Anda di halaman 1dari 9

PENDAHULUAN

Latar Belakang Melati merupakan tanaman bunga hias berupa perdu berbatang tegak yang hidup menahun. Di Italia melati casablanca (Jasmine officinalle), yang disebut Spansish Jasmine ditanam tahun 169 untuk di !adikan par"um. #ahun 166$ di Inggris dibudidayakan melati putih (J. sambac) yang diperkenalkan %leh Duke &asim% de' Meici. Dalam tahun 1919 ditemukan melati J. parkeri di ka(asan India )arat *aut, +emudian dibudidayakan di Inggris pada tahun 19 , (Sastr%hamid!%!%, --.). Melati merupakan salah satu k%m%ditas bernilai ek%n%mi tinggi, kegunaannya tidak hanya sebagai tanaman hias p%t dan taman, tetapi !uga sebagai pengharum teh, bahan baku industri par"um, k%smetik, %bat tradisi%nal, bunga tabur pusara, penghias ruangan, dek%rasi pelaminan, dan pelengkap dalam upacara adat (/uda, -1-). Melati yang telah dibudidayakan sebanyak .0 spesies, tiga di antaranya berp%tensi besar untuk dikembangkan di Ind%nesia, yaitu J. sambac Maid %" 1rleans (J. sambac 2id), J. sambac 3rand Duke %" #uscany, dan J. officinale (4raba(ati, dkk, 1999). #anaman melati banyak dibudidayakan di Ja(a #engah, Ja(a #imur, dan Ja(a )arat dengan luas area 1,$ ribu ha dan pr%duksi 1,..$ ribu t%n. Jenis yang banyak ditanam di Ja(a #engah adalah J. sambac dan J. officinale. Di Ja(a #engah luas area tanaman dan pr%duksi melati masing5masing adalah 1,. ribu ha dan 1 , 0 ribu t%n, di Ja(a #imur .6 ribu ha dan 6$- t%n, dan di Ja(a )arat 16,6 ha dan .. t%n per tahun (Martasian%, --9).

Jenis

tanaman

melati

mudah

dibudidayakan

sebagai

tanaman

pekarangan maupun perkebunan, terutama !enis Jasminum sambac Maid %" 1rleans, Jasminum sambac 3rand Duke %" #uscany dan Jasminum %""icinale. +egunaan Jasminum sambac Maid %" 1rleans sebagai tanaman p%t, bunga tabur, pe(angi teh, r%ncean dan minyak atsiri, Jasminum sambac 3rand Duke %" #uscany sebagai tanaman hias p%t dan Jasminum %""icinale sebagai pe(angi teh dan minyak atsiri (+etaren, 196$). Di Ind%nesia nama melati dikenal %leh masyarakat di seluruh (ilayah 7usantara. 7ama5nama daerah untuk melati adalah Menuh ()ali), Meulu cut atau Meulu &ina (2ceh), Menyuru ()anda), Melur (3ay% dan )atak +ar%), Manduru (Menad%), Mundu ()ima dan Sumba(a) dan Many%ra (#im%r), serta Malete (Madura) (Sety%prat%m%, --1). Di Ind%nesia, kebutuhan minyak atsiri untuk industri k%smetik, sabun, dan par"um masih dipenuhi dari imp%r. 4ada tahun 199$ 8%lume imp%r minyak atsiri berbahan baku bunga tercatat 9 t%n dengan nilai .1$,. d%lar dan pada tahun 1999 meningkat men!adi ,,6 t%n dengan nilai 6.$,$ d%lar (Sastr%hamid!%!%, --.). Minyak melati merupakan bahan baku par"um kualitas tinggi. /arga minyak melati di pasar internasi%nal terg%l%ng tinggi, sekitar 6.--- d%lar 2merika Serikat per liter atau setara dengan $. !uta rupiah (4urba ---). Tujuan Percobaan 2dapun tu!uan dari perc%baan ini adalah untuk mengetahui resp%n pertumbuhan stek tanaman melati (Jasminum sambac) terhadap 94# auksin.

