Anda di halaman 1dari 15

KIMIA DASAR

IKATAN KIMIA DAN TATA NAMA

BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
2017
Ikatan Kimia

Ikatan Ion Ikatan Kovalen

Ikatan Kovalen Ikatan Kovalen


Polar non Polar

Ikatan ion : Ikatan yang terjadi antara ion positif dengan ion
negatif (serah terima elektron), umumnya antara IA,
IIA, dengan VIA, VIA.

Senyawa yang memiliki ikatan ionik  disebut garam.


• Unsur logam akan kehilangan elektron membentuk kation

• Unsur nonlogam akan mendapatkan elektron membentuk


anion.

• Gaya tarik-menarik antara muatan positif dan negatif


menyatukan partikel-partikel dan menghasilkan senyawa ionik.

• Secara umum, muatan ion yang dimiliki suatu unsur dapat


ditentukan berdasarkan pada letak unsur tersebut pada tabel
periodik  golongan
• Semua logam alkali (unsur IA) kehilangan satu elektron untuk
membentuk kation dengan muatan +1.

• Logam alkali tanah (unsur IIA) kehilangan dua elektronnya untuk


membentuk kation +2.

• Aluminium yang merupakan anggota pada golongan IIIA kehilangan


tiga elektronnya untuk membentuk kation +3.

• Semua halogen (unsur VIIA) memiliki tujuh elektron valensi. Semua


halogen mendapatkan satu elektron untuk memenuhi kulit valensi
sehingga membentuk anion dengan satu muatan negatif.

• Unsur VIA mendapatkan dua elektron untuk membentuk anion


dengan muatan -2 dan unsur VA mendapatkan tiga elektron untuk
membentuk anion dengan muatan -3.
• Contoh:
Golongan IA: Golongan VA:
3Li = 2 1  Li 7N = 2 5  N
+ -3

11Na = 2 8 1  Na 15P = 2 8 5  P
+ -3

Golongan IIA: Golongan VIA:


12Mg = 2 8 2  Mg 8O = 2 6  O
+2 -2

20Ca = 2 8 8 2  Ca 16S = 2 8 6  S
+2 -2

Golongan IIIA: Golongan VIIA:


13Al = 2 8 3 Al 9F = 2 7  F
+3 -

31Ga = 2 8 18 3 Ga 17Cl = 2 8 7  Cl


+3 -

Golongan IVA:
6C = 2 4  C
+4

14Si = 2 8 4  Si
+4
• Contoh ikatan ion:
Na+ + Cl- = NaCl
Mg+2 + S-2 = MgS
Mg+2 + Cl- = MgCl2

• Ikatan kovalen:
Atom-atom juga dapat mencapai kestabilan melalui mekanisme
pemakaian bersama pasangan elektron. Senyawa kovelen adalah
senyawa yang hanya memiliki ikatan kovelen.

• Ikatan kovalen dibagi menjadi:


a. Tunggal (sepasang)
b. Rangkap dua (dua pasang)
c. Rangkap tiga (tiga pasang)
d. Koordinasi (dativ)
• Pembentukan ikatan kovelen, yaitu ikatan kimia yang berasal
dari penggunaan bersama satu atau lebih pasangan elektron
antara dua atom.

• Ikatan kovalen terjadi di antara dua unsur nonlogam.

• Ikatan kovalen melibatkan pengisian elektron pada kulit terluar


(kulit valensi) yang disebut sebagai aturan oktet, yaitu unsur
akan berbagi elektron untuk mencapai keadaan penuh delapan
elektron valensi (oktet), kecuali hidrogen dengan dua elektron
valensi (duplet).
Kovalen koordinasi (dativ), syaratnya:
Pasangan yang digunakan berasal dari satu atom.
TATA NAMA
• Ikatan ionik
Pada saat menuliskan nama senyawa garam, tulislah terlebih
dahulu nama logamnya dan kemudian nama nonlogamnya.

Contoh: Litium dan belerang, Li2S.


Pertama kali, tulislah nama logammya, yaitu litium. Kemudian,
tulislah nama nonlogamnya, dengan menambah akhiran –ida
sehingga belerang (sulfur) menjadi sulfida.
Li2S : Litium Sulfida

Senyawa-senyawa ion yang melibatkan ion-ion poliatom juga


mengikuti aturan dasar yang sama. Nama logam ditulis terlebih
dahulu, kemudian diikuti nama nonlogamnya (anion poliatom
tidak perlu diberi akhiran –ida).
Contoh:
(NH4)2CO3 : Amonium Karbonat
K3PO4 : Kalium Fosfat

Apabila logam yang terlibat merupakan logam transisi dengan lebih dari
satu bilangan oksidasi, terdapat dua cara penamaan yang benar. Sebagai
contoh, kation Fe3+ dengan anion CN– dapat membentuk senyawa
Fe(CN)3. Metode yang lebih disukai adalah menggunakan nama logam
yang diikuti dengan muatan ion yang ditulis dengan angka Romawi dan
diletakkan dalam tanda kurung : Besi (III).

Namun, metode penamaan lama masih digunakan, yaitu dengan


menggunakan akhiran –o (bilangan oksidasi rendah) dan –i (bilangan
oksidasi tinggi). Oleh karena ion Fe3+ memiliki bilangan oksidasi lebih
tinggi dari Fe2+, ion tersebut diberi nama ion ferri.
• Fe(CN)3 : Besi (III) Sianida
• Fe(CN)3 : Ferri Sianida
• Ikatan Kovalen

Penamaan hampir sama dengan ikatan ionik.

Menggunakan prefik untuk menunjukkan jumlah atom.


Prefik Jumlah Atom Prefik Jumlah Atom
Mono- 1 Heksa- 6
Di- 2 Hepta- 7
Tri- 3 Okta- 8
Tetra- 4 Nona- 9
Penta- 5 Deka- 10
Contoh:
CO : Monokarbon Monoksida atau Karbon Monoksida
CO2 : Monokarbon Dioksida atau Karbon Dioksida

Catatan : awalan mono- pada unsur pertama dapat dihilangkan


SO2 : Sulfur Dioksida
SO3 : Sulfur Trioksida
N2O4 : Dinitrogen Tetraoksida
Senyawa kovalen yang mengandung atom Hidrogen (H) tidak
menggunakan tata nama di atas, tetapi menggunakan nama trivial
yang telah dikenal sejak dahulu.

B2H6 : Diborana PH3 : Fosfina


CH4 : Metana H2O : Air
SiH4 : Silana H2S : Hidrogen Sulfida
NH3 : Amonia

Anda mungkin juga menyukai