NPM : 194101054
D (dekstro) : kanan = gugus terjauh dari hidroksil terletak di kanan pada C kiral
L (levo) : kiri = gugs terjauh dari hidroksil terlteak di kiri pada C kiral
Masing-masing dari empat karbon C-2 melalui C-5 yang kiral, artinya bahwa
empat obligasi tersebut terhubung ke empat bagian yang berbeda dari molekul. Dalam
D-glukosa, ke empat bagian harus dalam toga dimensi tertentu pengaturan. Yakni,
ketika molekul ditarik dalam proyeksi Fischer yang hidroxyls pada C-2, C-4,
dan C-5 harus berada di sisi kanan, sementara pada C-3 harus berada di sisi kiri.
PENAMAAN
Untuk gula dengan atom C asimetrik lebih dari 1, notasi D atau L ditentukan
oleh atom C asimetrik terjauh dari gugus aldehida atau keto. Gula yang ditemui di alam
adalah dalam bentuk isomer D.
Gula dalam bentuk D merupakan bayangan cermin dari gula dalam bentuk L.
Kedua gula tersebut memiliki nama yang sama, misalnya D-glukosa & L-glukosa.
Posisi keempat hydroxyls yang terbalik dalam diagram Fischer L-Glukosa; D- dan L-
glukosa adalah dua dari 16 kemungkinan aldoheksosa 14 lainnya allose , altrose ,
mannose , gulose , idose , galaktosa , dan talose , masing-masing dengan dua isomer,
'D -' dan 'L -'.
Pada gula yang lebih panjang, bentuk L- atau D- ditentukan dari atom karbon
kiral yang paling jauh dari gugus karbonil
Tugas 3 : Isomer, Enantiomer, Diastereomer, Polimer, Monomer
Isomer
3. Isomer Posisi
a. Isomer cis yaitu isomer di mana atom atau gugus atom sejenis terletak pada sisi
yang sama.
b. Isomer trans yaitu isomer di mana atom atau gugus atom sejenis terletak pada
sisi bersebrangan.
Sebagai contoh, cis-2-butena dengan trans-2-butena merupakan
pasangan isomer geometri cis-trans.
7. Isomer Optis
Keisomeran optis terjadi jika senyawa memiliki suatu atom asimetris. Pada
senyawa karbon, keisomeran optis terjadi pada senyawa yang mempunyai atom
karbon asimetris, yaitu atom karbon yang terikat pada 4 atom atau gugus atom yang
berbeda. Jika dua gugus pada atom asimetris tersebut ditukarkan posisinya, maka
akan terbentuk dua molekul berbeda yang merupakan bayangan cermin dari satu
sama lainnya. Kedua molekul ini tidak dapat saling ditindihkan satu sama lain (non-
superimposable). Sifat tidak saling tumpang tindih seperti tangan kiri di atas tangan
kanan dan sebaliknya disebut sebagai kiral.
Sebagai contoh, 2-butanol memiliki satu atom karbon kiral yaitu atom
karbon nomor 2 seperti terlihat pada gambar berikut. Atom karbon tersebut
berikatan dengan empat gugus berbeda, antara lain –C2H5, –H, –OH, dan –CH3.
Pada senyawa dengan satu atom karbon kiral, maka akan terdapat 2
isomer optis menurut aturan Le Bel–van’t Hoff. Kedua isomer optis ini merupakan
pasangan enansiomer. Namun, pada senyawa dengan lebih dari satu atom karbon
kiral, dari sejumlah isomer optis akan terdapat pasangan enansiomer dan juga
diastereomer. Hal ini terjadi karena adanya kemungkinan perbedaan konfigurasi
absolut R/S masing-masing atom karbon kiral sehingga membentuk isomer yang
bukan bayangan cerminnya (diastereomer).
Molekul kiral tidak boleh memiliki bidang simetri internal, dan mereka harus
memiliki stereosenter. Mereka terlihat seperti bola dan tongkat, di mana karbon tengah
disebut karbon asimetris. Ini karena ia melekat pada empat atom atau kelompok atom
yang berbeda. Enansiomer memiliki sifat fisik dan kimia yang identik, tetapi memiliki
reaksi kimia yang berbeda dengan enansiomer lain.
Ini membuatnya sangat sulit untuk memisahkan kedua isomer jika keduanya
dicampur sesering mungkin. Ini sangat penting bagi orang-orang di industri farmasi
karena dua enantiomer obat mungkin tidak sama efektifnya dan bahkan dapat
menyebabkan efek samping.
Diastereomer
Diastereomer memiliki titik leleh, titik didih, dan kepadatan yang berbeda.
Dengan kata lain, diastereomer memiliki sifat fisik dan reaktivitas yang berbeda. Tidak
seperti enansiomer, diastereomer tidak selalu dikenali berpasangan karena mereka
tidak memiliki gambar cermin satu sama lain. Mungkin ada beberapa molekul yang
merupakan diastereomer satu sama lain.
