini guna
untuk pengembangan vaksin terhadap penyakit ternak seperti brucellosis
dan mastitis. Dan juga radiovaksin ternak untuk penyakit yang disebabkan
oleh mikroorganisme dan cacing.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai