Anda di halaman 1dari 71

MEDIATOR

INFLAMASI
Obat Inflamasi C

Kelompok 1
Anisa Qisti Mathriul 1806194403
Annissatul Fitria 1806194675
Ardhona Iirani 1806194372
Dewi Aryani 1806194630
Michicho Citra Z.
1806194510
Nurrisfia Fara Dhianti 1606874835
Putri Nadila Amalia 1606874910
Qinthara Alifya P. 1806194536
Qonita Nabihah 1806239660
Raihana Izzatinisa 1806194605
Shellinna Kurniawati 1806194460
Syifa Ananda 1806185733
OUTLINE
1. Pendahuluan
2. Cell derived mediators
3. Plasma derived mediator
4. Sistem Kinin
5. Autokoid
PENDAHULUAN
Dewi Aryani (1806194630)

https://www.aboutkidshealth.ca/Article?contentid=926&language=English
INFLAMASI.
Bentuk respons pertahanan tubuh terhadap luka fisik
atau infeksi agar tidak semakin parah.

MEDIATOR INFLAMASI.
Zat-zat tertentu yang menginisiasi dan meregulasi
proses inflamasi.

Kumar, Vinay, et al. 2018. Robbins Basic Pathology. 10th ed. Philadelphia: Elsevier.
Ciri Mediator Inflamasi

● Mediator dapat diproduksi secara lokal oleh sel-sel yang berada di tempat
terjadinya inflamasi atau berada pada sistem sirkulasi sebagai prekursor inaktif
yang akan diaktifkan pada tempat terjadinya inflamasi.
● Mediator aktif diproduksi sebagai respons dari berbagai molekul yang
menstimulasi terjadinya inflamasi.
● Sebagian besar mediator inflamasi memiliki umur yang pendek
● Satu mediator dapat menstimulasi pelepasan mediator inflamasi lainnya.

Kumar, Vinay, et al. 2018. Robbins Basic Pathology. 10th ed. Philadelphia: Elsevier.
CELL-DERIVED
MEDIATORS
1. AMIN VASOAKTIF
HISTAMIN
Qonita Nabihah
1806239660
HISTAMIN

Disimpan dalam granul sel


Mast dan basofil di hampir
semua jaringan tubuh

Terutama yang terpapar


dengan dunia luar, seperti
kulit, saluran pencernaan,
sistem pernapasan

Finkel, R., Whalen, K., & Panavelli, T. (2015). Lippincott Illustrated Reviews: Pharmacology (6th ed.). Philadelphia: Wolters Kluwer.
Physiology 7th Edition. Belmont, United States: Brooks/Cole,
Sherwood, Lauralee. (2010). Fundamentals of Human
Disimpan dalam
granule sel Mast dan
basofil di hampir
Histamin dalam semua jaringan tubuh

respon inflamasi
Berperan dalam
respon inflamasi

Cengage Learning
RESEPTOR HISTAMIN

Reseptor histamin ada 4


(H1, H2, H3, H4), namun
yang banyak menimbulkan
efek, terutama di respon
inflamasi dan alergi, adalah
reseptor H1 dan H2

Finkel, R., Whalen, K., & Panavelli, T. (2015). Lippincott Illustrated Reviews: Pharmacology (6th ed.).
Philadelphia: Wolters Kluwer.
SEROTONIN
Qinthara Alifya P.
1806194536
Serotonin → 5-Hidrokitriptamin (5-HT)

● Molekul neurotransmitter pada SS Pusat


yang dapat mengendalikan: nafsu makan,
halusinasi, mengontrol mood, muntah. Dan
termoregulasi.
● Pada SS Perifer, 5-HT banyak ditemukan
pada platelet dan sel-sel enterokromafin
sepanjang saluran GI.
● Termasuk neurotransmitter monoamin →
disintesis dari as. amino esensial triptofan.
● Dapat ditemukan pada sel-sel
enterokromafin, trombosit, dan sistem saraf.
Biosintesis

Katzung, Bertram G., Masters, Susan B., Trevor, Anthony J. (2012). Basic & Clinical Pharmacology 12th
edition. San Francisco: McGraw-Hill Lange
Metabolisme

Katzung, Bertram G., Masters, Susan B., Trevor, Anthony J. (2012). Basic & Clinical Pharmacology 12th
edition. San Francisco: McGraw-Hill Lange
Reseptor

