Anda di halaman 1dari 18

ALKOHOL DAN FENOL

LABORATORIUM KIMIA FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

LAPORAN LENGKAP
“ALKOHOL DAN FENOL”

OLEH:

NAMA : KHAIRUNNISA MASYKUR


STAMBUK : 15020200122
KELOMPOK: III (TIGA)
ASISTEN : Apt. Masdiana Tahir,S.Farm,M.Si

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2020

KHAIRUNNISA MASYKUR Apt. Masdiana Tahir,S.Farm,M.Si


15020200122
ALKOHOL DAN FENOL

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Gugus fungsi adalah suatu atom atau kumpulan yang terikat
bersama dengan suatu cara tertentu sebagai bagian dari suatu molekul,
dan kemudian mempengaruhi karakteristik sifat fisik dan kimia molekul
secara keseluruhan. Kelompok gugus fungsi yang akan dipelajari pada
percobaan ini adalah gugua fungsi hidroksi – OH. Alkohol dan fenol
memiliki kemiripan dalam berbagai hal, tetapi terdapat perbedaan yang
cukup mendasar sehingga kedua kelompok senyawa ini dianggap sebagai
kelompok gugus fungsi yang berbeda. Salah satu perbedaan utama
adalah bahwa fenol bersifat jutaan kali lebih asam daripada alkohol.
Alkohol merupakan kelompok senyawa organik yang cukup
p o p u l e r d a n rumus molekulnya secara umum dapat dituliskan
s e b a g a i R - O H , d e n g a n R a d a l a h gugus alkil dan gugus hidroksil,
sedangkan OH sebagai gugus fungsi. Adapun fenoly a n g m e m p u n y a i
struktur yang serupa dengan alkohol, tetapi gugus
f u n g s i n y a melekat langsung pada cincin aromatik, atau gugus
a l k o h o l y a n g m e l e k a t d e n g a n gugus benzena, sehingga dikatakan
fenol adalah senyawa aromatik yang memilikig u g u s a r i l , y a i t u
b e n z e n a y a n g k e h i l a n g a n 1 a t o m H , y a i t u C 6H5. D e n g a n
A r (sebagai aril) maka rumus fenol dituliskan Ar-OH (Fessenden dan
Fessenden, 1997).
Alkohol (ROH) memiliki kaitan erat dengan kehidupan
manusia sehari – hari. Baik alkohol maupun fenol telah dipakai
s e c a r a l u a s d a l a m k a w a s a n industri, dan umumnya terdapat di alam.
Etanol dikenal dalam kehidupan sehari-harisebagai minuman keras, atau
minuman beralkohol. Isopropil alkohol, dipakai sebagaid e s i n f e k t a n a t a u
pembasmi kuman serta digunakan juga sebagai pendingin
kulit.Metanol (metil alkohol atau alkohol kayu) merupakan
k o m p o n e n u t a m a s p i r i t u s , yang digunakan sebagai bahan bakar dan
juga pelarut. Mentol dipakai dalam rokoka d a l a h a l k o h o l y a n g
t e r d a p a t d i t a n a m a n m i n t . D a n m a s i h b a n y a k l a g i k e g u n a a n alkohol
lainnya (Fessenden dan Fessenden, 1997).Adanya kesamaan gugus
atom alkohol dan fenol dapat ditentukan oleh sifatk i m i a d a n s i f a t
fisika keduanya. Berdasarkan hal tersebut, maka
d i l a k u k a n l a h percobaan alkohol dan fenol, untuk mengetahui sifat fisika
dan kimia keduanya.

1.2 Maksud praktikum


Adapun maksud dari percobaan ini adalah mahasiswa mampu
menjelaskan tentang sifat – sifat golongan alkohol dan fenol,
membedakan senyawa golongan alkohol dan fenol, dan
membedakan alkohol primer, sekunder, dan tersier, serta fenol
monovalen dan fenol polivalen.
1.3 Tujuan Percobaan

KHAIRUNNISA MASYKUR Apt. Masdiana Tahir,S.Farm,M.Si


15020200122
ALKOHOL DAN FENOL

Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu untuk mengetahui dan


memahami s i f a t – s i f a t g o l o n g a n a l k o h o l d a n f e n o l , p e r b e d a a a n
senyawa golongan alkohol dan fenol, dan perbedaaan alkohol primer,
sekunder, dan tersier, serta fenol monovalen dan fenol polivalen

