Anda di halaman 1dari 4

Pemanfaatan Radioisotop pada berbagai bidang

Manfaat Radioisotop dalam Berbagai Bidang Kehidupan baik sebagai


perunut maupun sebagai sumber radiasi adalah sebagai berikut  :

1. Radioisotop dalam Bidang Kedokteran


 Teknetum-99 (Tc-99)
yang disuntikkan kedalam pembuluh darah akan akan diserap terutama oleh
jaringan yang rusak pada organ tertentu, seperti jantung, hati dan paru-paru.
Sebaliknya, TI-201 terutama akan diserap oleh jaringan sehat pada organ
jantung. Oleh karena itu, kedua radioisotop itu digunakan bersama-sama
untuk mendeteksi kerusakan jantung.
 Iodin-131 (I-131) diserap terutama oleh kelenjar gondok, hati
dan bagian-bagian tertentu  dari otak. Oleh karena itu, I-131 dapat
digunakan untuk mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok, hati,
dan untuk mendeteksi tumor otak.
 Iodin-123 (I-123) adalah radioisotop lain dari Iodin. I-123 yang
memancarkan sinar gamma yang digunakan untuk mendeteksi
penyakit otak.
 Natrium-24 (Na-24) digunakan untuk mendeteksi adanya
gangguan peredaran darah. Larutan NaCl yang tersusun atas Na-24 dan
Cl yang stabil disuntikkan ke dalam darah dan aliran darah dapat diikuti
dengan mendeteksi sinar yang dipancarkan, sehingga dapat diketahui jika
terjadi penyumbatan aliran darah.
 Xenon-133 (Xe-133) digunakan untuk mendeteksi penyakit
paru-paru.
 Phospor-32 (P-32) digunakan untuk mendeteksi penyakit mata,
tumor, dan lain-lain. Serta dapat pula mengobati penyakit
polycythemia rubavera, yaitu pembentukan sel darah merah yang
berlebihan. Dalam penggunaanya isotop P-32 disuntikkan ke dalam
tubuh sehingga radiasinya yang memancarkan sinar beta dapat
menghambat pembentujan sel darah merah pada sum-sum tulang
belakang.
 Sr-85 untuk mendeteksi penyakit pada tulang.
 Se-75 untuk mendeteksi penyakit pankreas.
 Kobalt-60 (Co-60) sumber radiasi gamma untuk terapi tumor
dan kanker. Karena sel kanker lebih sensitif (lebih mudah rusak)
terhadap radiasi radioisotop daripada sel normal, maka penggunakan
radioisotop untuk membunuh sel kanker dengan mengatur arah dan
dosis radiasi.
 Kobalt-60 (Co-60) dan Skandium-137 (Cs-137), radiasinya
digunakan untuk sterilisasi alat-alat medis.
 Ferum-59 (Fe-59) dapat digunakan untuk mempelajari dan
mengukur laju pembentukan sel darah merah dalam tubuh dan untuk
menentukan apakah zat besi dalam makanan dapat digunakan dengan
baik oleh tubuh.
 Sejak lama diketahui bahwa radiasi dari radium dapat dipakai untuk
pengobatan kanker. Oleh karena radium-60 dapat mematikan sel kanker
dan sel yang sehat maka diperlukan teknik tertentu sehingga tempat di
sekeliling kanker mendapat radiasi seminimal mungkin.
 Radiasi gamma dapat membunuh organisme hidup termasuk
bakteri. Oleh karena itu, radiasi gamma digunakan untuk sterilisasi alat-
alat kedokteran.

2. Radioisotop dalam Bidang Pertanian


a. Pembentukan Bibit Unggul
Dalam bidang pertanian, radiasi gamma dapat digunakan untuk
memperoleh bibit unggul. Sinar gamma menyebabkan perubahan dalam
struktur dan sifat kromosom sehingga memungkinkan menghasilkan
generasi yang lebih baik, misalnya gandum dengan yang umur lebih pendek.
Selain sinar gamma, fosfor-32 (P-32) juga berguna untuk membuat benih
tumbuhan yang bersifat lebih unggul dibandingkan induknya. Radiasi
radioaktif ini ke tanaman induk akan menyebabkan ionisasi pada berbagai
sel tumbuhan. Ionisasi inilah yang menyebabkan turunan akan mempunyai
sifat yang berbeda dari induknya. Kekuatan radiasi yang digunakan diatur
sedemikian rupa hingga diperoleh sifat yang lebih unggul dari induknya.
b. Pemupukan dan Pemberantasan Hama dengan Serangga Mandul
Radioisotop fosfor dapat dipakai untuk mempelajari pemakaian pupuk
oleh tanaman. Ada jenis tanaman yang mengambil fosfor sebagian dari
tanah dan sebagian dari pupuk. Berdasarkan hal inilah digunakan fosfor
radioaktif untuk mengetahui pola penyebaran pupuk dan efesiensi
pengambilan fosfor dari pupuk oleh tanaman. Teknik radiasi juga dapat
digunakan untuk memberantas hama dengan menjadikan serangga mandul.
Dengan radiasi dapat mengakibatkan efek biologis, sehingga timbul
kemandulan pada serangga jantan. Kemandulan ini dibuat di laboratorium
dengan cara hama serangga diradiasi sehingga serangga jantan menjadi
mandul. Setelah disinari hama tersebut dilepas di daerah yang terserang
hama, sehingga diharapkan akan terjadi perkawinan antara hama setempat
dengan jantan mandul yang dilepas, sehingga telur itu tidak akan menetas.