Serotonin
Reseptor membran plasma yang
berupa kanal ion (ionotropik) atau
protein G (metabotropik).
● Berdasarkan jalur transduksi sinyal
interseluler yang diaktivasi, reseptor
serotonin diklasifikasikan ke dalam
tujuh kelompok.
● hampir semua jenis reseptor ini
diekspresikan pada sistem saraf
pusat, terutama bagian dentate gyrus
(DG) hipokampus.
Reseptor
Serotonin
Mekanisme Kerja Serotonin

Goodman & Gillman, 2007


2. METABOLIT ASAM
ARAKIDONAT
METABOLISME
ASAM ARAKIDONAT

Cedera jaringan/iritasi →
melepaskan enzim
Fosfolipase A2 → mengubah
fosfolipid di membran sel
menjadi Asam Arakidonat
(AA) → substrat untuk 2 enzim
utama, yaitu Siklooksigenase
dan 5-Lipoksigenase

Kumar, Vinay, et al. 2018. Robbins Basic Pathology. 10th ed.


Philadelphia: Elsevier.
PROSTAGLANDIN
Michicho Citra Zhangrila
1806194510
JALUR
SIKLOOKSIGENASE

HTT →
hydroxyheptadecatrienoate
PG → prostaglandin
PGI → prostacyclin
TX → thromboxane

Rodwell, Victor W., et al. 2015. Harper’s Illustrated


Biochemistry. 30th ed. USA: McGraw-Hill Education.
PROSTAGLANDIN

Kumar, Vinay, et al. 2018. Robbins Basic Pathology. 10th ed. Philadelphia: Elsevier.
● Beberapa
enzim
perantara
memiliki
distribusi
● Merupakan jaringan yang
metabolit asam terbatas
arakidonat dan
produk dari enzim ● Contoh:
siklooksigenase Thromboxane
● Prostaglandin
bekerja pada synthase →
● Masing-masing platelet
rasa sakit/nyeri produk
dan demam Prostacyclin synthase
diturunkan oleh → endothelial cells
ketika terjadi perantara enzim
peradangan yang spesifik
Enzim Siklooksigenase ● COX-1 → dihasilkan

Rodwell, Victor W., et al. 2015. Harper’s Illustrated Biochemistry. 30th ed. USA: McGraw-Hill Education.
(COX) terus-menerus di seluruh
tubuh, bertanggung jawab
● COX hadir sebagai dua untuk produksi TX dan PG →
isoenzim → COX-1 dan COX-2 menstimulasi fungsi tubuh
● Produk: endoperoksida (PGH) normal & agregasi platelet

https://www.youtube.com/watch?v=I1uHkbocRCw diakses 8 Februari 2020.


→ dikonversi menjadi ● COX-2 → diinduksi di situs
prostaglandin D dan E, peradangan → PG oleh COX-2
tromboxan (TXA2), PGF2alfa, menstimulasi nyeri, radang,
dan prostasiklin (PGI2) dan demam
● Setiap jenis sel hanya
menghasilkan satu jenis
prostanoid
● Obat NSAID menghambat
COX-1 dan COX-2 dengan
bersaing dengan AA →
produksi PG menurun → efek
anti-inflamasi
LEUKOTRIEN
Nurrisfia Fara Dhianti
1606874835
JALUR
LIPOKSIGENASE
Leukotrien diproduksi
oleh enzim
5-lipoxygenase →
enzim metabolisme
Asam Arakidonat (AA)
utama.

5-lipoxygenase
menghasilkan
leukotrien A4 (LTA4) →
meningkatkan LTB4
atau LTC4.
LEUKOTRIEN
➔ LTB4 diproduksi oleh neutrofil
5-Lipoxygenase dan beberapa makrofag
Ditemukan dalam merupakan agen
sel asal myeloid, chemotactic yang poten
seperti mast sel, untuk neutrofil dan eosinofil.
basofil, eosinofil, ➔ Cysteinyl-leukotriene (LTC4,
dan neutrofil. Leukotrien (LT) B4 dan LTD4, dan LTE4) diproduksi
cysteinyl-leukotriene terutama pada sel mast dapat
(LTC4, LTD4, dan LTE4) menyebabkan
Produk dari bronkokonstriksi,
metabolisme asam meningkatkan permeabilitas
arakodonat jalur vaskuler, dan meningkatkan
5-lipoxygenase. sekresi lendir.
Peran Leukotrien dalam Inflamasi

● LTB4 berpartisipasi dalam semua tipe inflamasi.