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori umum


Alkohol memiliki rumus umum CnH2n+1OH atau R-OH, R
merupakan lambang dari senyawa alkil, yaitu hidrokarbon rantai terbuka.
yang terikat pada atom karbon dengan hibridisasi sp3. Sedangkan –OH
yang terikat pada karbon terhibridisasi sp2 disebut sebagai senyawa enol.
Fenol dikenal sebagai senyawa organik aromatik dengan gugus
fungsinya yaitu hidroksi (OH). Perbedaan alkohol dan fenol yaitu gugus
OH pada senyawa alkohol terikat pada atom karbon tetrahedral,
sedangkan pada fenol gugus OH terikat pada karbon pada cincin
Fenol lebih bersifat asam (asam karbolat) dibanding dengan
alkohol karena anion fenoksida distabilkan oleh adanya resonansi pada
inti benzene sehingga berpengaruh pada nilai pKa yang lebih besar dari
alkohol.
Alkohol adalah senyawa yang mempul mempunyai gugus fungsi
hidroksilyang terikat pada atom karbon jenuh. Alkohol mempunyai rumus
umum ROH,dimana R merupakan alkil, alkil tersubstitusi, atau hidrokarbon
siklik. alkohol disini tidak termasuk fenol (gugus hidroksil berikatan dengan
cincin aromatik), fenol (gugus hidroksil berikatan dengan karbon vinilik),
karena sifatnya kadang berbeda. Alkoholdapat dianggap merupakan
turunan dari air (H2O), di mana satu atom hidrogennya diganti dengan
gugus alkil (iswiyanto, 2009)
Alkohol digolongkan ke dalam alkohol primer (1), sekunder (2), atau
tersier (3), bergantung apakah satu, dua, atau tiga gugus organik yang
berhubungan denganatom karbon pembawa hidroksil.metil alkohol, yang
tidak secara ketat disebut dalam penggolongan ini,
biasanyadikelompokkan sebagai alkohol primer. Penggolongan ini serupa
dengan penggolongan pada karbokation. Akan kita lihat bagaimana sifat
kimiawi alkoholkadang-kadang bergantung pada golongannya (Hart,
dkk.2003).
Fenol merupakan senyawa yang memiliki gugus hidroksil terikat
langsung ke ben)en atau cincin ben)enoid. 6nduk senyawa kelompok
iniC6H5OH, disebut fenol,merupakan bahan kimia industri yang penting.
Banyak sifat fenol yang serupa dengan alkohol, tapi kesamaan ini adalah
sesuatu penyederhanaan yang berlebihan. Seperti arylamines, fenol
adalah senyawa difungsi, gugus hidroksil dan cincin aromatik berinteraksi
kuat, mempengaruhi reaktivitas masing – masing. Interaksi ini
menyebabkan beberapa sifat dan kegunaan baru dari fenol. Sebuah
langkah penting dalam sintesis, aspirin, misalnya tanpa paralel dalam
reaksi baik alkohol atau arena. (Carey, 2000)

KHAIRUNNISA MASYKUR Apt. Masdiana Tahir,S.Farm,M.Si


15020200122
ALKOHOL DAN FENOL

Alkohol dan fenol merupakan senyawa yang sangat penting dalam


kehidupan sehari – hari. Namun demikian, salah satu jenis alkohol dan
fenol juga merupakan senyawa yang sangat berbahaya. Oleh karena itu,
diperlukan pengetahuan dan keahlian agar dapat memanfaatkannya
dengan menghindari efek buruk yang ditimbulaknnya.
Alkohol berdasarkan kedudukan gugus OH dalam rantai atom C,
maka alkohol dibagi atas:
a. alkohol primer yaitu apabila gugus OH terikat pada atom C primer,
yaitu atom C yang satuikatannyamengikatsatu atom C lain.
b. alkohol sekunder yaitu apabila gugus OH terikat pada atom C
sekunder, yaitu atom C yang telah terikat pada dua buah atom C
lain.
c. Alkohol tersier yaitu apabila gugus OH terikat pada atom C tersier,
yaitu atom C yang telah diikat oleh tiga atom C lain.
Penamaan secara umum untuk alkohol adalah akhir anana pada
alkana diganti dengan anol atau diol atau triol dan atom C pada rantai
utama diberi nomor sedemikian rupa sehingga gugus OH menempati
nomor terkecil.
2.2 Uraian Bahan
1. Natrium Bikarbonat ( Farmakope Indonesia edisi V, 2014 : 906)
Nama resmi : natrium subkarbonat
Nama lain : natrium bikarbonat
RM / BM : NaHCO3/84,01
Kelarutan : larut dalam air; tidak larut dalam etanol
Pemerian : serbuk hablur, putih. Stabil diudara kering, tetapi dalam
udara lembab secara perlahan – lahan terurai. Larutan segar dalam air
dingin tanpa dikocok. Bersifat basa terhadap lakmus. Kebasaan
bertambah bila larutan dibiarkan, digoyang kuat atau dipanaskan.
Penyimpanan: dalam wadah tertutup baik
2.Natrium Karbonat ( Farmakope Indonesia edisi V, 2014 )
Nama resmi : natrium carbonas
Nama lain : natrium karbonat
RM/BM : 124,00/NaHCO3. H2O
Kelarutan : Mudah larut dalam air, lebih mudah larut dalam air
mendidih
Pemerian : hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih
Penyimpanan: Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : sebagai pereaksi
3.Aquadest (FI :96) ( Farmakope Indonesia edisi V, 2014 )
Nama resmi : Aqua Destillata
Nama lain : Air Suling
Rumus Molekul : H2O
Rumus Struktur : H-O-H
Berat Molekul : 18,02
Pemerian : Cairan jernih, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak
Memiliki warna

