Anda di halaman 1dari 73

FENOL DAN TANIN

Kelompok 1 Fitokimia C
1. Anggita Febrianauli (1706974284)
2. Farah Salsabila (1706974416)
3. Hani Nur Anisa (1706974435)
4. Irviana Chairunnisa P. M (1706974454)
5. Jihan Namirah (1706974460)
6. Karina Zulkifli Putri (1706974486)
7. Karina Hananingsih (1706974473)
8. Nurul Syahruni (
9. Yeyen Husuna (
● Pendahuluan
● Identifikasi : Prinsip uji +
cara pengerjaan.
OUTLINE ● Ekstraksi, Isolasi,
Penetapan kadar secara
umum
● Review jurnal
PENDAHULUAN FENOL
(Yeyen Husuna - 170)
SENYAWA FENOL

Kelarutan fenol dalam air


memiki cincin aromatik
akan bertambah, jika
yang mengandung satu
gugus hidroksil makin
atau dua gugus OH-.
banyak.

Dalam keadaan murni,


Mudah ditemukan di senyawa fenol berupa zat
Mempunyai variasi
semua tanaman (daun, padat yang tidak berwarna,
struktur yang luas
bunga dan buah) tetapi jika teroksidasi akan
berubah menjadi gelap.
Klasifikasi fenol menurut Trease & Evans
● Hidroquinon Antraquinon ● Emodin
1 Fenol
Sederhana


Metil salisilat
Saligenin
5 dann
glikosidanya


Alizarin
Rubiadin

● Ellagitanins flavon dan ● Apigenin


2 Tanin ● Gelotanin 6 glikosida ●

Luteolin
Tangerin
● Sorghum Procyanidin flavonoid

● Umbeliferon ● Pelargorydin
3 kumarin dan
glikosidanya


Bergapten
Angelicin
7 Antosianodin
dan Antosianin


Cyanidin
Peonidin

● Junglone ● Cubebin
4 Naphthoquinon
es


Lawsone
Plumbagin
8 Lignan dan
Lignin


Macelignan
a-Guaiaconic Acid
Turunan senyawa fenolik
● Senyawa Fenolik Sederhana ● Lignan

● Fenil Propanoid
Turunan Senyawa Fenolik
● Asam ferulat

● Etil ferulat

https://www.academia.edu/12506825/Senyawa_Fenolik
Contoh Sediaan
IDENTIFIKASI FENOL
(Anggita Febrianauli - 1706974284)
Reaksi Fenol
Reaksi Warna Azo Reaksi FeCl3
•Pereaksi : •Fenol + FeCl3 1% akan menghasilkan
•Diazo A : 1 gr asam sulfanilat + 60mL
senyawa kompleks ferum berwarna ungu
HCl 4N
dari fenolat
•Diazo B : NaNO2 0,7% dalam air
•Prosedur : Zat ditambahkan 4 bagian
diazo A dan 1 bagian diazo B,
ditambahkan NaOH 2N sampai suasana
basa. Warna merah dapat ditarik dengan
eter/amil alkohol

Harborne, J. (1973). Phytochemical methods. London: Chapman & Hall.


Reaksi Fenol
Reaksi Locco Millon Reaksi Kloroform
•Fenol + HNO2 akan menghasilkan warna •Fenol + CHCl3 , ditambahkan NaOH atau
merah, kemudian ditambahkan Hg(NO3)2 KOH, lalu dipanaskan, akan memberikan
warna yang stabil
akan menghasilkan endapan kuning
•fenol = kuning
•thymol = merah violet
•naftol = biru
•pirokatekol = hijau
•resorcin = merah

Harborne, J. (1973). Phytochemical methods. London: Chapman & Hall.


Reaksi Fenol
Reaksi Marquis
•Pereaksi : 1 tetes formalin + 1 ml H2SO4 pekat
•Prosedur: zat dalam plat tetes ditambahkan pereaksi Marquis hingga terbentuk cincin
warna (merah, coklat, jingga, ungu, hijau) dari difenol atau trifenol metana

Harborne, J. (1973). Phytochemical methods. London: Chapman & Hall.


Reaksi Fenol
Reaksi Indofenol Reaksi Landolt
•Larutan + setetes anilin encer 0,01% + •Larutan dalam air + aqua brom tetes
NaOCl (jenuh) + NaOH (sampai alkalis) -> demi tetes (berlebih) -> endapan putih
hijau/hijau biru stabil.