Kegunaan Penulisan Sebagai salah satu syarat untuk mengikuti 4raktikal #es di *ab%rat%rium )udidaya #anaman /ias dan )uah5)uahan 4r%gram Studi 2gr%ek%tekn%l%gi :akultas 4ertanian ;ni8ersitas Sumatera ;tara, Medan serta sebagai bahan in"%rmasi bagi pihak yang membutuhkan.

TINJAUAN PUSTAKA

Botani Tanaman Dalam sistematika (taks%n%mi) tumbuhan, tanaman melati

diklasi"ikasikan sebagai berikut < kingdom < 4lantae= divisi < Spermat%phyta= sub divisi < 2ngi%spermae= kelas < Dic%tyled%neae= ordo < Scr%phulariales= famili < 1leaceae= genus < Jasminum = spesies < Jasminum sambac (*.) 2it. (>ukmana, 1990). Syarat Tumbuh Iklim #anaman melati dapat tumbuh dan berpr%duksi dengan baik di dataran rendah sampai dataran tinggi pada ketinggian 1-51.6-- m dpl. Meskipun demikian, tiap !enis melati mempunyai daya adaptasi tersendiri terhadap lingkungan tumbuh. Melati putih (J. sambac) ideal ditanam di dataran rendah hingga ketinggian 6-- m dpl, sedangkan melati Star Jasmine ( J. multiflorum) dapat beradaptasi dengan baik hingga ketinggian 1.6-- m dpl. Di sentrum pr%duksi melati, seperti di +abupaten #egal, 4urbalingga dan 4emalang (Ja(a #engah), melati tumbuh dengan baik di dataran rendah sampai dataran menengah (-50-- m dpl) (3uenther, 190-). #anaman melati bisa tumbuh dari mulai dataran rendah sampai ketinggian 1$-- meter di atas permukaan laut. +eadaan tanah dan iklim adalah hampir sama untuk semua !enis melati. #ipe tanah yang dibutuhkan untuk budidaya melati secara k%mersial adalah remah, p%r%us, tidak mudah tergenang dan mempunyai p/ tanah 650, berpasir dan kaya akan bahan %rganik. )unga melati akan tumbuh baik bila daerahnya panas, cukup kering dan terkena sinar matahari penuh (3upta dan &handra, 1960).

&urah hu!an yang diinginkan melati 11 ?119 mm@bulan dengan 6?9 hari hu!an@bulan, dan memiliki iklim dengan ?, bln. kering serta $?6 bln. basah. suhu ha(a siang hari 65,6%& serta suhu ha(a malam hari .5,- %&, kelembapan ha(a (>/) yang pas untuk budidaya tanaman ini $-56-A. Disamping itu pengembangan budi daya melati sangat pas di tempat yang cukup memper%leh cahaya matahari (>ukmana, 1990). Tanah Melati sama seperti tanaman lainnya, menyukai tanah yang lempung dan berpasir (lat%s%l) serta subur gembur banyak mengandung humus. Sementara itu kelembaban yang %ptimal untuk tanaman melati adalah p/ $,$ hingga 6,$ (2ta(ia, dkk, 1966). #anaman melati umumnya tumbuh subur pada !enis tanah 4%ds%lik Merah +uning (4M+), lat%s%l dan and%s%l. #anaman melati membutuhkan

tanah yang bertekstur pasir sampai liat, aerasi dan drainase baik, subur, gembur, banyak mengandung bahan %rganik dan memiliki. Dera!at keasaman tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman ini adalah p/B$?0

(3uenther, 190-). Melati dapat ditanam di berbagai tipe tanah, asal drainasenya baik. Selain itu tanah !uga gembur dan kaya akan bahan %rganic (,A). +isaran p/ terbaik adalah $,$56,$. #anah masam membutuhkan pengapuran dari bahan d%l%mite (>ukmana, 1990).