KHAIRUNNISA MASYKUR Apt. Masdiana Tahir,S.Farm,M.Si


15020200122
ALKOHOL DAN FENOL

Kelarutan : Tidak larut dalam minyak


Penyimpanan : Dlam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai pelarut
4. n-heksana (FI IV :1154) ( Farmakope Indonesia edisi V, 2014 )
Nama resmi : N-HEKSANA
Nama lain : n-heksana
BM/PM : 86,18 /C6H14
Pemerian : Cairan jernih, mudah menguap, berbau seperti eter lemah
Atau petroleum
Kelarutan : Praktis tidak mudah larut dalam air, larut dalam etanol,
minyak dapat bercampur dengan eter dan benzne, dan
Sebagian minyak lemak dan atsiri
Penyimpanan: Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pelarut
5. Metanol (FI III :706) ( Farmakope Indonesia edisi V, 2014 )
Nama : METANOL
BM/PM : 32/ CH3OH
Pemerian : Cairan tidak berarna, jernih bau khas
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, membentuk cairan jernih,
Tidak berwarna
Penyimpanan:Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pereaksi
6. Fenol (FI III :484) ( Farmakope Indonesia edisi V, 2014 )
Nama resmi : PHENOLUM
Nama lain : Fenol
BM/PM : 94,11/C6H3OH
Pemerian : Hablur bentuk jarum tau massa hablur, tidak berwarna atau
Merah jambu,bauk has, kaustik
Kelarutan : Larutan dalam 12 bagian air, mudah larut dalam etanol
(95%) dalam gliserol,dalam kloroform,dalam minyak lemak
Penyimpanan: Dalam wadah tertutup rapat,terlindung dari cahaya,tempat
Yang sejuk
Kegunaan : Sebagai sampel
7. Pereaksi Lucas (ZnCL2 +HCL) ( Farmakope Indonesia edisi V, 2014 )
Zink klorida (FI IV :835)
Nama resmi : ZINC CHLORIDUM
Nama lain : Zink klorida
BM/PM : 136,29/ZnCl2
Pemerian : Serbuk hablur atau granut hablur putih atau hampir putih,
dapat berupa massa seperti
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, mudah larut dalam etanol /
dalam gliserin
Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai pereaksi
8. 2-Propanol (FI IV : 1193) ( Farmakope Indonesia edisi V, 2014 )
Nama resmi : 2-PROPANOL

KHAIRUNNISA MASYKUR Apt. Masdiana Tahir,S.Farm,M.Si


15020200122
ALKOHOL DAN FENOL

Nama lain : 2-Propanol


BM/PM : 60,10/CH3CH2OH
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna,bau seperti etanol
Kelarutan : Bercampur dengan air
Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai pereaksi
9. Amil alcohol (FI III :641) ( Farmakope Indonesia edisi V, 2014 )
Nama resmi : AMYL ALKOHOL
Nama lain : 3-metil butan:1-ol
BM/PM : 88,13/CH5H11OH
Pemerian : Cairan mudah menguap,jernih,tidak berwarna,bau khas
menyebabkan rasa terbakar pada lidah
Kelarutan : Praktis bercampur dengan semua pelarut organic, sukar
larut dalam air
Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai sampel
10. Asam asetat (FI III :241) ( Farmakope Indonesia edisi V, 2014 )
Nama resmi : ACIDUM ACETICUM
Nama lain : asam asetat, cuka
BM/PM : 60,0/CH3COOH
Pemerian : Cairan jernih,tidak berwarna,bau menusuk,rasa asam,tajam
Kelarutan : Dapat bercampur dengan air,dengan etanol (95%) dan
dengan gliserol
Penyimpanan: Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pereaksi
11. NaHCO3 (FI III :424) ( Farmakope Indonesia edisi V, 2014 )
Nama resmi : NaTRII SUBCARBONAS
Nama lain : Natrium karbonat
BM/PM : 84,01/NaHCO3
Pemerian : Serbuk putih atau hablur momoklin kecil,buram
Kelarutan : Larut dalam 11 bagian air,praktis tidak larut dalam etanol
(95%)
Penyimpanan: Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai pereaksi
12.FeCl3 (FI III : 659) ( Farmakope Indonesia edisi V, 2014 )
Nama resmi : FERII CHLORIDUM
Nama lain : Besi (III) Klorida
BM/PM : 162,2/FeCb
Pemerian : Hablur atau serbuk,hitam kehijauan,bebas warna jingga
dari garam hidrat yang terpengaruhi oleh kelembaban
Kelarutan : Larut dalam air,larutan beropalensi berwarna
Penyimpanan: Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai pereaksi