Reaksi Spiro Reaksi Almen


•Larutan encer fenol + H2O2 5% •Larutan fenol dalam air + reagans Millon
beberapa tetes + FeSO4 0,25% -> warna -> merah violet kemudian lama kelamaan
hijau akan pudar
•Bila ditambah NH4OH -> warna berubah
menjadi ungu
Harborne, J. (1973). Phytochemical methods. London: Chapman & Hall.
Reaksi Fenol
Reaksi dengan Asam Oksalat

•Sampel + asam oksalat kemudian dipanaskan 1600C. Hasil: terjadi perubahan warna
•Pirogalol → abu-abu
•Fluoroglusin →merah
•Pirokaltekol → merah rose
•Resorsin → kuning coklat

Tes Fehling
•Sampel + Fehling A-B + NaOH
Hasil: endapan merah bata

Harborne, J. (1973). Phytochemical methods. London: Chapman & Hall.


EKSTRAKSI FENOL
● Tidak ada metode standar dalam mengekstraksi senyawa fenol.
● Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah kelarutan senyawa, sifat
kepolaran dan stabilitas → pemilihan pelarut.
● Metode-metode yang dapat digunakan juga beragam tergantung
pada kestabilan dan sumber senyawa fenol.
● Pelarut yang dapat digunakan dalam ekstraksi senyawa fenol
adalah Metanol, Etanol, Aseton, Etil Asetat.

Sarker, 2012
Jenis-Jenis Solvent Ekstraksi Fenol

Sarker, 2012
ISOLASI FENOL
KROMATOGRAFI KERTAS

Digunakan untuk semua kelas fenol yang KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS


larut air, terutama glikosida flavonoid.
Digunakan untuk fenol yang kurang
hidrofilik (metil flavon, semua kelas
kuinon, dan isoflavonoid khususnya
isoprenylated derivat), bisa semua kelas
KCKT fenol à fase diam: silika gel

Operasi utama : Kromatografi nonpolar


fenol → kolom silica, isocratic elution dan
Kromatografi polar fenol → reverse
phase, kolom silika dengan gradient
elution.
PENETAPAN KADAR FENOL
● Digunakan pereaksi Folin Ciocalteu
● Pembandingnya dapat digunakan asam galat
● Absorpsi diukur pada pada panjang gelombang 760 nm
● Dapat dilakukan dengan pembentukan senyawa kompleks dengan
natrium nitrit molibdat → panjang gelombang 505 nm.
CONTOH PENETAPAN KADAR FENOL
METODE
PENETAPA
N KADAR
SKEMA PENGENCERAN LARUTAN STANDAR
ASAM GALLAT
SKEMA LARUTAN SAMPEL
Penetapan Kadar Fenolik Buah Mengkudu

Rahmawati, Anita. 2009. Kandungan Fenol Total Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda citrifolia). Jakarta : FKUI
Rahmawati, Anita. 2009. Kandungan Fenol Total Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda citrifolia). Jakarta : FKUI
Rahmawati, Anita. 2009. Kandungan Fenol Total Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda citrifolia). Jakarta : FKUI
Rahmawati, Anita. 2009. Kandungan Fenol Total Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda citrifolia). Jakarta : FKUI
Rahmawati, Anita. 2009. Kandungan Fenol Total Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda citrifolia). Jakarta : FKUI
● Ekstrak fenolik bahan tanaman selalu merupakan campuran dari
berbagai kelas fenolik yang larut dalam sistem pelarut yang
digunakan.
● Langkah-langkah tambahan mungkin diperlukan untuk
menghilangkan fenolat dan zat nonfenolat yang tidak diinginkan,
dan metode pembersihan yang efektif diperlukan.
PENDAHULUAN TANIN
(Hani Nur Anisa - 1706974435)
Pengertian Sifat
● Tidak dapat dikristalkan
Bate-Smith mendefinisikan tanin
● Larut dalam air, basa, glycerol dan aseton
sebagai "senyawa fenolik yang
larut dalam air yang memiliki + Air membentuk koloid
berat molekul antara 500 dan ● Mengendapkan protein (astringen)
3000, memberikan reaksi fenolik,
+ garam besi biru tua/hijau kehitaman
dan memiliki] sifat khusus seperti
kemampuan untuk mengendapkan + potassium ferisianida + ammonia merah
alkaloid, gelatin, dan protein
● Mengendap oleh garam copper, lead,
lainnya. " (Hagerman, 1998) potassium

dikromat,
Tannin, C., Chemistry, S., Tannin, H., Analysis, Q., Activities, B., &
Hagerman, A. E. (2002). Tannin Chemistry Hagerman. ● BM umumnya 1000 – 5000 D. BM lebih
Tyler. V,E. Etal, Pharmacognosy, 9th Ed; Lea & Febiger Philadelphia, rendah pseudotanin (Tyler, et. al., 1988)
PSEUDOTANNIN
Penggolongan
Senyawa yang memiliki bobot molekul yang
Tanin lebih rendah dari tannin sebenarnya dan tidak
merespon terhadap uji kulit goldbeater’s.
Contohnya :