1) Definisi
2) Jumlah Isomer
3) Properti fisik
4) Morfologi
Polimer
Polimer adalah senyawa molekul besar berbentuk rantai atau jaringan yang
tersusun dari gabungan ribuan hingga jutaan unit pembangun yang berulang. Plastik
pembungkus, botol plastik, styrofoam, nilon, dan pipa paralon termasuk material yang
disebut polimer.
a. Polimer alam,
yaitu polimer yang terdapat di alam. Contoh:
b. Polimer sintetis,
yaitu polimer yang tidak terdapat di alam. Contoh:
a. Homopolimer,
yaitu polimer yang tersusun dari satu jenis monomer. Contoh: polietilena
(etena), polipropilena (propena), polistirena (stirena), PVC (vinil klorida),
PVA (vinil asetat), poliisoprena (isoprena), dan PAN (akrilonitril).
b. Kopolimer,
yaitu polimer yang tersusun dari dua jenis atau lebih monomer. Contoh: nilon
6,6 (heksametilendiamina + asam adipat), dakron (asam tereftalat + etilena
glikol), SBR (stirena + butadiena), dan ABS (akrilonitril + butadiena + stirena).
Jenis polimer berdasarkan sifatnya
a. Termoplas
yaitu polimer yang melunak jika dipanaskan, dan dapat dicetak kembali
menjadi bentuk lain. Sifat ini disebabkan oleh struktur termoplas yang terdiri
dari rantai-rantai panjang dengan gaya interaksi antar molekul yang lemah.
Sifat-sifat lain dari termoplas adalah ringan, kuat, dan transparan. Contoh
termoplas adalah polietilena, polipropilena, PET, dan PVC.
b. Termoset
yaitu polimer yang memiliki bentuk permanen dan tidak menjadi lunak jika
dipanaskan. Sifat ini disebabkan oleh ada banyaknya ikatan kovalen yang kuat
antara rantai-rantai molekul. Pemanasan termoset pada suhu yang terlalu tinggi
dapat memutuskan ikatan-ikatan tersebut dan bahkan membuat termoset
menjadi terbakar. Contoh termoset adalah bakelit dan melamin.
c. Elastomer
yaitu polimer yang elastis; bentuknya dapat diregangkan, namun dapat kembali
ke bentuk semula setelah gaya tariknya dihilangkan. Elastisitas ini disebabkan
oleh struktur elastomer yang terdiri dari rantai-rantai yang saling tumpang
tindih dengan adanya ikatan silang (cross-link) yang akan menarik kembali
rantai-rantai tersebut kembali ke susunan tumpang tindihnya. Contoh elastomer
adalah karet alam (poliisoprena) dan karet sintetis SBR.
Reaksi Polimerisasi
1. PVC
Poli (vinil klorida) (PVC) yang bersifat lunak digunakan untuk selang air, jas
hujan, dan insulasi listrik. Sedangkan, PVC yang bersifat kaku digunakan untuk pipa
dan pelapis lantai.
2. PS
Polistirena (PS) memiliki beberapa macam bentuk. Polistirena yang berbentuk
kaku dan mudah pecah digunakan untuk kotak kaset, peralatan makan—sendok,
garpu, dan pisau—plastik. Polistirena berbentuk foam, yakni styrofoam, memiliki
sifat insulator panas yang baik. Oleh karena itu, styrofoam banyak digunakan untuk
wadah makanan/minuman dan juga gabus penahan benturan dalam kemasan alat
elektronik.
4. PP
Polipropilena (PP) digunakan untuk botol plastik, tali, karung plastik, karpet,
peralatan laboratorium, dan mainan.
5. PTFE
Politetrafluoroetilena (PTFE) yang dikenal juga dengan nama dagang Teflon,
memiliki sifat kuat, tidak reaktif, dan tahan panas. PTFE digunakan sebagai gasket,
pelapis tangki bahan kimia, dan pelapis panci anti lengket.
6. PMMA
Poli(metil metakrilat) (PMMA) yang dikenal juga dengan nama dagang Plexiglas
atau Lucite atau Perspex, memiliki sifat kuat, keras, ringan, dan transparan. PMMA
digunakan untuk alat optik, kaca jendela pesawat terbang, furnitur, dan glove box.
7. PET
Poli (etilena tereftalat) (PET) yang dikenal juga dengan nama dagang Dacron atau
Terylene, banyak digunakan sebagai serat tekstil. Selain itu, PET juga banyak
digunakan sebagai botol minuman. Dalam bentuk film tipis, PET dengan nama dagang
Mylar bersifat kuat dan tahan terhadap robekan, sehingga digunakan untuk pita
perekam magnetik, layar perahu, dan kemasan barang.
8. Nilon
Nilon merupakan polimer berbentuk serat yang bersifat kuat, ringan, dan tahan
terhadap tegangan. Oleh karena itu, nilon banyak digunakan untuk membuat tali, jala,
parasut, tenda, jas hujan, karpet, dan sebagainya.
Monomer
Monomer adalah sebuah atom atau molekul kecil yang dapat mengikat secara
kimia dengan monomer lain untuk membentuk Polimer (berarti banyak bagian).