13.HCL (FI III:53) ( Farmakope Indonesia edisi V, 2014 )


Nama resmi : Accidum Hydrochloridum

KHAIRUNNISA MASYKUR Apt. Masdiana Tahir,S.Farm,M.Si


15020200122
ALKOHOL DAN FENOL

Nama lain : Asam klorida


BM/PM : HCL/36,46
Pemerian : Cairan;tidak berwarna; berasap; bau merangsang jika
diencerkan dengan 2 bagian air,asap dan bau hilang
Kelarutan : Sangat larut
Penyimpanan: Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Zat tambahan

2.3 Prosedur kerja


A. Test kelarutan alkohol dan fenol
1. Siapkan 2 buah tabung reaksi, yang bersih dan kering,
2. Masing-masing tabung reaksi diisikan dengan 0,5 ml air (tabung 1) dan
0,5 ml n-heksan (tabung 2)
3. Ke dalam tabung 1 dan 2 ditambahkan beberapa tetes etanol
4. Kocok dan perhatikan kelarutannya dan catat.
5. Kerjakan hal yang sama (poin 1-4) untuk sampel 1-butanol dan fenol.
B. Test keasaman alkohol dan fenol
‘Reaksi dengan Na2CO3 dan NaHCO3
1. Siapkan 3 buah tabung reaksi
2. Masing-masing tabung reaksi diisikan dengan 1 ml etanol (tabung 1), 1
ml fenol (tabung 2), dan 1 ml asam asetat (tabung 3)
3. Masing-masing tabung reaksi tersebut ditambahkan 0,5 ml Na2CO3
4. Kocok dan biarkan beberapa menit sambil diamati, serta dicatat apa
yang terjadi (hasil ada dirubrik)
5. Lakukan hal yang sama (poin 1-4) dengan menggunakan NaHCO3
C. Indentifikasi senyawa golongan alkohol dan fenol
1. Dengan pereaksi Diazo
Larutan zat dalam air ditambahkan 4 tetes pereaksi diazo A dan 1 tetes
pereaksi diazo B (4:1), lalu ditambahkan 2-3 tetes NaOH sampai alkalis,
kemudian dipanaskan di atas penangas air, akan terbentuk warna kuning
kemerahan hingga coklat kemerahan. Jika senyawa alkohol (etanol), zat
warna merah yang terbentuk tidak tertarik oleh amil alkohol, sedangkan
jika senyawa fenol, zat warna merah yang terbentuk tertarik oleh amil
alkohol.
2. Dengan pereaksi spesifik senyawa alkohol
a. Cerri Ammonium Nitrat
Sebanyak 1 - 2 ml alkohol (etanol) dalam air ditambahkan beberapa tetes
pereaksi tersebut, maka akan terjadi perubahan warna menjadi warna
merah kecoklatan.
b. Reaksi esterifikasi
Senyawa alkohol (etanol) ditambahkan senyawa asam karboksilat (asam
asetat atau asambenzoat atau asam salsilat atau lainnya) ditambahkan
beberapa tetes asam sulfat pekat, tutup dengan kapas basah, panaskan

KHAIRUNNISA MASYKUR Apt. Masdiana Tahir,S.Farm,M.Si


15020200122
ALKOHOL DAN FENOL

selama 5 menit di atas penangas air. Angkat tabung, tambahkan 1 ml


akuades, akan tercium bau yang harum khas senyawa ester.
c. Untuk alkohol polivalen
Dapat diidentifikasi dengan pereaksi Cuprifil, dengan cara : 1 ml senyawa
alkohol (gliserol) ditambahkan 1 tetes larutan cupri sulfat dan ditambahkan
1-2 tetes NaOH 2 N, dikocok. Hasil positif jika terbentuk larutan berwarna
biru tua yang menunjukkan pembentukan senyawa kompleks.
3. Dengan pereaksi spesifik senyawa fenol
a. Ferri Chlorida
Sebanyak 2 ml senyawa fenol (fenol) ditambahkan beberapa tetes
pereaksi FeCl3, maka akan terjadi perubahan warna menjadi ungu
b. Untuk fenol polivalen
Dapat diidentifikasi dengan pereaksi Fehling, dengan cara : 1 ml senyawa
fenol (kuersetin) ditambahkan 1 ml Fehling A dan 1 ml Fehling B, lalu
ditambahkan NaOH sampai alkalis, kemudian dikocok dan akan
menghasilkan endapan merah bata atau kuning.
D. Membedakan alkohol primer, sekunder, dan tersier
1. Siapkan 3 buah tabung
2. Masing-masing tabung diisikan 3 ml pereaksi Lucas, kemudian
ditambahkan masing-masing dengan 1 ml alkohol primer (1-butanol),
sekunder (2-butanol) dan tersier (tert-butanol), homogenkan.
3. Tabung 1 dan 2 tetap bening, tabung 3 akan segera membentuk emulsi
2 fase (tidak larut).
4. Tabung 1 dan 2 dipanaskan pada tangas air selama bbrp menit, tabung
1 tetap bening sedangkan tabung 2 akan membentuk emulsi 2 fase (tidak
larut).