Terhidrolisis Terkondensasi 1. Gallic acid: rhubarb and gallitannins

2. Catechins: catechu, acacia cutch, many


Australian kinos, cocoa, guarana and many
other drugs containingcondensed tannins

3. Chlorogenic acid: coffee (particularly


unroasted)

4. Ipecacuanhic acid: ipecacuanha

Tannin, C., Chemistry, S., Tannin, H., Analysis, Q., Activities, B., & Evans, W. (2009). Trease and Evans' Pharmacognosy (16th ed.). St.
Hagerman, A. E. (2002). Tannin Chemistry Hagerman Louis: Elsevier Health Sciences UK.
Contoh Obat dan Penghasil Utama

● Kandungan : Tannin acid ● Kandungan:gallotannins,ellagitannins


● Kandungan : Catechins ● Asal Tanaman : Quercus infectoria - ● Asal Tanaman : Viburnum opulus-
● Asal Tanaman : Acacia catechu Famili Fagaceae Famili Caprifoliaceae
- Famili Leguminosae ● Manfaat : Disinfeksi mukosa hidung ● Manfaat : antispasmodic
● Manfaat : berperan dlm
infeksi bakteri dalam darah
karena memiliki aktivitas
antibakteri.
https://shop.medindia.com/morpheme-khadir
-acacia-catechu-500mg-extract-60-veg-caps- https://www.drugs.com/international/tannic- https://postfalls-naturopathic.com/cramplex/
3-bottles acid.html
IDENTIFIKASI TANIN
(Karina Hananingsih - 1706974473)
Identifikasi Umum
● Dengan garam besi (FeCl3) :
○ endapan biru kehitaman (tanin terhidrolisis)
○ endapan hijau kecokelatan (tanin terkondensasi)
● Dengan potassium ferisianida + ammonia → merah

Evans, W. (2009). Trease and Evans' Pharmacognosy (16th ed.). St. Louis: Elsevier Health Sciences UK.
Goldbeater’s Skin Test

Goldbeater’s skin
adalah suatu
membran yang
terbuat dari usus sapi.

Evans, W. (2009). Trease and Evans' Pharmacognosy (16th ed.). St. Louis: Elsevier Health Sciences UK.
Uji Gelatin
1. Larutan yang mengandun tanin (sekitar 0,5 - 1%) ditambahkan
larutan gelatin 1% yang mengandung NaCl 10%,
2. Terbentuk endapan → positif mengandung tanin

Asam galat dan pseudotanin lainnya juga mengendapkan gelatin jika


solusinya

cukup terkonsentrasi.

Evans, W. (2009). Trease and Evans' Pharmacognosy (16th ed.). St. Louis: Elsevier Health Sciences UK.
Uji dengan Phenazone

Evans, W. (2009). Trease and Evans' Pharmacognosy (16th ed.). St. Louis: Elsevier Health Sciences UK.
Uji Katekin
● Pemanasan katekin dengan asam akan membentuk phloroglucinol.

Prosedur:

1. Masukkan batang korek api ke dalam larutan ekstrak tanaman yang


diuji, lalu dikeringkan
2. Basahi dengan asam klorida yang pekat
3. Lalu dekatkan di dekat api, kayu batang korek api berubah menjadi
merah muda atau merah karena pembentukan phloroglucinol.

Evans, W. (2009). Trease and Evans' Pharmacognosy (16th ed.). St. Louis: Elsevier Health Sciences UK.
Uji Asam Klorogenat
1. Ekstrak yang dipercaya mengandung asam klorogenik,
ditambahkan larutan amonia
2. Biarkan terkena udara secara langsung
3. Lalu ekstrak tersebut menjadi warna hijau → positif terdapat asam
klorogenat

Evans, W. (2009). Trease and Evans' Pharmacognosy (16th ed.). St. Louis: Elsevier Health Sciences UK.
Ekstraksi Tanin
(Jihan Namirah - 1706974460)
Ekstraksi tannin dilakukan dengan menentukan simplisia atau bahan
apa yang ingin di ekstraksi

1. Mengeringkan dan menggiling bahan tanaman atau menyeragamkan


bagian tanaman segar (mis., Daun dan bunga) atau maserasi total
bagian tanaman dengan pelarut.