Polimer didefinisikan sebagai molekul besar yang terdiri dari unit yang berulang secara
struktural. Ikatan monomer bersama untuk membentuk polimer selama reaksi kimia
disebut dengan Polimerisasi, di mana dua molekul terhubung bersama dengan berbagi
elektron.
Istilah Monomer berasal dari kata Yunani “mono” berarti “satu” dan “meros”
berarti “bagian”. Monomer alami yang paling umum adalah glukosa yang terkait dalam
ikatan glikosidik menjadi polimer seperti selulosa dan pati. Glukosa menyusun lebih
dari 76% dari berat semua tanaman. Paling sering istilah monomer merujuk pada
molekul organik yang membentuk polimer sintetik, misalnya vinil klorida yang
digunakan untuk menghasilkan polimer polivinil klorida.
Monomer adalah sebuah atom atau molekul kecil yang dapat mengikat secara
kimia dengan monomer lain untuk membentuk Polimer (berarti banyak bagian).
Polimer didefinisikan sebagai molekul besar yang terdiri dari unit yang berulang secara
struktural.
Asam amino adalah monomer alami yang dipolimerisasi pada ribosom untuk
membentuk protein. Nuklotida yang merupakan monomer yang ditemukan dalam inti
sel dipolimerisasi untuk membentuk asam nukleat yakni DNA dan RNA. Monomer
glukosa dapat dipolimerisasi untuk membentuk pati, glikogen atau selulosa. Monomer
xilosa (gula kayu) dapat dipolimerisasi untuk membentuk Xylan.
Dalam semua kasus ini, atom hidrogen dan gugus hidroksil (OH) hilang untuk
membentuk, air (H2O) dan oksigen (O2) Link atom setiap unit monomer. Karena
pembentukan air sebagai salah satu produk, reaksi ini dikenal sebagai reaksi dehidrasi
atau kondensasi. Isoprena merupakan monomer alami dan berpolimerisasi untuk
membentuk karet alam, paling sering cis-1,4-poliisoprena.
Ada banyak contoh monomer dan polimer sintetis. Hidrokarbon, seperti fenil
etilena dan fenil etana adalah monomer yang digunakan untuk membuat plastik
termasuk polistiren, yang merupakan salah satu plastik yang paling banyak digunakan.
Monomer sintetis umum lainnya termasuk asam akrilik dan akrilik amida
Tugas 4 : Degradasi Asam Amino
Proses oksidasi adalah salah satu dari perubahan yang terjadi pada asam amino
terutama setelah gugus aminonya dihilangkan terlebih dahulu. Jalan yang ditempuh
tergantung dari jenis asam aminonya. Reaksi yang menghilangkan gugus amino,
sebagian besar berlangsung melalui dua jalur yaitu transaminasi dan deaminasi.
Transaminasi
Sebelum metabolism kerangka karbon asam amino menjadi intermediet
metabolic utama, gugus α-amino dari asam amino harus dihilangkan melalui proses
yang disebut transaminasi. Pada proses ini gugus α-amino dari kebanyakan asam amino
ditransfer ke asam α-ketoglutarat untuk membentuk glutamate dan asam α-keto yang
berhubungan.
Enzim yang terlibat dalam reaksi ini adalah transaminase atau amino
transaminase. Enzim ini spesifik bagi ketoglutarat sebagai penerima gugus amino
namun tidak spesifik bagi asam amino sebagai pemberi gugus amino. Transaminasi
mempunyai gugus prostetik, piridoksal fosfat, pada sisi aktifnya yang berfungsi
sebagai senyawa antara pembawa gugus amino menuju ketoglutarat. Molekul ini
mengalami perubahan dapat balik di antara bentuk aldehidanya (piridoksal fosfat),
yang dapat menerima gugus amino, dan bentuk teraminasinya (piridoksamin fosfat).
Ada sekitar 12 asam amino protein yang mengalami reaksi transaminasi dalam proses
degradasinya.
Lemak Trans
Lemak trans adalah salah satu jenis lemak tak jenuh yang umum ditemukan di
alam namun bisa disintesis secara buatan. Hidrokarbon adalah atom karbon dengan
atom hidrogen yang saling tersambung dengan ikatan tunggal maupun rangkap. Ikatan
rangkap dapat berupa ikatan trans maupun cis. Dalam dunia tumbuhan dan hewan,
asam lemak umumnya membentuk ikatan cis dan tidak jenuh. Dalam produksi
makanan, lemak cis tak jenuh seperti minyak nabati merupakan input dari proses
hidrogenasi untuk menciptakan lemak jenuh seluruhnya atau parsial yang mampu
meleleh pada temperatur yang diinginkan, umumnya 30-40 °C. Lemak trans adalah zat
pengotor yang muncul dari isomerisasi pada hidrogenasi parsial.