● LTB4 berada dalam eksudat inflamasi dan berperan sebagai
chemotaxin.
● Cysteinyl-leukotriene berpartisipasi dalam patogenesis asma
alergi.
● Saat berkontak dengan antigen, paru-paru pasien asma
melepaskan cysteinyl-leukotriene ke jaringan hidung dan
berkontribusi dalam hipersensitivitas pada asma.
3. SITOKIN
Annissatul Fitria (1806194675)
&
Syifa Ananda (1806185733)
● Adalah protein yang
diproduksi oleh beberapa
jenis sel (terutama
limfosit, makrofag, dan sel
dendritik, tapi juga
endotel, epitel, dan sel
jaringan ikat) Sitokin
● Sebagai mediator reaksi
peradangan (Inflamasi)
dan respon kekebalan
(imun).
Sitokin

1 2 3

TNF Interleukin kemokin


TNF-α dan IL-1
● TNF – α diproduksi oleh makrofag yang telah diaktifkan, mast cells, T – limfosit

● Fungsi:

🡪 sebagai mediary kunci dalam respon imun lokal inflamasi

🡪 respon kekebalan terhadap bakteri dan jamur tertentu

🡪 nekrosis tumor tertentu

● Tumor Necrosis Factor merupakan salah satu sitokin yang mempunyai efek merugikan
sekaligus menguntungkan terhadap Susunan Saraf Pusat

● IL - 1 diproduduksi oleh makrofag, endothelial cell, epthelial cell.

● Sekresi mereka dirangsang oleh produk mikroba, seperti endotoksin bakteri, kompleks imun,
dan produk limfosit T yang dihasilkan selama respon imun adaptif.
Kemokin
- Protein yang bertindak sebagai chemoattractants untuk
subset leukosit berbeda

- Fungsi utama:

🡪 merekrut leukosit ke tempat peradangan

🡪 mengontrol organisasi anatomi normal sel


Sitokin yang
Terlibat Dalam
Inflamasi
PERAN SITOKIN DALAM
INFLAMASI LOKAL DAN
SISTEMIK

Aktivasi Sel Endotel


TNF dan IL-1 merangsang ekspresi
molekul adhesi pada sel endotel,
meningkatkan produksi sitokin lain
dan chemokines, dan eicosanoids,
dan meningkatkan aktivitas
prokoagulan ke endothelium
Aktivasi Leukosit
TNF menambahkan respon neutrophil ke
stimulus lainnya, seperti untuk
menstimulasi endotoksin bakteri dan
stimulasi aktivitas mikrobial makrofag.
IL-1 mengaktivasi fibroblast untuk
mensintesis kolagen dan merangsang
proliferasi sel synovial dan sel mesenkim
lainnya. IL-1 dan IL-6 juga merangsang
pembentukan sel T penolong CD4+
(TH17).
Respon Fase Akut Sistemik
● IL-1 dan TNF serta IL-6 menginduksi respon fase akut sejenis
yang terkait dengan infeksi atau cedera, termasuk demam.
Selain itu, juga terlibat dalam Sistem Respon Inflamasi
Sistemik (SIRS) yang dihasilkan dari infeksi bakteri yang
menyebar.
● TNF juga mengatur keseimbangan energi dengan
meningkatkan katabolisme lipid dan protein dengan
menekan nafsu makan. Produksi TNF berlebihan
menyababkan penurunan BB, atrofi otot, dan anoreksia.
PLASMA-DERIVED
MEDIATORS
Ardhona Irani (1806194372)
Plasma-Derived Mediators
● Terdiri dari protein plasma yang
bersikulasi dari tiga sistem yang
saling terkait, yaitu sistem
komplemen, kinin, dan koagulasi.
● Mediator yang berasal dari plasma
protein beredar dalam bentuk
tidak aktif yang diaktifkan
ditempat inflamasi.