BAB 3 METODE KERJA

3.1 Alat Praktikum


- tabung reaksi
- rak tabung
- gelas kimia
- kapas basa
- pemanas listrik/digital

3.2 Bahan Praktikum


- ethanol
- methanol
- fenol
- aquadest
- n- heksan
- butanol

KHAIRUNNISA MASYKUR Apt. Masdiana Tahir,S.Farm,M.Si


15020200122
ALKOHOL DAN FENOL

- Na2CO2
- NaHCO3
- NaOH
- H2SO4
- 1 butanol
- 2 butanol
- tersier butanol

3.3 Cara Kerja


1. Tes kelarutan Alkohol dan Fenol
- Sediakan bahan yaitu ethanol dan butanol perwakilan alkohol dan
fenol
- Sediakan pelarut yaitu aquadest untuk polar dan n-heksan untuk
nonpolar
- Sediakan 3 set tabung, tabung A dan B
- Tabung A diisi 0,5 ml aquadest
- Tabung B diisi 0,5 ml n-heksan
- Untuk set yang pertama, masing – masing ditambahkan 3 tetes
ethanol, sedangkan set ke – 2 ditambahkan 3 tetes butanol, dan set
3 ditambahkan 3 tetes fenol
- Kemudian ke – 6 tabung dihomogenkan, selanjutnya di amati
kelarutannya.
2. Tes keasaman golongan Alkohol dan Fenol
- Sediakan pereaksi Na2CO3 (natrium karbonat) dan NaHCO3
(natrium hidrogen karbonat)
- Siapkan 2 set tabung, masing – masing terdiri dari 3 buah tabung
reaksi
- Set 1 pada tabung 1 diisi dengan 1 ml ethanol, tabung 2 diisi
dengan 1ml fenol dan tabung 3 diisi dengan asam asetat.
Begitupula set 2
- Pada set 1, masing –masing ditambahkan 0,5 ml Na2CO3
- Pada set 2, masing –masing ditambahkan 0,5 ml NaHCO3
- Setelah itu dihomogenkan selama 5 menit
3. Hasil uji keasaman Alkohol dan Fenol
- Adanya gelembung gas CO2
4. Tes uji Alkohol Fenol dengan Perekasi Diazo
- Siapakan 2 tabung, tabung 1 di isi 1 ml ethanol dan tabung 2 di isi 1
ml fenol
- Masing – masing tabung ditambahkan pereaksi Diazo A dan B
dengan perbandingan 4 : 1 , lalu homogenkan
- Masing – masing tabung ditambahkan 3 tetes NaOH hingga basah.
Panaskan dengan pemanas listrik/ digital
- Di atas siapkan gelas kimia yang telah diisi aquadest setengahnya
- Tabung A dan B dimasukkan dalamnya dan panaskan
- Setelah didapat hasilnya, lalu ditambahkan 1 amil alkohol dan
homogenkan

KHAIRUNNISA MASYKUR Apt. Masdiana Tahir,S.Farm,M.Si


15020200122
ALKOHOL DAN FENOL

5. Uji alkohol menggunakan Ceric Ammonium Nitrat


- Siapkan 1 tabung reaksi
- Isi 1 ml ethanol, lalu tambahkan kurang lebih 3 tetes pereaksi ceric
ammonium nitrat dan homogenkan
6. Tes esterifikasi Alkohol
- Siapkan 1 tabung, lalu di isi 1 ml ethanol
- Kemudian tambahkan 1 ml asam asetat.
- Setelah itu tambahkan 3 tetes asam sulfat pekat (lakukan dilemari
asam)
- Larutan ini dipanaskan dengan pemanas air, terlebih dahulu tabung
ditutup dengan kapas basah
- Pemanasan dilakukan kurang lebih 5 menit
7. Tes Alkohol Polivalen dengan pereaksi Cuprifil
- Sebuah tabung di isi 1 ml gliserol mewakili alkohol polivalen
- Tambahkan 1 tetes pereaksi cuprifil dan 2 tetes NaOH dan
homogenkan
8. Tes Fenol dengan pereaksi FeCl3
- Siapak sebuah tabung yang telah diisi 1ml fenol
- Tambahkan kurang lebih 2 tetes FeCl3 dan homogenkan
9. Tes fenol polivalen dengan pereaksi Fehling
- Siapkan tabung yang diisi dengan 1 ml quasetil, mewakili fenol
polivalen
- Tambahkan 1 ml fehling A danB lalu homogenkan
- Tambahkan 5 tetes NaOH lalu homogenkan
10. Uji identifikasi Alkohol Primer, Alkohol Sekunder, dan Alkohol
Tersier
- Siapkan 3 tabung, tabung 1 di isi alkohol primer ( 1 butanol), tabung
2 alkohol sekunder ( 2 butanol), dan tabung 3 alkohol tersier (tersier
butanol)
- Ketiga tabung ditambahkan kurang lebih 3 ml pereaksi lucas yang
dilakukan dilemari asam, lalu homogenkan
- Setelah mendapatkan hasil, tabung 1 dan 2 dipanaskan pada
pemanas air kurang lebih 5 menit