Stek Batang Melati

4erbanyakan dengan cara setek banyak dipilih %rang, apalagi bagi pengebun buah5buahan dan tanaman hias. 2lasannya, karena bahan untuk membuat setek ini hanya sedikit, tetapi dapat diper%leh !umlah bibit tanaman dalam !umlah banyak. #anaman yang dihasilkan dari setek biasanya mempunyai persamaan dalam umur, ukuran tinggi, ketahanan terhadap penyakit dan si"at5si"at lainnya. Selain itu kita !uga memper%leh tanaman yang sempurna yaitu tanaman yang telah mempunyai akar, batang, dan daun dalam (aktu yang relati8e singkat (Cudiant%, -- ). #anaman asal setek cepat berbunga dan berbuah,tetapi bentuknya pendek dan percabangan rendah dengan perakaran yang lemah mudah

r%b%h.cara ini akan menghasilkan p%pulasi tanaman yang benar5benar kl%nal (Sumiasri, --1). Setek sebagai suatu perlakuan pemisahan, pem%t%ngan beberapa bagian dari tanamn (akar, batang, daun, dan tunas) dengan tu!uan agar bagian5bagian itu membentuk akar. Dengan dasar itu maka muncullah istilah setek akar, setek cabang, setek daun, setek umbi, dan sebagainya. Setek mempunyai kelebihan daripada cangk%k (Cudiant%, -- ) PT Auksin 94# dibedakan men!adi 6 kel%mp%k, yaitu auksin, giberelin, sit%kinin, asam absisik (2)2), etilen dan retardan. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tekn%l%gi, 94# banyak digunakan dalam pertanian m%dern untuk meningkatkan kualitas serta kuantitas pr%duk (Suyanti, dkk, --1). :ungsi h%m%n auksi dalam petumbuhan tanaman adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan memicu peman!angan sel di daerah belakang

u!ung meristem. 2uksin berperan penting dalam pertumbuhan, sehingga dapat digunakan untuk memacu kecepatan pertumbuhan tanaman pada budidaya yang dilakukan secara intensi" (Curyaningsih, 199.). :ungsi auksin adalah dalam hal perkecambahan bi!i. 2uksin akan

mematahkan d%rmansi bi!i (bi!i tidak mau berkecambah) dan akan merangsang pr%ses perkecambahan bi!i. 4erendaman bi!i@benih dengan 2uksin !uga akan membantu menaikkan kuantitas hasil panen. 4embentukkan akar. 2uksin akan memacu pr%ses terbentuknya akar serta pertumbuhan akar dengan lebih baik. 4embungaan dan pembuahan. 2uksin akan merangsang dan mempertinggi pr%sentase timbulnya bunga dan buah. Mend%r%ng 4arten%karpi. 4arten%karpi adalah suatu k%ndisi dimana tanaman berbuah tanpa "ertilisasi atau penyerbukan sehingga dapat menghasilkan buah tanpa bi!i, dan mengurangi gugurnya buah sebelum (aktunya, serta mematahkan d%minansi pucuk @ apikal, yaitu suatu k%ndisi dimana pucuk tanaman atau akar tidak mau berkembang (Sumiasri, --1). Dengan "ungsi dan peran penting h%rm%n auksin tersebut, maka dalam dunia pertanian sering digunakan membantu pr%ses pertumbuhan, baik pertumbuhan akar maupun pertumbuhan batang, untuk memecah masa d%rmansi sehingga dapat mempercepat perkecambahan pada bi!i, membantu pr%ses pembelahan sel sehingga dapat digunakan untuk mempercepat pembesaran !aringan tanaman, mempercepat pemasakan buah, serta untuk mengurangi !umlah bi!i dalam buah. /%rm%n auksin akan beker!a secara sinergis dengan dua h%rm%n lain, yaitu h%rm%n sit%kinin dan h%rm%n giberelin (Suyanti, dkk, --1).