Lemak tak jenuh adalah molekul lemak yang mengandung ikatan ganda antara
atom karbon. Karena karbon berikatan ganda, maka atom karbon yang terhubung
dengan hidrogen lebih sedikit. Cis dan trans adalah istilah yang mengacu pada susunan
dua kelompok substituen antara kedua ikatan. Pada susunan cis, kelompok substituen
antara kedua ikatan pada sisi yang sama berikatan rangkap dua. Pada susunan trans
kelompok substituen antara kedua ikatan pada sisi yang berlawanan berikatan rangkap
dua. Ikatan rangkap tidak dapat dirotasi pada kondisi biasa, tetapi katalis seperti nickel
mampu memecah ikatan rangkap dan ikatan tunggal yang tersisa dapat berotasi.
Lemak Trans, Lemak yang Banyak Kita Temui dan Perlu diwaspadai
Ada dua konfigurasi dari ikatan rangkap yaitu 'cis' dan 'trans'. Pada dasarnya
'cis' diartikan sebagai sisi yang sama dan menjadi sturktur paling umum ditemukan.
Berbeda dengan 'trans', yang diartikan sebagai sisi yang berseberangan.
Singkat penjelasan, lemak trans adalah lemak tidak jenuh dengan atom
hidrogen berada pada sisi bersebrangan dari ikatan rangkapnya atau dikatakan sebagai
lemak tidak jenuh yang mengalami hidrogenasi.
Lemak trans bisa ditemui secara alami maupun buatan. Secara alami, lemak
trans terdapat pada daging dan produk susu, dimana lemak trans yang dikandung
didalamnya tidak membahayakan bagi tubuh. Berbeda dengan lemak trans buatan
manusia, yang secara industri dikenal dengan sebutan lemak hidrogenasi/
'hydrogenated fat'.
Setelah dihidrogenasi, minyak nabati akan memiliki daya simpan lebih lama
dan menjadi padatan dalam suhu ruang, menyerupai lemak jenuh (saturated fats).
Hal yang membuat lemak trans perlu diwaspadai karena lemak trans diketahui
dapat meningkatkan kolesterol 'jahat' (LDL) --yang dapat mengakibatkan penyempitan
dan pengerasan arteri---dan justru menurunkan kolesterol 'baik' (HDL).
Bahaya yang perlu diwaspadai lainnya adalah karena selain dari segi daya
simpan, harga minyak nabati dihidrogenasi yang murah membuat produk ini banyak
ditemukan dipasaran terutama pada produk olahan.
Makanan yang mengandung lemak trans juga akan menambah cita rasa menjadi
lebih enak.
Kalau begitu, mana yang lebih jahat antara lemak trans dan lemak jenuh?
Yang membuat lemak trans dan lemak jenuh sedikit berbeda adalah
pengaruhnya terhadap kolesterol baik HDL. Lemak jenuh tidak memengaruhi kadar
kolesterol baik dalam darah. Sementara itu lemak trans meningkatkan kadar kolestrol
jahat dan juga menurunkan kadar kolestrol baik. Efek penurunan kadar kolesterol baik
inilah yang menjadikan lemak trans 2 kali lipat lebih berbahaya dari asam lemak jenuh.
Meskipun lemak trans lebih berbahaya, tetapi bukan berarti bahwa Anda harus
memperbanyak mengonsumsi lemak jenuh atau mengganti asupan lemak trans Anda
dengan lemak jenuh. Risiko kesehatan antara lemak trans dan lemak jenuh tetap sama
persis jika dikonsumsi terlalu banyak. Maka, kedua jenis lemak ini sama-sama perlu
dikurangi porsinya dalam menu makan harian Anda
Oksidasi LDL (kolesterol yang telah dioksidasi oleh radikal bebas) dapat
mengendap di dinding pembuluh dan mengakibatkan aterosklerosis yang
berdampak terjadinya penyakit jantung koroner (Tjay & Rahardja, 2007).
Kolesterol LDL merupakan sumber kolesterol untuk jaringan ekstrahepatika.
Sekitar 30% LDL diuraikan di jaringan ekstrahepatik dan 70% di hati. Bila LDL
berlebih, sistem ambilan LDL akan jenuh sehingga LDL yang berlebih dapat
diambil oleh makrofag, karena makrofag memiliki reseptor lipoprotein yang
disebut scavenger receptor (Mayes, 2009). 7 Protein utama yang membentuk LDL
adalah Apo-B (apolipoproteinB). Kolesterol LDL dianggap sebagai lemak yang
"jahat" karena dapat menyebabkan penempelan kolesterol di dinding pembuluh
darah dan terjadi penyumbatan pembuluh darah. Jika sumbatan terjadi pada otak
akan menimbulkan stroke. Dan jika terjadi penyumbatan pada jantung akan
menimbulkan PJK (Sudoyo, dkk., 2006).