2. Pilihan pelarut: tanin efektif dalam menggunakan pelarut polar


seperti kombinasi air dan alkohol seperti etanol dan metanol, Tanin
terhidrolisis dan terkondensasi sangat larut dalam air dan alkohol
namun tidak larut dalam solven organik seperti eter, kloroform, dan
benzen

Sarker,
3. Pemilihan metode ekstraksi→ metode yang dipilih disesuaikan, tidak
ada metode spesifik untuk mengekstraksi senyawa fenol dan polifenol
atau tanin

Sarker,
Memisahkan Tannin dari
Ekstraksi/Menghilangkan Tanin

Sarker,
Isolasi Tanin
(Jihan Namirah - 1706974460)
Pelarut→ Metanol:Kloroform
01 HPLC Kolom→ silika

Lempeng→ Selulosa/silika
Pelarut(fasa gerak): Benzene acetone 6:1 v/v → gallic acid
metabolite, benzene-ethyl format-formic acid 2:7:1 v/v/v
02 TLC dan chloroform-ethyl formate-formic acid 1:7:1 v/v/v →
gallic acid metabolite dan proantosianidin

Sephadex LH-20 → kombinasi dari alkohol / air-


03 Kromatografi kolom alkohol / etanol, air, aseton. Pemisahan untuk tanin
dengan BM rendah

J.B Harbour. 1989.Methods in Plant Biochemistry: Volume 1


Plant Phenolics
B I Giner-Chavez et al. Trivalent ytterbium for condensed tannin
penetapan kadar tanin
Mukhriani, et al. 2014. Penetapan Kadar Tanin Total Ekstrak Biji Jintan Hitam (Nigella sativaI) secara
spektrofotometer uv-vis http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jurnal_farmasi/article/viewFile/2162/2084
Review Jurnal Tanin
Hayati, E. K., & Fasyah, A.
G. (1907). FRAKSINASI
DAN IDENTIFIKASI
SENYAWA TANIN PADA
DAUN BELIMBING
WULUH (Averrhoa,
193–200.
Tujuan
Tujuan Prinsip

Mengetahui eluen terbaik dalam Prinsip kerja pemisahan dengan cara


pemisahan senyawa tanin dari ekstraksi adalah: menarik semua
daun belimbing wuluh dengan komponen kimia yang terdapat dalam
kromatografi lapis tipis (KLT)
simplisia daun belimbing wuluh yang
dan mengetahui jenis senyawa
tanin yang terdapat dalam daun didasarkan pada perpindahan masa
belimbing wuluh. komponen zat padat ke dalam pelarut
Aseton-Air, dimana perpindahan mulai
terjadi pada lapisan antar muka. kemudian
berdifusi masuk kedalam pelarut.
Hayati, E. K., & Fasyah, A. G. (1907). FRAKSINASI DAN
IDENTIFIKASI SENYAWA TANIN PADA DAUN
BELIMBING WULUH (Averrhoa, 193–200.
Alat dan Bahan
Bahan Alat

● Daun belimbing wuluh ● toluen, ● Seperangkat alat gelas,


● aseton, ● ferri sulfat, ● vacum rotary evaporator,
● akuades, ● asam asetat glasial, ● bejana elusi,
● asam askorbat 10 mM, ● asam asetat, ● lampu UV 254 dan 366
● kloroform, ● n-butanol, nmm,
● etil asetat, ● metanol, ● alat UV-Vis merk Shimadzu,
● gelatin, ● NaOH 2 M, ● alat FTIR merk IR Buck
● formaldehid 3 %, ● AlCl3 5 %, M500 Scientific.
● natrium asetat, ● AlCl3 1 %,
● HCl pekat, ● H3BO3,
● FeCl3 1 %, ● pelet KBr,
Hayati, E. K., & Fasyah, A. G. (1907). FRAKSINASI DAN
● FeCl3 5 %, ● plat KL T silika G60 IDENTIFIKASI SENYAWA TANIN PADA DAUN
BELIMBING WULUH (Averrhoa, 193–200.
Ekstraksi

Ekstrak Daun Kering


400 mL pelarut aseton : air (7:3) dengan
penambahan 3 mL asam askorbat 10
mM.

