Anda di halaman 1dari 18

PENDAHULUAN MIKROBIOLOGI

KELOMPOK 1
Faktor yang Memengaruhi Pertumbuhan Bakteri
1. Suhu
2. pH
3. Tekanan Osmotik
4. Faktor Kimia
5. Oksigen
6. Faktor pertumbuhan organik
SUHU
Bakteri digolongkan menjadi 3 bagian besar berdasar perbedaan suhu
tumbuh, yaitu:
1. Psikrofil, hidup di suhu rendah sekitar 0-20°C (suhu optimum 15°C).
a. Psikrotrof/ Psikrofil Fakultatif: tumbuh pada suhu 0°C, suhu optimum
20°-30°C. Sering ditemukan pada makanan yang disimpan di lemari es.
2. Mesofil, hidup di udara bersuhu sedang sekitar 25°-40°C (suhu
optimum 37°C).
3. Termofil, hidup di suhu tinggi sekitar 50-60°C. Tidak dapat tumbuh
pada suhu <45°C.
pH
● Mayoritas bakteri tumbuh pada pH 6,5 - 7,5
● Beberapa bakteri yang dapat menoleransi keasaman disebut dengan
Asidofil.
● Ketika dibiakkan dalam laboratorium, bakteri sering memproduksi
asam yang biasanya berpengaruh pada pertumbuhan bakteri.
● Untuk menetralkan asam, ditambahkan dapar kimia, contohnya
pepton dan asam amino atau garam fosfat.
TEKANAN OSMOTIK
● Tekanan osmotic yang tinggi
menyebabkan air keluar dari dalam
sel, sedangkan bakteri membutuhkan
air untuk pertumbuhannya.
● Penambahan garam dapat
meningkatkan tekanan osmotik
● Halofil Ekstrem: bakteri yang dapat
beradaptasi pada tekanan osmotik
tinggi
1. Halofil obligat: butuh garam untuk
pertumbuhannya
2. Halofil fakultatif: tidak butuh garam,
tapi bisa hidup di kadar garam tinggi
FAKTOR KIMIA
● Unsur kimia penting untuk pertumbuhan bakteri: C, N, P, S, dan unsur
mineral lain (K, Mg, Ca, Cu, Fe)
● N dan S untuk sintesis protein
● N dan P untuk sintesis DNA, RNA, dan ATP
● S untuk sintesis asam amino dan vitamin (tiamin dan biotin)
● Unsur mineral digunakan sebagai kofaktor
OKSIGEN
1. Bakteri Aerob Obligat: membutuhkan oksigen untuk hidup
Contoh: Mycobacterium tuberculosis
1. Bakteri Anaerob Fakultatif: bakteri yang dapat hidup dengan baik
baik itu dengan oksigen atau tanpa oksigen
Contoh: Streptococcus, Aerobacter aerogenes
1. Bakteri Anaerob Obligat: tidak menggunakan oksigen untuk
menghasilkan energi dan akan mati jika ada oksigen.
Contoh: Clostridium tetani
OKSIGEN YANG TOKSIK TERHADAP MIKROORGANISME

1. Oksigen Singlet: merupakan bentuk oksigen yang lebih reaktif dari


O2.
2. Radikal Bebas Superoksida: dihasilkan oleh setiap organisme yang
melibatkan O2 dalam proses respirasi. Butuh enzim Superoksida
Dismutase (SOD)untuk menetralkan radikal bebas superoksida.
3. Hidrogen Peroksida: mengandung anion peroksida (O22-) yang
dapat membunuh bakteri
4. Radikal Hidroksil: terbentuk di sitoplasma sel melalui ionisasi radiasi
FAKTOR PERTUMBUHAN ORGANIK
Merupakan komponen organik penting yang tidak dapat
diproduksi sendiri oleh bakteri sehingga harus didapatkan
dari lingkungan
SYARAT: Inokulum:
1.Harus mengandung nutrisi yang cukup sejumlah bakteri
2.Kelembapan, pH, dan kadar oksigen sesuai yang diinokulasikan
3.Steril pada media
4.Inkubasi pada suhu tertentu perbenihan