<100 Optimal
100-129 Mendekati optimal
130-159 Diinginkan
160-189 Tinggi
≥190 Sangat tinggi
<40 Rendah
≥60 Tinggi
Siklus Cori adalah siklus energi yang dibentuk antara lintasan yang
menghasilkan tiga senyawa yaitu asam laktat, asam piruvat dan alanina, dengan
lintasan glukoneogenesis Sehingga siklus Cori merupakan siklus energi yang terbentuk
karena adanya interaksi antara lintasan glikolisis dalam satu sel yang akan berpasangan
dengan lintasan glukoneogenesis dalam sel lain melalui mediasi plasma darah sehingga
menghasilkan asam laktat dan asam piruvat
Siklus cori terjadi saat otot lurik berkontraksi, setelah itu akan mendifusikan
asam laktat dan asam piruvat keluar ke sirkulasi darah. Asam laktat lebih banyak
disekresi oleh karena rasio NADH:NAD+ saat kontraksi otot akan mengubah sebagian
asam piruvat menjadi asam laktat. Asam laktat akan terdifusi masuk ke dalam hati oleh
karena rasio NADH:NAD+ yang rendah, untuk dioksidasi menjadi asam piruvat dan
dikonversi menjadi glukosa.
Siklus Cori biasa terjadi antara sel otot lurik dan organ hati.
Otot yang sangat aktif waktu olahraga menggunakan glikogen sebagai sumber
energi menghasilkan laktat melalui glikoslisis anaerobik. Pada waktu pemulihan laktat
ini dibawa ke hati dan digunakan untuk pembentukan glukosa. Glukosa yang dibentuk
di dalam hati di bawa ke otot melalui darah >> terjadi glikolisis di otot (glukosa >
piruvat > laktat) >>laktat yang terbentuk di otot dibawa ke hati melalui darah untuk
gluconeogenesis ( laktat > piruvat > glukosa ) >> dipakai oleh otot kembali.
Minyak goreng berasal dari bahan baku seperti kelapa, kelapa sawit, jagung,
kedelai, biji bunga matahari dan lain-lain. Kandungan utama dari minyak goreng secara
umum adalah asam lemak yang terdiri dari asam lemak jenuh (saturated fatty acids)
misalnya asam plamitat, asam stearat dan asam lemak tak jenuh (unsaturated fatty
acids) misalnya asam oleat (Omega 9) dan asam linoleat (Omega 6). Asam lemak tak
jenuh ini yang memiliki ikatan karbon rangkap, yang mudah terurai dan bereaksi
dengan senyawa lain, sampai mendapatkan komposisi yang stabil berupa asam lemak
jenuh. Komposisi dan kandungan bermacam-macam asam lemak ini yang sangat
menentukan mutu dari minyak goreng.
Oleh karena itu, sebaiknya memang minyak goreng tidak digunakan berulangkali.
Apalagi jika berubah warna kehitaman, sebaiknya langsung dibuang meskipun baru
dipakai sekali. Sebagai contoh, ketika menggoreng ikan, maka untuk sekali pakai
minyak sudah berubah warna menjadi kecoklatan atau kehitaman. Ini harus langsung
dibuang saja. Bagaimana mensiasatinya?
Sangat penting untuk menyesuaikan jumlah minyak goreng dengan bahan makanan
yang hendak digoreng, sehingga tidak perlu ada minyak 'jelantah' atau minyak bekas
yang jumlahnya berlebihan sehingga dibuang-pun tidak masalah. Selain itu juga
perhatikan urutan menggoreng bahan yang rasanya sama terlebih dahulu. Misalnya
setelah menggoreng tahu, tempe, baru terakhir menggoreng ikan
Warna minyak goreng secara alamiah adalah kekuningan, karena bahan yang
terkandung dalam minyak dan ikut terekstrak bersama minyak. Zat warna tersebut
antara lain α dan β karoten yang berwarna kuning dan xantofil yang berwarna
kuning kecoklatan. Sedangkan warna gelap, berasal dari degradasi zat warna
alamiah atau oksidasi vitamin E (tokoferol) dan bahan untuk membuat minyak yang
telah rusak yang dapat terikut dalam produk minyak goreng. Jadi minyak goreg
yang berwarna tidak gelap adalah lebih bagus.
Minyak dalam kemasan botol yang sudah dibuka tutupnya dapat bertahan selama 2
tahun.Sebaiknya, begitu sudah membuka tutup botol, langsung simpan minyak di
tempat yang tidak terkena cahaya ataupun panas langsung.
Percobaan
Siapkan Minyak :
2. Bimoli
3. Fortune
4. Sunco.
5. Rose Brand.
6. Tropical.
7. Sovia
8. Resto
Takar minyak dalam takaran yang sama, masukan kedalam wadah. Sebagian
masukan kedalam kulkas, sebagian lagi simpan di tempat terbuka. Tunggu hingga
beberapa hari. Setelah beberapa hari hasilnya:
Semua minyak baik bermerk / tidak, cepat mengendap di suhu dingin. Berdasarkan
urutan minyak yang cepat mengendap yaitu :
2. Minyak Rosebrand
3. Minyak Resto
4. Minyak Bimoli
5. Minyak Sania
6. Minyak Sovia
7. Minyak Tropical
Dengan hal ini didapati kesimpulan, dari beberapa minyak yang sudah diteliti, minyak
yang baik untuk dikonsumsi adalah jenik minyak berlabel. Minyaknya yaitu di urutkan
dari minyak yang sulit mengendap yaitu minyak Tropical
Lemak jenuh adalah lemak yang terdiri dari trigliserida dengan hanya asam
lemak jenuh. Asam lemak jenuh tidak memiliki ikatan rantai ganda di antara atom-
atom karbonnya sehingga disebut penuh dengan hidrogen. Asam lemak jenuh memiliki
jumlah atom karbon yang bervariasi mulai dari tiga (asam propionat) hingga 36 (asam
heksatriakontanoat).