Lapisan Aseton Ekstrak Tanin ekstraksi dengan


kloroform (4x25 mL)
menggunakan corong
pisah

Lapisan Kloroform Lapisan Air

Lapisan Etil Asetat Lapisan Air

Hayati, E. K., & Fasyah, A. G. (1907). FRAKSINASI DAN


IDENTIFIKASI SENYAWA TANIN PADA DAUN
BELIMBING WULUH (Averrhoa, 193–200.
Pemisahan

● Pada pemisahan dengan KLT preparatif menggunakan plat silika G


60 F254 dengan ukuran 10 cm x 20 cm.
● Ekstrak pekat hasil ekstraksi dilarutkan dengan aseton-air,
kemudian ditotolkan sepanjang plat pada jarak 1 cm dari garis
bawah dan 1 cm dari garis tepi.
● Dielusi dengan menggunakan eluen n-butanol : asam asetat : air
(BAA) (4:1:5)
● Noda yang terbentuk masing-masing diukur nilai Rf-nya. Noda-noda
Hayati, E. K., & Fasyah, A. G. (1907). FRAKSINASI DAN

diperiksa di bawah sinar UV pada panjang gelombang 254 nm dan


IDENTIFIKASI SENYAWA TANIN PADA DAUN
BELIMBING WULUH (Averrhoa, 193–200.
Isolasi

● Isolat-isolat yang diperoleh dari hasil KLT preparatif, dilarutkan


dengan aseton : air dan disentrifuge
● Dianalisis dengan spektrofotometer UV-Vis merk Shimadzu. Masing-
masing isolat sebanyak 2 mL dimasukkan dalam kuvet dan diamati
spektrumnya pada bilangan gelombang 200-800 nm.
● Ditambahkan pereaksi geser NaOH 2 M, AlCl3 5%, AlCl3 5%/HCl,
NaOAc, NaOAc/H3BO3 dan diamati pergeseran puncak serapannya.

Hayati, E. K., & Fasyah, A. G. (1907). FRAKSINASI DAN


IDENTIFIKASI SENYAWA TANIN PADA DAUN
BELIMBING WULUH (Averrhoa, 193–200.
hasil pengamatan
Dari data spektrum pada Tabel 3

didapatkan senyawa tanin yang


mungkin dari

hasil KLT preparatif di bawah sinar


UV 254 dan

366 nm adalah isolat 2. Hal ini


dikarenakan

isolat 2 memiliki panjang


gelombang maksimum

yang hampir sama dengan tanin


standar.
Jawaban Pertanyaan
Chemguide.co.uk. (n.d.). some reactions of diazonium ions. [online] Available at:
https://www.chemguide.co.uk/organicprops/aniline/propsdiazo.html [Accessed 22
Apr. 2019].

1. Mengapa diazo ditambah NaOH?


● Senyawa azo merupakan gugus kromofor
● Ketika menambahkan asam ke senyawa azo, ion hidrogen melekat
 warna merah. Senyawa azo berwarna merah dalam larutan asam
(pH kurang dari 3,1).

● Jika menambahkan alkali, ion hidrogen akan hilang  warna kuning.


Metil oranye berwarna kuning pada pH > 4,4.
Chemguide.co.uk. (n.d.). some reactions of diazonium ions. [online] Available at:
https://www.chemguide.co.uk/organicprops/aniline/propsdiazo.html [Accessed 22
Apr. 2019].

2. Kenapa diazo dalam suasana basa?


● Fenol dilarutkan dalam larutan NaOH untuk menghasilkan larutan
natrium fenoksida.

● Rx antara ion diazonium + ion fenoksida  larutan/endapan kuning-


oranye (senyawa azo)
3. Penetapan kadar kenapa standar asam
galat?
● asam galat merupakan golongan dari asam fenolat sederhana.
● Asam galat merupakan senyawa yang umum digunakan sebagai
standar selain asam klorogenat
● Asam galat dipilih karena merupakan substansi yang stabil dan
murni. Selain itu, asam galat juga lebih murah dibanding pilihan
lainnya

Viranda, P.M., 2009, Pengujian Kandungan Ekstrak Buah Tomat (Lycopersicum esculentum
var. pyriforme) Secara Spektrofotometri. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: Jakarta
4. Apa yang dimaksud dengan Liofilisasi?
● Proses pengeringan yang terjadi pada vacuum freeze dry chamber
disebut liofilisasi.
● Liofilisasi adalah proses mengeringkan suatu bahan dengan cara
menyublimkan air.

Syafurjaya, R., & Hasanah, S. (2012). KUALITAS FISIK KERTAS SETELAH


PENGERINGAN DENGAN METODE KERING ANGIN DAN VACUUM FREEZE
DRYING. Baca: Jurnal Dokumentasi Dan Informasi, 30.
https://doi.org/10.14203/j.baca.v30i1.51

Anda mungkin juga menyukai