3. Radioisotop dalam Hal Penyimpanan Makanan


Bahan makanan seperti kentang dan bawang jika disimpan lama akan
bertunas. Radiasi dapat menghambat pertumbuhan bahan-bahan seperti itu.
Jadi, sebelum bahan tersebut disimpan diberi radiasi dengan dosis tertentu
sehingga tidak akan bertunas, dengan demikian dapat disimpan lebih lama.
Radiasi juga digunakan untuk pengawetan bahan makanan untuk mencegah
pertumbuhan bakteri dan jamur.
4. Radioisotop dalam Bidang Industri
Penggunaan radioisotop dalam bidang industri antara lain untuk
mendeteksi kebocoran pipa yang ditanam di dalam tanah atau dalam beton.
Dengan menggunakan radioisotop yang dimasukkan ke dalam aliran pipa
kebocoran pipa dapat dideteksi tanpa penggalian tanah atau pembongkaran
beton. Penyinaran radiasi dapat digunakan untuk menentukan keausan atau
kekeroposan yang terjadi pada bagian pengelasan antarlogam. Jika bahan ini
disinari dengan sinar gamma dan dibalik bahan itu diletakkan film foto maka
pada bagian yang aus atau keropos akan memberikan gambar yang tidak
merata. Radiasi sinar gamma juga digunakan dalam vulkanisasi lateks alam.
Penggunaan zat radioaktif dalam bidang industri yang lainnya adalah untuk
mengatur ketebalan besi baja, kertas, dan plastik; dan untuk menentukan
sumber minyak bumi.

5. Radioisotop dalam Bidang Hidrologi


 Na-24 untuk mempelajari kecepatan aliran sungai.
 Na-24 dalam bentuk karbonat untuk menylidiki kebocoran pipa air
dibawah.

6. Radioisotop dalam Bidang Sains


  Iodin-131 (I-131) untuk mempelajari kesetimbangan dinamis.
 Oksigen-18 (O-18) untuk mempelajari reaksi esterifikasi.
 Karbon-14 (C-14) untuk mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis.

7. Radioisotop dalam Bidang Kimia


a. Teknik Perunut
Teknik perunut dapat dipakai untuk mempelajari mekanisme berbagai
reaksi kimia. Misal pada reaksi esterifikasi. Dengan oksigen-18 dapat diikuti
reaksi antara asam karboksilat dan alkohol. Dari analisis spektroskopi massa,
reaksi esterifikasi yang terjadi dapat ditulis seperti berikut. (isotop oksigen-
18 diberi warna). Hasil analisis ini menunjukkan bahwa molekul air tidak
mengandung oksigen-18. Adapun jika O-18 berada dalam alkohol maka
reaksi yang terjadi seperti berikut.
b. Penggunaan Isotop dalam Bidang Kimia Analisis
1) Analisis Pengeceran Isotop
Larutan yang akan dianalisis dan larutan standar ditambahkan sejumlah
larutan yang mengandung suatu spesi radioaktif. Kemudian zat tersebut
dipisahkan dan ditentukan aktivitasnya. Konsentrasi larutan yang dianalisis
ditentukan dengan membandingkannya dengan larutan standar.
2) Analisis Aktivasi Neutron (AAN)
Analisis aktivasi neutron dapat digunakan untuk menentukan unsur
kelumit dalam cuplikan yang berupa padatan. Misal untuk menentukan
logam berat (Cd) dalam sampel ikat laut. Sampel diiradiasi dengan neutron
dalam reaktor sehingga menjadi radioaktif. Salah satu radiasi yang
dipancarkan adalah sinar gamma . Selanjutnya sampel dicacah dengan
spektrometer gamma untuk menentukan aktivitas dari unsur yang akan
ditentukan.

8. Radioisotop dalam Pengukuran Usia Bahan Organik


Radioisotop karbon-14, terbentuk di bagian atas atmosfer dari
penembakan atom nitrogen dengan neutron yang terbentuk oleh radiasi
kosmik. Karbon radioaktif tersebut di permukaan bumi sebagai karbon
dioksida dalam udara dan sebagai ion hidrogen karbonat di laut. Oleh karena
itu karbon radioaktif itu menyertai pertumbuhan melalui fotosintesis. Lama
kelamaan terdapat kesetimbangan antara karbon-14 yang diterima dan yang
meluruh dalam tumbuh-tumbuhan maupun hewan, sehingga mencapai 15,3
dis/menit gram karbon. Keaktifan ini tetap dalam beberapa ribu tahun.
Apabila organisme hidup mati, pengambilan 14C terhenti dan keaktifan ini
berkurang. Oleh karena itu umur bahan yang mengandung karbon dapat
diperkirakan dari pengukuran keaktifan jenisnya dan waktu paruh 14C.
( 12 T = 5.730 tahun).

Anda mungkin juga menyukai