Kumar, Vinay, et al. 2018. Robbins Basic Pathology. 10th ed. Philadelphia: Elsevier.
Kumar, V ., Abbas,A.K., Aster,J.C.(2013). Robbins Basic Pathology 9th edition. Philadelphia:ElsevierSaunders
1.
SISTEM
KOMPLEMEN
Ardhona Irani (1806194372)
Dewi Aryani (1806194630)
Raihana Izzatinisa (1806194605)
Sistem Komplemen
● Protein-protein tersebut terdiri atas lebih dari 20
Sistem Komplemen adalah protein dan beberapa diantaranya diberi kode
kumpulan protein plasma dan dengan huruf C (C1-C9)
reseptor membran yang berperan ● Protein-protein komplemen dibentuk oleh hati dan
penting dalam pertahanan inang terdapat di plasma dalam bentuk tidak aktif
terhadap mikroba dan reaksi ● Dalam proses aktivasi komplemen, beberapa
peradangan produk hasil protein komplemen akan
meningkatkan permeabilitas vaskular, kemotaxis,
dan opsonisasi
● Disebut Sistem Komplemen karena dapat
melengkapi kerja antibodi → mekanisme
primer yang diaktifkan oleh antibodi untuk
memusnahkan senyawa asing yang masuk ke
dalam tubuh

Kumar, Vinay, et al. 2018. Robbins Basic Pathology. 10th ed. Philadelphia: Elsevier.
Kelas Protein Sistem Komplementer

https://uomustansiriyah.edu.iq/media/lectures/146/146_2016_06_06!11_16_04_AM.pdf
Regulasi Sistem Komplemen

Spontaneous Decay
yaitu C4b2a dan C3bBb dan produk produk pembelahannya
(C3 dan C4) berkurang oleh kerusakan sendiri

Proteolytic inactivation
Plasma inhibitor yaitu:
● faktor I (inhibitor C3b dan C4b)
● serum carboxypeptidase N (SCPN) yang fungsinya
menghapus carboxy-terminal arginine dari C4a, C3a
dan C5a

Strayer David S,. Rubin E. 2015. Rubin’s pathology Clinicopathologic Foundations or Medicine (7th ed.). Philadelphia: Wolted
Kluwer.
Binding active components
Cell membrane-associated molecules
● C1 esterase inhibitor (C1 INA)
Dua protein yang terikat dengan membran sel
mengikat C1r dan C1s untuk
melalui jangkar glycophosphoinositol (GPI)
membentuk kompleks inaktif yang
adalah:
irreversibel
● Decay accelerating factor (DAF) yang
● Faktor H- dan protein C4b-binding.
fungsinya merusak jalur alternafif C3
Kompleks ini dengan C3b dan C4b
convertase
akan meningkatkan kerentanan
● Protectin, membrane cofactor protein
mereka terhadap pembelahan
(CD59) yang fungsinya menghambat
proteolitik oleh faktor 1
pembentukan MAC

Strayer David S,. Rubin E. 2015. Rubin’s pathology Clinicopathologic Foundations or Medicine (7th ed.). Philadelphia: Wolted
Kluwer.
Aktivasi Sistem Komplemen

Kumar, Vinay, et al. 2018. Robbins Basic Pathology. 10th ed. Philadelphia: Elsevier.
PROSES AKTIVASI
SISTEM
KOMPLEMEN

https://www.researchgate.net/fi
gure/Complement-activation-pat
hways-and-assembly-of-the-ter
Membran Attack Complex minal-pathway_fig1_51579775
Fungsi Sistem Komplementer

1. Proinflamasi
C5a, C4a dan C3a adalah produk
pembelahan dari komponen komplemen yang
sesuai yang merangsang pelepasan histamin
dari sel mast.

2. Opsonisasi dan fagositosis


Opsonisasi bakteri adalah proses dimana
molekul tertentu (IgG atau C3b) berikatan
dengan permukaan bakteri (bertindak
sebagai opsonin). dan mengaktifkan
reseptor pada sel membran fagosit untuk
mengenali dan mengikat bakteri opsonized.

Kumar, Vinay, et al. 2018. Robbins Basic Pathology. 10th ed. Philadelphia: Elsevier.
Fungsi Sistem Komplementer

3. Lisis sel

Formasi MAC pada sel membuat sel


permeabel terhadap air dan ion. Sehingga
mengakibatkan kematian osmotik (lisis).