- MEDIA PEMBENIHAN -
Media nutrisi yang disiapkan untuk menumbuhkan bakteri dalam
skala laboratorium
JENIS MEDIA PERTUMBUHAN BAKTERI
1. MEDIA SINTETIK
Digunakan untuk menumbuhkan bakteri
kemoheterotrof yang membutuhkan banyak
faktor pertumbuhan seperti Lactobacillus.
1. MEDIA KOMPLEKS
Media yang mengandung nutrisi tinggi.
Terdapat 2 media kompleks yaitu nutrient
broth (media cair) dan nutrient agar (media
yang ditambahkan agar).
1. MEDIA ANAEROB
Reducing media: mengandung Na-tioglikolat
JENIS MEDIA PERTUMBUHAN BAKTERI
4. MEDIA BIAKAN KHUSUS (digunakan untuk bakteri yang tidak dapat tumbuh dalam
media laboratorium)
a. Menggunakan stoples lilin (stoples bertutup kedap yang berisi lilin yang menyala saat
akan diinkubasi)
b. Kantong penghasil CO2 yang dilengkapi dengan generator gas kimia yang dapat
mengeluarkan CO2 yang dibutuhkan dengan cara diremas dan dibasahi dengan
beberapa mm air
5. MEDIA SELEKTIF DAN DIFERENSIAL
Digunakan untuk mendeteksi keberadaan bakteri spesifik yang berhubungan dengan
penyakit. Contoh: Bismuth sulfite untuk mengisolasi bakteri Salmonella typhii
6. MEDIA PENGAYAAN
Digunakan untuk bakteri dengan jumlah sangat sedikit. Media dirancang untuk
memperbanyak tipe bakteri sehingga dapat dideteksi
BEJANA ANAEROB
● Sebelum digunakan harus dipanaskan terlebih dahulu untuk
menghilangkan oksigen yang terserap
● Cawan petri yang telah diinokulasi dimasukkan dalam bejana.
● Oksigen dalam bejana dapat dihilangkan dengan:
1. Sachet dibasahi dengan beberapa mm air dan dimasukkan ke
dalam bejana anaerob kemudia tutup rapat. Reaksi antara bahan
kimia dengan air akan menghasilkan H dan CO2. Hidrogen akan
mengikat O2 dan CO2 akan membantu pertumbuhan bakteri.
2. Enzim Oksirase akan mereduksi O2 menjadi air. Jika oksirase
ditambahkan ke media pertumbuhan, akan diperoleh oxyplate
yang bersifat anaerob
MEDIA UMUM DALAM MIKROBIOLOGI
1. Lactose Broth : digunakan untuk kultivasi bakteri Salmonella dan
Coliform dari makanan, produk susu, dan air
2. EMBA (Eosin Methylene Blue Agar) : memilah mikroba yang
memfermentasikan laktosa seperti S. aureus
3. Nutrient Agar : media yang umum digunakan dalam prosedur
bakteriologi seperti uji biasa dari air, sewage, produk pangan, dan
mengisolasi organisme dalam kultur murni
4. Nutrient Broth : media untuk mikroorganisme yang berbentuk cair
5. PCA (Plate Count Agar) : medium untuk mikroba aerobik dengan
inokulasi di atas permukaan
CARA MEMPEROLEH PENYIMPANAN
BIAKAN MURNI BIAKAN BAKTERI
● Penanaman bakteri di atas
media AGAR menurut metode
lempeng gores (streak plate
method)
Liofiliasi (penyimpanan dalam deep
● Goresan dibuat sedemikian freezer pada suhu -50°C s.d. -90°C)
rupa agar menghasilkan
pertumbuhan koloni bakteri
yang terpisah
● Koloni yang terpisah
dipindahkan ke media baru
sehingga diperoleh biakan
murni
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/10939663
2. https://foodsafety.neogen.com/en/ncm-lactose-broth
3. https://www.academia.edu/11974936/JENIS-JENIS_MEDIA_DAN_MACAM-MACAM_MEDIA

Anda mungkin juga menyukai