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1 Hasil

SENYAWA RUMUS STRUKTUR

KHAIRUNNISA MASYKUR Apt. Masdiana Tahir,S.Farm,M.Si


15020200122
ALKOHOL DAN FENOL

Etanol

C₂ H₆ 0

Fenol

C₆H₅OH

1-butanol

C₄H₁₀ O

2-butanol

C₄H₁₀ O

Tert-butanol

C₄H₁₀O

A. Kelarutan dalam air dan n-heksana


Alkohol/fenol Kelarutan Kelarutan dalam keterangan
dalam air n-heksana

KHAIRUNNISA MASYKUR Apt. Masdiana Tahir,S.Farm,M.Si


15020200122
ALKOHOL DAN FENOL

Etanol Larut Larut Etanol larut dalam airdan larut


dalam n- heksana

1 butanol Larut Larut 1-Butanol larutdalam air dan larut


dalam n-heksana

;Fenol Larut Tidak Larut Fenol larut dalam air, namun tidak
larutdalam n-heksana

Ket : larut, tidak larut, dan sukar larut

B. Tes sifaf keasaman alkohol dan fenol


Reaksi dengan Na2CO2 dan NaHCO3

Alkohol/fenol Na2CO3 NaHCO3 keterangan


Alkohol Pada NaHCO₃ menghasilkan lebih
Ada Gelembung Ada Gelembung banyak gelembung gas CO₂
dibanding
Gas CO₂ Gas CO₂
pada Na₂CO₃

Fenol Pada NaHCO₃ menghasilkan lebih


Ada Gelembung Ada Gelembung banyak gelembung gas CO₂
dibanding pada NaHCO₃
Gas CO₂ Gas CO₂

Asam Asetat Pada NaHCO₃ menghasilkan lebih


Ada Gelembung Ada Gelembung banyak gelembung gas CO₂
dibanding pada Na₂CO₃
Gas CO₂ Gas CO₂

Ket : ada gelembung gas atau tidak ada gelembung gas


C. Identifikasi senyawa Alkohol dan Fenol
Dengan pereaksi Diazo

KHAIRUNNISA MASYKUR Apt. Masdiana Tahir,S.Farm,M.Si


15020200122
ALKOHOL DAN FENOL

Zat DIAZO A + DIAZO B + NaOH Keterangan

etanol Coklat Kemerahan Setelah terbentuk warna, penambahan amil


alkohol menyebabkan etanol dankeduanya
terbentuk dua fase.Namun, pada etanol tetap
padafase yang seperti diawal.

fenol Coklat Kemerahan Setelah terbentuk warna, penambahan amil


alkohol menyebabkan fenol terjadinya dua fase
yaitu warna merah kecoklatan tadi tertarik ke
arah pelarut amil alkohol.

Ket : warna yang terbentuk


D. Pereaksi spesifik senyawa alkohol dengan Cerri ammonium nitrat
Zat CeNH4NO3

Etanol Merah Kecoklatan

E. Reaksi esterifikasi
Zat Reaksi esterifikasi
(CH3COOH + H2SO4)

Etanol
Menghasilkan bau harum ester

F. Alkohol polivalen
Zat 1 tetes CuSO•4 + 1 mL NaOH2 N

Gliserol
Membentuk larutan berwarna biru tua bening

KHAIRUNNISA MASYKUR Apt. Masdiana Tahir,S.Farm,M.Si


15020200122
ALKOHOL DAN FENOL

Ket : catat perubahan warna yang terbentuk

G. Peraksi spesifik senyawa fenol dengan Ferri Klorida


Zat FeCl•3

Fenol
Membentuk larutan berwarna ungu

Ket : catat perubahan warna yang terbentuk

H. Fenol polivalen
Zat 1 mL Feling A + 1 mL fehling B + NaOH

Kuersetin Terbentuk endapan merah bata

Ket : catat perubahan warna yang terbentuk


I. Alkohol primer,sekunder dan tersier
Zat pereaksi Lukas

1-Butanol Larut dengan cepat melalui pemanasan

2-Butanol Tidak Larut atau terbentuk 2 fase

Tert-Butanol Tidak Larut atau terbentuk 2 fase

Ket : catat kelarutan/ketidaklarutan yang terjadi (larut atau tidak


larut)

1.2 Pembahasan
Alkohol merupakan suatu senyawa organik hidroksilat dimana
gugus-OH terikat pada atom karbon alifatik. Sedangkan fenol merupakan
suatu senyawa organik karboksilat dimana gugus-OH terikay pada cincin
aromatis.