#umbuhan yang mengalami eti%lase atau kekurangan cahaya matahari dan hanya pada salah satu sisinya sa!a yang mendapat sinar mata hari, maka pertumbuhan sisi yang terkena sinar matahari akan lebih lambat dibanding dengan sisi yang tidak terkena sinar matahari. /al ini disebabkan ker!a h%rm%n auksin terhambat %leh cahaya matahari (Curyaningsih, 199.). Sementara pada sisi tumbuhan yang tidak terkena sinar matahari biasanya akan tumbuh lebih cepat dan lebih pan!ang, karena h%rm%n ini beker!a dengan %ptimal dan tidak terhambat %leh pengaruh cahaya matahari. 4r%duksi h%rm%n auksin yang berlebihan tersebut akan cenderung

mengarahkan pertumbuhan pada u!ung tanaman yang tidak terkena matahari menu!u ke arah cahaya atau disebut pr%ses "%t%tr%pisme, sehingga pr%duksi h%rm%n ini dapat dikendalikan %leh indi8idu tanaman tersebut

(Curyaningsih, 199.).

!A"TA# PUSTAKA 2ta(ia, ).2., S.2.S. /allab%, 2nd M.+. M%rsi. 1966. D""ect 1" #ype 1" S%l8ent 1n Euality 2nd Euality 1" Jasmine &%ncrete 2nd 2bs%lut. Dgyptian J. :%%d Sci.16(15 )< 1 5 ..

3uenther, D. 190-. #he Dssential 1il. F%lume $. >%bert :. +rieger 4ublishing &%. Inc. /untingt%n 7e( G%rk. 3upta, 3.7. 2nd 3. &handra. 1960. Indian Jasmine Dc%n%mic )%tany. De8%tet #% 2pplied )%tani 2nd 4lant ;tiliti%n IH<106516 . 7%(ak, J. 2nd >.M. >udnicki. 199-. 4%sthar8est /andling 2nd St%rage 1" &ut :l%(ers, :l%rist 3reens, 2nd 4%tted 4lants. Duncan, 2.2 ( Ed.). #imber 4ress 1reg%n. /uda, M.7. -1-. 4engambilan Minyak )unga Melati Dengan Met%de Dn"leurasi Menggunakan *emak Sapi5+ambing52yam. #eknik +imia< ;ni8ersitas 7egeri Semarang +etaren, S. 196$. Minyak 2tsiri. 4engantar #ekn%l%gi Minyak 2tsiri. )alai 4ustaka< Jakarta. hal. 1915 - . Martasian%. C.D --9. 4%tensi )unga Melati Sebagai )ahan )aku Minyak 2tsiri Dan )eberapa Macam 4r%ses 4enyulinganya 4raba(ati, S., D.2. Dndang, Dan 2.S.). D%ndy. 1999. 4%tensi +andungan Dan Si"at :isik% +imia(i &%ncret Melati. )alai 4enelitian #anaman /ias Jakarta. 4urba, D.S.*. ---. Cangi Melati Memba(a /%ki. +%m%ditas 10(II)<$ 5$,. Suyanti, S. 4raba(ati >ukmana />. 1990. ;saha #ani Melati. +anisius. G%gyakarta Sastr%hamid!%!%, /. --.. +imia Minyak 2tsiri. ;ni8ersitas 3ad!ah Mada< G%gyakarta. Sety%prat%m%, 4. --1. +a!ian 2(al 4r%ses Dkstraksi Minyak )unga Melati (Jasminum Sambac) Dengan Met%de Dn"leurasi. S #eknik +imia< Institut #ekn%l%gi )andung (I#)) Sumiasri,7. S . --1 .#anggap Setek cabang )ambu )entung (Dendrocalamus Asper) 4ada 4enggunaan )erbagai D%sis /%rm%n I22 Dan I)2. Jurnal Natur Indonesia III. Suyanti, S. 4raba(ati, D.2. Dndang, Dan S!ai"ulah. --1. 4engaruh Jenis 2bs%rbent Dan :rekuensi 4enggantian )unga #erhadap Mutu Minyak Melati. J. /%rt. 11(1)<$15$0. Cudiant%, >. -- . Membuat Setek. &angk%k, Dan 1kulasi. Jakarta< 4enebar S(adaya. Curyaningsih. 199.. Melati. Dalam Sutater, #. Dan S. Curyaningsih ( Eds.). 4enelitian #anaman /ias 4elita F. Sub )alai 4enelitian /%rtikultura &ipanas. 6- /al.

Anda mungkin juga menyukai