Kumar, Vinay, et al. 2018. Robbins Basic Pathology. 10th ed. Philadelphia: Elsevier.
2.
SISTEM KININ
Putri Nadila Amalia 1606874910
Anisa Qisti Mathriul 1806194403
Sistem Kinin
● Sistem kinin merupakan mediator inflamasi yang berasal dari
protein plasma-derivied yang disintesisis oleh hati dimana
mediator ini beredar dalam bentuk tidak aktif dan akan
berubah ke bentuk aktifnya ketika terjadi inflamasi.
● Kinin berasal dari kininogen dengan aksi dari protease spesifik
yang disebut kallikrein.
● Enzim kallikrein ini membelah prekursor glikoprotein plasma
yaitu HMWK (High molecular-weight kininogen) untuk
memproduksi bradykinin.
● Sistem ini diawali oleh 3 protein yaitu: Faktor XII atau Faktor
Hageman, HMWK (High molecular-weight kininogen), dan
prekallikrein.

Kumar, V., Abbas, A.K., Aster, J.C., & Robbins, S.L. (2013). Robbins Basic Pathology (9th ed.). Philadelphia, PA: Saunders/Elsevier.
Faktor XII (Faktor Hageman)
● Faktor Hageman (faktor XII) adalah
protein yang disintesis oleh hati yang
bersirkulasi dalam bentuk tidak aktif
sampai menemukan kolagen,
membran basal, atau platelet
teraktivasi (mis., Di lokasi cedera
endotel).
● Faktor Hageman yang Aktif (faktor
XIIa) memulai 4 sistem yang dapat
menyebabkan respons inflamasi:
1) Sistem kinin
2) Sistem pembekuan
3) Sistem fibrinolitik
4) Sistem komplemen Kumar, V., Abbas, A.K., Aster, J.C., & Robbins, S.L. (2018). Robbins Basic
Pathology (10th ed.). Philadelphia, PA: Saunders/Elsevier.
Pembentukan Bradykinin
● Pengaktifan sisitem kinin memicu
pembentukan bradykinin dari prekursor
yang beredar, highmolecular-weight
kininogen (HMWK)
● Seperti histamin, Bradykinin
menyebabkan peningkatan
permeabilitas vaskular, pelebaran
arteriol, dan kontraksi otot polos bronkial.
● Bradykinin memiliki efek yang jangka
waktu nya pendek, karena bradykinin
cepat terdegradasi oleh kininase yang
ada dalam plasma dan jaringan

Kumar, V., Abbas, A.K., Aster, J.C., & Robbins, S.L. (2018). Robbins Basic Pathology (10t
Arg-Pro-Pro-Gly-Phe-Ser-Pro-Phe-Arg ed.). Philadelphia, PA: Saunders/Elsevier.
Sintesis dan Interaksi
Reseptor Kinin
● Kinin merupakan hormon peptida yang
mengirimkan efek biologisnya via G-protein
coupled.
● Kinin berasal dari globulin α2 yaitu
kininogens, yang terdiri atas kininogen
dengan berat molekul tinggi
(HMW-Kininogen) dan kininogen dengan
berat molekul rendah (LMW-Kininogen).
● Bradykinin dihasilkan dengan adanya aksi
dari plasma kallekrein dengan
High-Molecular-weight(HMW)-Kininogen
● Kallidin (Lysl-bradykinin) disintesis dari
hidrolisis
Low-Molecular-weight(LMW)-Kininogen
oleh jaringan kallekrein

Goodman & Gilman’s The Parmacology Basis of Therapeutics 12th ed


Sintesis dan Interaksi
Reseptor Kinin
● Kallidin dan Bradykinin adalah
ligan alami dari reseptor B2
namun dapat dikonversikan
menjadi agonis dari reseptor B1
dengan pemindahan C-terminal
Arg oleh kerja dari enzim kininase
tipe I
● Kalidin dapat dikonversi menjadi

Bradykinin dengan adanya


pelepasan residu N-terminal Lys
oleh aminopeptidase. 

Goodman & Gilman’s The Parmacology Basis of Therapeutics 12th ed


Sintesis dan Interaksi
Reseptor Kinin
● Bradikynin merupakan
vasodilator yang menstimulasi
ekskresi Na+ dengan
mengaktivasi reseptor B2.
● Reseptor B2 memediasi efek
Bradykinin dalam kondisi
normal, sedangkan sintesis
reseptor B1 diinduksi dari
mediator inflamasi pada
kondisi inflamasi kronis

Goodman & Gilman’s The Parmacology Basis of Therapeutics 12th ed


Goodman & Gilman’s. (2011). The Parmacology Basis of Therapeutics (12th ed.). New

Sistem Farmakologi Kinin

Inflamasi
Meningkatkan permeabilitas dalam
mikrosirkulasi, pada pembuluh kecil →
York: The McGraw-Hill Companies.

mengganggu inter-endhothelial junctions.