KHAIRUNNISA MASYKUR Apt. Masdiana Tahir,S.Farm,M.Si


15020200122
ALKOHOL DAN FENOL

Dalam percobaan ini digunakan beberapa jenis alcohol dan fenol.


Percobaan ini dilakukan dengan menggunakan beberapa pereaksi, yaitu
air, n-heksana,pereaksi Lucas, NaCO3 NaHCO3, dan fenol FeCl3.
Pada percobaan pertama yaitu untuk mengetahui kelarutan alcohol
dan fenol dalm air dan n-heksana, mula-mua ditambahkan methanol
dengan air dan menghasilkan larutan yang mudah larut.Ketika
ditambahkan methanol dengan n-heksana ternyata dihasilkan bahwa
methanol kurang larut dalam n-heksana. Hal ini disebabkan karena
methanol merupakan alcohol dengan jumlah atom C yang kurang dari lima
yang mana mempunyai sifat yang menyerupai air. Karena gugus hidroksil
dalam methanol mengambil bagian yang lebih besar dalam
molekulnya,dan cenderung bersifat polar sehingga jika direaksikan
dengan air berlebih akan mudah larut dibandingkan dengan pelarut
organic seperti n-heksana. Ketika ditambahkan amil alcohol dengan air,
ternyata dihasilkan larutan tidak larut, dan Ketika ditambahkan dengan n-
heksana menghasilkan larutan yang mudah larut. Hal ini disebabkan
karena semakin Panjang rantai karbon pada alcohol makan semakin
bersifat non polar dan mudah larut dalam pelarut organic. Lain halnya
dengan fenol, kelarutannya dalam air hanya Sebagian kecil saja yang
terjadi. Fenol lebih menyerupai sifat alkana. Sebab kelarutannya dalam n-
heksana terjadi secara sempurna. Hal ini disebabkan karena fenol bersifat
non polar dan merupakan alcohol yang lebih tinggi.
Pada percobaan kedua dan ketiga uji alkohol dan fenol dengan
pereaksi Na2CO3 dan NaHCO3 menghasilkan tabung pada set 1 dan 2
masing - masing menghasilkan gelembung gas CO2 (dengan
terbentuknya gelembung gas didalam larutan). Untuk set 2 dengan
penambahan NaHCO3 menghasilkan lebih banyak gelembung gas CO2
DIbandingkan dengan set 1. Dengan penambahan Na2CO3 . Untuk
sampel asam asetat, fenol dan etanol, sampel asam asetat akan lebih
menghasilkan gas CO2 lebih banyak dibandingkan dengan fenol dan
etanol.
Pada percobaan keempat uji alkohol fenol dengan pereaksi Diazo A
dan Diazo B menghasilkan tabung A dan B masing- masing terjadi
perubahan warna coklat kemerahan. Lalu ditambahkan 1 Amil alkohol
untuk tabung 1 etanol terjadj perpisahan 2 fase yaitu Amil alkohol dan fase
etanol. Tetapi warna kecoklatan tetap pada fase etanol. Untuk sampel
fenol warna merah kecoklatan akan tertarik pada Amil alcohol.
Pada percobaan kelima uji alkohol menggunakan Cerro ammonium
nitrat menghasilkan larutan berwarna merah kecoklatan.

KHAIRUNNISA MASYKUR Apt. Masdiana Tahir,S.Farm,M.Si


15020200122
ALKOHOL DAN FENOL

Pada percobaan keenam uji esterifikasi alkohol setelah


penambahan 1 ml aquadest tericum bau harum Ester sebagai hasil reaksi
antara etanol, asam asetat dengan katalis asam sulfat. Di tutup
menggunakan kapas basah karena memakai asam sulfat pekat yang
dilakukan di lemari asam dan etanol juga mudah menguap.
Pada percobaan ketujuh uji alkohol polivalen dengan cuprifil
menghasilkan terlihat bahwa terbentuk larutan yang berwarna biru tua
bening yang jika dipanaskan tidak terbentuk endapan.
Pada percobaan kedelapan uji fenol dengan pereaksi FeCl3
menghasilkan larutan warna ungu, bisa berubah tergantung dari senyawa
fenol yang di uji.
Pada percobaan kesembilan uji fenol polivalen dengan pereaksi
fehling menghasilkan larutan berwarna merah bata setelah di diamkan
maka endapan akan turun pada bagian bawah tabung.
Pada percobaan terakhir yaitu untuk membedakan antara alcohol
primer dan sekunder, digunakan pereaksi Lucas. Pada saat alcohol primer
direaksikan dengan pereaklis Lucas maka akan menghasilkan larutan
yang larut. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang ada bahwa alcohol
primer memiliki rantai Panjang dan tidak memiliki cabang sehingga
semakin Panjang rantai suatu alcohol maka semakin kecil kelarutannya
dala pereaksi Lucas. Selain itu rantai utama lebih sukar untuk
memutuskan diri. Lain halnya dengan alcohol sekunder, karena memiliki
rantai utama yang lebih pendek daripada alcohol primer dan kemungkinan
untuk memiliki cabang semakin besar, maka kereaktifannya dalam
pereaksi Lucas lebih cepat dan menghasilkan larutan yang larut.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dari percobaan ini adalah
sebagai berikut:
- Alkohol merupakan senyawa polar larut dalam air, fenol tidak larut
dalam air, namun larut dalam n – heksan
- Alkohol sekunder merupakan jenis alkohol yang cepat bereaksi
dengan pereaksi lucas dibandingkan alkohol primer
5.2 Saran
Adapun saran pada praktikum ini yaitu bimbingan dari asisten kami
harapkan.