Asam lemak jenuh terdapat dalam berbagai jenis produk makanan. Produk
hewani yang mengandung banyak lemak jenuh diantaranya adalah krim, keju, mentega,
minyak samin, suet, lemak babi, dan lemak yang menempel pada daging.Sedangkan
hasil tanaman yang mengandung banyak lemak jenuh diantaranya adalah minyak
kelapa, minyak biji kapas, minyak inti sawit, dan mentega coklat. Produk dan makanan
yang diproses dari bahan dengan lemak jenuh dipastikan akan mengandung lemak
jenuh tinggi.
Asam lemak jenuh tidak memiliki ikatan rangkap. Oleh karena itu, asam lemak jenuh
adalah asam lemak yang jenuh dengan hidrogen (karena ikatan rangkap mengurangi
jumlah hidrogen pada masing-masing karbon). Masing-masing karbon dalam rantai
memiliki 2 atom hidrogen (kecuali karbon omega di ujung yang memiliki 3
hidrogen), karena asam lemak jenuh hanya memiliki ikatan tunggal.
1. Susu
Kendati memiliki banyak manfaat bagi tubuh, susu adalah makanan yang
mengandung lemak jenuh tinggi. Tak hanya susu murni, sejumlah produk yang
terbuat dari susu sapi segar seperti yogurt juga diperkaya oleh kandungan lemak
jenuh.
2. Keju
Keju adalah produk olahan susu yang juga masuk ke dalam kategori makanan
yang mengandung lemak jenuh tinggi. Kadar lemak jenuh dalam keju yang
mengandung kalsium dan protein ini bergantung pada jenis keju, seperti tertera
di bawah ini:
3. Es Krim
Masih dari produk olahan susu, makanan yang mengandung lemak jenuh
selanjutnya adalah es krim. Makanan yang lezat dan menyegarkan ini terbuat
dari kombinasi susu, gula, dan bahan tambahan lainnya seperti cokelat, juga
vanilla. Bisa dibayangkan berapa jumlah lemak jenuh yang dikandung es krim,
tentu banyak, bukan?
Terlalu sering makan es krim akan meningkatkan kadar lemak jenuh di dalam
tubuh Anda. Selain itu, kandungan gulanya juga tidak baik bagi tubuh jika
dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.
4. Whipped Cream
5. Mentega
Kerap dijadikan bahan tambahan kue maupun roti, mentega adalah bahan
makanan dengan kandungan lemak jenuh yang cukup tinggi. Pada setiap 100
gram mentega, kandungan lemak jenuhnya bisa mencapai 15 gram, atau sekitar
257 persen DV. Bahkan, satu sendok makan mentega saja sudah menyumbang
36 persen angka asupan lemak jenuh harian.
6. Mayones
Makan hamburger atau pizza, agaknya kurang lengkap jika tidak dibarengi
dengan mayones. Hati-hati dalam mengonsumsi mayones karena bahan
tambahan makanan yang satu ini memiliki kadar lemak jenuh yang tinggi.
Satu sendok makan mayones saja sudah mengandung sekitar 1,5 gram lemak
jenuh. Banyak mengonsumsi mayones tak hanya membuat berat badan Anda
bertambah, tetapi juga meningkatkan kolesterol jahat (LDL) sehingga tubuh
lebih rentan terhadap penyakit jantung.
7. Daging Merah
Daging merah adalah bahan makanan yang mengandung lemak jenuh dalam
jumlah banyak, khususnya di beberapa bagian tubuh hewan tersebut yang
berlemak, seperti rib eye, sirloin, dan T-bone.
Tidak hanya daging merah segar, daging yang sudah diolah menjadi produk
daging olahan pun tak lepas dari kandungan lemak jenuh yang cukup tinggi.
Produk-produk seperti sosis dan bakso sapi mengandung tak kurang dari 15
persen atau 63 persen DV lemak jenuh per 85 gram.
9. Kelapa
10. Minyak
Kadar lemak jenuh di dalam minyak mencapai angka 433 persen DV per 100
gram, jumlah yang tentunya sangat tinggi.
Minyak hati ikan cod kaya akan asam lemak omega-3 sehingga banyak
manfaatnya bagi kesehatan tubuh. Kendati demikian, minyak ikan cod juga
mengandung lemak jenuh, yaitu 23 persen DV, sehingga perlu dikendalikan
pemakaiannya.
12. Kacang-kacangan
Cokelat hitam memang menggugah selera, namun ada baiknya jika Anda
membatasi konsumsi makanan yang satu ini. Memang, cokelat hitam diperkaya
oleh zat antioksidan yang baik untuk menangkal radikal bebas. Tetapi, cokelat
hitam juga diperkaya lemak tak jenuh, yakni sekitar 162 persen DV atau 32
gram per 100 gram-nya.
