Anda di halaman 1dari 3

Pemanfaatan Radioisotop Dalam Bidang Kesehatan

Dalam bidang kesehatan radioisotop digunakan sebagai perunut (tracer) untuk mendeteksi
kerusakan yang terjadi pada suatu organ tubuh. Selain itu radiasi dari radioisotop tertentu dapat
digunakan untuk membunuh sel-sel kanker sehingga tidak perlu dilakukan pembedahan untuk
mengangkat jaringan sel kanker tersebut. Berikut ini adalah contoh beberapa radioisotop yang
dapat digunakan dalam bidang kesehatan

 Iodium-131 (I-131), digunakan untuk mendeteksi kerusakkan pada kelenjar gondok dan
untuk mendeteksi jaringan kanker pada otak. Isotop Iodium-131 memiliki waktu paruh 8
hari, dengan peluruhan beta menghasilkan menjadi isotop Xenon-131. Kebanyakan dari
isotop Iodium-131 ini dihasilkan dari radiasi telurium (Te) pada reaktor nuklir. Iodium
-131 dalam dosis yang tinggi digunakan untuk mengobati kanker tiroid dengan ablasi
(penghancuran) jaringan tiroid yang tersisa setelah terapi tiroidektomi lengkap. Isotop ini
juga digunakan untuk terapi lain, seperti mengobati kanker neuroblastoma pada otak,
dengan menghancurkan sel dan jaringan yang terjangkit penyakit. Radiasi beta yang
dihasilkan oleh isotop Iodium-131 ini juga digunakan untuk merunut atau mengetahui
adanya kebocoran, seperti pada pia air dan pipa minyak.

 Kobalt-60 (Co-60), Pemancaran sinar gamma Co-60 digunakan untuk membunuh sel-sel
kanker dan juga dapat digunakan untuk pengobatan penyakit leukimia. Sel kanker
bersifat lebih sensitif terhadap sinar gamma daripada sel normal. Co-60 (kobalt 60) yang
merupakan isotop buatan yang murah yang dapat menggantikan jarum radium yang
mahal harganya. Sumber (head source) CO-60 berada pada gantry yang dapat diatur
penyudutannya dari 00 – 3600. CO-60 ditempatkan dalam kontainer metal yang tebal
pada alat, yang dapat diatur sedemikian rupa sehingga sel kanker dapat diradiasi dari
berbagai arah yang ditujukan setepat mungkin dan dengan paparan yang setepat mungkin.
Pesawat ini dilengkapi dengan lampu kolimator dan fiber optic yang berfungsi untuk
mendapatkan titik sentral dari luas lapangan penyinaran, mengatur jarak sumber ke obyek
dengan mengubah ketinggian meja.

 Teknetium-99 (Tc-99), digunakan untuk membunuh sel-sel kanker dan berperan dalam
proses scanning tulang paru-paru, dan kerusakan jantung.
 Talium-201 (TI-201), digunakan untuk mendeteksi penyakit jantung dan pembuluh
darah.

 Besi-59 (Fe-59), digunakan untuk mempelajari proses pembentukan sel darah merah.

 Femur-59 (Fe- 59) dapat digunakan untuk mempelajari dan mengukur laju pembentukan
sel darah merah dalam tubuh dan untuk menentukan apakah zat besi dalam makanan
dapat digunakan dengan baik oleh tubuh.

 Fosforus-32 (P-32), digunakan untuk pengobatan penyakit polycythemia rubavera, yaitu


pembentukkan sel darah merah yang berlebihan. Didalam penggunaannya P-32
disuntikkan ke dalam tubuh sehingga radiasinya yang memancarkan sinar beta dapat
menghambat pembentukan sel darah merah pada sumsum tulang. Sedangkan, sinar
gamma dapat digunakan untuk mensterilkan alat-alat kedokteran, sebelum dikemas dan
ditutup rapat, misalnya pada proses sterilisasi alat suntik. Sebenarnya sebelum dikemas,
alat suntik sudah disterilkan. Tetapi, pada proses pengemasan masih mungkin terjadi
kontaminasi, sehingga setelah alat suntik tersebut dikemas dan ditutup rapat perlu
dilakukan sterilisasi ulang dengan menggunakan sinar gamma (Sutresna, 2007).

 Xenon-133 (Xe-133), digunakan untuk mendeteksi penyakit paru-paru.

 Flour-10, digunakan untuk mendeteksi kanker.

 Karbon-14, digunakan untuk mendeteksi kelaianan metabolisme dan mencari


ketidaknormalan yang berhubungan dengan diabetes dan anemia.

 Cr-51, mempelajari sirkulasi darah dan berperan dalam proses scanning limpa.

 Se-75, mendeteksi penyakit pankreas dan berperan dalam proses scanning pankreas.

 Sr-85, mendeteksi jantung.

 Te-99, perunut tiroid, hati, tulang, sel darah, dan jantung.

 TI-21, mendeteksi kerusakan jantung.


 Na-24, mendeteksi gangguan aliran darah dan mendeteksi penyempitan pembuluh
darah/trombosis.

 Iodium (I-123), membantu untuk mengetahui gangguan pada ginjal.

Source: https://fisikaasikdotcom.wordpress.com/2012/03/16/pemanfaatan-radioisotop-dalam-
bidang-kesehatan/

Source: https://brainly.co.id/tugas/1471236

Source: https://www.google.com/search?safe=strict&client=firefox-b-
d&sxsrf=ALeKk02ICUe8tQmXnZVfUlJ31cIKL5aGGA
%3A1614481945381&ei=GQo7YI3mFsforQGBhYuoCQ&q=radioisotop+besi+59+dapat+digun
akan+untuk+&oq=radioisotop+besi+59+dapat+digunakan+untuk+&gs_lcp=Cgdnd3Mtd2l6EA
MyBAgjECc6FAgAELADEIoDELcDENQDEOUCEIsDOhEIABCwAxCKAxC3AxDlAhCLA1
Ci5AdYouQHYK_vB2gBcAJ4AIABjgSIAYcFkgEHMC4xLjUtMZgBAKABAaoBB2d3cy13a
XrIAQq4AQLAAQE&sclient=gws-
wiz&ved=0ahUKEwjN1ub2zYvvAhVHdCsKHYHCApUQ4dUDCAw&uact=5

Source: https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/23/134139969/kegunaan-unsur-radioaktif-
dalam-bidang-medis-arkeologi-dan-energi?page=all

Source: https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/manfaat-radioisotop-di-berbagai-bidang-
kehidupan-9111/

Anda mungkin juga menyukai