KHAIRUNNISA MASYKUR Apt. Masdiana Tahir,S.Farm,M.Si


15020200122
ALKOHOL DAN FENOL

DAFTAR PUSTAKA

Koirewoa, Dolfina C. “STATUS PENCEMARAN SENYAWA FENOL PADA


BEBERAPA SUMBER AIR DI DISTRIK JAYAPURA SELATAN KOTA
JAYAPURA,” n.d., 8.

Barokah, Siti. “AKTIVITAS FOTOKATALITIK CuO/ZnO PADA REAKSI


OKSIDASI FENOL,” 2015, 5.

Cahyono E, E Kusuma."ASETILASI PADA FENOL DAN ANISOL


MENGGUNAKAN ANHIDRIDA ASAM
ASETAT BERKATALIS Zr4+-ZEOLIT BETA".2014 vol 2 hal 163-167

Staf Pengajar Jurusan Matematika. “MODEL MATEMATIKA FERMENTASI


ALKOHOL DARI BUAH ANGGUR.”Staf Pengajar Jurusan Matematika
FMIPA Univeristas Hasanuddin Makassar .2006.49-58.Universitas
Hasanuddin Makassar.Akses 9 Maret 2021.

Oxtoby David W, dkk. 2001. Prinsip-prinsip Kimia Modern Edisi Keempat


Jilid 2. Jakarta ; Penerbit Erlangga.

Safitri, Wulan dan Erfiana. “UJI FITOKIMIA EKSTRAK BUAH DENGEN.”


Jurnal Dinamika Vol 08 No.1. 2017. 66-84. Universitas Cokrominoto
Palopo. Akses 9 Maret 2021.

Sumardjo, Damin.2006. “PENGANTAR KIMIA.” Jakarta. Penerbit buku


kedokteran EGC.

Ditjen POM, 1979. Farmakope Indonesia Edisi V. Dapartemen kesehatan


Republik Indonesia : Jakarta

KHAIRUNNISA MASYKUR Apt. Masdiana Tahir,S.Farm,M.Si


15020200122
ALKOHOL DAN FENOL

LAMPIRAN
- Skema kerja

tes alkohol dan fenol Tes keasaman Alkohol dan Fenol


ethanol dan butanol dengan menggunakan pereaksi
aquadest untuk polar Na2CO3 dan NaHCO3
n – heksan untuk
nonpolar

-siapkan 2 set tabung, masing –


-sediakan 3 set tabung, tabung A masing set tabung reaksi terdiri dari
dan B 3 buah tabung
-tabung A di isi 0,5 ml aquadest -set 1, pada tabung 1 diisi 1 ml
-tabung B diisi 0,5 ml n – heksan etanol, tabung 2 diisi 1 ml fenol dan
-untuk set yang pertama masing – tabung 3 di isi asam asetat
masing ditambahkan dengan 3 begitupula set 2
tetes etanol sedangkan untuk set -set 1, masing – masing
ke 2 ditambahkan 3 tetes butanol ditambahkan 0,5 ml Na2CO3
dan set ke 3 ditambahkan 3 tetes
fenol - set 2, masing – masing
-kemudian ke 6 tabung di ditambahkan 0,5 ml NaHCO3
homogenkan, selanjutnya diamati -setelah itu dihomogenkan
kelarutannya.
selama beberapa menit

Tes uji alkoholfenol dengan


pereaksi diazo A dan B
Alkohol dengan menggunakan
ceric ammonium nitrat
-Siapkan 2 tabung, tabung 1 isi 1 ml
etanol dan tabung 2 isi 1 ml fenol
-masing – masing tabung Menggunakan 1 tabung reaksi di
tambahkan pereaksi diazo A dan B isi 1 ml etanol lalu tambahkan
perbandingan 4:1, lalu homogenkan kurang lebih 3 tetes pereaksi ceric
-masing – masing tabung ammonium nitrat, lalu
ditambahkan 3 tetes NaOH hingga homogenkan
basah. Panaskan dengan pemanas
listrik atau digital
-di atas siapkan gelas kimia yang
telah di isi aquadest setengahnya
-tabung A dan B dimasukkan
didalamnya dan panaskan
-

KHAIRUNNISA MASYKUR Apt. Masdiana Tahir,S.Farm,M.Si


15020200122

Anda mungkin juga menyukai