Kendalikan konsumsi cokelat hitam agar manfaat cokelta hitam ini tetap bisa
dinikmati tanpa khawatir bahaya lemak jenuh
Lemak Tak Jenuh
Lemak tak jenuh adalah asam lemak yang baik untuk tubuh. Jenis lemak yang
juga dikenal dengan istilah unsaturated fat ini lebih sehat dari lemak jenuh dan banyak
ditemukan pada sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, dan juga beberapa jenis ikan.
Lemak ini dapat ditemukan dalam bentuk cair seperti minyak zaitun, minyak kacang,
dan minyak jagung. Minyak ini menjadi rekomendasi para ahli karena khasiatnya yang
baik untuk jantung dan juga bagian tubuh lainnya.
Asam lemak omega 6 juga memiliki fungsi yang tidak jauh berbeda
dengan asam lemak omega 3, yaitu membantu mengendalikan gula darah,
mengurangi risiko diabetes, dan menurunkan tekanan darah. Tubuh
menggunakan asam lemak tidak jenuh ganda ini sebagai energi cadangan.
Oleh karena itu, jenis lemak ini merupakan pilihan yang tepat untuk orang
yang sedang menjalani diet.
Beberapa makanan yang tinggi dengan asam lemak ini adalah biji bunga
matahari, ikan salmon, ikan tuna, minyak jagung, dan minyak kacang
kedelai.
Akan tetapi ada juga jalur-jalur khusus yang lain yaitu untuk degradasi asam lemak
tak jenuh, degradasi asam lemak dengan atom C ganjil.
β Oksidasi Asam Lemak dengan atom C ganjil
Oksidasi asam lemak dengan atom C ganjil (contoh: asam propionat dalam bentuk
Propionyl CoA)
Pada asam lemak dengan jumlah atom C ganjil, setelah pengambilan acetyl-
CoA (2C) sisanya adalah residu propionyl- CoA (3C). Propionyl-CoA ini masuk
ke siklus Krebs lewat Succinyl-CoA. Dalam hal ini propionyl-CoA dikarboksilasi
menjadi D-metylmalonyl-CoA, kemudian diubah menjadi Succinyl-CoA melalui
intermediet L- metylmalonyl-CoA. Jumlah energi yang dihasilkan dalam 1 siklus krebs
jika masuk lewat Succinyl-CoA hanya sebesar 6 ATP Karena masuk siklus krebs lewat
Succinyl-CoA maka degradasi asam lemak dengan atom C ganjil lebih cepat
dibandingkan dengan degradasi asam lemak dengan atom C genap. Hal ini penting
untuk memberikan konsumsi pada orang atau makhluk hidup yang membutuhkan
energi dengan cepat, misal orang Eskimo.
Bagi penderita anemia pernisiosa sebagai akibat kekurangan vitamin B, kerja
enzim methylmalonyl-CoA mutase terganggu, sehingga L-Methylmalonyl-CoA tidak
bisa diubah
menjadi Succinyl-CoA. Dalam urin penderita ini ditemukan L-methylmalonyl-CoA
maupun propionyl-CoA dalam jumlah yang besar.
Tiap 1 beta oksidasi dari propionyl co-A (C3) menghasilkan energi sebesar :
β oksidasi =1
asetil co-A = 1 x 12 = 12 ATP
FaDH2 =1x2 = 2 ATP
NaDH = 1 x 3 = 3 ATP
Succinyl =1x6 = 6 ATP
JUMLAH ATP = 23 ATP
Tugas 11: Cari Gambar Siklus Urea Krebs
Tugas 12 : Struktur DNA dan RNA
Struktur DNA
DNA tersusun atas molekul nukleotida yang saling sambung-menyambung
menjadi struktur yang sangat panjang. Bahkan bila rantai DNA dalam satu sel manusia
direntangkan dapat sangat mencapai jarak antara bumi dan bulan. Nukleotida adalah
molekul yang tersusun atas gula deoksiribosa, fosfat, dan basa nitrogen. Basa nitrogen
akan terikat pada atom C nomor 1 gula deoksiribosa, sedanagkan fosfat akan terikat
pada atom C nomor 5 pada gula tersebut. Struktur nukleotida adalah sebagai berikut.
Basa nitrogen penyusun DNA dapat digolongkan menjadi kelompok purin dan
pirimidin. Basa nitrogen yang masuk golongan purin adalah adenin (A) dan guanin (G),
sedangkan basa nitrogen yang masuk golongan pirimidin adalah sitosin (C) dan timin
(T). Ketika membentuk DNA, adenin selalu berikatan dengan timin melalui
tebentuknya 2 ikatan hidrogan. Sedangkan guanin akan berikatan dengan sitosin
melalui terbentuknya 3 ikatan hidrogen.
