Mutu air dapat diartikan sebagai kondisi dan kualitas air yang diuji dengan
parameter- parameter dan metode tertentu yang berlaku. Sementara baku mutu air
ukuran batas/ kadar zat / komponen yang harus ada atau tidak ada atau unsur
pencemar yang ditoleransi keberadaannya dalam air (Humairoh, 2004).
(𝑎−𝑏)𝑥 1000
Rumus TSS: mg/L zat tersuspensi = x 1000
𝑐
Keterangan :
a = massa filter dan residu sesudah pemanasan 1050C(g)
b = massa filter kering (sudah dipanaskan 1050C) (g)
c = mL sampel
Pengolahan zeolit secara garis besar dapat dibagi dalam dua tahap, yaitu preparasi
dan aktivasi. Tahapan preparasi zeolit diperlakukan sedemikian rupa agar
mendapatkan zeolit yang siap olah. Tahap ini berupa pengecilan ukuran dan
pengayakan. Tahapan ini dapat menggunakan mesin secara keseluruhan atau dengan
cara sedikit konvensional. Aktivasi zeolit dapat dilakukan dengan cara pemanasan
atau penambahan pereaksi kimia baik asam maupun basa:
4. Peraturan Menteri tentang kadar zat organik dalam air Peraturan Menteri Kesehatan
RI Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan
Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higine Sanitasi, Kolam Renang, Sour
Per Aqua, dan Pemandian Umum. Menetapkan bahwa Standar batu mutu (kadar
maksimum) zat padat terlarut sebesar 1000 mg/L.
E. Daftar Pustaka
Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air. Yogyakarta: Kanisus.
Humairoh, Lim. 2014. Penerapan Metode Elektro Koagulasi. Other Thesis, Politeknik
Negeri Sriwijaya.
Nasution, M I. 2008. Penentuan TSS pada Air Limbah. Medan: USU.
PERMENKES RI nomor 32 tahun 2017 tentang Standart Baku Mutu Air.
Sugiharto. 1994. Dasar-dasar Pengolahan Air Limbah. Jakarta: UI.
Tangan dan Edward. 2003. Kandungan TSS di Perairan Sulawesi Tenggara. Jakarta:
LIPI.
Wardhana. 2004. Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta: Andy Offest.
F.