Bersamaan dengan peningkatan tekanan
hidrostatik menyebabkan edema.
Bader, M. (Ed.). (2011). Kinins. Retrieved from http://ebookcentral.proquest.com Created from
indonesiau-ebooks on 2020-02-09 08:33:46.
Mekanisme Kinin Pada Inflamasi
indonesiau-ebooks on 2020-02-09 08:33:46.
Bader, M. (Ed.). (2011). Kinins. Retrieved from http://ebookcentral.proquest.com Created from
Mekanisme Kinin Pada
Inflamasi
1. Adanya patogen menginduksi sinyal
“bahaya”. PAMP dikenali oleh PPR,
termasuk makrofag. Makrofag
memproduksi sitokin dan kemokin.
2. Neutrofil yang bersirkulasi melekat
pada endotel yang meradang.
Menyebabkan influks plasma,
sehingga kininogen dan kalikrein
terakumulasi dan menghasilkan BK
3. Selain itu, sel dendritik makrofaf dan
imatur juga mengekspresikan B2R
yang diaktifkan oleh BK dan
menghasilkan sitokin peradangan.
indonesiau-ebooks on 2020-02-09 08:33:46.
Bader, M. (Ed.). (2011). Kinins. Retrieved from http://ebookcentral.proquest.com Created from
Mekanisme Kinin Pada
Inflamasi
4. Ketika B2R mengalami downregulation
bersamaan dengan pengikatan ligan, B1R
akan diinduksi oleh sitokin peradangan.
Stimulasi B1R melepaskan histamin yang
mengaktivasi H1R pada C-fibers.
5. Ujung saraf C mengekspresikan B1R yang
diktivasi oleh DBK
6. Aktivasi serat C membebaskan substansi P,
yang mengakibatkan penggulungan
leukosit. Ketika inflamasi, sel endotel juga
mengekspresikan B1R. Ketika diaktivasi oleh
DBK, endotel CXCL 5 dilepaskan dan
berpartisipasi dalam adesi dan perpindahan
leukosit.
indonesiau-ebooks on 2020-02-09 08:33:46.
Bader, M. (Ed.). (2011). Kinins. Retrieved from http://ebookcentral.proquest.com Created from
Mekanisme Kinin Pada
Inflamasi
7. Selain itu, B1R juga dapat
diekspresikan oleh neutrofil, yang
dapat mengakibatkan perpindahan
neutrofil ke lokasi peradangan.
8. Aktivasi CCL2-CCR2 juga ikut
berkontribusi dalam perpindahan
monosit ke lokasi perdangan.
9. Perann KKS masih belum
dipahami dalam kasus inflamasi
kronis.
Goodman & Gilman’s. (2011). The Parmacology Basis of Therapeutics (12th ed.). New

Degradasi Bradikinin

Bradikinin memiliki waktu paruh yang singkat (~15 detik).


York: The McGraw-Hill Companies.

Bradikinin diinaktivasi oleh


1. Enzim kininase, tepatnya oleh kininase II.
2. Aminopeptidase P, dengan cara menghidrolisis bagian
N-terminal (Arg-Pro)
3. Kininase I, merubah bentuk bradikinin menjadi bentuk
metabolitnya (des-Arg)
AUTACOID
Shellinna Kurniawati
1806194460
Autacoid berasal dari bahasa Yunani
Autos: self
Akos: medicinal agents or drugs
Berbagai senyawa yang dihasilkan
oleh jaringan pada tubuh
sesuai dengan kebutuhan yang
bekerja secara lokal

https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5693806/
https://www.drugbank.ca/categories/DBCAT000351#drugs
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5693806/
LIPID AUTACOID

● Memiliki banyak variasi mulai dari lipid kecil hingga yang memiliki
berat. molekul besar seperti glycerophospholipid.
● Memiliki banyak isomer struktur.
● Kebanyakan SPM disintesis melalui oksidasi prekursor asam lemak
esensial omega-3, kecuali lipoxin yang merupakan derivat asam
arachidonic.
● Senyawa pada jaringan dipicu oleh prostaglandin dan leukotriene
pro-inflammatory.
LIPID AUTACOID