Ikatan antar basa nitrogen
Oleh karena jumlah ikatan hidrogen yang berbeda inilah, proses pemisahkan A-T lebih
mudah daripada pemisahkan G-C. Proses pemisahan DNA ini biasanya diaplikaikan
dalam teknologi PCR (Polimerase Chain Reaction) yang akan saya jelaskan di lain
kesempatan. Karena tersusun atas banyak molekul nukleotida, DNA disebut sebagai
polinukleotida. DNA makhluk hidup memiliki jumlah A-T dan G-C yang berbeda-
beda.
Struktur RNA
RNA memiliki struktur tunggal, tidak ganda seperti DNA. RNA terbentuk atas
gula ribosa, fosfat, dan basa nitrogen. (ingat bahwa gula pembentuk DNA adalah
deoksiribosa). Struktur dari molekul RNA adalah sebagai berikut.
Struktur RNA dan DNA
Basa nitrogen RNA juga digolongkan menjadi purin ydan pirimidin. Purin tersusun
atas adenin (A) dan guanin (G), sedangkan pirimidin tersusun atas sitosin (C) dan urasil
(U). Basa nitrogen timin pada DNA digandtikan oleh urasil pada RNA.
Terdapat beberapa jenis RNA dalam sel makhluk hidup. Jenis-jenis RNA adalah
sebagai berikut.
Molekul DNA
1. Ionisasi
Yaitu apabila protein larut di dalam air akan membentuk ion positif dan
ion negatif.
2. Denaturasi
3. Viskositas
4. Kristalisasi
5. Sistem koloid
Yaitu sistem yang heterogen terdiri atas dua fase yaitu partikel kecil
yang terdispersi dari medium pendispersi atau pelarutnya.
Lipogenesis
Lipolisis adalah proses dimana lemak dipecah dalam tubuh kita melalui enzim
dan air, atau hidrolisis. Lipolisis terjadi di tempat jaringan adiposa kits, yang
merupakan jaringan lemak yang melindungi dan melapisi tubuh dan organ kita.
Bahkan, lemak dapat dianggap hanya sebagai energi yang tersimpan. Lemak sudah siap
dan tersedia saat simpanan glukosa kita rendah di antara waktu makan, dan itu masuk
akal untuk lipolisis terjadi karena akan memfasilitasi pergerakan lemak yang disimpan
ini melalui aliran darah kita. Memecah “energi potensial” ini menjadi asam lemak yang
bergerak bebas kemudian dapat memungkinkan mereka untuk dialihkan atau
dikeluarkan sebagai bahan bakar.
Mekanisme Lipolisis
Trigliserida tidak diragukan lagi merupakan molekul energi utama dalam sel
eukariotik. Trigliserida adalah turunan gliserol yang disimpan sebagai tetesan lipid
dalam jaringan lemak kita, dan di sini terjadi lipolisis. Mari mulai dengan
menggambarkan lipolisis dalam ruang lingkup gambar besar. Tetesan lipid ini pertama
kali ditargetkan oleh enzim lipolitik yang sangat diatur dan akan mengakses tetesan ini
jika terjadi fosforilasi.
Baik glukagon dan epinefrin akan berfungsi sebagai ligan yang akan mengikat
reseptor berpasangan G-protein pada permukaan sel-sel lemak. Protein G kemudian
akan mengaktifkan adenilat siklase dan menaikkan pengaturan konversi ATP menjadi
cAMP. Kita mungkin mengenali cAMP sebagai pembawa pesan sekunder yang
terkenal di mana-mana dari begitu banyak jalur biologis lainnya.
Demikian juga, di sini cAMP akan mengaktifkan protein kinase A (PKA), yang
akan mengeluarkan molekul ATP dalam fosforilasi dan menaikkan regulasi aktivitas
hidrolisis enzim HSL kita – atau dikenal sebagai enzim kedua di jalur lipolisis.
Akibatnya, kita dibiarkan dengan asam lemak bebas dan gliserol yang kemudian dapat
memasuki jalur metabolisme untuk melawan gula rendah dalam darah kita, misalnya.
Maklum, HSL dianggap sebagai enzim pengukur laju lipolisis untuk beberapa waktu
sebelum TAG lipase (atau ATG, enzim pertama ) ditemukan menjadi langkah inisiatif
kunci lipolitik. Mari kita lihat dengan cepat mengapa masuk akal untuk glukagon dan
epinefrin akan memicu lipolisis.
Glukagon adalah hormon peptida yang disintesis oleh sel pankreas jika glukosa
dan kadar insulin menurun. Glukagon kemudian akan memicu hati kita untuk
memecah penyimpanan glikogen dan melepaskan glukosa yang sangat dibutuhkan ke
dalam darah kita. Sebaliknya, ketika kadar glukosa dan insulin kita tinggi, insulin pada
individu yang sehat akan memungkinkan glukosa untuk keluar dari aliran darah dan
diambil oleh jaringan yang tergantung insulin. Tentu saja, pada penderita diabetes,
jaringan tidak akan lagi merespon dengan baik terhadap insulin dan gula ini tidak akan
mencapai jaringan dan malah menyebabkan kerusakan dalam aliran darah.