RESOLVINS ENDOCANNABINOIDS N-ACYLETHANOLAMIDE

Alzheimer’s disease - depression - sepsis - asthma - reperfusion injury -


glaucoma and retinitis - obesity - auto-immune inflammatory demyelination
disorder - arthritis - osteoarthritis - infections - sciatic - neuropathic pain
Rangkuman
- Keberadaan mediator inflamasi sangat penting untuk dapat mengawali dan mengatur
reaksi-reaksi inflamasi
- Mediator inflamasi diklasifikasikan menjadi 2 berdasarkan keberadaanya yaitu cell derived
mediator ( diproduksi secara lokal oleh sel-sel di tempat peradangan) dan plasma derived
mediator (berasal dari peredaran prekursor yang tidak aktif).
- Satu mediator dapat merangsang pelepasan mediator lain.
- Cell derived mediator terdiri dari amin vasoaktif (histamin, serotonin), metabolit asam
arakidonat (leukotrien, prostaglandin), sitokin (interleukin, TNF-a).
- Amin vasoaktif histamin berfungsi untuk vasodilatasi dan meningkatkan permeabilitas
pembuluh darah sehingga sel darah putih dapat melewati membran, sedangkan serotonin
berfungsi pada sistem saraf pusat dan periferal untuk termoregulasi.
- Asam arakidonat merupakan substrat untuk 2 enzim utama, yaitu Siklooksigenase yang
menghasilkan Prostaglandin (stimulasi rasa nyeri, radang, demam) dan 5-Lipoksigenase
yang menghasilkan Leukotrien (kemotaksis, bronkokonstriksi, pengingkatan permeabilitas
vaskuler).
- Sitokin yg terdiri dari TNF, Interleukin, dan Kemokin berfungsi sebagai mediator reaksi
inflamasi dan kekebalan tubuh. Sitokin secara alami dapat bersifat sebagai pro-inflamasi
(TNF, IL-1, IL-6) atau anti inflamasi (IL-10).
Rangkuman
- Plasma derived mediator harus mengalami pembelahan proteolitik untuk menjadi
aktif dan terdiri dari sistem komplemen, sistem kinin, sistem koagulasi.
- Sistem komplemen terdiri dari kumpulan protein plasma (dikodekan dengan huruf C)
dalam bentuk tidak aktif dan reseptor membrannya yang berperan dalam inflamasi,
fagositosis, dan lisis sel.
- Aktivasi sistem komplemen terdiri dari 3 jalur yaitu jalur klasik, jalur lektin, dan jalur
alternatif. Serta, terdapat 4 jenis regulasi yaitu Spontaneous decay, proteolytic
inactivation. Binding active component, dan Cell membrane-associated molecules
untuk mengatur tindakan mediator tersebut.
- Kinin merupakan salah satu mediator inflamasi yang memberikan respon berupa rasa
sakit melalui pelepasan bradikinin.
- Sistem kinin diawali oleh protein faktor XII, prekallikrein, dan HMWK.
- HMWK selanjutnya akan berubah menjadi bradykinin, dimana bradykinin merupakan
ligan alami dari reseptor B2 yang dapat memberikan efek vasodilatasi dan
meningkatkan permeabilitas vaskuler pada keadaan inflamasi akut.
- Bradykinin juga dapat diubah menjadi agonis reseptor B1 yang akan memediasi pada
keadaan inflamasi kronis.
TERIMA
KASIH
Referensi
● Ii, B. A. B., Pustaka, T. and Kronik, T. H. (2013) ‘58 bab ii tinjauan pustaka 2.1.’, pp. 58–132.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/59247/Chapter%20II.pdf?sequence=4&isAllowed=
y. dikutip pada 9 Februari 2020
● Kumar, V., & Robbins, S. L. 1. (2013). Robbins basic pathology (9thed.). Philadelphia, PA: Saunders/Elsevier.
● Katzung, BG, Masters, SB, Trevor, A. J. (2012). Basic and clinical pharmacology. New York: Mcgraw-Hill
● In Whalen, K., In Finkel, R., & In Panavelil, T. A. (2015). Pharmacology.

Anda mungkin juga menyukai